Download pdf - TA edit (2)

Transcript

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang MasalahDunia perbankan saat ini cukup berkembang dan terus menjadi kebutuhan masyarakat luas untuk menunjang kebutuhannya dalam bidang keuangan. Tidak hanya itu keberadaan perbankan membantu pemerintah untuk mewujudakan kesejahteraan masyarakat.Dalam menjalankan kegiatan perbankan membutuhkan kepercayaan. Masyarakat memberikan kepercayaan kepada pihak perbankan untuk menjaga sejumlah dana yang telah disimpan di bank. Sementara pihak bank menempatkan atau menyalurkan dananya kepada debitur yang dilandasi unsure kepercayaan.Menurut UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan menyatakan bahwa bank adalah suatu lembaga keuangan yang tugas utamanya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali. Bank menghimpun dana dalam bentuk simpanan yaitu, tabungan, giro dan deposito, menyalurkan dalam bentuk kredit.Keputusan nasabah dalam memilih bank untuk tempat menabung dan pengajuan kredit, secara tidak langsung akan meningkatkan eksistensi bank tersebut. Selain itu tetap ada continuitas bank tersebut untuk tetap berdiri dan melaksanakan programnya.PD. BPR (Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat) merupakan lembaga perbankan milik pemerintah daerah. PD. BPR BANK JOMBANG meberikan pelayanan jasa perbankan dan pemberian pinjaman kredit kepada masyarakat. Dengan adanya tabungan dan pemberian kredit tersebut dapat menguntungkan semua pihak diantaranya pemerintah yaitu tercapainya salah satu tujuan pembangunan nasional dalam bentuk kesejahteraan umum.Kegiatan menabungan pada PD. BPR Bank Jombang ini dapat dilakukan oleh semua kalangan dari pelajar sampai orang dewasa. Dalam pelayanan tabungan yang ditawarkan di PD. BPR Bank Jombang terdapat beberapa jenis tabungan, yaitu SimPati (Simpanan Penuh Arti), SimPelMas (Simpanan Pelajar & Mahasiswa) dengan bunga yang tinggi dan biaya adminitrasi yang rendah.Kegiatan perkreditan pada PD. BPR Bank Jombang ini dapat dilakukan oleh siapapun baik perseorangan maupun antar badan usaha. Namun dalam pelaksanaan kegiatan kredit tersebut terutama dalam proses pemberiannya harus melalui persyaratanpersyaratan tertentu yang menjadi hal terpenting dalam pencairan dana pinjaman. Adapun prosedur permohonan kredit di PD. BPR Bank Jombang sangat sederhana dengan persyaratan-persyaratan yang mudah dengan suku bunga yang relatif ringan dibandingkan dengan bankbank lainnya. Dalam pelayanan kredit yang ditawarkan di PD. BPR Bank Jombang terdapat beberapa jenis kredit, yaitu kredit umum, kredit program, KKB, kredit pegawai dan kredit jamban atau sanitasi dengan persyaratan dan suku bunga yang berbeda.Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul laporan PENERAPAN PRINSIP 5C PADA PEMBERIAN KREDIT PD. BPR BANK JOMBANG.

1.2 Rumusan MasalahDalam laporan ini terdapat beberapa rumusan masalah antara lain :1. Apa saja program kredit yang ada di Kantor Pusat PD. BPR Bank Jombang?2. Bagaimana prosedur dalam proses pengajuan dan pemberian kredit pada Kantor Pusat PD. BPR Bank Jombang?3. Apakah proses pemberian kredit yang dilakukan oleh Kantor Pusat PD. BPR Bank Jombang sudah sesuai dengan prinsip pemberian kredit 5C?

1.3 TujuanTujuan yang ingin dicapai dari penulisan laporan ini yaitu :1. Untuk memenuhi persyaratan OJT.2. Sebagai bukti atas pertanggung jawaban atas pelaksanaan OJT.3. Mengetahui program kredit yang di jalankan dan di kembangkan oleh PD. BPR Bank Jombang.4. Mengetahui prosedur proses pengajuan dan pemberian kredit pada Kantor Pusat dan Kantor Kantor Kas PD. BPR Bank Jombang.5. Mengetahui proses pemberian kredit yang dilakukan oleh Kantor Pusat PD. BPR Bank Jombang sudah sesuai dengan prinsip pemberian kredit 5C?6. Untuk mengetahui macam dan persyaratan produk tabunangan dan kredit yang ada pada PD. BPR Bank Jombang.1.4 ManfaatManfaat yang ingin dicapai dari penulisan laporan ini yaitu :1. Manfaat bagi mahasiswa :a) Dapat mengetahui alur atau proses kredit pada Kantor Pusat dan Kantor Kantor Kas PD BPR Bank Jombang serta prosedurnya.b) Sebagai bentuk latihan dalam dunia kerja yang sesungguhnya.c) Sebagai media pembanding antara dunia kerja dengan dunia pendidikkan.2. Manfaat bagi Lembaga Perguruan Tinggi :a) Dapat digunakan sebagai tambahan ilmu pengetahuan.b) Menambah koleksi perpustakaan dan diharapkan dapat memberikan manfaat serta memperkaya wawasan mahasiswa.3. Manfaat bagi Perusahaan :a) Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pembuat keputusan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

1.5 Metodologi Penulisan1.5.1 Sumber DataSumber data yang kami gunakan adalah data primer dan data skunder antara lain sebagai berikut :a. Data primer adalah data yang dihasilkan dari wawancara dengan para pegawai atau para staf di PD. BPR Bank Jombang.b. Data sekunder adalah data yang dihasilkan dengan cara mengumpulkan data literatur dari PD. BPR Bank Jombang.1.5.2 Metode AnalisisDalam penulisan ini kami menggunakan metode tertentu agar penulisan lebih terarah, oleh karena itu kami menggunakan metode sebagai berikut:1. Interview Adalah teknik pengumpulan data dengan wawancara secara langsung kepada pihak yang bersangkutan, yang berhubungan dengan bidang yang teliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan.2. ObservasiAdalah teknik pengumpulan data dimana penulis langsung terjun kelapangan sehingga dapat diketahui hasil yang dicapai serta data tersebut dievaluasi sehingga dapat memperoleh gambaran yang nyata.3. Dokumentasi Adalah teknik pengumpulan data yang diperoleh dari dokumentasi atau catatan yang ada pada PD. BPR Bank Jombang.

1.6 Batasan MasalahDalam penyusunan Tugas akhir ini penulis membatasi masalah tentang macammacam produk yang dikembangkan pada PD. BPR Bank Jombang dan proses pemberian kredit yang dilakukan oleh Kantor Pusat PD. BPR Bank Jombang sudah sesuai dengan prinsip pemberian kredit 5C agar pembaca mengetahui bagaimana system kerja yang dijalankan.

1.7 Sistematika PenulisanBAB I, dalam penulisan ini Bab I membahas tentang pendahuluan yang berisikan latar belakang, permasalahan yang menjadi topic bahasan, tujuan dari penulisan laporan pelaksanaan OJT, manfaat pelaksanaan OJT, metodologi penulisan, batasan masalah dan sistematika penulisan.BAB II, dalam penulisan laporan ini Bab II membahas tentang sejarah, kegiatan usaha, jaringan kantor dan profil, serta pelengkap yang ada di PD. BPR Bank Jombang.BAB III, dalam penulisan laporan ini Bab III membahas tentang deskripsi umum tentang PD. BPR Bank Jombang, pelaksanaan OJT, prosedur-prosedur pengjuan kredit, hasil temuan, dan pemecahan masalah.BAB IV, dalam penulisan laporan ini Bab IV membahas tentang kesimpulan, saran, daftar pustaka, dan lampiran.

BAB IIPD. BPR BANK JOMBANG

2.1 Sejarah PerusahaanDalam sejarah perkembangannya PD. BPR BANK JOMBANG telah mengalami beberapa perubahan, pada 31 Maret 1978 status perusahaan-perusahaan daerah milik pemerintah daerah Kabupaten Jombang diubah dengan keputusan Bupati nomor HK.OO3.2/09/1978 menjadi Dinas Perusahaan Daerah Kabupaten Dati II Jombang yang terdiri dari 4 (empat) unit yaitu: Unit Taman Rekreasi Tirta Wisata, Unit Saluran Air Minum, Unit Apotik Seger dan Unit Bank Pasar.Pada 7 Nopember 1990 status perusahaan diubah menjadi Perusahaan Daerah Bank Pasar berdasarkan Peraturan Daerah nomor 4, tahun 1990. Pada tahun 1994 status perusahaan menjadi PD. BANK PASAR berdasarkan Peraturan Daerah nomor 26, tahun 1994.Pada tahun 1998 perusahaan memperoleh ijin usaha menjadi BPR dengan nama PD. BPR BANK PASAR berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan nomor: KEP-041/KM.17/1998. Pada 06 Nopember 2009 perusahaan berubah menjadi PD. BPR BANK JOMBANG berdasarkan Peraturan Daerah nomor: 17 tahun 2009.

2.2 Visi dan Misi PerusahaanVisi : Terwujudnya PD. BPR BANK JOMBANG yang sehat, berdaya saing, aman dan terpercaya.Misi :a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kepada UKM, IKM, petani, koperasi dan masyarakat lainnya.b. Mendukung program-program pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah melalui penyediaan produk dan jasa perbankan yang unggul, berdaya saing dan relevan. Menjalankan usaha sesuai dengan kaidah-kaidah perbankan yang sehat secara professional.c. Meningkatkan kapasitas manajemen kelembagaan dan kompetensi SDM untuk mendukung pertumbuhan kegiatan usaha BPR serta meberikan nilai tambah bagi stakeholder.

2.3 Jaringan KantorJaringan Kantor PD. BPR BANK JOMBANG Kantor Pusat :Jl. KH. Wahid Hasyim No.26 Jombang Jawa Timur, Kodepos 61411Telp. (0321) 870797, Fax. (0321) 854320.

Kantor Cabang Ploso :Jl. Raya Ploso Babat no. 120,Ploso, Jombang Jawa TimurTelp. (0321) 885111.

Kantor Kas1. Kantor Kas Ngoro : Jl. Suropati No. 03, Ngoro. Telp. 0321-4178004.2. Kantor Kas Mojoagung : Jl. Pasar Baru Mojoagung, Telp. (0321) 7403261 (Dalam Pasar).3. Kantor Kas Perak : Jl. Raya Perak no. 225, Perak, Telp. 085745968555 (Depan SPBU).4. Kantor Kas Mojowarno : Jl. Merdeka No. 184 A Mojowarno, Telp. 085730471668 (Pertigaan Mojowarno).5. Kantor Kas Gudo : Jl. Raya Gudo No. 72, Gudo, Telp. 085852276185 (Pasar Gudo).6. Kantor Kas Cukir : Jl. Raya Kediri, Cukir-Diwek, Telp (0321) 6231744 (Depan Pasar Cukir).7. Kantor Kas Sumobito : Jl. Raya Sumobito, Mojoagung, Telp (0321) 3855800 (Dalam Pasar).8. Kantor Kas Tembelang : Jl. Raya Tembelang No. 222, Tembelang, Telp (0321) 7462000 (Dalam Pasar).9. Kantor Kas Peterongan : Jl. Raya Brawijaya Peterongan, Telp. (0321) 7200288 (Komplek Pasar).10. Kantor Kas Bareng : Jl. Dr. Soetomo, Bareng.11. Kantor Kas Blimbing : Jalan Raya Blimbing, Telp (0321) 6138499 (Pertigaan Blimbing).12. Kantor Kas Jogoroto : Jl. Raya Sumber Bendo, Jogoroto.13. Kantor Kas Bandar Kedungmulyo : Bandar Kedungmulyo RT. 02 RW. 01, Telp (0321) 6966494.14. Kantor Kas Megaluh : Jl. Raya Pasar Megaluh.15. Kantor Kas Wonosalam : Ds. Tukum, Wonosalam.16. Kantor Kas Kesamben : Dusun Kesamben RT. 02 RW. 01 Kesamben, Telp. 085731650941.17. Kantor Kas Kudu : Jl. Raya Pasar Tapen No.25 Dsn Tapen RT.01 RW.01, Kudu. 18. Kantor Kas Plandaan : Jl. Raya Plandaan No.35 Dsn Mojogulung RT.01 RW.03, Karangmojo, Plandaan. 19. Kantor Kas Ngusikan : Jl. Raya Keboan No.14 Dsn Keboan Lor RT.04 RW.03 Keboan, Ngusikan. 20. Kantor Kas Kabuh : Jl. Raya Ploso Babat No.80 Dsn Kabuh RT.01 RW.01 Kabuh.

2.4 Tugas Pokok PerusahaanMembantu Pemerintah Daerah dalam mengembangkan perekonomian daerah dengan membantu menyediakan sumber pembiayaan bagi usaha-usaha kecil dan menengah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat dan peningkatan PAD.

2.5 Sasaran Dan StrategiSasaran1. Meningkatnya Jumlah Nasabah dan Volume Usaha serta Permodalan BPR baik yang berasal dari setoran pemilik maupun dari dana pihak ketiga.2. Meningkatnya sarana dan prasarana kerja sehingga dapat meningkatkan kenyamanan dan produktifitas pegawai.3. Meningkatnya kemampuan SDM dan tingkat Kesejehteraan karyawan.

Strategi1. Meningkatkan upaya penghimpunan dana dari masyarakat dengan lebih intensif, baik berupa Tabungan dan Deposito maupun Pinjaman Pihak Ketiga lainnya khusus tabungan akan dibuat varian yang ada.2. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya usaha-usaha kecil potensial di daerah.3. Menjalankan operasional usaha sesuai dengan ketentuan dan prinsip kehati-hatian.4. Mengadakan pembinaan-pembinaan dan pelatihan-pelatihan kepada karyawan sesuai dengan bidang kebutuhan.

2.6 Profil2.6.1 Struktur OrganisasiStruktur organisasi selalu dipengaruhi oleh situasi dan kondisi serta luasnya operasi usaha, sehingga struktur organisasi harus bersifat fleksibel agar mudah disesuaikan dengan kebutuhan. Organisasi merupakan bentuk kerjasama antara beberapa orang atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan secara terperinci, sedangkan struktur organisasi itu sendiri menggambarkan posisi dari masing-masing individu berdasarkan tugas dan wewenang masing-masing sehingga dapat memenuhi perilaku dan kelompok dalam organisasi (lampiran 1).

2.6.2 Deskripsi TugasGambaran Tugas di PD. BPR Bank Jombang sebagai berikut :DEWAN PENGAWAS Tugas :1. Dewan pengawas mempunyai tugas menetapkan kebijaksanaan umum melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap PD. BPR Bank Jombang.2. Dewan pengawas dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang bertanggung jawab kepada Bupati.

KETUA DEWAN PENGAWASTugas :1. Memimpin semua kegiatan anggota Dewan Pengawas.2. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Bupati.3. Memimpin rapat Dewan Pengawas.4. Membina dan meningkatkan tugas para anggota Dewan Pengawas. ANGGOTA DEWAN PENGAWAS Tugas :1. Membantu Ketua Dewan Pengawas dalam melaksanakan tugasnya menurut bidang yang telah ditetapkan oleh Ketua Dewan Pengawas.2. Melakukan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Ketua Dewan Pengawas.

DIREKTUR UTAMA Tugas :1. Direksi mempunyai tugas menyusun perencaan, melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap seluruh kegiatan operasional serta melakukan pembinaan dan pengendalian atas PD. BPR Bank Jombang.2. Direksi dapat mengadakan kerjasama dengan pihak lain dalam upaya pengembangan PD BPR Bank Jombang.3. Direktur dalam menjalankan kegiatan operasional PD BPR Bank Jombang bersifat independent, tidak berpengaruh oleh campur tangan pihak pihak lain diluar struktur kepengurusan PD BPR Bank Jombang.4. Mempersiapkan perencanaan kerja atau strategi bisnis BPR (RAPB) dan mempresentasikan kepada Dewan Pengawas.5. Menetapkan pokokpokok kebijakan sebagai dasar pekreditan dan operasional BPR.6. Mengupayakan perkembangan dan pertumbuhan BPR sebagai lembaga keuangan dan unit profit.7. Mengelola laporan pertanggung jawaban kerja tahunan kepada Kepala Daerah.

DIREKTUR Tugas :1. Membantu Direktur Utama dalam menyusun rencana kerja tahunan, khususnya rencana kerja bidang marketing.2. Menjabarkan rencana kerja tahunan departemen marketing, melalui rencana kerja semesteran, triwulan dan bulanan.3. Menjelaskan rencanarencana kerja ke bagianbagian departemen marketing kemudian membimbing dan memonitor pelaksanaanya.4. Mengevaluasi pelaksanaan dan performance kerja tiap staf departemen marketing.5. Memberi analisa dan persetujuan atas kredit yang diajukan, sebelum diteruskan kebagian review dan Direktur Utama.

SPITugas :1. Memahami dan menguasai tugastugas dan tanggung jawab di setiap bagian.2. Memeriksa, mengecek, mengawasi dan memotret hasil pekerjaan setiap bagian apakah sesuai dengan ketentuan.3. Memberikan analisa dan rekomendasi kepada direksi atas setiap temuan pada semua bagian yang terjadi ketidak sesuaian atau penyimpangan antara pelaksanaan dan hasil tugas dengan ketentuan dan prosedur yang telah dicapai.4. Membuat perencanaan pelaksanaan tugas pengawasan per bagian.5. Melakukan kegiatan pemeriksaan sistem dan prosedur BPR (financial maupun non financial).6. Menjamin efektifitas berjalannya atas police, system dan prosedur BPR sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku.7. Melakukan pemantauan atau follow up atas hasil pemeriksaan.

BAGIAN BISNIS Tugas :1. Membuat perencanaan pemasaran (kredit dan pengendalian dana).2. Menyusun kebijakan kredit per sector bisnis berdasarkan garisgaris besar kebijakan BPR. 3. Menetapkan programprogram pemasaran.4. Menetapkan alternative kerjasama dengan pihak lain.5. Melakukan upaya penyelamatan atau penyelesaian terhadap kredit yang bermasalah.

SUB BAGIAN BISNIS Tugas :1. Memonitor dan merekomendasi penyaluran kredit dengan selektif.2. Melakukan survey dengan kepala kas terhadap calon debitur. 3. Memonitor dan mengarahkan kepala kas.4. Menekan kredit yang macet.5. Membuat dan mengkoordinir kegiatan pemasaran untuk masingmasing kantor kas.6. Mengevaluasi kinerja pemasaran kantor kas.7. Mengkoordinir dan mengendalikan kegiatan kerja kantor kas.

SIE SDM DAN UMUM Tugas : 1. Menganalisa dan mengevaluasi kebutuhan Sumber Daya Manusia. 2. Mengevaluasi performansi pegawai dan organisasi serta merumuskan bentuk organisasi beserta job descriptionnya.3. Merencanakan kebutuhan pengembangan pegawai dan penyediaan bimbingan kerja.4. Melaksanaan pembinaan pemberian penghargaan dan penertiban pegawai.5. Membuat rencana dalam meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan pegawai.6. Monitoring terhadap kondisi lingkungan perusahaan.7. Mengelola personel file masingmasing karyawan.8. Mengelola absensi karyawan.9. Menghimpun laporan mutasi barang secara periodic dan daftar mutasi Bank.

SIE AKUNTANSI DAN PELAYANAN Tugas :1. Mempelajari dan menguasai sistem, prosedur dan peraturan prinsip-prinsip akuntansi dan standar akuntansi keuangan yang berlaku umum.2. Mengkoordinir pelaksanaan pembukuan atas seluruh transaksi keuangan BPR beserta back up data berkaitan dengan pemberian kredit penghimpunan dana masyarakat (Tabungan dan Deposito).3. Melakukan pengembangan program pelayanan masyarakat. 4. Mengkoordinasi dan mengavaluasi kegiatan pelayanan nasabah.

KEPALA KAS Tugas :1. Melakukan pendekatan kepada calon debitur atau nasabah dan menjelaskan tentang programprogram dan persyaratan yang diperlukan.2. Memonitor kredit yang menyipang dari ketentuan proses.

CUSTOMER SERVICE Tugas :1. Mencatat dan meneliti berkas permohonan calon nasabah dengan memeriksa kelengkapannya.2. Memproses kelengkapan persyaratan administrasi terkait dengan ikatan perjanjian kredit dan pengikatan agunan.3. Mengelola kegiatan pencatatan dan pelayanan nasabah terkait dengan pembukuan rekening tabungan dan deposito.

TELLER Tugas :1. Menangani segala kegiatan pelayanan kepada nasabah yang berkaitan dengan penyetoran atau pengambilan uang.2. Mengelola kegiatan pencatatan dan pelayanan nasabah terkait dengan pembukuan rekening tabungan.

AKUNTANSITugas :1. Menguasai sistem, prosedur dan peraturan prinsipprinsip akuntansi dan standart akuntansi keuangan yang berlaku umum.2. Melaksanakan pembukuan atas seluruh transaksi keuangan BPR berkaitan dengan pemberian kredit, penghimpunan dana masyarakat (tabungan dan deposito) dan biaya operasional.3. Menyamakan bukti kas dengan kasir.4. Menghitung pajak sesuai dengan ketentuan dan policy perusahaan serta aturan perpajakan yang berlaku.

IT SUPPORTTugas :1. Menganalisa pengolahan informasi atau kebutuhan komputerisasi serta merencanakan dan mendesain system computer sesuai kebutuhan user.2. Mengelola pemeriksaan dan penginventarisasikan atas seluruh software dan hardware yang terdistribusi di dalam perusahaan.3. Memeriksa dan mempertahankan server database utama.4. Mengelola pelaksanaan back up data seluruh kegiatan transaksi.5. Memelihara ketersediaan dan update informasi.6. Memiliki kombinasi kemampuan, menguasai pengetahuan tentang software dan hardware yang menjadi tanggungware yang menjadi tanggung jawabnya.

ACCOUNT OFFICER (AO)Tugas :1. Melakukan prospecting dalam rangka meningkatkan peluang untuk keberhasilan pemasaran kredit. 2. Melakukan kunjungan ke prospek nasabah (kelembagaan atau kedinasan atau kelompok komunikasi tertentu).3. Melakukan survey pasar terkait untuk kepentingan riset pemasaran sesuai penugasan atasan.

FUNDING OFFICER (FO)Tugas :1. Mengawasi dan mengkoordinir kegiatan penghimpunan dana masyarakat.2. Mengkoordinir dan mengelola kegiatan terkait penghimpunan dana.3. Melakukan prospecting dalam rangka meningkatkan peluang untuk keberhasilan pemasaran dana.4. Melakukan kunjungan ke prospek nasabah.

ADMIN KREDIT Tugas : 1. Mengelola dokumendokumen legal.2. Menerima permohonan kredit, melakukan pemeriksaan kelengkapan dan aspek legal kredit.3. Melakukan pelayanan baik intern maupun ekstern.

COLLECTION Tugas :1. Melakukan upaya penyelamatan atau penyelesaian terhadap kredit yang bermasalah.2. Melakukan penagihan mingguan atau bulanan terhadap debitur.3. Menyetorkan hasil penagihan kredit maupun tabungan ke kasir. 4. Mengelola dan menindak lanjuti kredit bermasalah.5. Melakukan kegiatan penagihan.6. Melakukan kunjungan ke nasabah. 7. Melakukan penyelesaian atas kredit yang menyimpang dari ketentuan proses.8. Bertanggung jawab terhadap target penagihan.9. Membuat rekap hasil penagihan.

TELLER PICK SERVICE (TPS)Tugas : 1. Mengambil angsuran nasabah yang termasuk dalam kolek 2, menunggak maupun yang memiliki riwayat pembayaran telat tanggal.2. Melakukan kunjungan ke nasabah.3. Membuat rekap hasil pembayaran nasabah.

SEKRETARIS Tugas :1. Mengelola seluruh kegiatan kesekretariatan kantor dan direksi (semua tugas keprotokoleran, mengkoordinir rapat jadwal direksi, korespondensi).2. Mengelola perijinan terkait dengan kebutuhan operasional BPR (AL. SIUP, TDP,BI, ASURANSI, STNK, KIR).3. Menginventarisir dan menyimpan berkas dalam file.

PRAMU KANTORTugas :1. Melayani kebutuhan umum (fotocopy, konsumsi).2. Melakukan kegiatan pembersihan ruangan dan fasilitas umum kantor.3. Mengirim surat.4. Mengirim daftar tagihan kepada bendaharawan pemotong gaji.5. Melaksanakan tugas kurir.

SATPAMTugas :1. Melakukan kegiatan pengawasan dan keamanan BPR (asset Bank dan lingkungan sekitar).2. Melayani setiap tamu atau nasabah yang masuk BPR.

SOPIRTugas :1. Mengemudikan kendaraan untuk Direksi dan karyawan pada acara tertentu.

PEMASARAN KANTOR KASTugas :1. Melakukan prospecting dalam rangka meningkatkan peluang untuk kebrhasilan pemasaran kredit dan dana.2. Melakukan kunjungan ke prospek nasabah (kelembagaan atau kedinasan atau kelompok komunikasi tertentu).3. Melakukan survey pasar terkait untuk kepentingan riset pemasaran sesuai penugasan atasan.

ADMINISTRASI DAN TELLER KANTOR KASTugas :1. Menerima permohonan kredit dan memproses permohonan kredit (membuat perjanjian kredit).2. Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan pengarsipan berkas teller.3. Bertindak sebagai customer service bagi para nasabah.

POSYANTugas :1. Memberikan pelayanan dalam proses simpan pinjam dilingkup cabang.2. Mendata calon debitur sesuai dengan anggunannya.3. Melakukan pencatatan transaksi simpan pinjam.4. Bertanggaung jawab atas pengucuran dana pengkreditan.

KKPITugas :1. Menerima permohonan kredit dan melakukan proses permohonan kredit (pembuatan perjanjian kredit dan kartu angsuran nasabah).2. Mengawasi dan mengkoordinir kegiatan operasional posyan dalam penerimaan dan pengeluaran dana kas perusahaan berkaitan dengan pemberian kredit, penghimpunan dana masyarakat (tabungan dan deposito) dan biaya operasional.3. Mengkoordinir dan mengelola kegiatan terkait pemberian kredit di posyan wilayah masing-masing.4. Bertanggung jawab atas kinerja posyan.5. Melakukan pengawasan atas posyan dalam pemberian kredit.

2.6.3 Tujuan dan Fungsi PerusahaanTujuan Perusahaana) Tujuan Perusahaan Secara SosialBisa melakukan kerjasama yang saling menguntungkan dengan dunia usaha, khususnya UKM melalui bantuan permodalan agar dapat mengembangkan usahanya.b) Tujuan Perusahaan Secara KomersialMemperoleh keuntungan sehingga dapat membiayai operasionalnya dan berperan dalam memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian daerah melalui penyetoran bagian laba terhadap PAD.c) Tujuan Perusahaan Secara OperasionalMemanfaatkan berbagai sumber ekonomi seperti SDM, Teknologi, Produk, Modal Usaha, sehingga dalam pengembangan kedepan:1. Sebagai BUMD perlu dikelola sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi perusahaan yang sehat.2. Sebagai BPR harus dikelola sesuai dengan kaidah-kaidah perbankan yang sehat, lebih terarah dan profesional.

Fungsi Perusahaan1. Menyusun program kerja peningkatan kualitas dan kuantitas perbankan guna peningkatan PAD.2. Menyelenggarakan pelayanan umum dan jasa agar mampu mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dalam meningkatkan taraf hidup rakyat.3. Melaksanakan pengawasan, pengendalian terhadap semua usaha yang dikembangkan khususnya mengenai pemberian kredit atau transaksi simpan pinjam.

2.7 Kegiatan Perusahaan PD. BPR Bank Jombang merupakan perusahaan daerah milik Pemerintah Kabupaten Jombang yang bergerak dibidang jasa keuangan. Kegiatan operasionalnya yaitu menghimpun dan menyalurkan dana dari masyarakat atau pihak ketiga yang berupa produk deposito dan tabungan (Deposito umum, deposito ekstra, SIMPATI, SIMARMAS dan SIMPELMAS) serta menyalurkan dana dalam bentuk kredit (kredit umum, kredit pegawai, kredit program, KKB, kredit pasar dan kredit Jamban atau sanitasi).

2.7.1 Definisi Produk Yang Dikembangkan PD.BPR BANK JOMBANG PD. BPR Bank Jombang mempunyai beberapa produk tabungan dan deposito serta penyaluran dana dalam bentuk pinjaman kredit kepada masyarakat, sebagai penunjang kegiatan perusahaan. Yaitu antara lain adalah:

Produk Tabungan PD. BPR BANK JOMBANG1. Tabungan Simpati ( Simpanan Punya Arti )Tabungan Simpati adalah tabungan yang dirancang khusus bagi perseorangan dan Badan Usaha. Dengan memiliki Tabungan Simpati, Anda pun akan menjadi bagian dari ribuan komunitas Tabungan Simpati serta dapat menikmati layanan kredit di PD. BPR Bank Jombang dengan bunga yang cukup kompetitif.

Keungulan Tabungan Simpati :a) Suku bunga yang kompetitif, dimana suku Tabungan Simpati dapat bersaing dengan suku bunga pada Bank Konvensional lain, dengan suku bunga 3% sampai dengan 5% pertahun.b) Transaksi pembayaran kredit bagi debitur kredit lebih mudah dan aman, apabila debitur akan melakukan transaksi pembayaran kredit, maka dapat ditarikan sejumlah nominal untuk pembayaran kredit dari rekening tabungan, dengan ketentuan saldo tabungan mencukupi.c) Perhitungan bunga dihitung dari tanggal 1 sampai dengan tanggal terakhir pada bulan berjalan, dan apabila tanggal 1 bertepatan pada hari minggu ataupun hari libur, maka nasabah akan tetap mendapatkan bunga.d) Nasabah hanya dikenakan biaya administrasi bulanan sebesar Rp. 500,-/bulan untuk berapapun jumlah saldo tabungan yang dimiliki.e) Simpanan untuk masingmasing produk tabungan di BPR Bank Jombang aman, karena dijamin oleh pemerintah dan lembaga penjamin simpanan ( LPS ).f) Apabila nasabah akan menutup rekening tabungan simpati, maka nasabah hanya akan dikenakan biaya administrasi sebesar Rp. 5000,-.g) Biaya administrasi bulanan sangat ringan yaitu sebesar Rp. 500,- perbulan untuk berapapun saldo tabungan yang dimiliki. Tabel 2.1 Suku BungaJumlah NominalSuku Bunga atau Tahun

Rp. 1.000.000,-3%

Rp. 1.000.000,- s/d Rp. 5.000.000,-4%

Rp. 5.000.000,-5%

h) Transaksi cepat, mudah, dan aman. Anda hanya perlu dating ke Bank Jombang terdekat dengan membawa kartu identitas yang masih berlaku dan setoran awal.i) Prosedur atau persyaratan lebih jelasnya, adalah sebagai berikut :1) Penabung merupakan perseorangan atau Badan Usaha.2) Calon nasabah mengisi dan menandatangani Form Aplikasi pembukaan rekening Tabungan Simpati.3) Membawa bukti identitas diri yang masih berlaku.4) Setoran awal minimum Rp. 100.000,00 dan setoran selanjutnya tidak ada pembatasan.5) Saldo minimum sebesar Rp. 100.000,00.6) Biaya administrasi bulanan.

2. Tabungan Sinarmas 500 ( Simpanan Arisan Masyarakat )Tabungan Sinarmas merupakan salah satu produk Bank Jombang yang sistemnya seperti system arisan konvensional. Tabungan Sinarmas bertujuan menghimpun dana masyarakat yang diperuntukan bagi perorangan, khususnya warga masyarakat Jombang dengan jangka waktu pelaksanaan 30bulan. Sinarmas 500 merupakan jawaban atas antusias masyarakat Jombang yang mengikuti produk Sinarmas sebelumnya. Tujuan dibukanya Tabungan Sinarmas 500 merupakan solusi bagi masyarakat yang selama ini mengikuti arisan pada komunitas atau Badan Usaha tertentu, dimana dalam prosedurnya selalu dikenakan potongan dengan jumlah yang besar dan sering terjadi penyelewengan dana, sehingga dapat merugikan perserta arisan. Sinarmas 500 juga merupakan salah satu strategi publikasi dan pemasaran agar warga masyarakat Jombang mengenal dan berpartisipasi untuk menyipan dana di Bank Jombang, serta untuk Bank Jombang sendiri benarbenar menjadi Bank milik orang Jombang.

Keungulan Tabungan Sinarmas 500 :a) Produk Tabungan Sinarmas 500, hanya dimliki oleh Bank Jombang.b) Hadiah utama sebuah sepeda motor BEAT di setiap periode undian.c) Pada setiap pengundian dilakukan di Rumah Makan. Bagi perserta Tabungan Sinarmas 500, rekening Tabungan yang dimiliki dapat digunakan sebagai angunan ( jaminan ) untuk program kredit.d) Kendaraan bermotor (KKB) di Bank Jombang.e) Apabila di bandingkan dengan arisan pda umumnya, arisan Tabungan Sinarmas telah memilki keunggulan yang lebih, yaitu perserta tidak perlu meneruskan pembayaran arisan, apabila perserta tersebut telah mendapatkan arisan, dan bagi perserta yang sampai pada akhir periode tidak mendapat arisan, maka perserta tersebut akan mendapatkan bonus Rp. 1.000.000,00 pada akhir periodenya. Sehingga jumlah uang simpanannya menjadi Rp. 16.000.000,00 diambil pada saat penutupan.f) Nasabah tidak dikenakan biaya administrasi sama sekali.g) Pada akhir periode mendapatkan bonus Rp. 1.000.000,00.h) Pendaftaran mudah. Anda hanya perlu datang ke Bank Jombang terdekat dengan membawa kartu identitas yang masih berlaku dan setoran awal.i) Prosedur dan persyaratan lebih jelasnya adalah sebagai berikut :1. Penabung adalah perseorangan.2. Calon nasabah mengisi dan mendatangani Form Aplikasi pembukaan rekening Tabungan Sinarmas 500.3. Membawa bukti identitas diri yang masih berlaku.4. Setoran setiap bulan Rp. 500.000,00, pembayaran setoran Tabungan sesuai dengan tanggal yang di tentukan, dan pembayaran maksimal sehari sebelum proses pengundian berlangsung.

3. Tabungan Sinarmas 50 ( Simpanan Arisan Masyarakat )Arisan 50 merupakan salah satu produk Bank Jombang untuk menghimpun dana masyarakat yang diperuntukan bagi perorangan. Baik diikuti oleh masyarakat pasar maupun masyarakat yang memiliki profesi lain, dengan jangka waktu pelaksanaan 30 bulan.

Keungulan Tabungan Sinarmas 50 :a) Produk Tabungan Sinarmas 50, hanya dimiliki oleh Bank Jombang.b) Pada setiap periode pengundian dilakukan di beberapa Pasar di Kabupaten Jombang.c) Apabila dibandingkan dengan arisan pada umumnya, arisan Tabungan Sinarmas 50 telah memiliki keungulan yang lebih, yaitu perserta tidak perlu melanjutkan pembayaran arisan, apabila perserta tersebut telah mendapatkan arisan, dan bagi perserta yang sampai pada akhir periode tidak mendapatkan arisan, maka perserta tersebut akan mendapat bonus Rp. 100.000,00 pada akhir periodenya.d) Nasabah tidak dikenakan biaya administrasi.e) Di akhir periode mendapatkan bonus Rp. 100.000,00, berlaku bagi nasabah yang belum mendapat arisan.f) Pendaftaran cepat dan mudah. Anda hanya perlu dating ke Bank Jombang terdekat dengan membawa kartu identitas yang masih berlaku dan setoran awal.g) Prosedur dan persyaratan lebih jelasnya adalah sebagai berikut :1. Penabung adalah perseorangan.2. Mengisi dan menandatangani Form Aplikasi pembukaan rekening Tabungan Sinarmas 50.3. Membawa bukti identitas diri yang masih berlaku.4. Setoran setiap bulan Rp. 50.000,00 pembayaran setoran Tabungan sesuai dengan tanggal yang telah ditentukan, dan pembayaran maksimal sehari sebelum proses pengundian berlangsung.

4. Tabungan Simpelmas ( Simpanan Pelajar Dan Mahasiswa )Simpelmas merupakan salah satu bentuk simpanan di Bank Jombang yang di peruntukan bagi pelajar ( TK, SD, SMP, SMA ) dan Mahasiswa. Dimana tujuan di bukanya produk Tabungan Simpelmas ini yaitu untuk mendidik, memperkenalkan serta menumbuhkan budaya menabung sejak dini. Dengan adanya produk Tabungan Simpelmas ini diharapkan dapat menjadi sarana penghimpun dana yang efektif bagi Bank Jombang.

Keungulan Tabungan Sipelmas :a) Untuk nasabah Tabungan Simpelmas ini juga tidak dikenakan biaya administrasi.b) Setoran awal minimal hanya Rp. 10.000,00.c) Bunga yang diberikan kompetitif.d) Adanya money Pick Up, yaitu pelayanan yang di peruntukan bagi pelajar, dimana petugas Tabungan mengambil setoran Tabungan, dan mengantarkan pengambilan saldo Tabungan di sekolah sekolah.e) Pelajar yang mengikuti produk Tabungan Simpelmas mempunyai peluang memperoleh Beasiswa, dengan ketentuan memperoleh predikat ranking 3 besar , dan pada saat kenaikan kelas pelajar juga akan mendapatkan hadiah atau piala.f) Diadakannya Road Show mini seminar Melek Finansial Dini di Sekolah, dimana dalam mini seminar tersebut akan dibahas tentang pentingnya menumbuhkan budaya menabung sejak dini.g) Suku bunga 3 % pertahun setiap bulan.h) Setoran awal dan saldo tabungan hanya Rp. 10.000,00.i) Pendaftaran cepat dan mudah. Anda hanya perlu dating ke Bank Jombang terdekat dengan membawa kartu identitas dan setoran awal.j) Prosedur atau persyaratan lebih jelasnya, adalah sebagi berikut :1. Penabung adalah khusus pelajar dan mahasiswa ( TK, SD, SMP, SMA dan PT ).2. Mengisi dan menandatangani Form Aplikasi Pembukaan rekening Tabungan Simpelmas.3. Membawa bukti diri yang masih berlaku.

Produk Deposito PD.BPR BANK JOMBANG1. Deposito 1 (Satu) BulanSimpanan Deposito yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu satu bulan dari tanggal penyimpan dana Deposito, berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan Bank.

Keunggulan Deposito 1 (satu) Bulan :a) Administrasi pajak 20% jika jumlah nominal > Rp 7.000.000,00.b) Suku bunga 6% pertahun.c) Pendaftaran cepat dan mudah. Anda hanya perlu datang ke Bank Jombang terdekat dengan membawa kartu identitas dan setoran awal.d) Prosedur dan persyaratan lebih jelasnya, adalah sebagai berikut :1) Deposan adalah perseorangan atau Badan Usaha atau CV atau PT.2) Calon deposan mengisi dan menandatangani Form Aplikasi Pembukaan rekening Deposito.3) Membawa bukti identitas diri yang masih berlaku.

2. Deposito 3 ( Tiga ) BulanSimpanan Deposito yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka tiga bulan dari tanggal penyimpanan dana Deposito berdasarkan perjanjian Nasabah penyimpan dengan Bank.

Keunggulan Deposito 3 (tiga) Bulan :a) Administrasi pajak 20% jika jumlah nominal > Rp. 7.500.000,00.b) Suku bunga 6,5% pertahun.c) Pendaftaran cepat dan mudah. Anda hanya perlu dating ke Bank Jombang terdekat dengan membawa kartu identitas dan setoran awal.e) Prosedur dan persyaratan lebih jelasnya, adalah sebagai berikut:1) Deposan adalah perseorangan atau Badan Usaha atau CV atau PT.2) Calon deposan mengisi dan menandatangani Form Aplikasi Pembukaan rekening Deposito.3) Membawa bukti identitas diri yang masih berlaku.

3. Deposito 6 (enam) BulanSimpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka enam bulan dari tanggal penanaman Deposito berdasarkan perjanjian Nasabah penyimpan dengan Bank.Keunggulan Deposito 6 Bulan :a) Administrasi pajak 20% jika jumlah nominal > Rp. 7.500.000,00.b) Suku bunga 7% pertahun.c) Pendaftaran cepat dan mudah. Anda hanya perlu dating ke Bank Jombang terdekat dengan membawa kartu identitas dan setoran awal.d) Prosedur dan persyaratan lebih jelasnya, adalah sebagai berikut:1) Deposan adalah perseorangan atau Badan Usaha atau CV atau PT.2) Calon deposan mengisi dan menandatangani Form Aplikasi Pembukaan rekening Deposito.3) Membawa bukti identitas diri yang masih berlaku.4.Deposito 12 (dua belas) BulanSimpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka enam bulan dari tanggal penanaman Deposito berdasarkan perjanjian Nasabah penyimpan dengan Bank.

Keunggulan Deposito 12 Bulan :a) Administrasi pajak 20% jika jumlah nominal > Rp. 7.500.000,00.b) Suku bunga 8% pertahun.c) Pendaftaran cepat dan mudah. Anda hanya perlu dating ke Bank Jombang terdekat dengan membawa kartu identitas dan setoran awal.d) Prosedur dan persyaratan lebih jelasnya, adalah sebagai berikut:1) Deposan adalah perseorangan atau Badan Usaha atau CV atau PT.2) Calon deposan mengisi dan menandatangani Form Aplikasi Pembukaan rekening Deposito.3) Membawa bukti identitas diri yang masih berlaku.

Produk Kredit PD.BPR BANK JOMBANG1. Kredit PasarKredit Pasar merupakan kredit yang diberikan pada komunitas pedagang di lokasi pasar dengan jaminan surat bedak, dengan suku bunga 2% dengan system angsuran ( pokok + bunga perbulan ) kredit musiman ( bunga perbulan diakhir bulan pokok ), dan pinjaman maksimal Rp. 5.000.000,00 dengan jangka waktu maksimal 2 (dua) tahun angsuran.

Keungulan Kredit Pasar :a) Proses pencairan mudah dan cepat.b) Suku bunga 2% dengan system angsuran kredit musiman.c) Cukup menggunakan agunan surat bedak.

Persyaratan Kredit Pasar : 1) Mengisi formulir permohonan.2) Foto copy KTP ( Kartu Tanda Penduduk ).3) Foto copy KK ( Kartu Keluarga ).4) Surat bedak yang akan di gunakan sebagai agunan.5) Surat keterangan usaha dari pasar dan kepala desa.

2. Kredit UmumKredit Umum merupakan kredit yang diberikan pada masyarakat umum yang mempunyai usaha berskala mikro atau menengah dan masih produktif. Dimana besar nominal kredit akan disesuaikan dengan kelayakan agunan serta kemampuan mengangsur debitur. Untuk jangka waktu kredit umum maksimal 3 (tiga) tahun. Dana pencairan kredit tersebut digunakan sebagai tmabhan modal kerja dan penggunaan konsumtif lainnya.

Keunggulan Kredit Umum :a) Proses pencairan mudah dan cepat.b) Suku bunga bersaing dan bias nego antara 1,5 1,8% perbulan atau 18 21,6% pertahun.c) Apabila melakukan pelunasan sbelum tanggal jatuh tempo, maka jumlah pelunasan dihitung dari total bagi debet ditambah satu bunga utuk bulan depan.d) Apabila melakukan pelunasan untuk sistem kredit musiman, maka jumlah pelunasan dihitung dari total bagi debet dan bunga pada bulan pelunasan, namun apabila melakukan pengajuan pinjaman kembali sebelum tanggal jatuh tempo ( Top Up ) maka nasabah tidak dikenakan pinalti.e) System pembayaran Kredit Umum mempunyai dua system pembayaran kredit, yaitu dengan system pembayaran musiman dan system pembayaran angsuran. Masing masing mempunyai ketentuan sebagai berikut :1. Musiman.Kredit Umum dengan system pembayaran musiman jangka waktu 6 bulan 12 bulan, dengan suku bunga 2% (Flat) perbulan (tidak ada pinalti). 2. Angsuran.Kredit Umum dengan system pembayaran angsuran jangka waktu minimal 1 3 tahun, dengan suku bunga 1,5% perbulan (pinalti + pokok + bunga untuk bulan depan).

Persyaratan Kredit Umum :1. mengisi formulir permohonan kredit.2. Foto copy KTP (Kartu Tanda Penduduk) Suami atau Istri (2 lembar).3. Foto copy KK (Kartu Keluarga) dan surat nikah (2lembar ).4. Foto copy BPKB dan STNK, apabila agunan berupa BPKB.5. Foto copy Sertifikat Hak Milik (SHM), apabila agunan berupa SHM atau SPT.6. Surat kepemilikan usaha (bila ada). 3. Kredit PegawaiKredit Pegawai merupakan kredit untuk golongan berpenghasilan tetap dengan angsuran potong gaji setiap bulan. Kerdit Pegawai ini diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) ataupun Non PNS di wilayah Kabupaten Jombang, yang bendahara gajinya telah bekerja sama dengan Bank Jombang. System pembayaran angsuran melalui pemotongan gaji yang telah di setujui oleh bendahara gaji instansi terkait. Bagi pegawai dari wilayah Kabupaten lain dapat juga mengajukan permohonan kredit, namun dengan ketentuan adanya keterangan kerjasama antara bendahara gaji dengan Bank Jombang. Jangka waktu kredit 8 tahun atau maksimal 6 bulan sebelum pensiun.

Keunggulan Kredit Pegawai :a) Syarat mudah dan di proses cepat.b) Bunga bersaing.c) Suku bunga 1,00% per bulan untuk tahun pertama, dan untuk tahun berikutnya 1,05%.d) Menggunakan Flat murni, dimana angsuran bulanan (pokok + bunga) besar angsuran sama sampai dengan lunas.e) Pelayanan memuaskan.f) Apabila melakukan pelunasan sebelum tanggal jatuh tempo haya dikenakan pinalti 2 bunga ditambah sisa pokok.g) Apabila melakukan pelunasan sebelum tanggal jatuh tempo dan mengajukan pinjaman kembali (Top Up), maka tidak dikenakan denda pinalti, pelunasan hanya membayar sisa pokok saja.h) Apabila melakukan pelunasan hanya dibebankan bunga pada bulan berikutnya.

Persyaratan Kredit Pegawai :1. Mengisi formulir permohonan.2. Foto copy KTP (Kartu Tanda Penduduk) suami atau istri (2 lembar).3. SK pertama dan terakhir.4. Rekomendasi Bendahara Gaji.5. Foto copy struk gaji atau kartu pegawai.

4. Kredit ProgramKredit Program mempunyai batasan pengambilan kredit atau plafon maksimal yang di peruntukan bagi debitur yang pernah mengikuti Kredit Program, dengan debitur yang baru. Plafon yang telah ditentukan adalah sebagai berikut : Tabel 2.2 Plafon Kredit programPlafonMaksimal

Debitur LamaRp. 100.000.000,00

Debitur BaruRp. 50.000.000,00

Keunggulan Kredit Program :a) Suku bunga sangat rendah 9% per tahun atau 0,75% per bulan.b) Syarat mudah dan pencairan cepat.c) Pelayanan memuaskan.d) Biaya administrasi Kredit Program hanya 1% dari nominal kredit.e) Kredit Program mempunyai dua system pembayaran kredit, yaitu dapat dibedakan menjadi sistem pembayaran angsuran bulanan dan sistem pembayran musiman, yang masingmasing mempunyai ketentuan sebagai berikut : Tabel 2.3 Sistem Pembayaran Kredit ProgramKeteranganAngsuran Musiman

Jangka waktuMaksimal 2tahunMaksimal 1tahun

Biaya provisi2% dari nominal kredit4% dari nominal kredit

Persyratan Kredit Program :1) Foto copy KTP (Kartu Tanda Penduduk) suami atau istri (2lembar).2) Foto copy KK (Kartu Keluarga) dan surat nikah (2 lembar).3) Foto copy BPKB dan STNK, apabila agunan berupa BPKB.4) Foto copy Sertifikat Hak Milik (SHM), apabila agunan berupa SHM.5) Perijinan dan Legalitas usaha sesuai bidang usaha.6) Akta Pendirian dan perubahannya.7) Laporan keuangan (bila ada).8) Dokumen pendukung atas tempat usaha yang digunakan.9) Susunan pengurus (jika berbentuk badan usaha).

FLOWCHART PENYALURAN KREDIT PROGRAM

MONITORING REALISASI KOMITE ANALISA PENGAJUAN

Nasabah mengisi permohonan Kredit Program dilengkapi KTP,KK, Agunan.Menerima dan memeriksa kelengkapan bekas survey dan analisa.Presentasi hasil survey dari analisa kredit. Memberi keputusan atas pengajuan kredit.Pencairan Kredit Program sesuai dengan keputusan Komite.Memonitor realisasi dan pengambilan Kredit Program sampai pinjaman lunas atau pengajuan kembali.

Kasie KreditAdmin kredit dan legalKomite KreditCS dan AONasabah

Sampai dengan Lunas 2 hari2 hari1 hari

5. Kredit KKB (Kredit Kendaraan Bermotor)Kredit Kendaraan Bermotor merupakan fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur yang menginginkan pembelian kendaraan bermotor melalui dealer yang menjalin kerjasama dengan Bank Jombang. Dengan jumlah angsuran yang sama besarnya.

Keunggulan Kredit KKB (Kredit Kendaraan Bermotor) :a) Syarat mudah dan pencairan cepat.b) Pelayanan memuaskan.c) Bunga ringand) Biaya administrasi kredit yang ringan.

Persyaratan Kredit KKB (Kredit Kendaraan Bermotor) :1) Foto copy KTP (Kartu Tanda Penduduk) suami atau istri (2 lembar).2) Foto copy KK (Kartu Keluarga) dan surat nikah (2 lembar).3) Covernote nomer rangka dan nomor mesin dari dealer yang dipilih untuk kerja sama.

6. Kredit Sanitasi Atau Kredit JambanKredit Sanitasi atau Kredit Jamban adalh kredit program dari Bank Jombang yang disalurkan untuk pembuatan jamban sehat, cepat dan hemat bagi masyatakat.

Manfaat Jamban Sehat :a) Menjaga lingkungan bersih, sehat, dan tidak berbau.b) Tidak mencemari sumber air yang ada di sekitarnya.c) Tidak mengundang lalat atau seranga yang dapat menjadi penular penyakit diare, koleram thypus, cacingan, penyakit kulit, dan keracunan.d) Memutus siklus penyebaran penyakit yang terkait dengan sanitasi.

Persyatan Kredit Sanitasi atau Kredit Jamban :a. Foto copy identitas calon debitur dan suami atau istrinya serta identitas pemilik jaminan dan suami atau istrinya yang masih berlaku.b. Foto copy kartu keluarga calon debitur dan pemilik agunan.c. Foto copy surat nikah.

2.8 Data Pelengkap2.8.1 Data Nasabah berasal dari :- Tabel 2.4 Data NasabahNasabahJumlah (Orang)Jumlah (Rp)

Nasabah Tabungan6309Rp 24.417.872.572,-

Deposan194Rp 39.042.100.000,-

Debitur6198Rp 73.897.291.995,-

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1 Aspek KajianBank adalah badan usaha yang menghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.Debitur adalah Nasabah yang memperoleh fasilitas kredit atau pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah atau yang dipersamakan dengan itu berdasarkan perjanjian bank dengan nasabah yang bersangkutan.Agunan adalah jaminan tambahan yang diserahkan nasabah debitur kepada bank dalam rangka pemberian fasilitas. Kredit Pasar adalah kredit yang khusus diberikan kepada pedagang-pedagang kecil yang ada di pasar. Kredit Pegawai adalah kredit yang diberikan kepada pegawai yang berpenghasilan tetap. Yang dapat memperoleh kredit pegawai adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Non PNS di lingkup Pemerintah Daerah. Kredit Umum adalah kredit yang diberikan kepada perorangan atau lembaga berbadan hukum yang digunakan untuk modal kerja dan atau investasi dalam kegiatan produktif. Kredit Program adalah kredit yang ditujukan kepada perorangan atau lembaga berbadan hukum yang digunakan untuk modal kerja dan atau investasi dalam kegiatan produktif yang dananya berasal dari LPDB KUMKM Kementrian Koperasi. Agunan yang Diambil Alih yang untuk selanjutnya disebut AYDA adalah aktiva yang diperoleh Bank, baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual di luar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank.Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang untuk selanjutnya disebut PPAP adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu berdasarkan kualitas Aktiva. Restrukturisasi Kredit adalah upaya perbaikan yang dilakukan Bank dalam kegiatan perkreditan terhadap debitur yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya.Hapus buku adalah tindakan administratif Bank untuk menghapus buku Kredit yang memiliki kualitas Macet dari neraca sebesar kewajiban debitur tanpa menghapus hak tagih Bank kepada debitur.Selain itu pihak PD. BPR Bank Jombang menggunakan pedoman 5 C, untuk menganalis para nasabahnya yaitu:1. Character atau watakYaitu tentang kebiasaan-kebiasaan, sifat-sifat pribadi, cara hidup, keadaan keluarga dan hobi calon debitur. Prinsip ini sebagai ukuran kemauan untuk membayar utang-utangnya.2. CapacityUntuk mengetahui sejauh mana kemampuan calon debitur untuk menciptakan sumber dana yang akan digunakannya untuk mengembalikan pinjaman dan memperoleh laba atas usahanya.3. CapitalPrinsip ini menilai kondisi harta perusahaan yang akan digunakan dalam operasi usahanya.4. CollateralPrinsip digunakan untuk menilai keadaan jaminan yang digunakan sebagai agunan kredit yang diterimanya.5. ConditionMerupakan penilaian terhadap faktor eksternal yaitu keadaan ekonomi maupun iklim usaha yang sedang berlangsung.

Penerapan 5C di Kantor Pusat PD. BPR Bank Jombang dapat digambarkan dengan cara di bawah ini (Tabel 2.5) :

Laporan On The Job Training PD. BPR Bank JombangPage 54

Tabel 2.5Penerapan Prinsip 5C di PD. BPR Bank JombangNoPrinsipSecara umumPada Kantor Pusat PD. BPR Bank Jombang

1CharacterPenilaiantentangkebiasaan, sifatpribadi, cara hidup, keadaan keluarga calon debitur.-Secara administrasi menggunakan SID (Sistem InformasiDebitur) dari Bank Indonesia.-Melakukan survey pada tetangga, saudara dekat, KepalaDesa, dan mitra kerja calon debitur.

2CapacityMengetahui kemampuan calon debitur untuk mengembalikan pinjaman dan memperoleh laba atas usahanya.-Melakukanwawancarapadacalondebiturtentangpendapatan melalui laporan keuangan, jurnal, kas harian dan mengawasi cara pengelolaan usahanya.

3CapitalPrinsip ini menilai kondisi modal calon debitur yang akan digunakan dalam operasi usahanya.Pihak BPR menanyakan besar modal yang diperlukan danmodal yang telah dimiliki calon debitur. Disini BPR memberikan modal pada calon debitur yang telah mempunyai usaha. Jika calon debitur bukan merupakan badan usaha maka kreditur mempertimbangkan agunan yang akan diserahkan debitur kepada kreditur.

4CollateralPrinsipdigunakanuntukmenilaijaminanyangdigunakansebagai agunan kredit.-Dalam menentukan nilai agunan dilakukan dengan caramelihat harga pasar.-Umur ekonomis agunan, yaitu:1. Kendaraan roda dua : max. 8 tahun (minimal tahun 2007)2. Kendaraan roda empat : max. 12 tahun (minimal tahun2005)

5ConditionMerupakan penilaian terhadap faktoreksternalyaitukeadaanekonomi maupun iklim usaha yang sedang berlangsung.-Melihat kondisi usaha (usaha calon debitur berkembang atautidak).-Melihat kondisi masyarakat sekitar (respon masyarakat sekitar terhadap adanya usaha calon debitur, mengganggu atau tidak).-Melihat kondisi perekonomian saat ini, jika harga jual produk calon debitur saat ini naik akan dibantu, tetapi jika turun tidak akan dibantu.

(Sumber: PD. BPR Bank Jombang, dari interview diolah, 2014)

3.2 Prosedur Pemberian Dan Pencairan KreditCalon Debitur1. Calon debitur datang ke Bank untuk menyampaikan keinginannya memperoleh fasilitas kredit dari Bank, menjelaskan tujuan penggunaan kredit, jumlah fasilitas yang dibutuhkan dan jenis agunan yang akan dijaminkan.2. Mengisi formulir permohonan kredit dan formulir Data Master Nasabah dengan dilampiri persyaratan sebagai berikut :

Kredit Pasara. Foto copy identitas calon debitur dan suami atau istrinya serta identitas pemilik jaminan dan suami atau istrinya yang masih berlaku.b. Foto copy kartu keluarga calon debitur dan pemilik agunan.c. Foto copy bukti kepemilikan agunan.d. Surat keterangan dari Kepala Pasar setempat yang menjelaskan bahwa calon debitur berjualan di pasar tersebut.e. Jenis jaminan yang bisa diterima untuk fasilitas kredit pasar berupa surat Bedak, BPKB dan sertifikat tanah. Jenis jaminan yang dapat diterima sebagai jaminan kredit pasar akan diatur lebih lanjut dalam Kebijakan Perkreditan Bank dan akan dievaluasi dari waktu ke waktu.

Kredit Pegawaia. Foto copy identitas calon debitur dan suami atau istrinya serta identitas pemilik jaminan dan suami atau istrinya yang masih berlaku.b. Foto copy Kartu Pegawai.c. Foto copy Kartu Keluarga calon debitur dan pemilik agunan.d. Daftar rincian gaji calon debitur.e. Surat kuasa memotong gaji untuk bendahara dengan diketahui kepala kantor instansi setempat.f. Surat persetujuan dari Kepala Kantor instansi setempat.g. Foto copy Surat Keputusan pengangkatan sebagai pegawai dan Surat kenaikan gaji berkala yang terakhir.h. Untuk non PNS disertai surat keterangan dari kantor setempat.i. Foto copy bukti kepemilikan agunan.j. Jenis agunan yang dapat diterima berupa BPKB dan sertifikat tanah.

Kredit Umuma. Foto copy identitas calon debitur dan suami atau istrinya serta identitas pemilik jaminan dan suami atau istrinya yang masih berlaku.b. Foto copy kartu keluarga calon debitur dan pemilik agunan.c. Foto copy surat nikah.d. Foto copy akte pisah harta.e. Foto copy bukti kepemilikan agunan berupa BPKB beserta STNK dan atau sertifikat tanah beserta SPPT terakhir.f. Apabila BPKB tidak atas nama debitur (tidak dilakukan balik nama) maka wajib dilengkapi dengan surat keterangan kepemilikan dari Kepala Desa setempat.g. Foto copy surat ijin usaha sesuai dengan jenis usahanya.

Kredit Programa. Foto copy identitas calon debitur dan suami atau istrinya serta identitas pemilik jaminan dan suami atau istrinya yang masih berlaku.b. Foto copy kartu keluarga calon debitur dan pemilik agunan.c. Foto copy surat nikah.d. Foto copy akte pisah harta.e. Foto copy bukti kepemilikan agunan berupa BPKB beserta STNK dan atau sertifikat tanah beserta SPPT terakhir.f. Apabila BPKB tidak atas nama debitur (tidak dilakukan balik nama) maka wajib dilengkapi dengan surat keterangan kepemilikan dari Kepala Desa setempat.g. Foto copy surat ijin usaha sesuai dengan jenis usahanya.h. Persyaratan lain sesuai dengan persyaratan yang diajukan oleh pemilik dana terkait.

KKB (Kredit Kendaraan Bermotor)a. Foto copy identitas calon debitur dan suami atau istrinya serta identitas pemilik jaminan dan suami atau istrinya yang masih berlaku.b. Foto copy kartu keluarga calon debitur.c. Mau bekerjasama dengan pihak dealer yang ditunjuk oleh PD BPR Bank Jombang.d. BPKB kendaraan yang ada, akan dsimpan oleh pihak bank sampai debitur melunasi pinjamannya.

Kredit Sanitasi atau Kredit Jamband. Foto copy identitas calon debitur dan suami atau istrinya serta identitas pemilik jaminan dan suami atau istrinya yang masih berlaku.e. Foto copy kartu keluarga calon debitur dan pemilik agunan.f. Foto copy surat nikah.

3. Menyerahkan formulir permohonan kredit (sesuai dengan jenis kredit), formulir Data Master Nasabah dan seluruh persyaratan pengajuan kredit.4. Menerima surat pemberitahuan Penolakan Kredit atau Surat Penawaran Kredit secara langsung maupun melalui petugas dari Bank.5. Apabila calon debitur menyetujui Surat Penawaran Kredit dari Bank maka debitur menandatangani Surat Penawaran Kredit di atas meterai (sesuai dengan ketentuan mengenai permeteraian yang berlaku) dan menyerahkan kembali ke Bank.6. Menyerahkan bukti kepemilikan agunan yang asli kepada Bank dan membicarakan jadwal pengikatan kredit serta jadwal pencairan kreditnya.7. Menerima tanda terima dari Bank atas penyerahan asli bukti kepemilikan agunan. 8. Melakukan pengikatan kredit dan pengikatan agunan yang dijadikan jaminan fasilitas kredit yang diterima dari Bank, termasuk memberikan kuasa kepada Bank untuk melakukan pendebetan rekening tabungannya guna melunasi angsuran pokok dan bunga kredit serta seluruh biaya yang timbul berkaitan dengan pemberian fasilitas kredit kepada debitur.9. Menerima salinan pengikatan kredit dan jaminan dari Bank. Apabila pengikatan dilakukan secara notariil maka salinan atas pengikatan tersebut baru dapat diserahkan setelah Bank menerima salinan dari Notaris terkait.10. Apabila realisasi kredit dikreditkan ke rekening tabungan debitur maka debitur akan menyerahkan buku tabungannya untuk disesuaikan dengan transaksi realisasi pencairan kredit.11. Menerima slip penyetoran tabungan lembar ke-2 dan buku tabungan yang telah disesuaikan mutasinya oleh Teller.12. Apabila realisasi kredit dilakukan secara tunai maka debitur akan diminta untuk menyerahkan kartu identitas asli dan menandatangani kuitansi realisasi kredit.13. Menerima asli kartu identitas, kuitansi lembar ke-2 dan uang tunai dari Teller.

Account Officer1. Menerima formulir permohonan kredit dan formulir Data Master Nasabah berikut dengan seluruh persyaratan pengajuan kredit yang telah diisi lengkap dan ditandatangani oleh calon debitur.2. Account Officer akan mencocokan seluruh copy dokumen yang diperoleh dari calon debitur dengan asli dokumennya. Sebagai tanda bahwa telah mencocokan antara asli dokumen dan foto copy dokumen maka petugas pemasaran akan membubuhkan stempel Sesuai dengan Aslinya dan membubuhkan paraf disamping stempel tersebut.3. Selanjutnya Account Officer akan memeriksa kelengkapan dan kebenaran pengisian formulir permohonan kredit dan Data Master Nasabah serta mencocokan dengan data-data yang ada pada persyaratan pengajuan kredit sesuai dengan bentuk hukum masing-masing calon debitur.4. Bagi calon debitur perorangan maka data-data dimaksud wajib dicocokan dengan identitas calon debitur yang antara lain berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Ijin Mengemudi (SIM), Passport dan identitas lainnya yang menurut pertimbangan bank dapat diterima.5. Bagi calon debitur berbentuk hukum perseroan terbatas maka data-data dimaksud wajib dicocokan dengan dokumen-dokumen pendukung seperti akta pendirian dan anggaran dasar perseroan terbatas yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, akta pengangkatan pengurus yang terakhir, identitas pengurus dan surat kuasa (jika diperlukan).6. Bagi calon debitur berbentuk hukum yayasan maka data-data dimaksud wajib dicocokan dengan dokumen-dokumen pendukung seperti akta pendirian yayasan yang telah disahkan oleh instansi terkait, akta pengangkatan pengurus yang terakhir, identitas pengurus dan surat kuasa (jika diperlukan).7. Bagi calon debitur berbentuk hukum koperasi maka data-data dimaksud wajib dicocokan dengan dokumen-dokumen pendukung seperti akta pendirian koperasi yang telah disahkan oleh dinas koperasi terkait, akta pengangkatan pengurus yang terakhir, identitas pengurus dan surat kuasa (jika diperlukan).8. Apabila terdapat ketidaklengkapan dan atau kesalahan dalam pengisian formulir permohonan kredit dan formulir Data Master Nasabah maka harus dikembalikan kepada calon debitur untuk dilakukan koreksi dan dibubuhi paraf disamping koreksi yang dilakukan.9. Account Officer akan membubuhkan paraf di formulir permohonan kredit dan formulir Data Master Nasabah sebagai bukti bahwa Account Officer telah melakukan pemeriksaan kelengkapan dan kebenaran pengisian formulir tersebut.10. Account Officer akan melakukan interview atau wawancara untuk menggali informasi mengenai latar belakang calon debitur, usaha debitur, tujuan penggunaan dana, jumlah fasilitas yang dibutuhkan, agunan yang akan diserahkan kepada Bank dan hal-hal lain yang diperlukan oleh Account Officer untuk melakukan evaluasi terhadap prospek usaha, kemampuan membayar dan kondisi keuangan calon debitur.11. Account Officer akan menjadwalkan dan melakukan survey ke lokasi usaha dan agunan calon debitur untuk melakukan cross check atas informasi yang disampaikan calon debitur sekaligus melakukan penilaian terhadap agunan yang akan diserahkan oleh calon debitur.12. Khusus untuk kredit pegawai akan dilakukan konfirmasi kepada juru bayar atau bendahara melalui telepon atau kunjungan secara langsung.13. Apabila calon debitur kredit pasar dan kredit pegawai dipersyaratkan untuk menyerahkan agunan maka Account Officer wajib melakukan survey dan penilaian terhadap agunan yang akan diserahkan oleh calon debitur.14. Hasil survey akan dituangkan dalam aplikasi permohonan kredit yang ditandatangani oleh Account Officer dan calon debitur.15. Account Officer akan menyusun laporan hasil penilaian agunan. 16. Hasil survey yang dilakukan oleh Account Officer disertai dengan foto lokasi usaha dan agunan debitur. Khusus untuk laporan penilaian agunan, selain dilampiri foto agunan, juga disertai peta menuju ke lokasi agunan debitur.17. Account Officer akan menganalisa kelayakan permohonan kredit kepada calon debitur dengan membuat memo analisa kredit.18. Untuk kredit pegawai, Account Officer akan membuat memo analisa kredit berdasarkan informasi hasil konfirmasi dengan bendahara instansi terkait.19. Selanjutnya Account Officer akan meneruskan seluruh berkas permohonan kredit debitur, seluruh kelengkapan pengajuan kredit dan hasil survey usaha, laporan penilaian agunan dan memo analisa kredit kepada Kepala Sub Bagian Bisnis untuk dilakukan pemeriksaan.20. Bilamana seluruh berkas pengajuan permohonan kredit telah lengkap maka akan diteruskan kepada Komite Kredit untuk memperoleh keputusan.21. Menerima seluruh berkas pengajuan kredit dari calon debitur yang telah diputuskan oleh Komite Kredit dari Kepala Sub Bagian Bisnis.22. Membuat konsep surat pemberitahuan Penolakan Kredit atau Surat Penawaran Kredit kepada calon debitur.23. Menyampaikan surat pemberitahuan Penolakan Kredit atau Surat Penawaran Kredit secara langsung maupun melalui petugas expedisi kepada calon debitur. 24. Menerima Surat penawaran kredit yang telah ditandatangani oleh calon debitur di atas meterai sesuai ketentuan permeteraian yang berlaku.25. Menyerahkan seluruh berkas pengajuan kredit dari calon debitur yang telah diputuskan oleh Komite Kredit untuk dipersiapkan pengikatannya.

Kepala Sub Bagian Bisnis 1. Menerima berkas permohonan kredit debitur beserta seluruh kelengkapan pengajuan kredit, hasil survey usaha dan memo analisa kredit serta laporan penilaian agunan dari Account Officer.2. Memeriksa kelengkapan persyaratan pengajuan kredit.3. Bilamana terdapat persyaratan yang belum dipenuhi maka harus dikembalikan kepada Account Officer untuk dilengkapi.4. Apabila seluruh persyaratan pengajuan kredit telah lengkap maka seluruh berkas pengajuan kredit akan diteruskan kepada Kepala Bagian Bisnis dan selanjutnya kepada Komite Kredit (sesuai ketentuan batas wewenang pemutus kredit) untuk memperoleh keputusan.5. Menerima seluruh berkas pengajuan kredit dari calon debitur yang telah diputuskan.6. Meneruskan seluruh berkas pengajuan kredit yang telah diputuskan oleh Komite Kredit kepada Admin Kredit.7. Menyetujui Memo Intern atau Nota yang dibuat oleh Admin Kredit kepada Bagian Operasional mengenai fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur dengan dilampiri copy persetujuan dari komite kredit. Sebelum menandatangani Memo Intern atau Nota tersebut Kepala Sub Bagian Bisnis harus meyakinkan bahwa seluruh persyaratan pemberian kredit telah dipenuhi.8. Bilamana terdapat persyaratan yang belum dipenuhi maka Kepala Sub Bagian Bisnis harus menolak untuk menandatangani sampai dengan persyaratan tersebut telah dipenuhi atau penyimpangan atas tidak dipenuhinya persyaratan tersebut memperoleh persetujuan dari Komite Kredit yang memberikan persetujuan.9. Menyerahkan Memo Intern atau Nota untuk diteruskan ke Kepala Bagian Operasional.

Bagian Bisnis dan Komite Kredit1. Menerima dari Kepala Bagian Pemasaran seluruh berkas permohonan kredit debitur beserta seluruh kelengkapan pengajuan kredit dan hasil survey usaha serta laporan penilaian agunan.2. Mempelajari seluruh berkas pengajuan kredit dari debitur.3. Mekanisme pengambilan keputusan oleh komite kredit dapat dilakukan secara sirkular maupun melalui rapat komite kredit. Mekanisme pengambilan keputusan oleh Komite Kredit akan ditetapkan secara terpisah dalam Kebijakan Perkreditan Bank.4. Setelah berkas pengajuan kredit diputuskan oleh komite kredit maka seluruh berkas pengajuan kredit akan dikembalikan kepada Kepala Sub Bagian Bisnis.

Petugas Admin Kredit1. Menerima seluruh berkas pengajuan kredit dari calon debitur yang telah diputuskan oleh Komite Kredit, surat penawaran kredit yang telah ditandatangani oleh calon debitur di atas meterai yang akan dijaminkan untuk dipersiapkan pengikatannya.2. Mengecek apakah fasilitas kredit telah diputuskan oleh Komite Kredit sesuai dengan batas kewenangan yang dimiliki. Bila tidak, maka berkas tersebut harus dikembalikan kepada Account Officer.3. Melakukan pengecekan terhadap keabsahan bukti kepemilikan agunan ke instansi terkait, misalnya SAMSAT, BPN dll. Dalam hal pengikatan dilakukan secara notariil maka Bank dapat menjajaki kemungkinan untuk minta tolong kepada Notaris melakukan pengecekan terhadap keabsahan bukti kepemilikan agunan debitur. 4. Mempersiapkan pengikatan agunan dan kredit. Apabila pengikatan agunan dan kredit dilakukan secara notariil maka Petugas legal segera membuat order pengikatan dan menyerahkan foto copy berkas-berkas yang dibutuhkan untuk pengikatan kredit dan agunan kepada Notaris yang ditunjuk5. Mengkomunikasikan kekurangan berkas atau dokumen yang diperlukan untuk pengikatan kredit dan agunan baik secara notariil maupun dibawah tangan kepada calon debitur melalui Account Officer.6. Mengatur dan menyampaikan jadwal pengikatan kredit dan agunan yang dilakukan secara notariil maupun dibawah tangan kepada calon debitur.7. Pengikatan kredit dilakukan antara debitur, pemilik agunan dan pihak Bank yang akan diwakili oleh anggota direksi dan atau kuasanya sesuai kewenangan sebagaimana diatur dalam anggaran dasar Bank.8. Menyimpan asli bukti kepemilikan agunan debitur dalam almari besi di ruang khasanah atau vault atau kluise atau strong room.9. Mengadministrasikan seluruh berkas kredit debitur dalam satu file kredit sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Bank.

Kepala Bagian Operasional1. Menerima Memo Intern atau Nota dari Kepala Sub Bagian Bisnis yang menginformasikan fasilitas kredit debitur yang telah disetujui dan dilakukan pengikatan dengan dilampiri copy persetujuan fasilitas kredit dari Komite Kredit, copy permohonan kredit debitur dan copy formulir Data Master Nasabah.2. Mempelajari Memo Intern atau Nota tersebut dan memeriksa lampirannya. Bila tidak terdapat penyimpangan atas keputusan kredit yang telah diputuskan maka Kepala Bagian Operasional akan membubuhkan parafnya pada Memo Intern atau Nota tersebut dan mendisposisikan kepada Customer Service.3. Menerima nota debet, nota kredit atau kuitansi pencairan kredit dan pembebanan biaya-biaya beserta seluruh berkas fasilitas kredit debitur yang diperoleh dari Customer Service.4. Memeriksa seluruh berkas tersebut dan menandatangani slip setoran dan slip penarikan atau membubuhkan paraf pada kuitansi realisasi kredit debitur.5. Meneruskan berkas-berkas tersebut ke salah satu anggota direksi untuk disetujui pencairannya dengan menandatangani slip setoran dan slip penarikan atau membubuhkan parafnya pada kuitansi realisasi kredit.6. Menyerahkan kembali slip setoran dan slip penarikan atau kuitansi realisasi kredit berikut dengan berkas pendukungnya ke Customer Service.Customer Service1. Menerima Memo Intern atau Nota yang telah disetujui oleh kepala Bagian Operasional berikut dengan lampirannya berupa copy persetujuan fasilitas kredit dari Komite Kredit, copy permohonan kredit debitur dan copy formulir Data Master Nasabah.2. Jika calon debitur merupakan debitur baru (belum menjadi nasabah Bank) maka Customer Service akan mendaftarkan nomer Register Nasabah calon debitur ke aplikasi. 3. Jika calon debitur adalah nasabah lama Bank maka Customer Service cukup memanggil nomer Register Nasabah dan nama debitur tersebut.4. Selanjutnya Customer Service akan menginput data debitur pada aplikasi untuk set up fasilitas, pembebanan biaya provisi dan administrasi serta biaya-biaya lainnya terkait dengan pemberian fasilitas kredit kepada debitur.5. Untuk kredit umum, kredit program dan kredit pasar akan dilengkapi dengan Kartu Angsuran yang dipersiapkan oleh Customer Service.6. Customer Service akan mempersiapkan Slip Setoran Tabungan (apabila pencairan kredit dimasukan ke rekening tabungan debitur) dan kuitansi realisasi kredit (rangkap 3) bila pencairan kredit secara tunai. 7. Kuitansi yang dibuat merupakan jumlah bersih pencairan kredit setelah dikurangi provisi, biaya adminitrasi dan dan biaya-biaya lain yang timbul dari pemberian fasilitas kredit debitur. Untuk itu, dalam kuitansi harus diuraikan secara jelas :a. Jumlah pencairan kredit.b. Jumlah provisi.c. Jumlah biaya administrasi.d. Jumlah biaya-biaya lainnya yang dibebankan.e. Jumlah bersih yang diterima debitur.8. Slip Setoran, Slip Penarikan atau kuitansi tersebut beserta seluruh berkas fasilitas kredit debitur yang diperoleh dari Kepala Sub Bagian Bisnis diserahkan ke kepala Bagian Operasional dan Direksi untuk memperoleh persetujuan.9. Menerima kembali Slip Setoran, Slip Penarikan atau kuitansi realisasi kredit berikut dengan berkas pendukungnya yang telah disetujui oleh Kepala Bagian Operasional dan salah satu anggota Direksi.10. Meneruskan Slip Setoran, Slip Penarikan atau kuitansi kepada Teller untuk dilakukan realisasi kredit.11. Pada akhir hari kerja akan dilakukan pencocokan antara realisasi kredit dengan mutasi debet pada buku besar kredit yang diberikan untuk tiap-tiap jenis kredit dan pencocokan antara jumlah kredit per jenis kredit antara daftar nominatif dengan saldo menurut buku besar.

Teller1. Menerima Slip Setoran, Slip Penarikan atau kuitansi realisasi pencairan kredit dari Customer Service.2. Memeriksa kebenaran dan kelengkapan slip setoran, slip penarikan atau kuitansi realisasi pencairan kredit.3. Teller akan minta asli identitas debitur untuk dicocokkan dengan data-data pada kuitansi realisasi kredit.4. Bila identitas nasabah cocok dengan data pada kuitansi realisasi kredit maka Teller akan meminta kepada debitur untuk membubuhkan tanda tangan di pada halaman depan dan belakang kuitansi.5. Teller akan mencocokkan tanda tangan pada kuitansi dengan tanda tangan pada kartu identitas debitur. Bila mana tanda tangan telah sesuai maka Teller akan membubuhkan stempel TELAH DIVERIFIKASI dan membubuhkan parafnya.6. Teller akan menginput realisasi kredit tersebut pada aplikasi teller dan melakukan validasi pada kuitansi tersebut tersebut. Apabila mesin validasi tidak/belum dapat digunakan maka sebagai ganti kuitansi tersebut diberikan stempel TELLERdan stempel TUNAI (apabila realisasi pencairan kredit dilakukan secara tunai) serta di paraf oleh Teller yang bersangkutan.7. Apabila realisasi dilakukan melalui tabungan maka dilakukan penyesuaikan mutasi tabungan pada buku tabungan nasabah.8. Teller akan membubuhkan paraf di buku tabungan nasabah sebagai bukti bahwa transaksi tersebut telah diinput dalam sistem Bank.9. Teller akan menyerahkan slip setoran lembar ke-2, identitas asli debitur dan buku tabungan kepada nasabah. Apabila nasabah akan melakukan penarikan tunai tabungan pada saat itu juga maka prosedurnya sesuai dengan prosedur penarikan tunai tabungan seperti biasa.10. Apabila realisasi pencairan kredit dilakukan dengan kwuitansi maka Teller mempersiapkan uang tunai sebesar realisasi kredit dikurangi dengan biaya-biaya yang dibebankan terkait dengan pemberian fasilitas kredit debitur tersebut, kwuitansi lembar ke-2 dan identitas asli debitur untuk diserahkan kepada debitur. Sebelum uang tunai diserahkan kepada debitur dilakukan penghitungan terlebih dahulu dengan mempergunakan mesin hitung uang dengan disaksikan oleh debitur.11. Pada saat menyerahkan uang kepada debitur, Teller kembali mengingatkan kepada debitur untuk menghitung kembali uang tunai yang diterima.12. Untuk realisasi kredit dengan jumlah yang melebihi limit teller, maka teller harus meminta override dari pejabat berwenang sesuai dengan limitnya. Sebagai bukti telah dilakukan override oleh pejabat tersebut maka pejabat terkait akan membubuhkan parafnya pada bukti transaksi yang divalidasi.13. Teller menyimpan kuitansi lembar ke-3, sedangkan kuitansi lembar ke 1 pada akhir hari kerja diserahkan kepada Bagian Akuntansi sebagai bukti pendukung jurnal transaksi.

3.3 Prosedur Penerimaan Pembayaran Angsuran Kredit Dari DebiturKredit Pasar, Kredit Umum, Kredit Program dan KKBSesuai dengan Prosedur Penerimaan Pembayaran Angsuran Kredit dari debitur yang ada di Bagian Teller.

Prosedur Penerimaan Pembayaran Angsuran Kredit Pegawai.

Petugas Operasional (Back Office)1. Pada setiap akhir bulan, Customer Service akan mencetak daftar angsuran (rangkap 3) berikut dengan kuitansinya untuk seluruh juru bayar yang bekerja sama dengan Bank. Daftar angsuran tersebut berisi angsuran yang akan jatuh tempo pada bulan yang akan datang. Daftar angsuran tersebut di cetak paling lambat tanggal 25 pada setiap bulan.2. Daftar angsuran dan kuitansi tersebut akan didistribusikan sebagai berikut :a. Bagian Teller: Daftar angsuran lembar 1.b. Bendahara Gaji: Daftar angsuran lembar 2.c. Kepala Sub Bagian Bisnis: Daftar angsuran lembar 3.d. Kepala Seksi Akuntansi dan Pelayanan: Kwuitansi rangkap 2.

Bendahara GajiPada awal bulan, Bendahara gaji yang bekerja sama dengan Bank akan menyetorkan dana berikut dengan laporan daftar angsuran kepada Teller.

TellerSesuai dengan Prosedur Penerimaan Pembayaran Angsuran Kredit Pegawai yang ada di Bagian Teller.

3.1.3 Prosedur Penagihan Dan Penerimaan Tunggakan Angsuran Pokok Dan Bunga Kredit Dari DebiturCustomer Service1. Pada setiap akhir bulan, Customer Service akan mencetak laporan tunggakan untuk mengetahui besarnya tunggakan per jenis kredit dari masing-masing debitur.2. Laporan tunggakan pokok dan bunga kredit tersebut akan didistribusikan kepada :a. Kepala Bagian Operasional Sebagai sarana untuk melakukan pemantauan.b. Kepala Bagian Bisnis Sebagai sarana pemantauan tunggakan debitur.c. File.3. Customer Service akan memberikan kuitansi kosong yang memiliki nomor seri (pre numbered) kepada Teller Pick Service dan Collection yang akan melakukan penagihan pada hari yang bersangkutan sesuai dengan jumlah debitur yang akan dikunjungi.4. Penyerahan kuitansi kosong tersebut dicatat dalam register serah terima kuitansi kosong.5. Pada akhir hari kerja, Cutomer Service akan minta pertanggungjawaban dari masing-masing Collection dan Teller Pick Service, dengan cara jumlah kuitansi kosong yang diserahkan harus sama dengan penjumlahan kuitansi yang telah dipakai dan kuitansi yang dikembalikan.6. Pemakaian kuitansi akan disesuaikan sebagai mutasi keluar pada Buku Administrasi Stock Harian Formulir kredit, yang diperiksa oleh Kepala Bagian Operasional secara rutin.Kepala Bagian Pemasaran1. Memperbanyak laporan tunggakan pokok dan bunga kredit debitur tersebut dan mendistribusikan kepada Teller Pick Service dan Collection.2. Mengatur jadwal penagihan masing-masing Teller Pick Service dan Collection untuk menurunkan tunggakan pokok dan bunga debitur sekaligus minta kepada masing-masing Teller Pick Service dan Collection untuk mengidentifikasi penyebab tunggakan tersebut.3. Untuk kredit pegawai maka daftar tunggakan tersebut diserahkan ke Account Officer yang terkait untuk dilakukan penagihan ke Bendahara Gaji. 4. Berdasarkan identifikasi terhadap permasalahan debitur, Kepala Bagian Pemasaran dapat mengusulkan langkah-langkah penyelamatan (restrukturisasi kredit) maupun langkah-langkah penyelesaian kredit, untuk memperbaiki kualitas portofolio kredit Bank.5. Selanjutnya masing-masing Teller Pick Service dan Collection diminta untuk menyusun Laporan Action Plan debitur NPL yang dipantau secara rutin oleh Kepala Bagian Pemasaran.

Teller Pick Service dan Collection1. Berdasarkan jadwal kunjungan yang telah diatur oleh Kepala Bagian Pemasaran, Teller Pick Service dan Collection akan melakukan kunjungan ke debitur.2. Pada saat melakukan kunjungan ke debitur, Teller Pick Service dan Collection membawa data tunggakan debitur dan kuitansi kosong yang memiliki nomor seri (pre numbered).3. Kwuitansi kosong tersebut diperoleh dari Customer Service pada saat akan melakukan kunjungan ke debitur dan pada sore hari harus dipertanggungjawabkan kembali kepada Customer Service.4. Apabila dalam proses penagihan, debitur melakukan pembayaran angsuran maka Teller Pick Service dan Collection akan memberikan tanda terima dengan mempergunakan kuitansi kosongan yang dibawa dari kantor. Kuitansi lembar ke-2 yang telah ditandatangani oleh petugas pemasaran diserahkan kepada debitur, sedangkan kuitansi lembar ke-1 serta uang tunai debitur dibawa ke kantor untuk disetorkan ke Teller.5. Teller Pick Service dan Collection harus menghitung secara rinci uang tunai setoran debitur.6. Untuk pembayaran dalam jumlah besar dari debitur sebaiknya disetor ke kantor Bank secara langsung atau mempergunakan kendaraan operasional dengan didampingi petugas keamanan.7. Teller Pick Service dan Collection akan meng-update kartu angsuran debitur sebesar pembayaran yang dilakukan dan membubuhkan paraf dan nama pada kartu angsuran tersebut.8. Pada sore hari Teller Pick Service dan Collection akan :a. Mempertanggungjawabkan kuitansi kosong yang diterima pada pagi hari kepada Customer Service.b. Mengembalikan kuitansi kosong yang tidak terpakai.c. Menyetorkan kuitansi dan uang tunai pembayaran tunggakan debitur ke Teller.9. Untuk debitur yang tidak melakukan pembayaran, maka Teller Pick Service dan Collection mencatat di laporan Action Plan debitur NPL dengan mengisi kapan target date debitur akan melakukan pembayaran tunggakan.10. Untuk debitur yang melakukan pembayaran sebagian, maka Teller Pick Service dan Collection mencatat di laporan Action Plan NPL dengan mengisi kapan target date debitur akan melakukan sisa pembayaran tunggakan.

3.1.4 Prosedur Pelunasan Kredit3.1.4.1 Pelunasan Normal (Sesuai Dengan Jangka Waktu Kredit)

Debitur 1. Mengisi slip pembayaran angsuran kredit (rangkap 2) sesuai dengan jumlah angsuran bulanan yang harus dibayar.2. Menyerahkan slip pembayaran angsuran kredit, uang tunai dan kartu angsuran kredit kepada Teller.3. Menerima kuitansi lembar ke-2 dari Teller yang telah divalidasi dan distempel LUNAS.4. Menyerahkan tanda bukti pelunasan kredit (kuitansi lembar ke yang distempel LUNAS oleh Teller) dan tanda terima agunan ke Customer Service.5. Menerima kartu angsuran kredit debitur dan slip setoran lembar ke-2 berikut dengan bukti kepemilikan agunan dari Petugas Admin Kredit.Teller1. Menerima slip pembayaran angsuran kredit (rangkap 2), kartu angsuran dan uang tunai dari debitur. Selanjutnya, Teller memeriksa kebenaran dan kelengkapan pengisian slip pembayaran angsuran kredit tersebut. Apabila terdapat kesalahan dan atau kekuranglengkapan pengisian slip pembayaran angsuran kredit maka Teller wajib minta kepada debitur untuk melengkapi atau memperbaiki slip pembayaran angsuran kredit tersebut. 2. Teller akan menghitung jumlah setoran debitur dan mencocokkan jumlahnya dengan slip pembayaran angsuran kredit. Penghitungan setoran debitur dilakukan secara global terlebih dahulu baru setelah cocok dilakukan perhitungan secara terperinci. Penghitungan uang setoran baik secara manual maupun mempergunakan mesin hitung uang harus dilakukan dihadapan nasabah.3. Apabila terdapat selisih antara jumlah uang tunai dengan slip pembayaran angsuran kredit tersebut maka Teller harus menginformasikan kepada nasabah dan mempersilahkan nasabah untuk mengecek ulang uang tunai yang disetorkan. Bilamana memang terjadi selisih maka nasabah diminta untuk menambah jumlah setorannya sesuai dengan jumlah angsuran bulanan.4. Teller akan memeriksa keaslian uang tunai setoran debitur dengan mempergunakan alat pendeteksi uang palsu yang tersedia. Bilamana, terdapat uang palsu diantara uang setoran debitur maka Teller harus menginformasikan kepada debitur dan melakukan tindakan sebagaimana akan diatur lebih lanjut dalam prosedur penanganan uang palsu.5. Jika setoran tunai debitur telah benar maka Teller akan menyimpan uang tunai setoran debitur dalam cash box teller.6. Teller akan melakukan input setoran debitur ke aplikasi pembayaran angsuran kredit yang tersedia serta melakukan validasi di slip pembayaran angsuran kredit. Apabila mesin validasi tidak/belum dapat digunakan maka sebagai ganti slip setoran tersebut diberikan stempel TELLER dan di paraf oleh Teller yang bersangkutan.7. Teller akan menyesuaikan mutasi pembayaran angsuran kredit pada kartu angsuran kredit debitur.8. Teller akan membubuhkan paraf di kartu angsuran kredit debitur.9. Selanjutnya Teller menyerahkan slip pembayaran angsuran kredit lembar ke-2 yang diberikan stempel LUNAS dan kartu angsuran kredit kepada debitur. Sedangkan lembar 1 dikumpulkan oleh Teller untuk nanti pada akhir hari kerja diserahkan kepada Bagian Akuntansi sebagai bukti pendukung jurnal transaksi.Customer Service1. Menerima tanda bukti pelunasan kredit (kwuitansi lembar ke 2 yang distempel LUNAS oleh Teller), kartu angsuran dan tanda terima agunan dari debitur.2. Mengecek pada sistem aplikasi untuk memastikan bahwa seluruh kewajiban debitur telah dibayar lunas dan tidak ada tunggakan pokok dan bunga yang belum dilunasi.3. Mencetak checklist angsuran posisi kewajiban debitur terakhir (yang menunjukkan bahwa debitur tidak memiliki kewajiban pada bank lagi).4. Menyerahkan seluruh berkas pelunasan kredit berikut dengan cetakan posisi kewajiban debitur terakhir kepada Petugas Admin Kredit untuk dibuatkan tanda terima pengambilan agunan.Petugas Admin Kredit1. Menerima seluruh berkas pelunasan kredit berikut dengan cetakan posisi kewajiban debitur terakhir dari Customer Kredit.2. Memeriksa seluruh bukti pelunasan kredit dan mempersiapkan buku register agunan dan buku pengambilan agunan. 3. Seluruh berkas bukti pelunasan kredit dari nasabah berikut dengan buku register agunan diserahkan kepada Kepala Bagian Bisnis dan atau salah satu Direksi untuk memperoleh persetujuan. Persetujuan dari Kepala Bagian Bisnis dan atau Direksi dinyatakan dalam bentuk paraf pada buku register agunan.4. Selanjutnya Petugas Admin Kredit dengan didampingi oleh Pejabat yang bertanggungjawab sebagai pemegang almari besi tempat penyimpanan agunan akan mengambil agunan dari tempat penyimpanan.5. Selanjutnya Petugas Admin Kredit terkait akan menyerahkan agunan dan minta kepada debitur untuk menandatangani buku pengambilan agunan.6. Kartu angsuran kredit debitur dan slip setoran lembar ke-2 berikut dengan bukti kepemilikan agunan dikembalikan kepada debitur.

3.1.4.2 PELUNASAN KREDIT DIPERCEPATDebitur 1. Datang ke Customer Service untuk menyampaikan keinginannya melunasi kredit dipercepat dan menanyakan sisa kewajiban yang harus dilunasi.2. Mengisi slip pembayaran angsuran kredit (rangkap 2) sesuai dengan jumlah sisa kewajiban yang harus dilunasi ditambah dengan denda pelunasan dipercepat. Besarnya denda pelunasan dipercepat akan ditetapkan secara terpisah oleh manajemen Bank.3. Menyerahkan slip pembayaran angsuran kredit, uang tunai dan buku angsuran kredit kepada Teller.4. Menerima kuitansi lembar ke-2 dari Teller yang telah divalidasi dan distempel LUNAS.5. Menyerahkan tanda bukti pelunasan kredit (kuitansi lembar ke-2 yang distempel LUNAS oleh Teller) dan tanda terima agunan ke Customer Service.6. Menerima kartu angsuran kredit debitur dan slip setoran lembar ke-2 berikut dengan bukti kepemilikan agunan dari Petugas Admin Kredit.Teller1. Menerima slip pembayaran angsuran kredit (rangkap 2), kartu angsuran dan uang tunai dari debitur. Selanjutnya, Teller memeriksa kebenaran dan kelengkapan pengisian slip pembayaran angsuran kredit tersebut. Apabila terdapat kesalahan dan atau kekuranglengkapan pengisian slip pembayaran angsuran kredit maka Teller wajib minta kepada debitur untuk melengkapi atau memperbaiki slip pembayaran angsuran kredit tersebut. 2. Teller akan menghitung jumlah setoran debitur dan mencocokkan jumlahnya dengan slip pembayaran angsuran kredit. Penghitungan setoran debitur dilakukan secara global terlebih dahulu baru setelah cocok dilakukan perhitungan secara terperinci. Penghitungan uang setoran baik secara manual maupun mempergunakan mesin hitung uang harus dilakukan dihadapan nasabah.3. Apabila terdapat selisih antara jumlah uang tunai dengan slip pembayaran angsuran kredit tersebut maka Teller harus menginformasikan kepada nasabah dan mempersilahkan nasabah untuk mengecek ulang uang tunai yang disetorkan. Bilamana memang terjadi selisih maka nasabah diminta untuk menambah jumlah setorannya sesuai dengan jumlah angsuran bulanan.4. Teller akan memeriksa keaslian uang tunai setoran debitur dengan mempergunakan alat pendeteksi uang palsu yang tersedia. Bilamana, terdapat uang palsu diantara uang setoran debitur maka Teller harus menginformasikan kepada debitur dan melakukan tindakan sebagaimana akan diatur lebih lanjut dalam prosedur penanganan uang palsu.5. Jika setoran tunai debitur telah benar maka Teller akan menyimpan uang tunai setoran debitur dalam cash box teller.6. Teller akan melakukan input setoran debitur ke aplikasi pembayaran angsuran kredit yang tersedia serta melakukan validasi di slip pembayaran angsuran kredit. Apabila mesin validasi tidak/belum dapat digunakan maka sebagai ganti slip setoran tersebut diberikan stempel TELLER dan di paraf oleh Teller yang bersangkutan.7. Teller akan menyesuaikan mutasi pembayaran angsuran kredit pada kartu angsuran kredit debitur.8. Teller akan membubuhkan paraf di kartu angsuran kredit debitur.9. Selanjutnya Teller menyerahkan slip pembayaran angsuran kredit lembar ke-2 yang diberikan stempel LUNAS dan kartu angsuran kredit kepada debitur. Sedangkan lembar 1 dikumpulkan oleh Teller untuk nanti pada akhir hari kerja diserahkan kepada Bagian Akuntansi sebagai bukti pendukung jurnal transaksi.Customer Service1. Memberikan informasi kepada debitur jumlah kewajiban yang harus dilunasi berikut denda atas pelunasan kredit dipercepat.2. Menerima tanda bukti pelunasan kredit (kuitansi lembar ke-2 yang distempel LUNAS oleh Teller), kartu angsuran dan tanda terima agunan dari debitur.3. Mengecek pada aplikasi kredit untuk memastikan bahwa seluruh kewajiban debitur telah dibayar lunas dan tidak ada tunggakan pokok dan bunga yang belum dilunasi.4. Mencetak posisi kewajiban debitur terakhir (yang menunjukkan bahwa debitur tidak memiliki kewajiban pada bank lagi).5. Menyerahkan seluruh berkas pelunasan kredit berikut dengan cetakan posisi kewajiban debitur terakhir kepada Petugas Admin Kredit.Petugas Admin Kredit1. Menerima seluruh berkas pelunasan kredit berikut dengan cetakan posisi kewajiban debitur terakhir dari Customer Service.2. Memeriksa seluruh bukti pelunasan kredit dan mempersiapkan buku register agunan dan buku pengambilan agunan.3. Seluruh berkas bukti pelunasan kredit dari nasabah berikut dengan buku register agunan diserahkan kepada Kepala Bagian Bisnis dan atau salah satu direksi untuk memperoleh persetujuan. Persetujuan dari Kepala Bagian Bisnis dan atau Direksi dinyatakan dalam bentuk paraf pada buku register agunan.4. Selanjutnya Petugas Admin Kredit dengan didampingi oleh Pejabat yang bertanggungjawab sebagai pemegang almari besi tempat penyimpanan agunan akan mengambil agunan dari tempat penyimpanan.5. Selanjutnya Petugas Admin menyerahkan agunan dan meminta kepada debitur untuk menandatangani buku pengambilan agunan.6. Kartu angsuran kredit debitur dan slip setoran lembar ke 2 berikut dengan bukti kepemilikan agunan dikembalikan kepada debitur.

BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Hasil Temuana) Prinsip 5C dalam perlakuan pemberian kredit masih kurang baik, karena walaupun analisis 5C sudah dilakkukan, tetap masih terdapat kredit yang macet. Selain itu untuk Collateral kredit pasar agunan menggunakan bedak atau kios. Menurut penulis itu kurang efektif. Dikarenakan agunan menurut Hartono Hadisoeprapto (1984:50) adalah Sesuatu yang diberikan kepada kreditur untuk menimbulkan keyakinan bahwa debitor akan memenuhi kewajiban yang dapat dinilai dengan uang yang timbul dari suatu perikatan. Walaupun bedak dapat dinilai dengan uang, namun dalam masa jika debitur tidak dapat melunasi hutangnya, maka bedak tersebut akan dilelang. Dalam pelelangan akan lebih susah karena kurang peminat dibandingkan pelelangan rumah ataupu kendaraan.b) Dari sisi keuangan, Kantor Pusat yang menjadi pusat aktifitas dari setiap Kantor Kas menerima laporan. Laporan Kantor Kas laba rugi per bulan diketahui masih banyak yang kurang dari target sehingga target laba yang ditentukan tidak tercapai.c) Adanya rangkap jabatan seperti admin kredit agunan merangkap menjadi admin kredit berkas, CS merangkap menjadi AO, pemegang berkas.

4.2 Kesimpulana. Permasalahan 5C.Dapat digambarkan bahwa pelaksanaan prinsip 5C dalam proses pemberian kredit pada PD. BPR Bank Jombang telah dilaksanakan dan telah sesuai dengan prinsip 5C pada umumnya yang digunakan dalam proses pemberian kredit. Untuk character, dengan cara melakukan survey pada lingkungan tempat tinggal calon debitur serta menggunakan SID (Sistem Informasi Debitur). Untuk capacity, dengan cara melakukan wawancara pada calon debitur tentang pendapatan dan cara pengelolaan usahanya, dari segi capital pihak BPR menanyakan besar modal yang diperlukan dan modal yang telah dimiliki calon debitur. Sedangkan untuk prinsip collateral, penentuan nilai agunan dilakukan dengan cara melihat harga pasar. Untuk prinsip condition, penilaian dari pihak BPR dilakukan dengan cara melihat kondisi usaha (usaha calon debitur berkembang atau tidak), melihat kondisi masyarakat sekitar (respon masyarakat sekitar terhadap adanya usaha calon debitur, mengganggu atau tidak) serta melihat kondisi perekonomian saat ini, jika harga jual produk calon debitur saat ini naik akan dibantu, tetapi jika turun tidak akan dibantu. Dari kelima prinsip tersebut, pada PD. BPR Bank Jombang yang mendapatkan perhatian lebih dibandingkan dengan prinsip-prinsip yang lainnya adalah character. Hal tersebut dikarenakan penilaian character dari seorang debitur sangatlah sulit, selain itu pihak PD. BPR Bank Jombang tidak ingin kejadian dimasa lalu terulang kembali yaitu terjadinya kredit- kredit bermasalah (macet) yang diakibatkan kurang telitinya dan kurang profesionalnya pihak PD. BPR Bank Jombang dalam menganalisa calon debitur terutama dari segi prinsip character. Untuk analisa keempat prinsip yang lainnya yaitu capacity, capital, collateral dan condition sudah dilakukan oleh PD. BPR Bank Jombang dengan teliti dan baik. Untuk agunan kredit pasar menggunakan bedak atau kios yang masih berlaku di PD BPR Bank Jombang dan mulai sedikit dialihkan ke kredit umum. Karena sejarah dulu Bank Jombang yang merupakan Bank Pasar. Untuk saat ini agar lebih ditingatkan dalam analisis kredit. 4.3 Sarana) Permasalahan Tidak Mencapai TargetLaporan laba rugi per bulan yang diterima Kantor Pusat Bank Jombang dari setiap Kantor Kas melaporkan posisi keuangan per bulan laba rugi yang disertai dengan pendapatan dan biaya yang dikeluarkan. Walaupun dilihat dari laporan laba rugi belum mencapai target, kinerja masih dikatakan baik. Karena belum merupakan suatu kesatuan secara lengkap. Untuk laporan laba rugi per maret 2014 mengalami kenaikan dari bulan desember 2013 ini dapat dilihat dari laporan laba rugi tiga bulanan. Namun, harusnya Bank Jombang juga dapat membaca situasi ini, ditakutkan jika tiap bulan tidak mencapai target di akhir nanti target kesatuan tidak tercapai dan mengalami penurunan.

b) Permasalahan Rangkap Jabatan.Dalam masalah rangkap jabatan yang terjadi di Bank Jombang ini dikarenakan kurangnya SDM, dan seharusnya Bank Jombang harus mencari karyawan baru secepatnya dan tentunya berkualitas agar tidak terjadi lagi rangkap jabatan, karena rangkap jabatan dapat mengakibatkan uman froud dan akhirnya akan menimbulkan masalah baru lagi seperti, kualitas pelayanan terhadap nasabah kurang maximal.

DAFTAR PUSTAKA

(Sumber: PD. BPR Bank Jombang, dari interview diolah, 2014)Website PD.BPR Bank Jombang ( www.bankjombang.com )

LAMPIRANLampiran 1 STRUK