Download docx - Tes Objektif

Transcript
Page 1: Tes Objektif

MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN BIOLOGI

Pengembangan Tes Bentuk Objektif

Disusun Oleh :

Mutiara Gusnita (A1D010005)

Ayu Shinka (A1D010036)

Igga Paramitha (A1D010044)

Leztia Juliani (A1D010031)

Edo Septiawan (A1D010033)

Dosen Pengampuh Matakuliah

Drs. Irdam Idrus, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2012/2013

0

Page 2: Tes Objektif

DAFTAR ISI

MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN BIOLOGI.................................................0

DAFTAR ISI......................................................................................................................1

Kata Pengantar...............................................................................................................2

BAB I Pendahuluan.............................................................................................................3

1.1 Latar Belakang...................................................................................................3

1.2 Rumusan masalah.....................................................................................................3

1.2 Tujuan................................................................................................................4

BAB II Pembahasan.............................................................................................................5

Pengembangan Tes Bentuk Objektif..................................................................................5

2.1 Bentuk Soal Benar Salah..........................................................................................5

a. Karakteristik...........................................................................................................5

b. Kemampuan yang Diukur......................................................................................6

c. Kaidah penulisan....................................................................................................6

d. Jenis-jenis soal benar salah.....................................................................................7

e. Kelebihan dan kelemahan.......................................................................................8

2.2 Menjodohkan (Matching).........................................................................................9

a. Karakteristik...........................................................................................................9

b. Kaidah penulisan....................................................................................................9

c. Contoh soal menjodohhkan..................................................................................10

d. Kelebihan dan kelemahan....................................................................................11

2.2 Pilihan ganda( multiple-choice ).............................................................................11

a. Karakteristik.........................................................................................................11

b. Kaidah penulisan..................................................................................................12

c. Jenis-jenis soal pilihan ganda...........................................................................14

d. Kelebihan dan kelemahan....................................................................................21

BAB III Penutup................................................................................................................22

3.1 Kesimpulan......................................................................................................22

3.2 Saran................................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................23

1

Page 3: Tes Objektif

Kata Pengantar

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan

hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

sebagai tugas mata kuliah evaluasi pembelaran biologi.

Kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal

mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan

kekurangan. Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi, agar lebih sempurna

untuk tugas tugas yang akan datang..

Tak lupa ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Dosen Pembimbing

atas bimbingan, dorongan dan ilmu yang telah diberikan kepada kami. Sehingga

kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dan

insyaAllah sesuai dengan yang kami harapkan

Pada dasarnya makalah yang kami sajikan ini khusus mengupas tentang

pengembangan tes bentuk objektif ( mulai dari jenis tes formatif : bentuk soal

benar-salah / true-false, bentuk soal menjodohkan dan bentuk soal pilihan ganda,

serta contoh soal dari masing-masing jenisnya). Untuk lebih jelas simak

pembahasannya dalam makalah ini.

Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan sumbang pemikiran

sekaligus pengetahuan bagi kita semuanya.

Bengkulu, 25 September 2012

Penyusun

2

Page 4: Tes Objektif

Bab IPendahuluan

1.1 Latar Belakang

Tugas seorang guru adalah melakukan proses pembelajaran untuk menyampaikan ilmu kepada siswanya. Dalam melakukan proses pembelajaran guru juga harus melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran tersebut, salah satu bentuk dari evaluasi adalah dengan melakukan penilaian terhadap hasil belajar siswanya. Sehingga sebagai seorang calon guru, maka salah satu kompetensi yang harus dimiliki adalah kompetensi tentang melakukan evaluasi pembelajaran termasuk didalamnya melakukan penilaian hasil belajar.

Proses penilaian dalam pembelajaran umumnya menggunakan instrumen evaluasi jenis tes. Tes yang biasanya sering digunakan pada sekolah untuk mengevaluasi hasil dari proses pembelajaran berupa tes tertulis.

Soal tes tertulis dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu soal dengan memilih jawaban yang sudah disediakan (bentuk soal pilihan ganda, benar-salah) dan soal dengan memberikan jawaban secara tertulis (bentuk soal isian, jawaban singkat dan uraian). Dilihat dari bentuk soalnya, tes tertulis dapat dikelompokkan menjadi tes tertulis objektif seperti pilihan ganda dan isian, dan tes tertulis non-objketif seperti bentuk soal uraian non-objketif.

Dalam makalah ini akan dibahas mengenai tes tertulis bentuk objektif. Dimana dalam proses pembuatan soal tes bentuk objektif ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti kriteria soal bahasa penulisan, bentuk pertanyaan dan syarat syarat soal bermutu.

Dalam suatu proses pengukuran sangat diperlukan tes yang bermutu baik, karena baik-buruknya mutu tes akan menentukan mutu data yang dihasilkan. Mutu data ini akan menentukan mutu hasil penilaian, dan selanjutnya akan menentukan keputusan dan kebijakan yang akan diambil untuk proses pembelajaran selanjutnya yang lebih baik.

1.2 Rumusan masalahAdapun rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini, yaitu :

1. Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan soal tertulis

objektif bentuk benar salah ( true - false)?

2. Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan soal tertulis

objektif bentuk menjodohkan ( matching) ?

3

Page 5: Tes Objektif

3. Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan soal tertulis

objektif bentuk pilihan - ganda( multiple-choice)?

4. Bagaimanakah contoh soal objektif bentuk : benar-salah (True-false),

menjodohkan (Macthing) dan pilihan ganda (Multiple-choice)?

1.2 Tujuan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk :

1. mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan soal tertulis

bentuk benar-salah (True-false)

2. mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan soal tertulis

bentuk menjodohkan ( matching)

3. mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan soal tertulis

bentuk pilihan - ganda( multiple-choice)

4. Memberikan contoh soal menjodohkan dan objektif atau pilihan ganda.

4

Page 6: Tes Objektif

Bab IIPembahasan

Pengembangan Tes Bentuk Objektif

Tes objektif sering juga disebut tes dikotom ( dichotomously scored item)

karena jawabanya antara benar atau salah dan skornya antara 1 atau 0. Disebut tes

objektif karena penilainnya objektif. Siapa pun yang mengoreksi jawabanya sudah

jelas dan pasti.

Tes objektif menuntut peserta didik untuk memilih jawaban benar di

antara kemungkinan jawaban yang disediakan, memberikan jawaban singkat, dan

melengkapi pertanyaan atau pernyataan yang belum sempurna.

Tes objektif sangat cocok untuk menilai kemampuan yang menuntut

proses mental yang tidak begitu tinggi, seperti mengingat, mengenal, pengertian,

dan penerapan prinsip-prinsip. Tes objektif terdiri atas bebarapa bentuk yaitu

benar-salah ( true-false ), menjodohkan (maching) pilihan-ganda (multiple-

choice) dan lain-lain.

2.1 Bentuk Soal Benar Salah

a. Karakteristik

Bentuk soal benar-salah adalah pernyataan yang mengandung dua

kemungkinan jawaban, yaitu benar atau salah. Peserta didik diminta untuk

menentukan pilihannya mengenai pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-

pernyataan dengan cara seperti yang diminta dalam petunjuk mengerjakan soal.

Salah satu fungsi bentuk soal benar salah adalah untuk mengukur kemampuan

peserta didik dalam membedakan antara fakta dengan pendapat.

Agar soal dapat berfungsi dengan baik, maka materi yang ditanyakan

hendaknya homogen dari segi isi. Bentuk soal seperti ini lebih banyak digunakan

untuk mengukur kemampuan mengidentifikasi informasi berdasarkan hubungan

yang sederhana. Soal benar salah terdiri dari dua bagian yaitu bagiam pertama

adalah alternatif jawaban benar salah(B – S) yang harus dipilih oleh peserta didik,

dan bagian ke dua adalah pernyataan yang harus direspon oleh peserta didik. Jika

5

Page 7: Tes Objektif

pernyataan benar menurut peserta didik maka siswa akan memilih jawaban benar

(B), dan jika menurut peserta didik pernyataan itu salah maka siswa akan memilih

jawaban salah (S).

Jumlah alternatif jawaban (B – S) harus sama dengan jumlah pernyataan.

Ciri khusus bentuk benar salah adalah terbatas pada mengukur kemampuan

mengidentifikasi informasi berdasarkan hubungan yang sederhana. Bentuk soar

benar salah dapat juga menggunakan gambar, tabel, dan diagram.

b. Kemampuan yang Diukur

Bentuk soal benar salah sangat baik untuk mengukur kemampuan peserta

didik yang sangat sederhana, yaitu kemampuan untuk mengidentifikasi kebenaran

fakta yang disajikan dalam soak Jika fakta yang disajikan benar menurut peserta

didik maka ia akan memilih jawaban benar (B), sebaliknya jika fakta yang

disajikan salah menurut peseta didik maka ia akan memilih jawaban salah (S).

c. Kaidah penulisan

Agar dapat menghasilkan soal benar salah yang relatif baik maka ada beberapa

kaidah penulisan soal yang harus diikuti yaitu:

1. Hindari penyataan yang sangat umum, seperti penggunaan kata selalu,

umumnya, seringkali, kadang-kadang,tidak pernah, semua, dan tidak ada.

2. Hindari pernyataan yang berlebihan, seperti penulisan soal yang berliku-

liku, panjang lebar, atau soal cerita. Soal benar salah harus dirumuskan

dengan singkat, jelas dan tegas.

3. Hindari pernyataan negatif, sepeti bukan, tidak, kecuali, tak, dan lain

sebagainya.

4. Soal hendaknya tidak menjurus kejawaban tertentu, seperti kadang-

kadang, pasti, selalu, dan tidak satupun.

5. Jumlah soal yang benar sama sama dengan jumlah soal yang salah.

6. Hindari pengambilan kalimat langsung dari buku pelajaran

7. Hindari pernyataan yang merupakan pendapat yang masih bisa

diperdebatkan kebenaranya

6

Page 8: Tes Objektif

8. Hindari penggunaan pernyataan negatif ganda

9. Hindari agar kalimat untuk setiap soal tidak terlalu panjang

10. Gunakan kalimat perintah yang jelas agar mudah dimengerti oleh siswa

d. Jenis-jenis soal benar salah

1. Jenis soal benar salah dengan memilih lambang, tanda (+) menunjukkan

pernyataan benar dan tanda (0) untuk menunjukkan bahwa pernyataan tersebut

salah.

Contoh : Dari pernyataan dibawah ini, tentukan mana pernyataan yang benar

dan mana pernyataan yang salah. Jika benar beri tanda (+) dan jika salah beri

tanda (0) di depan nomor masing-masing pernyataan!

+ (1) Neuron sensorik yaitu neuron yang berfungsi untuk menghantarkan

impuls dari

reseptor ke saraf pusat

0 (2) Neuron sensorik bagian ujungnya berakhir dengan serabut halus yang

bercabang-

cabang

0 (4) virus memiliki ekor yang berfungsi sebagai penginjeksi

+ (3) virus memilki kapsid yang tersusun atas asam lemak

2. Jenis soal benar salah dengan memilih jawaban BENAR dengan lambang (B)

dan SALAH dengan lambang (S). Dimana bentuk jawaban sudah disediakan

peserta didik tinggal memilih dengan memberi tanda silang (X)

Contoh : Dari pernyataan dibawah ini, tentukan mana pernyataan yang benar

dan mana pernyataan yang salah. Jika benar silang tanda (B) dan jika salah

silang tanda (S) di depan masing-masing pernyataan!

B – S : Virus merupakan makluk hidup peralihan antara benda mati ke

benda hidup

B – S : Asam lemak jenuh dapat disintesa oleh tubuh

B – S : Aqueous Humor merupakan cairan yang mengisi rongga mata di

antara lensa mata dan retina (kornea dan lensa mata

3. Jenis soal benar salah dengan memilih jawaban YA menunjukkan pernyataan

benar dan TIDAK untuk menunjukkan bahwa pernyataan tersebut salah.

7

Page 9: Tes Objektif

Contoh : Dari pernyataan dibawah ini, tentukan mana pernyataan yang benar

dan mana pernyataan yang salah. Dimana bentuk jawaban sudah disediakan

peserta didik tinggal memilih dengan memberi tanda silang (X)

Contoh : Dari pernyataan dibawah ini, tentukan mana pernyataan yang benar

dan mana pernyataan yang salah. Jika benar beri tanda silang pada (YA) dan

jika salah beri tanda silang pada (TIDAK) di depan masing-masing

pernyataan!

Ya – Tidak : Vitamin A, D, E, dan K dapat larut dalam lemak

Ya – Tidak : Laktase berfungsi memecah laktosa menjadi maltosa (glukosa

n galaktosa)

Ya – Tidak : Alveolus merupakan tempat terjadinya pertukaran O2 dan CO2

4. Jenis soal benar salah yang digunakan ntuk mengukur kemampuan tentang

sebab akibat. Biasanya mengandung dua hal benar dalam satu pernyataan

ataupun pertanyaan dan peserta didik diminta untuk memutuskan benar

salahnya hubungan antara dua hal tersebut.

Contoh : Dari pernyataan dibawah ini, tentukan mana pernyataan sebab akibat

yang benar . Jika benar silang tanda (B) dan jika salah silang tanda (S) di

depan masing-masing pernyataan!

B – S : Platyhelminthes merupakan hewan hermaprodit SEBAB

hermaprodit

merupakan hewan yang memiliki alat reproduksi ganda

e. Kelebihan dan kelemahan

Kelebihan soal objektif bentuk benar salah adalah

1. Mudah penyusunanya

2. Mudah penskorannya

3. banyak pokok bahasan, atau kompetensi dasar dan indikator yang dapat

dicakup dalam soal karena peserta didik dapat merespon soal dalam

jumlah banyak dengan waktu singkat.

Kelernahan soal objektif bentuk benar salah adalah:

8

Page 10: Tes Objektif

1. Soal benar salah hanya dapat digunakan untuk mengukur kemampuan

kognitif.

2. Tingginya peluang peserta didik untuk menebak jawaban benar karena

pada soal benar salah peserta didik mempunyai peluang 50% untuk

menjawab benar, sehingga skor tinggi belum tentu menggambarkan

kemampuan tinggi.

3. Guru kesulitan dalam menginterpretasi kemampuan peserta didik yang

sebenarnya, sehingga sulit bagi guru untuk memutuskan apakah peserta

didik sudah memiliki kemampuan yang sesuai dengan yang diukur dalam

soal

2.2 Menjodohkan (Matching)

a. Karakteristik

Soal tes bentuk menjodohkan sebenarnya masih merupakan bentuk pilihan-ganda. Perbedaannya dengan bentuk pilihan-ganda adalah pilihan-ganda terdiri atas stem dan option, kemudian peserta didik tinggal memilih satu option yang dianggap paling tepat, sedangkan bentuk menjodohkan terdiri atas kumpulan soal dan kumpulan jawaban yang keduanya dikimpulkan pada dua kolom yang berbeda, yaitu pada kolom kiri merupakan kumpulan persoalan dan kolom kanan merupakan kumpulan jawaban. Biasanya jumlah pilihan jawaban dibuat lebih banyak dari jumlah soal.

Bentuk soal menjodohkan sangat baik untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi informasi yang diperoleh berdasarkan hubungan yang sederhana dan kemampuan mengidentifikasi kemampuan menghubungkan antara dua hal. Makin banyak hubungan anatar premis dengan respon yang dibuat, maka makin baik pula soal yang disajikan.

b. Kaidah penulisan

Untuk menyusun soal bentuk menjodohka perlu diperhatikan hal-hal berikut :

a. Membuat petunjuk soal tes dengan jelas, singkat dan mudah dipahami

b. Sesuaikan dengan kompetensi dasar dan indicator

c. Kumpulan soal diletakkan disebelah kiri dan jawaban disebelah kanan

d. Jumlah alternative jawaban hendaknyalebih banyak daripada jumlah soal

e. Susunlah item-item dan alternative jawaban dengan sistematika tertentu

9

Page 11: Tes Objektif

f. Seluruh kelompok soal dan awaban hanya terdapat dalam satu halaman

g. Gunakan kalimat yang singkat dan langsung terarah pada pokok persoalan.

c. Contoh soal menjodohhkan[

Contoh 1:

Petunjuk : di bawah ini terdapat dua daftar, yaitu daftar A dan daftar B. Tiap-tiap kata yang terdapat pada daftar A mempunyai pasangannya masing-masing pada daftar B. Carilah pasangan-pasangan tersebut dan tuliskan nomor kata yang dipilih di depan pasangannya masing-masing.

Daftar A Daftar B

........ Monosakarida 1. Protein

........ Asam amino 2. Vitamin

........ Fosfolipid 3. Karbohidrat

........ Kalsium 4. Lemak

5. Mineral

Contoh 2

Petunjuk : berikut ini terdapat du buah daftar nama. Sebelah kiri adalah pengertian sedangkan sebelah kanan adalah istilah. Pilihlah pengertian tersebut sesuai dengan nama konsepnya dengan menuliskan angka 1, 2, 3 dan seterusnya pada tempat yang disediakan.

Pengertian : Istilah:

.......... : Ilmu yang mempelajari seluk beluk jamur 1. Ekologi

.......... : Ilmu yang mempelajari penyakit dan pengaruh pada organisme

2. Botani

.......... : Ilmu yang mempelajari struktur dalam tubuh manusia

3. Mikologi

........ : Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara mahluk hidup dan lingkungan

4. Anatomi

........: Ilmu yang mempelajari seluk beluk hewan 5. Organologi6. Patologi7. Zoologi

10

Page 12: Tes Objektif

Contoh 3 :

Jodohkanlah pernyataan pada bagian A dengan jawaban yang tepat pada bagian B. Isikan jawaban pada titik-titik yang telah disediakan.

Bagian A Bagian B

1. Ovarium ........ a. Sistem pencernaan2. Jantung ........ b. Sistem ekskresi3. Paru-paru ........ c. Sistem hormon4. Kulit ........ d. Sistem pernapasan5. Lambung ........ e. Sistem saraf

f. Sistem kardiovaskulerg. Sistem reproduksi

d. Kelebihan dan kelemahan

Kelebihan soal bentuk menjodohkan adalah :

a. Relative mudah disusun

b. Penskorannya mudah, objektif dan cepat

c. Dapat digunakan untuk menilai teori dengan penemunya, sebab dan

akibat, istilah dan definisinya

d. Materi tes cukup luas

Kelemahan soal bentuk menjodohkan :

a. Ada kecenderungan menekan ingatan saja

b. Kurang baik untuk menilai pengertian guna membuat tafsiran

2.2 Pilihan ganda( multiple-choice )

a. Karakteristik

Soal tes bentuk pilihan-ganda dapat digunakan untuk mengukur hasil

belajar yang lebih kompleks dan berkenaan dengan aspek ingatan, pengertian,

aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Soal tes bentuk pilihan ganda terdiri atas

pembawa pokok persoalan dan pilihan jawaban. Pembawa pokok persoalan dapat

dikemukakan dalam bentuk pertanyan dan dapat pula dalam bentuk pertanyaan

dan dapat pula dalam bentuk pernyataan(statement) yang belum sempurna yang

sering di sebut stem, sedangkan pilihan jawaban itu mungkin berbentuk perkataan,

11

Page 13: Tes Objektif

bilnagn, atau kalimat dan sering disebut option. Pilihan jawaban terdiri atas

jawabamn benar atau paling benar, selanjutnya disebut kunci jawaban salah yang

dinamakan pengecoh ( distractor atau decoy atau fails), tetapi memungkinkan

seseorang memilihnya apabila tidak menguasai materi yang ditanyakan dalam

soal.

Mengenai jumlah alternatif jawaban sebenarnya tidak ada aturan baku.

Guru bisa membuat 3, 4 atau 5 alternatif jawban. Semakin banyak semakin bagus,

hal ini dimaksudkan agar mengurangi faktor menebak ( chance of guessing),

sehingga dapat meningkatkan validitas dan reliabilitas soal. Menurut gronlund

(1981) “ alternatif jawaban empat kurang baik dibandingkan dengan yang lainnya.

Semakin banyak alternatif jawaban semakin mengurangi kesempatan peserta

didik menerka.” Adapun kemampuan yang dapat diukur oleh bentuk soal pilihan

ganda, antara lain : mengenai istilah, fakta, prinsip, metode, prosedur;

mengidentifikasi pengguanaan fakta dan prinsip; menafsirakan hubungan sebab

akibat dan menilai metode dan prosedur.

b. Kaidah penulisan

Dalam melakukan proses pembuatan soal pilihan ganda ada beberapa hal

yang perlu diperhatikan. Hal-hal tersebut meliputi beberapa kaidah, dari segi

materi, konstruksi dan bahasa. Selain itu soal yang dibuat hendaknya menuntut

penalaran yang tinggi.

Untuk membuat soal berpenalaran yang tinggi dapat dilakukan dengan

cara, sebelum membuat soal indentifikasi materi yang dapat mengukur prilaku

pemahaman, penerapan, analisa, evaluasi dan mencipta ( taksonomi Bloom). Soal

prilaku ingatan di perlukan sebagai awalan sebelum memberi soal prilaku prilaku

pemahaman, penerapan, analisa, evaluasi dan mencipta. Sebelum memberi

pertanyaan, sebaiknya sajikan pernyataan dasar (stimulus) seperti gambar, tabel

atau bentuk ilustrasi lainnya . Dan biasakan membuat soal yang mengukur

kemampuan berpikir kritis dan dan mengukur ketrampilan memecahkan masalah.

Dalam membuat soal pilihan ganda ada beberapa kaidah yang harus

diperhatikan yaitu:

12

Page 14: Tes Objektif

a. Segi Materi

1. Soal harus sesuai dengan indikator

2. Pilihan  jawaban  harus  homogen  dan logis  ditinjau  dari  segi 

materi.

3. Setiap  soal  harus  mempunyai  satu  jawaban  yang  benar  atau  yang

paling benar.

b. Segi Konstruksi

1. Rumusan  pokok  soal  dan  pilihan  jawaban  harus  merupakan

pernyataan yang diperlukan  saja.

2. Pokok  soal  jangan  memberi  petunjuk  ke arah  jawaban  benar.

3. Pokok  soal  jangan  mengandung  pernyataan  yang  bersifat  negatif 

ganda. 

4. Butir  soal  jangan  bergantung  pada  jawaban  soal  sebelumnya.

5. Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada

soal harus jelas dan berfungsi.

c. Aspek kebahasaan

1. Setiap  soal  harus  menggunakan  bahasa  yang  sesuai  dengan 

kaidah  Bahasa  Indonesia.

2. Jangan  menggunakan  bahasa  yang  berlaku  setempat, jika  soal 

akan  digunakan untuk  daerah  lain  atau  nasional.

3. Setiap  soal  harus  menggunakan  bahasa  yang  komunikatif.

4. Pilihan  jawaban  jangan  mengulang  kata  atau  frase  yang  bukan

merupakan satu kesatuan  pengertian.

5. Pokok  soal  harus  dirumuskan  secara  jelas  dan  tegas.

6. Pilihan  jawaban  jangan  memuat  pernyataan :

” Semua  pilihan jawaban  di atas  salah ”,  atau  :

” Semua  pilihan jawaban  di atas benar ”.

7. Pilihan  jawaban  berbentuk  angka  atau  waktu  harus  disusun 

berdasarkan  urutanbesar  kecilnya  nilai  angka  tersebut,  atau 

kronologisnya.

8. Butir  soal  jangan  bergantung  pada  jawaban  soal  sebelumnya.

13

Page 15: Tes Objektif

9. Panjang  rumusan  pilihan  jawabn  harus  relatif  sama.

Selain ketiga kaidah diatas ada beberapa petunjuk praktis lain dalam

pembuatan soal bentuk pilihan ganda, yaitu:

a. Berilah petunjuk mengerjakan dengan jelas

b. Pernyataan pada soal harus merumuskan persoalan yang jelas dan berarti

c. Pernyataan dan pilihan jawaban harus merupakan kesatuan kaliamat yang

tidak terputus

d. Jika pertanyaan menggunakan kalimat negatif, sebaiknya diberikan

penjelasan atau di garis bawahi atau di miringkan.

e. Alternatif jawaban harus berfungsi, homogen dan logis

f. Panjang pilihan pada suatu soal hendaknya lebih pendek dari pada soalnya

g. Usahakan antara pertanyaan dan pilihan tidak mudah di asosiasikan

h. Alternatif jawaban yang betul hendaknya jangan sistematis

i. Hindari terciptanya hubungan antara soal sebelumya dengan soal

selanjutnya atau pastikan bahwa soal yang satu tidak dipengaruhi soal

yang lainnya

j. penempatan jawaban yang benar harus di selang seling secara acak

k. Harus benar-benar hanya ada satu jawaban yang benar

c. Jenis-jenis soal pilihan ganda

Ada beberapa jenis tes bentuk pilihan ganda, yaitu :

1. Distacters, yaitu setiap pertanyaan atau penyataan mempunyai beberapa

pilihan jawaban yang salah, tetapi disediakan satu jawaban benar. Tugas

peserta didik adalah memilih satu jawaban yang benar tersebut.

Contoh --:

Pada badan malphigi di ginjal terjadi proses.....

a. Pengeluaran protein

b. Reabsorbsi protein

c. Fitrasi cairan darah

d. Reabsorbsi air

e. Penyerapan kembali glukosa

14

Page 16: Tes Objektif

2. Analisis hubungan antara hal, yaitu bentuk soal yang dapat digunakan

untuk melihat kemampuan peserta didik dalam menganalisi hubungan

antara pernyataan dan alasan ( sebab-akibat).

Contoh :

Pada soal dibawah ini terdapat kalimat yang terdiri atas pernyataan

( statement) dan alasan (reason).

Pilihan jawaban :

a. Jika pernyataan benar, alasan benar, dan alasan merupakan sebab

dari pertanyaan.

b. Jika pernyataan benar, alasan benar, tetapi alasan bukan merupakan

sebab dari pernyataan.

c. Jika penyataan benar, tetapi alasan salah.

d. Jika pernyataan salah, tetapi alasan benar.

e. Jika pernyataan salah, dan alasan salah.

Soal :

Sistem saraf berfungsi mengatur peneriamaan rangsang dan pemberian

tanggapan terhadap rangsang, SEBAB ransangan ialah semua penyebab

perubahan dalam tubuh yang datang dari luar ( cahaya, tekanan dan

sebagainya ) maupun dari dalam (nyeri, haus, dan sebagainya).

Jawaban : jadi , jawaban yang betul adalah A

3. Variasi negatif, yaitu setiap pertanyaan dan penyataan mempunyai

beberapa pilihan jawaban yang benar, tetapi di sediakan satu kemungkinan

jawaban yang salah. Tugas peserta didik adalah memilih jawaban yang

salah tersebut.

Contoh :

Pengeluaran keringat oleh tubuh kita dipengaruhi oleh beberapa faktor

tersebut di bawah ini, kecuali....

a. Suhu lingkungan

b. Goncangan emosi

c. Kegiatan tubuh

15

Page 17: Tes Objektif

d. Rangsangan saraf simpatik

e. Umur dan jenis kelamin

4. Variasi berganda, yaitu memilih beberapa kemungkinan jawaban yang

semuanya benar, tetapi ada satu jawaban yang paling benar.

Contoh :

Yang termasuk jenis pengeluaran dalam tubuh adalah.....

a. Defekasi dan sekresi

b. Sekresi dan ekskresi

c. Ekskresi dan defekasi

d. Sekresi, defekasi dan sekresi

5. Variasi yang tidak lengkap, yaitu pertanyaan atau pernyataan yang

memiliki beberapa kemungkinan jawaban yang belum lengkap. Tugas

peserta didik adalah mencari satu kemungkinan jawaban yang benar dan

melengkapinya.

Contoh:

Kulit terdiri dari lapisan epidermis dan dermis. Lapisan epidermis pada

kulit terdiri dari ....

a. 2 lapisan yaitu, ......

b. 3 lapisan yaitu, ......

c. 4 lapisan yaitu, .......

d. 5 lapisan, yatu, ......

Selain 5 jenis soal pilihan ganda diatas, menurut Mosier, Myers, Price (1996)

(dalam Arifin:2009), ada 14 tipe pertanyaan mengunakan bentuk pilihan ganda,

yaitu ;

1. Pertanyaan berkaitan dengan definisi.

Contoh:

Proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan

lagi oleh tubuh disebut .....

a. Defekasi

b. Sel api

c. Sekresi

16

Page 18: Tes Objektif

d. Eksresi

e. Fiksasi

2. Pertanyaan yang berkaitan dengan tujuan

Contoh :

Fungsi minyak dikeluarkan kelenjar minyak pada tungging burung adalah

untuk

a. Memudahkan kloaka mengeluarkan zat sisa

b. Memudahkan kulit mengeluarkan keringat

c. Melumasi bulu-bulunya

d. Memudahkan ginjal mengeluarkan urine

e. Mempercantik bulu-bulunya

3. Pertanyaan yang berkaitan dengan kasus

Contoh :

Apabila tes urine seseorang dengan reagen biuret diperoleh warna merah,

maka bagian ginjal yang diduga mengalami kelainan adalah pada ....

a. Glomerulus

b. Buluh malpigi

c. Lengkung henle

d. Vesikula urinaria

e. Tubulus kontortus

4. Pertanyaan yang berkaitan dengan pengaruh

Contoh :

Untuk memperoleh kekebalan yang aktif pada seorang bayi dilakukan

vaksinasi. Vaskin diberikan kepada orang yang ....

a. Sakit

b. Menunjukan gejala sakit

c. Sehat

d. Sedang menjalani pengobatan

e. Sembuh dari sakit

5. Pertanyaan yang berkaitan dengan asosiasi.

Contoh :

17

Page 19: Tes Objektif

Jika urine yang terkumpul di piala ginjal merupakan urine sekunder, maka

komposisinya adalah....

a. Air – protein– garam

b. Air – protein – amoniak - garam

c. Air – glukosa – amoniak - garam

d. Air – glukosa – amoniak

e. Air –amoniak - garam

6. Pertanyaan yang berkaitan dengan recognition of error.

Contoh :

Tumbuhan tidak dapat melakukan fotosintesis ketika ;

a. Cahaya pada lingkungan tumbuhan tersebut terlalu terang

b. Tiupan angin sangat kencang di lingkungan sekitar tumbuhan

tersebut

c. Suhu lingkungn yang terlalu dingin

d. Tidak tersedia gas karbondioksida yang cukup di lingkungan

tersebut

e. Tidak tersedia gas oksigen yang cukup di lingkunagn sekitar

tumbuhan tersebut

7. Pertanyaan yang berkaitan dengan identifikasi kesalahan.

Contoh :

Seorang anak laki-laki mengalami hemofili. Penyakit tersebut terjadi

karena adanya kesalahan. Salah satu penyebab terjadinya kesalahan

tersebut yaitu...

a. Kerusakan kromosom

b. Penyakit keturunan yang diturunkan dari ibu

c. Konsumsi zat-zat kimia

d. Penyakit keturunan yang diturunkan dari ayah

e. Terjadi kesalahan perkembangan dalam masa kehamilan

8. Pertanyaan yang berkaitan dengan evaluasi.

Contoh:

Dalam klasifikasi, jamur dikelompokan dalam kingdom tersendiri. Jamur

tersebut tidak dapat digolongkan ke dalam dunia tumbuhan sebab....

18

Page 20: Tes Objektif

a. Bersifat autotrof

b. Mempunyai hifa yang tidak bersekat

c. Membentuk spora

d. Dinding selnya dari kitin atau selulosa

e. Tidak mempunyai klorofil

9. Pertanyaan yang berkaitan dengan membedakan.

Contoh:

Pada ginjal katak jantan dan katak betina terdapat perbedaan dalam hal ...

a. Ginjal jantan bersatu dengan sperma

b. Ginjal jantan bersatu dengan saluran sperma

c. Ginjal betina bersatu dengan saluran telur

d. Ginjal betina terpisah muaranya dengan saluran telur

e. Ginjal betina berdekatan dengan zat tanduk

10. Pertanyaan yang berkaitan dengan kesamaan.

Contoh :

Hormon LH dan hormon FSH, keduanya merupakan hormon yang

berperan dalam proses....

a. Kelahiran

b. Ovulasi

c. Menstruasi

d. kehamilan

e. Reproduksi

11. Pertanyaan yang berkaitan dengan susunan.

Contoh :

Urutan jalannya rangsang gerak refleks adalah ...

a. Reseptor - neuron sensorik – otak – neuron motorik – efektor

b. Reseptor – konektor - neuron sensorik – neuron motorik – efektor

c. Reseptor - neuron sensorik – konektor – neuron motorik – efektor

d. Reseptor - neuron sensorik –neuron motorik – konektor- efektor

e. Reseptor - neuron sensorik – konektor – neuron motorik – efektor

12. Pertanyaan yang berkaitan dengan susunan yang tidak lengkap.

Contoh :

19

Page 21: Tes Objektif

Organ pernapasan pada burung dan aktifitasnya pada waktu terbang ...

1. Sayap diangkat

2. Pundi hawa korakoid

3. Pundi hawa di ketiak mengembang

4. Udara masuk

Pada saat inspirasi urutanya adalah....

a. 4, 3, 2, 1

b. 1, 3, 4, 2

c. 3, 4, 1, 2

d. 1, 2, 4, 3

13. Pertanyaan yang berkaitan dengan prinsip umum.

Contoh :

Epidemis kulit terdiri atas beberapa lapisan. Lapisan dari epidermis yang

senantiasa membentuk sel-sel kulit disebut....

a. Stratum korneum

b. Stratum granulosum

c. Stratum koeneum

d. Stratum germinativum

e. Stratum ludisum

14. Pertanyaan yang berkaitan dengan subjek kontroversial.

Contoh :

Walaupun tidak semua orang mendukung adanya kloning pada makhluk

hidup, tetapi sejauh ini masih ada pihak-pihak yang melakukan kloninng

pada makhluk hidup, karena....

a. Bisa mendapatkan organisme baru yang sesuai dengan apa yang

diharapkan

b. Bisa dilakukan dengan biaya yang murah

c. Bisa dilakukan tanpa melalui proses yang panjang

d. Organisme baru yang dihasilkan berumur panjang

e. Organisme hasil kloning cenderung kebal terhadap penyakit

20

Page 22: Tes Objektif

d. Kelebihan dan kelemahan

Seperti halnya sistem yang ada bentuk soal tes pilihan ganda juga

memiliki kelemahan dan kelebihan tersendiri .

Kelebihan soal bentuk pilihan ganda, antara lain:

a. Cara penilaian dapat dilakukan dengan mudah, cepat, dan objektif

b. Kemungkinan peserta didik menjawab dengan terkaan dapat dikurangi

c. Dapat digunakan untuk menilai kemampuan peserta didik dalam berbagai

jenjang kemampuan kognitif

d. Dapat digunakan berulang-ulang

e. Sangat cocok untuk jumlah peserta tes yang banyak

Adapun kelemaha soal bentuk pilihan ganda, antara lain;

a. Tidak dapat digunakan untuk mengukur kemampuan verbal dan

pemecahan masalah

b. Penyusunan soal yang benar-benar baik membutuhkan waktu lama

c. Sukar menentukan alternatif jawaban yang benar-benar homogen, logis,

dan berfungsi

21

Page 23: Tes Objektif

BAB IIIPenutup

3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari pembahasan tentang pengembangan tes bentuk objektif antara lain :

1. Terdapat beberapa bentuk tes objektif yaitu soal bentuk benar salah, menjodohkan, pilihan ganda dan sebagainya.

2. Ciri yang membedakan tes objektif dengan tes yang alin adalah adanya pilihan jawaban dari pertanyaan yang ada.

3. Soal bentuk benar salah meyediakan pernyataan yang mengandung dua kemungkinan jawaban, yaitu benar atau salah. Siswa dituntut untuk memilih salah satu dari pernyataan yang dianggapnya benar.

4. Fungsi soal benar salah adalah untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam membedakan antara fakta dengan pendapat.

5. Bentuk soal menjodohkan sangat baik untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi informasi yang berdasarkan hubungan yang sederhana dan kemampuan mengidentifikasi kemampuan menghubungkan antara dua hal, namun lebih menekankan pada ingatan.

6. Bentuk soal pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang lebih kompleks berkenaan dengan aspek ingatan, pengertian aplikasi analisis dan evaluasi.

7. Bentuk soal pilihan ganda ditandai dengan adanya pernyataan belum lengkap (Stem) dan pilihan jaaban (option). Option benar disebut kunci jawaban dan option salah disebut pengecoh.

8. Pada setiap jenis tes objektif memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing.

3.2 Saran

Dalam penilaian menggunakan tes bentuk objektif ini, sebaiknya pemilihan jenis tes objektif (soal bentuk benar-salah, menjodohkan dan pilihan ganda) harus disesuiakan dengan tujuan penilaian.

22

Page 24: Tes Objektif

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran, Prinsip, Teknik & Prosedur.

Bandung : PT. Remaja Rosda Karya

Arikunto, suharsimi. 2009. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi

aksara.

Sudijono, Anas. 2001.Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada

23


Recommended