Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan kepada Pemerintah untuk mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan, ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa serta memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia
UU 12/2012 Pasal 5 Pendidikan Tinggi bertujuan: a. berkembangnya potensi Mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa;
b. dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa;
c. dihasilkannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitian yang memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia; dan
d. terwujudnya Pengabdian kepada Masyarakat berbasis penalaran dan karya Penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
TUJU
H M
ASA
LAH
Unsur Posisi Tujuan
Nilai Ditentukan Menentukan Tata tentram dan kebahagiaan
Prinsip kaidah Ditentukan & Menentukan Menentukan Sebab akibat
Strategi Ditentukan & Menentukan Menentukan Terfokus
Fungsi Menentukan & Ditentukan Menentukan Mencapai tujuan
Instrumentasi/Alat Menentukan Menentukan Kemudahan
CASING CONTEXT CONTENT
COMMITMENT COMPREHENSIVE CONSISTENT
CHARACTER
COMPETENCE
Lingkup Kurikulum Keluaran
Sekolah Formal
Fighter
Leader
Manager
Operator
Janitor
Masyarakat
Rumah Ibadah
Keluarga
Individu
ICT sbg SARANA INTERAKSI
KATA DUSTA
Konsisten KEJAHATAN
KEMANUSIAAN JANJI INGKARI
AMANAT KHIANAT
Corp
Coopr
Govt
DISRUPSI SEBAGAI PROSES
STAGE ZERO Mono culture Subsistence Agriculture Dependency
STAGE ONE Single Manufacturing under foreign guidance Vietnam
STAGE TWO Have supporting industries, but Still under foreign guidance Thailand Malaysia
STAGE THREE Management and technology mastered, can produce high quality goods South Korea PRC Taiwan
STAGE FOUR Full capability in innovation and product design as global leader US, Japan UE
Avoiding the middle income trap: Renovating Industrial Policy Formulation in Vietnam (Ohno, K., 2009
INDUSTRI GENERASI 4: DIGITALISASI MOBILISASI OTOMATISASI AUGMENTASI DISINTERMEDIASI
Harga minyak 14 Juli 2008, US$ 147/bl; 19 Agts ‘15: US$ 42,34/bl; 15 Des ‘15: US$ 36,38/bl 10 Apr ‘17: 52,8/bl, 27 Sept ‘17: 52,13/bl; 4 Mei 2018: 69,79/bl
CORPORATE CAPITALISM VERSUS STATE CAPITALISM
News Week, Jan 2010; Wall Street Journal, 26 Oct 2011 The Economist, 24 Mei 2014, Black Monday, 24 Augt 2015 ASEAN-U.S. Summit, 15 Feb 2016 TPP is global corporate coup
Bail out US$ 350 bio
Stimulus US$ 350 bio
QE I +/- US$323 bio
QE II US$ 600 bio
QE III US$ 438 bio ???
Manufacture Industrial War/ Trade War
Currency War
Economy War
ICT War
US$83 US$85
Cyber War
Tapering off
ECO IDEO WAR
FED
P
OLI
CY
WB
ADB
VS
NDB
AIIB
Fed Fund Rate OWG VS OBOR
MILITER : WILAYAH, SISTEM dan STRATEGI, PERALATAN, KOALISI
EKONOMI: MNC, ULN, GLOBALISASI (WB, IMF,WTO), Pasar Bebas, Teknologi
SosBud: Film, Media Massa, Bea siswa, Sistem Pendidikan, Gaya hidup
AGAMA: HAM, LIBERALISME, MATERIALISME, SEKULARISME,
PLURALISME
SYMBOLIC TORTURE
STOCKHOLM SYNDROME
MISLEADING SIMPLIFICATION
POLITIK : Demokrasi Liberal,Pemerintahan, Pre-emptive M/W n, Policy, Regulasi SISTEM
PELAKU
FALSE ASPIRATION
FALSE REPRESENTA
TIVE
FALSE AUTHORITY
FALSE GOVERNANCE
FALSE PUBLIC POLICY
DISTRUST DISORDER
DISOBEDIENT
F A L S E V O T E
FALSE VOTE
General Election
False Certainty
3D’s SOCIETY
BERAMANAT TAPI BERHIANAT BERPANGKAT TAPI TIDAK TEHORMAT MENJABAT TAPI TIDAK BERMARTABAT
Kata Joe Klein (Kolomnis Politik majalah TIME): “DEMOKRASI LIBERAL di AS ditentukan oleh : 1. Pollster 2. Media massa, Biro Iklan dan PR 3. Lobbyst dan LSM 4. Parpol
5. Pemodal.” MAKA :
NEOLIBERAL (PEMODAL) PENGUASANYA
DEMOKRASI KORPORASI
TANPA DEMOKRASI EKONOMI DI SEBELAHNYA, KITA BELUMLAH MERDEKA
BAGI HASIL
KECERDASAN SPIRITUAL
KECERDASAN INTELEKTUAL
KECERDASAN EMOSIONAL
KECERDASAN SOSIAL
Berbagi
Simpati/Empati
Menjaga emosi Memaafkan
Silaturahim
Konsisten
Survei majalah TIME, 15 Juli 1974 : SIAPA PEMIMPIN BESAR dan PALING BERPENGARUH di DUNIA ?
Indikator terpenting kepemimpinan :
1. Melindungi pengikut / rakyat2. Mencerdaskan dan menyejahterakan pengikut /
rakyat3. Menumbuhkan dan mengembangkan keyakinan
pengikut / rakyat bahwa perjalanan ke depan adalahbenar
BANDINGKAN DENGAN KATA PEMBUKAAN UUD 1945