Transcript

TATA TULIS DALAM KARYA TULIS ILMIAH

MAKALAH KELOMPOK

Disusun sebagai syarat untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah Bahasa Indonesia

(Dosen: Akhmad Fauzan, Spd)

Disusun oleh:1. Dwi Yuniati

1101050085

2. Eka Yuliani

1101050084

3. Endang Setiowati

1101050086

4. Kirana Dewi R.B

1101050087

5. Nur Azizah R

1101050083

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRISFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2011

KATA PENGANTARAssalmualaikum Wr. Wb.Pujisyukur penulis panjatkan kehedirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul TATA TULIS DALAM KARYA TULIS ILMIAH. Makalah ini disusun untuk dapat digunakan Mahasiswa agar dapat memehami menganai bagian-bagian dalam karya ilmiah serta bagaimana tata tulis bagian-bagian dalam karya ilmiah.Kehadiran makalah ini tidak lepas dari bantuan dari banyak pihak, untuk itu kami mengucapkan rsa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang bersangkutan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna mengingat kemampuan dan pengetahuan kami yang masih terbatas. Untuk itu segala masukan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari pembaca demi sempurnanya makalah ini sangat kami harapkan agar dapat bermanfaat bagi kami dan para pembaca pada khususnya.Wassalamualaikum Wr. Wb.

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..

i

DAFTAR ISI .............

ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...............................

1

B. Tujuan ............................................C. Permasalahan .............................................BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah................................B. Bagian-bagian dan Aturan Penulisan

Karya Tulis Ilmiah..BAB III PENUTUP

A. Simpulan B. Saran ..................DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar BelakangKarya tulis ilmiah merupakan kebutuhan bagi kaum intelektual, terutama mereka yang menduduki jabatan fungsional, seperti guru, dosen, peneliti, dan sebagainya. Bagi mereka, karya ilmiah pada jurnal penelitian merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan angka kredit untuk menaikan janjang jabatan fungsionalnya. Sedangkan mahasiswa, menulis karya tulis ilmiah merupakan kewajiban, sebelum menyalesaikan nasa studinya dan diwisuda menjadi seorang sarjana.Namun demikian menulis karya tulis ilmiah tidaklah semudah membuat karangan biasa. Ide atau gagasan yang dimiliki terlebih dahulu harus disesuaikan dengan kaidah-kaidah ilmiah dalam prosedur karya tulis ilmiah.

Mengingat pentingya karya tulis ilmiah bagi dosen, guru maupun mahasiswa. Maka sangat diperlukan pngetahuan mengenai aturan atau kaidah-kaidah ilmiah dalam prosedur penulisan karya tulis ilmiah. Baik tata cara penulisan bagian-bagian dalam karya tulis ilmiah maupun tata cara penomoran bagian-bagian dalam karya tulis ilmiah.

B. Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah agar pembaca mengerti bagian-bagian yang ada dalam karya tulis ilmiah serta mengerti tata cara penulisan serta penomoran setiap bagian-bagian yang terdapat dalam karya tulis ilmiah. Agar dalam penulisan sebuah karya tulis ilmiah dapat menghasilkan tulisan atau hasil karya yang baik menurut aturan atau tata cara penulisan bagian-bagiannya.C. Permasalahan

Dengan memperhatikan masalah tersebut diatas, agar dalam penulisan makalah ini penilis memperoleh hasil yang diinginkan, maka penulis mengemukakan beberapa rumusan masalah. Rumusan masalah tersebut diantaranya yakni:1. Apa saja bagian-bagian yang terdapat dalam sebuah karya tulis ilmiah?

2. Bagaimana tata cara penulisan dan penomoran bagian-bagian yang terdapat dalam karya tulis ilmiah yang baik dan benar menurut aturan yang telah ditentukan?

BAB IIPEMBAHASANA. Pengartian Karya Tulis IlmiahMenurut Dr. H. Endang Danial AR., M.Pd. (2001:4) bahwa karya tulis ilmiah adalah berbagai macam tulisan yang dilakukan oleh seseorsng atau kelompok dengan menggunakan tata cara ilmiah. Tata ilmiah adalah suatu system penulisan yang berdasarkan pada system, masalh, tujuan, tori dan data untuk membarikan alternative pemecahan masalah tertentu. Menurut Djuroto dan Bambang (2003:12-13) bahwa karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu masalah. Pembahasan itu dilakuakn berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang didapat dari suatu penelitian, baik pnelitian lapangan, tes laboraturium maupun kajian pusataka. Dalam memaparkan dan menganalisis datanya harus berdasarkan pemikiran ilmiah. Pemikiran ilmiah adalah pemikiran yang logis dan empiris. Logis artinya masuk akal, sedangkan empiris adalah dibahas secara mandalam, berdasarkan fakta yang dapat dipertanggung jawabkan (dibuktikan). Karya tulis ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian seseorang atau kelompok dengan menggunakan metode ilmiah yakni system penulisan yang didasarkan pada system, masalah, teori, data, dan tujuan untuk mamperoleh jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya. Untuk memperjelas jawaban secra ilmiah terhadap permasalahan atau pertanyaan yang ada dalam penelitian, penulisan karya ilmiah harus menggali khazanah pustaka, guna melengkapi teori-teori atau konsep-konsep yang relevan dengan permasalahan yang ingin dijawabnya. Untuk itu penulisan karya ilmiah harus rajin dan teliti dalam hal membaca dan mencatat konsep-konsep serta teori-teori yang mendukung karya tulis ilmiahnya.B. Bagian-bagian dan Tata Cara Penulisan Karya Tulis Ilmiah

Pada umumnya sebuah karya tulis ilmiah terbagi dalam tiga bagian besar yakni:1. Bagian preliminary

2. Bagian isi

3. Bagian referensi

Dalam penulisan bagian-bagian tersebut diatas haruslah dengan menggunakan aturan-aturan yang telah ditentukan, dan masing-masing akan dijelaskan di bawah ini.a. Bagian preliminaryBagian preliminary meruoakan bagian yang terdapat atau ditulis sebalum bagian isi, dan umumnya terdidri dari:

1) Halaman judul

Judul merupakan kalimat yang terdiri dari kata-kata yang jelas, tidak kabur, singkat. tidak bertale-tele. Menurut Sutrisno Hadi (1980), judul mempunyai dua fungsi pokok dalam penulisan karya tulis ilmiah. Bagi pembaca, judul menunjukan hakikat dari objek penelitian yang dilakukan sebelumnya. Sedangkan bagi penulisnya, judul merupakan patokan dalam menyusun tulisannya.

Aturan-aturan penulisan judul yakni:

a) Judul ditempatkan dibagian atas halaman judul.

b) Judul disesuaikan dengan topic bahasan yang telah ditentukan (sesuai isi).

c) Judul ditulis dengan huruf capital seluruhnya dan diletakan pada tengah halaman.d) Judul ditulis dengan menggunakan huruf Times New Roman atau Arial yang telah ditebalkan.

e) Sebaiknya judul tidak terlalu panjang (singkat) dan tidak terlalu pendek (delapan samapi dua belas kata).

f) Sebaiknya judul saling terkait atau runtut (jelas).

g) Tidak menggunakan kata-kata yang puitis (sensasional)

2) PrakataPada bagian ini sering kali terjadi salah pengertian. Masih banyak yang memilih menggunakan kata pengantar daripada prakata.

Perbedaan yang mendasar keduanya adalah kata pengantar ditulis oleh seseorang dalam rangka menyajikan karya tulis orang lain. Kata pengantar biasanya dipilih untuk memberi kesaksian yang menguatkan bagi penbaca, bahwa karya yang disajikan pantas untuk dibaca atau dijadikan referensi. Sebaliknya, prakata marupakan pengantar yang disajikan oleh penulis karya tersebut. Pada bagian ini, penulis dapat memberi gmbaran singkat mengenai karya tulis yang ia hasilkan.

Aturan-aturan panulisan prakata yakni:a) Isinya berupa pernyataan ringkas tantang masalah, tujuan, lembaga yang mensponsori penelitian.

b) Isinya tidak terlalu merandahkan diri namun jangan terlalu membanggakan diri sendiri.

c) Prakata disertai dengan ucapan terimakasih kepada orang atau badan yang telah memberi bantuan.

d) Prakata diisi dengan harapan kepada pembaca atas kemanfaatan karya tersabut.

e) Prakata diawali dan diakhiri dengan salam.

3) Daftar isi

Daftar isi bertujuan agar memudahkan dalam mencari halaman yang perlu dibaca, serta agar pembaca dapat mengenali bagian-bagian laporan dan mereka dapat melihat hubungan antara satu bagian dengan bagian lainnya.Aturan-aturan penulisan daftar isi yakni:

a) Daftar isi terdiri dari judul-judul bab atau subbab.b) Disertai dengan penunjukan nomor halaman tampat bab atau subbab.

c) Judul masing-masing bab ditulis dengan huruf kecil kecuali pada huruf awal pada kata yang bukan kata tugas atau parangkai atau kata sambung.

b. Bagian isiBagian isi terdiri dari:1) Pendahuluan

Pendahuluan berisi gambaran ringkas mengenai topic, masalah penelitian, ruang lingkup, kegunaan teoritis serta praktisnya, tinjauan pustka dan kerangka teori, serta metode penelitian. Aspek-aspek yang dapat disertakan pada bagian ini diuraikan dibawah ini.

a) Latar belakang masalah

Latar belakang masalah mengguraikan apa yang menjadi ketertarikannya pada objek yang diteliti. Aspek yang perlu dikemukakan pada bagian ini adalah tinjauan pustaka. Peneliti perlu menyertakan beberapa penelitian yang relevan dengan topic yang dikerjakan. Hal ini dilakukan agar mamperjelas pembaca bahwa penelitia yang dilakukan bukan mengulangi penelitian sebelumnya.b) Masalah dan batasannya

Pada bagian ini penulis harus secara eksplisit mengemukakan masalah yang hendak dibahas. Masalah yang hendak diteliti harus dibatasi lagi. Hal ini dilakukan agar pembahasan tidak meluber luas kepada aspek-aspek yang jauh dari relevan. Serta membantu dalam hal efektivitas penulisan karya tulis ilmiah.c) Tujuan dan manfaatPada bagian ini penulis menguraikan tujuan dan manfaat penelitian yang dikerjakan. Sebisa mungkin dijabarkan keduanya, baik bagi lingkungn akademis maupun masyarakat secara umum.

d) Metode dan teknik analisa

Penulisan metode dan teknik menganalisa data akan menentukan hasil dari sebuah penelitian. Metode harus dibedakan dari teknik. Menurut Sudaryanto (2001) menyebutkan bahwa metode penelitian merupakan cara yang harus dilaksanakan, sedangkan teknik merupakan cara melaksanakan metode. Tidak semua metode perlu dan relevan untuk digunakan dalam menganalisa data penelitian. Oleh karena itu, peneliti perlu berhati-hati dalam menentukan metode dan teknik analisanya.e) Landasan teori

Sebuah penelitian harus memiliki dasar teori yang kuat. Penulis harus teliti dalam menentukan dasar teoritis yang akan mendukung pembedahan masalah. Penentuan dasar teori akan mudah, bila penulis dapat mengerti perilaku data yang diperoleh.

2) Isi

Bagian isi merupakan tempat memaparkan pokok atau inti persoalan dari data yang diperoleh. Pada begian ini juga penulis harus melakukan analisa berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang muncul pada bab pendahuluan. Pemaparan pokok atau inti persoalan merupakan rangkaian dari beberapa bab dan subbab.Urutan bab dan subbab harus dinyatakan dengan jelas, agar mudah dalam menentukan tingkat kedudukan dan taraf kepentingannya. Oleh karena itu perlu diperhatikan menganai penempatan, penggunaan jenis huruf, serta penomoran.

Dalam penomoran, angka yang lazim digunakan dalam karya tulis ilmiah adalah angka romawi kecil, angka romawi besar, dan angka arab. Aturan-aturan penulisannya adalah sebagai berikut:

a) Angka romawi kecil seperti i, ii, iii dan seterusnya dipergunakan untuk memberi nomor halaman judul, prakata, daftar isi dan sebagainya. Biasanya halaman utama judul tidak diberi nomor halaman. Maka penomoran dimulai dari halaman prakata sampai halaman sebelum bab pendahuluan.b) Angka romawi besar seperti I, II, III dan seterusnya digunakan saat penulisan pada halaman bab pendahuluan, landasan teoritis, metodologi penelitian, pembahasan, kesimpulan dan saran. Misalnya, BAB I PENDAHULUAN.c) Angka arab seperti 1, 2, 3 dan seterusnya dipergunakan untuk memberi nomor pada halaman bab pendahuluan sampai halaman terakhir karya tulis ilmiah.

d) Semua nomor halaman yang berangka Arab tersbut harus diketik disebalah kanan atas, kecuali untuk halaman judul bab ditulis di tengah bawah.

System penomoran pada karya tulis ilmiah mengikuti standar sebagai berikut.

(1) Tingkat pertama menggunakan angka romawi besar.(2) Tingkat kedua menggunakan huruf latin besar, misal A, B, C dan seterusnya.

(3) Tingkat ketiga menggunakan angka Arab, misal 1, 2, 3 dan seterusnya.

(4) Tingkat keempat menggunakan huruf Latin kecil, misal a, b, c, dan seterusnya.

(5) Tingkat kelima menggunakan angka Arab dengan satu kurung tutup, misal 1), 2), 3) dan seterusnya.

(6) Tingkat keeman menggunakan angka Latin kecil dangan satu kurung tutup, misal a), b), c) dan seterusnya.

(7) Tingkatan ketujuh menggunakan angka Arab dengan dua kurung, misal (1), (2), (3) dan seterusnya.(8) Tingkatan kedelapan menggunakan huruf Latin kecil dengan dua kurung, misal (a), (b), (c) dan seterusnya. Selain penomoran dalam pengungkapan isi perlu juga diperhatikan cara mengutip pendapat atau kutipan. Pengutipan adalah proses peminjman kalimat atau pendapat seseorang yang ahli dalam bidang yang sedang ditulis.a) Kutipan langsung

(1) Tata cara penulisan kutipan langsung kurang dari empat baris adalah sebagai berikut:

(a) Diinegrasikan (disatukan) dengan teks penulis;

(b) Jarak antar baris spasi ganda (dua spasi);

(c) Kutipan diapit dengan tanda kutip ;

(d) Akhir kutipan diikuti dengan tanda kurung buka, nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan, di akhiri dengan tanda kurung tutup.

(2) Tata cara penulisan kutipan langsung lebih dari empat baris adalah sebagai berikut:

(a) kutipan dipisahkan dari teks dengan jarak 2,5 spasi;

(b) jarak antar baris satu spasi;

(c) kutipan boleh diapit tanda kutip;

(d) Akhir kutipan diikuti dengan tanda kurung buka, nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan, di akhiri dengan tanda kurung tutup.

(e) Seluruh kutipan menjorok kedalam 5-7 huruf / karakter, bila alinea baru yang dikutip, maka baris pertama ditulis 5-7 huruf / karakter.b) Kutipan tidak langsung(1) Gagasan yang dikutip diintegrasikan dengan teks;

(2) Jarak antar baris dua spasi;

(3) Tanpa penggunaan tanda kutip;

(4) Diakhiri dengan tanda kurung buka, nama singkat, tahun terbit, dan nomor halaman, diakhiri dengan tanda kurung tutup.

3) PenutupPada bagian penutup berisi simpulan harus berupa pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan penyelesaiain permasalahan. Simpulan tersebut harus disajikan secara sederhana dan singkat. Ini bertujuan agar pembaca lebih menangkap hasil penelitiannya secara ringkas.Simpulan harus dipisahkan dari saran.Saran dirumuskan berdasarakan pengalaman dan pertimbangan penulis yang ditujukan pada peneliti yang sebidang, yang hendak melanjutkan penelitian yang serupa atau mengembangkan penelitian yang telah dilakukan.

c. Bagian daftar pustakaSemua dokuman, baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan, yang digunakan pada laporan dicantumkan sebagai daftar kepustakaan, yang ditempatkan dibagian akhir laporan.Daftar pustaka yang diacu dalam penelitian dan disusun kebawah menurut abjad nama akhir penulis pertama. Daftar pustaka memberikan informasi mengenai identitas buku yang menjadi acuan suatu tulisan ilmiah, yaitu informasi mengenai nama pengarang, tahun terbit buku, judul buku, kota tempat buku diterbitkan, dan nama penerbit.

Aturan penulisan daftar pustaka adalah:

1) Semua sumber dalam daftar pustaka ditulis dengan nama sesuai urutan abjad untuk awal nama pengarang setelah dibalik.

2) Gelar akademik tidak perlu dicantumkan.

3) Sumber yang berupa buku ditulis dengan urutan: nama pengarang, tahun terbit, judulbuku, kota tempat buku diterbitkan, dan nama penerbit.

4) Sumber yang berupa surat kabar atau majalah ditulis dengan urutan: nama majalah atau surat kabar, tanggal, bulan, tahun, nomor edisi (majalah), judul artikel dan nomor halaman.

5) Judul buku dicetak miring, dicetak tebal atau diberi garis bawah.

6) Apabila nama pengarang terdiri dari dua kata atau lebih kata akhir dari nama tersebut diletakan di depan dan ditandai dengan tanda koma (,), misalnya Donald Ary ditulis Ary, Donald.7) Apabila pengarang lebih dari dua atau tiga orang, nama-namanya ditulis semua. Akan tetapi jika lebih dari tiga orang, ditulis satu orang yang terdepan dan diberi singkatan et. al atau dkk.

8) Apabila satu pengarang menulis beberapa buku atau sumber, maka panulis ditulis sekali dan urut sesuai tahun yang termuda, dan pd bagian nama pengarang urutan berikutnya cukup diberi tanda garis.

9) Apabila ada dua sumber atau lebih dari seorang pengarang yang diterbitkan dalam tahun yang sama, maka di belakang tahun terbitnya diberi nomor urut a, b, c dan seterusnya.

10) Tanda bca yang digunakan untuk memisahkan unsur-unsur dalam penulisan sumber yang berupa buku adalah tanda titik (.), kecuali antara unsur tempat penerbit dan nama penerbit dengan tanda titik dua (:), sedangkan tanda baca yang digunakan untuk memisahkan unsur-unsur dalam penulisan sumber berupa majalah atau surat kabar adalah tanda koma (,), dan diakhiri tanda titik (.) Tata cara menulis daftar pustaka yang baik dan benar adalah sebagai berikut:

1) Cara menulis daftar pustaka berupa buku

Ditulis berurutan yakni:

a) Nama penulis;

b) Tahun penerbitan buku;

c) Judul buku ditulis dangan cetak miring atau garis bawah;d) Tempat penerbitan;

e) Nama penrbitan.

Contoh:

Keraf, Groys. 1984. Komposisi. Ende Flores: Nusa Indah.2) Cara menulis daftar pustaka yang berasal dari buku kumpulan artikel

Ditulis berurutan sama dengan cara menulis daftar pustaka berupa buku. Hanya ditambah dengan tulisan (Ed.) di antara nama penulis dan tahun penerbitan.Contoh:

Moeliono, Anton (ed.). 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.3) Cara manulis daftar pustaka dengan mengambil satu artikel dari buku kumpulan artikelDitulis berurutan yakni:

a) Nama penulis artikel;

b) Tahun penerbitan;

c) Judul artikel diapit oleh tanda kutip tanpa cetak miring;

d) Nama editor;

e) Judul buku dengan cetak miring;

f) Nomor halaman.

Contoh:

Geertz, Clifford. 2003. Cendekiawan di Negara Berkembang. Dalam Kemala Sertika (ed.), Menjlejah Cakrawala: Kumpulan Karya Visioner Soedjatmoko. Jakarta: Gramedia.4) Cara manulis daftar pustaka yang berasal dari artikal dalam jurnal

Ditulis berurutan yakni:a) Nama penulis artikel;

b) Tahun;

c) Judul artikel ditulis diantara tanda kutip;

d) Nama jurnal ditulis dengan cetak miring;

e) Nomor.Contoh:

Hhanafi, A. 1989. Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi. Forum Penelitian, 1 (1):33-47.5) Cara manulis daftar pustaka yang berasal dari artikel atau Koran

Ditulis berurutan yakni:a) Nama penulis;b) Tanggal, bulan, tahun (jika ada);

c) Nama majalah atau Koran ditulis dengan cetak miring;

d) Nomor halaman.

Contoh:

Gardner, H. 1998. Do Babies Sing A Universal Song?. Psychological Today, hal.70.6) Cara manulis daftar pustaka dari Koran tanpa penulis

Ditulis berurutan yakni:

a) Nama Koran ditulis dengan cetak miring;

b) Tanggal, bulan dan tahun terbit;

c) Judul Koran diapit oleh tanda kutip;

d) Nomor halaman.

Contoh:

Jawa Pos, 31 Juli. 1994. Penerima IDT di Jateng Terkena Sindrom Wedus. Hal.6.7) Cara manulis daftar pustaka dari karya terjemahan

Ditulis berurutan yakni:

a) Nama penulis asli;b) Tahun terbit tulisan asli;

c) Judul terjemahan ditulis dengan cetak miring;

d) Nama penerjemah;

e) Tahun terjemahan;

f) Nama tempat penerbitan;

g) Nama penerbit trjemahan.

Contoh:

Ary, Donald. 1982. Pengantar Penelitian Pendidikan. Terjemahan oleh Arif Furchan. Surabaya: Pustaka Prima.8) Cara manulis daftar pustaka dari skripsi, tesis, atau disertasi

Ditulis berurutan yakni:a) Nama penulis dan tahun yang tercantum dalam sampul;b) Judul skripsi, tesis atau disertasi yang diapit dengan tanda kutip;

c) Jenis karya ilmiah;

d) Nama kota tempat perguruan tinggi;

e) Nama fakultas dan perguruan tinggi.

Contoh:

Paramita, Pradnya. 2007. Pengaruh Bioteknologi Pertanian terhadap Proese Pematangan Tomat. Skripsi. Surakarta: Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret.9) Cara manulis daftar pustaka dari internat

Ditulis berurutan yakni:a) Nama penulis;

b) Tahun terbit;

c) Judul karya yang diapit tanda kutip;

d) Alamat sumber pustaka;e) Tanggal akses.

Contoh:Herusatoto. 2002. Bioteknologi Pertanian (online), (http://www.chang.jayaHeru .com/Biotekpertan04.htm, diaksas tanggal 12 Desember 2002.

BAB III

PENUTUP

A. SimpulanDalam penyusunan sebuah karya tulis ilmiah aturan atau tata cara penulisan karya tulis ilmiah sangatlah penting.Adapun tata cara penulisannya diatur sesuai aturan yang telah ditentukan. Yakni, tata cara penulisan B. Saran

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, sehingga kritik dan saran kami terima agar dalam penyusunan makalah berikutnya penulis dapat lebih baik dalam menyusun makalah.

DAFTAR PUSTAKA