TUGAS PENYUNTINGAN DIGITAL II
“BREAKDOWN NASKAH : BELENGGU”
Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.S.n
Disusun Oleh :
Sekar Manik Pranita 14148159
Intan Yulia Febbyu Fenda 14148169
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA
2015
12.INT.RUMAH SUSUN, KAMAR ELANG - MALAM
Elang duduk di pinggir tempat tidurnya. Elang lalu merebahkan diri ditempat tidur.
Menutup matanya.
Tiba-tiba terdengar samar-samar suara anak perempuan tertawa.
OS ANAK PEREMPUAN
(tertawa)
Aku mau dibacain dongeng…
Elang membuka matanya. Ia terdiam sejenak mendengar gelak tawa orang. Ia lalu
bangkit dari tempat tidurnya.
CUT TO:
13.INT.RUMAH SUSUN, DEPAN PINTU KAMAR ANAK – SIANG
Elang berjalan pelan menuju ke sebuah pintu kamar. Di ruangan yang temaram,
tampak sinar terang terpancar dari bawah pintu kamar menembus lantai diluar.
OS PEREMPUAN
(baca cerita tentang Timun Mas)
OS ANAK PEREMPUAN
(tentang Timun Mas)
Elang berdiri ragu dan bingung didepan pintu. Pelan ia membuka pintu itu.
CUT TO:
14.INT.RUMAH ELANG, KAMAR ANAK – SIANG
Suasana kamar anak itu tampak terang. Kamar itu tampak rapih dan penuh hiasan
anak-anak. Tampak seorang perempuan duduk di lantai membelakangi Elang,
bersama seorang anak perempuan sambil membaca buku dongeng.
OS PEREMPUAN + ANAK
(dongeng Timun Mas)
Djenar menoleh ke arah Elang dan tersenyum. Ia bicara pada Senja dan menunjuk
kearah Elang. Senja tersenyum.
ELANG
Bagaimana kalian bisa ada disini?
DJENAR
Sini Elang… sini..
Ayo temenin kita mendongeng..
Elang tampak ragu.
DJENAR
Ayo..!
Elang melangkah mendekat.
Tiba-tiba muncul sosok Kelinci seukuran manusia dibelakang tubuh Djenar dan
Senja. Kelinci itu tersenyum bengis. Ia mengangkat tangannya yang menggenggam
sebuah pisau besar berkilat. Elang menatap ketakutan. Tiba-tiba dia diserang
kepanikan yang besar. Elang memejamkan matanya.
Lalu kemudian membukanya.
Tapi tiba-tiba dihadapannya kini berubah. Djenar dan Senja terkapar di lantai
bermandikan darah. Elang terbelalak. Kelinci itu menertawai Elang. Suara tawanya
membahana diseluruh ruangan. Kelinci itu lalu mengangkat pisaunya tinggi-tinggi
dan siap dihujamkan ke tubuh Djenar yang merangkak kearah Elang.
DJENAR
Elang… Tolong..kami…
Pisau ditangan Kelinci siap menghujam punggung Djenar.
CUT TO:
15.INT.RUMAH SUSUN, R.MAKAN DJENAR – PAGI
Elang mendobrak masuk ruangan Djenar sambil terengah-engah pucat. Dihadapannya
tampak Djenar duduk di meja makan bersama Guntur dan Senja. Keduanya tampak
kaku seperti ketakutan akan sesuatu. Kesemuanya menatap dingin dan bertanya
kearah Elang.
ELANG
Ma..maaf.., saya.. saya..
pikir kalian dalam bahaya..
GUNTUR
Siapa yang dalam bahaya?
Djenar tampak kaku ketakutan yang misterius.
ELANG
Maafkan saya…,
(Elang mengusap kepalanya)
Sepertinya saya hanya bermimpi… maafkan…
saya sudah mengganggu waktu sarapan kalian..
Elang buru-buru pergi.
Guntur menatap tajam kearah Elang.
CUT TO:
16.INT.KEDAI KOPI – SIANG
Suasana tidak begitu ramai. Ana menghampiri Elang.
ANA
Gimana kopinya?
ELANG
Ah, eh… Seperti biasa.
ANA
Kamu sepertinya gelisah? Kelinci itu
datang lagi?
ELANG
Ya.
ANA
Tapi itu kan cuma mimpi.
Elang menggeleng ragu.
ELANG
Entahlah..
Ana menghela nafas.
Penyelidik masuk dan melintas sambil menatap Elang.
Ibu pemilik kedai tampak tidak suka melihat Ana terlalu lama bicara pada Elang.
IBU PEMILIK KEDAI
Ana!
Ana menoleh kebelakang dan menatap Elang dengan bingung lalu pergi. Elang
melirik kearah penyelidik. Penyelidik sedang menghirup kopi. Tiba-tiba mata
penyelidik menatap tak berkedip pada dua orang perempuan yang baru masuk. Elang
memperhatikan hal itu. Si penyelidikpun tersadar jika Elang memperhatikannya. Ia
kembali meneguk kopinya.
Keduanya bertatapan dan Elang kembali mengalihkan pandangannya.
CUT TO:
17.INT.CLUB PINGGIRAN – SORE
Satu buah botol bir ditaruh dengan keras beradu dengan meja hingga suaranya
menyentak lamunan Elang. Seorang pengunjung mabuk menatap pada Elang.
PENGUNJUNG
Tambah bir-nya lagi!
Elang seperti tersadar, mengambil botol bir kosong itu dan mengambil dengan yang
baru.
Seorang pelayan bicara pada pemilik club diujung sambil memperhatikan Elang.
PELAYAN
Kayaknya ada yang salah Bos,
sama anak itu.
Pemilik club tampak mengamati Elang.
CUT TO:
Suasanan club seperti biasa diisi dengan para lelaki berwajah kasar dan perempuan
murahan.
Di bar Elang tampak punggung sedang membersihkan gelas. Tiba-tiba ia merasakan
sesuatu dan namanya dipanggil seseorang.
OS PEREMPUAN
Elang….
Elang terkesiap sejenak. Ia lalu membalikkan badannya pelan. Matanya lalu mencari-
cari asal suara. Di satu meja itu kosong hanya 1 botol bir serta asbak dengan asap
yang mengebul dari rokok yang menyala dengan bekas lipstik merah dipucuknya.
Elang merasakan ada sesuatu. Ia menoleh kearah kirinya. Dari arah kamar mandi
tampak seorang perempuan cantik bergaya murahan dengan lipstik merah tebal
berjalan ke arahnya.
Elang seperti terhipnotis dengan aura perempuan itu. Semuanya seperti berjalan pelan
(slowmotion). Perempuan itu menatap dingin tapi penuh arti pada Elang. Ia lalu
duduk dan menghisap rokok yang diambilnya dari asbak.
Elang seperti terhipnotis melihat perempuan itu.
Di meja bar pria albino tersenyum misterius memperhatikan Elang.
CUT TO:
DESKRIPSI KONSEP TEKNIK EDITING
FILM “ BELENGGU “
SCENE 12
SHOT 1 menunjukan suasana yang sepi. Pada pengambilan gambar
ini menggunakan kamera still dari atas kepala elang lalu adegan
selanjutnya elang merebahkan diri tanpa merubah pengambilan gambar.
Untuk menuju ke shot selanjutnya menggunakan teknik editing match cut
karena pada shot ini masih menunjukan satu kesatuan yang sama.
SHOT 2 adegan pada shot ini menggunakan pengambilan gambar
extreme close up pada telinga kemudian menggunakan teknik editing
straight cut untuk menunjukan pergerakan mata Elang yang mencari-cari
asal suara anak kecil. Teknik ini digunakan karena perpidahan adagen
secara langsung.
SHOT 3 pada adegan ini menunjukan suasana tegang, Elang merubah
posisinya dari shot 1 (merebahkan diri) lalu bangkit dari tidurnya dan
berjalan keluar menuju pintu. Suara anak kecil yang tertawa tetap
terdengar namun tidak nampak oranganya, maka dari itu pada yang
digunakan untuk shot selanjutnya menggunakan teknik editing L-Cut.
SCENE 13
SHOT 1 langkah kaki Elang mencoba menunjukan suasana disekitar
rumah susun sangat sepi, derap langkah Elang terdengar memenuhi
ruangan. Ia berjalan sangat pelan. Teknik pengambilan gambar yang
digunakan adalah panning mengikuti kaki elang. Teknik editing yang
digunakan untuk menuju shot selanjutnya menggunakan teknik match cut
karena menunjukan adegan yang masih berkesinambungan.
SHOT 2 pada adagen ini masih menunjukan suasana tegang, Elang
tiba didepan pintu kamar dimana suara anak kecil itu berasal. Teknik
pengambilan gambar yang digunakan adalah over the shoulder.
Pergerakan kamera menggunakan teknik follow mengikuti Elang dari
belakang. Untuk menuju shot selanjutnya, menggunakan teknik editing
match cut karena masih menunjukan satu kesatuan shot yang sama.
SHOT 3 pada adegan ini menunjukan raut wajah elang yang ragu dan
bingung didepan pintu kamar dimana suara anak kecil itu berasal.
Pengambilan gambar yang digunakan adalah medium close up. Teknik
editing yang digunakan untuk menuju shot selanjutnya adalah match cut
karena menunjukan adegan yang berkesinambungan.
SHOT 4 adegan yang ditunjukan adalah Elang membuka pintu secara
perlahan. Pergerakan kamera yang digunakan adalah panning dari tangan
(close up) menuju setengah badan (medium close up). Teknik editing
yang digunakan adalah contrast cut karena menunjukan perbedaan
pencahayaan dari gelap ke terang.
SCENE 14
SHOT 1 adegan yang ditunjukan adalah suasana kamar yang rapi dan
terang penuh hiasan anak-anak. Pergerakan kamera yang digunakan
adalah subjektif shot, karena kamera diposisikan menjadi mata Elang.
Teknik editing yang digunakan adalah straight cut karena perubahan
adegan dilakukan secara langsung.
SHOT 2 adegan yang ditunjukan adalah Elang sedang melihat seorang
perempuan dan anak kecil yang sedang membaca buku. Pengambilan
gambar yang digunakan adalah over the shoulder. Teknik editing untuk
menuju shot selanjutnya adalah match cut karena menunjukan satu
kesatuan adegan.
SHOT 3 adegan yang ditunjukkan adalah Djenar mengajak Elang
untuk ikut membaca dongeng. Pengambilan gambar yang digunakan
adalah over the shoulder. Teknik editing yang digunakan adalah match
cut supaya tidak terlihat adanya cutting.
SHOT 4 adegan Elang menunjukkan suasana yang tegang.
Pengambilan gambar yang digunakan adalah zoom out dari tangan kelinci
yang membawa pisau menuju over the souldier Elang. Teknik editing
yang digunakan untuk shot selanjutnya straight cut karena menunjukan
perpindahan gambar secara langsung.
SHOT 5 Pengambilan gambar yang ditunjukan adalah medium close
up kelinci yang sedang mengangkat tangannya membawa sebuah pisau.
Teknik editing yang digunakan untuk shot selanjutnya adalah contras cut
karena menunjukan perbedaan dari muka kelinci ke muka Elang.
SHOT 6 adegan ini menunjukan wajah Elang yang sangat ketakutan.
Pengambilan gambar yang digunakan adalah close up pada wajah Elang.
Teknik editing yang digunakan untuk shot selanjutnya match cut karena
masih satu kesatuan.
SHOT 7 Pengambilan gambar yang digunakan adalah close up dan
wajah yang ditunjukan sangat panik kemudian Elang menutup matanya.
Teknik yang digunakan dalam adegan ini match cut karena masih dalam
kesatuan yang sama atau masih berkesinambungan,
SHOT 8 Pengambilan gambar yang digunakan masih sama dengan
adegan pada shot yang sebelumnya hanya saja adegan Elang yang semula
menutup mata lalu membuka matanya. Teknik editing yang digunakan
untuk shot selanjutnya adalah straight cut karena menunjukan perubahan
langsung.
SHOT 9 Pangambilan gambar yang digunakan medium long shot.
Teknik editing yang digunakan straight cut karena menunjukan
perubahan secara langsung.
SHOT 10 pengambilan gambar yang digunakan medium close up dari
belakang Elang. Teknik editing yang digunakan untuk shot selanjutnya
adalah match cut karena menunjukan perubahan gambar yang masih
berkesinambungan.
SHOT 11 Pengambilan gambar yang digunakan over the shoulder.
Teknik editng gambar yang digunakan untuk shot berikutnya adalah
mutch cut karena adanya perubahan adegan yang masih
berkesinambungan.
SHOT 12 Pada adegan ini menunjukan suasana yang sangat tegang
karena pisau yang semula ditangan kelinci menghujam punggung Elang.
Pengambilan gambar yang digunakan medium close up. Teknik editing
yang digunakan adalah contras cut karena perbedaan adegan yang di
dalam kamar lanjut di luar ruangan.
SCENE 15
SHOT 1 Pada adegan ini menunjukan suasana yang sangat tegang karena
Elang mendobrak pintu dan masuk ke ruangan Djenar. Pengambilan
gambar yang digunakan Long Shot. Teknik editing yang digunakan untuk
shot selanjutnya adalah contras cut karena menunjukan perbedaan
adegan.
SHOT 2 Pada adegan ini menunjukan suasana yang tegang dan
tampak Djenar duduk di meja makan bersama Guntur dan Senja.
Pengambilan gambar yang digunakan medium long shot. Teknik editing
untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan straight cut karena
perubahan yang dilakukan secara langsung.
SHOT 3 Pada adegan ini menunjukan suasana yang tegang, Guntur
dan Senja tampak kaku seperti ketakutan akan sesuatu. Pengambilan
gambar yang digunakan medium shot. Teknik editing untuk berpidah ke
shot selanjutnya menggunakan straight cut karena perubahan yang
dilakukan secara langsung.
SHOT 4 Pada adegan ini menunjukan suasana yang tegang dan
menatap dingin dan bertanya kepada Elang. Pengambilan gambar yang
digunakan medium long shot. Teknik editing untuk berpidah ke shot
selanjutnya menggunakan straight cut karena perubahan yang dilakukan
secara langsung.
SHOT 5 Pada adegan ini menunjukan wajah Djenar tampak ketakutan
misterius. Pengambilan gambar yang digunakan medium close up. Teknik
editing untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan match cut
karena karena menunjukan adegan yang masih berkesinambungan.
SHOT 6 Pada adegan ini menunjukan Elang mengusap kepalanya.
Pengambilan gambar yang digunakan medium close up. Teknik editing
untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan straight cut karena
perubahan yang dilakukan secara langsung.
SHOT 7 Pada adegan ini menunjukan Guntur menatap wajah tajam
Elang. Pengambilan gambar yang digunakan medium close up. Teknik
editing untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan straight cut
karena perubahan yang dilakukan secara langsung.
SCENE 16
SHOT 1 Pada adegan ini menunjukan suasana tidak begitu ramai,
kemudian Ana menghampiri Elang. Pengambilan gambar yang digunakan
medium long shot. Teknik editing untuk berpidah ke shot selanjutnya
menggunakan match cut karena karena menunjukan adegan yang masih
berkesinambungan.
SHOT 2 Pada adegan ini menunjukan Elang yang sedang
menggelengkan kepala. Pengambilan gambar yang digunakan medium
close up. Teknik editing untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan
straight cut karena karena menunjukan cutting langsung adegan dari
medium long shot ke Elang kemudian medium close up ke wajah Elang.
SHOT 3 Pada adegan ini menunjukan penyelidik masuk dan menatap
Elang (di dalam kedai kopi). Pengambilan gambar yang digunakan medium
long shot. Teknik editing untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan
match cut karena karena menunjukan adegan yang masih
berkesinambungan.
SHOT 4 Pada adegan ini menunjukan ibu pemilik kedai tidak suka
melihat Ana lama berbicara dengan Elang. Pengambilan gambar yang
digunakan medium long shot. Teknik editing untuk berpidah ke shot
selanjutnya menggunakan straight cut karena karena perubahan yang
dilakukan secara langsung.
SHOT 5 Pada adegan ini menunjukan Ana menoleh kebelakang saat
dipanggil ibu pemilik kedai. Pengambilan gambar yang digunakan over
the shoulder. Teknik editing untuk berpidah ke shot selanjutnya
menggunakan straight cut karena karena perubahan yang dilakukan secara
langsung.
SHOT 6 Pada adegan ini menunjukan Ana meninggalkan Elang.
Pengambilan gambar yang digunakan over the shoulder dari ana dan long
shot dari Elang. Teknik editing untuk berpidah ke shot selanjutnya
menggunakan straight cut karena karena perubahan yang dilakukan secara
langsung.
SHOT 7 Pada adegan ini menunjukan Elang menyelidik kearah
penyelidik. Pengambilan gambar yang digunakan over the sholdier.
Teknik editing untuk berpindah ke shot selanjutnya menggunakan jump
cut adanya teknik cutting yang menghilangkan durasi asli waktu.
SHOT 8 Pada adegan ini menunjukan penyelidik melihat 2 wanita
yang baru masuk. Pengambilan gambar yang digunakan over the shoulder
dari penyelidik dan long shot dari 2 wanita itu. Teknik editing untuk
berpidah ke shot selanjutnya menggunakan match cut karena karena
menunjukan adegan yang masih berkesinambungan.
SHOT 9 Pada adegan ini menunjukan mata Elang yang memperhatika
penyidik. Pengambilan gambar yang digunakan extreme close up. Teknik
editing untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan match cut
karena karena menunjukan adegan yang masih berkesinambungan.
SHOT 10 Pada adegan ini menunjukan Elang dan penyidik bertatapan,
kemudian Elang mengalihkan pandangan. Pengambilan gambar yang
digunakan over the shoulder. Teknik editing untuk berpidah ke shot
selanjutnya menggunakan contras cut karena menunjukan perpindahan
gambar dari dalam kedai ke depan club.
SCENE 17
SHOT 1 Pada gambar dibawah ini menunjukan club pinggiran.
Pengambilan gambar yang digunakan long shot. Teknik editing untuk
berpindah ke shot selanjutnya menggunakan straight cut karena
menunjukan perubahan yang dilakukan secara langsung.
SHOT 2 Pada adegan ini menunjukan ekspresi Elang yang terkejut
dari lamunanya karena botol yang ditaruh dengan keras diatas meja.
Pengambilan gambar yang digunakan medium shot. Teknik editing untuk
berpindah ke shot selanjutnya menggunakan l-cut karena menunjukan
suara pengunjung yang ingin meminta tambahan bir tetapi pada gambar
ini hanya ditunjukan tanganya.
SHOT 3 Pada adegan ini menunjukan pengunjung meminta tambahan
bir yang digambar berikut hanya menunjukan tangannya. Pengambilan
gambar yang digunakan close up. Teknik editing untuk berpidah ke shot
selanjutnya menggunakan straight cut karena menunjukan perpindahan
gambar secara langsung.
SHOT 4 Pada adegan ini menunjukan Elang mengambil botol yang
kosong dan menggantikannya dengan bir yang baru. Pengambilan gambar
yang digunakan medium shot. Teknik editing untuk berpidah ke shot
selanjutnya menggunakan contras cut karena menunjukan adegan yang
berbeda.
SHOT 5 Pada adegan ini menunjukan pemilik club dan seorang
pelayan yang sedang berbincang di pojok club. Pengambilan gambar yang
digunakan medium shot. Teknik editing untuk berpidah ke shot
selanjutnya menggunakan straight cut karena menunjukan bahwa
perubahan yang dilakukan secara langsung.
SHOT 6 Pada adegan ini menunjukan suasana di dalam club.
Pengambilan gambar yang digunakan high angle. Teknik editing untuk
berpidah ke shot selanjutnya menggunakan straight cut karena
menunjukkan perpindahan secara langsung.
SHOT 7 Pada adegan ini menunjukan Elang membersihkan gelas.
Pengambilan gambar yang digunakan medium over the shoulder. Teknik
editing untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan match cut
karena menunjukkan adegan yang masih berkesinambungan.
SHOT 8 Pada adegan ini menunjukan Elang membalikan badan.
Pengambilan gambar yang digunakan medium close up. Teknik editing
untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan straight cut karena
menunjukkan perpindahan adegan secara langsung.
SHOT 9 Pada adegan ini menunjukan diatas meja ada botol dan asbak
dengan asap yang mengepul dari rokok dan bekas lipstik. Pengambilan
gambar yang digunakan high angle. Teknik editing untuk berpidah ke shot
selanjutnya menggunakan straigh cut karena menunjukkan perpindahan
secara langsung.
SHOT 10 Pada adegan ini menunjukan Elang menoleh kea rah kiri.
Pengambilan gambar yang digunakan over the shoulder. Teknik editing
untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan straigh cut karena
menunjukkan perpindahan secara langsung.
SHOT 11 Pada adegan ini menunjukan wanita dari kamar mandi
berjalan menuju arah Elang. Pengambilan gambar yang digunakan over
the shoulder. Teknik editing untuk berpidah ke shot selanjutnya
menggunakan jump cut karena menunjukkan teknik cutting yang
menghilangkan durasi asli waktu.
SHOT 12 Pada adegan ini menunjukan wanita berjalan menuju arah
Elang. Pengambilan gambar yang digunakan medium shot. Teknik editing
untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan jump cut karena
menunjukkan teknik cutting yang menghilangkan durasi asli waktu.
SHOT 13 Pada adegan ini menunjukan wanita menatap dingin ke
Elang. Pengambilan gambar yang digunakan over the shoulder. Teknik
editing untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan straight cut
karena menunjukkan perpindahan secara langsung.
SHOT 14 Pada adegan ini menunjukan wanita menghisap rokok yang
diambil dari asbak. Pengambilan gambar yang digunakan middle close up.
Teknik editing untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan straight
cut karena menunjukkan perpindah secara langsung.
SHOT 15 Pada adegan ini menunjukan pria Albino tersenyum
misterius memperhatikan Elang. Pengambilan gambar yang digunakan
middle close up.