Download pdf - TINGKAT KESEHATAN BPRS

Transcript
Page 1: TINGKAT KESEHATAN BPRS

MENGUKUR TINGKAT KESEHATAN BPRS Oleh Mahrus Junaidi, S.Kom.

Kesehatan sebuah bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS) merupakan kepentingan

semua pihak yang tekait, baik pemilik dan pengelola bank, masyarakat pengguna jasa bank,

maupun Bank Indonesia selaku pemilik otoritas pengawasan bank.

Setiap bank syariah, diantaranya Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah, dan BPRS

wajib memelihara tingkat kesehatan yang meliputi sekurang-kurangnya mengenai kecukupan

modal, kualitas asset, likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, kualitas manajemen yang

menggambarkan kapabilitas dalam aspek keuangan, kepatuhan terhadap Prinsip Syariah dan

prinsip manajemen Islami, serta aspek lainnya yang berhubungan dengan usaha bank syariah,

demikian yang tertuang dalam amanat Undang-Undang Perbankan Syariah nomor 21 tahun

2008.

Tingkat Kesehatan atau lebih dikenal dengan TKS merupakan indikator penilaian kinerja

BPRS secara kuantitatif dan kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi

dan kinerja bank.

Tingkat kesehatan BPRS adalah hasil penilaian kuantitatif dan kualitatif atas berbagai

aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja BPRS melalui :

a. Penilaian Kuantitatif dan Penilaian Kualitatif terhadap faktor permodalan, kualitas asset,

rentabilitas, likuiditas; dan

b. Penilaian Kualitatif terhadap faktor manajemen.

Penilaian Kuantitatif adalah penilaian terhadap posisi, perkembangan dan proyeksi rasio-rasio

keuangan BPRS, sedangkan Penilaian Kualitatif adalah penilaian terhadap faktor manajemen

dan faktor-faktor hasil penilaian kuantitatif dengan mempertimbangkan indikator pendukung

dan atau pembanding yang relevan.

A. PERMODALAN

Modal adalah sejumlah dana yang harus disediakan oleh pemilik bank, diluar biaya

pendirian dan harta tetap-inventaris perusahaan.

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia nomor 23 tahun 2009, ketentuan permodalan yang

harus disediakan bila ingin mendirikan BPRS adalah jika ;

- BPRS yang didirikan di wilayah DKI Jakarta, Kab/Kota Bogor, Depok, Tangerang dan

Bekasi minimal Rp 2 milyar.

- BPRS yang didirikan di ibukota propinsi diluar wilayah tersebut minimal Rp 1 milyar.

- BPRS yang didirikan selain di wilayah-wilayah tersebut minimal Rp 500 juta.

Page 2: TINGKAT KESEHATAN BPRS

Kecukupan permodalan bertujuan untuk mengantisipasi resiko keuangan dan operasional

atas perannya dalam penghimpunan dan penyaluran dana yang dilakukan oleh bank.

Permodalan terdiri dari Modal Inti dan Modal Pelengkap. Modal inti yaitu modal

disetor, agio-disagio saham, modal sumbangan, dana setoran modal, cadangan umum dan

tujuan, laba ditahan setelah diperhitungkan pajak, laba tahun lalu setelah diperhitungkan

pajak, rugi tahun lalu (sebagai pengurang), 50% laba tahun berjalan, rugi tahun berjalan

(sebagai pengurang) dan goodwill. Sedangkan Modal Pelengkap yaitu selisih penilaian aktiva

tetap, cadangan umum dari penyisihan penghapusan aktiva (maksimal 1, 25% dari ATMR),

modal pinjaman, investasi subordinasi (maksimal 50 % dari modal inti).

1. Rasio Kecukupan Modal (Rasio Utama): Mengukur kecukupan modal bank dalam

menyerap kerugian dan pemenuhan ketentuan KPMM yang berlaku.

Dihitung dari permodalan bank terhadap ATMR (aktiva tertimbang menurut resiko

seperti kas, penempatan pada bank lain dan pembiayaan dengan perhitungan bobot

resiko tertentu).

Formula perhitungan :

Contoh perhitungan Rasio Kecukupan Modal BPRS dan ATMR

1. MODAL INTI 1,563,327,120

2. MODAL PELENGKAP (maks. 100% dari Modal Inti) 48,760,614

3. TOTAL MODAL 1,612,087,734

4. ATMR 4,126,641,908

5. RASIO MODAL TERHADAP ATMR(CAR)

5.1 CAR=3/4 (dalam bentuk prosentase) 39.07

5.2 Nilai Komponen 1.00

6. KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (KPMM) 330,131,353

7. KELEBIHAN / (KEKURANGAN) MODAL 1,281,956,381

ATMR

PelengkapModalIntiCAR

+=

Page 3: TINGKAT KESEHATAN BPRS

AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR)

KOMPONEN

NOMINAL

PPA KHUSUS

(5)=(3)-(4)

BOBOT RISIKO (%)

ATMR

(2) (3) (4) (6) (7)=(5)x(6)

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)

A. AKTIVA NERACA

1. Kas, Emas dan Mata Uang Emas serta Commemorative Coins

18,151,600 18,151,600 0 0

2. Penempatan pada Bank Indonesia 0

3. Penempatan/Tagihan pada bank lain :

3.1. Pada Bank Lain yg dijamin oleh pemerintah pusat dan bank sentral

-

0 0

3.2. Untuk penyediaan dana yang dananya berasal dari profit sharing account

0 1 0

3.3. Pada Bank Lain 859,924,090 859,924,090

20 171,984,818

4. Piutang (Murabaha, Istishna, Salam dan Qardh)

Khusus piutang Murabahah dan Istishna', setelah dikurangi dengan

margin yang ditangguhkan.

4.1. Piutang kepada atau dijamin :

4.1.1 Bank Sentral -

-

-

0 -

4.1.2 Pemerintah Pusat -

-

-

0 -

4.1.3 Uang kas, uang kertas asing, emas, mata uang emas, serta

50,000,000

-

50,000,000

0 -

giro, deposito dan tabungan pada bank yang bersangkutan,

sebesar nilai yang dijamin tersebut.

4.2. Untuk penyediaan dana yang dananya berasal dari profit sharing acoount

-

-

-

1 -

4.3. Piutang kepada atau dijamin Pemerintah Daerah

-

-

-

20 -

4.4. Piutang kepada atau dijamin Bank Lain -

-

-

20 -

4.5. Piutang Pemilikan Rumah yang dijamin oleh hak tanggungan pertama

-

-

-

35 -

dengan tujuan untuk dihuni.

4.6. Piutang kepada atau dijamin BUMN/BUMD

-

-

-

50 -

4.7. Piutang kepada pegawai/pensiunan 5,444,477,650

-

5,444,477,650

50 2,722,238,825

4.8. Piutang kepada usaha mikro dan usaha kecil (UMK)

456,337,880

-

456,337,880

85 387,887,198

4.9. Lainnya -

-

-

100 -

5. Piutang transaksi multijasa

5.1. Transaksi multijasa yang disewakan dan dijamin :

-

0 -

Uang kas, uang kertas asing, emas, mata uang emas,

serta giro, deposito dan tabungan pada bank yang

Page 4: TINGKAT KESEHATAN BPRS

bersangkutan, sebesar nilai yang dijamin tersebut.

5.2. Transaksi multijasa yang dananya berasal dari

-

1 -

profit sharing account

5.3. Kepada pegawai/pensiunan -

50 -

5.4. Lainnya -

100 -

6. Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah

6.1. Pembiayaan yang diberikan kepada atau dijamin :

(Untuk Mudharabah,khusus yang Net Revenue sharing)

6.1.1 Bank Sentral -

0 -

6.1.2 Pemerintah Pusat -

0 -

6.1.3 Uang kas, uang kertas asing, emas, mata uang emas,

-

0 -

serta giro, deposito dan tabungan pada bank yang

bersangkutan, sebesar nilai yang dijamin tersebut.

6.2. Untuk penyediaan dana yang dananya berasal dari profit sharing account

-

1 -

6.3. Pembiayaan kepada atau dijamin Pemerintah Daerah

-

20 -

6.4. Pembiayaan kepada atau dijamin Bank Lain

-

20 -

6.5. Pembiayaan kepada atau dijamin BUMN/BUMD

-

50 -

6.6. Pembiayaan kepada pegawai/pensiunan -

50 -

6.7. Pembiayaan kepada usaha mikro dan usaha kecil (UMK)

12,937,000 12,937,000

85 10,996,450

6.8. Untuk penyediaan dana profit sharing yang sumber dananya dari wadiah,

-

150 -

modal sendiri, qardh dan mudharabah mutlaqah net revenue sharing

6.9. Lainnya -

100 -

7. Ijarah (dikurangi dengan akumulasi penyusutan/amortisasi)

7.1. Aktiva ijarah yang disewakan kepada atau dijamin :

7.1.1 Bank Sentral 0 0 -

7.1.2 Pemerintah Pusat 0 0 -

7.1.3 Uang kas, uang kertas asing, emas, mata uang emas,

0 0 -

serta giro, deposito dan tabungan pada bank yang

bersangkutan, sebesar nilai yang dijamin tersebut.

7.2. Untuk aktiva ijarah yang dananya berasal dari profit sharing account

0 1 -

7.3. Kepada atau dijamin Pemerintah Daerah 0 20 -

7.4. Kepada atau dijamin Bank Lain 0 20 -

7.5. Kepada atau dijamin BUMN/BUMD 0 50 -

Page 5: TINGKAT KESEHATAN BPRS

7.6. Kepada pegawai/pensiunan 21,855,500 21,855,500 50 10,927,750

7.7. Untuk usaha mikro dan usaha kecil (UMK)

0 0 85 -

7.8. Lainnya 0 100 -

8. Aktiva Istishna' dalam penyelesaian 0 100 -

9. Persediaan 0 100 -

10. Aktiva tetap dan inventaris (nilai buku)

10.1. Tanah dan Gedung +/+ 0 100 -

10.2. Akumulasi penyusutan gedung -/- 0 100 -

10.3. Inventaris +/+ 930,039,050 930,039,050 100 930,039,050

10.4. Akumulasi penyusutan inventaris -/- 220,893,129 220,893,129 100 220,893,129

11. Rupa-rupa aktiva : 113,460,946 113,460,946 100 113,460,946

12. Jumlah ATMR aktiva neraca 7,686,290,587 0 8,128,076,845 4,126,641,908

B. REKENING ADMINISTRATIF

1. Fasilitas pembiayaan mudharabah & musyarakah yang belum digunakan dan

disediakan bagi atau dijamin oleh/dengan :

1.1. Bank Sentral 0 0 0 0

1.2. Pemerintah Pusat 0 0 0 0

1.3. Uang kas, uang kertas asing, emas, mata uang emas serta giro,

0 0 0 0

deposito dan tabungan pada bank yang bersangkutan, sebesar

nilai yang dijamin tersebut.

1.4. Untuk penyediaan dana yang dananya berasal dari profit sharing account

0 0 0.5 0

1.5. Pemerintah Daerah 0 0 10 0

1.6. Bank Lain 0 0 10 0

1.7. BUMN/BUMD 0 0 25 0

1.8. Pegawai/Pensiunan 0 0 25 0

1.9. Usaha mikro dan usaha kecil (UMK) 0 0 42.5 0

1.10. Untuk penyediaan dana profit sharing yang sumber dananya dari wadiah,

0 0 75 0

modal sendiri, qardh dan mudharabah mutlaqah net revenue sharing

1.11. Lainnya 0 0 50 0

2. Jumlah ATMR rekening administratif 0 0 0

Jumlah ATMR (A.12 + B.2) 4,126,641,908

Modal Minimum (8% x jumlah ATMR) = ( 8% x II)

330,131,353

Kelebihan Atau Kekurangan Modal ( Worksheet Modal 3 - III )

1,281,956,381

Rasio Modal (Worksheet modal 3 : II ) x 100%

39.07

Piutang Murabahah

Page 6: TINGKAT KESEHATAN BPRS

1.1 Piutang kepada atau dijamin :

1.1.1 Bank Sentral 0 0 0 0

1.1.2 Pemerintah Pusat 0 0 0 0

1.1.3 Uang kas, uang kertas asing, emas, mata uang emas, serta

50,000,000 50,000,000 0 0

giro, deposito dan tabungan pada bank yang bersangkutan,

sebesar nilai yang dijamin tersebut.

1.2 Untuk penyediaan dana yang dananya berasal dari profit sharing acoount

0 0 1 0

1.3 Piutang kepada atau dijamin Pemerintah Daerah

0 0 20 0

1.4 Piutang kepada atau dijamin Bank Lain 0 0 20 0

1.5 Piutang Pemilikan Rumah yang dijamin oleh hak tanggungan pertama

0 0 35 0

dengan tujuan untuk dihuni.

1.6 Piutang kepada atau dijamin BUMN/BUMD 0 0 50 0

1.7 Piutang kepada pegawai/pensiunan 5,444,477,650 5,444,477,650 50 2,722,238,825

1.8 Piutang kepada usaha mikro dan usaha kecil (UMK)

456,337,880 456,337,880 85 387,887,198

1.9 Lainnya 0 0 100 0

Piutang Salam

2.1 Piutang kepada atau dijamin :

2.1.1 Bank Sentral 0 0 0 0

2.1.2 Pemerintah Pusat 0 0 0

2.1.3 Uang kas, uang kertas asing, emas, mata uang emas, serta

0 0 0

giro, deposito dan tabungan pada bank yang bersangkutan,

sebesar nilai yang dijamin tersebut.

2.2 Untuk penyediaan dana yang dananya berasal dari profit sharing acoount

0 1 0

2.3 Piutang kepada atau dijamin Pemerintah Daerah

0 20 0

2.4 Piutang kepada atau dijamin Bank Lain 0 20 0

2.5 Piutang Pemilikan Rumah yang dijamin oleh hak tanggungan pertama

0 35 0

dengan tujuan untuk dihuni.

2.6 Piutang kepada atau dijamin BUMN/BUMD 0 50 0

2.7 Piutang kepada pegawai/pensiunan 0 50 0

2.8 Piutang kepada usaha mikro dan usaha kecil (UMK)

0 85 0

2.9 Lainnya 0 100 0

Piutang Istishna'

3.1 Piutang kepada atau dijamin :

3.1.1 Bank Sentral 0 0 0

3.1.2 Pemerintah Pusat 0 0 0

3.1.3 Uang kas, uang kertas asing, emas, mata uang emas, serta

0 0 0

giro, deposito dan tabungan pada bank yang bersangkutan,

Page 7: TINGKAT KESEHATAN BPRS

sebesar nilai yang dijamin tersebut.

3.2 Untuk penyediaan dana yang dananya berasal dari profit sharing acoount

0 1 0

3.3 Piutang kepada atau dijamin Pemerintah Daerah

0 20 0

3.4 Piutang kepada atau dijamin Bank Lain 0 20 0

3.5 Piutang Pemilikan Rumah yang dijamin oleh hak tanggungan pertama

0 35 0

dengan tujuan untuk dihuni.

3.6 Piutang kepada atau dijamin BUMN/BUMD 0 50 0

3.7 Piutang kepada pegawai/pensiunan 0 50 0

3.8 Piutang kepada usaha mikro dan usaha kecil (UMK)

0 85 0

3.9 Lainnya 0 100 0

Qardh

4.1 Piutang kepada atau dijamin :

4.1.1 Bank Sentral 0 0 0

4.1.2 Pemerintah Pusat 0 0 0

4.1.3 Uang kas, uang kertas asing, emas, mata uang emas, serta

0 0 0

giro, deposito dan tabungan pada bank yang bersangkutan,

sebesar nilai yang dijamin tersebut.

4.2 Untuk penyediaan dana yang dananya berasal dari profit sharing acoount

0 1 0

4.3 Piutang kepada atau dijamin Pemerintah Daerah

0 20 0

4.4 Piutang kepada atau dijamin Bank Lain 0 20 0

4.5 Piutang Pemilikan Rumah yang dijamin oleh hak tanggungan pertama

0 35 0

dengan tujuan untuk dihuni.

4.6 Piutang kepada atau dijamin BUMN/BUMD 0 50 0

4.7 Piutang kepada pegawai/pensiunan 0 0 50 -

4.8 Piutang kepada usaha mikro dan usaha kecil (UMK)

0 85 0

4.9 Lainnya 0 100 0

Catatan : Semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa bank semakin solvable.

Kriteria penilaian peringkat Rasio Kecukupan Modal (CAR)

Peringkat 1 2 3 4 5

CAR ≥ 11 9,5 ≤ CAR < 11 8 ≤ CAR < 9,5 6,5 ≤ CAR < 8 CAR < 6,5

Page 8: TINGKAT KESEHATAN BPRS

2. Rasio Proyeksi Kecukupan Modal (Rasio Penunjang): Menilai kecukupan modal dalam

menyerap risiko penempatan dana di masa datang melalui proyeksi pertumbuhan CAR.

Formula perhitungan :

����� = Hasil proyeksi KPMM untuk periode berikutnya berdasarkan perhitungan

regresi dengan menggunakan data KPMM selama 12 bulan terakhir.

����� = Nilai KPMM bank pada periode penilaian.

Contoh perhitungan Rasio Proyeksi Kecukupan Modal

1. Proyeksi Modal 1,242,903,044

2. Proyeksi ATMR 4,353,588,271

3. Rasio (dalam bentuk prosentase) 73,08

4. Nilai Komponen 5.00

Kriteria penilaian Proyeksi Kecukupan Modal

Peringkat 1 2 3 4 5

∆CAR ≥ 1.2 1.1 ≤ ∆CAR < 1.2 1 ≤ ∆CAR < 1.1 0.9 ≤ ∆CAR < 1 ∆CAR < 0.9

3. Rasio Kecukupan Equity/Equity Coverage Ratio (ECR); (Rasio Observed): Mengukur

kemampuan modal bank untuk menyerap resiko memburuknya kualitas aktiva produktif

bank.

Formula perhitungan :

Modal Inti = sesuai perhitungan KPMM

PPAP = Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif

PPAPWD = Perhitungan Penyisihan Aktiva Produktif Wajib Dibentuk

Contoh Perhitungan Rasio EQUITY COVERAGE RATIO (ECR)

1. Modal Inti 1,563,327,120

2. PPA yang sudah dibentuk 48,760,614

3. PPA(WD) 54,848,614

0

1

T

T

CAR

CARCAR =∆

PPAPWD

PPAPModalIntiECR

+=

Page 9: TINGKAT KESEHATAN BPRS

4. Rasio =(1+2)/3 2939.16

5. Nilai Komponen 1.00

Kriteria penilaian Kecukupan Equity

Peringkat 1 2 3 4 5

ECR ≥ 4 3 ≤ ECR < 4 2 ≤ ECR < 3 1 ≤ ECR < 2 ECR < 1

4. Rasio Kecukupan Modal Inti terhadap dana pihak ketiga (Rasio Observed) : Mengukur

kemampuan modal inti menutup kewajiban kepada pemilik dana pihak ketiga serta

memperkirakan potensi biaya sistemik.

Formula perhitungan :

Modal Inti = sesuai perhitungan KPMM

DPKg = Dana Pihak Ketiga non profit sharing yang dijamin oleh Bank namun tidak

dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan/LPS

Contoh perhitungan EQUITY TO DEBT RATIO (EDR)

1. Modal Inti 1,563,327,120

2. Guranteed Deposit 0

2.1 Tabungan Wadiah 0

2.2 Dana investasi tidak terikat (non PS) 0

2.2.1 Tabungan Mudharabah 0

2.2.2 Deposito Mudharabah 0

3. Rasio =1/2 #DIV/0!

4. Nilai Komponen #DIV/0!

Kriteria penilaian Kecukupan EDR

Peringkat 1 2 3 4 5

EDR ≥ 2 1.5 ≤ EDR < 2 1 ≤ EDR < 1.5 0.5 ≤ EDR < 1 EDR < 0.5

DPKg

ModalIntiEDR =

Page 10: TINGKAT KESEHATAN BPRS

5. Rasio Fungsi Intermediasi atas dana investasi dengan metode Profit Sharing (Rasio

Observed) : Mengukur proporsi dana profit sharing terhadap total dana pihak ketiga

yang mencerminkan intensitas fungsi bank sebagai manajer investasi.

Formula perhitungan :

�� = Dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh bank dan menggunakan

metode bagi hasil profit sharing

���� = Total dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh bank

Kriteria penilaian Fungsi Manajer Investasi

Peringkat 1 2 3 4 5

FI ≥ 10% 7.5% ≤ FI < 10% 5% ≤ FI < 7.5% 2.5% ≤ FI < 5% FI < 2.5%

Contoh perhitungan Rasio Fungsi Manajer Investasi (FI)

1. Dana investasi (PS)

0

1.1 Tabungan Mudharabah 0

1.2 Deposito Mudharabah 0

2. Dana Pihak Ketiga (total) 2,339,423,043

3. Rasio (dalam bentuk prosentase) 0

4. Nilai Komponen 5.00

Total

ps

D

DFI =

Page 11: TINGKAT KESEHATAN BPRS

NILAI RASIO FAKTOR PERMODALAN

URAIAN NILAI

A. PERMODALAN

A.1 MODAL BPRS (Rasio Utama)

1. MODAL INTI 1,563,327,120

2. MODAL PELENGKAP (maks. 100% dari Modal Inti) 48,760,614

3. TOTAL MODAL 1,612,087,734

4. ATMR 4,126,641,908

5. RASIO MODAL TERHADAP ATMR(CAR)

5.1 CAR=3/4 (dalam bentuk prosentase) 39.07

5.2 Nilai Komponen 1.00

6. KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (KPMM) 330,131,353

7. KELEBIHAN / (KEKURANGAN) MODAL 1,281,956,381

A.2 PROYEKSI KECUKUPAN MODAL (Rasio Penunjang)

1. Proyeksi Modal 1,242,903,044

2. Proyeksi ATMR 4,353,588,271

3. Rasio (dalam bentuk prosentase) 73.08

4. Nilai Komponen 5.00

A.3 EQUITY COVERAGE RATIO (Rasio Observe)

1. Modal Inti 1,563,327,120

2. PPA yang sudah dibentuk 48,760,614

3. PPA(WD) 54,848,614

4. Rasio =(1+2)/3 2939.16

5. Nilai Komponen 1.00

A.4 EQUITY TO DEBT RATIO (Rasio Observe)

1. Modal Inti 1,563,327,120

2. Guranteed Deposit 0

2.1 Tabungan Wadiah 0

2.2 Dana investasi tidak terikat (non PS) 0

2.2.1 Tabungan Mudharabah 0

2.2.2 Deposito Mudharabah 0

3. Rasio =1/2 #DIV/0!

Page 12: TINGKAT KESEHATAN BPRS

4. Nilai Komponen #DIV/0!

A.5 FUNGSI MANAJER INVESTASI (Rasio Observe)

1. Dana investasi (PS) 0

1.1 Tabungan Mudharabah 0

1.2 Deposito Mudharabah 0

2. Dana Pihak Ketiga (total) 2,339,423,043

3. Rasio (dalam bentuk prosentase) 0

4. Nilai Komponen 5.00

MATRIKS KRITERIA PENETAPAN PERINGKAT FAKTOR PERMODALAN

FAKTOR

PERINGKAT

1 2 3 4 5

Permodalan

(Capital)

Bank

memiliki

modal yang

sangat

kuat untuk

menutup

risiko

kerugian

dan

melakukan

hapus buku

(write

off)

akibat

penurunan

kualitas

aktiva.

Bank

memiliki

modal yang

memadai

untuk

menutup

risiko

kerugian

dan

melakukan

hapus buku

(write

off)

akibat

penurunan

kualitas

aktiva.

Bank

memiliki

modal yang

cukup

untuk

menutup

risiko

kerugian

dan

melakukan

hapus buku

(write

off)

akibat

penurunan

kualitas

aktiva.

Bank

memiliki

modal yang

kurang

memadai

untuk

menutup

risiko

kerugian

dan

melakukan

hapus buku

(write

off)

akibat

penurunan

kualitas

aktiva.

Bank

memiliki

modal

yang

tidak

memadai

untuk

menutup

risiko

kerugian

dan

melakukan

hapus

buku

(write

off)

akibat

penurunan

kualitas

aktiva.

Page 13: TINGKAT KESEHATAN BPRS

B. KUALITAS ASET/AKTIVA PRODUKTIF

Aktiva Produktif adalah penanaman atau penempatan dana BPRS dalam rupiah

berdasarkan prinsip Syariah dalam bentuk pembiayaan, piutang, Ijarah, dan Penempatan

Dana Pada Bank Lain.

Indikator kualitas aktiva terdiri dari Lancar, Kurang Lancar, Diragukan dan Macet atau

sering disebut dengan kolektibilitas.

1. Rasio Kualitas Aktiva Produktif/EARNING ASSET QUALITY (EAQ) (Rasio Utama):

Mengukur proporsi aktiva produktif yang tidak diklasifikasikan terhadap total aktiva

produktif.

Formula perhitungan :

EAaR = Aktiva produktif yang diklasifikasikan yaitu aktiva produktif yang mengandung

potensi tidak memberikan penghasilan atau menimbulkan kerugian yang

besarnya ditetapkan sebagai berikut :

a. 50% dari aktiva produktif yang digolongkan Kurang Lancar

b. 75% dari aktiva produktif yang digolongkan Diragukan

c. 100% dari aktiva produktif yang digolongkan Macet

EA = Aktiva produktif

Contoh perhitungan Rasio Earning Asset Quality

URAIAN KOLEKTIBILITAS NILAI

1 2 3 4

1. Aktiva Produktif 6,434,060,540 39,586,000 33,834,000 338,051,580 6,845,532,120

2. APYD (Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan)

0 19,793,000 25,375,500 338,051,580 383,220,080

3. Rasio = 1-(B1.2/B1.1 (dalam bentuk prosentase)

94.40

4. Komponen 1.00

Kriteria penilaian Earning Asset Quality (EAQ)

Peringkat 1 2 3 4 5

EAQ ≥ 93% 90% ≤ EAQ < 93% 87% ≤ EAQ < 90% 84% ≤ EAQ < 87% EAQ < 84%

−=

EA

EAaREAQ 1

Page 14: TINGKAT KESEHATAN BPRS

2. Rasio Pembiayaan Bermasalah (Financing Performace/Quality); (Rasio Penunjang) ;

Mengukur proporsi pembiayaan bermasalah terhadap total pembiayaan yang

disalurkan atau sering disebut NPF (Non Performing Finance)

Formula perhitungan :

JPB = Jumlah pembiayaan yang tergolong Kurang Lancar, Diragukan, dan Macet

JP = Jumlah pembiayaan yang dimiliki oleh bank

Contoh perhitungan Rasio Financing Performance/Quality

URAIAN KOLEKTIBILITAS NILAI

1 2 3 4

1. Financing 5,574,136,450 39,586,000 33,834,000 338,051,580 5,985,608,030

2. Non Performing Financing 5,574,136,450 39,586,000 33,834,000 338,051,580 411,471,580

2.1 Murabahah (min. margin ditangguhkan)

5,558,242,450 39,586,000 33,834,000 319,153,080 392,573,080

2.2 Salam 0 0 0 0 0

2.3 Istishna (min. margin ditangguhkan) 0 0 0 0 0

2.4 Qardh 0 0 0 0 0

2.5 Mudharabah 0 0 0 12,937,000 12,937,000

2.6 Musyarakah 0 0 0 0 0

2.7 Ijarah 15,894,000 0 0 5,961,500 5,961,500

2.8 Ijarah Muntahiyah Bittamlik 0 0 0 0 0

2.9 Piutang Transaksi Multijasa 0 0 0 0 0

3. Rasio = 2/1 (dalam bentuk prosentase) 6.87

4. Nilai Komponen 1.00

Kriteria penilaian Non Performing Fimance (NPF)

Peringkat 1 2 3 4 5

NPF ≤ 7% 7% < NPF ≤ 10% 10% < NPF ≤ 13% 13% < NPF ≤ 16% NPF > 16%

JP

JPBNPF =

Page 15: TINGKAT KESEHATAN BPRS

3. Rasio Tingkat Rata-Rata Pengembalian Pembiayaan Hapusbuku (ARR) ; (Rasio

Observed) : Mengukur tingkat pengembalian pembiayaan yang telah dihapusbuku.

Formula perhitungan :

RV (Recovery Value) = nilai pembiayaan hapusbuku yang berhasil ditagih kembali

TWO (Total Write Off) = jumlah pembiayaan yang telah dihapusbuku oleh BPRS.

Contoh perhitungan Rasio RECOVER RATE

1. Akumulasi nilai aktiva yang dapt ditagih 1,600,000

2. Biaya write off (baki debet pada saat hapus buku)

228,863,775

3. Rasio = 1/2 (dalam bentuk prosentase) 0.01

4. Nilai Komponen 5.00 Kriteria penilaian Recovery Rate

Peringkat 1 2 3 4 5

ARR> 40% 30% < ARR ≤ 40% 20% < ARR ≤ 30% 10% < ARR ≤ 20% ARR ≤ 10%

4. Rasio Nasabah Pembiayaan Bermasalah (Rasio Observed) : Mengukur proporsi nasabah

pembiayaan bermasalah terhadap jumlah nasabah pembiayaan.

Formula perhitungan :

JNB = jumlah nasabah (jumlah rekening) pembiayaan bermasalah yaitu Kurang Lancar,

Diragukan dan Macet.

JNP = Jumlah nasabah pembiayaan (jumlah rekening).

Contoh perhitungan Rasio Nasabah Pembiayaan Bermasalah :

DATA JUMLAH NASABAH / REKENING PEMBIAYAAN

Aktiva

Produktif LANCAR %

Krg. LANCAR

% DIRAGUKAN % MACET % JUMLAH

1. Piutang Murabahah

408 85 11 2.29 4 0.83 57 11.88 480

2. Piutang Salam 0 0.00 0.00 0.00 -

3. Piutang 0 0.00 0.00 0.00

=

TWO

RVAverageARR

JNP

JNBNPB =

Page 16: TINGKAT KESEHATAN BPRS

Istishna -

4. Piutang Qardh 1 100 0.00 0.00 0.00 1

5. Pembiayaan Mudharabah

0 0.00 0.00 2 100.00 2

6. Pembiayaan Musyarakah

0 0.00 0.00 0.00 -

7. Ijarah 9

75 0.00 0.00 3

25.00 12

8. Ijarah Muntahiya Bittamlik

0 0.00 0.00 0.00 -

9. Piutang Transaksi Multijasa

0 0.00 0.00 0.00 -

Jumlah Aktiva Produktif

418 84.44 11 2.22 4 0.81 62 12.53 495

NILAI RASIO NASABAH BERMASALAH

URAIAN

KOLEKTIBILITAS

NILAI 1 2 3 4

1. Jumlah nasabah bermasalah 77

1.1 Piutang 409 11 4 57 72

1.1.1 Piutang Murabahah 408 11 4 57 72

1.1.2 Piutang Salam 0 0 0 0 0

1.1.3 Piutang Istishna 0 0 0 0 0

1.1.4 Piutang Qardh 1 0 0 0 0

1.2 Pembiayaan 0 0 0 2 2

1.2.1 Pembiayaan Mudharabah

0 0 0 2 2

1.2.2 Pembiayan Musyarakah

0 0 0 0 0

1.3 Ijarah 9 0 0 3 3

1.3.1 Ijarah 9 0 0 3 3

1.3.2 Ijarah Muntahiyah Bittamlik

0 0 0 0 0

1.4 Piutang transaksi multijasa 0 0 0 0 0

2. Jumlah nasabah pembiayaan 418 11 4 62 495

3. Rasio =1/2 (dalam bentuk prosentase)

15.56

4. Nilai Komponen 4.00

Page 17: TINGKAT KESEHATAN BPRS

Kriteria penilaian Recovery Rate

Peringkat 1 2 3 4 5

NPB ≤ 7% 7% < NPB ≤ 10% 10% < NPB ≤ 13% 13% < NPB ≤ 16% NPB > 16%

5. Rasio Haircut (Rasio Observed): Mengukur tingkat kemampuan barang jaminan

menutup resiko pembiayaan bermasalah.

Contoh perhitungan Rasio Haircut :

URAIAN

KOLEKTIBILITAS

NILAI 1 2 3 4

1. Exposure Enhancement (Agunan yang dapat diperhitungkan)

384,718,069

2. APYD (Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan) 383,220,080

3. Rasio = 1/2 (dalam bentuk prosentase) 100.39

4. Nilai Komponen 1.00

Kriteria penilaian Recovery Rate

Peringkat 1 2 3 4 5

HC ≥ 6% 4.5% < HC < 6% 3% < HC ≤ 4.5% 1.5% < HC ≤ 3% HC ≤ 1.5%

MATRIKS KRITERIA PENETAPAN PERINGKAT FAKTOR KUALITAS ASET

FAKTOR

PERINGKAT

1 2 3 4 5

Kualitas

Aset

(Asset

Quality)

Bank

memiliki

aktiva

produktif

dengan

tingkat

pengembalian

yang sangat

tinggi

Bank

memiliki

aktiva

produktif

dengan

tingkat

pengembalian

yang tinggi

Bank

memiliki

aktiva

produktif

dengan

tingkat

pengembalian

yang cukup

memadai

Bank

memiliki

aktiva

produktif

dengan

tingkat

pengembalian

yang rendah

Bank

memiliki

aktiva

produktif

dengan

tingkat

pengembalian

yang sangat

rendah

Page 18: TINGKAT KESEHATAN BPRS

C. RENTABILITAS

Rentabilitas betujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama

periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan

operasional perusahaannya

1. Rasio Efisiensi Operasional (REO); (Rasio Utama): Mengukur efisiensi operasi BPRS

Formula perhitungan :

BO = Beban Operasional yaitu beban yang dikeluarkan oleh bank untuk membiayai

operasional bank, tidak termasuk bagi hasil kepada dana pihak ketiga.

BO adalah data rata-rata biaya operasional selama 12 bulan terakhir dari bulan

laporan.

PO = Pendapatan Operasional yaitu pendapatan yang diterima oleh bank setelah

dikurangi dengan bagi hasil kepada dana pihak ketiga.

PO adalah data rata-rata biaya operasional selama 12 bulan terakhir dari bulan

laporan.

Contoh Perhitungan Rasio Efisiensi Operasi (REO)

1. Beban Operasional 952,633,320

2. Pendapatan Operasional 1,127,607,808

3. Rasio = 1/2 (dalam bentuk prosentase) 84.48

4. Nilai Komponen 2.00

Kriteria penilaian REO

Peringkat 1 2 3 4 5

REO ≤ 83% 83% < REO ≤ 85% 85% < REO ≤ 87% 87% < REO ≤ 89% REO > 89%

2. Rasio asset yang menghasilkan pendapatan/ Income Generate Asset (IGA); (Rasio

Penunjang) : mengukur proporsi asset yang memberikan pendapatan, terhadap total

asset.

Formula perhitungan :

PO

BOREO =

TA

NPAAPIGA

)( −=

Page 19: TINGKAT KESEHATAN BPRS

AP = Aktiva produktif, dihitung berdasarkan data selama 12 bulan terakhir dari bulan

laporan

NPA = Non Performing Asset adalah aktiva produktif yang tergolong Kurang Lancar,

Diragukan, dan Macet.

Dihitung berdasarkan data selama 12 bulan terakhir dari bulan laporan.

TA = Total Aset yang dimiliki bank, dihitung berdasarkan data selama 12 bulan terakhir

dari bulan laporan

Contoh perhitungan Income Generating Asset (IGA)

1 Aktiva Produktif 5,420,137,963

2 Non Performing Asset 566,716,336

3 Total Asset 5,657,863,681

4 Rasio = (1 -2)/3 (dalam bentuk prosentase) 85.78

5 Nilai Komponen 2.00

Kriteria penilaian REO

Peringkat 1 2 3 4 5

IGA > 87% 82% < IGA ≤ 87% 78% < IGA ≤ 82% 74% < IGA ≤ 78% IGA ≤ 74%

3. Rasio Net Margin Operasional Utama (NSOM); (Rasio Penunjang) : Mengukur proporsi

pendapatan bersih utama setelah dikurangi distribusi bagi hasil, dan biaya operasi

utama, terhadap aktiva produktif.

Formula perhitungan :

POu = Pendapatan Operasional Utama adalah pendapatan yang diterima oleh bank dari

aktivitas penyaluran dana.

Dihitung dari akumulasi pendapatan utama dalam 12 bulan terakhir dari bulan

laporan.

BH = Distribusi bagi hasil yang dilakukan bank atas dana mudharabah yang diterima

oleh bank.

AP

BOuBHPOuNSOM

−−=

Page 20: TINGKAT KESEHATAN BPRS

Dihitung dari akumulasi pendapatan utama dalam 12 bulan terakhir dari bulan

laporan.

BOu = Beban Operasional Utama adalah beban yang dikeluarkan oleh bank untuk

membiayai aktivitas utama bank

Dihitung dari akumulasi pendapatan utama dalam 12 bulan terakhir dari bulan

laporan.

AP = Aktiva Produktif bank, dihitung berdasarkan data selama 12 bulan terakhir dari

bulan laporan.

Contoh perhitungan

Rasio Net Margin Operasional (struktural) - Rasio Observe

1. Pendapatan operasional struktural 1,340,242,912

2. Bagi hasil kepada pemilik dana struktural 442,989,507

3. Biaya operasional struktural 587,952,667

4. Aktiva Produktif 5,420,137,963

5. Rasio = (1-2-3)/4 (dalam bentuk prosentase) 5.71

6. Nilai Komponen 3.00

Kriteria penilaian NSOM

Peringkat 1 2 3 4 5

NSOM ≥ 9% 7% ≤ NSOM < 9% 5% ≤ NSOM < 7% 3% ≤ NSOM < 5% NSOM ≤ 3%

4. Rasio Biaya Tenaga Kerja Terhadap Total Pembiayaan (RTK); (Rasio Observed) :

Mengukur proporsi biaya tenaga kerja terhadap pembiayaan yang diberikan.

Formula perhitungan :

BTK = Biaya Tenaga Kerja merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank untuk

membiayai tenaga kerja.

PYD

BTKRTK =

Page 21: TINGKAT KESEHATAN BPRS

Dihitung dari akumulasi biaya tenaga kerja dalam 12 bulan terakhir dari bulan

laporan.

PYD = Pembiayaan Yang Diberikan adalah pembiayaan yang disalurkan oleh bank.

Dihitung berdasarkan data rata-rata selama 12 bulan terakhir dari bulan laporan.

Contoh perhitungan

Rasio Biaya TK thd Total Pembiayaan - Rasio Observe

1. Biaya Tenaga Kerja 572,017,245

2. Pembiayaan Yang Diberikan 4,579,546,448

3. Rasio = 1/2 (dalam bentuk prosentase) 12.49

4. Nilai Komponen 5.00

Kriteria penilaian RTK

Peringkat 1 2 3 4 5

TK ≤ 2% 2% < TK ≤ 3,5% 3,5% < TK ≤ 5% 5% < TK ≤ 6,5% TK > 6,5%

5. Return On Assets (ROA); (Rasio Observed) : Mengukur tingkat kemampuan bank

memperoleh laba atas asset yang dimiliki.

Formula perhitungan :

EBT = Earning Before Tax adalah laba yang diperoleh bank sebelum perhitungan pajak

dan telah memperhitungkan kekurangan PPA.

Dihitung berdasarkan akumulasi laba sebelum pajak dalam 12 bulan terakhir dari

bulan laporan.

TA = Total asset yang dimiliki bank

Dihitung dari rata-rata 12 bulan terakhir dari bulan laporan.

Contoh perhitungan ROA

1. Laba/Rugi tahun berjalan sebelum Pajak 172,283,437

2. Rata-rata Total Aktiva 5,657,863,681

3. Rasio ROA (dalam bentuk prosentase) 3.05

4. Nilai Komponen 1.00

TA

EBTROA =

Page 22: TINGKAT KESEHATAN BPRS

Kriteria penilaian ROA

Peringkat 1 2 3

ROA > 1,450% 1,215% < ROA ≤ 1,450% 0,999% < ROA ≤1,215%

4 5

0,765% <ROA ≤ 0,999% ROA≤0,765%

6. Rasio Return On Equity (ROE) ; (Rasio Observed) : Mengukur tingkat kemampuan bank

menghasilkan laba atas modal yang dimiliki

Formula perhitungan :

EAT = Earning After Tax adalah laba yang diperoleh bank setelah perhitungan pajak dan

telah memperhitungkan kekurangan PPA.

Dihitung dari akumulasi laba setelah pajak dalam 12 bulan terakhir dari bulan

laporan.

PIC = Paid In Capital adalah modal disetor yang dimiliki oleh bank.

Dihitung berdasarkan rata-rata selama 12 bulan terakhir dari bulan laporan.

Contoh perhitungan ROE

1. Laba/Rugi tahun berjalan setelah pajak 136,272,437

1.1 Laba rugi tahun berjalan sebelum pajak 172,283,437

1.2 Perhitungan Pajak 36,011,000

2. Rata-rata Paid in Capital 502,256,000

2.1 Modal disetor 500,000,000

2.2 Net Agio 2,256,000

3. Rasio ROE (dalam bentuk prosentase) 27.13

4. Nilai Komponen 1.00

PIC

EATROE =

Page 23: TINGKAT KESEHATAN BPRS

Kriteria penilaian ROE

Peringkat 1 2 3 4 5

ROE > 23% 18% < ROE ≤ 23% 13% < ROE ≤ 18% 8% < ROE ≤ 13% ROE ≤ 8%

D. LIKUIDITAS

Likuiditas adalah kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka

pendeknya berupa kewajiban segera harus dibayar dengan harta lancarnya

1. Cash Ratio (CR) ; Rasio Utama : Mengukur kemampuan alat likuid bank dalam

memenuhi kebutuhan likuiditas jangka pendek (sampai dengan 1 bulan).

Formula perhitungan :

Cash & Setara Kas = kas, giro dan tabungan pada bank lain

Kewajiban Lancar = tabungan, deposito, kewajiban kepada bank lain, kewajiban

segera dan kewajiban lainnya yang jatuh tempo sampai dengan

1 bulan

DATA CASH RATIO

KOMPONEN

Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV jumlah Rata2

1.1+1.2+1.3 1.1+1.2+1.3 1.1+1.2+1.3 1.1+1.2+1.3 sum kolom jumlah/4

1. Likuid sampai dengan 1 bulan

564,304,369 495,620,670 543,498,395 283,231,333 1,886,654,767 471,663,692

1.1 Kas 4,136,200 5,089,500 8,440,600 7,665,200 25,331,500 6,332,875

1.2 Giro pada bank lain 2,679,894 2,679,894 2,679,894 2,679,894 10,719,576 2,679,894

1.3 Tabungan pada bank lain

557,488,275 487,851,276 532,377,901 272,886,239 1,850,603,691 462,650,923

2. Kewajiban dengan maturity sampai dengan 1 bulan

1,922,988,569 1,893,008,648 2,018,084,007 1,933,777,195 7,767,858,419 1,941,964,605

2.1 Tabungan Wadiah

1,121,038,398

1,094,902,110

1,244,031,780

1,162,373,456

4,622,345,744

1,155,586,436

2.2 Tabungan Mudharabah

0 0

2.3 Deposito Mudharabah

749,000,000

749,000,000

749,000,000

749,000,000

2,996,000,000 749,000,000

2.4 Kewajiban pada bank lain (tabungan)

0 0

2.5 Kewajiban segera 52,950,171

49,106,538

25,052,227

22,403,739

149,512,675 37,378,169

2.6 Kewajiban Lainnya -

-

-

-

0 0

LancarKewajiban

SetaraKasCashCR

_

&=

Page 24: TINGKAT KESEHATAN BPRS

Contoh perhitungan Cash Ratio

1. Alat likuid sampai dengan 1 bulan 471,663,692

1.1 Kas 6,332,875

1.2 Giro pada bank lain 2,679,894

1.3 Tabungan pada bank lain 462,650,923

2. Kewajiban dengan maturity sampai dengan 1 bulan 1,941,964,605

2.1 Tabungan Wadiah 1,155,586,436

2.2 Tabungan Mudharabah 0

2.3 Deposito Mudharabah 749,000,000

2.4 Kewajiban pada bank lain (tabungan) 0

2.5 Kewajiban Segera 37,378,169

DATA MATURITY

KOMPONEN Nominal

1. Aktiva Lancar dgn maturity s.d 3 bulan

1.1 Kas 18,151,600

1.2 Penempatan pada bank lain 859,924,090

1.3 Piutang

1.3.1 Piutang Murabahah 192,950,000

1.3.2 Piutang Salam

1.3.3 Piutang Istishna

1.3.4 Piutang Qardh -

1.4 Pembiayaan

1.4.1 Pembiayaan Mudharabah 4,750,000

1.4.2 Pembiayaan Musyarakah

1.5 Ijarah

1.5.1 Ijarah -

1.5.2 Ijarah Muntahiyah Bittamlik

1.6 Piutang transaksi multijasa

2. Kewajiban dgn maturity s.d. 3 bulan

2.1 Tabungan Wadiah 1,597,923,043

2.2 Tabungan Mudharabah

2.3 Deposito Mudharabah 134,000,000

2.4 Kewajiban pada bank lain 700,000,000

2.5 Kewajiban segera 22,403,739

2.6 Kewajiban lainnya

2.7 Pinjaman/pembiayaan yang diterima

Page 25: TINGKAT KESEHATAN BPRS

2.6 Kewajiban lainnya 0

3. Rasio =1/2 (dalam bentuk prosentase) 24.29

4. Nilai Komponen 1.00

Kriteria penilaian CR

Peringkat 1 2 3 4 5

CR≥ 4.80% 4.05%≤CR< 4.80% 3,30%≤CR<4.05% 2.55%≤CR<3.30% CR<2.55%

2. Short Term Mistmatch (STM) ; Rasio Penunjang : Mengukur kemampuan aktiva

lancar bank dalam memenuhi kebutuhan likuiditas jangka pendek (sampai dengan 3

bulan).

Formula perhitungan :

Aktiva lancar (3 bulan) adalah aktiva yang memiliki jatuh tempo sampai dengan 3

bulan meliputi Kas, Penempatan pada bank lain dan

pembiayaan

Kewajiban lancar 3 bulan adalah kewajiban yang harus diselesaikan oleh bank

sampai dengan 3 bulan meliputi tabungan, deposito,

kewajiban kepada bank lain, kewajiban segera,

kewajiban lainnya dan pinjaman yang diterima.

Contoh perhitungan Shorterm Mismatch

1. Aktiva Lancar dgn maturity sampai dengan 3 bulan 1,075,775,690

1.1 Kas 18,151,600

1.2 Penempatan pada bank lain 859,924,090

1.3 Piutang 192,950,000

1.3.1 Piutang Murabahah 192,950,000

1.3.2 Piutang Salam 0

1.3.3 Piutang Istishna 0

1.3.4 Piutang Qardh 0

1.4 Pembiayaan 4,750,000

1.4.1 Pembiayaan Mudharabah 4,750,000

)3_(_

)3(_

bulanLancarKewajiban

bulanlancarAktivaSTM=

Page 26: TINGKAT KESEHATAN BPRS

1.4.2 Pembiayaan Musyarakah 0

1.5 Ijarah 0

1.5.1 Ijarah 0

1.5.2 Ijarah Muntahiyah Bittamlik 0

1.6 Piutang transaksi multijasa 0

2. Kewajiban dgn maturity sampai dengan 3 bulan 2,454,326,782

2.1 Tabungan Wadiah 1,597,923,043

2.2 Tabungan Mudharabah 0

2.3 Deposito Mudharabah 134,000,000

2.4 Kewajiban pada bank lain 700,000,000

2.5 Kewajiban segera 22,403,739

2.6 Kewajiban lainnya 0

2.7 Pinjaman/pembiayaan yang diterima 0

3. Rasio (dalam bentuk prosentase) 43.83

4. Nilai Komponen 5.00

Contoh perhitungan Short Term Mistmatch

Peringkat 1 2 3 4 5

STM>110% 100%<STM≤110% 90%<STM≤100% 80%<STM≤90% STM≤80%

Page 27: TINGKAT KESEHATAN BPRS

REKAPITULASI NILAI RASIO FAKTOR KUANTITATIF TINGKAT KESEHATAN

FAKTOR NAMA RASIO JENIS RASIO

NILAI RASIO

PERINGKAT

PERMODALAN 1. Rasio KPMM Utama 39.07 1.00

2. Rasio Proyeksi KPMM Penunjang 73.08 5.00

3. Rasio ECR Observasi 2939.16 1.00

4. Rasio EDR Observasi #DIV/0! #DIV/0!

5. Rasio Fungsi Investasi Observasi 0.00 5.00

KUALITAS AKTIVA 1. Rasio EARNING ASSET QUALITY Utama 94.40 1.00

2. Rasio FINANCING PERFORMANCE Penunjang 6.87 1.00

3. Rasio RECOVERY RATE Observasi 0.01 5.00

4. Rasio Nasabah Bermasalah Observasi 15.56 4.00

5. Rasio Haircut Observasi 100.39 1.00

RENTABILITAS 1. Rasio Efisiensi Operasi Utama 84.48 2.00

2. Rasio Income Generating Asset Penunjang 85.78 2.00

3. Rasio Net Margin Operasional -

Struktural Penunjang 5.71 3.00

4. Rasio Biaya Tenaga Kerja

terhadap Pembiayaan Observasi 12.49 5.00

5. Rasio R O A Observasi 3.05 1.00

6. Rasio R O E Observasi 27.13 1.00

7. Rasio Return on Investment

Account Holder Observasi #DIV/0! #DIV/0!

LIKUIDITAS 1. Cash Rasio Utama 24.29 1.00

2. Rasio Shorterm Mismatch Penunjang 43.83 5.00

Page 28: TINGKAT KESEHATAN BPRS