7/22/2019 Tonus Otot Dandi
1/2
Tonus Otot
Mobilisasi atau kemampuan seseorang untuk bergerak bebas merupakan salah satu
kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi. Tujuan mobilisasi adalah memenuhi
kebutuhan dasar (termasuk melakukan aktifitas hidup sehari-hari dan aktifitas rekreasi),
mempertahankan diri (melindungi diri dari trauma), mempertahankan konsep diri,
mengekspresikan emosi dengan gerakan tangan non verbal. Sedangkan immobilisasi adalah
suatu keadaan di mana individu mengalami atau berisiko mengalami keterbatasan gerak fisik.
Individu normal yang mengalami tirah baring akan kehilangan kekuatan otot rata-rata 3%
sehari (atropi disuse). Mobilisasi sangat dipengaruhi oleh sistem neuromuskular, meliputi
sistem otot, skeletal, sendi, ligament, tendon, kartilago, dan saraf. Otot Skeletal mengatur
gerakan tulang karena adanya kemampuan otot berkontraksi dan relaksasi yang bekerja
sebagai sistem pengungkit.
Koordinasi dan pengaturan dari kelompok otot tergantung dari tonus otot dan aktifitas
dari otot yang berlawanan, sinergis, dan otot yang melawan gravitasi. Tonus otot adalah suatu
keadaan tegangan otot yang seimbang atau otot rangka dalam tubuh yang selalu dalam
keadaan berkontraksi sebagian .Pengaturannya, Impuls saraf dari medulla spinalis menjalar
ke serabut otot untuk mempertahankan keadaan kontraksi tetanik pada sekitar 10 % serabut
otot dengan dasar yang tetap berotasi. Selain itu derajat tonus otot bergantung pada informasi
yang didapat dari reseptor otot yang disebut spindel otot, yang merasakan jumlah kekuatan
kontraksi dan menghantarkan informasi ke medulla spinalis. Oleh karena itu, Ketegangan
dapat dipertahankan dengan adanya kontraksi dan relaksasi yang bergantian melalui kerja
otot dan berbagai faktor yang mempengaruhi tingkat ketegangan yang dihasilkan. Faktor-
faktor tersebut mencakup frekuensi rangsangan, panjang serat pada permulaan kontraksi,
tingkat kelelahan dan ketebalan serat.
Tonus otot juga sangat penting dalam mempertahankan posisi fungsional tubuh dan
menghasilkan panas tubuh serta mendukung kembalinya aliran darah ke jantung. Namun
sebaliknya, apabila terjadi immobilisasi akan menyebabkan aktifitas dan tonus otot menjadi
berkurang.
7/22/2019 Tonus Otot Dandi
2/2
Pemeriksaan dan Interpretasi Tonus Otot Skeletal
Ketika otot yang normal berelaksasi akan menghasilkan tegangan ringan yang disebut
sebagai tonus otot, ini dapat dinilai dengan merasakan tegangan otot pada regangan pasif
(pasien diminta relaks). Otot yang hipotonik ditandai dengan kelemahan (terkulainya otot)
yang disebut juga dengan flaccid. Meningkatnya resistensi pada sisi ekstrem disebut dengan
spastisitas. Hipertonia yang mengiringi kelumpuhan UMN tidak melibatkan semua otot
skeletal, melainkan otot-otot fleksor seluruh lengan serta otot aductor bahu dan pada tungkai
otot-otot ekstensornya serta otot-otot planta fleksi kaki. Ini penting untuk diperhatikan sebab
dapat memprediksikan letak dari lesi (di lower motor neuron atau upper motor neuron)
didukung oleh hasil pemeriksaan-pemeriksaan lainnya.