DEFENISI :• Nikah adalah : Akad yang menghalalkan
pergaulan dan membatasi hak dan kewajiban serta tolong menolong antara seorang laki-laki dan seorang perempuan yang bukan mahram.
• Pengertian yang luas pernikahan adalah : Merupakan suatu ikatan lahir antara dua orang laki-laki dan perempuan untuk hidup bersama dalam suatu rumah tangga dan keturunan yang dilangsungkan menurut ketentuan-ketentuan syari’at Islam.
FAEDAH-FAEDAH PERNIKAHAN :
• Memperoleh anak / keturunan.• Menyalurkan syahwat.• Menghibur hati• Mengelola rumah tangga• Melaksanakan kewajiban kemasyarakatan
TUJUAN PERNIKAHAN :
• Karena mengharapkan harta benda• Karena mengharapkan kebangsawanan• Karena ingin melihat kecantikannya• Karena agama dan budi pekertinya yang baik
MEMINANG
Meminang artinya menyatakan permintaan untuk menikah dari seorang laki-laki kepada seorang perempuan atau dengan perantaraan seseorang yang dipercaya.
Sifat-sifat perempuan yang baik :
• Yang beragama dan menjalankannya• Keturunan orang yang subur (mempunyai
keturunan yang sehat)• Yang masih perawan
HUKUM, RUKUN DAN SYARAT AKAD NIKAH
Hukum nikah :• Jaiz (diperbolehkan), ini asal hukumnya.• Sunat, bagi orang yang berkehendak serta mampu
memberi nafkah dan lainnya.• Wajib, bagi orang yang mampu memberi nafkah dan
dia takut akan tergoda pada kejahatan (zina).• Makruh, bagi orang yang tidak mampu memberi
nafkah.• Haram, bagi orang yang berniat akan menyakiti
perempuan yang dinikahinya.
Rukun dan syarat yang harus dipenuhi demi sahnya nikah ialah :
• Adanya izin dari wali calon istri.• Adanya kerelaan dari siwanita ( calon istri ).• Adanya dua orang saksi yang dikenal luas
sebagai orang-orang baik.• Adanya lafal ijab dan qabul yang
bersambungan ( tidak terputus antara keduanya dengan ucapan-ucapan lain yang tidak ada hubungannya ).
Etika-etika Nikah dan Sunnah-sunnahnya :
• Khutbah yaitu : Khutbah oleh penceramah• Walimah yaitu : Jamuan resepsi pernikahan• Pengumuman pernikahan.• Doa untuk kedua mempelai
Syarat pengantin perempuan :
• Bukan perempuan yang dalam iddah.• Tidak dalam ikatan perkawinan dengan orang
lain• Antara laki-laki dan perempuan bukan muhrim• Bukan perempuan musyrik.
WALI
Susunan Wali :a. Bapaknya.b. Kakeknya (bapak dari bapak mempelai perempuan).c. Saudara laki-laki yang seibu sebapak dengannya.d. Saudara laki-laki yang sebapak saja dengannya.e. Anak laki-laki dari saudara laki-laki yang seibu sebapak
dengannya.f. Anak laki-laki dari saudara laki-laki yang sebapak saja
dengannya.g. Saudara bapak yang laki-laki (paman dari pihak bapak).h. Anak laki-laki pamannya dari pihak bapak.i. Hakim .
Keistimewaan bapak dari wali-wali yang lain :
• Tidak ada permusuhan antara bapak dan anak• Hendaklah dinikahkan dengan orang yang setara• Maharnya tidak kurang dari mahar misil
(sebanding)• Tidak dinikahkan dengan orang yang tidak
mampu membayar mahar• Tidak dinikahkan dengan laki-laki yang
mengecewakan (membahayakan) sianak kelak.
Wali Hakim ialah :
Kepala Negara yang beragama Islam dan dalam hal ini biasanya kekuasaannya di Indonesia dilakukan oleh Kepala Pengadilan Agama, ia dapat mengangkat orang lain menjadi hakim (biasanya yang diangkat Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan) untuk mengaqadkan nikah perempuan yang berwali hakim.
KEWAJIBAN-KEWAJIBAN SUAMI• Menyelenggarakan walimah.• Pergaulan yang baik• Bercanda dan bersenda gurau.• Memimpin dengan keramahan bercampur
ketegasan• Menjaga sikap cemburu seperlunya.• Sederhana dalam memberikan nafkah• Mengajari istri yang perlu baginya.• Berlaku adil terhadap para istri• Mengatasi pertengkaran suami istri
KEWAJIBAN-KEWAJIBAN ISTRI
• Seorang istri wajib mentaati suaminya dalam segala yang diinginkan mengenai dirinya selama tidak mengandung maksiat terhadap Allah SWT.
• Tinggal ditempat kediaman yang disediakan suami.• Menjaga kesucian diri.• Menyimpan rahasia keluarga• Tidak menuntut suami lebih dari yang benar-benar diperlukan serta
berupaya menjauhkan diri dari penghasilan suami yang berasal dari yang haram.
• Seorang istri wajib menjaga harta milik suaminya dengan tidak membelanjakannya kecuali untuk sesuatu yang benar-benar diperlukan
• Seorang istri harus menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rumah tangganya sejauh kemampuannya
• Seorang istri tidak berhak berpuasa sunnah kecuali dengan izin suaminya• Seorang istri harus memperhatikan kebersihan lahiriahnya sehingga selalu
menyenangkan suaminya• Seorang istri haruslah sangat besar kasih sayangnya terhadap putra-
putrinya.
MAHAR / MASKAWIN
Jika melangsungkan pernikahan, suami diwajibkan memberi sesuatu kepada istri baik berupa uang, ataupun barang (harta benda). Pemberian inilah yang dikatakan mahar (maskawin).
Hukum-hukum tentang Mahar :• Mahar disunnahkan murah, karena Rosulullah s.a.w. bersabda:’’Wanita
yang paling besar berkahnya ialah wanita yang paling mudah (murah) maharnya.”
• Mahar disunnahkan ditentukan bentuknya pada saat akad.• Mahar boleh dengan sesuatu yang mubah yang lebih dari seperempat
dinar, karena Rasulullah s.a.w. bersabda:”Carilah mahar kendati cuma cincin dari besi.”
• Mahar boleh dibayar kontan pada saat akad nikah atau ditunda atau sebagiannya saja yang ditunda.Hanya saja sebagian mahar sunnah diserahkan sebelum suami menggauli istrinya.
• Mahar menjadi tanggungan suami pada saat akad dan menjadi wajib ketika suami menggauli istrinya.
• Jika suami meninggal dunia sebelum menggauli istrinya dan setelah akad, maka istri berhak mewarisinya dan mendapatkan maharnya secara utuh, karena Rasulullah s.a.w.memutuskan seperti itu.
QS AN-NISA : 3
Firman Allah SWT : Maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang
kamu senangi, dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja.
QS AN-NISA : 19
Firman Allah SWT : Pergaulilah istri-istri kamu dengan sebaik-baiknya.
QS AN-NISA :24 Dan diharamkan juga kamu mengawini
wanita-wanita yang masih bersuami
QS AN-NISA : 23Diharamkan kamu mengawini :• Ibumu sendiri• Anak-anakmu yang perempuan• Saudara-saudaramu yang perempuan seibu atau seayah• Saudara-saudara bapakmu yang perempuan• Saudara-saudara ibumu yang perempuan• Anak-anak perempuan dari saudaramu yang laki-laki• Anak-anak perempuan dari saudaramu yang perempuan• Ibu yang menyusuimu• Saudara-saudara perempuan sepersusuan• Mertua-mertuamu• Anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu• Istri-istri dari anak kandungmu• Mengawini dua wanita bersaudara sekaligus
QS AR-RUM :21
• Dan diantara tanda-tanda kekuasaan Allah ialah diciptakanNya untukmu istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu mendapat sakinah (ketenangan hati). Dan dijadikanNya kasih sayang antara kamu (suami-istri). Sesungguhnya yang demikian menjadi tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berfikir.
NUSYUZ (DURHAKA)
Apabila istri menentang kehendak suami dengan tidak ada alasan yang dapat diterima menurut hukum syara’, tindakan itu dipandang durhaka.
Tindakan yang harus dilakukan suami terhadap istri yang durhaka :
• Suami berhak memberi nasihat kepada istri bila tanda-tanda kedurhakaan istri sudah tampak.
• Sesudah nyata durhakanya, suami berhak berpisah tidur darinya.
• Kalau dia masih terus juga durhaka, suami berhak memukulnya.
KESIMPULAN• Islam telah mengatur segala sesuatu tentang
pernikahan secara lengkap dan benar.• Islam meningkatkan derajat wanita dan
menempatkannya pada kedudukan yang terhormat sesuai dengan kodratnya.
• Tercapainya keluarga yang bahagia, sangat bergantung pada eratnya hubungan antara kedua suami istri, dimana keduanya masing-masing mampu menjalankan kewajibannya sebagai suami dan istri yang baik.
• Poligami walaupun diijinkan dalam Agama Islam, namun ternyata persyaratannya sangat berat antara lain harus mampu berlaku adil.
DAFTAR PUSTAKA
a. Al-Ghazali.Menyingkap Hakikat Perkawinan.Cetakan XII.Bandung.
b. H.Sulaiman Rasjid.Fiqih Islam.Cetakan 34. Bandung.PT Sinar Baru Algensindo
c. Abu Bakr Jabir Al-Jazairi.Ensiklopedi Muslim.Cetakan IV.Jakarta Timur.Darul Falah
d. H.Oemar Bakry.Tafsir Rahmat.Penerbit Mutiarae. Drs.H.Moh.Rifa’i.Fiqih Islam Lengkap.Semarang.
PT Karya Toha Putra .