SIKLUS PEMECAHAN MASALAH
(PROBLEM SOLVING CYCLE)
I. Definisi
Definisi masalah:1
a. Sesuatu yamg membutuhkan penyelesaian masalah (solusi).
b. Bisa bersifat positif atau negatif
II. Analisa Masalah
1. Peralatan kualitatif1
Digunakan untuk memperoleh dan struktur gagasan pada siklus
pemecahan masalah.
Flow chart
5 why
Brainstorming
Cause & effect diagram (Ishikawa, fishbone)
2. Peralatan kuantitatif1
Digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisa data numerik pada
siklus pemecahan masalah.
Checksheets
Pareto
Control charts
Histograms
Scatter diagrams
III. Prinsip pemecahan masalah
1. Identifikasi masalah
Langkah awal dalam perencanaan masalah-masalah kesehatan masyarakat di
lingkungan unit organisasi yang bersangkutan. Sumber masalah kesehatan
masyarakat dapat diperoleh dari berbagai cara antara lain:2,3
a. Laporan-laporan kegiatan dari program-program kesehatan yang ada.
1
b. Surveilance epidemiologi atau pemantauan penyebaran penyakit.
c. Survei kesehatan yang khusus diadakan untuk memperoleh masukan
perencanaan kesehatan.
d. Hasil kunjungan lapangan supervisi, dan sebagainya.
Ada tiga pendekatan identifikasi masalah: 2,3
a. Pendekatan logis
Secara logis, identifikasi masalah kesehatan dengan mengukur mortalitas,
morbiditas dan cacat yang timbul dari penyakit-penyakit yang ada dalam
masyarakat.
b. Pendekatan pragmatis
Pada umumnya setiap orang ingin bebas dari rasa sakit dan rasa tidak
aman yang ditimbulkan penyakit atau kecelakaan. Dengan demikian,
ukuran pragmatis suatu masalh gangguan kesehatan adalah gambaran
upaya masyarakat untuk memperoleh pengobatan, misalnya jumlah orang
yang datang berobat ke suatu fasilitas kesehatan.
c. Pendekatan politis
Dalam pendekatan ini, masalah kesehatan diukur atas dasar pendapat
orang-orang penting dalam suatu masyarakat (pemerintah atau tokoh-
tokoh masyarakat).
Cara identifikasi masalah: 2,3
Curah pendapat (brainstorming)
Curah pendapat adalah teknik untuk mengembangkan ide dalam waktu
yang singkat. Alat tersebut digunakan untuk mengenali adanya masalah. Baik
yang telah terjadi maupun yang potensial terjadi, menyusun daftar masalah,
menyusun alternatif pemecahan masalah, menetapkan kriteria untuk
monitoring, mengembangkan kreatifitas, dan menggambarkan aspek-aspek
yang perku dianalisis dari suatu pokok bahasan.
Cara untuk melakukan curah pendapat adalah dengan membentuk tim
perbaikan mutu untuk menentukan secara konsensus siapa ketua, sekretaris
2
dan anggota. Tiap-tiap anggota tim diminta untuk menyampaikan pendapat
dengan aturan sebagai berikut:
- Setiap anggota secara bergilir menyumbangkan pendapat.
- Setiap putaran hanya mengemukakan satu pendapat
- Mengatakan lewat atau pas bila belum memiliki ide untuk
disampaikan.
- Teruskan sampai semua anggota mengatakan pas.
Jika ada ketidak jelasan dalam penyampaian, peserta lain diperbolehkan
meminta klarifikasi, tetapi mengkritik pendapat orang lain harus dihindari.
2. Menetapkan prioritas masalah
Proses memilih masalah disebut memilih atau menetapkan prioritas masalah.
Pemilihan prioritas dapat dilakukan melalui 2 cara, yakni: 2,3
a. Teknik skoring
Memberikan nilai (skor) terhadap masalah tersebut dengan
menggunakan ukuran (parameter) antara lain :
Prevalensi penyakit atau besarnya masalah (prevalence).
Berat ringannya akibat yang ditimbulkan oleh masalah tersebut
(severity).
Kenaikan atau meningkatnya prevalensi (rate of increase)
Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut
(degree of unmeet need).
Keuntungan sosial yang diperoleh bila masalah tersebut diatasi
(social benefit).
Teknologi yang tersedia dalam mengatasi maslah (technical
feasibility)
Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk
mengatasi maslah (resources availability), termasuk tenaga
kesehatan.
3
b. Teknik non skoring
Masalah dinilai melalui diskusi kelompok atau disebut juga nominal
group technique (NGT). Ada dua NGT, yakni :
Delphi technique
Masalah–masalah didiskusikan oleh sekelompok orang yang
mempunyai keahlian yang sama.
Delbeq technique
Peserta diskusi terdiri dari peserta yang tidak sama keahliannya,
maka sebelumnya dijelaskan lebih dulu, sehingga mereka
mempunyai persepsi yang sama terhadap masalah-masalah yang
akan dibahas.
4
BAGAN 1. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH1
Dengan METODE CARL.
C
A
R
L
CAPABILITY : Kemampuan SD, dana, alat dsb. (nilai 0 – 10)
ASSESSIBILITY : Kemudahan untuk diatasi mudah/ tidak ( nilai 0 – 10)
READINESS : Kesiapan dari man, motivasi, kompetensi, kesiapan sasaran/masyarakat. (nilai 0 -10)
LEVERAGE : Pengaruh masalah yg satu terhadap yg lain. (nilai 0 – 10)
Hasil Perkalian dari masing-masing nilai C, A, R, L merupakan TOTAL NILAI masing-masing masalah.
Metode Hanlon1
Dalam metode hanlon dibagi dalam 4 kelompok kriteria:
a. Kelompok kriteria A = besarnya masalah
b. Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah
c. Kelompok kriteria C = kemudahan penanggulangan masalah
d. Kelompok kriteria D = PEARL faktor:
P : (appropriate) = kesesuaian
E : (ekonomic feasibility) = secara ekonomi murah
A : (acceptability) = dapat diterima
R : (Resources Availability) = tersedianya sumber
L : (legality) = legalitas terjamin
Diagram tulang ikan4
- Penyebab masalah dapat dikenali dengan menggambarkan diagram sebab
akibat atau diagram tulang ikan.
- Diagram tulang ikan adalah alat untuk menggambarkan penyebab-
penyebab suatu masalah secara rinci.
- Diagram tulang ikan digunakan untuk memberikan gambaran umum suatu
masalah dan penyebab .
- Diagram tersebut memfasilitasi tim untuk mengidentifikasi sebab masalah
sebagai langkah awal untuk menentukan fokus perbaikan,
mengembangkan ide, pengumpulan data dan atau mengembangkan solusi,
mengenali penyebab terjadinya variasi proses dan menganalisis masalah.
Langkah-langkah:4
1. Tuliskan “masalah” pada bagian kepala ikan.
2. Buat garis horizontal dengan anak panah menuju ke arah kepala ikan.
3. Tetapkan kategori utama dari penyebab.
4. Buat garis dengan anak panah menuju ke garis horizontal.
5. Lakukan “brainstorming” (curah pendapat) dan fokuskan pada masing-
masing kategori.
5
6. Setelah dianggap cukup, dengan cara yang sama lakukan untuk kategori
utama yang lain.
7. Untuk masing-masing kemungkinan penyebab, coba membuat daftar sub
penyebab dan letakkan pada cabang yang lebih kecil.
8. Setelah semua ide atau pendapat dicatat, lakukan klarifikasi (data) untuk
menghilangkan duplikasi, ketidaksesuaian dengan masalah dan lain-lain.
Yang perlu diperhatikan:4
1. Fishbone diagram hanya menggambarkan tentang kemungkinan suatu
penyebab, bukan fakta atau penyebab yang sesungguhnya, untuk itu
diperlukan poengumpulan data untuk memastikannya.
2. Efek (masalah) perlu diidentifikasi dan dipahami dengan jelas sehingga
tidak terjadi kerancuan dalam mencari kemungkinan penyebabnya.
3. Alat ini merupakan cara terbaik untuk mengidentifikasi kemungkinan
penyebab secara terfokus`sehingga dapt dihindari kemungkinan
terlewatnya penyebab yang penting yang mungkin terjadi.
4. Pastikan bahwa setiap anggota tim dapat terlibat secara penuh dalam
proses penyusunan fishbone diagram tersebut.
6
Bagan 2. Diagram Ischikawa4
7
Manusia Metode
Sarana Dana Lingkungan
3. Menetapkan tujuan2,3
Menetepkan tujuan perencanaan pada dasarnya adalah membuat ketetapan-
ketetapan tertentu yang ingin dicapai oleh perencanaan tersebut. Penetapan tujuan
yangg baik apabila ditumuskan secara konkret dan dapat diukur. Pada umumnya
dibagi dalam tujuan umum dan tujuan khusus.
a. Tujuan Umum
Adalah suatu tujuan yang masih bersifat umum dan masih dapat dijabarkan
ke dalam tujuan-tujuan khusus dan pada umumnya masih abstrak.
b. Tujuan Khusus
Adalah tujuan-tujuan yang dijabarkan dari tujuan umum. Tujuan khusus
merupakan jembatan untuk tujuan umum, artinya tujuan umum yang
ditetapkan akan tercapai.
4. Menetapkan Rencana Kegiatan2,3,5
Rencana kegiatan adalah uraian tentang kegiatan-kegiatn yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Pada umumnya
kegiatan ini mencakup tahap pokok, yakni:
- Kegiatan pada tahap persiapan
Yakni kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebelum kegiatan pokok,
misalnya: rapat koordinasi, perizinan dan sebagainya.
- Kegiatan pada tahap pelaksanaan
Yaitu kegiatan pokok program yang bersangkutan.
- Kegiatan pada tahap penilaian
Yakni kegiatan untuk mengevaluasi seluruh kegiatan dalam rangka
pencapaian program tersebut.
5. Menetapkan Sasaran Target2,3
Sasaran (target group) adalah kelompok masyarakat tertentu yang akan
digarap oleh ptogram yang diremcanakan tersrut. Sasaran program kesehatan
dibagi dua. Yaitu:
a. Sasaran Langsung
Yaitu kelompok yang langsung dikenai oleh program.
8
b. Sasaran tak langsung
Yaitu kelompok yang tidak menjadi sasaran utama pada program tapi
berpengaruh sekali terhadap sasaran langsung
6. Waktu2,3
Waktu yang ditetapkan sangat tergantung dengan jenis perencanaan yang
dibuat serta kegiatn-kegiatn yang ditetapkan dalam rangka mencapai tujuan.
7. Organisasi dan Staf2,3
Pada bagian ini, digambarkan atau diuraikan struktur organisasi sekaligus staf
atau personel yang akan melaksanakan kegiatan-kegiatan atau program tersebut.
Disamping itu juga diuraikan tugas (jobdescription) masing-masing staf pelaksana
tersebut sehingga setiap orang yang terlibat dalam program tersebut mengetahui
dan melaksanakan kewajiban.
8. Rencana Anggaran2,3
Adalah uraian tentang biaya-biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan
kegiatan, mulai dari persiapan sampai dengan evaluasi. Rencana anggaran ini
biasanya dikelompokkan menjadi:
a. Biaya personalia
b. Biaya operasional
c. Biaya sarana dan fasilitas
d. Biaya penilaian
9. Rencana Evaluasi2,3
Rencana evaluasi adalah suatu uraian tentang kegiatan yang akan dilakukan
untuk menilai sejauh mana tujuan-tujuan yang telah ditetapkan tercapai.
9
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonimous. Problem solving cycle. Diakses dari www.wikipedia.org
2. Soekidjo, Notoatmodjo. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta:
Rineka Cipta: 2007; 86-105.
3. Soekidjo, Notoatmodjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-Prinsip Dasar.
Jakarta: Rineka Cipta: 1996; 74-94.
4. Direktorat Jendral Dinas Kesehatan Masyarakat Depatemen Kesehatan RI
Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas.. Jakarta: 2006; 11-35.
5. Azwar, Azrul. Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta: Bina Rupa Aksara:
1996; 182-208.
10