7/16/2019 TOKOH-TOKOH DALAM DUNIA KUALITAS DAN TEORI-TEORINYA
http://slidepdf.com/reader/full/tokoh-tokoh-dalam-dunia-kualitas-dan-teori-teorinya 1/19
TOKOH – TOKOH DALAM DUNIA KUALITAS DAN TEORINYA
A. WATLER A. STEWARD
ASPEK KUALITAS:
• Kualitas Obyektif: kualitas produk merupakan realitas obyektif tentang produk,
independen dari keberadaan manusia.
• Kualitas Subyektif: kualitas produk relatif berdasarkan persepsi , perasaan dan
sense konsumen.
Pioner and visionary of modern quality control (peta-peta kendali)
B. KAORU ISHIKAWA
Kaoru Ishikawa, ilmuwan yang banyak menyumbangkan pemikiran di bidang
manajemen kualitas ini lahir pada tahun 1915 di Tokyo, Jepang. Beliau merupakan tokoh
kualitas yang telah memperkenalkan user friendly control , Fishbone cause and effect
diagram, emphasised the ‘internal customer’ kepada dunia. Ishikawa juga yang pertama
memperkenalkan 7 ( seven) quality tools: control chart, run chart, histogram, scatter
diagram, pareto chart, and flowchart yang sering juga disebut dengan “7 alat pengendali
mutu/kualitas” (quality control seven tools).
Diagram Fishbone dari Ishikawa menjadi satu tool yang sangat populer dan dipakai di
seluruh penjuru dunia dalam mengidentifikasi faktor penyebab problem/masalah.
7/16/2019 TOKOH-TOKOH DALAM DUNIA KUALITAS DAN TEORI-TEORINYA
http://slidepdf.com/reader/full/tokoh-tokoh-dalam-dunia-kualitas-dan-teori-teorinya 2/19
Alasannya sederhana. Fishbone diagram tergolong praktis, dan memandu setiap tim
untuk terus berpikir menemukan penyebab utama suatu permasalahan.
Diagram “tulang ikan” ini dikenal dengan cause and effect diagram. Kenapa Diagram
Ishikawa juga disebut dengan “tulang ikan”?…..ya memang kalau diperhatikan rangka
analisis diagram Fishbone bentuknya ada kemiripan dengan ikan, dimana ada bagian
kepala (sebagai effect ) dan bagian tubuh ikan berupa rangka serta duri-durinya
digambarkan sebagai penyebab (cause) suatu permasalahan yang timbul.
Dari gambar di atas terlihat bahwa faktor penyebab problem antara lain
(kemungkinan) terdiri dari : material/bahan baku, mesin, manusia dan metode/cara.
Semua yang berhubungan dengan material, mesin, manusia, dan metode yang “saat ini”
dituliskan dan dianalisa faktor mana yang terindikasi “menyimpang” dan berpotensi
terjadi problem. Ingat,..ketika sudah ditemukan satu atau beberapa “penyebab” jangan
puas sampai di situ, karena ada kemungkinan masih ada akar penyebab di dalamnya yang
“tersembunyi”. Istilahnya, jangan hanya melihat yang gampang dan nampak di luar.
Ishikawa mengajarkan kita untuk melihat “ke dalam” dengan bertanya “mengapa?
……mengapa?…dan mengapa?”. Hanya dengan bertanya “mengapa” beberapa kali kita
mampu menemukan akar permasalahan yang sesungguhnya. Penyebab sesungguhnya,
bukan gejala.
Dengan menerapkan diagram Fishbone ini dapat menolong kita untuk dapat
menemukan akar “penyebab” terjadinya masalah khususnya di industri manufaktur
dimana prosesnya terkenal dengan banyaknya ragam variabel yang berpotensi
menyebabkan munculnya permasalahan. Apabila “masalah” dan “penyebab” sudah
diketahui secara pasti, maka tindakan dan langkah perbaikan akan lebih mudah
dilakukan. Dengan diagram ini, semuanya menjadi lebih jelas dan memungkinkan kita
untuk dapat melihat semua kemungkinan “penyebab” dan mencari “akar” permasalahan
sebenarnya.
Diagram Sebab Akibat (Fishbone Diagram)
Disebut juga “ Grafik Tulang Ikan”, yaitu diagram yang menunjukkan sebab akibat
yang berguna untuk mencari atau menganalisa sebab-sebab timbulnya masalah sehingga
memudahkan cara mengatasinya.
7/16/2019 TOKOH-TOKOH DALAM DUNIA KUALITAS DAN TEORI-TEORINYA
http://slidepdf.com/reader/full/tokoh-tokoh-dalam-dunia-kualitas-dan-teori-teorinya 3/19
Penggunaan Analisis Sebab Akibat :
- Untuk mengenal penyebab yang penting
- Untuk memahami semua akibat dan penyebab
- Untuk membandingkan prosedur kerja
- Untuk menemukan pemecahan yang tepat
- Untuk memecahkan hal apa yang harus diilakukan
- Untuk mengembangakan proses
Langkah-langkah membuat diagram Sebab Akibat :
Langkah 1: Gambarlah sebuah garis horizontal dengan suatu tanda panah pada ujung
sebelah kanan dan suatu kotak didepannya. Akibat atau masalah yang ingin dianalisis
ditempatkan dalam kotak
Langkah 2: Tulislah penyebab utama (manusia, bahan, mesin dan metoda) dalam kotak
yang ditempatkan sejajar dan agak jauh dari garis panah utama. Hubungan kotak tersebut
dengan garis panah yang miring ke arah garis panah utama. Kadang-kadang mungkin,
atau mungkin diperlukan untuk menambahkan lebih dari empat macam penyebab utama.
Langkah 3: Tulislah penyebab kecil pada diagram tersebut di sekitar penyebab utama,
yang penyebab kecil tersebut mempunyai pengaruh terhadap penyebab utama.
Hubungkan penyebab kecil tersebut dengan sebuah garis panah dari penyebab utama
yang bersangkutan
Contoh diagram sebab akibat dapat dilihat pada halaman berikut:
Gambar Diagram Sebab Akibat
7/16/2019 TOKOH-TOKOH DALAM DUNIA KUALITAS DAN TEORI-TEORINYA
http://slidepdf.com/reader/full/tokoh-tokoh-dalam-dunia-kualitas-dan-teori-teorinya 4/19
Beberapa pokok yang perlu diingat adalah sebagai berikut :
a) Perlu adanya partisipasi dari semua anggota gugus, dan semua anggota harus benar-
benar ikut terlibat didalam menganalisis penyebabnya
b) Harus diperoleh sejumlah ide (penyebab)
c) Harus didorong untuk melakukan acara secara bebas
d) Tidak diperkenankan untuk mengeritik
e) Penyebab tersebut harus terkumpul lebih dahulu sebelum sesorang mengambil
tindakan pemecahan. Seringkali semua informasi ide ditulis pada sebuah papan tulis yang
besar dan disajikan untuk dipertimbangkan dalam waktu seminggu guna memberikan
kesempatan kepada mereka untuk menambah beberapa penyebab yang mungkin masih
ada pada diagram tersebut seperti yang terlintas dalam pemikiran mereka.
f) Para anggota diminta untuk memberi tanda atau memilih penyebab yang mereka
rasakan paling penting.
C. DR. W. EDWARD DEMING
o
Lahir di Sioux City, Iowa pada tanggal 14 Oktober 1900, Dr.W.Edwards Deming
(1900-1993) dikenal sebagai Bapak pemulihan perindustrian Jepang setelah masa perang.
Beliau juga dianggap banyak orang sebagai “the leading quality guru” di Amerika.
Kemampuannya di bidang statistik digunakan selama perang dunia kedua berlangsung
untuk memperbaiki kualitas bahan-bahan atau benda-benda peperangan.
7/16/2019 TOKOH-TOKOH DALAM DUNIA KUALITAS DAN TEORI-TEORINYA
http://slidepdf.com/reader/full/tokoh-tokoh-dalam-dunia-kualitas-dan-teori-teorinya 5/19
Beliau diundang ke Jepang pada akhir perang dunia kedua oleh pemimpin dan
engineer industri di Jepang. Mereka menanyakan waktu yang diperlukan untuk
mengubah persepsi dunia saat itu mengenai Jepang yang memproduksi barang murah dan
tiruan menjadi Jepang yang memproduksi barang berkualitas dan inovatif. Dr. Deming
mengatakan bahwa jika Jepang mengikuti langkah dan metode yang diberikannya maka
Jepang akan meraih hasilnya dalam waktu lima tahun. Beliau menjadi konsultan
perbaikan perindustrian Jepang. Dalam waktu empat tahun Jepang meraih kemajuan
besar sehingga Kaisar Hirohito memberikan penghargaan” The Second Order of the
Sacred Treasure”. Ilmuwan dan engineer Jepang mengabadikan beliau melalui Deming
Prize.
Filosofi bisnis Dr. Deming terangkum dalam “ Deming’s 14 points”. Filosofi tersebut
memberikan inspirasi dan dorongan bagi perusahaan Amerika untuk berkompetisi di
tingkat dunia. “14 points” menciptakan transformasi industri di Amerika dan Jepang.
Mengadopsi dan melaksanakan langkah “14 points” menunjukkan bahwa manajemen
berniat untuk serius menjalankan bisnis.
14 POIN RENCANA DEMING MENGENAI TOTAL QUALITY MANAGEMENT.
Point 1: Tujuan yang Konstan
Menciptakan tujuan yang konstan untuk mendapatkan improvement dari produk dan jasa
sehingga produk/jasa yang dihasilkan merupakan produk/ jasa yang kompetitif, bertahan
dan menyediakan lapangan pekerjaan. Satu bagian manajemen harus memperhatikan
proses bisnis dengan basis kejadian hari perhari, namun juga harus ada bagian yang
memperhatikan masa depan perusahaan. Hal yang terakhir membutuhkan tujuan yang
konstan dan dedikasi penuh terhadap improvement. Top management sebaiknya
meluangkan waktu untuk berinovasi, melakukan riset dan edukasi, secara konstan
memperbaiki desain produk dan jasa. Dan memperhatikan perawatan alat-alat, perabotan
dan alat bantu.
Point 2: Filosofi Baru
Mengadopsi filosofi baru. Kita berada dalam zaman ekonomi. Kita seharusnya tidak lagi
memperbolehkan terjadinya delay, kesalahan-kesalahan, material cacat dan pekerja yang
lalai . Filosofi baru Deming cukup simpel. Tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi
7/16/2019 TOKOH-TOKOH DALAM DUNIA KUALITAS DAN TEORI-TEORINYA
http://slidepdf.com/reader/full/tokoh-tokoh-dalam-dunia-kualitas-dan-teori-teorinya 6/19
kemarin tidak dapat ditolerir lagi hari ini. Deming menekankan bahwa hanya manajemen
yang dapat melakukan sesuatu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan dan adalah tugas
manajemen untuk menghilangkan berbagai halangan yang dapat menghalangi pekerja
bekerja dengan baik.
Point 3: Hindarkan Inspeksi Massal
Jangan bergantung dari inspeksi yang dilakukan. Sebaliknya, dibutuhkan bukti secara
statistik bahwa kualitas yang sebenarnya terdapat di dalamnya. Problem dari inspeksi
massal adalah percobaan untuk lebih mengontrol produk dibanding mengontrol proses.
Dan dalam kasus apapun, inspeksi massal biasanya awal dari ketidakakuratan. Untuk
jangka pendeknya, cara ini sangat lama, tidak efektif dan mahal.
Point 4: Akhiri Kontrak Yang Paling Rendah
Memperbaiki kualitas dari material. Jangan menilai dari harganya saja. Sebaliknya,
selalulah bergantung pada ukuran kualitas yang bermakna, yang sejalan dengan harganya.
Banyak permasalahan mengenai kualitas yang buruk dan produktivitas yang rendah
biasanya terkait dengan material awal dan kualiltas alat dan mesin yang rendah
Point 5: Perbaiki Setiap Proses
Temukan masalahnya, secara konstan perbaiki sistem produksi dan jasa. Sebaiknya ada
pengurangan limbah secara kontinu dan perbaikan kualitas yang terus menerus pada
setiap aktivitas sehingga akan menghasilkan peningkatan produkstivitas dan pengurangan
biaya.
Point 6: Adakan Pelatihan
Adakan pelatihan dan pendidikan mengenai metode modern yang akan digunakan untuk
setiap karyawan. Metode modern pada pelatihan kerja digunakan untuk mengontrol
grafik untuk menentukan apakah seorang pekerja telah dilatih secara baik dan mampu
melakukan pekerjaannya dengan benar. Metode-metode statistikal harus digunakan untuk
menemukan kapan pelatihan dapat selesai.
Point 7: Ciptakan Kepemimpinan
Buat metode pengawasan yang modern. Salah satu tujuan utama penyelia produksi adalah
untuk membantu pegawai bekerja dengan lebih baik lagi. Perkembangan kualitas akan
meningkatkan produktivitas secara otomatis. Manajemen perusahaan harus siap untuk
mengambil langkah instinctive untuk merespon pendapat penyelia mengenai masalah-
7/16/2019 TOKOH-TOKOH DALAM DUNIA KUALITAS DAN TEORI-TEORINYA
http://slidepdf.com/reader/full/tokoh-tokoh-dalam-dunia-kualitas-dan-teori-teorinya 7/19
masalah yang terjadi misalnya saja cacat yang berkelanjutan, kurangnya maintenance,
dan alat yang rusak. Adalah tugas penyelia untuk membimbing pegawai yang ada di
bagiannya.
Point 8 : Hilangkan Rasa Takut
Ketakutan adalah penghalang untuk melakukan improvement, jadi hilangkan ketakutan
itu dengan melakukan komunikasi dua arah secara efektif dan mekanisme lain yang bisa
menempatkan setiap orang menjadi bagian dan merasa memiliki setiap perubahan yang
terjadi. Ketakutan yang biasanya muncul dalam level organisasi misalnya : takut akan
perubahan, takut bahwa kita harus mempelajari cara yang lebih baik lagi untuk bekerja,
takut posisi mereka akan direbut secara perlahan oleh level manajemen yang lebih tinggi.
Selain itu, karyawan biasanya takut bahwa perubahan yang terjadi akan memberi
pengaruh terhadap pekerjaan mereka.
Point 9 : Hancurkan Semua Penghalang
Hancurkan semua penghalang antara departemen dan area karyawan. Karyawan di area
yang berbeda misalnya penelitian, desain, penjualan, administrasi dan produksi harus
bekerja di dalam kelompok untuk memecahkan masalah yang mungkin saja terjadi.
Penghalang ini biasanya muncul sebagai optimisasi awal ketika masing-masing area
berusaha melakukan apa yang terbaik untuk dirinya sendiri dibandingkan berusaha untuk
bekerjasama dalam rangka mendapatkan hasil yang terbaik untuk organisasi secara
keseluruhan.
Point 10: Hilangkan Penggunaan Exhortations
Hilangkan penggunaan slogan, poster dan gangguan lain untuk tekanan kerja, penuntutan
zero defects dan tingkatan baru dalam produktivitas tanpa menyediakan metode yang
tepat. Gangguan seperti ini hanya akan menghasilkan hubungan yang merugikan.
Walaupun Deming dipandang beberapa penulis sebagai orang yang anti menggunakan
slogan atau poster, dia sebenarnya juga memiliki beberapa poster yang dia pikir sangat
bermanfaat. Poster yang menjelaskan kepada setiap orang apa yang dilakukan
manajemen tiap bulannya (misalnya saja) adalah membeli material awal dengan kualitas
yang lebih baik dari supplier yang lebih sedikit, dengan maintenance yang lebih baik,
atau untuk menyediakan pelatihan yang lebih baik, atau pengawasan yang lebih baik
untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas, tidak dengan bekerja keras melainkan
7/16/2019 TOKOH-TOKOH DALAM DUNIA KUALITAS DAN TEORI-TEORINYA
http://slidepdf.com/reader/full/tokoh-tokoh-dalam-dunia-kualitas-dan-teori-teorinya 8/19
dengan bekerja cerdas, hal ini akan menghasilkan sesuatu yang berbeda dalam hal
peningkatan semangat juang. Pegawai nantinya akan mengerti bahwa pihak manajemen
telah bertanggung jawab untuk tiap kesalahan yang terjadi dan berusaha menghilangkan
rintangan yang ada.
Point 11: Hilangkan Standar Kerja Numerik
Menghilangkan standar kerja yang menentukan kuota numerik kekuatan kerja dan tujuan-
tujuan numerik untuk pegawai di manajemen. Gantikan bantuan kepemimpinan, gunakan
metode-metode statistik untuk perbaikan yang berkelanjutan untuk kualitas dan
produktivitas.Joiner dan Scholtes menyebutkan contoh yang mendukung argumen
Deming terhadap Management By Objective & Management By Result. Perusahaan
elektronik biasanya mengirimkan 30 % dari hasil produksinya pada hari terakhir dari
bulan yang bersangkutan. Mengapa? Hal ini dilakukan utuk memenuhi kuota pengiriman
bulanan. Bagaimana caranya ? Dengan mengirimkan produk dari seluruh negara, dengan
memindahkan bagian perbagian dari satu kelengkapan instrumen dan biasanya dengan
membiarkan standar kualitas tidak terpenuhi.Perusahaan lain terkadang mengirimkan
produk yang belum jadi. Perwakilan perusahaan yang bergerak di bidang jasa dari
seluruh daerah akan berkeliling dan meng-install part-part yang belum jadi tersebut.
Kuota pengiriman untuk bulan ini pun terpenuhi lagi. Keuntungan, paling tidak di atas
kertas, akan melimpah.
Point 12: Tumbuhkan Kebanggaan Pegawai
Hilangkan penghalang yang menyusahkan pekerja honorer, dan karyawan di manajemen,
yang merupakan hak mereka sebagai pekerja. Hal ini mengimplikasikan, penghilangan
dari penilaian performansi dan Management By Objective. Sekali lagi tanggung jawab
dari penyelia, manajer dan mandor harus diubah dari penilaian kuantitas menjadi
kualitas.Deming menyatakan bahwa sistem penghargaan yang telah digunakan di banyak
organisasi adalah salah satu penghalang yang membuat mereka kesulitan untuk
mengembangkan budaya ‘win-win’
Point 13: Adakan Program Edukasi
Adakan program edukasi yang baik, yang berkaitan dengan self-improvement bagi setiap
orang. Apa yang dibutuhkan organisasi tidak hanya sumber daya yang cemerlang,
organisasi juga membutuhkan pegawai yang selalu berusaha untuk memperbanyak
7/16/2019 TOKOH-TOKOH DALAM DUNIA KUALITAS DAN TEORI-TEORINYA
http://slidepdf.com/reader/full/tokoh-tokoh-dalam-dunia-kualitas-dan-teori-teorinya 9/19
ilmunya. Kemajuan dalam posisi yang bersaing akan memberikan awal bagi pengetahuan
mereka.
Point 14: Komitmen dan Tingkah Laku Top Management
Terdapatnya komitmen permanen dari pihak top management untuk selalu meningkatkan
kualitas dan produktivitas yang harus didefinisikan secara jelas dan struktur manajemen
yang dibuat untuk mengambil tindakan yang berkelanjutan untuk selalu memelihara 13
poin yang sebelumnya telah dibahas. Deming menekankan bahwa hal ini harus dilakukan
oleh pihak top management
D. JOSEPH M. JURAN
7/16/2019 TOKOH-TOKOH DALAM DUNIA KUALITAS DAN TEORI-TEORINYA
http://slidepdf.com/reader/full/tokoh-tokoh-dalam-dunia-kualitas-dan-teori-teorinya 10/19
Kualitas produk (barang atau jasa) yang cacat (reject ), adalah merupakan
pemborosan atau waste karena menyebabkan biaya besar yang tidak perlu. Ya…..barang
reject yang masih bisa “diselamatkan” akan membutuhkan proses tambahan pengerjaan
ulang (rework ). Waktu untuk mengerjakan ulang, ongkos tenaga/pekerja bertambah dan
“akibat besar” lainnya yang sangat merugukan, terjadinya keterlambatan pengiriman
kepada pelanggan (customer ) baik internal maupun eksternal. Bagaimana dengan produk
reject yang tidak dapat diperbaiki dengan rework ? Statusnya jelas akan masuk kategori
barang rongsokan yang tidak berguna dan umumnya (kendatipun) dapat dijual dan ada
yang mau membelinya, akan berharga sangat rendah jauh di bawah harga material bahan
baku produk tersebut (jika kasus produknya berupa barang). Kualitas produk perlu dijaga
dan dikembangkan seiring dengan tingkat daya kritis konsumen yang terus meningkat
akan kualitas barang dan atau jasa. Pola-pola lama yang konvensional sudah saatnya
ditinggalkan diganti dengan konsep manajemen kualitas moderen yang terus
berkembang, yang dikenal dengan TQM (Total Quality Management ).
Konsep Trilogi Kualitas pertama kali dikembangkan oleh Dr. Joseph M. Juran
seorang ilmuwan yang banyak mengabdikan dedikasinya pada bidang manajemen
kualitas dan mempunyai kontribusi penting dalam perkembangan dan kemajuan quality
management khususnya di bidang industri manufaktur.
Nama Joseph M. Juran layak disejajarkan dengan nama-nama tokoh manajemen
kualitas dunia lainnya seperti W. Edward Deming yang terkenal dengan Deming’s 14
point , Philip B Crosby dengan Quality is free-nya, A.V. Feigenbaum yang mencetuskan
7/16/2019 TOKOH-TOKOH DALAM DUNIA KUALITAS DAN TEORI-TEORINYA
http://slidepdf.com/reader/full/tokoh-tokoh-dalam-dunia-kualitas-dan-teori-teorinya 11/19
konsep Three steps to quality¸ Walter A Shewart, Kaoru Ishikawa dan Genichi Taguchi,
serta sederet nama populer dan para tokoh pionir manajemen kualitas yang dikenal dunia.
Lahir pada 24 Desember tahun 1904 di Braila-Moldova, Dr. Joseph M. Juran
mengemukakan kerisauannya akan perkembangan manajemen kualitas dunia saat itu
dengan pernyataannya bahwa “telah terjadi krisis kualitas”. Anak dari Jakob (seorang
pembuat sepatu desa ini), mempunyai pemahaman bahwa cara tradisional tidak akan
mampu lagi menghadapi krisis kualitas yang terjadi.
Pendapat ini tentu bisa diterima mengingat pada saat itu dunia industri masih
banyak yang memakai sistem manajemen kualitas konvensional dan kondisi ini sangat
mengusik pengalaman industri dan intelektualitas seorang Dr. Joseph M. Juran. Pada
tahun 1986, sarjana bidang electrical engineering yang mengawali karirnya di perusahaan
Western Electric ini mempublikasikan Trilogi Kualitas (The Quality Trilogy), dengan
mengidentifikasi aspek ketiga dalam manajemen kualitas yakni perencanaan kualitas
(quality planning ). Hal ini tergolong terobosan baru saat itu, dimana manajemen kualitas
pada dunia industri masih hanya mengenal dua aspek kualitas yang dikenal; pengendalian
kualitas (quality control ) dan perbaikan kualitas (quality improvement ).
Seberapa besar peranan Trilogi Kualitas dalam Manajemen Kualitas?
Penerapan konsep Trilogi Kualitas menjadikan cakupan manajemen kualitas menjadi
lebih luas dan kompleks. Membutuhkan keahlian dan dukungan sumber daya dalam
pelaksanaannya.
1. Perencanaan Kualitas (quality planning )
• Penentuan segmen pasar;
• Pemenuhan kebutuhan konsumen;
• Pengembangan karakterisrtik produk sesuai dengan keinginan konsumen;
• Pengembangan proses yang dapat menghasilkan karakteristik produk;
• Transfer rencana → operating forces.
2. Pengendalian Kualitas (quality control )
- mengevaluasi performa produk
- membandingkan antara performa aktual dan target
- melakukan tindakan jika terdapat perbedaan/penyimpangan
7/16/2019 TOKOH-TOKOH DALAM DUNIA KUALITAS DAN TEORI-TEORINYA
http://slidepdf.com/reader/full/tokoh-tokoh-dalam-dunia-kualitas-dan-teori-teorinya 12/19
3. Perbaikanan Kualitas (quality improvement )
- mengidentifikasi proyek perbaikan (improvement)
- membangun infrastruktur yang memadai
- membentuk tim
- melakukan pelatihan-pelatihan yang relevan
> diagnosa sebab-akibat (bisa memakai diagram Fishbone-Ishikawa)
> cara penanggulangan masalah
> cara mencapai target sasaran
Dunia akan senantiasa mengenang dan menerapkan konsep Trilogi Kualitas (The Quality
Trilogy) khususnya di industri manufaktur. Dengan adanya perencanaan kualitas yang
baik akan sangat bermanfaat bagi dunia industri dalam menetapkan serta membuat
langkah strategis agar para konsumen terpuaskan melalui ketersediaan dan pemakaian
produk yang berkualitas. Dunia pun pantas berterima kasih kepada salah seorang tokoh
manajemen kualitas, Dr. Joseph M. Juran.
E. ARMAND V. FEIGENBAUM
Armand Vallin Feigenbaum (born 1922) is an American quality control expert and
businessman. He devised the concept of Total Quality Control, later known as Total
Quality Management (TQM).
Feigenbaum received a bachelor's degree from Union College, and his master's degree
and Ph.D. from MIT. He was Director of Manufacturing Operations at General Electric
(1958-1968), and is now President and CEO of General Systems Company of Pittsfield,
Massachusetts, an engineering firm that designs and installs operational systems.
Feigenbaum wrote several books and served as President of the American Society for
Quality (1961-1963).
His contributions to the quality body of knowledge include:
• "Total quality control is an effective system for integrating the quality
development, quality maintenance, and quality improvement efforts of the various
groups in an organization so as to enable production and service at the most
economical levels which allow full customer satisfaction."
7/16/2019 TOKOH-TOKOH DALAM DUNIA KUALITAS DAN TEORI-TEORINYA
http://slidepdf.com/reader/full/tokoh-tokoh-dalam-dunia-kualitas-dan-teori-teorinya 13/19
• The concept of a "hidden" plant—the idea that so much extra work is performed
in correcting mistakes that there is effectively a hidden plant within any factory.
• Accountability for quality: Because quality is everybody's job, it may become
nobody's job—the idea that quality must be actively managed and have visibility
at the highest levels of management.
• The concept of quality costs
F. PHILIP B. CROSBY
Produk tanpa cacat ( zero defects) adalah kondisi ideal yang selalu didambakan,
baik oleh pembuat barang (produk dan atau jasa) maupun pelanggan atau konsumen yang
memakainya. Bagi perusahaan pabrikan, dengan zero defects maka waste (pemborosan)
dapat ditekan. Sedangkan keuntungan bagi konsumen jelas. Produk (terutama yang baru
dibeli/ baru) sangat menjengkelkan apabila ditemukan kerusakan yang mengakibatkan
tampilan ataupun performa menjadi tidak maksimal.
Intinya, cacat kualitas mempunyai efek biaya (cost ) besar yang berhubungan
dengannya. Di samping reputasi perusahaan atau merek (brand) akan turun, waktu, dan
uang yang terbuang sia-sia. Di sisi lain progam mengurangi atau bahkan menghilangkan
defect membutuhkan effort besar berupa waktu dan biaya yang tidak sedikit. Pertanyaan
yang kemudian muncul: “Apakah mungkin semua output produk berkualitas sempurna,
tanpa cacat atau zero defects?.
7/16/2019 TOKOH-TOKOH DALAM DUNIA KUALITAS DAN TEORI-TEORINYA
http://slidepdf.com/reader/full/tokoh-tokoh-dalam-dunia-kualitas-dan-teori-teorinya 14/19
Ungkapan “ zero defects” and “right first time” dipromosikan pertama kali oleh
seorang tokoh manajemen kualitas Philip Crosby, awal tahun 1970-an. Zero defects
Philip Crosby bukanlah berarti melakukan dengan sempurna dan tanpa kesalahan.
Merupakan hal yang sungguh sangat sulit atau bahkan mustahil dilakukan khususnya
pada industri manufaktur dengan ratusan proses dan dengan ribuan parts atau komponen.
Crosby mau menekankan bahwa tidak bisa diijinkan sejumlah kesalahan dibangun pada
suatu produk atau proses dan mau mengubah perspektif orang.
Tokoh yang memublikasikan Quality Is Free pada tahun 1979 ini meyakini
bahwa manajemen memegang peranan utama dalam pengendalian kualitas dan para
pekerja hanyalah mengikuti para manajer. Ketika terdapat kualitas produk yang jelek
maka penanggungjawab utama akan hal tersebut bukanlah para worker (pekerja), para
manajer harus melakukan evaluasi sebagai penanggungjawab utama kualitas.
Philip Crosby menggambarkan “empat hal yang mutak pada manajemen kualitas” yang
lebih dikenal dengan The Four Absolutes of Quality Management yang antara lain
menekankan:
kualitas digambarkan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, bukan sebagai
“kebaikan” atau “kerapihan”.
>> Sistem untuk membangun kualitas adalah pencegahan bukan penilaian.
>> Standar performa harus zero defect (nol defect ).
>> Pengukuran dari mutu adalah price (harga) ketidaksesuaian bukan indeks.
Tidak hanya sampai di situ, Philip Crosby dengan sangat jelas dan sistematis memberikan
metode pelaksanaannya yang dikenal dengan “ Empat belas tahapan program perbaikan
kualitas”.
Tokoh manajemen kualitas kelahiran Virginia tahun 1926 ini memperkenalkan tahapan
proses perbaikan kualitas sebagai berikut:
1. Komitmen manajemen dengan penekanan pada pencegahan defect (cacat).
2. Tim perbaikan kualitas menyusun anggota tim dari setiap departemen atau fungsi
beserta semua perangkat yang diperlukan.
3. Lakukan pengukuran kualitas untuk memantau/memonitor status dan aktivitas
perbaikan.
4. Biaya evaluasi kualitas oleh alat pengontrol untuk figur yang akurat.
7/16/2019 TOKOH-TOKOH DALAM DUNIA KUALITAS DAN TEORI-TEORINYA
http://slidepdf.com/reader/full/tokoh-tokoh-dalam-dunia-kualitas-dan-teori-teorinya 15/19
5. Kesadaran kualitas dengan mengomunikasikan biaya/ongkos kualitas.
6. Tindakan korektif untuk menanamkan suatu kebiasaan mengidentifikasi segala
permasalahan dan memperbaikinya.
7. Adanya satu komite atau panitia khusus untuk mendukung ” zero defects”.
8. Melatih para penyelia/supervisor sedemikian sehingga semua para manajer dapat
memahami program tersebut dan mampu menjelaskannya.
9. Laksanakan dan sosialisasilkan suatu “hari tanpa defect ”.
10. Menentukan sasaran/target tim yang spesifik dan terukur.
11.Mendorong komunikasi karyawan dengan manajemen mengenai rintangan dan
tantangan dalam membangun kualitas.
12. Memperkenalkan pencapaian prestasi.
13.Dewan kualitas dari para profesional kualitas memimpin informasi status dan gagasan
kualitas.
14. Melakukannya lagi, peningkatan kualitas terus menerus tanpa akhir.
G. SHIGEO SHINGO
Mutu menjadi sangat penting bagi suatu produk (baca: barang atau jasa). Sejarah
mencatat, hanya produk yang berkualitas baik yang pada akhirnya dapat bertahan,diminati konsumen, dan meraih sukses di pasar. Sebaliknya, produk dengan kualitas
rendah akan tidak mampu bertahan dan secara cepat atau perlahan akan hilang dari
“peredaran” (ditinggalkan konsumen). Perusahaan dengan tingkat cacat (defect ) produk
yang tinggi jelas akan mengalami kerugian besar dan tentu akan selalu berusaha untuk
7/16/2019 TOKOH-TOKOH DALAM DUNIA KUALITAS DAN TEORI-TEORINYA
http://slidepdf.com/reader/full/tokoh-tokoh-dalam-dunia-kualitas-dan-teori-teorinya 16/19
dapat mencapai kualitas proses yang sempurna tanpa adanya barang/produk yang rusak
( zero defect ).
Walaupun dalam prakteknya, mencapai zero defect bukanlah pekerjaan mudah,
namun umumnya para praktisi industri akan berusaha dengan menerapkan metode dan
strategi untuk mencapainya. Produk yang inovatif dengan desain kreatif, harga ( price)
yang kompetitif, jaringan penjualan yang luas, harus diimbangi juga dengan kualitas
produk yang handal. Membangun kualitas di setiap proses (built in quality), merupakan
salah satu upaya yang sangat efektif dalam mencapai kualitas produk yang unggul
Poka yoke merupakan istilah Bahasa Jepang, namun sudah sangat populer di seluruh
dunia khususnya di kalangan industri manufaktur yang nota bene sangat terkait dengan
proses dan pengendalian/kontrol kualitas. Poka yoke adalah alat atau sistem yang mampu
mendeteksi kondisi produk atau proses yang tidak normal.
Ketika terjadi penyimpangan/kesalahan, Poka yoke akan mendeteksi,
“memperingatkan” telah terjadinya penyimpangan tersebut. Seperti terlihat pada gambar
di atas, handphone dan sim card . Untuk memudahkan konsumen memasukkan sim card
pada handphone, dibuat desain body handphone dan sim card seperti ditunjukkan panah.
Salah satu bagian pinggir sim card sengaja “dipotong”, demikian juga dengan body
handphone dimana sim card diletakkan, juga sengaja “ditonjolkan” sedemikian, sehingga
pemakai handphone akan dengan mudah memasukkan sim card dengan posisi yang
benar. Coba kita bayangkan kalau sim card dan body handphone tersebut tidak didesain
seperti pada gambar di atas, maka dapat dipastikan para pengguna handphone (khususnya
pemula) akan sangat kesulitan dan rawan terjadi kesalahan posisi pemasangan. Tentu ini
merupakan contoh yang sangat sederhana. Pada proses manufaktur di pabrik, beragam
proses yang sangat “sulit” berpotensi “lolos” dari pemeriksaan pekerja yang
bersangkutan.
Poka yoke yang dipergunakan pun akan lebih kompleks untuk dapat mendeteksi
terjadinya penyimpangan proses dan parts yang cacat (defect ). Berkembang dari
semangat kaizen (continuous improvement /perbaikan terus menerus), kualitas harus terus
ditingkatkan. Kesalahan akibat faktor kealfaan/kelalaian manusia (human error factor )
harus terus ditekan. Semua pekerja dituntut untuk berpikir kreatif bagaimana cara
7/16/2019 TOKOH-TOKOH DALAM DUNIA KUALITAS DAN TEORI-TEORINYA
http://slidepdf.com/reader/full/tokoh-tokoh-dalam-dunia-kualitas-dan-teori-teorinya 17/19
mengendalikan kualitas pada setiap proses dengan sederhana, efektif, dan tentu dengan
biaya murah.
Konsep poka yoke diperkenalkan oleh Shigeo Shingo pada Toyota Production System-
TPS. Ini sesuai dengan prinsip Toyota yang secara terus menerus melakukan perbaikan
(improvement ) dan meningkatkan kualitas/mutu produknya. Kualitas harus dibangun
dalam proses, bukan melalui pengerjaan ulang (rework ).
Gambar Poka yoke dalam kehidupan sehari-hari
Penerapan konsep poka yoke dalam kehidupan sehari-hari pun ternyata sangat
banyak ditemukan. Kesalahan pemasangan akan dideteksi dan pemakai seolah
“diingatkan” kalau telah terdapat kekeliruan/pemasangan yang tidak tepat atau terbalik.
Anda pasti dapat mengenal gambar di atas bukan?. Disket penyimpan data tidak akan
dapat berfungsi apabila terbalik dalam pemasangannya. Dengan poka yoke, pemakai akan
“diingatkan” ketika terbalik dalam pemasangannya. Disket dan flash disc tidak dapat
masuk sempurna ketika posisinya masih terbalik.
Tentu ada sangat contoh penerapan poka yoke yang dapat kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Baik yang aplikasinya sederhana, maupun yang lebih kompleks.
Dalam manufaktur, manfaat penggunaan poka yoke akan lebih terlihat dengan nyata.
Betapa besarnya kerugian apabila ditemui barang atau produk cacat dalam jumlah yang
banyak. Konsumen akan complain dan dapat menuntut ganti rugi. Part atau produk yang
diluar standar dapat menjadi pemborosan besar yang dapat berpengaruh terhadap
produktivitas perusahaan secara keseluruhan.
7/16/2019 TOKOH-TOKOH DALAM DUNIA KUALITAS DAN TEORI-TEORINYA
http://slidepdf.com/reader/full/tokoh-tokoh-dalam-dunia-kualitas-dan-teori-teorinya 18/19
H. GENICHI TAGUCHI
Dr. Genichi Taguchi megembangkan suatu metode statistik untuk meningkatkan
kualitas/mutu produk. Metode Taguchi sering dipertimbangkan secara kontroversial dan
dipertentangkan antar beberapa orang ahli ilmu statistik yang “beraliran Barat”. Namun
banyak juga yang menerima konsep Taguchi sebagai hal yang bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya bidang manajemen kualitas. Banyak faktor
yang perlu diketahui dan dipertimbangkan dalam mengembangkan suatu produk baru.
Metode Taguchi merupakan suatu pendekatan terstruktur untuk menentukan kombinasi
terbaik dalam menghasilkan produk berupa barang atau jasa. Melalui Metode Taguchi,
ilmuwan Jepang yang kesohor ke seluruh penjuru bumi ini mengembangkan suatu
metodologi dengan pendekatan yang berdasarkan pada DOE ( Design Of Experiments).
Suatu metode untuk mengidentifikasi menurut banyaknya masukan (input ) yang benar
dan parameter untuk membuat suatu produk atau layanan berkualitas tinggi yang
didambakan oleh pelanggan atau konsumen.
Genichi Taguchi megembangkan suatu pendekatan desain dari perspektif desain
yang sempurna (robust ), dimana produk (barang atau jasa) harus didesain bebas dari
cacat (defect ) dan berkualitas tinggi.
Terdapat tiga tahapan metode dalam mencapai desain sempurna dari Genichi Taguchi
antara lain:
>> Concept design
- Suatu proses pengujian kompetisi teknologi dalam membuat/memproduksi suatu
produk.
- Prototipe desain dari produk yang akan dibuat dan kesesuaian dengan kebutuhan
konsumen bahkan dibawah kondisi yang ideal tanpa terdapat gangguan.
>> Parameter design
- Memilih faktor parameter dan level optimalnya.
- Mengendalikan faktor adalah manajemen variabel proses yang dapat mempengaruhi
desain.
- Level parameter yang optimal dapat ditentukan dan dihitung melalui eksperimental.
>> Tolerance design
- Menembangkan batasan spesifikasi.
7/16/2019 TOKOH-TOKOH DALAM DUNIA KUALITAS DAN TEORI-TEORINYA
http://slidepdf.com/reader/full/tokoh-tokoh-dalam-dunia-kualitas-dan-teori-teorinya 19/19
- Terjadi setelah design parameter ditentukan.
- Hasilnya sering mengakibatkan peningkatan biaya-biaya produksi.
Metode Taguchi diperkenalkan tahun 1980 ini secara umum membandingkan pentingnya
pendekatan konsep Edward Deming, SPC (Statistical Process Control ) dan konsep Total
Quality Control (TQC) yang saat itu berkembang di Jepang. Pendekatannya tergolong
istimewa dengan menjunjung kesempurnaan desain.
Aspek keunikan dari Metode Taguchi antara lain adalah,
>> Definisi Genichi Taguchi mengenai kualitas
>> QLF (Quality Loss Function) Taguchi.
>> Konsep robust design.
Jika Joseph M. Juran mendefinisikan kualitas sebagai “ketepatan dan kesesuaian dalam
pemakaian”, Philip Crosby sebagai “kepuasan pelanggan”, Deming mendefinisikannya
sebagai “kesesuaian dengan permintaan pelanggan”.