Transcript
Page 1: Teknik Pelabuhan - Pelabuhan

TUGAS MATA KULIAH

TEKNIK PELABUHAN

Disusun Oleh :

Fajrin Siddiq

0310610029

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN SIPIL - MALANG

2005

Page 2: Teknik Pelabuhan - Pelabuhan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga laporan tugas Teknik Pelabuhan ini dapat

diselesaikan tepat pada waktuya.

Laporan ini kami susun untuk lebih memahami tentang karakteristik dan fasilitas

sebuah pelabuhan. Mengingat, kebutuhan akan adanya pelabuhan akan semakin

meningkat seiring dengan tuntutan hidup manusia.

Untuk tujuan di atas kami ucapkan terima kasih kepada

1. Bapak Ir. Ruslin A., M.Si selaku dosen mata kuliah Teknik Pelabuhan yang

memberikan tugas.

Dan kami juga mengucapakan terima kasih kepada :

2. Kelompok lain yang telah membantu dan memberikan saran mengenai

penyusunan laporan ini.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi mahasiswa

sipil pada umumnya. Namun kami juga menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih

jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

kami harapkan untuk penyusunan laporan berikutnnya.

Malang, September 2005

Penyusun

Page 3: Teknik Pelabuhan - Pelabuhan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Masalah transportasi merupakan masalah yang selalu dihadapi oleh semua

Negara, terutama Negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Permasalahan

yang ada bukan hanya menyangkut transportasi darat, tetapi juga transportasi laut.

Apalagi dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk, maka kebutuhan

manusia juga ikut meningkat.. Akan tetapi, kebutuhan yang ada tidak semuanya dapat

disediakan dalam satu wilayah maupun satu negara. Oleh karena itu, untuk

menyediakannya perlu dikirim dari luar daerah maupun luar negara, yang akan lebih

mudah pelaksanaannya apabila menggunakan transportasi laut. Selain lebih murah,

juga lebih banyak menampung beban.

Sehingga sebagai mahasiswa Teknik Sipil, kita dituntut untuk dapat

merencanakan pelabuhan. Dimana, untuk dapat merencanakan suatu pelabuhan yang

baik, terlebih dahulu kita harus mengetahui fasilitas-fasilitas yang ada di pelabuhan,

serta bagaimana cara penataannya.

1.2 Pembatasan Masalah

Penyusunan laporan ini dibatasi pada site plan pelabuhan dan macam-macam

fasilitas yang ada di pelabuhan.

1.3 Tujuan

Laporan ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui site plan dari beberapa

jenis pelabuhan serta fasilitas-fasilitas yang ada dipelabuhan tersebut.

Page 4: Teknik Pelabuhan - Pelabuhan

BAB II

PEMBAHASAN

Ada beberapa definisi dari pelabuhan, diantaranya adalah sebagai berikut :

Menurut Quinn, A.D

Pelabuhan adalah suatu perairan yang sebagian tertutup dan terlindung terhadap

angin dan gelombang, serta aman bagi kapal untuk berlabuh, mengisi bahan

bakar, mengadakan perbaikan dan pemindahan barang.

Menurut UU No.21 Tahun 1992

Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan pantai di sekitarnya dengan

batas-batas tertentu sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik-turun

penumpang, dan atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas

keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan, serta sebagai tempat

pemindahan intra dan antar moda transportasi.

Fungsi dari pelabuhan adalah :

Interface : fasilitas dan pelayanan untuk transportasi barang

dari kapal ke moda transportasi lain dan sebaliknya.

Link : mata rantai dalam sistem transportasi.

Gateway : pintu gerbang dari daerah atau negara.

Industry entity : terdapat industri estate/industrial lengkap

dengan jaringan dan jasa transportasi.

Peran pelabuhan, yaitu :

Transportasi : penunjang dan dinamisator sistem antar moda transportasi, baik

angkutan laut maupun darat.

Perdagangan : akses perdagangan internasional dan domestic, serta memberi

kesempatan yang lebih luas dalam menentukan hubungan perdagangan.

Industri : industri transportasi, industri yang berorientasi ekspor atau bahan

bakunya impor, dan industri lain.

Page 5: Teknik Pelabuhan - Pelabuhan

Syarat-syarat pelabuhan :

Ada hubungan dengan moda angkutan yang lain

Pada lokasi subur dan padat penduduk

Kedalaman air dan lebar alur cukup

Kapal mampu membuang sauh dan merapat

Mempunyai fasilitas bongkar muat, gudang, dsb

Mempunyai fasilitas untuk mereparasi kapal

Klasifikasi pelabuhan ditinjau dari penggunaannnya :

Pelabuhan ikan

Pelabuhan minyak

Pelabuhan barang

Pelabuhan penumpang

Pelabuhan campuran

Pelabuhan militer

Klasifikasi pelabuhan menurut letak geografinya :

Pelabuhan alam

Pelabuhan buatan

Pelabuhan semi alam

Page 6: Teknik Pelabuhan - Pelabuhan

Berikut adalan beberapa contoh dari Pelabuhan yang ada di Indonesia, diantaranya :

1. Pelabuhan BOOM BARU Palembang

Pelabuhan BOOM BARU, Palembang di Sungai Musi, adalah pelabuhan sungai

terbesar diwilayah Sumatera dan sekaligus merupakan tumpuan urat nadi

pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Selatan.

Pelabuhan Palembang memiliki pelabuhan kawasan yang sangat potensial

dimasa mendatang dan terbuka bagi kerjasama investasi yaitu Sungai Lais yang

didukung areal yang cukup luas untuk kegiatan industri pengolahan.

Perkembangan Pelabuhan Palembang sangat didukung oleh pertumbuhan

hinterlandnya yang meliputi pertanian, pertambangan dan industri. Adapun komoditi

yang memiliki potensi peningkatan signifikan dimasa mendatang adalah CPO. Hal ini

mengingat jumlah perkebunan Kelapa Sawit di Sumatera Selatan cukup luas.

Disektor Industri dan Agrobisnis masih terbuka peluang investasi yang sangat luas

bagi investor yang berminat.

Page 7: Teknik Pelabuhan - Pelabuhan

Fasilitas – fasilitas yang ada di Pelabuhan Boom Baru saat ini yaitu:

Fasilitas Utama

Lokasi : Palembang, Sumatera Selatan

Letak : 02 59' 08" LS, 104 46' 00" BT

Luas Lahan : 722,5 Ha

Fasilitas Pelayanan Kapal

Panjang Dermaga : 1.126 m

Kedalaman Alur : -6,5 mLWS

Kedalaman Kolam : -7 sampai -10 mLWS

Kapal Tunda : 3 Unit

Kapal Pandu : 5 Unit

Fasilitas Pelayanan Barang

Lapangan Petikemas : 47.000 m2

Lapangan Penumpukan : 8.173 m2

Gudang : 9.895 m2

Alat Mekanis

Container Crane : 1 Unit

Top Loader : 1 Unit

Diesel Forklift : 11 Unit

Reach Steaker : 1 unit

Side Loader : 1 Unit

Chasis : 6 Unit

Head Truck : 5 Unit

Page 8: Teknik Pelabuhan - Pelabuhan

Alur Pelayanan Jasa Pelabuhan di Pelabuhan Boom Baru, Palembang

2. Pelabuhan SUNGAI LAIS, Palembang

Page 9: Teknik Pelabuhan - Pelabuhan

Alur Pelayaran Kapal di Sungai Musi Palembang

Page 10: Teknik Pelabuhan - Pelabuhan

KEDALAMAN ALUR SUNGAI MUSI

NO. SPOT LUAS SATUAN

KEDALAMAN SAAT

SETELAH DIKERUK

KEDALAMAN TIGA BULAN

SETELAH DIKERUK

KETERANGAN Endapan m³/hari

1Ambang Luar (C1)

-Mtr Lws 6,5 4,17 0,0101

2Ambang Luar (C2)

-Mtr Lws 6,5 4,41 0,0163

3 Tanjung Barat -Mtr Lws 6,5 5,94 0,0056

4 Tanjung Buyut -Mtr Lws 6,5 6,10Belum pernah

dikeruk selama tiga tahun terakhir

5 Payung Utara -Mtr Lws 6,5 5,20 0,002

6 Payung Barat -Mtr Lws 6,5 6,36 0,0014

7 Payung Selatan -Mtr Lws 6,5 6,37 0,0013

8 Pulau Ayam -Mtr Lws 6,5 -Tidak pernah

dikeruk

9Penyeberangan Upang

-Mtr Lws 6,5 5,90 0,0022

10 Selat Jaran -Mtr Lws 6,5 -Belum pernah

dikeruk selama tiga tahun terakhir

11Muara Selat Jaran

-Mtr Lws 6,5 5,85 0,0065

12 Aer Kumbang -Mtr Lws 6,5 -Belum pernah

dikeruk selama tiga tahun terakhir

13 Sungai Lais -Mtr Lws 6,5 -Belum pernah

dikeruk selama tiga tahun terakhir

Page 11: Teknik Pelabuhan - Pelabuhan

 DAFTAR PERKIRAAN UNTUK DRAFT MAKSIMUMDAN WAKTU KEBERANGKATAN KAPAL DI SUNGAI MUSI PALEMBANG

BULAN SEPTEMBER 2005

NO DATE

DARI PALEMBANG

TANJUNG CARATC1 / C2

CATATANTIME

MAX. DRAFT

TIME TIDE DEPTH

1 01 15.00 61 21.00 32 66

 LWS = 35 DM  UKC  = 05  DM

 LWS of  C1, C2   POSISI AMBANG LUAR

 U = UNDER K = KEEL  C = CLEARENCE

 PLBG = PELABUHAN PALEMBANG

2 02 15.00 60 21.00 31 65

3 03 16.00 60 22.00 31 65

4 04 16.00 58 22.00 29 63

5 05 17.00 56 23.00 27 61

6 06 17.00 54 23.00 25 59

7 07 17.00 52 20.00 23 57

8 08 05.00 51 11.00 22 56

9 09 03.00 53 09.00 24 58

10 10 08.00 54 14.00 25 59

11 11 09.00 57 15.00 28 62

12 12 11.00 58 17.00 29 63

13 13 12.00 60 18.00 31 65

14 14 13.00 60 19.00 31 65

15 15 14.00 60 20.00 31 65

16 16 15.00 59 21.00 30 64

17 17 15.00 60 21.00 31 65

18 18 16.00 57 22.00 28 62

19 19 16.00 56 22.00 27 61

20 20 17.00 52 23.00 23 57

21 21 01.00 51 07.00 22 56

22 21 14.00 51 20.00 22 56

23 22 05.00 53 11.00 24 58

24 23 06.00 55 12.00 26 60

25 24 07.00 57 13.00 28 62

26 25 09.00 57 15.00 28 62

27 26 10.00 59 16.00 30 64

28 27 11.00 61 17.00 32 66

29 28 12.00 61 18.00 32 66

30 29 13.00 61 19.00 32 66

Page 12: Teknik Pelabuhan - Pelabuhan

31 30 14.00 59 20.00 30 64

BERPEDOMAN DENGAN HASIL SOUNDING :1. MV. ABUSAMAH                TANGGAL 16  AGUST  20052. MV. OTONG KOSASIH      TANGGAL 20  AGUST  2005

3. MV. JATI WANGI PB-400    TANGGAL 24  AGUST  2005 4. MV. JULIANTO                  TANGGAL 26  AGUST  2005

Catatan :

1. Panjang Maksimal kapal masuk pelabuhan Palembang     = 151 meter.2. Panjang Maksimal tongkang masuk Pelabuhan    Palembang melewati Jembatan Ampera                              = 85 meter.

 FASILITAS DERMAGA DAN TAMBATAN

NO

NAMAPANJANG

MLEBAR

M

KAPASITAS

TON/M²

DALAMM-LWS

A1.2.3. B1.

BOOM BARUDERMAGA KONVENSIONALDERMAGA PETI KEMASBERTHING DOLPHIN 12 UnitSUNGAI LAISDERMAGA SUNGAI LAIS 

4752667,8

280 

10,5285,6

15

23-

1,5 

-7-9-5

-3

NO DETAILS SATUAN LUAS

A

  B

 

BOOM BARUa. GUDANGb LAPANGAN KONVENSIONALc. LAPANGAN PETIKEMAS SUNGAI LAISa. GUDANGb. LAPANGAN

M2

M2

M2

M2

M2

9.785,38.17347.100

  230

16.700

Page 13: Teknik Pelabuhan - Pelabuhan

3. PELABUHAN BAN TEN

Pelabuhan Banten terletak di

Provinsi Banten, selama lebih dari

tiga abad menjadi tempat

persinggahan dan transaksi

perdagangan baik nasional

maupun intemasional dengan

komoditas utama rempah-

rempah. Dewasa ini Pelabuhan

Banten memiliki hinterland berupa daerah industri yang tumbuh pesat, seperti

pengolahan logam, mesin, kimia, dan minyak kelapa sawit.

PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia II Cabang Banten (Pelindo II Banten)

merupakan salah satu dari 12 cabang pelabuhan yang dikelola oleh PT. (Persero)

Pelabuhan Indonesia II yang berkedudukan di Tanjung Priok Jakarta Utara. Secara

administratif Pelindo II Banten berada di Kecamatan Ciwandan, Kotamadya Cilegon

Propinsi Banten, dengan jarak tempuh 11 km dari pusat kota Cilegon ke arah Anyer.

Pelindo II Banten memiliki daerah operasional di Pelabuhan Umum Ciwandan dan

mengkoordinasi 34 Dermaga untuk Kepentingan Sendiri (DUKS) yang berada di

dalam Daerah Lingkungan Kerja (DLKR) dan Daerah Lingkungan Kepentingan

Perairan (DLKP) Pelabuhan Banten. Sesuai SK Bersama antara Menteri Dalam

Negeri dan Menteri Perhubungan No. 13 Thn 1986 KM 31/AL-101/Phb-86 tahun

1986 Pelabuhan Banten memiliki DLKR daratan seluas 54.7 Ha dan & DLKP seluas

4.100 Ha dengan panjang garis pantai 55.500 m, dimulai dari menara suar Anyer

sampai Kaliwadas di Bojonegara.

     Pelabuhan Umum Ciwandan terletak bebas di tepi Selat Sunda pada koordinat :

060 - 01' - 12" LS dan 1050 - 57' - 05" BT. Pelabuhan tersebut tidak dilindungi oleh

bangunan pemecah gelombang (Break Water) dan berhadapan langsung dengan laut

bebas (Open Sea). Karena letaknya yang demikian, kegiatan bongkar muat barang

sangat dipengaruhi oleh adanya musim angin barat yang kecepatannya dapat

Page 14: Teknik Pelabuhan - Pelabuhan

mencapai 35 mil/jam. Berdasarkan penelitian, berkisar rata - rata ± 28 hari setiap

tahun (tidak berturut - turut), kapal tidak dapat bertambat karena gelombang besar

dan angin barat yang kuat, keadaan demikian biasanya terjadi sekitar bulan

Desember.

Pelabuhan Umum Ciwandan diresmikan pada tanggal 27 Agustus 1988 untuk

memenuhi keinginan masyarakat Banten dalam rangka mengantisipasi kebutuhan jasa

transportasi sehubungan dengan pesatnya pertumbuhan industri di propinsi Banten

baik di zona Serang Barat, Serang Timur, Balaraja maupun Tangerang bagian barat

yang menjadi daerah hinterland (daerah belakang) Pelabuhan Banten. Tingginya

pertumbuhan industri, dapat dilihat dari jumlah arus barang dan kunjungan kapal pada

tahun 2002. Pelabuhan Banten telah melayani bongkar/muat barang sebanyak

1.987.269 ton dan peti kemas sebanyak 1.815 box, sedangkan kunjungan kapal

sebanyak 1.501 unit/2.233.687 GT.

Sejak diterapkan pelayanan berstandar ISO 9002, Pelabuhan Umum Ciwandan

terus berupaya meningkatkan mutu pelayanan. Seperti tertuang dalam Sasaran Mutu

(Quality Objectives) pelayanan pelabuhan itu akan berbeda dengan tahun

sebelumnya. Pelabuhan Banten telah meraih sertifikat ISO 9001/2000 dibidang

standar manajemen pelayanan untuk kepuasan pelanggan yang disiapkan untuk

menyongsong milenium ketiga dalam kompetisi pelayanan dibidang antar moda

transportasi laut. Seiring dengan era otonomi daerah yang berdampak langsung

maupun tidak langsung akan menjadikan kota Cilegon dan Propinsi Banten sebagai

salah satu pintu gerbang industri dan ekonomi regional dan Pelabuhan Banten,

dituntut untuk berperan serta dan berpartisipasi aktif untuk mewujudkan industri dan

ekonomi regional menjadi industri dan ekonomi nasional maupun internasional.

Standar pelayanan menjadi faktor penting dalam dunia usaha jasa, termasuk jasa

kepelabuhanan. Mutu pelayanan kadang menjadi salah satu indikator penurunan dan

peningkatan suatu usaha disektor jasa. Berkat mutu pelayanan pula laba Pelabuhan

Ciwandan mengalami peningkatan. Sebagai pelabuhan terdalam di Indonesia,

Pelabuhan Ciwandan disiapkan untuk menangani segala jenis barang seperti curah

Page 15: Teknik Pelabuhan - Pelabuhan

kering, chemical, kontainer dan barang - barang industri lainnya. Dengan pengalaman

yang cukup dalam menangani kegiatan bongkar muat, Pelabuhan Ciwandan

berkomitmen untuk memberikan pelayanan berstandar dunia demi kepuasan

pelanggan.

Pelabuhan Banten dilengkapi dengan tiga terminal batu bara dan dermaga

multipurpose yang dilengkapi peralatan bongkar muat petikemas antara lain 2 unit

Rubber Tyred Gantry Crane dan 2 unit Multipurpose Gantry Crane.

Fasilitas Utama

Lokasi : Ciwandan, Banten

Letak : 60 01' 03" LS, 105 57' 04" BT

Luas Lahan : 42,6 Ha

Fasilitas Pelayanan Kapal

Panjang Dermaga : 669 m

Kedalaman Alur : -15 mLWS

Kedalaman Kolam : -7 sampai -15 mLWS

Kapal Tunda : 9 Unit

Kapal Pandu : 2 Unit

Fasilitas Pelayanan Barang

Lapangan Petikemas : 50.000 m2

Lapangan Penumpukan : 12.708 m2

Gudang : 1.500 m2

Alat Mekanis

Container Crane : 2 Unit

Transtainer : 5 Unit

Diesel Forklift : 2 Unit

Mobile Crane : 1 Unit

Page 16: Teknik Pelabuhan - Pelabuhan

     Saat ini Pelabuhan Banten didukung oleh 7 Divisi yang siap secara profesional

mendukung pelayanan kegiatan operasional.

1. Divisi Kepanduan siap dengan sejumlah personilnya untuk melayani pemanduan

kapal - kapal hingga berukuran 75.000 DWT siang maupun malam hari 24 jam on

call, ditambah dengan petugas telekomunikasi non stop serta dukungan stasiun

pandu di 2 lokasi yaitu wilayah utara di daerah Merak dan wilayah selatan di

daerah Ciwandan. 2 unit kapal pandu dan 7 unit kapal tunda selalu siap untuk

membantu pemanduan dengan kapten pilot berpengalaman lebih dari 20 tahun

sebagai Juragan Motor Pandu, jasa yang kami berikan adalah jasa pemanduan dan

penundaan.

2. Divisi Pelayanan Jasa mempunyai akses langsung untuk merencanakan kegiatan

penyandaran dan pelayanan kegiatan kapal. Pelayanan yang diberikan adalah jasa

kapal, jasa dermaga, jasa barang, jasa penumpukan gudang maupun lapangan dan

jasa air kapal. Selain itu juga kami melayani kegiatan pelayanan umum khusus

untuk di lingkungan industri Pelabuhan Banten.

3. Divisi Usaha Terminal berupaya memberikan pelayanan kegiatan bongkar muat

segala jenis cargo dengan standar kelas dunia. Mengingat persaingan di bidang

bongkar muat begitu tinggi, maka Pelabuhan Banten mendirikan sebuah PBM

(Perusahan Bongkar Muat) yakni PBM DUT. Selain kinerja personilnya yang

sangat tinggi (hal ini terlihat dari terbaginya personil DUT menjadi 3 gang untuk

setiap shift) didukung pula dengan peralatan bongkar muat yang memadai seperti

hopper, forklift dan skid loader.

4. Divisi Teknik & Sistem Informasi selain bertanggung jawab terhadap kesiapan

fasilitas pelabuhan baik itu berupa bangunan maupun peralatan untuk menunjang

kegiatan operasional pelabuhan juga berupaya memberikan layanan informasi

yang cepat sesuai dengan tuntutan pelanggan dengan mengedepankan teknologi

modern seperti penerbitan situs pelabuhan Banten, pengiriman laporan &

informasi promosi melalui email dan sebagainya.

Page 17: Teknik Pelabuhan - Pelabuhan

5. Divisi Keuangan sebagai "dapur" dari perusahaan yang mengelola keuangan

perusahaan, baik mengenai pendapatan, biaya, hutang, piutang hingga rencana

anggaran perusahaan.

6. Divisi SDM & Umum mempunyai tugas yang cukup berat mengingat kualitas

karyawan menjadi tanggung jawab Divisi tersebut, yang kelak pada akhirnya

menyangkut kinerja perusahaan.

7. Divisi Kendali Mutu yang mempunyai tugas untuk memonitoring dan

mengevaluasi kinerja perusahaan agar senantiasa selalu tercapai sasaran mutu

perusahaan yang telah ditetapkan.

KAPAL PANDU & TUNDA.

2 (dua) unit Kapal Pandu kami siap untuk melakukan pemanduan di perairan

Pelabuhan Banten 24 jam (on call).  Motor Pandu 035 & 040 (MP.I-035 & MP.I-

040) mempunyai kekuatan masing - masing 630 PK, ditambah dengan 7 (tujuh) unit

Kapal Tunda dengan kekuatan antara 1.080 PK dan 3.500 PK, siap untuk melakukan

penundaan kapal di seluruh perairan Pelabuhan Banten. Dukungan lainnya adalah 2

(dua) buah stasiun pandu yang berlokasi di wilayah utara (Merak dan sekitarnya)

dan di wilayah selatan (Ciwandan dan sekitarnya).

 

Page 18: Teknik Pelabuhan - Pelabuhan

DERMAGA.

Dewasa ini, Pelabuhan Ciwandan memiliki 7 dermaga dengan kapasitas dan utilisasi

yang berbeda. Dalam usaha memenuhi keinginan pengguna jasa, kami tengah

berupaya menambah jumlah dermaga, dengan memperpanjang dermaga 005 (Multi

Purpose) sepanjang 150 meter ke arah laut dan dermaga 001 ke arah timur. Sehingga

kelak dermaga tersebut dapat disandari oleh beberapa kapal sekaligus (Ship to ship).

Selain penambahan kuantitas dermaga juga akan dilakukan perkuatan dermaga

seperti yang telah kami lakukan terhadap dermaga 004/Jetty Curah Cair pada tahun

2001. Perkuatan dermaga ini dimaksudkan untuk menambah daya/ kekuatan

dermaga sehingga nantinya dapat dipakai untuk menyandarkan kapal - kapal dengan

kapasitas yang lebih besar.

  Spesifikasi Dermaga Pelabuhan Ciwandan  

DERMAGA LEBAR PANJANG LUAS LWS

001 (Konvensional) 18 Meter 182 Meter 2.196 Meter - 10

002 (Batu Bara I) 15.5 Meter 87 Meter 589 Meter - 7

003 (Batu Bara II) 19 Meter 93 Meter 722 Meter - 7

004 (Jetty Curah Cair) 10 Meter 56 Meter 560 Meter - 9

005 (Multi Purpose) 32 Meter 202.5 Meter 6.480 Meter -15

006 (Beaching) 25 Meter 10 Meter 250 Meter - 7

007 (Batu Bara III) 19 Meter 38 Meter 722 Meter - 7

Page 19: Teknik Pelabuhan - Pelabuhan

GUDANG PENUMPUKAN

Pelabuhan Ciwandan mempunyai gudang penumpukan seluas 30 x 50 m2

dengan konstruksi terdiri dari pondasi tiang pancang prestreaaed diameter 40 cm, panjang rata - rata 24 meter dan lantai gudang menggunakan paving blok K-450 tebal 8 cm, atap gudang terbuat dari asbes semen. 6 titik pintu dengan lebar 10 meter dan tinggi 8 meter, letak gudang kami berjarang 50 meter dari dermaga 001 sehingga

memudahkan pengguna jasa / pemilik barang untuk melakukan kegiatan penumpukan gudang dengan menghemat waktu dan biaya. Gudang kami mampu memikul beban merata seberat 3 ton/m2.

LAPANGAN PENUMPUKAN

 Saat ini, lapangan penumpukan berperan penting dalam usaha memperlancar kegiatan bongkar muat di Pelabuhan. Menyadari hal tersebut, Pelabuhan Ciwandan sesuai dengan komitmennya berusaha menyediakan lapangan penumpukan di depan dermaga 001 sebagai sarana penunjang kegiatan bongkar muat. Total luas lapangan penumpukan tersebut mempunyai luas 20.950 m2 dengan kapasitas 3

Ton/m2. Lapangan penumpukan di Pelabuhan Ciwandan saat ini terbagi menjadi 2 bagian yakni lapangan penumpukan konservasi dan lapangan penumpukan siap guna. Lapangan penumpukan konservasi mempunyai luas 16.380,25 m2 sedangkan lapangan penumpukan siap guna mempunyai luas 12.708 m2. Disamping kedua fasilitas tersebut, kami juga tengah berusaha mengembangkan perluasan pangsa pasar dengan cara membangun fasilitas terminal multipurpose yang proses pengerjaannya bekerjasama dengan PT. Portindo Dinamika. Penambahan fasilitas tersebut akan meningkatkan pangsa pasar dan menampung potensi cargo yang ada di sekitar Pelabuhan Ciwandan. PT. Portindo Dinamika akan membangun fasilitas dermaga dan lapangan penumpukan, disamping peralatan bongkar muat. Seluruh aset tersebut akan diserahkan kepada PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia II setelah

Page 20: Teknik Pelabuhan - Pelabuhan

masa kerjasama berakhir. dilain pihak perusahaan menyediakan lahan untuk pembangunan terminal dimaksud.

4. PELABUHAN CIREBON

Fasilitas dan peralatan di Pelabuhan

Cirebon tersedia untuk melayani

berbagai pelayanan kepelabuhanan

yang meliputi:

1. Stasiun Radio Pantai

Pelabuhan Cirebon memiliki stasiun radio pantai dengan kode panggilan PKZ.2

melalui frekuensi sebagai berikut :

Frequency Class Work Time500/474* Khz A1A 00.30 - 01.00 UTC

04.00 - 04.30 UTC 08.00 - 08.30 UTC 11.30 - 12.00 UTC

6491.5 Khz A1A 01.30 - 02.30 UTC 09.30 - 10.30 UTC

2182/2690*/3180* Khz J3E 01.00 - 01.30 UTC 04.30 - 05.00 UTC 08.30 - 09.00 UTC

6215 Khz A3J/J3E 02.30 - 03.00 UTC 09.00 - 09.30 UTC

VHFCH 16/10/14 Khz F3E 00.30 - 04.30 UTC 07.00 - 09.00 UTC

2. Jasa Pandu dan Tunda

Pelabuhan Cirebon memiliki 1 (satu) unit Kapal Pandu kapasitas 400

PK dan 2 (dua) buah kapal tunda masing-masing berkapasitas 1.700 PK dan

Page 21: Teknik Pelabuhan - Pelabuhan

800 PK.

Daerah pandu Pelabuhan Cirebon meliputi koordinat batas:

I 06° 40' 00'' LS; 108° 37' 40'' BT

II 06° 44' 30'' LS; 108° 37' 40'' BT

III 06° 44' 30'' LS; 108° 35' 40'' BT

IV 06° 40' 00'' LS; 108° 33' 10'' BT

Pasang surut :

Air tinggi tertinggi : 1,27 m

Air tinggi rata-rata pasang besar : 0,89 m

Duduk tengah : 0,60 m

Air rendah rata-rata : 0,30 m

Air rendah terendah : 0,06 m

Kondisi pasang surut sangat dipengaruhi oleh vasiasi angin musim.

3. Kolam dan Alur

Location Width (m2) Depth (M Lws)

Channel 17.50 - 7

Muarajati I Basin 2.66 - 7

Port I Basin 2.83 - 4

Port II Basin 4.30 - 6

Basin for Sailing Vessel 1,120 - 3

4. Dermaga

Page 22: Teknik Pelabuhan - Pelabuhan

Description Legth (m)Depth (M

Lws)

Capacity

(ton/m2)

Muarajati I Basin

Muarajati I 275.00 - 7.00 3.00

Muarajati III 80.00 - 7.00 3.00

Port I Basin

Samadikun 67.00 - 3.50 1.00

Perniagaan I 11.00 - 3.50 1.00

Perniagaan II 11.00 - 3.50 1.00

Perniagaan III 11.00 - 3.50 1.00

Perniagaan IV 11.00 - 3.50 1.00

Suryat Sumantri I 11.00 - 3.50 1.00

Suryat Sumantri II 11.00 - 3.50 1.00

Suryat Sumantri III 23.50 - 3.50 1.00

Suryat Sumantri IV 11.00 - 3.50 1.00

Suryat Sumantri V 11.00 - 3.50 1.00

Port II Basin

Muarajati II 248.00 - 5.50 2.00

Page 23: Teknik Pelabuhan - Pelabuhan

Linggarjati I 131.00 - 4.50 2.00

Linggarjati II 40.00 - 4.50 2.00

Pelita I 30.00 - 4.00 1.00

Pelita III 30.00 - 4.00 1.00

Basin for Sailing Vessel

Berth for Sailing Vessel 150.00 - 2.00 0.50

5. Gudang

Description Floor Width

(m2)

Efective

Width (m2) Capacity (ton)

Muarajati Shed 4,000 2,400 4,800

201 Shed 3,801 2,281 4,562

101 Shed 1,610 966 1,932

102 Shed 1,366 820 1,640

103 Shed 346 208 416

104 Shed 1,020 612 1,224

105 Shed 1,116 670 1,340

Shed ex Widyatama 1,700 1,020 2,040

Opened Shed 1,200 720 1,440

Page 24: Teknik Pelabuhan - Pelabuhan

Total 16,159 9,697 19,394

7. Lapangan Peti Kemas

Description Floor Width

(m2)

Efective

Width (m2) Capacity (TEUs)

Muarajati III CY 4,000 2,400

Total 4,000 2,600

8. Alat Bongkar Muat

Kesiapan terhadap pelayanan bongkar muat di pelabuhan didukung

oleh mobil crane dengan kapasitas bervariasi 25 dan 35 ton.

9. Air Bersih

Pelabuhan Cirebon menyediakan fasilitas saluran air untuk memenuhi

kebutuhan air bersih bagi kapal maupun perkantoran di dalam wilayah

pelabuhan. Sumber air berasal dari PDAM Kotamadya Cirebon, dengan

6. Lapangan

Description Floor

Width (m2)

Efective

Width (m2) Capacity (ton)

Muarajati II Yard 4,500 2,700 5,400

Linggarjati Yard 9,620 5,722 17,316

Total 14,120 8,472 22,716

Page 25: Teknik Pelabuhan - Pelabuhan

kapasitas 20 liter per detik atau 72 ton per jam

10. Terminal

Terminal yang sudah tersedia di pelabuhan Cirebon merupakan kerjasama

dengan pihak swasta, diantaranya :

Terminal Batu Bara

Terminal Aspal Curah

Terminal Minyak Sawit

Terminal Penumpang

11. Terminal Penumpang

Terminal Penumpang di Pelabuhan Cirebon memiliki luas 1.600 m2 dengan

menggunakan Demaga Muarajati I sebagai tempat sandar kapal. Saat ini tersedia

kapal penumpang milik PT. PELNI dengan trayek CIREBON - PONTIANAK yang

berkunjung satu kali dalam dua minggu.

Page 26: Teknik Pelabuhan - Pelabuhan

BAB III

PENUTUP

III.1. Kesimpulan

Di atas adalah beberapa contoh dari pelabuhan yang ada di Indonesia, dengan

fasilitas – fasilitas yang bisa dikatakan sudah memadai untuk sebuah pelabuhan. Tentu

saja fasilitas-fasilitas tersebut digunakan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan

kegiatan di pelabuhan, seperti embarkasi, debarkasi, bongkar muat, dan lain-lain.

Dari keempat pelabuhan yag telah dibahas, dapat diketahui bahwa fasilitas standar

yag harus ada dalam pelbuhan antara lain :

1. Stasiun radio pantai

2. Jasa pandu dan tunda

3. Lapangan peti kemas

4. Alat bongkar muat

5. Air bersih

6. Terminal

7. Terminal penumpang

8. Gudang

9. Dermaga

10. Alat-alat mekanis

III.2 Saran

Seperti telah disampaikan sebelumnya bahwa fasilitas-fasilitas yang ada di

pelabuhan bertujuan demi kelancaran pelaksanaan kegiatan kepelabuhanan. Jika tidak ada

fasilitas-fasilitas tersebut, niscaya akan berpengaruh pada banyak sector, antara lain

sektor industri dan terutama yang paling penting adalah sektor ekonomi.

Semua hal di dunia ini pasti mempunyai umur, termasuk juga fasilitas-fasilitas

pelabuhan ini. Dan tentunya, dari segi umur ini ditentukan juga oleh bagaimana sikap kita

ketika menggunakannya. Semakin asal-asalan kita dalam menggunakan fasilitas-fasilitas

tersebut, maka umurnya pun akan semakin tidak tahan lama.

Oleh karena itu, sudah sepantasnya jika kita menggunakan dan memanfaatkan

fasilitas-fasilitas ini dengan baik dan dengan cara yang benar. Karena kadang sesuatu

yang benar belum tentu baik. Dengan begitu, diharapkan kita dapat memanfaatkan

fasilitas-fasilitas yang ada di pelabuhan secara terus menerus


Recommended