1
2
Silsilah SILSILAH TEUKU UMAR JOHAN PAHLAWAN BERSUMBER DARI HELDEN SERIES DEEL VIII 1940 DAN SUMBER TEUKU TJUT YATIM
TEUKU LAKSAMANA MUDA NANTA Panglima Angkatan Perang Aceh di Andalas Barat 1630 dan menjadi Gubernur Militer di Tanah Minang yang
ditugaskan Sultan Iskandar Muda
Cut Mohani Anak Teuku Tjik Ali
Ulee Balang Kaway XVI
MACHDUM SAKTI YANG BERGELAR TEUKU NANTA TEULENBEH, datang ke Meulaboh dan mendarat di Rantau Nan Dua Belah pada masa Sultan Jeumaloy dan kemudian pindah ke Woyla tdk mau membayar upe saat membuka Negeri Woyla dan dihukum dengan dibawa diikat dibawah kapal tapi sampai di Kutaraja Masih hidup, disuruh minum besi besi yg dipanaskan yang pernah dikirim sebagai upe namun dia tetap selamat dan diampuni Sultan ditunjuk kepala Pengawal Istana Penghibur, dengan gelar diatas
dan Teulenbeh itu menunjukan kelebihan
Teuku Ahmad atau bergelar Teuku Nanta Se a / Ule Balang Poteu VI Mukim
TEUKU NANTA SETIA RAJA /TEUKU NANTA TJIK Karena berjasa kepada Sultan Alaidin Muhamad Syah ke ka istana sultan dikepung oleh Panglima Polim sehingga
dak ada makanan dan minuman untuk tentara sultan, datanglah seorang yang membantu menyeludupkan makanan dan minuman sehingga pasukan sultan dapat memuku mundur Pamglima Polim, atas jasanya itu
makan diberilah gelar nanta serta se a dan diangkat menjadi Ulee Balang Pengiring Sultan (Ulee Balang Poteu di VI Mukim) kejadian ini sekitar tahun 1830
Cut Nyak Dhien
Teuku Umar
Teuku Tjut Mahmud
Sapiah (
Raja Batak Beutong
Tjut Gambang Istri Tgk
Mayet Tiro
Tjut Meuligo
Teuku Sapik
Raja
Soelaiman
Tjut Mariam
Istri Teuku Ali Baet 1899 Teuku Bidin
Tjut Teungoh
Tjut Sjak
Tjut Manih anak Teuku
Tjik Toenong Rigaih
Tjut Boengsu Meninggal di
Krg Sabee Anak Haji
Dai
Njak Tjut
Tjut Haloeh Anak Panglima Jamei Keumala
Tjut Manyak Rigaih
Teuku. Rajut
T.Boen
Po Rahman
T.Tjik Masaid
T.Tjik Ali Punya delapan anak, disini dicerita dua saja
Teuku Moesa Tjut Intan Teuku Mansoer
Cut Nyak Lho
Geulumpang)
SILSILAH Teuku Umar Johan Pahlawan Bersumber Dari Helden Series Deel VIII 1940 dan Sumber Teuku Tjut Yatim
3
TEUKU Umar dilahirkan 1854 (tanggal dan bulan tidak diketahui) di Meulaboh, tepatnya di Gampong Mesjid, sekarang Gampong Belakang, Kecamatan Johan Pahlawan atau sekitar 100 meter dari Mesjid Nurul Huda sekarang, ia lahir dari seorang ayah yang bernama Teuku Cut Mahmud (kuburan di sekitar Keutapang Wangi Gampong Belakang) dan ibu Cut Meuhani (makam di Pasi Mesjid) kemudian karena abrasi di pindah ke Alue On.
4
BEBERAPA Sumber menyatakan Teuku Umar sudah memanggul senjata dan bertempur melawan Belanda sejak usia 19 tahun ketika dimulainya agresi Belanda pertama pada tahun 1873 yang dipimpin Kohler sebagai utusan salah satu gampong dan karir militer Panglima Laut Barat ini berakhir 1899 saat tertembak kerika kerinduannya memuncak pada kampung halaman di Meulaboh di sela-sela pengejaran oleh pihak Belanda.
5
DUA puluh enam tahun membangun karir berbahaya, bersahabat dan bertempur, memanfaatkan Belanda untuk mempersenjatai pasukannya dengan alat-alat modern di waktu itu, dan Teuku Umar telah membangun hubungan dengan Belanda dalam bentuk persahabatan dan sekaligus permusuhan.
Pang Yatim dan Pang Abah
6
Teuku Umar dengan para pengikutnya sketsa dibuat tahun 1900
Rumah Teuku Umar di Lampisang, Peukan Bada, Aceh Besar tahun 1896
Al Kabar dan Baju Teuku Umar
7
Tjoet Nja Dhien, istri Teukoe Umar, (duduk, tengah) ditangkap oleh Letnan E. van Vuren
PADA usia 20 tahun, Teuku Umar menikah dengan Nyak Sofiah, anak Uleebalang Glumpang. Teuku Umar kemudian menikah lagi dengan Nyak Malighai, puteri dari Panglima Sagi XXV Mukim.Pada tahun 1880, Teuku Umar menikahi janda Cut Nyak Dhien, puteri pamannya Teuku Nanta Setia. Suami Cut Nya Dien, yaitu Teuku Ibrahim Lamnga meninggal dunia pada Juni 1878 dalam peperangan melawan Belanda di Gle Tarun. (http://id.wikipedia.org/wiki/Teuku_Umar)
8
TAHUN 1884 Kapal Inggris “Nicero” terdampar. Kapten dan awak kapalnya disandera oleh raja Teunom. Raja Teunom menuntut tebusan senilai 10 ribu dolar tunai. Oleh Pemerintah Kolonial Belanda Teuku Umar ditugaskan untuk membebaskan kapal tersebut, karena kejadian tersebut telah mengakibatkan ketegangan antara Inggris dengan Belanda.Teuku Umar menyatakan bahwa merebut kembali Kapal “Nicero” merupakan pekerjaan yang berat sebab tentara Raja Teunom sangat kuat, sehingga Inggris sendiri tidak dapat merebutnya kembali. Namun ia sanggup merebut kembali asal diberi logistik dan senjata yang banyak sehingga dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.Dengan perbekalan perang yang cukup banyak, Teuku Umar berangkat dengan kapal “Bengkulen” ke Aceh Barat membawa 32 orang tentara Belanda dan beberapa panglimanya. Tidak lama, Belanda dikejutkan berita yang menyatakan bahwa semua tentara Belanda yang ikut, dibunuh di tengah laut.
Seluruh senjata dan perlengkapan perang lainnya dirampas. Sejak itu Teuku Umar kembali memihak pejuang Aceh untuk melawan Belanda. Teuku Umar juga menyarankan Raja Teunom agar tidak mengurangi tuntutannya(http://id.wikipedia.org/wiki/Teuku_Umar)
9
SEBELAH Barat laut “Peutjoet” pusara seorang (Scot) (Inggeris) bernama Robert MacCulloch, awak
kapal Hok Canton jang mendjadi salah seorang korban peristiwa Hok Canton di Rigaih dekat Tjalang (Atjeh Barat) jang pernah tjöba2 untuk mentjulik dan mendjebak Teukoe Oemar Djohan Pahlawan ketika itu untuk seterusnja ditukar dengan hadiah 25.000 dollar
kepada Tentera Belanda di Oelèë Lheuë.
(Perkuburan Belanda “PEUTJOET” Membuka Tabir Sedjarah Kepahlawanan Rakjat Atjeh, hal.26)
10
TEUKU UMAR merasa perang ini sangat menyengsarakan rakyat. Teuku Umar pun mengubah taktik dengan cara menyerahkan diri kembali kepada Belanda. Teuku Umar dihadiahi gelar Teuku Johan Pahlawan Panglima Besar Nederland. Teuku Umar menunjukkan kesetiaannya kepada Belanda dengan sangat meyakinkan. Sebagai contoh, dalam peperangan Teuku Umar hanya melakukan perang pura-pura dan hanya memerangi Uleebalang yang memeras rakyat (misalnya Teuku Mat Amin). Pasukannya disebarkan bukan untuk mengejar musuh, melainkan untuk menghubungi para Pemimpin pejuang Aceh dan menyampaikan pesan rahasia.
Pada suatu hari di Lampisang, Teuku Umar mengadakan Pertemuan rahasia yang dihadiri para pemimpin pejuang Aceh, membicarakan rencana Teuku Umar untuk kembali memihak Aceh dengan membawa lari semua senjata dan perlengkapan perang milik Belanda yang dikuasainya.(http://id.wikipedia.org/wiki/Teuku_Umar)
11
12