TUGAS AKHIR
MEKANISME PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK
PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH METRO MADANI
KANTOR CABANG TULANG BAWANG BARAT
Oleh:
IDATU ROFI’AH
NPM. 1602080014
Jurusan Diploma Tiga (D-III) Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
1440 H / 2019 M
ii
MEKANISME PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK
PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH METRO MADANI
KANTOR CABANG TULANG BAWANG BARAT
Diajukan untuk memenuhi tugas dan sebagai syarat memperoleh gelar
Ahli Madya (Amd)
Oleh:
IDATU ROFI‟AH
NPM.1602080014
Pembimbing : M. Hanafi Zuardi, M.S.I
Jurusan : Diploma Tiga (D-III) Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
1440 H / 2019 M
iii
iv
v
ABSTRAK
MEKANISME PEMBIAYAN MURABAHAH DI BANK PEMBIAYAAN
RAKYAT SYARIAH METRO MADANI KANTOR CABANG
TULANG BAWANG BARAT
Oleh:
IDATU ROFI’AH
NPM. 1602080014
Pembiayaan merupakan salah satu fungsi utama lembaga keuangan
perbankan. Salah satu produk pembiayaan berbasis syariah yang cukup banyak
diminati oleh masyarakat adalah pembiayaan murabahah. Pada dasarnya teknis
murabahah dalam teori-teori perbankan syariah tidak sepenuhnya sama dengan
keadaan sebenarnya dilembaga keuangan syariah. Hal ini dikarenakan ada metode
atau cara-cara tersendiri yang diterapkan agar dapat mempermudah
operasionalnya. Peneliti ini bertujuan untuk mengetahui Permaslahannya yaitu
bagaimana mekanisme pengajuan pembiayaan dan prinsip penelitian dalam
pembiayaan murabahah di BPRS Metro Madani Tulang Bawang Barat?
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan
pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di BPRS Metro Madani Kantor
Cabang Tulang Bawang Barat. Sumber data penelitian ini terdiri dari sumber data
primer dan sumber data sekunder. Metode pengumpulan data penulis
menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Data yang sudah terkumpul
kemudian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif analisis dengan
menggunakan pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di BPRS Metro Madani
Tulang Bawang Barat, dapat disimpulkan sebagai berikut: dimulai dari calon
nasabah melengkapi persyaratan permohonan pembiayaan murabahah. Setelah
semua persyaratan dilengkapi pengajuan pembiayaan bisa diajukan ke kantor
cabang. Setelah itu kelengkapan persyaratan akan didokumentasikan dan
dilanjutkan proses survei yang dilaksanakan oleh marketing dan dilakukan proses
analisa pembiayaan dengan menggunakan aspek 5C (character, capacity, capital,
colleteral, condition of economy). Setelah itu hasil survei akan di tuangkan dalam
hasil laporan survei untuk di analisa dan diteruskan kepada direksi. Pihak direksi
selanjutnya mempertimbangkan hasil analisa pembiayaan dan memutuskan
apakah pembiayaan disetujui untuk di realisasi atau tidak. Jika pembiayaan
disetujui, proses pencairan dana akan dilakukan.
vi
vii
MOTTO
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah
kamu membunuh dirimu Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu.”(Q.S An Nisa: 29)
viii
PERSEMBAHAN
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulilahirobbilalamin rasa syukur yang sealalu terucap kepada Allah
SWT, dan juga rasa bahagia yang tiada terkira aku dapat mempersembahkan tugas
akhir ini sebagai rasa hormat serta cinta kasih kepada:
1. Kedua orangtua (Ayah Muhammad Nuri dan Ibu Latifah) yang telah
berkorban, yang senantiasa mendampingi dan membimbing di setiap
aktifitasku, memberikan motivasi serta selalu mendoakan setiap langkahku
sehingga menjadi semangat bagiku untuk menyelesaikan tugas akhir ini
dengan lancar sebagai upaya meraih kesuksesanku.
2. Bapak/ibu dosen pembimbing dan penguji yang selama ini telah tulus dan
ihklas meluangkan waktunya untuk menuntun dan mengarahkan saya,
memberikan bimbingan dan pelajaran yang tidak ternilai harganya, agar
saya menjadi lebih baik.
3. Almamater tercinta IAIN Metro yang selalu saya banggakan tempat saya
menimba ilmu pengetahuan dan memperbanyak teman untuk menjalin
silahturahmi.
Wassalamualaikum Wr. Wb
ix
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulilah, puji syukur senantiasa peneliti panjatkan kehadirat Allah
SWT atas segala nikmat, rahmat serta pertolongan-Nya peneliti dapat
menyelesaikan Tugas Akhir (TA) pada jurusan DIII Perbankan Syari‟ah di IAIN
Metro ini. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi
Muammad SAW yang semoga kelak kita diakui sebagai umatnya serta mendapat
syafaat dari beliau.
Penelitian Tugas Akhir ini adalah sebagai salah satu bagian dari prsyaratan
untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III Fakultas Ekonomi Bisnis Islam
IAIN Metro. Dalam upaya penyelesaian Tugas Akhir ini, peneliti telah menerima
banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karenanya peniliti
mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Enizar, M.Ag selaku Rektor IAIN Metro.
2. Ibu Widhiya Ninsiana, M.Hum selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis
Islam IAIN Metro.
3. Bapak Dr. Suhairi, S.Ag.MH, selaku Wakil Rektor I dan Pembimbing
Akademik
4. Bapak M. Hanafi Zuardi, M.S.I selaku Pembimbing Tugas Akhir
5. Bapak dan Ibu Dosen serta staff Karyawan Fakultas Ekonomi Bisnis
Islam.
x
6. Pemimpin dan Karyawan Perpustakaan IAIN Metro yang telah
memberikan informasi, data, refrensi, dan lain-lain.
7. Teman-teman D3 Perbankan Syariah angkatan 2016, tanpa semangat
dukungan dan bantuan kalian semua tak akan mungkin saya sampai
disini, terimakasih untuk canda tawa, tangis, dan perjuangan yang kita
lewati bersama dan terimakasih untuk kenangan manis yang telah
mengukir selama ini.
Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam tugas akhir ini,
sehingga kritik dan saran sangat peniliti harapkan demi perbaikan di masa yang
akan datang. Peneliti berharap semoga hasil penelitian yang telah diakukan dapat
bermanfaat bagi ilmu pengetahuan mengenai Lembaga Keuangan Syariah.
Wassalamualaikum Wr.Wb
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
ORISINALITAS PENELITIAN ................................................................... vi
MOTTO .......................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN .......................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Pertanyaan Penelitian .................................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 5
D. Metode Penelitian ......................................................................... 6
E. Sistematika Pembahasan ................................................................ 11
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 13
A. Pembiayaan .................................................................................... 13
1. Pengertian Pembiayaan ........................................................... 13
2. Tujuan Pembiayaan .................................................................. 15
3. Unsur-unsur Pembiayaan ........................................................ 16
4. Jenis Pembiayaan ..................................................................... 16
5. Manfaat Pembiayaan ................................................................ 17
6. Prosedur dan Syarat Pembiayaan ............................................. 18
7. Penilaian Pemberian Pembiayaan ........................................... 20
xii
B. Tinjau Umum Tentang Murabahah ............................................... 24
1. Pengertian Murabahah ............................................................ 24
2. Landasan Hukum Murabahah.................................................. 25
3. Rukun dan Syarat Murabahah ................................................. 26
4. Ketentuan Umum Murabahah ................................................. 27
5. Manfaat dan Risiko Murabahah .............................................. 31
6. Skema Aplikasi Pembiayaan Murabahah ................................ 32
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 34
A. Profil PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Metro Madani
Kantor Cabang Tulang Bawang Barat ........................................... 34
1. Sejarah Berdirinya BPRS Metro Madani ................................. 34
2. Visi dan Misi BPRS Metro Madani ......................................... 35
3. Struktur Organisasi BPRS Metro Madani KC Tulang
Bawang Barat ........................................................................... 35
B. Produk-produk Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Kantor
Cabang Tulang Bawang Barat ....................................................... 36
1. Produk Penghimpunan Dana .................................................... 36
2. Produk Pembiayaan ................................................................. 38
C. Mekanisme Pengajuan Pembiayaan dan Prinsip Penilaian
Murabahah di Bank Rakyat Syariah Metro Madani Kantor
Cabang Tulang Bawang Barat ....................................................... 40
1. Prosedur Pengajuan .................................................................. 40
2. Alur pembiayaan yang diterapkan di BPRS Metro Madani
Kantor Cabang Tulang Bawang Barat. ................................... 43
3. Analisis Mekanisme Pembiyaan Murabahah di BPRS Metro
Madani KC. Tulang Bawang Barat ......................................... 44
xiii
BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 50
A. Kesimpulan .................................................................................... 50
B. Saran ............................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR GAMBAR
1. Skema Bai‟Al-Murabahah ......................................................................... 32
2. Struktur Organisasi BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang Barat ...... 35
3. Alur Pembiayaan ........................................................................................ 43
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Out Line Tugas Akhir
Alat Pengumpulan Data (APD)
Surat Keputusan Bimbingan Tugas Akhir
Surat Keterangan Bebas Pustaka
Formulir Konsultasi Bimbingan Tugas Akhir
Foto Dokumentasi
From Permintaan Informasi Debitur
Formulir Permohonan Pembiayaan
Daftar Riwayat Hidup
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam perkembangan perekonomian di Indonesia saat ini yang
semakin meningkat, masyarakat memiliki kebutuhan-kebutuhan yang harus
dipenuhi baik itu kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Namun masyarakat
saat ini tidak dapat memenuhi kebutuhannya karena tidak memiliki dana untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. Di Indonesia munculah sistem pembiayaan
yang ditawarkan oleh lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non
bank. Sehingga bank dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang bagi
masyarakat yang membutuhkan, dan juga dikenal sebagai lembaga keuangan
yang menerima simpanan tabungan, giro dan deposito.
Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10
November tentang Perbankan, yang dimaksud dengan BANK adalah “badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.’’1
Bank syariah merupakan bank yang secara operasional berbeda dengan
bank konvensional. Salah satu ciri khas bank syariah yaitu tidak menerima
atau membebani bunga kepada nasabah, akan tetapi menerima atau
membebankan bagi hasil serta imbalan lain sesuai dengan akad-akad yang
diperjanjikan. Konsep dasar bank syariah didasarkan pada al-Qur‟an dan
1Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: Rajawali Pers 2014 ), h. 24
2
hadis. Semua produk dan jasa yang ditawarkan tidak boleh bertentangan
dengan isi al-Qur‟an dan hadis Rasulullah SAW.2
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008
Tentang Perbankan Syariah pada Bab 1 pasal 1 dan ayat 7 disebutkan bahwa
Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan
Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.3
Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS).Yang membedakan dari keduanya yaitu ada tidaknya jasa yang
diberikan dalam kegiatan operasionalnya, misalnya pada Bank Umum Syariah
terdapat layanan jasa lalu lintas pembayaran. Pada Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah tidak ada jasa lalu lintas pembayaran.
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Metro Madani adalah salah
satu lembaga keuangan yang menggunakan prinsip Syariah Islam dalam
kegiatan operasionalnya. Bank pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS Metro
Madani) Kantor Cabang Tulang Bawang Barat mulai beroperasional pada
tanggal 23 Juli 2012.4
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS Metro Madani) Kantor
Cabang Tulang Bawang Barat memiliki tiga kegiatan yaitu penghimpunan
dana(funding), pembiayaan (landing) dan jasa. Salah satu akad pembiayaan
2 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2011), h. 29
3 Irham Fahmi, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 21
4Dokumentasi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Metro Madani Kc. Tulang Bawang
Barat, dikutip pada tanggal 2 April 2019
3
yang sering digunakan pada BPRS Metro Madani Kc. Tulang Bawang Barat
yaitu dengan akad murabahah.
Murabahah merupakan produk pembiayaan perbankan syariah yang
dilakukan dengan mengambil bentuk transaksi jual beli.5Murabahah adalah
produk pembiayaan yang diberikan oleh suatu lembaga pembiayaan yang
berdasarkan prinsip syariah kepada nasabahnya yang membutuhkan dan
memesan suatu barang tertentu.
Mekanisme atau prosedur pembiayaan berdasarkan murabahah
dilakukan dengan beberapa tahapan yang harus dilalui agar pembiayaan
murabahah tersebut sah saat berlangsungnya transaksi jual beli. Tahap-tahap
yang ditempuh oleh bank-bank di Indonesia adalah sebagai berikut6 mulai
pengajuan permohonan oleh nasabah kepada bank untuk memperoleh fasilitas
pembiayaan murabahah, kemudian sebelum akad murababah ditandatangani
oleh bank dan nasabah kedua belah pihak menyepakati hal-hal yang
bersangkutan dalam pembuatan akad atau perjanjian murabahah antara bank
dan nasabah saat pembiayaan, kemudian setelah ditandatangani akad
murabahah, dapat pula dibuat perjanjian pemberian kuasa dan ditandatangani
antara bank dan nasabah. Itulah gambaran singkat mengenai mekanisme atau
prosedur pembiayaan murabahah yang akan dijelaskan pada pembahasan.
Untuk menilai bagaimana mekanisme pengajuan pembiayaan yang ada
di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Metro Madani adalah harus menilai
layak atau tidak jaminan atau agunan yang akan dijaminkan utuk pembiayaan
5Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Syariah Produk-Produk dan Aspek-Aspek Hukumnya,
(Jakarta: Prenadamedia Group, 2014), h.190-191 6Ibid, h. 223-224
4
murabahah, kemampuan dan kesanggupan nasabah untuk membayar atau
melunasi kredit sesuai dengan yang diperjanjikan. Barang yang akan dijadikan
jaminan harus benar-benar milik sendiri atau nasabah tersebut. Serta
pembiayaan yang ditawarkan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Kc. Tulang
Bawang Barat mudah diaplikasikan kepada masyarakat sekitarnya, ada
pelayanan jemput bola bagi nasabah yang ingin melakukan transaksi
menabung dan pembiayaan di Bank Pembiayaan rakyat Syariah Metro Madani
Kc. Tulang Bawang Barat memudahkan masyarakat sekitar melakukan
pembiayaan yang sedang membutuhkan modal yang cepat dan aman. Seperti
halnya pedangang yang ingin melakukan usaha sangat membutuhkan modal
yang besar. Sehingga bagaimana Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Metro
Madani untuk lebih menarik minat nasabah lebih banyak dan selalu
mementingkan kebutuhan calon nasabah yang sedang membutuhkan dana,
dengan melakukan pembiayaan murabahah yang mudah diaplikasikan kepada
masyarakat untuk melakukan pembiayaan di BPRS Metro Madani Kc. Tulang
Bawang Barat.
Pembiayaan murabahah pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Metro
Madani sangat diminati oleh masyarakat dan sangat membantu masyarakat
dalam meningkatkan taraf hidupnya. Hal ini disampaikan oleh BPRS Metro
Madani Tulang Bawang Barat, sebesar 54% aktivitas investasi pembiayaan
didominasi oleh nasabah pembiayaan murabahah.7 Tetapi tingginya minat
nasabah terhadap pembiayaan murabahah di BPRS Metro Madani tersebut
7
Wawancara prasurvey dengan Bapak Romansyah selaku Marketing BPRS Metro
Madani Tulang Bawang Barat, 3 April 2019
5
tidak diikuti pemahaman nasabah terhadap bagaimana mekanisme yang
semestinya sehingga menimbulkan kesalahpahaman saat proses pembiayaan
berlangsung.
Dari latar belakang masalah diatas maka peneliti tertarik melakukan
penelitian Tugas Akhir ini dengan membahas judul tentang “MEKANISME
PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BPRS METRO MADANI KC.
TULANG BAWANG BARAT”
B. Pertanyaan Penelitian
Dari Latar Belakang Masalah, peneliti mengemukakan pertanyaan
masalah yang akan diajukan yaitu: Bagaimana Mekanisme Pembiayaan
Murabahah di BPRS Metro Madani KC. Tulang Bawang Barat ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
Mekanisme Pembiayaan Murabahah di BPRS Metro Madani Kc. Tulang
Bawang Barat.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
6
a. Secara Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah keilmuan
tentang pembiayaan Bank Syariah, maupun sebagai bahan refrensi
penelitian berikut tentang Mekanisme Pembiayaan Murabahah.
b. Secara Praktis
Untuk menambah wawasan, pengalaman serta memberi
informasi tambahan mengenai salah satu produk jasa perbankan dan
juga dapat menjadi referensi guna penelitian yang sejenis diwaktu yang
akan datang.
D. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian dan Sifat Penelitian
a. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan adalah Suatu
penelitian yang dilakukan di lapangan atau di lokasi penelitian, suatu
tempat yang dipilih sebagai lokasi untuk meyelidiki gejala objektif
sebagai terjadi di lokasi tersebut, yang dilakukan juga untuk
penyusunan laporan ilmiah.8
Dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini yaitu
Mekanisme Pembiayaan Murabahah, peneliti mengumpulkan data
8Abdurarrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2011), h. 96
7
yang diperoleh dengan melakukan penelitian langsung di BPRS Metro
Madani Kc. Tulang Bawang Barat.
b. Sifat penelitian
Dalam Tugas Akhir ini peneliti menggunakan metode
pendekatan penelitian secara deskriptif kualitatif. Penelitian Deskriptif
adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,
kondisi atau hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan
dalam bentuk laporan.9
Sedangkan penelitian kualitatif seperti yang dikemukakan Lexy
J Meleong yaitu bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang
dimaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan
lain-lain secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-
kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode ilmiah.10
Dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif kualitatif
bertujuan untuk menjabarkan atau menggambarkan suatu kasus yang
terjadi, yang penjabrannya diperoleh dari kata-kata atau lisan dari
orang-orang dan pelaku yang diamati.
9Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013), Ed. Rev., cet Ke-15, h. 3 10
Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2014), Esd. Revisi, Cet. Ke-32, h. 6
8
2. Sumber Data Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data atau informasi
dengan cara membaca atau mengutip, dan menyusunnya berdasarkan data-
data yang telah diperoleh yang berasal dari data primer dan sekunder.
a. Sumber Data Primer
Sumber data primer adalah sumber pertama dimana sebuah
data dihasilkan.11
Artinya sumber data primer dalam penelitian ini
adalah sumber data yang peneliti peroleh dari Bapak Romansyah
(Marketing Lending), Ika Marlia Sari (Admin & Legal), dan Tri
Mawarni Fatra (Customer Service) di PT BPRS Metro Madani Kc
Tulang Bawang Barat melalui teknik wawancara.
b. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah sumber data kedua sesudah
sumber data primer. Artinya sumber data kedua dalam penelitian ini
diperoleh dari dokumentasi, buku-buku, hasil penelitian berwujud
laporan, dan lain sebagianya yang berhubungan dengan pembiayaan
murabahah.12
Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder
adalah dokumen-dokumen, buku-buku dan data lain yang berkaitan
dengan mekanisme pembiayaan akad murabahah di PT. BPRS Metro
Madani Kc. Tulang Bawang Barat. Adapun referensi yang peneliti
gunakan yaitu diantaranya:Kasmir, Ismail, Perbankan Syariah, Jakarta:
11
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial Dan Ekonomi, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2013), 129.
12
Ibid.,
9
Prenadamedia Group, 2011, Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Syariah
Produk-Produk dan Aspek-Aspek Hukumnya, Jakarta: Prenadamedia Group,
2014.
Sedangkan untuk data yang terkait dengan penelitian antara
lain formulir pengajuan pembiayaan di PT. BPRS Metro Madani Kc.
Tulang Bawang Barat dan brosur-brosur yang berkaitan dengan
pembiayaan di PT. BPRS Metro Madani Kc. Tulang Bawang Barat.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara (interview)
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu,
percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara
(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.13
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis wawancara
semi terstruktur. Wawancara semiterstruktur adalah tanya jawab yang
dilakukan oleh pewawancara dan narasumber dengan cara lebih
terbuka dan tidak terlalu berpacu kepada masalah tetapi narasumber
juga diminta untuk memberikan pendapatnya. Seperti yang dijelaskan
oleh Sugiyono berikut ini:
Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-dept
interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila
dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara
jenis ini adalah untuk menentukan permasalahan secara terbuka,
13
Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif., h. 186
10
dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-
idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan
secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informasi.14
Metode wawancara semiterstruktur ini digunakan untuk
mendapatkan data tentang mekanisme pembiayaan murabahah di PT.
BPRS Metro Madani Kc. Tulang Bawang Barat. Dalam hal ini peneliti
akan melakukan wawancara dengan Bapak Romansyah selaku
(Lending Officer) dan Ika Marlia Sari (Admin & Legal) di PT. BPRS
Metro Madani Kc. Tulang Bawang Barat.
Untuk pengambilan data melalui wawancara atau secara lisan
langsung dengan sumber datanya, bisa dilakukan dengan melalui tatap
muka atau lewat telepon, dan jawaban responden dirangkum sendiri
oleh peneliti.
b. Dokumentasi
Teknik dokumentasi merupakan cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data berupa data-data tertulis yang mengandung
keterangan dan penjelasan serta pemikiran tentang fenomena yang
masih aktual dan sesuai dengan masalah penelitian.15
Dokumentasi pada penelitian ini digunakan untuk mencari data
tentang sejarah, visi misi, struktur organisasi dan yang berkaitan
14
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi , (Bandung:
Alfabeta, 2018), h. 318 15
Muhammad, Metodelogi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, (Jakarta: PT
raja Grafindo Persada, 2008), h. 152
11
dengan mekanisme pembiayaan murabahah di PT. BPRS Metro
Madani Kc. Tulang Bawang Barat.
4. Teknik Analisis Data
Teknik Analisis Data ini diperoleh dari wawancara (interview) dan
dokumentasi dari BPRS Metro Madani Kc. Tulang Bawang Barat yang
akan diolah dengan menggunakan metode kualitatif.
Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis
berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi
hipotesis.16
Berfikir induktif adalah salah satu cara berfikir yang berawal
dari fakta-fakta yang khusus kemudian dari fakta dan peristiwa tersebut
ditarik kesimpulan.
Teknik analisis data ini digunakan untuk menganalisis data tentang
beberapa fakta yang berupa mekanisme pembiayaan murabahah di BPRS
Metro Madani Kc. Tulang Bawang Barat.
E. Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah pemahaman isi Tugas Akhir ini, maka
sistematika penelitian sebagai berikut ini:
Bab I Pendahuluan Menguraikan tentang latar belakang masalah
pengambilan judul Mekanisme pembiayaan murabahah dengan permasalahan
yang ada hubungannya dengan mekanisme pembiayaan murabahah pada PT.
BPRS Metro Madani Kc. Tulang Bawang Barat. Dalam bab ini juga
16
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen,(Bandung: ALFABETA, 2013), h 402
12
membahas tentang tujuan dan manfaat penelitian, teknik pengumpulan data
serta sistematika pembahasannya.
Bab II Landasan Teori Pada bab ini berisikan tentang landasan teori
yang membahas mengenai prosedur pembiayaan dalam bank Islam yang
meliputi: pengertian pembiayaan, tujuan pembiayaan serta prosedur dan syarat
pembiayaan dan tinjauan umum tentang murabahah yang meliputi: pengertian
murabahah dan mekanisme murabahah.
Bab III Pembahasan Bagian pembahasan ini mengenai gambaran umum
lokasi penelitian, yang meliputi: sejarah singkat BPRS Metro Madani, visi dan
misi BPRS Metro Madani, dan prosedur atau mekanisme pembiayaan
murabahah di BPRS Metro Madani kc. Tulang Bawang Barat.
Bab IV Penutup Berisi tentang penutup yang mengenai kesimpulan dan
saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pembiayaan
1. Pengertian Pembiayaan
Pembiayaaan merupakan aktivitas bank syariah dalam
menyalurkan dana kepada pihak lain selain bank berdasarkan prinsip
syariah. Penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan didasarkan pada
kepercayaan yang diberikan oleh pemilik dana kepada pengguna dana.1
Istilah pembiayaan pada intinya berarti I Believe, I Trust, „saya
percaya‟ atau „saya menaruh kepercayaan‟. Perkataan pembiayaan
yang artinya kepercayaan (trust), berarti lembaga pembiayaan selaku
shahibul mal menaruh kepercayaan kepada seseorang untuk
melaksanakan amanah yang diberikan.2
Menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1992, pembiayaan adalah
penyediaan uang atau tagihan atau dapat dipersamakan dengan itu
berdasarkan tujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
hutang nya setelah jangka waktu tertentu ditambah dengan jumlah
bunga, imbalan atau bagi hasil.3
Pengertian pembiayaan dapat pula dilihat dari ketentuan undang-
undang perbankan di Indonesia. Pasal 1 ayat (25) Undang-undang
1 Ismail, Perbankan Syariah (Jakarta: Kencana, 2011), h. 107
2 Veithzal Rivai, Arviyan Arifin, Islamic Banking, Sebuah Teori Konsep dan Aplikasi,
h.711
(Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h.3 3
Muhammad Ridwan Basalamah, Mohammad Rizal, Perbankan Syariah(Malang:
Empatdua Media, 2018), h. 27
14
Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan syariah
menyebutkan bahwa:
“Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan
dengan itu berupa:
a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah
b. Transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli
dalam bentuk ijarah muntahiya bit tamlik
c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan
istishna
d. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qard
e. Transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi
multijasa berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank
Syariah dan/atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang
dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana
tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa
imbalan, atau bagi hasil”.4
Undang-undang di atas jelas menunjukkan bahwa pembiayaan
bukan bersifat utang uang yang berdiri sendiri, melainkan penyediaan
dana yang hanya dapat dilakukan melalui akad-akad yang ditentukan.
Pembiayaan merupakan aktivitas bank syariah dalam menyalurkan
dananya kepada pihak nasabah yang membutuhkan dana. Pembiayaan
sangat bermanfaat bagi bank syariah, nasabah, dan pemerintah.
4 FORDEBI, ADESy, Ekonomi dan Bisnis Islam(Depok: Rajagrafindo, 2016), h. 30-31
15
Pembiayaan memberikan hasil yang paling besar di antara penyaluran
dana lainnya yang dilakukan oleh bank syariah.
2. Tujuan Pembiayaan
Pada dasarnya terdapat dua fungsi yang saling berkaitan dari
pembiayaan, yaitu sebagai berikut:
a. Profitability, yaitu tujuan untuk memperoleh hasil dari pembiayaan
berupa keuntungan yang diraih dari bagi hasil yang diperoleh dari
usaha yang dikelola bersama nasabah pembiayaan. Oleh karena itu,
bank hanya akan menyalurkan pembiayaan kepada usaha-usaha
nasabah yang diyakini mampu dan mau mengembalikan pembiayaan
yang telah diterimanya. Dalam faktor kemampuan dan kemauan ini
tersimpul unsure keamanan (safety) dan sekaligus juga unsur
keuntungan (profitability) dari suatu pembiayaan, sehingga kedua
unsur tersebut saling berkaitan. Dengan demikian, keuntungan
merupakan tujuan dari pemberi pembiayaan yang terjelma dalam
bentuk hasil yang diterima.
b. Safety, keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus
benar-benar terjamin sehingga tujuan profitability dapat benar-benar
tercapai tanpa hambatan yang berani. Oleh karena itu, dengan
keamanan ini dimaksudkan agar prestasi yang diberikan dalam bentuk
modal, barang, atau jasa itu betul-betul terjamin pengembaliannya,
16
sehingga keuntungan (profitability) yang diharapkan dapat menjadi
kenyataan.5
3. Unsur-unsur Pembiayaan
Unsur-unsur dalam pembiayaan adalah;
a. Adanya dua pihak, yaitu pemberi pembiayaan (shahibul maal) dan
penerima pembiayaan (mudharib).
b. Adanya kepercayaan shahibul maal kepada mudharib yang didasarkan
atas prestasi, yaitu potensi mudharib.
c. Adanya persetujuan, berupa kesepakatan pihak shahibul maal dengan
pihak lainnya yang berjanji membayar dari mudharib kepada shahibul
maal.
d. Adanya penyerahan barang, jasa, atau uang dari shahibul maal kepada
mudharib.
e. Adanya unsur waktu.
f. Adanya unsur risiko (degree of risk) baik dipihak shahibul maal
maupun di pihak mudharib.6
4. Jenis Pembiayaan
Jenis pembiayaan dapat dibedakan menjadi dua yaitu pembiayaan
produktif dan pembiayaan konsumtif.
a. Pembiayaan Produktif
Pembiayaan Produktif adalah pembiayaan yang diajukan untuk
memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk
5Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking.,, h.711
6Ibid, h 701- 710
17
meningkatkan usaha, baik usaha produksi, perdagangan, maupun
investasi.7
b. Pembiayaan Konsumtif
Pembiayaan Konsumtif adalah pembiayaan yang diberikan kepada
nasabah untuk membeli barang-barang untuk keperluan pribadi dan
tidak untuk keperluan usaha
5. Manfaat Pembiayaan
Beberapa manfaat pembiayaan yang disalurkan oleh Bank Syariah
kepada mitra usaha antara lain:
a. Manfaat Pembiayaan Bagi Bank
1) Pembiayaan yang diberikan oleh Bank kepada nasabah akan
mendapatkan balas jasa berupa bagi hasil, margin, keuntungan dan
pendapatan sewa, tergantung pada akad pembiayaan yang telah
diperjanjikan antara Bank Syariah dan nasabah.
2) Pembiayaan akan berpengaruh pada peningkatan profitabilitas
Bank. Dengan adanya peningkatan laba usaha Bank dan
menyebabkan kenaikan tingkat profitabilitas Bank.
3) Kegiatan pembiayaan dapat mendorong peningkatan kemampuan
pegawai.
7Muhammad Syafi‟i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, (Jakarta: Gema
Insani Press, 2001), h. 160
18
b. Manfaat Pembiayaan Bagi Debitur
1) Meningkatkan usaha nasabah. Pembiayaan yang diberikan oleh
Bank kepada nasabah memberikan manfaat untuk memperluas
volume usaha.
2) Pembiayaan yang diperlukan dalam rangka mendapatkan
pembiayaan dari Bank Syariah relative murah, misalnya biaya
provisi.
3) Nasabah dapat memilih berbagai jenis pembiayaan berdasarkan
akad yang sesuai dengan tujuan penggunaannya.
4) Bank dapat memberikan fasilitas lainnya kepada nasabah, misalnya
transfer dengan menggunakan wakalah, kafalah, hawalah, dan
fasilitas lainnya yang dibutuhkan oleh nasabah.
5) Jangka waktu pembiayaan disesuaikan dengan jenis pembiayaan
dan kemampuan nasabah dalam membayar kembali
pembiayaannya, sehingga nasabah dapat mengestimasikan
keuangannya dengan tepat.
6. Prosedur Pembiayaan
Hampir semua bank menerapkan prosedur atau proses peminjaman
dana yang sama. Hanya saja, persyaratan yang ditetapkan sedikit berbeda
antara bank satu dengan bank lainnya. Tujuanya adalah agar kredit atau
pembiayaan yang diberikan ke nasabah aman atau tidak macet.
Sebelum nasabah memperoleh pembiayaan terlebih dahulu harus
melalui tahapan-tahapan penilaian mulai dari pengajuan proposal
19
pembiayaan dan dokumen-dokumen yang diperlukan, pemeriksaan
keaslian dokumen, analisis pembiayaan sampai dengan pembiayaan
diberikan. Tujuan prosedur pembiayaan adalah untuk memastikan
kelayakan suatu pembiayaan, diterima atau ditolak.8
Secara umum dijelaskan bahwa prosedur pengajuan pembiayaan
pada suatu bank sebagai berikut;
a. Pengajuan proposal
Untuk memperoleh pembiayaan dari bank maka tahap yang
pertama pemohon kredit mengajukan permohonan kredit secara tertulis
dalam suatu proposal. Proposal pembiayaan harus dilampiri dengan
dokumen-dokumen lainnya yang dipersyaratkan.
b. Penyelidikan berkas pinjaman
Tahap selanjutnya adalah penyelidikan dokumen-dokumen
yang diajukan pemohon kredit. Tujuannya adalah mengetahui apakah
berkas yang diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan yang telah
ditetapkan. Jika menurut pihak perbankan belum lengkap atau belum
cukup maka nasabah diminta untuk segera melengkapinya dan apabila
sampai batas tertentu nasabah tidak sanggup melengkapi kekurangan
tersebut, maka sebaiknya permohonan kredit dibatalkan saja.
8 Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014) h. 106
20
c. Penilaian kelayakan pembiayaan
Dalam penilaian layak atau tidak suatu pembiayaan disalurkan,
maka perlu dilakukan suatu penilaian pembiayaan. Penilaian kelayakan
suatu pembiayaan dapat dilakukan dengan menggunakan 5C atau 7P,
namun untuk pembiayaan yang lebih besar jumlahnya perlu dilakukan
metode penilaian dengan studi kelayakan.
d. Wawancara pertama
Tahap ini merupakan penyidikan kepada calon peminjam
dengan cara berhadapan langsung dengan calon peminjam. Tujuannya
adalah untuk mendapatkan keyakinan apakah berkas-berkas tersebut
sesuai dan lengkap seperti yang bank inginkan. Wawancara ini juga
untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan nasabah yang sebenarnya.
e. Peninjauan ke lokasi (on the spot)
Setelah memperoleh keyakinan atas keabsahan dokumen dari
hasil penyelidikan dan wawancara maka langkah selanjutnya adalah
melakukan peninjauan ke lokasi yang menjadi objek kredit. Kemudian
hasil on the spot dicocokkan dengan hasil wawancara pertama.
f. Wawancara kedua
Hasil peninjauan ke lapangan dicocokkan dengan dokumen
yang ada serta hasil wawancara satu dalam wawancara kedua.
Wawancara kedua ini merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika
mungkin ada kekurangan-kekurangan pada saat setelah dilakukan on
the spot di lapangan.
21
g. Keputusan pembiayaan
Setelah melalui beberapa penilaian mulai dari kelengkapan
dokumen keabsahan dan keaslian dokumen serta penilaian yang
meliputi seluruh aspek studi kelayakan pembiayaan, maka langkah
selanjutnya adalah keputusan pembiayaan. Keputusan pembiayaan
adalah menentukan apakah pembiayaan layak untuk diberikan atau
ditolak, jika layak maka dipersiapkan administrasinya, yang biasanya
mencakup akad pembiayaan yang akan ditandatangani, jumlah uang
yang diterima, jangka waktu pembiayaan, dan biaya-biaya yang harus
dibayar. Keputusan pembiayaan biasanya utuk jumlah tertentu
merupakan keputusan tim.
h. Penandatangan akad pembiayaan/perjanjian lainnya
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya
pembiayaan. Sebelum pembiayaan disairkan, maka terlebih dahulu
calon nasabah menandatangani akad pembiayaan, kemudian mengikat
jaminan pembiayaan dengan hipotek atau surat perjanjian yang
dianggap perlu. Penandatanganan dilaksanakan antar bank dengan
debitur secara langsung atau melalui notaris.
i. Realisasi pembiayaan
Setelah akad pembiayaan ditandatangani, maka langkah
selanjutnya adalah merealisasikan pembiayaan. Realisasi pembiayaan
22
diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang diperlukan dengan
membuka rekening giro atau tabungan di bank yang bersangkutan.9
Syarat-syarat yang dilampirkan untuk melakukan pengajuan
pembiayaan sebagai berikut;
a. Akta pendirian perusahaan
b. KTP
c. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
d. NPWP
e. Fotocopy sertifikat yang dijadikan jaminan
f. Daftar penghasilan bagi perseorangan
g. Kartu Keluarga (KK) bagi perseorangan
7. Penilaian Pemberian Pembiayaan
Menilai sebelum melakukan pemberian pembiayaan yang
diberikan oleh bank kepada nasabah dengan menggunakan analisis
pembiayaan dengan prinsip 5C, yaitu:10
1) Character
Bank perlu melakukan analisis terhadap karakter calon nasabah
dengan tujuan untuk mengetahui bahwa calon nasabah mempunyai
keinginan untuk memenuhi kewajiban membayar kembali pembiayaan
yang telah diterima hingga lunas.
9 Ibid., h. 105-112
10 Ismail, Perbankan Syariah.,h. 120-125
23
2) Capacity
Bank perlu mengetahui dengan pasti kemampuan keuangan calon
nasabah dalam memenuhi kewajibannya setelah bank syariah
memeberikan pembiayaan.
3) Capital
Capital atau modal merupakan jumlah modal yang dimiliki oleh calon
nasabah atau jumlah dana yang akan disertakan dalam proyek yang
dibiayai. Semakin besar modal yang dimiliki dan disertakan oleh
nasabah dalam objek pembiayaan akan semakin meyakinkan bagi bank
akan keseriusan calon nasabah dalam mengajukan pembiayaan dan
pembayaran kembali.
4) Collateral
Merupakan angunan yang diberikan oelh calon nasabah atas
pembiayaan yang diajukan. Bank tidak akan memberikan pembiayaan
yang melebihi dari nilai angunan, kecuali untuk pembiayaan tertentu
yang dijamin pembayarannya oleh pihak tertentu.
5) Condition of Economy
Merupakan analisis terhadap kondisi perekonomian. Bank perlu
melakukan analisis dampak kondisi ekonomi terhadap usaha calon
nasabah dimasa yang akan datang, untuk mengetahui pengaruh kondisi
ekonomi terhadap usaha calon nasabah.
24
B. Tinjau Umum Tentang Murabahah
1. Pengertian Murabahah
Murabahah (bai’bi thaman ajil) lebih dikenal sebagai murabahah
saja. Murabahah yang berasal dari kata ribhu (keuntungan), adalah
transaksi jual beli dimana bank menyebut jumlah keuntungganya.11
Murabahah diartikan sebagai suatu perjanjian antara bank dengan
nasabah dalam bentuk pembiayaan pembelian atas sesuatu barang yang
dibutuhkan oleh nasabah.12
Jual beli murabahah adalah perpindahan kepemilikan dengan akad
dan harga setara dengan akad dan harga awal dengan tambahan
keuntungan dan laba.13
Pembiayaan murabahah adalah penjualan barang oleh seseorang
kepada pihak lain dengan pengaturan bahwa penjual berkewajiban untuk
mengungkapkan kepada pembeli harga pokok dari barang dan marjin
keuntungan yang dimasukkan kedalam harga jual barang tersebut.
Pembayaran dapat dilakukan secara tunai ataupun tangguh.14
Berdasarkan definisi murabahah di atas dapat disimpulkan bahwa
murabahah merupakan akad jual beli suatu barang dimana penjual
menyebut harga jual terdiri atas harga pokok barang dan tingkat
keuntungan tertentu atas barang berupa suatu perjanjian yang disepakati
11
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2014), h.98 12
Khotibul Umam, Perbankan syariah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), h. 103 13
Imam Mustofa, Fiqih Mu’amalah Kontemporer, (Metro Lampung: Saiful Amin Ghofur,
2014), h.55 14
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 164
25
antara bank dengan nasabah, dimana bank menyediakan pembiayaan untuk
pembelian bahan baku atau modal kerja lainnya dalam bentuk barang yang
dibutuhkan nasabah, yang akan dibayar kembali oleh anggota sebesar
harga jual bank (harga beli + marjin keuntungan) pada waktu dan
mekanisme pembayaran yang ditetapkan sebelumnya pada awal. Sehingga
pembayaran dapat dilakukan secara tunai ataupun tangguh.
2. Landasan Hukum Murabahah
Landasan syariah yang digunakan dalam murabahah adalah
landasan prinsip jual beli dengan sistem pembayaran yang ditangguhkan.
Landasan syaraiahnya yaitu:15
a. Al-Qur‟an Surah Al-Baqarah (2); 275
. . . . . .
Artinya : “Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba..”
b. Al-Qur‟an Surah Al-Nisa‟ (4); 29
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali
dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di
15
Akhmad Mujahidin, hukum perbankan syariah, (Depok: Rajawali Pers, 2017), h. 55
26
antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu Sesungguhnya
Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”
c. Hadis riwayat Ibnu Majah
“Dari Suhaib ar-Rumi r.a., bahwa Rasulullah Saw. Bersabda:”Tiga
hal yang di dalamnya terdapat keberkahan: jual beli secara tangguh,
muqradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung
untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual.”(H.R. Ibnu Majah)
3. Rukun dan Syarat Murabahah
a. Rukun Murabahah
Rukun murabahah adalah sebagai berikut16
1) Pihak yang berakad (ba’I dan musytari’)
a) Cakap menurut hokum
b) Tidak terpaksa
2) Barang/Objek (mabi’)
a) Barang tidak dilarang oleh syara‟
b) Penyerahan barang dapat dilakukan
c) Hak milik penuh yang berakad
3) Harga (tsaman)
a) Memberitahukan harga pokok
b) Keuntungan yang disepakati
4) Ijab Kabul (sighat)
a) Harus jelas
b) Harga dan barang yang disebutkan harus seimbang
16
Ibid.,
27
c) Tidak dibatasi oleh waktu
b. Syarat Murabahah
1) Penjual memberitahu biaya modal kepada nasabah.
2) Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan.
3) Kontrak harus bebas dari riba.
4) Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas
barang sesudah pembelian.
5) Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan
pembelian.
6) Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan
pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang.17
4. Ketentuan Umum Murabahah
Fatwa Dewan Syariah Nasional nomor 04/DSN-MUI/IV/2000
tertanggal 1 April 2000 tentang Murabahah seabgai berikut;18
a. Ketentuan Umum Murabahah dalam Bank Syariah
1) Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas
riba.
2) Barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan oleh syariah Islam.
3) Bank membiayai sebagaian atau seluruh harga pembelian barang
yang telah disepakati kualifikasinya.
4) Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank
sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba.
17
Muhammad Syafi‟i Antonio, Bank Syariah :Dari Teori Ke Praktik, h. 102 18
Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Syariah Produk-Produk dan Aspek-Aspek
Hukumnya, h. 195
28
5) Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan
pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang.
6) Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah
(pemesan) dengan harga jual senilai harga beli plus
keuntungannya. Dalam kaitan ini bank harus memberitahu secara
jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang
diperlukan.
7) Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut
pada jangka waktu tertentu yang telah disepakati.
8) Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad
tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan
nasabah.
9) Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli
barang dari pihak ketiga, akad jual-beli murabahah harus
dilakukan setelah barang, secara prinsip, menajdi milik bank.
b. Ketentuan Murabahah kepada Nasabah
1) Nasabah mengajukan permohonan dan perjanjian pembelian suatu
barang atau aset kepada bank.
2) Jika bank menerima permohonan tersebut, ia harus membeli
terlebih dahulu aset yang dipesannya secara sah dengan pedagang.
3) Bank kemudian menawarkan aset tersebut kepada nasabah dan
nasabah harus menerima (membeli) nya, sesuai dengan perjanjian
yang telah disepakatinya, karena secara hukum perjanjian tersebut
29
mengikat; kemudian kedua belah pihak harus membuat kontrak
jual-beli.
4) Dalam jual-beli bank dibolehkan meminta nasabah untuk
membayar uang muka saat mendandatangani kesepakatan awal
pemesanan.
5) Jika nasabah kemudian menolak membeli barang tersebut, biaya
rill bank harus dibayar dari uang muka tersebut.
6) Jika nilai uang muka kurang dari kerugian yang harus ditanggung
oleh bank, bank dapat meminta kemabli sisa kerugiannya kepada
nsabah.
c. Jaminan dalam Murabahah
1) Jaminan dalam murabahah dibolehkan agar nasabah serius dengan
pesannya.
2) Bank dapat meminta nasabah untuk menyediakan jaminan yang
dapat dipegang.
d. Utang dalam Murabahah
1) Secara prinsip, penyelesaian utang nasabah dalam transaksi
murabahah tidak ada kaitannya dengan transaksi lain yang
dilakukan nasabah dengan pihak ketiga atas barang tersebut. Jika
nasabah menjual kembali barang tersebut dengan keuntungan atau
kerugian, ia tetap berkewajiban untuk menyelesaikan utangnya
kepada bank.
30
2) Jika nasabah menjual barang tersebut sebelum masa angsuran
berakhir, ia tidak wajib segera melunasi seluruh angsurannya.
3) menyebabkan kerugian, nasabah tetap harus menyelesaikan
utangnya sesuai kesepakatan awal. Ia tidak boleh memperlambat
pembayaran angsuran atau meminta kerugisn itu diperhitungkan.
e. Penundaan Pembayaran dalam Murabahah
1) Nasabah yang memiliki kemampuan tidak dibenarkan menunda
penyelesaian utangnya.
2) Jika nasabah menunda-nunda pembayaran sengan sengaja, atau
jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya, maka
penyelesainnya dilakukan melalui badan Abritase Syarriah setelah
tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.
f. Bangkrut dalam Murabahah
Jika nasabah telah dinyatakan palit dan gagal menyelasaikan utangnya,
bank harus menunda tagihan utang sampai ia menjadi sanggup
kembali, atau berdasarkan kesepakatan.
5. Manfaat dan Risiko Murabahah
Selain memiliki manfaat, murabahah juga memiliki beberapa
risiko pada bank syariah dalam memberikan pembiayaan kepada para
pelangganya. Manfaat dan risiko murabahah sebagai berikut:
a. Manfaat yang didapat dari pembiayaan murabahah adalah adanya
keuntungan yang timbul dari perbedaan harga beli dari pembekal
31
dengan harga jual kepada pelanggannya, selain itu sistem pengurusan
murabahah sangat sederhana sehingga mudah dalam penanganannya.
b. Risiko yang harus diantisipasi antara lain sebagai berikut:19
1) Default atau kelalaian; nasabah sengaja tidak membayar angsuran.
2) Fluktuasi harga komparatif. Ini terjadi bila harga suatu barang
dipasar naik setelah bank membelikannya untuk asabah. Bank
tidak bisa mengubah harga jual beli tersebut.
3) Penolakan nasabah; barang yang dikirim bisa saja ditolak oleh
nasabah karena berbagai sebab. Bisa jadi karena rusak dalam
perjalanan sehingga nasabah tidak mau menerimanya. Karena itu,
sebaiknya dilindungi dengan asuransi. Kemungkinan lain karena
nasabah merasa spesifikasi barang tersebut berbeda dengan yang ia
pesan. Bila bank telah menandatangani kontrak pembelian dengan
penjualanya, barang tersebut akan menjadi milik bank. Dengan
demekian, bank mempunyai risiko untuk menjualnya kepada pihak
lain.
4) Dijual; karena bai’ al-murabahah bersifat jual beli dengan utang,
maka ketika kontrak ditandatangani, barang itu menjadi milik
nasabah. Nasabah bebas melakukan apapun terhadap aset miliknya
tersebut, termasuk untuk menjualnya. Jika terjadi demikian, risiko
untuk default akan besar.
19
Muhammad Syafi‟i Antonio, Bank Syariah :Dari Teori Ke Praktik,h. 107
32
6. Skema Aplikasi Pembiayaan Murabahah
Secara umum aplikasi pembiayaan murabahah dapat digambarkan
sebagai berikut:20
Gambar 1
Skema Bai‟Al-Murabahah
Keterangan :
1) Nasabah mengajukan pembiayaan kepada Bank Syariah. Melakukan
negoisasi harga dan barang pesanan serta persyaratan dalam
pembiayaan murabahah.
2) Bank Syariah dan nasabah melakukan akad jual beli
3) Bank Syariah membeli barang yang diingikan oleh nasabah, bisa juga
dilakukan wakalah kepada nasabah untuk membeli barang tersebut.
4) Supplier mengirim barang yang diinginkan nasabah.
5) Nasabah menerima barang dan dokumen yang diperlukan dari supplier.
20
Ibid.,
33
6) Nasabah membayar pembelian barang dagangan kepada bank sesuai
kesepakatan, secara tunai atau mengangsur, lama pembayaran dan
sebagainya.
7) Jaminan dalam pembiayaan murabahah.
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Metro Madani Kantor
Cabang Tulang Bawang Barat
1. Sejarah Berdirinya BPRS Metro Madani1
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Metro Madani adalah
salah satu lembaga keuangan yang menggunakan prinsip Syariah Islam
dalam kegiatan operasionalnya. Dasar hukum undang-undang no 7 tahun
1992 tentang perbankan sebagaimana diubah dengan UU no 10 tahun 1998
dan terakhir UU no 21 tahun 2008 tentang perbankan syari‟ah.
PT BPRS Metro Madani mulai beroperasional tanggal 20
september 2005, didirikan berdasarkan Akta Anggaran Dasar Notaris
Hermazulia,SH di Bandar Lampung No. 1 tanggal 03 Maret 2005 yang
disahkan oleh Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia (HAM) No C-
16872 HT 01.01.TH.2005 tanggal 08 September 2005.
Saat ini BPRS Metro Madani memiliki 4 (empat) kantor cabang, 1
(satu) kantor Kas dan 1 (satu) Kantor Layanan Kas. Cabang pertama di
Unit II Tulang Bawang sejak 14 Januari 2008, cabang kedua di Kecamatan
Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah sejak 01 November 2009, cabang
ketiga di Daya Asri Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang
Barat sejak tanggal 23 Juli 2012, cabang keempat di Jatimulyo Kabupaten
Lampung Selatan sejak 26 Agustus 2013 dan Kantor Kas Metro di 15 a
1 Dokumentasi Bank Pengkreditan Rakyat Syariah Metro Madani Kc. Tulang Bawang
Barat dikutip pada tanggal 20 Maret 2019
35
Teller
Security +
Cleaning Service
Kampus Kota Metro sejak 01 Oktober 2011, serta Kantor Layanan Kas di
RSU Muhammadiyah Metro sejak 15 Oktober 2012. NPWP Nomor
02.247.5-321.000 tanggal 27 Januari 2007.
2. Visi dan Misi BPRS Metro Madani2
a. Visi
Mewujudkan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Metro Madani
yang berkemajuan, bermartabat dan membawa kemaslahatan umat
b. Misi
1) Menjalankan usaha Perbankan Syariah sesuai syariah Islam, yang
sehat dan terpercaya.
2) Memberikan pelayanan terbaik dan profesional kepada nasabah,
share holder dan karyawan.
3. Struktur Organisasi BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang Barat
Gambar 2
Struktur Organisasi BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang Barat
2 Dokumentasi Bank Pengkreditan Rakyat Syariah Metro Madani Kc. Tulang Bawang
Barat dikutip pada tanggal 20 Maret 2019
Pimpinan Cabang
Marketing
Legal – Adm.
Pembiayaan
CS – Support
Operasional
36
Keterangan Struktur Organisasi BPRS Metro Madani KC Tulang
Bawang Barat
a. Pimpinan Cabang : Ikhwanuddin
b. Marketing : 1. Romansyah
2. Bambang Maryadi
3. Arif Amnan
c. Legal – Adm. Pembiayaan : Ika Marlia Sari
d. CS – SupportOperasional : Tri Mawarni Farta
e. Teller : Dewi Lestari
f. Security + Cleaning Service : Yudi Sutarni
B. Produk-produk Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Kantor Cabang
Tulang Bawang Barat
1. Produk Penghimpunan Dana3
a. Tabungan syariah metro madani
Merupakan simpanan yang diperuntukkan bagi perorangan
maupun badan usaha yang dikelola berdasarkan prinsip syariah.
Simpanan pada BPRS Metro Madani bebas dari potongan biaya
administrasi bulanan.
b. Simpanan dengan akad wadiah (titipan)
Merupakan titipan (wadiah yad dhamanah) yang dapat disetor
dan ditarik setiap saat kapan pun nasabah memerlukan dana. BPRS
Metro Madani dapat memperniagakan dana sesuai prinsip syariah.
Dapat diberikan bonus, namun tidak diperjanjikan di muka/awal.
3 Dokumentasi Bank Pengkreditan Rakyat Syariah Metro Madani Kc. Tulang Bawang
Barat dikutip pada tanggal 20 Maret 2019
37
c. Simpanan dengan akad mudhrabah (bagi hasil)
Merupakan simpanan dengan akad mudharabah al mutlaqah
yang penarikannya disesuaikan dengan kebutuhan. Bagi hasil yang
kompetitif, diperhitungkan setiap akhir bulan dan langsung
ditambahkan pada saldo tabungan sesuai nisbah yang disepakati. Jenis
tabungan ini adalah tabungan Qurban, Walimah, Dan Pendidikan.
d. Tabungan pendidikan
Merupakan tabungan yang ditunjukkan untuk pelajar dalam
merencanakan pendidikan yang akan datang. Biasanya masyarakat
memilih tabungan ini untuk menghadapi masa-masa saat akan
diadakannya ujian semester, jadi tabungan dapat ditarik ketika sebelum
ujian semester dilaksanakan.
e. Tabungan haji
Merupakan tabungan yang ditunjukan untuk mereka yang
memiliki keinginan menunaikan kewajiban ibadah haji dan umrah di
tanah suci.
f. Deposito investasi mudharabah
Adalah investasi berdasarkan prinsip Mudharabah Al
Mutlaqah dengan jangka waktu satu, tiga, enam, dan dua belas bulan.
Dana anda akan dikelola secara optimal untuk membiayai usaha yang
produktif dan berguna bagi kepentingan umat.
38
2. Produk Pembiayaan
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Metro Madani menyediakan layanan
pembiayaan untuk modal kerja, investasi maupun konsumtif yang dikelola
secara syariah sehingga lebih menentramkan, karena terhindar dari
transaksi ribawi dan berlandasan pada prinsip keadilan. Produk
pembiayaan IB BPRS Metro Madani sebagai berikut:
a. Pembiayaan dengan prinsip jual beli
1) Murabahah
Pembiayaan dengan akad jual beli, BPRS Metro Madani
akan membelikan barang-barang halal apa saja kebutuhan nasabah
dengan margin/keuntungan dan jangka waktu angsuran yang
disepakati.
2) Istishna
Pembiayaan dengan akad jual beli untuk memenuhi
kebutuhan nasabah khusus untuk barang yang memerlukan proses
produksi/pesanan terlebih dahulu. Spesifikasi dan harga pesanan
disepakati diawal akad dengan pembayaran secara bertahap sesuai
kesepakatan jika pihak lain yang mengadakan barang pesanan
maka hal ini disebut Istishna Paralel.
b. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil
1) Mudharabah
Pembiayaan modal usaha atas dasar bagi hasil sesuai
kesepakatan, pembiayaan ini dapat dialurkan untuk berbagai jenis
39
usaha antara lain: perdagangan, industri, manufaktur, pertanian
serta jasa.
2) Mudharabah muqayyadah
Jenis mudharabah ini merupakan simpanan khusus
(resticted investment) dimana pemilik dana dapat menetapkan
syarat tertentu yang harus dipatuhi bank. Misalnya: digunakan
pada bisnis tertentu, akad tertentu atau nasabah tertentu.
Penyaluran dana Mudharabah Muqayyadah ini langsung kepada
pelaksana usaha, sedangkan bank bertindak sebagai prantara
(arrenger). Bank menerima kondisi atas jasa mempertemukan
kedua belah pihak, sedangkan antara pemilik dana dan pelaksana
usaha berlaku nisbah bagi hasil.
c. Sewa menyewa
Merupakan kerjasama dengan sistem sewa menyewa (Ijarah)
atau dengan sewa beli (Ijarah Muntahia Bitamlik).
1) Pembiayaan Ijarah (sewa menyewa)
Adalah akad antara bank (Muajir) dengan nasabah
(Musta’jir) sebagai penyewa suatu barang dan bank menerima
imbalan jasa atas barang yang disewakannya. Objek kontrak adalah
manfaat penggunaan aset, Ijarah Muntahiya Bitamlik jika nasabah
pada akhir masa diberi opsi untuk memiliki barang / aset yang
disewakan.
40
2) Pembiayaan multijasa (sewa menyewa)
Merupakan fasilitas pembiayaan untuk kebutuhan manfaat
seperti jasa pendidikan, umroh, travel dan jasa lainnya yang halal
dan baik.
C. Mekanisme Pengajuan Pembiayaan dan Prinsip Penilaian Murabahah di
Bank Rakyat Syariah Metro Madani Kantor Cabang Tulang Bawang
Barat
Secara umum pembiayaan Murabahah di BPRS Metro Madani Tulang
Bawang Barat, untuk pembelian secara pesanan pada umumnya bank syariah
tidak akan memesan ke pemasok sebelum ada pesanan dari calon pembeli dan
kedua belah pihak sudah menyepakati tentang laba pembiayaan, besar
keuntungan yang diambil penjual (BPRS Metro Madani Tulang Bawang
Barat), serta besarnya angsuran yang akan dibayar secara angsuran oleh
nasabah. Kesepakatan harga jual dicantumkan dalam akad jual beli dan tidak
bisa berubah menjadi lebih mahal selama berlakunya akad.
Adapun mekanisme pembiayaan Murabahah di BPRS Metro Madani
Tulang Bawang Barat adalah sebagai berikut:
1. Prosedur Pengajuan
a. Nasabah bisa langsung datang ke BPRS untuk melakukan pengajuan
pembiayaan murabahah dengan menemui customer service atau
melalui marketing BPRS Metro Madani Kc. Tulang Bawang Barat.
b. Customer Service memberikan penjelasan tentang persyaratan untuk
mengajukan pembiayaan, yang terdiri dari;
1) Foto copy KTP suami istri (2 lembar)
41
2) Foto copy Kartu Keluarga (2 lembar)
3) Foto copy Buku Nikah (2 lembar)
4) Foto copy surat bukti kepemilikan angunan (milik sendiri atau
keluarga kandung):
a) Sertifikat rumah/tanah
b) BPKB dan STNK (2 lembar)
5) Slip gaji terakhir untuk karyawan swasta atau PNS
c. Nasabah mengisi formulir dan menyertakan persyaratan yang diminta
pihak BPRS Metro Madani.
d. Customer Service mengecek persyaratan yang dibawa nasabah, jika
ada kekurangan nasabah harus melengkapi persyaratan tersebut.
e. Kemudian bagian marketing melakukan survei kepada nasabah
mengenai karakter, kondisi keadaan usaha, dan mencocokkan data
pada Surat Permohonan Pembiayaan (SPP) dengan kondisi nasabah
yang sebenarnya, kemudian memastikan berkas administrasi dan
dokumen lain yang dibutuhkan. Hasil survei selanjutnya oleh
marketing dituangkan dalam laporan hasil survei untuk dianalisa dan
diteruskan kepada kepala cabang lalu diajukan ke direksi.
f. Pihak direksi selanjutnya mempertimbangkan hasil analisa pembiayaan
dan memutuskan apakah pembiayaan disetujui untuk di realisasikan
atau tidak.
42
g. Untuk pembiayaan yang disetujui, maka legal kemudian
mempersiapkan akad pembiayaan murabahah dan berbagai dokumen
yang dibutuhkan, seperti:4
1) Slip setoran
2) Nota pencairan uang
3) Slip penarikan
4) Tanda terima jaminan
5) Surat kuasa pendebetan rekening
6) Surat kuasa pemindah tanganan agunan
7) Kartu jadwal angsuran.
h. Apabila hasil survei menunjukan bahwa hasil pembiayaan tidak layak
sehingga tidak dapat direalisasikan, maka marketing akan melakukan
survei ulang kepada nasabah. Dalam hal ini nasabah dapat mengganti
agunan apbila agunan nasabah tidak disetujui.
i. Dokumen yang lain yaitu bukti penyetoran, nota pencairan uang, dan
slip penarikan diteruskan ke bagian teller untuk pencairan dana
pembiayaan.
j. Bagian teller menyerahkan uang tunai kepada nasabah atau
mentransfer ke rekening tabungan nasabah.
4 Wawancara dengan Ibu Ika Marlia Sari selaku (Admin dan Legal) BPRS Metro
Madani Tulang Bawang Barat, pada tanggal 12 April 2019
43
2. Alur pembiayaan yang diterapkan di BPRS Metro Madani Kantor
Cabang Tulang Bawang Barat.
Berikut ini adalah bagan alur proses pelaksanaan pembiayaan di
BPRS Metro Maadani Tulang Bawang Barat:5
Gambar 3
Alur Pembiayaan
5Wawancara dengan Ibu Ika Marlia Sari selaku (Admin dan Legal) BPRS Metro Madani
Tulang Bawang Barat, pada tanggal 26-27 Maret 2019
Pengajuan Pembiayaan
Oleh Nasabah
Penemuan Data
Dan Dokumen
Survey Usaha dan Jaminan
Analisis Pembiayaan
Penyusunan Usulan
Pengajuan Pembiayaan
Persetujuan Komite
Penertiban Surat Penegasan
Persetujuan Pembiayaan
(SP3)
1. Penandatanganan Akad
2. Pengikatan Jaminan
3. Pencairan Pembiayaan
Ditolak
44
Keterangan:
a. Calon nasabah datang untuk mengajukan pembiayaan di BPRS Metro
Madani Tulang Bawang Barat.
b. Calon nasabah mengisi formulir serta menyerahkan data-data yang
dibutuhkan oleh pihak bank.
c. Kemudian pihak bank mensurvei usaha yang dimiliki oleh calon
nasabah.
d. Admin pembiayaan menganalisis pembiayaan yang diajukan oleh
calon nasabah.
e. Setelah dianalisis oleh admin pembiayaan menyusun usulan pengajuan
pembiayaan yang diserahkan kepada pimpinan BPRS Metro Madani
Tulang Bawang Barat.
f. Pimpinan menyetujui dan memutuskan pembiayaan yang diberikan
sebatas maksimum dan selebihnya atas persetujuan direksi dan komite.
g. Jika pengajuan tidak akan disetujui maka akan ditolak.
h. Jika pengajuan pembiayaan akan disetujui oleh pihak bank maka bank
akan menerbitkan SP3 dan membuat akad pembiayaan.
i. Kemudian calon nasabah mendatangani akad, pengikatan jaminan dan
dilakukan pencairan pembiayaan.
3. Analisis Mekanisme Pembiyaan Murabahah di BPRS Metro Madani
KC. Tulang Bawang Barat
Pengertian dari murabahah adalah penjualan dengan mengunakan
akad jual barang dan menyatakan harga dan keuntungan (margin) yang
45
disepakati antara penjual (pihak bank) dan Pembeli (nasabah). Sehingga
fungsi utama pembiayaan murabahah adalah untuk memberikan bantuan
penyaluran dana dari lembaga keuangan syariah yang berdasarkan pada
prinsip jual beli.
Pada umunya teknik pembiayaan murabahah dalam teori-teori
perbankan syariah tidak sepenuhnya sama dengan keadaan sebenarnya
dilembaga keuangan syariah hanya 70%. Misalnya pada BPRS Metro
Madani Kc. Tulang Bawang Barat, oleh karena itu ada prosedur tersendiri
yang diterapkannya agar dapat mempermudah proses operasionalnya.
No Nama Alamat Plafon
Pembiayaan
Jangka
Waktu Tujuan
1 Danang Panaragan 20.000.000 12
Bulan
Tambah
Modal Usaha
2 Sugiyono Daya
Murni 30.000.000
12
Bulan
Pembelian
Bahan
Bangunan
3 Adi Daya Asri 15.000.000 12
Bulan
Pembeian
Sepeda Motor
4 Andi Pulong 10.000.000 12
Bulan
Tambah
Modal Usaha
5 Sutardi Panaragan 50.000.000 12
Bulan
Pembelian
bahan-bahan
Meubel
Tabel diatas berisi sampel 5 nasabah pembiayaan di BPRS Metro
Madani. Dari kelima nasabah pembiayaan, mereka mengajukan
pembiayaan murabahah untuk berbagai tujuan. Ada yang untuk
pembelian Sepeda motor, tambah modal, pembelian bahan-bahan meubel
46
dan pembelian bahan bangunan. Jika dilihat fungsi pembiayaan
murabahah dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 04/DSN-
MUI/IV/2000 tentang pembiayaan murabahah yang seharusnya digunakan
untuk pembiayaan yang berdasarkan pada prinsip jual beli, namun
faktanya masih banyak terdapat nasabah yang mengajukan pembiayaan
murabahah untuk tambah modal usaha. Hal ini bertentangan dengan
fungsi pembiayaan murabahah sebagai pembiayaan yang berasaskan jual
beli, karena tidak adanya wujud barang yang diperjualbelikan.
Mekanisme murabahah yang ada dalam teori-teori perbankan
syariah menunjukkan pihak bank dan nasabah secara langsung bertemu
dan melakukan negoisasi hingga akhirnya terjadi akad. Selanjutnya pihak
bank membelikan barang yang diinginkan oleh nasabah, sesuai dengan
akad dan kriteria nasabah yang dibutuhkan. Berbeda dengan BPRS metro
Madani, calon nasabah datang langsung ke BPRS Metro Madani, untuk
melengkapi syarat-syarat yang dibutuhkan dalam pembiayaan, selanjutnya
dilakukan survei, calon nasabah datang kembali untuk menandatangani
surat akad dan pecairan.6
Menurut peneliti perbedaan antara teori dan praktek dibolehkan
oleh islam, karena sudah diatur dalam fatwa DSN No. 04/DSN-
MUI/IV/2000. Dalam fatwa tersebut bahwa salah satu alasan
dihalalkannya/dibolehkannya pembiayaan murabahah adalah karena
masyarakat banyak yang membutuhkan atau memerlukan bantuan
6 Wawancara dengan Bapak Romansyah selaku (Marketing) BPRS Metro Madani Tulang
Bawang Barat, 1 April - 4 April 2019
47
penyaluran dana dari bank syariah berdasarkan prinsip jual beli,
masyarakat juga memerlukan bantuan guna melangsungkan dan
meningkatkan kesejahteraan di berbagai kegiatan.
Dalam prateknya di BPRS Metro Madani Kantor Cabang Tulang
Bawang Barat melakukan analisa nasabah untuk menilai apakah nasabah
tersebut layak diberikan pembiyaan atau tidak. Sehingga dapat dilihat dari
besar kecilnya rassio NPF dari suatu lembaga keuangan di BPRS Metro
Madani Kantor Cabang Tulang Bawang Barat menggunakan prinsip-
prinsip dasar bank Syari‟ah untuk menganalisa calon nasabahnya.
Dalam proses analisis penilaian pembiayaan di BPRS Metro
Madani Kantor Cabang Tulang Bawang Barat sudah mencakup berbagai
sisi nasabah diantaranya: Character (sifat atau watak) BPRS Metro
Madani Tulang Bawang Barat dapat mengetahui sifat, cara hidup, kegiatan
sehari-hari dri calon nasabah. Capacity (keamampuan) BPRS Metro
Madani Tulang Bawang Barat dapat mngetahui kemampuan calon
nasabahnya meliputi rincian pendapatan calon nasabah, pengeluaran yang
dikeluarkan oleh nasabah sehingga pihak BPRS Metro Madani KC
Tulang Bawang Barat dapat memperkirakan kemampuan pembayaran
angsuran dari calon nasabah. Capital (modal) untuk mengetahui sumber-
sumber pendapatan yang dimiliki calon nasabah atas rencana pembiayaan
yang akan dibiayai oleh BPRS Metro Madani Kc. Tulang Bawang
Collateral (Agunan) bagi BPRS Metro Madani Tulang Bawang Barat
penilaian ini bertujuan agar nasabah mau mengembalikan dana yang
48
dipinjamkan sehingga tidak melangar unsur akad, dan keberadaan jaminan
bisa mencegah terjadinya pembiayaan bermasalah. Condition Of Economy
(kondisi ekonomi), BPRS Metro Madani Kc. Tulang Bawang Barat dapat
mengetahui kondisi ekonomi usaha calon nasabah.
Dari segi penetapan margin, pihak BPRS Metro Madani Kantor
Cabang Tulang Bawang Barat sudah memenuhi syarat pembiayaan,
dimana margin ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara pihak bank
dengan nasabah. Sehingga diantara kedua belah pihak tidak ada yang
merasa dirugikan. Penetapan margin pembiayaan murabahah dipengaruhi
oleh besarnya biaya operasional, harga tawar margin, laba/pendapatan
nasabah, kelancaran usaha anggota, jangka waktu, dan besarnya
pembiayaan. Nasabah juga dapat melakukan negosiasi terhadap margin
yang ditentukan asalkan margin pembiayaan murabahah sudah memenuhi
besarnya biaya operasional yang dikeluarkan oleh pihak BPRS Metro
Madani Kantor Cabang tulang Bawang Barat Supaya tidak rugi, penentuan
margin di BPRS Metro Madani Kantor cabang Tulang Bawang Barat
harus lebih besar dari biaya operasionalnya. Sistem pembayaran angsuran
juga dibuat secara transparan oleh pihak bank. Dimana pihak bank
memberikan rincian jadwal angsuran kepada nasabah, sehingga nasabah
dapat mengetahui detail pembayaran angsuran pembiayaan mereka. Pihak
bank juga hanya mengambil margin satu kali pinalti dari margin yang
ditetapkan apabila pelunasan pembiayaan dilakukan sebelum masa waktu
berakhir.
49
Berdasarkan mekanisme pembiayaan murabahah di BPRS Metro
Madani Kantor Cabang Tulang Bawang Barat mungkin masih ada
beberapa proses pelaksanaannya yang bisa dikatakan belum sesuai dengan
ketentuan syariah. Karena mungkin mereka sebagai lembaga keuangan
syariah dihadapkan pada pilihan yang sulit. Disatu sisi mereka dituntut
untuk melaksanakan sistem yang ada di bank yang benar-benar
berlandaskan syariah, dan disisi lain mereka juga dituntut dalam proses
operasionalnya untuk memperoleh keuntungan sebesarbesarnya. Sehingga
sulit bagi pihak bank untuk menerapkan akad murabahah murni di dalam
operasional pembiayaan murabahah di BPRS Metro Madani Kantor
Cabang Tulang Bawang Barat.
Akan tetapi penerapan syariah haruslah lebih dikedepankan, karena
proses yang berlandaskan syariah itulah merupakan identitas yang
membedakan lembaga keuangan syariah dengan lembaga keuangan
konvensional. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mekanisme pembiayaan
murabahah di BPRS Metro Madani Kantor Cabng Tulang Bawang Barat
masih belum sesuai dengan syariah dan Fatwa Dewan Syariah Nasional
NO: 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Murabahah.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang telah peneliti lakukan dapat
disimpulkan bahwa mekanisme pembiayaan murabahah di BPRS Metro
Madani Kantor Cabang Tulang Bawang Barat dimulai dari calon nasabah
melengkapi persyaratan permohonan pembiayaan murabahah. Setelah
semua persyaratan dilengkapi pengajuan pembiayaan bisa diajukan ke
kantor cabang. Setelah itu kelengkapan persyaratan akan
didokumentasikan dan dilanjutkan proses survei yang dilaksanakan oleh
marketing dan dilakukan proses analisa pembiayaan dengan menggunakan
aspek 5C. Setelah itu hasil survei akan di tuangkan dalam hasil laporan
survei untuk di analisa dan diteruskan kepada direksi. Pihak direksi
selanjutnya mempertimbangkan hasil analisa pembiayaan dan
memutuskan apakah pembiayaan disetujui untuk di realisasi atau tidak.
Jika pembiayaan disetujui, proses pencairan dana akan dilakukan,
bahwasanya BPRS Metro Madani Kantor Cabang Tulang Bawang Barat
menggunakan pembiayaan murabahah bil wakalah.
B. Saran
Bank Pembiayaan rakyat Syariah Metro Madani Kantor Cabang
Tulang Bawang Barat harus lebih memperhatikan kepuasan nasabahnya,
baik nasabah debitur maupun nasabah kreditur. Dalam pengelola usahanya
harus lebih teliti dalam memberikan pembiayaan dan mengikuti teori-teori
51
Islam agar tidak terjadi penyalahgunaan pembiayaan oleh nasabah BPRS
Metro Madani Kantor Cabang Tulang Bawang Barat.
DAFTAR PUSTAKA
Antonio, Muhammad Syafi‟i. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, Jakarta:
Gema Insani Press, 2001.
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta: Rajawali Pers, 2013.
Basalamah, Muhammad Ridwan. Mohammad Rizal, Perbankan Syariah, Malang:
Empatdua Media, 2018.
Bungin, Burhan, Metodologi Penelitian Sosial Dan Ekonomi, Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2013.
Fahmi, Irham. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Bandung: Alfabeta, 2014.
Fathoni, Abdurarrahmat. Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi,
Jakarta: Rineka Cipta, 2011.
FORDEBI, ADESy, Ekonomi dan Bisnis Islam, Depok: Rajagrafindo, 2016.
Ismail, Perbankan Syariah, Jakarta: Prenadamedia Group, 2011.
Karim, Adiwarman A. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2014.
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: Rajawali Pers 2014.
Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: Rajawali Pers, 2017.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2014 Esd. Revisi, Cet. Ke-32.
Mujahidin. Akhmad . hukum perbankan syariah, Depok: Rajawali Pers, 2017
Muhammad, Metodelogi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif,
Jakarta: PT raja Grafindo Persada, 2008.
Mustofa, Imam . Fiqih Mu’amalah Kontemporer, Metro Lampung: Saiful Amin
Ghofur, 2014.
Rivai, Veithzal dan Arviyan Arifin, Islamic Banking: sebuah teori konsep dan
aplikasi, Jakarta: Bumi Aksara, 2010.
Sjahdeini, Sutan Remy . Perbankan Syariah Produk-Produk dan Aspek-Aspek
Hukumnya, Jakarta: Prenadamedia Group, 2014.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi, Bandung:
Alfabeta, 2018.
Umam, Khotibul. Perbankan syariah, Jakarta: Rajawali Pers, 2016.
LAMPIRAN
MEKANISME PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK
PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH METRO MADANI
KANTOR CABANG TULANG BAWANG BARAT
OUTLINE
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAK
ORISINALITAS PENELITIAN
MOTTO
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Pertanyaan Penelitian
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
D. Metode Penelitian
E. Sistematika Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pembiayaan Dalam Bank Islam
1. Pengertian Pembiayaan
2. Tujuan Pembiayaan
3. Unsur-unsur Pembiayaan
4. Jenis-jenis Pembiayaan
5. Manfaat Pembiayaan
6. Prosedur dan Syarat Pembiayaan
7. Penilian dalam Pemberian Pembiayaan
B. Tinjauan Umum Tentang Murabahah
1. Pengertian Murabahah
2. Landasan Hukum Murabahah
3. Rukun dan Syarat Murabahah
4. Ketentuan Umum Murabahah
ALAT PENGUMPULAN DATA (APD)
MEKANISME PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK PEMBIAYAAN
RAKYAT SYARIAH METRO MADANI KANTOR CABANG TULANG
BAWANG BARAT
A. Interview/Wawancara
1. Ika Marlia Sari (Legal & Adm) BPRS Metro Madani Kc. Tulang
Bawang Barat
a. Apa yang dimaksud dengan akad pembiayaan Murabahah?
b. Bagaimana prosedur pengajuan pembiayaan Murabahah di BPRS
Metro Madani Kc. Tulang Bawang Barat?
c. Bagaimana Alur atau mekanisme dari pembiayaan Murabahah?
2. Romansyah (Acounting Officer Lending) BPRS Metro Madani Kc.
Tulang Bawang Barat
a. Apa yang dimaksud dengan akad pembiayaan Murabahah?
b. Bagaimana prosedur pengajuan pembiayaan Murabahah di BPRS
Metro Madani Kc. Tulang Bawang Barat?
c. Apa saja syarat yang dibutuhkan pada saat pengajuan pembiayaan
Murabahah?
d. Teknik analisis seperti apa yang dilakukan untuk pengajuan
pembiayaan Murabahah ini?
e. Apa kegunanan dari teknik analisis pembiayaaan yang bapak
lakukan tersebut?
B. Dokumentasi
1. Profil BPRS Metro Madani Kc. Tulang Bawang Barat
2. Formulir pengajuan pembiayaan di BPRS Metro Madani Kc. Tulang
Bawang Barat
3. Brosur Pembiayaan Murabahah di BPRS Metro Madani Kc. Tulang
Bawang Barat
DOKUMETASI
Menyiapkan slip-slip pembiayaan
Pengarsipan data-data nasabah
RIWAYAT HIDUP
Idatu Rofi‟ah lahir di Blitar, 1 Januari 1998, dari pasangan
Bapak Muhammad Nuri dan Ibu Latifah Zen. Peneliti
merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.
Peneliti menyelesaikan pendidikan di Taman Kanak-
kanak di Muslimat Sidomulyo Kecamatan Punggur pada
tahun 2003/ 2004. Kemudian peneliti melanjutkan
pendidikan di Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Tanggul Angin Punggur dan lulus
pada tahun 2010. Peneliti melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di
MTs Ma‟arif 1 Punggur lulus pada tahun 2013. Peneliti melanjutkan pendidikan
Sekolah Menengah Atas di MA Ma‟arif 1 Punggur jurusan IPA dan lulus tahun
2016, kemudian peneliti melanjutkan pendidikan pada tahun 2016 di Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Kota Metro pada Fakultas Ekonomi Bisnis Islam
Jurusan D-III Perbankan Syariah hingga sekarang.