UNIT 8
PERMAINAN
Deskripsi Mata kuliah:
Membahas beberapa teknik dasar permainan, macam-macam permainan anak yang
menggunakan alat, maupun permaianan yang tidak menggunakan alat, permainan bola kecil
dan permainan bola besar fasilitas/lapanagan yang digunakan, serta mampu memperagakan/
melakukan dan menilai-nya melalui pengamatan dan latihan.
Tujuan/Sasaran belajar:
Setelah mengikuti perkuliahan pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi, mahasiswa
memiliki pengetahuan, keterampilan , nilai dan sikap terhadap pendidikan jasmani, kesehatan
dan rekreasi serta
Dapat memahami, menguasai dan melakukan berbagai bentuk permainan anak menggunakan
alat dan tanpa alat, permainan bola kecil dan permainan bola besar, serta mampu menerapkan
dan menilainya sesuai peraturan (perwasitan) dalam permainan tersebut.
Pendahuluan
Permainan yang disajikan dalam pembahasan ini merupakan salah satu aspek yang
harus dikembangkan oleh guru. Permainan disusun untuk mengembangkan keterampilan fisik
dan motorik halus maupun kasar dalam suasana yang riang dan bersemangat. Anak-anak
akan menikmati permainan tersebut dan tanpa terasa di akhir permainan akan menguasai
keterampilan gerak tertentu. Kemampuan yang diharapkan Anda menguasai dan dapat
menjelaskan tentang definisi permainan dan tahu teori yang mendasari kegiatan bermain.
Setelah mempelajari dengan seksama unit ini diharapkan secara operasional dapat dengan
sungguh-sungguh mengerti arti penting dari bermain dan bagaimana permainan itu membentuk
karakter seseorang.
Teori bermain membahas tentang aktivitas jasmani anak yang dilakukan dengan rasa
senang, sederhana serta kaitan bermain sebagai wahana pencapaian dengan rasa senang, serta
kaitan bermain sebagai wahana pencapaian tujuan pendidikan (Sukintaka, 1992). Selanjutnya
dalam buku yang sama dilanjutkan bermain merupakan kegiatan yang dilakukan dengan rasa
senang, sukarela, sungguh-sungguh, tetapi bukan merupakan suatu kesungguhan, dan semata-
mata hanya memperoleh kesenangan. Dari dua definisi tadi dapat dijadikan sebagai dasar
bahwa permainan adalah sesuatu yang dimainkan untuk bermain yang bertujuan untuk
memperoleh kesenangan. Permainan dibagi atas dua yaitu permainan untuk bermain (play)
dan permainan untuk bertanding (game). Permainan dalam bentuk bermain dilakukan guna
mengisi waktu luang dan bersifat hiburan yang pada umumnya dilakukan anak-anak.
Pendekatan permainan digunakan sebagai dasar untuk merancang sebuah kurikulum yang
disebut dengan model kurikulum permainan. Secara teoritis model ini berpijak pada teori
perkembangan Jean Piaget, model pembelajaran konstruktif dan praktik pembelajaran yang
sesuai dengan perkembangan (Developmentally Appropriate Practice) anak usia dini.
Kurikulum yang berbasis pada permainan ini menekankan pada pentingnya
perkembangan kreativitas anak dan peranan permainan untuk membantu perkembangan anak
yang meliputi 6 aspek yang saling berhubungan, yaitu kepribadian, emosi, kognisi,
komunikasi, sosialisasi dan keterampilan gerak motorik. Model kurikulum permainan
merupakan model yang fleksibel, terbuka, dan mudah digunakan oleh guru. Model ini
memusatkan pada pengoptimalan perkembangan anak melalui kegiatan yang terintegrasi,
interaksi dengan lingkungan, dan pendekatan permainan bagi anak yang mempelajari
lingkungan.
Makna bermain dalam pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Bermain merupakan aktivitas yang dilakukan dengan suka rela atas dasar rasa senang.
2. Bermain dengan rasa senang, menumbuhkan aktivitas yang dilakukan secara spontan.
3. Bermain dengan rasa senang, untuk memperoleh kesenangan, menimbulkan kesadaran
agar bermain dengan baik perlu berlatih, kadang-kadang memerlukan kerjasama dengan
teman, menghormati lawan, mengetahui kemampuan teman, patuh pada peraturan, dan
mengetahui kemampuan dirinya sendiri.
Gabbard, Leblanc, dan Lowy (1987) mengutarakan bahwa pertumbuhan,
perkembangan dan belajar lewat aktivitas jasmani akan mempengaruhi:
1. Ranah kognitif ; Kemampuan berpikir (bertanya, kreatif, dan menghubungkan)
kemampuan memahami (perceptual ability) menyadari gerak, dan penguatan akademik.
2. Ranah psikomotor ; Pertumbuhan biologik, kesegaran jasmani, keterampilan gerak, dan
peningkatan keterampilan gerak.
3. Ranah Afektif ; Rasa senang, penanggapan yang sehat terhadap aktivitas jasmani,
kemampuan menyatakan dirinya (mengaktualisasi diri), menghargai sendiri, dan ada
konsep diri, Sukintaka (1992).
A. Teori dan Peraktik Bermain
Menurut komite kebijakan laboratorium perkembangan anak, seperti yang dikutip
Caron dan Allen (1985), pengoptimalan perkembangan anak yang ingin dicapai melalui
permainan ini secara terperinci meliputi :
1. Nilai diri dan percaya diri.
2. Kepercayaan, tanggungjawab dan kepedulian terhadap sesama.
3. Hubungan interpersonal dan keterampilan berkomunikasi yang efektif.
4. Kemampuan untuk berpikir/bersikap secara mandiri dan mengembangkan kontrol diri.
5. Keterampilan untuk mengemukakan gagasan dan perasaannya.
6. Pemahaman dan pengelolaan informasi tentang lingkungan fisik dan sosialnya.
7. Pemerolehan dan penggunaan keterampilan untuk memecahkan masalah.
8. Rasa ingin tahu tentang dunia sekitarnya dan rasa nyaman dalam belajar dan
bereksplorasi.
Permainan dapat membentuk percaya diri. Ini dimaksudkan dengan bermain dapat
meningkatkan kemampuan untuk tampil di depan umum. Setiap permainan selalu melibatkan
lebih dari satu orang, dengan demikian anak akan dikondisikan untuk mau tampil. Dengan
tampilnya anak dihadapan teman sebaya merupakan suatu kondisi yang baik untuk
menumbuhkan sikap memiliki harga diri yang pada akhirnya percaya diri akan terpupuk
dengan tidak sengaja. Kesempatan untuk membentuk team (menjadi kapten) adalah contoh
yang baik dimana anak mempunyai hak untuk memutuskan membuat team seperti yang dia
mau. Pada waktu anak ditunjuk dan harus maju ke depan atau mengajukan diri sebagai
pembentuk team merupakan pengalaman pemupukan kepercayaan diri.
Kepercayaan tanggungjawab, dan keterampilan berkomuniasi yang efektif. Dengan menjadi
angota dalam satu team anak dalam sebuah permainan yang kompetitif memerlukan
kemampuan untuk bekerjasama dengan anak-anak yang lain. Apabila anak mampu
berkoordinasi dengan satu team untuk bekerjasama dan melaksanakan setiap hal yang telah
disepakati secara langsung merupakan bentuk latihan tanggung jawab dan memelihara
keterampilan berkomunikasi. Komunikasi ini dapat dilakukan secara verbal atupun non
verbal.
Kemampuan untuk berpikir/bersikap secara mandiri dan mengembangkan kontrol
diri. Hal ini mengacu pada kemampuan kognitif dan emosional. Dalam setiap permainan pasti
ada yang diistilahkan sebagai team yang kuat atupun lemah, dan pada akhirnya akan
menghasilkan team yang menang dan kalah. Dalam permainan yang telah dilaksanakan, anak
belajar untuk menerima dirinya dalam team yang kuat atupun lemah dan akhirnya belajar
memahami nilai menang dan kalah.
Efek dari memahami nilai menang dan kalah adalah kemampuan untuk
mengekspresikan dengan benar bagaimana jika menang dan bagaimana jika kalah. Hal yang
sedikit berat adalah belajar mengendalikan diri atas keadaan sebagai team yang kalah.
Keterampilan untuk mengemukakan gagasan dan perasaannya. Hal ini tidak jauh berbeda
dengan pembahasan sebelumnya bahwa kemampuan untuk mengungkapkan gagasan dan
perasaan diperlukan kepercayaan diri dan kemampuan untuk mengontrol diri. Dapat
dibayangkan dalam keadaan team yang kalah dalam sebuah permainan, pada waktu anak-
anak menentukan strategi, dalam keadaan suhu tubuh panas diharuskan untuk berpikir dan
mengusulkan pendapatnya sementara setiap anak pasti memiliki pendapat, sementara belum
dapat dipastikan bahwa pendapatnya akan dipakai oleh team. Dalam sebuah permainan
kejadian ini akan terjadi begitu cepat dan anak akan mempunyai pengalaman yang sungguh
berharga di masa kehidupan mendatang.
Pemahaman dan pengelolaan informasi tentang lingkungan fisik dan sosialnya. Anak
secara insting akan mengetahui keadaan fisiknya ataupun fisik lingkungan dan sosial. Dengan
melihat lingkungan ini dan kemampuan imajinasi yang dimiliki anak dapat membuat ataupun
menciptakan permainan yang cocok dengan apa yang dilihat dan dirasakan. Seperti di
lingkungan yang banyak lumpur, anak akan bermain dengan lumpur, di tanah yang lapang
akan banyak bermain berlari, di tempat yang banyak tempat bersembunyi akan bermain petak
umpet dan lain sebagainya.
Perolehan dan penggunaan keterampilan untuk memecahkan masalah. Bermain
memiliki transfer pembelajaran dari keterampilan yang telah diperoleh. Sebagai contoh dalam
perminan petak umpet anak akan memiliki keterampilan untuk waspada dan teliti dalam
mencari teman yang bersembunyi. Transfer belajar keterampilan itu dapat dimunculkan
dalam bidang lain seperti belajar ilmu yang memerlukan ketelitian ataupun kecermatan.
Rasa ingin tahu tentang dunia sekitarnya dan rasa nyaman dalam belajar dan
berekplorasi. Sikap alami anak-anak adalah rasa ingin tahu yang besar. Seringkali rasa ingin
tahu ini ditindas oleh orang dewasa dengan gampangnya karena kesal dengan pertanyaan
yang menurut orang dewasa tidak masuk akal atau terlalu mudah. Atau keiingintahuan anak
soal ketinggian di atas pohon dengan memanjat dilarang oleh orang dewasa dengan alasan
keamanan dan keselamatan.
Permainan akan mengasah kemampuan anak terutama dalam menumbuhkan optimisme dan
aktualisasi diri. Pendekatan ini juga akan mengasah anak untuk menciptakan gagasan dalam
lingkungan yang sportif dan menjelajahi dinamika kreativitas dalam lingkungan yang aman
dan menyenangkan baginya.
Permainan kreatif juga berhubungan erat dengan potensi kreatif yang dimiliki tiap
anak. Menurut Cartron dan Allen Tegano seperti yang dikutip Tegano (1991) dalam bukunya
Early Curriculum, A Creative Play Model, potensi kreatif anak dapat dilihat dari 2 sisi, yaitu
karakteristik kognitif dan kepribadian.
Karakteristik kognitif yang mencerminkan kreativitas tersebut meliputi:
1. Fantasi yang biasanya dikembangkan anak saat bermain sosiodrama atau bermain pura-
pura.
2. Berpikir divergen, yaitu dengan munculnya bermacam tanggapan, pertanyaan dan gagasan
anak.
3. Rasa ingin tahu yang meliputi bertanya menyelidiki, dan menguji coba sesuatu.
4. Berpikir metaforik, yaitu mampu menghasilkan atau mengolah sesuatu menjadi suatu yang
baru.
Sedangkan karakteristik kepribadian yang mencerminkan kreativitas meliputi:
1. Kerakter kreatif, yaitu mudah menyesuaikan diri, daya tahan tinggi, keterlibatan yang
tinggi dalam kegiatan dan tidak mudah putus asa.
2. Tidak terikat dengan kelaziman/konvensi yang berlaku, dimana anak berorientasi pada
sesuatu yang asli, baru, dan luwes.
3. Berani mengambil resiko, yaitu kemauan untuk menerima tantangan dan mengambil resiko
kesalahan.
4. Motivasi tinggi, sebagai pendorong dan kontrol internal.
Berdasarkan teori di atas dapat diterangkan sebagai berikut:
Yang pertama anak memiliki fantasi yang berakibat pada kreatifitas. Hal ini dapat dilihat
pada anak kecil yang asik bermain dan berbicara sendiri dengan mainannya. Jika diamati
dengan seksama anak tersebut bermain dan mengucapkan kata-kata yang kadang orang
dewasa tidak menduga kalau anak tersebut mampu menyusun cerita dan berkreasi seperti
tanpa berpikir dan menyusun dunia permainan yang mungkin tidak diajarakan sebelumnya.
Dalam bermain anak berfantasi, berkayal dan berkreasi dan berpikir metaforik. Kreasi ini
dapat berupa kata-kata atau kalimat, setting tempat, bentuk atau struktur ruang dan waktu,
ataupun bentuk-bentuk mainan yang menurut dia berbentuk dan dapat dimainkan sesukanya.
Dengan bermain anak bagaikan dewa yang dapat mengatur, membuat dan mengahakimi
atupun memusnahkan apapun yang dia inginkan. Kegiatan ini membantu anak untuk
berkreatifitas dan akan lebih baik jika dibimbing dengan benar.
Hal kedua anak berpikir divergen. Hal ini pun merupakan kegiatan yang menjadi satu
dalam anak bermain. Dalam bermain akan muncul banyak pertanyaan-pertanyaan yang
biasanya dimulai dengan “apa”, begitu banyak pertanyaan yang dimulai dengan “apa”
terkadang orang dewasa menanggapi sambil lalu. Anak merasakan dan berpikir hal-hal yang
baru dan terkadang mengusulkan untuk mengurangi peraturan ataupun menambah peraturan.
Proses seorang anak mengurangi, memprotes ataupun menambah peraturan adalah proses
yang luar biasa hebat dimana telah terjadi proses pemahaman dan akhirnya melahirkan
gagasan baru. Mengemukakan gagasan baru merupakan hal yang begitu saja terjadi dalam
diri anak. Anak tidak berpikir panjang apakah gagasannya diterima atau tidak. Jika tidak
diterima maka dia akan belajar lagi “mengapa tidak diterima?”, dan ini adalah sebuah
kemajuan berpikir yang luar biasa yang terjadi dalam diri anak yaitu menerima kemungkinan
ditolak dan dianggap salah oleh orang lain ataupun orang dewasa.
Hal ketiga adalah anak memiliki motivasi rasa ingin tahu yang tinggi serta
ketertarikan anak akan hal yang asli dan baru. Orang mengatakan bahwa anak adalah mesin
foto copy. Apa yang dilihat akan direkam disusun dalam bentuk file. Ada ahli pendidikan
yang mengatakan bahwa anak adalah selembar kertas yang masih putih. Anak akan menjadi
seperti apa yang tinta coretkan pada kertas. Coretan adalah hal yang baru bagi si kertas,
demikian juga halnya dengan pengalaman pada anak. Pengalaman diperoleh dari panca
indera. Panca indera memegang peranan penting dalam upaya anak untuk mencari tahu
perihal lingkungannya. Dalam rangka mencari tahu anak akan memperlakukannya sebagai
sebuah proyek permainan. Bermain adalah bekerja bagi anak, dengan proyek permainannya
itu anak akan kaya dan membentuk dirinya menjadi berpengalaman dan mengenal sekitar.
Dalam pembahasan berikut diketengahkan beberapa teori yang relevan dengan kajian
bermain. Berikut teori-teori tentang permainan dari para pakar:
1. Teori Kelebihan Tenaga dari Herbert Spencer, mengatakan bahwa tenaga yang berlebihan
pada anak tersebut adalah menuntut jalan keluar dan dapat disalurkan dalam permainan.
2. Teori Rekreasi dari Schaller dan Lazarus, mengatakan bahwa permainan itu adalah
keasyikan yang bukan dalam waktu bekerja dan bermaksud untuk bersenang-senang dan
untuk istirahat.
3. Teori Atavisme dari Stanley Hall, menerangkan bahwa permainan anak-anak itu adalah
ulangan dari pada kehidupan nenek moyangnya. Teori ini boleh dikatakan sesuai dengan
pendapat Haeckel, yang mengatakan bahwa menurut hukum dasar biogenese setiap anak
itu mengulangi perbuatan-perbuatan nenek moyangnya.
4. Teori Persiapan atau Latihan dari Gross, yang pokok intinya memandang bermain itu
sebagai latihan manusia belum dewasa untuk menyiapkan beberapa fungsi-fungsi bagi
keperluan hidup, umpamanya anak perempuan bermain dengan boneka adalah persiapan
sebagai calon ibu anak-anak, laki-laki bermain sebagai prajurit adalah latihan untuk
mempertahankan diri. Tetapi di situ timbul pertanyaan apakah permainan semacam ini
timbul karena hasrat melatih suatu fungsi ataukah hasrat meniru orang dewasa.
5. Teori Keatarsis dari Aristoteles memandang permainan itu sebagai saluran untuk
menyalurkan segala emosi yang tertahan dan menyalurkan perasaan yang tidak dapat
dinyatakan ke arah yang baik.
6. Teori Fantasi (Fiksi) dari Claparede, berpendapat bahwa anak bermain karena dalam
kehidupannya sehari-hari dia tidak memperoleh kepuasan, sehingga dia melarikan diri ke
dunia fantasi di dalam permainannya, tempat ia dapat melepaskan segala kehendak dan
kemauannya, dapat menjadi raja yang berkuasa dan sebagainya.
7. Teori Relaksasi dari Patrick, bahwa bermain adalah menyenangkan dan dilakukan karena ingin
bermain. Bermain adalah cara untuk melepaskan diri dari segala beban kehidupan dan segala
macam paksaan. Bermain menimbulkan kepuasan, menghilangkan ketegangan dan tekanan
yang ada pada diri pribadi.
Beberapa teori tersebut di atas, dapat dikelompokkan menjadi tiga (3) kelompok, yaitu:
1. Teori kelebihan tenaga, teori dari Aristoteles dan teori relaksasi mempunyai kesamaan.
Dijelaskan bahwa dengan bermain anak akan melepaskan kelebihan energi yang dimiliki.
Energi yang dimiliki oleh anak harus disalurkan, dan penyaluran yang paling baik adalah
dengan bermain. Seperti telah dibahas sebalumnya bermain bagi anak adalah bekerja, setiap
anak yang normal akan menikmati pekerjaannya. Sampai pada hal yang ekstrim anak akan
lupa makan maupun istirahat jika dalam keadaan bermain.
2. Teori dari Schaller dan Lazarus dan teori fantasi dari Claparede dapat dikatakan mempunyai
kesamaan. Mereka berpendapat bahwa bermain merupakan keasikan dan waktu untuk
bersenang-senang untuk memperoleh kepuasan memasuki dunia fantasi yang diinginkan.
Pandangan bermain disini disebutkan bahwa dengan bermain anak melakukan kegiatan yang
menyenangkan diri, sisi kehidupan yang dimungkinkan hanya dirinya dan dunianya yang
dapat memahami permainan yang dilakukan. Orang dewasa harus benar-benar mengamati
dan bertanya apa yang dilakukan anak yang sedang bermain untuk mengetahui permainan
yang dilakukan. Dalam permainan yang dimaksudkan menurut ahli disini adalah permainan
yang mengunakan kognitif dan imajinatif. Dalam bahasa Jawa dikenal dengan “pasaran” atau
main peran.
3. Kelompok terakhir adalah teori atavisme dari Stanley Hall dan teori persiapan atau latihan dari
Gross. Kedua teori ini mengetengahkan bahwa bermain adalah aktivitas meniru yang telah
dilakukan orang terdahulu untuk mempersiapkan fungsi-fungsi hidup berdasarkan gender. Ini
dibuktikan dengan permainan tradisional yang turun temurun diwariskan dan setiap
permainan melihat gender dalam partisipasinya. Dimisalkan lompat tali lebih pantas
dilakukan anak putri daripada putra, permaian memanjat lebih menuntut untuk dilakukan oleh
pria. Permainan perang-perangan lebih pada pria. Inti dari permainan menurut aliran ini
adalah mempersiapkan anak untuk menghadapi kehidupan yang akan datang. Sifat permainan
disusun menyerupai pekerjaan atau keterampilan yang butuhkan oleh orang dewasa di masa
yang akan datang, hanya dalam permainan lebih disederhanakan dan tidak meminimalisir
resiko yang mungkin terjadi.
Dari pembahasan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa permainan adalah suatu
kegiatan belajar yang dilakukan dengan suasana senang dengan cara-cara tertentu untuk
mendapatkan sesuatu. Bermain yang dilakukan dapat dengan berekplorasi, meniru atupun
diajarkan. Ekplorasi dapat dilakukan dengan panca indra atupun bertanya.
Berdasarkan beberapa teori permainan tersebut di atas, maka dapatlah disimpulkan
bahwa pada setiap manusia (anak, remaja, dewasa) terdapat potensi yang mendorong adanya
penyaluran melalui bentuk-bentuk permainan.
B. Permainan Kecil
Permainan kecil adalah suatu bentuk permainan yang tidak mempunyai peraturan
tertentu, baik mengenai peraturan permainannya, alat- alatnya yang di gunakan, ukuran
lapangan , maupun waktu untuk melakukannya, hal ini disesuaikan dengan daerahnya
masing-masing. Selain dari itu, belum ada wadahnya atau organisasinya, baik yang bersifat
nasional maupun internasional. Oleh karena itu, seperti permainan kasti, bola bakar, rounders,
walaupun sudah mempunyai peraturan, lapangan, alat dan sebagainya masih di masukkan
dalam permainan kecil karena belum mempunyaiwadahnya yang tertutup /top atau
organisasinya.
Di dalam pelaksanaan permainan kecil, dapat dilakukan tanpa alat dan dapat juga
dilakukan dengan memakai alat. Alat-alat yang digunakan dalam permainan kecil, biasanya
dengan bola kecil dan bola besar (bola tenis, kasti, rounderts, bola voli, bola basket, dan
sebagainya).
1. Macam-macam Permainan Kecil
Seperti telah dikemukakan di atas, bahwa permainan kecil itu ada yang
mempergunakan alat atau tanpa alat.
a. Permainan kecil tanpa alat
Macam-macam permainan kecil yang tidak mempergunakan alat, diantaranya adalah
seperti: Lari bolak-balik sambil berkelok-kelok, lari menyebrangi garis pembatasan,
menjala ikan, kucing dan tikus gobak sodor, katak dan burung banga, berburu binatang,
mencari pasangan, hijau hitam dan sebagainya
b. Permainan kecil denagn alat
Macam-macam permainan kecil yang mempergunakan alat, diantaranya adalah seperti
permainan: Lari bolak-balik sambil memindahkan benda, main tali/ tambang,
melemparkan bola ke sasaran, lempar tangkap bola, menggelindingkan bola, main bola
bakar, kasti, rounders dan sebagainya.
2. Pelaksanaan Permainan Kecil Tanpa Alat
Mengingat banyaknya macam permainan kecil tanpa alat tersebut di atas, maka dalam
penulisan buku ini hanya akan di kemukakan beberapa macam saja diantaranya seperti di
bawah ini:
a. Permainan menjala ikan
Permainan ini selain bertujuan untuk meningkatkan kemampuan keterampilan gerak
anak-anak, juga untuk menyalurkan hasrat bergerak dan menciptakan suasana
kesenangan dan kegembiraan bagi anak-anak. Pelaksanaannya antara lain sebagai
berikut:
3-5 orang anak disuruh berpegangan tangan sebagai jalannnya, sedangkan anak-anak
yang lain disuruh berkeliaran bebas dalam lapangan yang telah di tentukan atau di
dalam ruangan sebagai ikannya. Bila ada ( pluit atau tepukan ) anak-anak yan gmenjadi
jala harus berusaha dapat menangkap ikan ( anak yang berkeliaran dilapangan atau
ruangan ) sebanyak-banyakanya. Sedangkan yang anak-anak menjadi ikannya harus
berusaha lari jangan sampai terjala. Jala dinyatakan berhasil menangkap ikan, jika ikan
yang tertangkap itu terkurung dalam lingkaran. Apabila sudah ada 3- 5 orang anak yang
menjadi ikan itu tertangkap maka menjadi jala. Demikian seterusnya sampai semua
ikan tertangkap.
b. Permainan kucing dan tikus
Anak-anak dijadikan dua kelompok, salah satu kelompok membuat lingkaran sambil
berpegangan tangan: sedangkan kelompok lain menjadi tikusnya. Kemudian tunjuk
salah seorang untuk menjadi kucingnya. Anak-anak yang menjadi tikus berada dalam
lingkaran, anak yang menjadi kucing berada di luar lingkaran. Kucing dan tikus bebas
ke luar msuk lingkaran. Apabila ada tanda mulai atau bunyi pluit, maka segera kucing
mengejar tikus dan tikus lari menyelamatkan diri agar tidak tertangkap oleh kucing.
Apabila ada tikus yang tertangkap, maka harus menjadi kucing menjadi tikus. Setelah
10-15 menit ganti, yang menjadi kucing dan tikus membuat lingkaran, dan yang tadi
menjadi lingkaran berubah menjadi kucing dan tikus.
c. Permainan Gobak Sodor
Permainan gobak sodor sering juga disebut permainan galah asin, atau permainana
hadang. Permainan ini termasuk salah satu permainan tradsional. Permainan gobak
sodor atau permainan hadang, dimainkan oleh dua regu yang masing-masingregu terdiri
dari 5 orang pemain, ukuran lapangannya panjang 15 m dan lebarnya 9 m, lapangan=an
ini terbagai menjadi 2 petak, yang masing petak luasnya 5x 4,5 m, untuk lebih jelasnya
perhatikan pada gambar di halaman berikut.
Jalannya permainan:
1) Sebelum permainan dimulai diadakan undian untuk menetukan pihak penjaga dan
pihak penyerang, yang menang undian menjadi pihak penyerangan dan yang kalah
menjadi pihak penjaga.
2) Setiap pemain dari pihak penjaga harus menempati garisnya masing-masing yang
telah ditetapkan sebelumnya, dengan kedua kakinya harus berada di atas garis.
Sedangkan bagi pihak penyerangan harus bersiap-siap untuk memasuki ruangan
atau petak-petak.
3) Pemain dimulaisetelah wasit atau bapak guru membunyikan pluitnya.
4) Setiap dari regu penyerangan harus berusaha untuk dapat melewati garis depan
dijaga oleh regu penjaga. Yaitu dengan jalan menghindari tangkapan atau sentuhan
dari pihak penjaga. Sedangkan setiap pemain dari pihak penjag beusaaha untuk
menangkap atau menyentuh pemain dari pihak penjaga berusaha untuk dapat
menangkap atau menyentuh pemain dari pihak penyerangan dengan tangan,
dengan ketentuan keduanya kakinya harus berada di atas garis atau salah satu
kakinya berada di atas garis sedang kaki yang lainnya boleh terangkat.
5) Permainan dinyatakan salah apabila:
a. Kedua kaki keluar dari garis samping lapangan
b. Menggangu jalannya permainan
6) Peergantian/ bertukar tem[at setelah wasit atau guru membunyikan pluit setelah:.
a. Setelah seorang pemaian dari pihak penyerang kena sentuh oleh pihak penjaga.
b. Terjadi kesalahan dari pihak pemnyrangan (kedua kakinya keluar dari gasris
samping lapangan atau menggangugu jalannya pemainnya).
c. Apabila Dalam waktu 2 menit tidak terjadi tidak terjadi perubahan posisi.
7) Setiap pemain dari pihak penyerang yang adpaat melewati se;luruh garis, mulai dari
garis depan sampai belakang dan dari garis belakang sampai melewati garis depan
lagi mendapatkan nilai 2 (dua) tanpa disentuh oleh pihak penjaga. Tetapi bila hanya
dapat melewati garis depan sampai garis belakang saja tanpa disentuh oleh pihak
penjaga mendapat nilai 1 (satu), demikian juga dari garis belakang sampai melewati
garis depan nilainya 1(satu).
8) Lamanya main terdiri dari dua bapsabak, masing-masing 20 menit.
Untuk peraturan yang lebih lengkap dapat dipelajarai dalam buku Peraturan
Permainan Hadang dari Depdikbud.
Permainan Gobak Sodor
Gambar 107
Keterangan:
X : Penjaga
O : Penyerangan
d. Permainan Hijau- Hitam
Anak-anak dijadikan dua barisan saling berhadapan, barisan yang satu diberi nama
“Hijau” dan barian yang satu lagi diberi nama “Hitam”. Salah satu kaki pinggiran luarnya
dari barisan Hijau barisan Hitan saling merapat. Kemudian apabila guru mengantakan
Hi…tam! Maka barisan Hitam harus berusaha dapat menangkapnya . Demikian juga jika
mendengar aba-aba dari guru Hi.. Jau! Maka barisan Hijau yang lari dan barisan Hitam
mengejarnya. Yang menang adalah barisan terbanyak dapat menangkap anggota dari barisan
lawannya.
3. Pelaksanaan Permainanan Kecil dengan Alat
a. Lari bolak-balik sambil memindahkan benda
Anak-anak dibagi menjadi 4 barisan berbanjar (bederet-satu –saatu ke belakang),
masing-masing barisan menempati jalur atau lintasan larinya masing-masing. Diluar
garis batas akhir ditempatkan 3 atau 5 buah balok kecil atau batu. Panjang jalur laru
antara 15 sampai 20 m.
Pelaksanaannya: setelah mendengar aba-aba dari guru (bunyi plluit atau tepukan), mula-
mula anak yang ada dibarisan paling depan lari mengambil balok: kemudian dibawa lari
dan ditempatkan di luar dekat garis awal. Setelah balok diletakkan, segera anak yang
nomor 2 lari mengambil balok lagi dan kembali meletakkannya di luar garis awal.
Demikian seterusnya sampai semua balok yang berada di batas garis akhir habis,
berpindah atau berda di garis awal. Yang menang adalah barisan yang lebih dulu data
memindahkan balok tersebut. Jumlah balok disesuaikan dengan jumlah atau lebih banyak
anak pada tiap barisannya.
Permainan Lari bolak balik (Aip Syarifudin dan Muhadi, 1992/1993)
Gambar 108
b. Permainan Menjadi Raja Bola
Anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok (disesuaikan dengan banyaknya bola, bola
tenis, kasti atau voli), pada setiap kelompk tunjuk salah seorang anak sebagi Rajanya.
Raja berda di dalam di tengah-tengah lingkaran/
lingkaran, sambil memgang bola.
Kemudian Raja melemparkan bola secara berurutan keliling searah dengan jarum jam,
sehingga semua anak mendapatkan giliran melemparkanya lagi kepada Raja. Demikian
seterusnya. Anak tidak menangkap bola dihukum (suruh nyanyi atau menari).
c. Permainan kasti
Permainan kasti diberikan setelah anak-anak dapat melakukan lempar tangkap bola
dengan benar. Peraturan permainannya antara lain sebagai berikut :
1) Ukuran Lapangan
a. Panjang 40 m dan lebarnya 20 m
b. Lebar tempat pemukul 3 m
c. Jarak 8 m dari batas garis tenmpat memukul bagian dalam didirikan sebuah tonggak,
yang tingginya 1
m dan diujungnya dipasang bendera kecil. Jarak tonggak dari
sgaris dsamping sebelah kiri 3m. tonggak ini adalah untuk tempat hinggap pertama,
jika si pemukul tidak dapat meneruskan lari ke tonggak belakanag.
d. Jarak 5 m dari garis belakang dan 3 m dari garis samping kiri dan kanan didirikan
dua buah tonggak lagi, sebagai tempat hinggap terakhir. Untuk lebih jelasnya
perhatikan pada mbagan gambar di bawah ini.
Lapangan Permaianan Kasti (Aip Syarifudin dan Muhadi, 1992/1993
Gambar 109
2) Jumlah Pemain
Permainan kasti dimaikan oleh dua regu, yang masing-masing regunya terdiri dari 12 orag
pemain, dan setiap cadangan 6 orang. Setiap pemain dari masing-masing regu harus
memaikai nomor di dada dan di punggungnya, yang berurutan mulai dari nomor 1 sampai
dengan 12, sedangkan untuk pemain cadangan dari nomor 13 ke atas.
3) Urutan Pemukul
Urutan memukul berdasarkan nomor urut yang telah di tetapkan.
4) Alat-alat
Alat-alat yang digunakan untuk permaianan kasti adalah:
a) Tambang, kapur, atau tali rapia untuk garis batas.
b) 3 buah tonggak yang tingginya 1
m untuk tempat hinggap
c) Bola kasti atau bola tenis
d) Kayu pemukul kasti
e) Bendera-bendera kecil untuk tanda pada tonggak dan ujung-ujung garis batas.
5) Lamanya permainan kasti
Permainan kasti dimainkan dalam bendua babak, setiap babak lamanya 45 menit atau
untuk pelajaran disesuaikan dengan jam pelajarannya. Waktu istirahat di anatara babak
lamanya 10 menit.
6) Cara bertukar temapat
Pertukaran atau perpindahan tempat dilakukan jika terjadi:
a) Salah seorang pemukul waktu lari menuju ketiang atau dari tiang hinggap belakang ke
ruang bebas, nagian dari anggota badannya kena lemparan bola oleh pihak penjaga.
Dengan ketentuan, regu yang kena timpuk itu boleh membalasnya menimpuk lagi.
Yang akhirnya ada salah satu regu yang masuk ke ruangang bebas, atau menunggu di
temapt hinggap.
b) Regu penjaga telah 5 kali dapat menangkap bola yag dipukul melambung oleh regu
pemukul
c) Jika pada waktumemukul bola, pemukulnya lepas dan oleh wasit dianggap sangat
membahayakan.
7) Cara mendapatkan angka
Setiap pemukul akan mendapat angka 1 jika ia dapat kembali ke ruang bebas dengan
selamat. Tetapi bila si pemukul dapat kembali dengan selamat tanpa diselingi oleh
pemukul yang lainnya mendpatkan angak 2. Setiap penjaga yang dapat menangkap bola
yang dipukul melambung oleh regu pemukul, mendapatkan angaka 1.
8) Pemenang dalam permainan kasti
Regu yang terbanyak dapat mengumpulkan angka selama permainan dua babak
berlangsung, adalah sebagai pemenangnya.
9) Teknik dan taktik dalam permaian kasti
Teknik dalam permainanan kasti yang harus dikuasai oleh setiap pemain adalah
a) Melempar dan mengakap bola dngan cepat dan tepat
b) Memukul bola dengan kuat dante[at kke segala arahh
c) Berlari cepat menuju ke tempat tiang hinggap
Sedangkan taktik yang harus dikuasai oleh setiap regunya, anatara adalah :
a) Susunan pemukul, misalnya no.1 pemukul yang kuat dan tepat, no.2,3,4 dan 5
pemukul yang biasa-biasa saja. Sedamgkan pemukul yang terakhir harus ditempatkan
orang yang dapat memeukul kuat, tepat dan jauh agar dapat membebaskan pemukul-
pemukul ynag lainnya kembali ke ruang bebas.
b) Waktu memukul bila banyak pemukul di tempat hinggap yang pertama pemukulannya
mendatar ke samping kanan, dan bila penjanganya di belakang pukulan bola jatuhnya
di depan (asal disentuh saja), serta harus dapat memukul kearah tempat penjaganya
yang lemah.
c) Waktu yang akan ditimpuk atau dilempar harus dapat berkelit tau menggerakkan
badan untuk menghindarkan kena timpukan.
d) Kalau mau menimpuk atau dilempar harus dapatberkelit atau menggerakkan badan
untuk menghindarkan kena timpukan.
d. Permainan Rounders
Permainan rounders dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regunya terdiri dari
12 orang pemain, dan pemain cadangannya 6 orang. Permainan rounders ini merupakan
persiapan menuju kepada permainan Soft ball yang terutama, dan selanjutnya kepada
permainan Base ball. Peraturan permainanya sebagai berikut:
1) Lapangan dan alat-alat
a) Lapangan Raounders
Lapangan berbentuk segi lima beraturan, yang mempunyai panjang sisi-sisinya15 m.
coba cari berapa besar masing-masing sudutnya?
b) Alat-alat
Alat yang digunakan untuk permainan roundersadalah
(1) Base atau keset untuk tempat hinggap sebanyak 5 buah, yang ditempatkan pada
tiap-tiap sudut lapangan.
(2) Sebua base atau keset yang khusus utnuk tempat pelaambung (fitcher plate).
(3) Bola khusus untuknrounderrs, jika tidak ada dapat dipergunakan bola kasti (untuk
pelajaran atau latihan).
(4) Kayu pemukul yang panjangnya + 1m, yang bagian pemukulnya lebih besar dari
bagian peganganya
(5) Tambang, kapur, atau tali rapia untuk garis batas lapanagan.
2) Cara bermain rounders
a) Sebelum permainan dimulai daiadakan undian dahulu, yang menag undian boleh
memilih tempat atau mengjaga terlebih dahulu atau memukul dulu. Sedangkan yang
kalah undian menunggu sisanya dari yang menag undian.
b) Lamanya main di tentukan dengan inning misalnya 3,4,57 inning. Satu inning ialah
satu kali giliran memukul dan satu kali giliran menjaga.
Untuk kepentingan pelajaran atau latihan dapat disesuaikan dengan jumlah jam yang
tersedia, misalnya 2 x 25 atau 2 x 30 menit.
3) Regu Penjaga
Regu penjaga biasanya menempatakan penjaga-penjaga pada base atau tempat hinggap I,
II, III dan IV, serta peelambung (fitcher) ditengah. Pada base V (home base) langsung
ditempati oleh penjaga belakang (catcher).
Cara fitcher melambungkan mbola, tangan yang memegang bola diayungkan dari
belakang ke depan melalui bawah disamping badan. Bola yang dilambungkan baik oleh
fitcher, adalah bola yang jalannya berada di atas home base di atara lutut dan bahu si
pemukul (stike) di luar itu dalahbola salah. Karena bola yang dilambungkan baik,
dipukul tidak dipukul oleh si pemukul tetap dikatakan stike. Demikian juga jika bola
yang salah ittu dipukul tidak dipukul baik kena maupun tiada, dikatakan juga stike.
4) Regu pemukul
a) Urutan pemukul berdasarkan nomor urut yag telah di tetapkan sebelumnya, mulai
dari nomor 1 sampai dengan 12.
b) Setiap pemukul diberi kesempatan untuk memukul sebanyak-banyaknya 3 kali, tetapi
bila piukulan yang pertama atau yang kedua baik maka harus lari. Bola yang dipukul
baik itu adalah bola yang dipukul jatuhnya di dalam lapangan katau melewati batas
garis belakang.dari perpanjangangan garis dan home base ke base I dan base IV
(lihat gambar).
c) Setiap base hanya boleh di isi oleh seorang pelarin dan pemukul dan harus menginjak
base tersebut. Bila tidak atau lepas dapat di matikan.
d) Pelari atau pemukul yang pertama tidaka boleh dilewati oleh pemukul yang ke dua ke
2 oleh ke 3, ke 3 oleh ke 4 dan seterusnya.
e) Apabila terjadi ada pelari atau pemukul yang pertama di lalui oleh yang ke 2 oleh
yang ke 3 dan seterusnya, maka harus dihukum dengan mati 1(satu), bila dua yang di
laluinya mati 2. Sedangkan si pelari atau pukul yang melalui itu hrus kembali ke
tempat atau urutan yang seharusnya, dan waktu kembali ke tempat yang seharusnya
di perjalanan dapat di matikan
5) Pemukul harus lari bila
a) Pukulan yang 1 atau 2 baik (strike)
b) Pukulan yang ke 3 kena atau tidak, jika wasit mengatakan strike
c) Si pelambung sudah tiga kali melambungkan bolanya salah (ball).
Pada setiap pukulan salah semua pelari yang ada di base tidak boleh meninggalakan
basenya.
Kecuali jika bola berada dalam permainan.
d) Jika si pelari atau pemukul dihalang-halangi oleh si penjaga sewaktu menuju ke base
di bebaskan untuk lari ke base yang di tuju.
6) Strike dihitung bila
a) Bola yang dilambungkan baik, di pukul kena atau tidak, dipukul tau tidak dipukul.
b) Setiap bola yang dipukul salah atau keluas lapangan (out).
c) Kecuali jika sudah 2 kali strike (two strike), dan bola yang dipukul itu tatap salah
(out) maka diulangi sampai pukulannya baik atau tidak kena atau pukulan itu yang
salah itu meambung bolanya tertangkap oleh oihak penjaga.
7) Bola dianggap mati atau atau tidak dalam permaianan bila:
a) Bola yang dipukul salah
b) Bola hilang
c) Bolah sudah dipegang fitcher, dan siap akan dilambungkan
d) Pada waktu bola mati semua pelari tidak boleh menggalkan base.
8) Cara mematikan
Dalam permainan rounders ada dua cara untuk mematikan yaitu:
a) Dengan cara dibakar , yaitu sebelum si pelari atau pemukul sampai kebase, base yang
ditujunya itu telah dibakar oleh pihak penjaga dengan jalan menginjak base sambil
memegang bola.
b) Dengan cara di-ik, yaitu dengan menyentuhkan bola pada salah satu bagian badan si
pelari sebelaum menginjak base atau sewaktu perjalanan menuju ke base. Waktu
mengetik bola tidak boleh lepas, jika lepas tikannya tidak sah.
c) Pelari yang sudah dimatikan, masih tatap harus meneruskan perjalannannya menuju ke
ruang bebas dan jika tidak hati-hati di perjalanan masih dapat dimatikan lagi.
9) Cara bertukar tempat terjadi bila:
a) Pijhak pemukul telah 6 kali dimatikan oleh pihak penjaga
b) Terjadi 5 kali bola tangkap
c) Setiap pelari dapat dimatikan beberpa kali, misalnya seorang pelari sewaktu menuju
ke base, basenya terlebih daulu dibakar = mati 1, kemudian sebelum sampai ke base
dikejar diperjalanan ditik = mati 1 lagi, kemudian bola diberikan kepada temannyadan
ditikkan lagi= mati lagi 1, sehingga satu kaligus pelari itu matinya 3 kali. Apabila
tidak cepat menginjak base dapat dimatikan lagi. Setiap penjaga hanya boleh
mengetik atau mematikan 1 kali. Kecualu sudah diselingi oleh penjaga lain.
10) Pelari atau pemukul dianggap mati bila
a) Pada waktu lari tidak menginjak base
b) Melewati pelari atau pemukul yang di depannya.
c) Dalamperjalanan dimatikan atau ditik oleh pihak penjaga
d) Base yang yang ditujunya sudah dibakar oleh pihak penjaga. Pemjaganya.
Pembakaran base hanya berlaku 1 kali dan hanya bagi pelari yang emnuju ke base
pada waktu itu, dan tidak berlaku bagi pelari yang berikutnya, kecuali bila dibakar
lagi.
e) Mengganggu penjaga yang sedang menangkap bola, mati 1
f) Ketika akan ditik berudahamenghindar melewati batas yang telah ditentukan (1 m ke
dalam dam 1 m ke luar dari garis batas).
g) Dalampermainan dianggap membahanyakan.
11) Cra mendapatkan angka
a) Stiap pemukul dengan pukulannya sendiri yasng baik akan mendapatkan angka 1
(satu) pada setiap base yang dilewati.
b) Setiap pemukul dengan pukulannya sendiri yang baik dapat langsung kembali ke
ruang bebas dengan sel;amat, tanpa diselingi oleh pemukul yang lain mendapatkan
angka 6 Setiap penjaga mendapatkan angka 1 (satu) jiak ia menangkap bola di udara
yang dipukul melambung.
c) Apabila ada seorang pemukul dengan pukulannya sendiri yang baik, kemudian lari
dan hinggap di base III, maka ia mendapatkan angak 2. Apabila ia dapat kembliu
dengan selamat ke ruamgan bebas angkanya menjadi 3 (dignti dengan angka 1).tetapi
jika pada waktu kembli ke ruangbebas diperjalann dimatikan, maka mendapat angka 2
dengan mati 1 atau lebih.
Gambar lapangan Rounders (Aip Syarifudin dan Muhadi, 1992/1993)
Gambar 110
12) Teknik permainan rounders
Teknik permaianan rounders yang harus di kuasai oleh setiap pemain adalah:
a) Teknik melempar bola
b) Teknik menangkap bola
c) Teknik memukul bola
d) Teknik lari menuju ke base
13) Taktik dalam permainan rounders hampir sama dengan dengan taktik pada permainan
kasti.
C. Permainan Besar
Yang dimaksud dengan permainan besar, adalah macam-macam jenis permainan yang
sudah mempunyai peraturan sendiri dan mempunyai wadah atau organisasi, baik secara
nasional maupun internasiona. Sebagai contoh jenis permainan yang mempergunakan bola
kecil, bentuknya sseperti “softball, base ball, tenis meja, hoki (hockey), golf,dan sebagainya”,
masing-masing sudah mempunyai peraturan sendiri, baik mengenai peraturan permainan,
lapangan, alat-alat, jumlah permainan, waktu atau lama permainan, peraturan pertandingan,
maupun wadh organisasinya.
1. Macam-macam Permainan Besar
Seperti telah dikemukakan di atas, bahwa permainan besar ada yang menggunakan
bola kecil atau bola besar di dalam pelaksanaannya.
a. Permainan besar yang mempergunakan bola kecil, seperti:
1) Tennis meja
2) Softball
3) Base ball
4) Hoki (hockey)
5) Golf
6) Bulu tangkis
b. Permainan besar yang mempergunakan bola besar, seperti :
1) Bola volli (Volley ball)
2) Bola basket
3) Sepak bola
4) Bola tangan
5) Polo air
Permainan besar yang akan dikemukakan dalam penulisan buku ini, terutama permainan
besar yang ada kaitannya dengan pelajaran di SD, yaitu: permainan sepak bola, bola
tangan, bola basket, dan bola volli.
2. Permainan Sepak bola
Permainan sepak bola adalah salah satu cabang olahraga permainan yang sangat
digemari oleh seluruh lapisan masyarakat seluruh dunia.
Untuk permainan sepak bola, sampai saat ini belum ada kesamaan pendapat, bila dan di
mana permainan tersebut diciptakan. Banyak pada para penulis dari berbagai negara yang
ingin membuktikan, bahwa permainan tersebut berasal dari negaranya. Ada yang menulis
berasal dari Inggris, ada yang mengatakan dari Perancis dan Italia, apabila kata soule atau
gioco del calcio berarti Sepak bola. Akan tetapi sebenarnya tentang menendang bola itu
berasal dari seluruh dunia. Sedangkan tentang menahan bola selama mungkin di udara,
berasal dari Afrika.
Permainan menendang bola di Inggris sangat cepat berkembangnya, sehingga sering
diadakan pertandingan antar kampung. Akibat dari pesatnya perkembangan permainan
tersebut, akhirnya permainan penahan terdesak. Oleh sebab itu, pada abad XII, Raja Hendy II
melarang permainan menendang bola dengan tujuan agar masyarakat kembali pada
permainan penahan. Berdasarkan buku-buku bahwa bangsa Inggris lah yang pertama kali
mendirikan perserikatan persepakbolaan pada tahu 1863 dengan nama: Football Association.
Perserikatan inilah yang pertama kali menyusun peraturan permainan sepak bola tersebut,
sedangkan peraturan yang resminya baru ditetapkan pada tahun 1864. Peraturan tersebut,
sampai sekarang masih dipergunakan sebagai pedoman oleh seluruh dunia dalam
persepakbolaan.
Kira-kira tahun 1921 sampai dengan 1951 Tuan Yulies Rimet menjadi ketua “FIFA”
dan menetapkan kejuaraan sepak bola dunia diadakan setiap 4 tahun sekali. Coba anda
jelaskan singkan dari apakah “FIFA” itu? Pada perebutan kejuaraan sepak bola tahun 1939
diberikan hadiah Coupe De Monde yang pada tahun 1949 oleh Inggris diubah menjadi Yulies
Rimet Cup, sekarang diubah lagi dengan nama: World Cup. Selain dari itu perlu diketahui
bahwa Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terbentuk pada tanggal 19 April 1930,
yang menjadi ketuanya pada waktu itu adalah Ir. Soeratin Sosrosoegondo (Alm.).
a. Teknik Dasar dalam Permainan Sepak Bola
Untuk mencapai prestasi optimal dalam permainan sepak bola, selain setiap pemain
harus memiliki kekuatan, kecepatan, kelentukan, kelincahan, ketepatan, daya tahan, juga
harus menguasai taknik dasarnya. Dengan dikuasainya teknik dasar oleh seorang pemain,
maka pemain akan dapat mengembangkannya sendiri dalam usaha meningkatkan
keterampilannya yang lebih tinggi.
Teknik dasar dalam permainan sepak bola, dapat dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu;
(1) teknik dasar tanpa bola, dan (2) teknik dasar dengan bola.
1) Teknik dasar tanpa bola
a) Latihan teknik lari, seperti:
(1) Lari pelan-pelan tiba-tiba cepat
(2) Lari secepat-cepatnya dan berhenti dengan tiba-tiba
(3) Lari secepat-cepatnya sambil berbelok-belok (zigzag), baik melewati rintangan
maupun tanpa rintangan
(4) Lari ke depan secepat-cepatnya tiba-tiba berhenti, kemudian lari mundur
b) Latihan teknik melompat
Latihan teknik melompat, terutama diperlukan sekali dalam perebutan bola di atas
dengan mempergunakan kepala. Latihan teknik lompatan biasanya dikombinasikan
dengan gerakan menyudul bola, yaitu menghentakkan badan bagian atas di udara
sambil menggerakkan kepala pada bola. Latihan lompatan dapat dilakukan dengan
awalan atau tanpa awalan, lompatan dengan tolakan satu kaki atau dua kaki.
c) Latihan teknik gerak tipu
Melakukan berbagai bentuk gerakan badan dengan tujuan untuk mengelabui lawan,
agar lawan tidak bisa merebut bola atau terkcoh dalam pertahanannya. Latihan teknik
gerak tipu dapat dilakukan dengan jalan lari secepat-secepatnya tiba-tiba berhenti,
kemudian lari lagi dengan tiba-tiba menggerakkan badan ke kiri dan ke kanan, dan ke
arah lain.
2) Teknik dasar dengan bola
a) Latihan teknik menendang atau menyepak bola
Menendang atau menyepak bola adalah menggerakkan salah satu kaki dikenakan pada
bola agar bola itu bergerak ke arah sasaran yang diinginkan. Sedangkan kuat lemahnya
tendangan, tergantung pada kuat lemahnya gerakan kaki dan jauh dekatnya sasaran
yang dituju, serta tujuan dari tendangan tersebut.
Apabila dilihat dari arah jalannya bola, maka tendangan dapat dijadikan atas: tendangan
lurus dan melingar atau melambung.
b) Tendangan lurus
Tendangan lurus adalah tendangan yang jalannya bola lurus menuju ke arah sasaran.
Tendangan lurus biasanya dilakukan dengan cepat dan kuat, agar jalannya bola cepat
dan tepat ke arah sasaran.
c) Tendangan melingkar atau melambung
Tendangan melingkar atau melambung adalah tendangan yang jalannya bola melingkar
dulu baru menuju sasaran. Biasanya dilakukan dengan mempergunakan punggung kaki,
dan perkenaannya pada sepertiga dari bola yang diltendangnya.
Akan tetapi bila dilihat dari cara mempergunakan kaki waktu menendang bola, dapat
dibagi atas tiga cara yaitu: Cara menendang bola dengan punggung kaki, kaki bagian
dalam, dan kaki bagian luar.
a) Cara menendang bola dengan punggung kaki (kura-kura kaki)
Sikap permulaan:
Kaki tumpu diletakkan di samping bola jaraknya kira-kira 1 kepal, badan condong ke
depan, lutut kaki tumpu agak ditekuk, kaki yang akan digunakan untuk menendang
lurus ke belakang.
Gerakannya:
Ayunkan kaki yang digunakan untuk menendang bola itu dari belakang ke arah bola,
bersamaan dengan pergelangan kaki ditekuk ke bawah, hingga seluruh permukaan
punggung kaki kena ke titik tengah bola. Hasil tendangan ini jalannya bola mendatar di
atas permukaan tanah atau lapangan. Bila menginginkan jalannya bola melingkar atau
melambung, kaki tumpunya diletakkan di samping belakang bola.
b) Cara menendang bola dengan kaki bagian dalam
Sikap permulaan: Sama seperti di atas a)
Gerakannya:
Sama seperti di atas a), hanya pada waktu akan menendang bola segera pergelangan
kaki putar ke luar, agar perkenaannya tepat pada permukaan kaki bagian dalam. Hasil
tendangan mendatar, jika ingin bolanya melambung kaki tumpu diletakkan di samping
belakang bola.
c) Cara menendang bola dengan kaki bagian luar
Sikap permulaan dan gerakannya sama seperti a), hanya pada waktu akan menendang
bola segera pergelangan kaki ditekuk ke bawah dan diputar ke dalam.
Berbagai teknik dasar menendang bola (Aip Syarifudin dan Muhadi 1992)
Gambar 111
d) Teknik dasar menggiring bola (dribbling)
(1) Teknik dasar menggiring bola adalah cara membawa bola dengan mempergunakan
kaki, dengan tujuan agar bola yang akan ditendang (dioperkan) atau akan
dimasukkan ke gawang lawan akan lebih dekat. Selain dari itu, merupakan salah
satu cara untuk menyelamatkan bola, bila tidak ada kemungkinan untuk dioperkan
atau dimasukkan ke gawang lawan dengan segera.
(2) Pada waktu menggiring bola, bola harus tetap berada dalam penguasaan dan
pengontrolan. Setiap pemain harus dapat mencurahkan perasaan kakinya pada bola,
hingga pandangan dapat dipergunakan untuk melihat keadaan kawan dan lawan.
(3) Pada waktu menggiring bola setiap pemain harus dapat bertindak dengan cepat dan
tepat, serta menggunakan berbagai variasi seperti mengubah arah, berhenti dengan
tiba-tiba, maupun melakukan gerakan kecepatan dengan secara tiba-tiba.
(4) Pelaksanaan menggiring bola, baik dalam latihan maupun dalam pertandingan
dapat dilakukan mempergunakan kaki bagian dalam, punggung kaki, kaki bagian
luar, atau dengan telapak kaki.
(5) Cara menggiring dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti menggiring bola
lurus, sambil berbelok-belok (zigzag) baik melewati rintangan maupun tidak.
(6) Sikap dan keadaan badan pada waktu menggiring bola hampir sama dengan pada
waktu menendang bola, hanya kaki yang dipergunakan untuk menggiring bola
harus selalu dekat dengan bola.
e) Latihan teknik menghentikan bola
Teknik menghentikan bola dapat juga dikatakan dengan teknik menerima bola atau
mengontrol bola, dan ini merupakan dasar yang harus dikuasai oleh setiap pemain. Dengan
dimilikinya penguasaan mengontrol bola sampai bergerak, akan memberikan kemungkinan
besar untuk dapat melakukan berbagai tindakan yang telah direncanakan.
Taktik menghentikan bola dapat dilakukan dengan mempergunakan seluruh anggota
badan. Misalnya seperti menghentikan bola dengan kaki bagian dalam, kaki bagian luar,
punggung kaki, dada, paha, perut, dahi, maupun dengan tulang kering, atau telapak kaki.
Di bawah ini akan dikemukakan beberapa contoh cara-cara menghentikan bola, seperti
berikut:
(1) Cara menghentikan bola dengan telapak kaki atao sol sepatu
Pada saat bola datang menyentuh tanah, segera telapak kaki tekankan di atas bola. Kaki
yang lain digunakan sebagai kaki tumpu untuk menahan berat badan dan menjaga
keseimbangan.
(2) Cara menghentikan bola dengan kaki bagian dalam
Pada saat bola datang menyentuh tanah, segera salah satu kaki diangkat (lemas) dengan
lutut ditekuk ke depan, kemudian kaki bagian dalam kenakan dan tekankan pada bola
hingga bola tertahan di bawah kaki. Kaki tumpu berada di depan kaki yang digunakan
untuk menahan bola agak ke belakang, berat badan pada kaki tumpu.
(3) Cara menghentikan bola dengan punggung kaki (kura-kura kaki)
Bola yang datang dari udara atau dari atas pada waktu turun segera jemput dengan
meluruskan kaki, dan pada saat bola kena pada punggung kaki segera kaki turunkan dan
bola bawa ke tanah.
(4) Cara menghentikan bola dengan kaki bagian luar
Pada saat bola datang menyentuh tanah, segera salah satu kaki diangkat dan kaki bagian
luarnya kenakan pada bola. Kaki tumpu berada di belakang dan kaki yang digunakan
untuk menahan bola berada di depan dengan lutut agak dibegkokkan, badan agak
dimiringakn ke samping.
(5) Cara menghentikan bola dengan paha
Bola yang turun dari atas/udara dijemput atau disongsong dengan mengangkat paha, dan
pada saat bola kena pada paha segera turunkan agar segera dapat dikuasai.
(6) Cara menghentikan bola dengan perut
Bola yang datangnya lurus setinggi perut atau bola yang memantul kembali dari tanah,
saat menempel pada perut segera perut ditarik ke dalam mengikuti gerakan bola, hingga
bola mudah untuk dikenal.
(7) Cara menghentikan bola dengan dada
Bola yang datang dari atas, segera disongsong dengan membusungkan dada ke depan ke
atas kepala bola yang datang. Pada saat bola kena ke dada, segera dada ditarik ke dalam
mengikuti gerakan dari bola, kemudian segera turunkan dan kuasai supaya tidak direbut
lawan.
(8) Cara menghentikan bola dengan dahi
Bola yang datang dari atas segera disongsong dengan dahi, dan pada saat bola menempel
dahi, badan dan dahi tarik ke bawah mengikuti gerakan bola. Kemudian segera turunkan
dan kuasai.
Yang harus diperhatikan pada waktu menghentikan bola, antara lain sebagai berikut:
(1) Pada waktu menghentikan bola, kaki tumpu lututnya agak ditekuk dan usakan jangan
sampai kaku dan harus dapat menahan berat badan serta menjaga keseimbangan.
(2) Setiap bagian dari badan yang dipergunakan untuk menghentikan bola usahakan jangan
kaku tetapi harus luwes agar bola mudah dikuasai.
(3) Pada waktu menghentikan bola pandangan harus tetap diarahkan kepada bola.
(4) Usahakan pada waktu menghentikan bola, badan harus ditempatkan di antara bola
dengan lawan.
Berbagai teknik menghentikan bola (Aip Syarifudin dan Muhadi, 1992/1993)
Gambar 112
f) Teknik dasar menyundul bola (headling)
Menyundul bola dengan salah satu teknik dasar dalam permainan sepak bola yang
merupakan paling sulit, akan tetapi penting dikuasai oleh setiap pemain karena sangat banyak
kegunaannya. Kegunaan menyundul bola, baik dalam latihan maupun dalam pertandingan;
(1) untuk memasukkan bola ke gawang lawan, (2) untuk memberikan umpan kepada kawan,
dan (3) untuk membebaskan serangan lawan dari daerah pertahanan.
Faktor-faktor penting yang harus diperhatikan di dalam menyundul bola, antara lain:
(1) mata tidak boleh dipejamkan tetapi harus terbuka dan mengikuti arah datangnya bola, (2)
bola yang datang disundul dengan dahi, dan (3) waktu menyundul bola harus diikuti dengan
gerakan seluruh tubuh, baik kepala, badan, kedua lengan, pinggang, pinggul, maupun kaki.
Di dalam pelaksanaannya teknik menyundul bola dapat dilakukan dengan cara berdiri
di tempat, dan dapat dilakukan sambil melompat. Sedangkan perkenaan bolanya dapat
dengan dahi bagian tengah, bagian dahi samping kiri, atau samping kanan.
1) Teknik menyundul bola berdiri di tempat
Sikap permulaan:
Berdiri tegak, kedua kaki agak dibuka, lutut ditekuk, kedua tangan dengan sikut ditekuk
lemas berada di dipan badan. Pandangan ke arah bola yang akan datang.
Gerakannya:
Pada waktu akan menyundul bola, badan dilentingkan ke belakang, berat badan berada
pada kedua kaki. Pada saat bola dekat dengan dahi, secepatnya kepala dan bagian badan
digerakkan dan kenakan pada bola, dibantu dengan meluruskan lutut dan mengayunkan
kedua tangan dari atas ke bawah ke belakang (gerakan badan dilecutkan).
Teknik menyundul bola berdiri di tempat (Aip Syarifudin dan Muhadi, 1992/1993)
Gambar 113
2) Teknik menyundul bola sambil melompat
Sikap permulaan dan gerakannya hampir sama seperti di atas, hanya pada waktu akan
menyundul bola melompat dulu ke atas dan badan dilentingkan ke belakang. Kemudian
secepatnya kepala dan badan digerakkan dan kenakan pada bola sekuat-kuatnya, dibantu
dengan kekuatan seluruh tubuh.
Teknik menyundul bola sambil melompat (Aip Syarifudin dan Muhadi, 1992/1993)
Gambar 114
g) Teknik dasar dalam menyelamatkan bola
Yang dimaksud dengan teknik dasar menyelamatkan bola adalah melakukan berbagai
bentuk gerakan yang mengalabui lawan ke arah pemikiran yang salah,dalam upaya
menyelamatkan bola.Gerakan semacam inisering digunakan istilah “Gerak tipu”atau teknik
gerakan menipu.
Teknik gerakan menipu dilakukan oleh seorang pemain yang sedang menguasai bola
atau menerima bola,berusaha hendak menerobos melewati lawan dengan cara menggerakkan
badan kearah yang tidak sebenarnya.Misalnya menggerakkan badan kekiri, tetapi bola di
bawa ke kanan.Yang harus diperhatikan pada waktu akan gerak tipu, sebelumnya harus sudah
dipersiapkan yang diperkirakan lawan akan tertipu.Kemudian setelah lawan kehilangan
keseimbangan dan dapat terlewati,segera menempatkan diri diantara bola dengan lawan.
Gerakan untuk menyelamatkan bola dapat dilkukan dengan cara menggunakan
gerakan badan,gerakan kak,dan gerakan menarik bola.
(1) Menyelamatkan bola dengan gerakan badan
Bola dibawa menuju kearah lawan,setelah dekat dengan lawan secepatnya gerakan badan
kesamping kiri atau ke kanan. Kemudian dengan gerakan yang beralawanan secepatnya
bola dibawa dengan kaki bagian luar kearah yang hendak dituju.
Teknik membawa bola dengan gerak badan (Aip Syarifudin dan Muhadi,
1992/1993)
Gambar 115
(2) Menyelamatkan bola dengan gerakan kaki
Bola dibawa atau digiring kearah lawan,setelah dekat secepatnya langkahkan kaki ke
depan diatas bola. Kemudian dengan punggung kaki yang digunakan melangkah
tadi,digunakan lagi untuk membelokkan ke arah yang berlawanan.
Teknik menyelamatkan bola dengan gerakan tipu kaki
(Aip Syarifudin dan Muhadi, 1992/1993)
Gambar 116
(3) Menyelamatkan bola dengan gerakan menarik bola
Bola dibawa kearah lawan ,setelah dekat dengan lawan secepatnya tiba-tiba berhenti.
Kemudian secepat mungkin bola ditarik dengan telapak kaki atau sol sepatu kebelakang.
Dengna menggunakan kaki yang sama,secepatnya bola digerakkan kedepan disamping
lawan. Atau dapat juga dilakukan dengan memutar badan kearah yang digunkan untuk
menarik bola.
Teknik menyelamatkan dengan menarik bola (Aip Syarifudin dan Muhadi,
1992/1993)
Gambar 117
h) Teknik dasar menghadang dan merebut bola
Yang dimkasud dengan teknik dasra menghadang dan merebut bola di sini, adalah
melakukan berbagai bentuk gerakan dengna tujuan untuk menghalang-halangi lawan agar
dapat terpisah dari bola,sehingga bola yang dikuasainya dapat direbut dengan mudah. Yang
perlu diperhatikan,pada waktu menghadang dan merebut bola itu tidak melanggar peraturan
yang telah ditetapkan.
Usaha untuk menghadang bola dan merebut bola,biasanya dilakukan dengan cara:
(1) Mengadakan benturan badan antara bahu dengan bahu
(2) Merebut bola dengan cara meluncur
(1) Menghadang dan merebut bola denga benturan badan
Dilakukan pada saat pemain yang mempertahankan berada disamping pemain lawan atau
penyerang,mengadakan benturan badan antara bahu dengan bahu lawan,yaitu pada saat
lawan berdiri atau berada pada kaki bagian luar,sedangkan keadaan lengan pemain yang
hendak melakukan benturan harus rapat dengan badan(lengan bagian atas).
(2) Menghadang dan merebut bola dengan meluncur(sliding tackle)
Dilakukan oleh pemain belakang yang dilewati oleh lawannya,maka salah satu cara
untuk mengatasinya dengan meluncur yaitu pada saat pemain lawan berada di samping
dengan segera kaki yang akan di gunakan untuk menahan badan lututnya ditekuk dalam-
dalam dan diletakkan dibelakang ,sedangkan kaki yang akan digunakan untuk
menghadang dan merebut bola secepat mungkin didorong dan dijulurkan kearah bola
dengan telapak kaki atau sop sepatu dan tendang atau dorong bola itu sejauh-jauhnya.
Teknik menghadang dan merebut bola (sliding tackle)
(Aip Syarifudin dan Muhadi, 1992/1993)
Gambar 118
Apabila anda sudah benar-benar menguasai dan dapat melakukan teknik dasar yang
telah dikemukakan itu dengan benar, cepat, tepat, luwes, dan lancar, bersama dengan teman-
teman atau kelompok anda lakukanlah latihan mengenai:
1. Latihan menendang dan menahan bola, baik bola yang datangnya mendatar di atas tanah,
setinggi perut dan dada, maupun bola melambung.
2. Latihan menggiring dan menembakkan bola ke gawang.
3. Latihan menggiring, mengoper dan menembakkan bola ke gawang.
4. Menggiring bola melewati rintangan.
5. Mengoperkan bola melewat rintangan
6. Menggiring bola kearah garis gawang dan mengoperkannya kepada temannya yang ada
didepan gawang dan temannya langsung menembakkannya ke gawang. Dilakukan secara
bergantian.
7. Latihan menyundul bola dari sikap berdiri di tempat dan sambil melompat
8. Latihan menyelamatkan bola
9. Latihan menghadang dan merebut bola
10. Latihan bermain sepak bola dengan menggunakan peraturan pertandingan
i) Taktik di dalam bermain sepak bola
Selain teknik dasar yang harus dikuasai serta dapat dilakukan dengan cepat, tepat, luwes
dan lancar oleh setiap pemain sepak bola, juga kesebelasannya harus memiliki taktik yang
dapat diandalkan uantuk memenangkan suatu pertandingan.
Yang di maksud dengan taktik, suatu rencana yang tersusun secara teratur dan sistematis
yang melibatkan semua unsur didalam permainan sepak bola dalam upaya memenangkan
suatu pertandingan.
Taktik dalam permainan sepak bola yang biasanya dipergunkan antara lain dengan jalan
menyusun pola atau bentuk susunan pemain,baik dalam penyerangan maupun dalam
mempertahankan.
Pola dasar penyerangan dalam permainan sepak bola,biasanya dilakukan untuk
menghadapi pertahanan lawan yang rapat dan kuat seperti tembok. Yaitu dengan jalan
mengadakan operan-operan bola panjang yang dikombinasikan dengan pancingan-pancingan
agar lawan keluar dari barisan pertahannya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggiring
bola kesamping lapangan,sementara pemain yang lainnya mencari dan mengisi tempat-
tempat yang kosong. Sedangkan taktik pertahanan adalah usaha yang dilakukan oleh pihak
yang mempertahankan khususnya oleh pemain-pemain belakang untuk mempertahnkan
daerah gawangnya,agar lawan tidak dapat memasuki daerah gawangnya dan gawangnya tidak
kemasukkan bola. Pola dasar dalam permainan sepak bola yang biasa dilakukan : pola
pertahanan seorang lawan seorang(man to man defence),artinya seorang pemain dari pihak
yang mempertahankan selalu menjaga dan mengikuti seorang pemain penyerang agar tidak
dapat memasuki daerah gawangnya. Pola pertahanan daerah(zone defence) yang dilakukan
oleh setiap pemain dari pihak pertahann untuk mempertahankan dearahnya. Setiap pemain
mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk selalu mengikuti dan menjaga setiap pemain
lawan yang akan memasuki daerahnya,dengan jalan menghadang dan menggasak atau
mentekel setiap pemain lawan atau penyerang yag memasuki daerahnya. Sedangkan pola
pertahanan yang lainnya adalah merupakan kombinasi dari pola dari pertahanan seorang
lawan seorang denagn pola dasar pertahan daerah.
j) Sistem Permainan
Setiap tim kesebelasan sepak bola biasanya mempunyai sistem permainan sendiri-sendiri
sistem permainan dalam sepak bola sangat erat kaitannya dengan formasi atau kedudukan
para pemainnya dalam penyerangan dan mempertahankan . misalnya sistem permainan
seperti di bawah ini.
(1) Sistem permainan : 1 - 4 - 2 - 4. Artinya 1 penjaga gawang, 4 pemain yang bertugas untuk
mempertahankan , 2 pemain tengah yang bertugas sebagai pemain penghubung dan 4
pemain depan yang bertugas sebagai penyerang.
(2) Sistem permainan : 1 - 4 - 4 - 2.
(3) Sistem permainan : 1- 1- 3- 3- 3.
(4) Sistem permainan : 1- 4- 3- 3.
3. PERMAINAN BOLA TANGAN
Pada tahun 1917 Max Haizer menciptakan suatu bentuk permainan yang diberikan nama
torball. Permainan ini pada mulanya diperuntukkan bagi anka-anka putri,seperti memberikan
permainan sepakbola kepada anak laki-laki. Namun permainan tersebut oleh Carai Scheleur
pada tahun 1919 diubah namanya menjadi Handball, yang maksudnya agar dapat dimainkan
oleh anak-anak puteri dan laki-laki.
Permainan bola tangan (hand ball) tersebut di negara jerman sangat cepat
berkembangnya dan digemari olehseluruh bangsa jerman, baik laki-laki maupun perempuan.
Hal ini terbukti pada waktu terbentuknya “Persatuan Bola Tangan Jerman”tahun 1934, telah
mempunyai anggota sebanyak 25.000,tim putra dan putri.
Pada waktu berlangsungnya penyelenggaraan Olimpiade di Amsterdam tahun 1928,
Jerman berhasil mendemonstrasikan permainan bola tangan tersebut. Maka pada tahun itu
pulalah terbentuknya “Organisasi Bola Tangan Seluruh Dunia”, dengan nama “Internasional
Amateur Hand Ball Federation (IAHF)”,dan pada tahun 1936 permainan bola tangan
dimasukkan acara pertandingan Olimpiade di berlin. Sedangkan di negara kita di
Indonesia,permainan bola tangan tidak banyak dikenal oleh masyarakat, meskipun permainan
tersebut sudah dilakukan sejak zaman penjajahan Belanda dan sudah pernah dimasukkan
dalam cara pertandingan bersifat nasional yaitu pada waktu diselenggarakannya PON II
tahun 1951 di Jakarta. Sampai saat ini permainan bola tangan di negara kita hanya dikenal
dikalangan tentara dan para pelajar di sekolah-sekolah,sebagai bahan pelajaran pendidikan
jasmani yang harus diikuti para siswa di sekolah yang bersangkutan.
Di dalam perkembangannya perminan bola tangan mengalai perubahan yakni selain
Organisasi Bola Tangan Seluruh Dunia itu berubah namanya dari “IAHF” menjadi “IHF
(Internasional Hand Ball Federation)” pada kongres di Kopenhagen 1945, juga pada saat ini
terdapat dua macam permainan bola tangan,yaitu permai bola tangan yang dilakukan di
lapangan (Outdoor) dan permainan bola tangan yang dimainkan di dalam ruangan (Indoor).
Perbedaan diantara kedua mamcam permainan bola tangan tersebut, terutama terletak pada
ukuran lapangan dan jumlah pemainnya; sedangkan peraturannya hampir sama. Adapun letak
perbedaan kedua macam permainan bola tangan tersebut antara lain adalah sebagai berikut
ini.
Permainan Bola Tangan Outdoor Permainan Bola Tangan Indoor
1. Ukuran Lapangan
a. Panjang = 90 - 110 m. a. Panjang = 34 - 44 m.
b. Lebar = 55 - 65 m. b. Lebar = 18 - 22 m.
c. Jari –jari lingkaran di depan gawang :
1) Pertama = 13 m . 1) Pertama = 6 m.
2) Kedua = 19 m. 2) Kedua = 9 m.
d. Jari – jari lingkaran tengah :
9,15 m. 1,80 m.
e. Gawang :
1) Tinggi = 2,44 m 1) 2 m
2) Lebar = 7,32 m. 2) 3 m.
2. Jumlah pemain tiap-tiap regu :
11 orang 7 orang.
a. Pokok – pokok Peraturan Permainan Bola Tangan
1) Pengertian
Permainan bola tangan dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regi terdiri 11
orang pemain atau 7 orang pemain dengan cara bola dilemparkan , digelundungkan
atau dipantul-pantulkan sesuai dengan peraturan yang masing-masing regu berusaha
untuk dapat memasukkan bola semabyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan
mencegah pihak lawan memasukkan bola ke dalam gawangnya serta mendapatkan
bola.
2) Permulaan Permainan
Sebelum permainan dimulai diundi terlebih dahulu (toss),regu yang memenangkan.
Dalam undian diperbolehkan memilih melemparkan bola lebih dulu atau memilih
tempat(gawang).
3) Lama permainan
Permainan bola tangan dimainkan dalam dua babak, setiap babak lamanya :
a) Untuk laki – laki : 2 x 30 menit,istirahat 10 menit.
b) Untuk wanita : 2 x 20 menit, waktu untuk istirahat 10 menit.
4) Cara –cara Memainkan Bola
Diperkenankan :
a. Melempar,menangkap,menghentikan dan menyentuh dengan tangan,
kepala,dada,paha dan lutut.
b. Lari sambil membawa bola,sebanyak-banyaknya tiga langkah dengan satu kali bola
harus dipantulkan kelapangan/lantai/tanah.
c. Memainkan bola pada tangan selama tiga detik
d. Memindahkan bola dari tangan yang satu ketangan yang lainnya sesuai dengan
peratran.
Dilarang :
a. Menyentuh bola dua kali,sebelum bola menyentuh pemain lain,gawang atau
tanah/lantai.
b. Menyentuh bola dengan tungkai bagian bawah, kecuali jika terlempar.
c. Menahan bola pada tangan lebih dari tiga detik.
d. Memainkan bola dengan sengaja melewati atau memasuki garis lingkaran depan
gawang.
5) Sikap terhadap lawan
Diperkenankan :
a. Mengambil bola dengan satu atau dua tangan terbuka dari tangan lawan yang sedang
menguasai bola.
b. Menggerakkan badan terhadap lawan dengan cara terbuka
c. Merintangai pemain lawan dengn mempergunakan badan atau tubuh.
Dilarang :
a. Merintangi pemain lawan dengan mempergnakan kaki atau tangan.
b. Mendorong atau mendesak lawan.
c. Merampas bola dari tangan lawan dengan satu atau dua tangan secara kasar atau
tangan tertutup.
d. Melemparkan bola dengan sengaja kepada lawan.
e. Menahan lawan dengan cara menjepit dengan satu atau dua tangan, memukul,
melompati, menggaet/menyentuh/menempatkan kaki dari belakang.
Apabila salah seorang pemain pada waktu memainkan bola jatuh hingga bola berada di
bawah badannya, maka kepadanya harus diberikan lemparan bebas.
6) Daerah gawang
Daerah gawang hanya boleh dimasuki oleh penjaga gawang. Pemain lapangan yang
memasuki daerah gawang dikenakan hukuman sebagai berikut :
Apabila ada salah seorangpemain lapangan yang memasuki daerah gawang ,maka
terhadap regu penyerang diberikan lemparan bebas yang dilakukan dari garis daerah
gawang.
7) Memainkan bola ke dalam daerah gawang
Apabila pemain dari pihak yang mempertahankan memainkan bola kembali ke dalam
daerah gawangnya sendiri dengan sengaja, di tentukan sebagai berikut :
a) Jika bola masuk kedalam gawang,maka angka untuk lawannya.
b) Jika penjaga gawang menyentuh bola dengan tidak membuat angka,maka kepada
lawan diberikan lemparan hukuman 13 m.
c) Jika penjaga gawang tidak menyentuh bola dan bola tersebut berada atau tinggal
didaerah gawang, maka lemparan bebas tidak diadakn.
d) Jika bola melewati daerah gawang diluar garis gawang ,maka diadakan lemparan
bebas.
8) Kedudukan penjaga gawang
a) Penjaga gawang bebas bergerak di dalam usahanya untuk mempertahankan
gawangnya.
b) Penjaga gawang diperbolehkan membawa bola tanpa larangan.
c) Penjaga gawang diperbolehkan meninggalkan daerah gawangnya dengan tidak
membawa bola.
d) Penjaga gawang tidak diperkenankan menyentuh bola yang berada atau bergerak di
luar daerah gawangnya,selama ia berada di daerah gawang.
e) Penjaga gawang tidak boleh diperbolehkan mengambil bola dari lapangan kedalam
daerah gawangnya.
9) Lemparan hukuman
Lemparan hukuman diberikan, apabila terjadi hal-hal sebagai berikut:
a) Jika pemain lapangan dari pihak yang memepertahankan memasuki daerah gawang.
b) Jika penjaga gawang meninggalkan daerah gawangnya dengan membawa bola.
c) Jika penjaga gawang memperlambatkan melemparkan bola ke dalam lapangan setelah
ada tanda dari wasit.
10) Lemparan ke dalam lapangan dan lemparan penjuru
a) Apabila bola ke luar lapangan, maka bola dilemparkan ke dalam lapangan dengan
cara sama seperti pada permainan sepak bola.
b) Lemparan hukuman penjuru diberikan pada titik perpotongan garis hukuman dengan
garis gawang, yaitu apabila terjadi:
(1) Pemain lapangan dari regu yang memeprtahankan memasuki lapangan
(lingkaran depan gawang)
(2) Penjaga gawang meninggalkan daerah gawangnya dengan membawa bola.
(3) Penjaga gawang lambat atau memperlambat melemparkan bola setelah ada
tanda dari wasit.
Lapangan Bola Tangan (Aip Syarifudin dan Muhadi, 1992/1993)
Gambar 119
b. Teknik Dasar Permainan Bola Tangan
Teknik dasar yang harus benar-benar dikuasai serta dapat dilakukan dengan benar,
cepat, tepat luwes, dan lancar oleh setiap pemain di dalam permainan bola tangan, antara lain
adalah:
1) Teknik dalam melempar dan menangkap bola.
2) Teknik di dalam membawa bola
1) Teknik melempar dan menangkap bola
a) Melemparkan bola dapat dilakukan dengan satu tangan atau dua tangan, baik
melemparkan bola yang dilakukan dari atas, dari samping, bawah, maupun dari
belakang. Yang harus diperhatikan pada waktu akan melemparkan bola, adalah sebagai
berikut:
Sikap permulaan:
Berdiri tegak, kaki kiri di depan (kalau melempar dengan tangan kanan), kaki kanan di
belakang. Kedua tangan memegang bola dekat ke dada dengan sikut dibengkokkan.
Pandangan diarahkan ke tempat sasaran yang akan dituju.
Gerakan:
Sambil memutar badan ke samping kanan, bola dibawa ke belakang, lutut kaki kanan agak
dibengkokkan, hingga berat badan berada pada kaki kanan. Kemudian bola dari belakang
lemparkan melalui atas kepala ake atas depan ke arah sasaran yang dituju. Pada saat lengan
lurus bola lepas dari tangan, bersamaan dengan kaki kanan dilangkahkan ke depan dan
diputar kembali menghadap ke depan untuk menjaga keseimbangan dan merupakan gerak
lanjutan (follow through).
Badan agak membungkuk atau condong ke depan, dengan lutut agak dibengkokkan dan
badan lemas, pandangan ke arah jalannya bola.
Teknik melempar bola tangan (Aip Syarifudin dan Muhadi, 1992/1993)
Gambar 120
b) Menangkap bola dilakukan dengan mempergunakan dua tangan, baik pada waktu
menangkap bola dari atas, dari bawah, maupun dari samping dan bola yang datangnya
lurus. Yang harus diperhatikan pada waktu akan menangkap bola, adalah sebagai
berikut;
Sikap permulaan:
Berdiri tegak, kedua kaki agak dibuka, kedua lutut agak ditekuk, badan agak
dicondongkan ke depan, kedua tangan di depan dada dengan sikut dibengkokkan, jari-
jari tangan di buka atau dijarangkan, kedua kelapak tangan dan jari-jari tangan
berhadapan serta agak dilengkungkan. Pandangan ditujuhkan kepada bola yang datang.
Gerakan:
Bola yang datang dijemput atau disongsong dengan jalan meluruskan kedu lengan. Pada
saat bola menempel atau menyentuh kedua telapak tangan, secepatnya kedua tangan
ditarik kedekat dada dengan jalan sikut di bengkokkan, bersamaan pula dengan jari-jari
tangan mencengkream bola.dengan demikian, maka bola yang datangnya keras akan
dapat dikuasai dengan baik. Apabila bola yang datangnya cepat dan keras, supaya mudah
dikuasai dengan baik dapat dilakukan dengan cara merebahkan badan bersamaan dengan
melangahkan kaki kanan ke belakang. Dapat juga dilakukan sambil menjemput bola kaki
kiri dilangkahkan ke depan, dan sambil menarik kedua tangan kaki kiri dilangkahkan lagi
dari depan ke belakang kaki kanan.
Teknik menangkap bola tangan (Aip Syarifudin dan Muhadi, 1992/1993)
Gambar 121
2) Teknik membawa bola
Yang dimaksud dengan membawa dibola dalam permaianan bola tangan, dapat
dilakukan dengan cara mamantul-mantulkan bola ke tanah/ lantai dengan salah satu
tangan secara terus menerus, dapat juga dilakukan dengan cara setiap tiga langkah satu
kali bola dipantulkan ke tanah/lantai. Tetapi yang akan dijelaskan disini adalah
memantulkan bola setiap tiga langkah sekali. Caranya seperti berikut ini.
Sikap permulaan:
Berdiri tegak, kedua tangan memegang bola di dekat dada, pandangan ke depan.
Gerakan :
Hitunga 1 : langkahkan kaki kiri ke depan
Hitungan 2 : langkahkan kaki kanan ke depan kaki kiri
Hitungan 3 : langkahkan lagi kaki kiri ke depan kaki kanan, bersamaan dengan kaki kiri
kena ke tanah/lantai bola dipantulkan dengan satu satu tangan ke tanah/lantai
di depan kaki kanan dan pada waktu bola memantul kembali dari tanah/lantai
ke atas, segera tangkap lagi dengan kedua tangan. Demikian seterusnya, setiap
tiga langkah satu kali bola dipantulkan ke tanah/lantai dengan satu tangan
ditangkap kembali dengan kedua tangan.
Teknik membawa bola (Aip Syarifudin dan Muhadi, 1992/1993)
Gambar 122
Setelah Anda selesai mempelajari dan memahami pokok-pokok peraturan serta teknik
dasar permainan bola ini, bersam dengan temanmu atau kelompok Anda lakukanlah latihan
mengenai:
1. Latihan melempar dan menangkap bola dari: atas, bawah, samping dan bola lurus yang
menuju ke badan atau dada.
2. Latihan membawa bola: lurus, sambil berbelok-belok (zigzag), dan melewati rintangan.
3. Latihan membawa bola dan melemparkannya kepada teman.
4. Latihan menangkap, membawa, dan mengoperkannya kepada teman.
5. Lakukanlah latihan-latihan tersebut di atas, hingga benar-benar dikuasai, serta dapat
dilakukan dengan cepat, tepat, luwes, dan lancar.
6. Lakukanlah latihan permainan bola tangan bentuk pertandingan, dengan mempergunakan
peraturan.
4. Permainan Bola Baket (Basket ball)
Sebelum tahun 1891 di Amerika diketahui adanya kelesuan di kalangan para pelajar
dan mahasiswa, pada waktu melakukan kegiatan pendidikan jasmani atau olah raga di musim
dingin. Mereka merasa bosan, karena pada setiap dan selama musim dingin hanya
mendapatkan pelajaran bari-baris dan senam saja. Dengan diketahuinya kelesuan di kalangan
pelajardan mahasiswa tersebut, kemudian Dr. Luther Halsey Gulick sekretaris nasional
YMCA (Young Men’s Christian Association) pada jurusan pendidikan jasmani
menganjurkan kepada James A. Naismith direktur Springfield College di Massachusetts afgar
dapat menciptakan suatu bentuk permaianan yang dpat dilakukan diruangan pada waktu
msuim dingin. Dengan ketentuan yang mudah dipelajari dan mudah untuk dimainkan, serta
menarik dan menyenangkan bagi pelajar dan mahasiswa.
Berdasarkan anjuran tersebut, maka pada tahun1891 James A. Naismith berhasil
menciptakan permainan bola basket (BasketBall). Pada mulanya permainan tersebut,
dilakukan dengan mempergunakan keranjang bekas buah persik yang diletakkan disudut
ruangan sebagai sasarannya. Permaianan ini dimainkan oleh dua regu yang masing-masing
regu terdiri atas 9 orang pemain, dan cara bermainnya bola tidak boleh dibawa lari, tetapi
harus dioper-operan kepada sesama temannya dan pihak yang lain boleh merebutnya.
Permainan bola basket tersebut, pada waktu itu sangat cepat berkembangnya di
Amerika dan sangat disenangi serta digemari oleh seluruh masyarakat. Sehubungan dengan
ini, maka permianan tersebut diubah, jumlah permaiannya dari 9 orang menjadi 7 orang dan
kerapian dipindahkan ke atas meja dan diletakan di tengah-tengah garis lapangan bagian
belakang (garis belakang).namun setelah diadakan perubahan, ternyata permainan bola basket
tersebut semakin ramai dan semakin disenangi.atas dasar itulah maka permainan bola basket
yang jumlahnya 7 orang pemain tiap-tiap regunya, diubah lagi menjadi 6 orang pemain.
Untuk tiap-tiap pemainnya yang berlaku samapi saat ini. Dapatlah dikatakan bahwa
permainan bola basket tersebut sebenarnya adalah suatu bentuk permainan yang dilakukan
yang dilakukan di dalam ruangan (indoor), walaupun sekarang dapat juga dimainkan di luar
ruangan atau lapangan (outdoor).
b. Pokok-Pokok Peraturan Permainan Bola Basket
1) Pengertian
Permainan bola basket dimainkan oleh 2 regu yang masing-masing terdiri atas 5orang
pemain. Setiap regu berusaha untuk dapat memasukkan bola sebanyak-banyaknya
kedalam keranjang lawan dan mencegah pihak lawan memasukkan bola ke dalam
keranjanganya serta mendapatkan bola. Bola boleh dilemparkan, digelindingkan, dipantul-
pantulkan dan didorong sesuai dengan peraturan.
2) Permulaan Permainan
Permulaan permainan bola basket dilakukan dilingkungan tengah lapangan di antara dua
pemain yang berlawanan, setelah bola dilemparkan oleh wasit ke atas di antara dua
pemain dan setelah bola mencapai titik tertinggi kedua pemain saling berebut bola, dengan
jalan menyentuh bola.
3) Lapangan dan alat-alat
a) Lapangan bola basket .berbentuk segi empat panjang, dengan ukuran sebagai berikut:
(1) Panjang 26 m, dan lebar 14 m. Ukuran lapangan dapat diperbesar dan diperkecil,
jika perbesar panjang tidak boleh lebih dari 2 m dan lebar tidak boleh dari 1 m.
Demikian juga jika diperkecil, panjang tidak boleh lebih dari 2 m dan lebar tidak
boleh lebih dari 1 m. Sedangkan ukuran lapangan yang resmi berdasarkan peraturan
dari “Federation Internationale the Basketball Amateur (FIBA)”, dalam permainan
bola basket untuk pertandingan, baik nasional maupun internasional adalah = 28 x
15 m.
(2) Lapangan terbagi menjadi dua bagian yang sama besarnya, yang dibatasi dengan
garis tengah. Pada setiap bagian lapangan dilengkapi dengan sebuah keranjang yang
dipasang pada papan pantul yang ditahan dengan tiang penyangga, serta di tengah-
tengah garis akhir dibuat daerah bersyarat yang berbentuk trapesium (bentuk dan
ukuran lapangan dan perlengkapan dapat dilihat pada bagan gambar di halaman
berikut).
b) Alat-alat yang dipergunakan untuk bermain bola basket disamping keranjang yang
lengkap dengan papan pantul dan tiang, juga bola dengan ukuran sebagai berikut:
(1) Berat bola antara 600-650gram.
(2) Keliling bola antara 75-78 cm.
(3) Tekanan udara dalam bola, dengan ketentuan sebagai berikut: apabila bola tersebut
dijatuhkan ke lantai dari ketinggian ±1,80 m, maka bola tersebut akan memantul
kembali ke atas dengan ketinggian antara 1,20 sampai 1,40 m.
Lapangan dan perlengkapan serta bola termasuk bagian dari peraturan di dalam
permaian bola basket. Sedangkan pokok-pokok permainannya, antara lain seperti di
bawah ini.
4) Jumlah pemain
Seperti telah dikemukakan bahwa jumlah pemain bola basket adalah 5 orang pemain untuk
tiap regu, sedangkan pemain cadangan 6 orang.
5) Lamanya permainan
Permainan bola basket dilakukan dalam dua babak, yang masing-masing babak lamanya
20 menit (2x20 menit). Sedangkan waktu untuk istirahat antara babak satu dan babak
kedua 10 menit. Akan tetapi jika akhir permainan terdapat jumlah angka yang diperoleh
kedua regu itu sama, maka diadakan perpanjangan waktu sebagai babak tambahan selama
5 menit; dan apabila setelah diberikan babak tambahan tersebut masih tetap angkanya
sama diberikan babak tambahan lagi sampai terdapat kedudukan angka (score) yang
berbeda. Diantara babak kedua dengan babak tambahan pertama diberikan waktu untuk
istirahat selama 2 menit.
6) Bola loncat (Jump Ball)
Bola loncat diberikan pada waktu permulaan permainan, baik pada babak pertama, kedua,
atau pada babak tambahan yang dilakukan di lingkaran tengah; dan juga apabila terjadi
bola pegang, bola tertahan pada penyangga keranjang, atau peliut tertiup oleh wasit. Bola
loncat dilakukan pada lingkaran yang terdekat dengan kejadian tersebut.
7) Bola masuk di keranjang (Terjadi gol)
Bola dikatakan masuk kedalam keranjang, yaitu apabila bola memasuki ke keranjang
melewati atas kemudian bersarang pada jaring dan keluar lewat di bawah jaringan.
8) Nilai atau angka bola yang masuk ke keranjang
Bola yang masuk ke dalam keranjang dari hasil permainan tembakkan dari lapangan nilai
dihitung 2 (dua). Sedangkan bola yang masuk ke dalam keranjang dari hasil hasil
tembakkan hukuman, nilai dihitung 1 (satu).
9) Bola di dalam dan diluar permainan
a) Bola berada di dalam permainan atau bola hidup, apabila :
(1) Pada waktu diadakan bola loncat, bola yang dilemparkan oleh wasit mencapai titik
tertinggi dan disentuh oleh salah satu pemain dari yang melakukan bola loncat
tersebut.
(2) Pada waktu bola keluar (out), bola telah dikuasai oleh pemain yang akan
melemparkan bola kedalam lapangan permainan.
(3) wasit telah mengambil tempat pada waktu akan mengadakan bola loncat atau pada
waktu akan melaksanakan tembakan hukuman.
(4) pada waktu tembakan hukuman bola telah dikuasai oleh si penembak.
b) bola berada diluar permainan atau bola mat,yaitu apabila:
(1) bola masuk ke dalam keranjang.
(2) terjadi pelanggaran, kesalahan, dan bola pegang.
(3) bola menyangkut pada penopang keranjang.
(4) pada waktu tembakan hukuman bola tidak masuk dan tidak menyetuh keranjang.
(5) terjadi adanya pelanggaran 30 detik.
(6) pada waktu berakhirnya suatu babak permainan.
10) Bola Atau Pemain Ke Luar
a) Bola dianggap kelua, jika bola itu menyentuh pemain atau orang lain atau benda lain
yang berada di luar garis batas lapangan atau sandaran tiang papan pantul.
b) Pemain dinyatakan ke luar, jika pemain tersebut menyentuh lantai di atas atau diluar
garis batas lapangan.
11) Berlari dengan Bola (Travelling)
Yang dimaksud berlari dengan bola adalah bergerak atau maju atau melangkah
saambil memegang bola ke segala arah dengan langkah lebih dari yang telah ditentukan,
dengan batasan sebagai berikut.
a) Pemain yang menerima bola sedang berlari, boleh berputar ke segala arah dengan
mempergunakan salah satu kakinya sebagai kaki poros, sedangkan kaki yang lainnya
dipergunakan untuk melangkah ke segala arah.
b) Pemain yang menerima bola sedang berlari atau akan mengakhiri memantul-
mantulkan (dribble) bolannya, boleh mempergunakan hitungan atau irama dua
langkah, denga ketentuan sebagai berikut:
(1) hitungan ke-1 terjadi bila pemain tersebut salah satu atau kedua kakinya bersama-
sama menyentuh lantai.
(2) Seorang pemain kembali berhenti pada hitungan ke-1, ia boleh berputar ke segala
arah dengan mempergunakan salah satu kakinya sebagai poros.
(3) Hitungan ke-2 terjadi bila pemain tersebut berhenti pada hitungan kedua dengan
salah satu kakinya berada di depan dan kaki yang satunya di belakang yang
digunakan sebagai porosnya. Tetapi jika berhentinya dengan keadaan kakinya
sejajar, boleh berputar ke segala arah dengan mempergunakan salah satu kakinya
sebagai poros.
12) Bola Pegang (Head Ball)
Bola Pegang adalah bola yang dikuasai atau sedang oleh dua orang pemain yang
berlawanan atau oleh seorang pemain yang menahan bola selama 5 detik. Batasannya
sebagai berikut:
Dua orang pemain yang berlawanan secara bersama-sama memegang bola dengan salah
satu atau kedua tangannya dengan kuat. Atau seorang pemain yang dijaga dengan ketat
(menahan bola dan jelas tidak berusaha untuk memainkannya dalam waktu selama 5
detik, yaitu tidak berusaha untuk melemparkan, memasukkan atau menembakkan bola ke
ranjang, memantul-mantulkan, atau menggelundungkannya.
13) Penggantian Pemain
Di dalam permainan bola basket penggantian pemain dilakukan pada saat bola mati, pada
waktu terjadinya pelanggaran. Pelaksanaan penggantian pemain dilakukan dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Penggantian pemain hanya diutamakan bagi pemain dari regu yang sedang menguasai
bola. Sedangkan bagi pemain dari regu yang tidak sedang menguasai bola, tidak
diperbolehkan mengadakan atau meminta penggantian pemain.
(2) Apabila dari regu yang sedang menguasai bola mengadakan penggantian pemain,
maka regu yang sedang tidak menguasai bola boleh mengikuti mengadakan
penggantian pemain.
e. Permainan Bola Basket Mini
Dengan kemajuan dan perkembangan yang semakin pesat dalam permainan bola basket,
maka diciptakan suatu permainan bola basket yang khusus diperuntukkan bagi anak-anak
yang berumur 12 tahun ke bawah. Hal ini bertujuan agar anak-anak khususnya murid-murid
Sekolah Dasar memiliki keterampilan dasar untuk bermain bola basket, sehingga nantinya
diperoleh bibit-bibit pemain bola basket yang benar-benar terampil dan berbakat. Karena
permainan bola basket yang umum dilakukan sekarang ini, dipandang kurang sesuai dengan
pertumbuhan dan perkembangan murid-murid SD atau anak-anak umur 12 tahun ke bawah.
Oleh sebab itu diciptakanlah permainan bola basket yang benar-benar sesuai untuk anak-anak
umur 12 tahun ke bawah.
Perbedaan antara permainan bola basket yang umum dilakukan dengan permaian bola
basket mini, terutama terletak berat bola, papan pantul, dan ketinggian dari keranjang
(basket). Sedangkan teknik, cara bermain, ukuran dan bentuk lapangan, serta peraturannya
sama. Adapun perbedaan tersebut, seperti berikut ini:
PERMAINAN BOLA BASKET (UMUM)
Pemain:
1. Umur 12 tahun ke atas
Bola:
1. Berat 600-650 gram.
2. Keliling 75-78 cm.
Papan Pantul:
1. Ukuran 1,80 x 1,20 m.
2. Tinggi dari lantai 2,75 m.
3. Tinggi keranjang dari lantai 3,05 m.
PERMAINAN BOLA BASKET (MINI)
Pemain:
1. Umur 7 sampai 12 tahun
Bola:
1. Berat 450-500 gram.
2. Keliling 60-73 cm.
Papan Pantul:
1. Ukuran 1,20 x 0,90 m
2. Tinggi dari lantai 2,30 m
3. Tinggi keranjang dari lantai 2,60 m.
Untuk peraturan permaian bola basket yang lengkap, dapat anda pelajari dari pedoman
peraturan permaian bola basket FIBA 1976- 1980, Official Basketball Rules for Men and
Women dalam buku Permainan dan Metodik (buku II untuk SGO) Depdikbud. 1978/1979.
d. Teknik Dasar dalam Permaian Bola Basket
Dalam permainan bola basket selain para pemain memiliki kekuatan, kecepatan,
kelentukan, kelincahan, dan daya tahun serta kerja sama yang baik; juga harus memiliki
pemahaman dan penguasaan teknik u tuk melakukan permaian bola basket tersebut.
Teknik dasar permaian yang harus dipahami dan dikuasai oleh setiap pemain atau murid-
murid SD, antara lain adalah: 1) Teknik melempar dan menangkap bola, 2) Teknik
membawa atau memantul-mantilkan bola (Dribbling), 3) Teknik memasukkan bola ke
dalam keranjang.
1) Teknik melempar dan menangkap bola
Untuk latihan teknik dasar melempar dan menangkap bola, dapat anda pelajari dalam
pelajaran permainan bola tangan.
2) Teknik memantul-mantulkan bola (Dribbling)
Memantul-mantulkan bola ke lantai dalam permaian bola basket, adalah suatu cara dalam
membawa bola sambil berjalan atau berlari, dengan tujuan agar:
a) Lebih cepat untuk menuju ke daerah lawan dalam usaha memasukkan bola ke dalam
keranjang lawan.
b) Lebih mudah untuk menyusup dan menerobos ke daerah pertahanan lawan, dan untuk
mengacaukan pertahanan lawan.
c) Permaianan lawan menjadi tidak dapat berkembang, sehingga permaianannya menjadi
terhambat.
Untuk dapat melakukan dan menguasai dribbling bola dengan benar, caranya adalah:
Sikap Permulaan (untuk latihan ditempat):
Berdiri tegak, kedua kaki agak dibuka, lutut agak dibengkokkan, badan agak dicondongkan
ke depan, berat badan bertumpu pada kedua kaki. Kedua tangan memengang bola dengan
sikut dibengkokkan berada didekat dada. Pandangan mengikuti gerakan bola dan gerakan
tangan (untuk permulaan belajar).
Gerakan:
Jatuhkan bola ke lantai dengan tangan kanan, agak ke depan dekat dengan kaki kanan. Pada
waktu bola memantul kembali dari lantai jari tangan agak dijarangkankan dan agak
dilengkungkan mengikuti gerakan bola ke atas. Pada saat bola lebih kurang berada di bawah
bahu, segera telapak tangan dan jari-jari tangannya yang dilengkungkan mendorong bola
kembali ke lantai. Demikian seterusnya telapak tangan dan jari-jari tangan menjemput dan
mengikuti gerakan bola dari bawah ke atas, dan menekan serta mendorongnya kembali ke
lantai. Sedangkan tangan kiri berada di depan badan dengan sikut dibengkokkan lemas,
untuk menjaga keseimbangan dan menjaga lawan pada waktu bermian agar bola tidak
mudah direbut.
Teknik memantulkan bola (Aip Syarifudin dan Muhadi, 1992/1993)
Gambar 123
Apabila latihan memantul-mantulkan bola di tempat benar-benar dikuasai, dapat
dilakukan dengan luwes dan lancar dengan tangan kanan dan tangan kiri, coba lakukan
sembil berjalan, berlari, baik lurus maupun sambil berbelok-belok. Lakukanlah latihan men-
dribbling bola tersebut secara berulang-ulang.
Apabila latihan men-dribbling bola tersebut telah benar-benar dapat dikuasai, serta dapat
dilakukan dengan cepat, tepat, luwes dan lancar, maka untuk latihan berikutnya coba lakukan
dengan badan, kaki dan tangan dipergunakan unuk melindungi bola agar tidak mudah direbut
oleh lawan, dan pandangan ditujukan ke depan, ke arah sasaran, atau kepada lawan.
3) Teknik Memasukkan Bola ke Keranjang
Memasukkan bola ke keranjang sering juga dikatakan dengan teknik menembakkan bola
ke keranjang (Shooting).
Teknik menembakkan bola ke keranjang dapat dilakukan dengan satu atau dua tangan,
cara melakukannya antar laian sebagai berikut:
Sikap Permulaan:
Berdiri tegak, kedua kaki agak dibuka atau salah satu kaki agak ke depan, kedua tangan
memegang bola di dekat dada dengan sikut dibengkokkan atau kedua tangan memegang
bola di atas kepala di depan dahi dengan sikut dibengkokkan, pandangan ditujuakan ke
keranjang.
Gerakan:
Bersama dengan membengkokkan kedua lutut bola dibawa ke atas kepala di depan dahi,
dengan sikut dibengkokkan serong ke depan ke samping (jika bola pada waktu akan
menembak ke keranjang berada dekat dada). Pandangan tetap ditujukan pada keranjang.
Kemudian bersamaan dengan satu atau kedua tangan mendorong bola ke dean ke atas
keranjang (tepat di atas keranjang), tumit diangkat hingga kedua lutut lurus. Dan pada saat
satu atau kedua tangan lurus (menembak dengan satu atau kedua tangan), jari-jari tangan
mendorong bagian belakang bola dan pergelangan tangan digerakkan aktif ke depan ke
bawah atau ke dalam (snaps). Dengan demikian jalannya bola dari atas akan menuju k
keranjang (jalannya parabola).
Teknik memasukkan bola ke keranjang (Aip Syarifudin dan Muhadi, 1992/1993)
Gambar 124
Selain teknik dasar seperti melempar dan menangkap, men-dribbling, dan memasukkan
bola ke keranjang, juga yang harus dikuasai oleh setiap pemain bola basket adalah memutar
tubuh atau sering juga dikatakan dengan olah kaki (privot) dan memasukkan bola sambil
berlari.
Memuat tubuh atau olah kaki, bertujuan untuk menghindarkan serangan dari lawan yang
berusaha ingin merebut bola, yaitu dengan cara memutar tubuh ke segala arah menggunakan
salah satu kaki, sedangkan kaki yang satunya lagi tetap di tempat atau kontak dengan lantai
sebagai kaki porosnya. Untuk peraturan berputar atau olah kaki dapat dipelajari kembali pada
berlari dengan bola (traveling).
Teknik mendribling bola di tempat (Vivot)
(Aip Syarifudin dan Muhadi, 1992/1993)
Gambar 125
Memasukkan bola ke keranjang sambil berlari (Lay-up shoot),bertujuan untuk dapat
memasukkan bola ke keranjang dengan tepat, karena lebih dekat dan sulit dapat direbut oleh
kawan, terutama pada waktu lawan berada di belakang.
Ketentuan peraturan memasukkan bola ke keranjang sambil berlari adalah sebagai berikut.
Apabila seorang pemain sambil berlari menerima bola dari temannya atau pada waktu
mengakhiri dribbling-nya, salah satu kakinya berada di depan (di atas) maka pada waktu
mendarat kaki yang lainnya harus diangkat atau tergantung (hitungan ke-1/satu langkah).
Kemudian kaki yang diangkat tadi dilangkahkan lagi pada waktu mendarat, kaki yang lainnya
terangkat (dua langkah/hitungan ke-2). Selanjutnya setelah hitungan ke-2, bersamaan dengan
menolakkan kaki ke atas (melompat) bola dimasukkan ke keranjang. Atau pada waktu
menerima dan mengakhiri dribbling-nya kaki kiri berada di depan di atas, maka pada waktu
mendarat kaki kanan diangkat. Kaki kanan dilangkahkan lagi, kaki kiri diangkat dan
bersamaan dengan menolakkan kaki kanan bola dimasukkan ke keranjang.
Memasukkan bola ke keranjang sambil berlari (Lay-up shoot),
(Aip Syarifudin dan Muhadi, 1992/1993)
Gambar 126
e. Teknik Terpadu
Apabila anda telah benar-benar menguasai teknik dasar permaian bola basket yang telah
dikemukakan di atas muak itu dengan baik, serta dapat melakukannya dengan cepat, tepat,
luwes, dan lancar coba anda kombinasikan bentuk-bentuk gerakan teknik dasar tersebut
sehingga menjadi suatu bentuk rangkaian urutan gerak yang terpadu. Misalnya melakukan
latihan melempar dan menangkap bola dikombinasikan dengan men-dribble, latihan
melakukan men-dribble bola dokombinasikan dengan memasukkan bola ke keranjang sambil
berlari (Lay-up shoot), yang dilakukan dengan berbagai variasi gerakan.
Untuk dapat mewujudkan keterpaduan melakukan teknik dasar tersebut, harus dilakukan
melalui latihan yang teratur dan terus-menerus.
f. Teknik dalam Permaian Bola Basket
Yang dimaksud dengan taktik dalam permaian bola basket adalah suatu rencana atau
tindakan yang dilakukan secara bersistem oleh suatu regu dalam upaya memenangkan suatu
pertandingan.
Taktik dalam permaian bola basket, biasanya dilakukan dengan membuat susunan
pemaian dalam melakukan penyerangan maupun mempertahankan. Susunan pemain yang
bertujuan untuk melakukan penyerangan dan mempertahankan tersebut, dalam permainan
bola basket sering dikatakan dengan istilah “Pola”. Oleh karena itu kita sering mendengar
adanya “pola penyerangan atau pola pertahanan”. Baik pola penyerangan mauapun pola
pertahanan dalam permainan bola basket, dapat dilakukan dengan 2 orang, 3 orang, 4 orang
atau semua pemaian secara bersama-sama melakukan serangan atau pertahanan.
Untuk dapat melakukan pola penyerangan maupun pola pertahanan, maka selain setiap
pemaian itu harus menguasai teknik dasar, juga harus dapat mengkombinasikan bentuk-
bentuk gerakan teknik tersebut dengan menggunakan berbagai variasinya.
Di dalam permainan bola basket terdapat beberapa pola dasar untuk penyerangan dan
pertahanan, anatar lain seperti di bawah ini.
1) Pola dasar penyerangan
2) Pola dasar penyerangan bebas
Pola ini dilakukan oleh setiap pemian atas dasar penguasaan teknik dan taktik, serta
kekuatan, kecepatan, kelincahan, dan ketepatan yang dimiliki oleh setiap dimiliki oleh setiap
pemian. Namun tidak berarti bahwa setiap pemain itu boleh melakukan sekehendaknya
sendiri, tetapi dilakukan secara kerja sama dengan teman-teman seregunya; hanya tidak
ditetapkan mengenai polanya (susunan pemainnya) pada waktu mengadakan penyerangan.
b) Pola dasar penyerangan bebas
Pola penyerangan ini dilakukan dengan mengadakan operan-operan bola yang cepat
menuju ke keranjang lawan, hingga dengan 2 atau 3 kali operan saja bola sudah harus di
tembakkan ke dalam keranjang lawan. Pola serangan kilat ini sangat baik apabila dapat
dilakukan dengan cepat dan tepat, karena tidak memberikan kesempatan kepada pihak lawan
untuk dapat menyusun suatu pertahanan karena tidak memberikan kesempatan kepada pihak
lawan untuk menyusun suatu pertahanan yang baik dan kuat. Selain dari itu akan dapat
mengacaukan dan merusak pertahanan lawan.
Untuk melaksanakan serangan kilat dalam permainan bola basket, biasanya dilakukan oleh
3 orang pemain (paling sedikit yang lincah secara bekerja sama menerobos ke dalam daerah
pertahanan lawan.
Supaya anda memperoleh gambaran mengenai pola dasar penyerangan tersebut, dapat
diperhatikan pada bagan gambar berikut ini.
Pelaksanaan dari pola dasar penyerangan bebas dan pola dasar penyerangan kilat, dapat
dilakukan dengan jalan melalui sebelah kanan atau sebelah kiri; tergantung penjagaan
pertahanan lawan.
Yang perlu diperhatikan oleh setiap pemain dalam melakukan suatu serangan antara
lain adalah :
(1) Pada setiap tempat harus diisi, artinya harus ada salah seorang pemain yang mengisi
atau menempatinya.
(2) Usahakan jangan sampai ada tempat atau celah-celah yang dapat memberikan
kesempatan pada pemain lawan dapat menerobos.
(3) Apabila pada waktu melakukan serangan dengan operan-operan bola cepat kea rah
sasaran yang dituju gagal, harus secepat mungkin kembali kepada pola pertahanan
semula.
(4) Setiap pemain yang menerima bola, harus secepat mungkin membawanya (men-
dribbling) ke arah keranjang lawan.
(5) Untuk mewujudkan terlaksananya pola-pola penyerangan, harus dilakukan latihan
secara teratur dan terus-menerus. Di samping itunharus selalu dicobakan dalam
pertandingan-pertandingan, untuk mengetahui sampai sejauh mana keefektifan dari
pola-pola penyerangan tersebut.
2) Pola dasar pertahan
Pola dasar pertahan dalam permainan bola basket pada prinsipnya sama dengan pada
permainan sepak bola, yaitu dengan menggunakan sistem seorang lawan seorang, sistem
pertahan daerah, dan atau sistem pertahanan gabungan.
a) Pola dasar sistem pertahan seorang lawan seorang (man to man). Pelaksanaan dalam
sistem pertahanan seorang lawan seorang, lebih menekankan pada tugas dan tanggung
jawab setiap pemain di dalam usaha menjaga lawannya, yaitu menjaga lawan (pemain
penyerang) dengan cara mengikutinya ke mana pun lawan itu bergerak, sesuai tugas
yang telah ditentukan sebelumnya. Akan tetapi sering juga dilakukan dengan variasi
saling bergantian atau saling membantu menjaga, tetapi tugasnya harus menjaga dan
mengikuti seorang lawan. Dalam pelakasanan sistem pertahanan tersebut, yang harus
diperhatikan oleh setiap regu adalah :
1. Waktu melakukan pertahanan harus ditekankan pada posisi pemain 2: 1 : 2. Karena
dengan posisi pemain semacam ini, selain lebih mudah dipelajari dan diingat oleh
para pemain, juga lebih mudah untuk mengadakan serangan balasan dengan cepat
dan tepat.
2. Setiap pemain harus benar-benar menguasai dan dapat melakukan gerakan olah kaki
dengan cepat, tepat, luwes dan lancar.
b) Pola dasar sistem pertahanan daerah ( Zone defence).
Pelaksanaan dalam sistem ini, menekankan pada susunan pemain atau penjaganya.
Setiap pemain mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk menjaga dan
mempertahankan daerahnya masing-masing, sesuai dengan susunan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Susunan pemain atau penjaga pada sistem tersebut, biasanya
dilakukan dengan posisi : 2-1-2, 2-2-1, 1-2-2, 2-3, 3-2, dan 1-3-1. Posisi dari susunan
pemain atau penjaga tersebut,
Keuntungan dan kerugian dengan menggunakan pola dasar sistem pertahanan daerah,
antara lain sebagai berikut :
Keuntungan :
Sistem pertahanan daerah sangat berguna, terutama bagi regu yang memiliki pemain
sebagai berikut :
(1) Kurang dapat menguasai bola dengan baik.
(2) Mengandalkan pola permainan tertentu dan susunan pemain tertentu.
(3) Mengandalkan serangan dengan menggunakan men-dribble bola.
(4) Mengandalkan serangan dengan cara menerobos pertahanan lawan.
Kerugian :
Kerugian atau kelemahan dengan mempergunakan sistem pertahanan daerah, terutama
apabila menghadapi lawan yang memiliki pemain dapat :
(1) Menggunakan pola penyerangan kilat.
(2) Melakukan operan-operan bola dengan cepat dan tepat.
(3) Melakukan tembakan bola ke keranjang dari jarak jauh.
c) Pola dasar sistem pertahanan gabungan
Yang dimaksud dengan pola dasar sistem pertahanan gabungan adalah
mengkombinasikan antara sistem pertahanan seorang lawan seorang dengan sistem
pertahanan daerah.
Dengan sistem pertahanan tersebut, selain setiap pemain harus bertanggung jawab
menjaga daerah pemain penjaga yang selalu membanyangi pemain lawan (pemain
penyerang) yang dianggap membahayakan atau pemain sangat baik dan selalu tepat
memasukkan bolanya.
5. Permainan Bola Voli (Volley ball)
Permainan bola voli diciptakan di kota Holyoke, Massachusetts, Amerika Serikat
pada tahun 1895 oleh William G. Morgan. Ia adalah seorang Pembina pendidikan jasmani
dari perkumpulan pemuda-pemuda Kristen (Young Men Christian Association/YMCA)
Pada permulaannya permainan bola voli, diberi nama Mintonette yaitu suatu bentuk
permainan yang mirip dengan permainan bulu tangkis (badminton). Jumlah pemainnya pada
waktu itu tidak terbatas, karena hanya dimaksudkan untuk membina dan mengembangkan
latihan untuk kesegaran jasmani. Namun , karena permainan tersebut sangat digemari oleh
orang–orang Amerika dan sangat cepat berkembangnya, maka William G. Morgan berusaha
untuk menjadikan permainan tersebut menjadi salah satu cabang olahraga yang dapat
dipertandingkan. Oleh karena itu, permainan Mintonette diubah namanya menjadi permainan
bola voli (volley ball) yang berlaku sampai saat ini.
Permainan bola voli di negara kita sangat cepat berkembangnya dan sangat digemari
oleh masyarakat, bahkan sekarang sudah menjadi permainan rakyat, di samping permainan
sepak bola. Mengingat banyaknya perkumpulan permainan bola voli yang tersebar di seluruh
wilayah negara kita, maka pada waktu diselenggarakan kejuaraan nasional bola voli yang
pertama di Jakarta pada tahun 1955 bersamaan pula dengan didirikannya Peraturan Bola Voli
Seluruh Indonesia dengan nama singkatan PBVSI (tanggal 22 Januari 1955).
a. Arti dan Pengertian Permainan Bola Voli
Permainan bola voli adalah suatu bentuk permainan yang termasuk dalam “Cabang
Olahraga Permainan”. Voli (volley) artinya pukulan langsung atau memukul bola langsung di
udara sebelum bola jatuh ke tanah.
Permainan bola voli dimainkan oleh dua regu yang masing – masing regu terdiri atas
6 orang pemain, setiap regu berusaha untuk dapat memukul dan menjatuhkan bola ke dalam
lapangan melewati di atas jarring atau net dan mencegah pihak lawan dapat memukul dan
menjatuhkan bola ke dalam lapangannya. Bola boleh dipukul dengan tangan maupun anggota
tubuh yang lainnya dari batas pinggang ke atas dengan pantulan yang sempurna, sesuai
dengan peraturan yang telah ditetapkan.
b. Pokok – pokok Peraturan Permainan Bola Voli
1) Lapangan dan perlengkapannya
a) Lapangan
Lapangan bola voli berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran panjang 18 m
dan lebarnya 9 m, yang dibatasi oleh garis lebar 5 cm.
Lapangan tersebut terbagi atas dua bagian yang sama besarnya dan dibatasi oleh
garis tengah, yang lebarnya 5 cm. Pada setiap bagian lapangan terdapat daerah serang
yang dibatasi oleh garis tengah dan garis serang, dengan ukuran 9 x 3 m. Dan daerah
pertahanan yang dibatasi oleh garis serangan dan garis belakang, dengan ukuran 9x6 m.
Di sebelah kanan setiap bagian lapangan di belakang garis belakang dibuat petak servis
yang lebarnya 3m. Petak servis ini dibatasi oleh dua buah garis dengan ukuran 15 x 5
cm, dimulai dari jarak 20 cm dari garis belakang.
b) Perlengkapan lapangan
Perlengkapan lapangan yang diperlukan untuk melaksanakan permainan bola voli,
adalah :
(1) .Jaring ( net )
Jaring dipasang di tengah – tengah lapangan tegak lurus ke atas, dengan ukuran
panjang 9,50 m dan lebar 1 m, serta ukuran petak – petak jarring 10 x 10 cm. Bagian
atas jarring dan batas samping dilapisi dengan kain kanvas yang dijahit lapis dua
dengan ukuran selebar 5cm. Ukuran tinggi jarring dari tanah ke atas adalah : Untuk
pria 2,43m dan untuk wanita 2,24m.
(2) .Tongkat (rod)
Tongkat dipasang tepat pada pita batas lapangan samping sebelah kanan dan sebelah
kiri, yang menonjol ke atas setinggi 80cm dari tepi jaring bagian atas.
Tongkat tersebut terbuat dari fiberglass, dengan ukuran panjang 1,80 m dan garis
tengah 1 cm. Tongkat tersebut diberi warna secara selang – seling hitam dan putih
atau merah dan putih atau dengan warna yang kontras, dengan ukuran 10 cm panjang
untuk setiap warnanya.
2) Alat
Alat yang digunakan untuk permainan bola voli, yaitu bola dengan ukuran : Keliling 65-67
cm berat 250-280 gram.
3) Perlengkapan pemain
Para pemain bola voli dari setiap regu harus memakai kostum yang seragam, dengan
memakai nomor di bagian dada dan di punggung, serta memakai sepatu olahraga.
4) Peraturan permainan
a) Jumlah pemain
Jumlah pemain yang ada di lapangan sebanyak 6 orang untuk setiap regu, sedang
pemain cadangan sebanyak 6 orang. Jadi regu bola voli berjumlah 12 orang pemain,
termasuk pemain cadangan.
b) Permulaan permainan
Permulaan permainan bola voli dilakukan dengan jalan memukul bola (servis) di
belakang garis belakang, dalam petak servis oleh salah seorang pemain dari pihak yang
berhak melakukan servis. Sebelum permainan dimulai, terlebih dahulu diadakan undian
yang dilakukan oleh kapten regu masing – masing yaitu untuk memilih dan menetapkan
tempat atau lapangan atau memukul bola (servis). Regu yang memenangkan undian
diberi hak untuk memilih tempat atau melakukan servis terlebih dahulu.
c) Peraturan melakukan servis
(1) Urutan untuk melakukan servis berputar ke sebelah kanan (menurut putaran arah
Jarum jam)
(2) Sewaktu melakukan servis bola harus dilambungkan dulu ke atas lepas dari tangan
baru dipukul
(3) Sewaktu melakukan servis kaki tidak boleh menginjak batas garis belakang, dan
harus dilakukan di dalam petak servis
(4) Melakukan servis setelah ada tanda (bunyi pluit) dari wasit, dan dalam waktu
selama 5 detik bola harus segera dipukul. Bila melakukan servis sebelum ada tanda
dari wasit, maka servis dibatalkan dan harus diulang.
(5) Melakukan servis yang betul, yaitu apabila bola yang dipukul itu melewati di atas
jarring diantara kedua batas samping dan tongkat yang menegak ke atas.
(6) Apabila waktu servis bola yang dipukul itu menyentuh jarring, maka servis tidak
sah dan servis pindah ke pihak lawan.
d) Cara memainkan bola
(1) Setiap regu berhak memainkan bola sebanyak – banyaknya 3 kali, pada waktu bola
berada di lapangannya sendiri. Apabila memainkan bola lebih dari 3 kali berarti mati
dan bola harus pindah kepada lawan atau 1 angka bagi lawan jika ia sebagai regu
penerima.
(2) Pemain belakang tidak boleh memukul bola di daerah serang lebih tinggi dari jarring
(melakukan smash di dekat jaring).
e) Lamanya permainan bola voli
Lama permainan bola voli ditentukan oleh banyaknya set, yaitu 2 set (two winning sets)
atau 3 set (three winning sets). Jumlah angka pada setiap set adalah dari 0-15 angka,
kecuali bila terjadi angka sama 14 lawan 14, maka pihak yang memenangkan set tersebut
adalah regu yang terlebih dahulu dapat menambah angka 2 (lebih 2 dari pihak lawan).
(1) Two winning sets, artinya main sebanyak – banyaknya 2 set. Regu yang menang
adalah regu yang telah memenangkan kedua set, misalnya dalam kedudukan 2-0 atau
2-1.
(2) Three winning sets, artinya main sebanyak – banyaknya 3 set. Regu yang menang
adalah regu yang terlebih dahulu memenangkan 3 set, misalnya 3-0; 3-2; atau 3-1.
(3) Apabila di dalam suatu pertandingan terjadi kedudukan sama, misal kedudukan 3 set,
maka diadakan perpanjangan set (longset) siapa yang terlebih dahulu mencapai 2 set
atau 3 set itulah pemenangnya.
(4) Pada setiap selesai satu set, harus diadakan perpindahan tempat. Kecuali pada set
yang menentukan (set ke-3 pada pertandingan 2 set dan set yang ke-5 pada
pertandingan 3 set), maka perpindahan tempat dilakukan pada salah satu regu
mencapai angka (score) 8.
f) Ketentuan – ketentuan lain
Ketentuan – ketentuan lain yang harus diperhatikan oleh setiap pemain, antara lain
adalah:
(1) Pemain tidak boleh menyentuh jaring dengan badan yang manapun, pada saat bola
dalam permainan
(2) Pemain tidak boleh menyentuh lapangan lawan dengan bagian badan yang manapun
melewati batas tengah lapangan, di bawah jarring
(3) Bola tertahan atau berhenti sebentar pada tangan atau lengan atau bagian badan dari
pinggang ke atas, dianggap sebagai suatu kesalahan dalam memukul bola
(4) Tidak diperbolehkan memukul bola lebih dari satu kali dengan bagian badan yang
manapun, sebelum bola itu disentuh oleh pemain lain. Hal semacam ini dianggap
sebagai suatu kesalahan (dribbling), kecuali pada waktu membendung smash dari
lawan (blocking).
(5) Bola dianggap ke luar, jika menyentuh jaring di luar pita samping atau tongkat.
c. Teknik Dasar dalam Permainan Bola Voli
Yang dimaksud dengan teknik di sini adalah pemahaman untuk melakukan bentuk-
bentuk gerakan yang berhubungan dengan permainan bola voli. Oleh karena itu, untuk dapat
melakukan gerakan dalam permainan bola voli dengan benar, terlebih dahulu perlu memiliki
pemahaman dan penguasaan tentang prosedur gerakan yang akan dilakukan, serta konsep
mengenai cara untuk melakukan gerakannya.
Teknik dasar dalam permainan bola voli pada dasarnya terdiri atas servis (service) dan
membagi-bagi bola (pass), baik dari bawah maupun dari atas. Namun dengan semakin maju
dan berkembangnya bentuk-bentuk gerakan dalam permainan bola voli (terutama dalam
pertandingan), maka teknik dasar berkembang menjadi adanya teknik dalam melakukan
smash dan teknik untuk mengantisipasi smash dari lawan (teknik membendung/block).
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka teknik dasar yang akan dikemukakan adalah:
1) Teknik servis (service), 2) Teknik pass bawah, 3)Teknik pass atas, 4)Teknik smash,
5)Teknik membendung (block). Untuk jelasnya diuraikan berikut.
1) Servis (Service)
Servis atau sajian adalah pukulan permulaan yang dilakukan oleh pihak yang berhak
melakukan servis untuk memulai menghidupkan bola ke dalam permainan atau tindakan
untuk menghidupkan bola ke dalam permainan. Namun dengan perkembangan dan kemajuan
bola voli dewasa ini, servis sudah bukan saja sebagai tindakan untuk menghidupkan bola ke
dalam permainan, melainkan juga merupakan suatu serangan pertama bagi pihak yang
melakukan servis. Oleh karena itu, terdapat bermacam-macam bentuk di dalam melakukan
servis, misalnya: Servis tangan bawah dengan berbagai variasi jalannya bola menuju ke
dalam lapangan lawan. Servis tangan atas dengan berbagai variasi jalannya bola menuju ke
dalam lapangan lawan. Servis tangan dari samping, dan servis tangan dari belakang juga
dengan berbagai variasi jalannya bola ke dalam lapangan lawan. Kesemuanya itu, bertujuan
untuk mempersulit pihak lawan dalam menerima bola. Bahkan bertujuan juga, supaya lawan
tidak dapat menerima bola tersebut. Sehubungan dengan adanya bermacam-macam bentuk
dari gerakan melakukan servis dan dengan berbagai variasi jalannya bola tersebut, maka yang
akan disajikan dalam penulisan ini, hanyalah mengenai dasar-dasar melakukan servis dengan
tangan bawah dan tangan atas.
a) Servis Tangan Bawah
Sikap permulaan
Berdiri tegak, kaki kiri di depan dengan lutut agak dibengkokkan, kaki kanan ke
belakang lurus, badan agak condong ke depan dan berat badan berada pada kaki kiri (kaki
depan). Tangan kiri memegang bola di depan badan, dan tangan kanan lurus ke belakang
dengan jari-jari tangan disatukan dan telapak tangan dicengkungkan. Pandangan ditujukan ke
atas jaring ke lapangan lawan.
Gerakan:
Bersamaan dengan bola dilambungkan dengan tangan kiri ke atas, tangan kanan
diayunkan lurus dari belakang ke depan melalui bawah di samping badan dan pukulkan atau
kenakan pada bola, diikuti dengan kaki kanan dilangkahkan ke depan setelah bola terpukul.
Servis Tangan bawah (Aip Syarifudin dan Muhadi, 1992/1993)
Gambar 127
b) Servis tangan atas
Sikap permulaan:
Berdiri tegak, kaki kiri di depan, kaki kanan di belakang, kedua lutut agak dibengkokkan.
Tangan kiri memegang atau menyangga bola dan tangan kanan menutupi bagian atas bola.
Pandangan ditujukan ke atas jaring dan ke lapangan lawan.
Gerakan:
Lambungkan bola ke atas kepala dengan tangan kiri kira-kira sampai ketinggian antara
1/2 – 1 m, bersamaan dengan itu tangan kanan ditarik ke belakang ke atas dengan siku agak
dibengkokkan dan telapak tangan agak dicekungkan dengan jari-jari disatukan menghadap ke
depan. Pada saat bola berada di atas kepala dan kira-kira terjangkau oleh tangan, secepatnya
tangan kanan pukulkan pada bola, dengan pergelangan tangan digerakkan aktif ke bawah.
Servis tangan atas (Aip Syarifudin dan Muhadi, 1992/1993)
Gambar 128
2) Pass Bawah
Yang dimaksud dengan pass (passing) bawah, ialah mengambil bola yang berada di
bawah badan atau bola dari bawah dan biasanya dilakukan dengan kedua lengan bagian
bawah (dari sikut sampai pergelangan tangan yang dirapatkan), baik untuk dioperkan kepada
kawan, maupun langsung ke lapangan lawan melalui di atas jaring. Cara melakukannya
adalah sebagai berikut.
Sikap permulaan:
Mengingat pengambilan bola dari bawah harus dilakukan dengan kedua lengan lurus
membentuk bidang datar, maka bagi yang baru belajar untuk membiasakan hal tersebut, dapat
dilakukan dengan cara.
Berdiri tegak, kedua kaki agak dibuka, kedua lutut agak ditekuk, berat badan pada kedua
kaki. Letakkan jari-jari dan bagian punggung telapak tangan kanan pada telapak tangan kiri,
kemudian jari-jari tangan kiri memegang jari-jari tangan kanan dan ibu jari di atas.
Pandangan ditujukan pada bola yang datang.
Gerakan:
Pada waktu akan mengambil atau memukul bola, segera tangan kiri menarik tangan
kanan ke bawah ke dalam hingga kedua lengan lurus dan merupakan suatu bidang yang datar
untuk menerima bola yang datang. Kemudian pada saat bola yang datang dekan menuju ke
badan, segera kedua lengan ayunkan dari bawah ke atas ke depan kira-kira sampai setinggi di
bawah bahu. Bersamaan pula dengan badab dan kedua lutut luruskan ke atas. Dengan
demikian bola akan melambung ke atas, jalannya bola membusur (para bola), sehingga
mudah diterima oleh kawannya.
Pass (Passing) tangan bawah (Aip Syarifudin dan Muhadi, 1992/1993)
Gambar 129
Apabila latihan dasar pass tangan bawah tersebut sudah benar-benar dikuasai, dan dapat
dilakukan dengan cepat, tepat, luwes, dan lancar, maka untuk latihan selanjutnya dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Berdiri tegak, kaki kiri agak ke depan, kedua lutut agak ditekuk, kedua lengan lurus ke
depan, jari-jari tangan rapatkan dan punggung tangan kanan disatukan pada telapak tangan
kiri dengan kedua ibu jari tangan sejajar berada di atas telunjuk jari tangan kanan.
Pergelangan tangan ditarik ke bawah ke dalam, hingga kedua lengan merupakan suatu bidang
yang datar. Gerakannya sama seperti pada gerakan di atas.
Pengambilan bola dengan tangan bawah (pass bawah) ini harus benar-benar
diperhatikan, terutama bagi para pemain yang baru belajar dan lebih-lebih lagi bagi murid-
murid Sekolah Dasar (SD). Karena selain relatif mudah untuk dipelajarinya, juga
kemungkinan kecelakaan sangat kecil. Keuntungan melakukan pass bawah, antara lain
sebagai berikut:
a) Bagi murid-murid SD atau yang baru belajar bermain bola voli, tidak akan merasa takut
dan tidak akan menimbulkan kecelakaan di dalam pengambilan bola.
b) Untuk menghindarkan terjadinya cedera pada jari-jari tangan.
c) Untuk bola yang datang cepat dan keras, akan menjadi lemah jalannya.
d) Memudahkan bagi pengumpan di dalam menerima bola.
e) Bola dapat diteriam oleh kawannya dengan baik.
f) Bola dapat diterima oleh pengumpan dengan baik, hingga mudah memberikan umpan
kepada pemain yang bertugas melakukan smash.
g) Tidak mudah disalahkan oleh wasit pada waktu pengambilan bola.
3) Pass (Passing) atas
Yang dimaksud dengan pass atau passing tangan atas di sini, adalah menyajikan bola
atau membegi-bagikan bola (mengoper bola) dengan menggunakan jari-jari tangan, baik
kepada kawan maupun langsung ditujukan ke lapangan lawan melalui atas jaring. Apabila
melakukan pass tangan atas, bertujuan untuk memberikan umpan kepada pemain yang
bertugas untuk melakukan smash,maka pass tangan atas itu dinamakan dengan istilah Set-up.
Untuk dapat melakukan pass dengan tangan atas tersebut, cara-cara mempelajarinya antara
lain sebagai berikut ini.
Sikap permulaan:
Berdiri tegak, kedua kaki agak terbuka, atau salah satu kaki agak ke depan, kedua lutut
agak ditekuk, badan agak condong ke depan. Kedua tangan berada di atas kepala di depan
dekat ke dahi, dengan sikut dibengkokkan, jari-jari tangan direnggangkan atau dijarangkan
daan dikeraskan membentuk lengkungan setengah bola.
Gerakannya:
Pada saat bola yang datang dari atas berada di atas di depan dekat kepala, segera jari-jari
tangan ditegangkan dan disentuhkan pada bola ke atas ke depan hingga kedua lengan lurus
bersamaan dengan meluruskan kedua lutut dan badan ke atas.
Pass (Passing) tangan atas (Aip Syarifudin dan Muhadi, 1992/1993)
Gambar 130
Pada waktu perkenaan antara jari-jari tangan dengan bola, yang harus diperhatikan
adalah:
a) Perkenaan bola pada ruas jari-jari tangan yang pertama dan kedua, dan yang terutama
sekali pada ruas jari pertama dan ibu jari.
b) Pada saat menyentuh bola dengan jari-jari tangan harus ditegangkan dan pergelangan
tangan digerakkan ke depan ke atas.
4) Smash
Yang dimaksud dengan smash ialah suatu pukulan yang dilakukan dengan keras dan
tajam dengan jalannya bola menghujam ke lapangan lawan. Smash dilakukan dalam usaha
mematikan serangan lawan. Dan apabila smash tersebut dapat dilakukan dengan cepat dan
tepat, selain sulit dapat diterima oleh lawan, juga akan dapat mematikan.
Gerakan dalam melakukan smash hampir sama dengan gerakan orang yang memukul
paku dengan martil atau palu. Oleh karena itu gerakan smash tersebut sering juga dikatakan
dengan Spike. Untuk dapat melakukan smash dengan baik, unsur-unsur yang harus dipahami
dan dikuasai oleh para pemain antara lain adalah: a) Cara mengambil awalan atau ancang-
ancang, b)Cara melakukan tolakan, c)Cara melakukan pukulan, d)Cara mendarat setelah
melakukan pukulan.
a) Cara melakukan awalan
Mengambil awalan paling sedikit 2 langkah, dan langkah yang terakhir harus cepat, lebar,
dan rendah, serta diakhiri dengan kedua kaki mendarat bersama-sama dengan kedua lutut
ditekuk, dan kedua lengan ke belakang.
b) Cara melakukan tolakan
Dari sikap terakhir tersebut di atas, kemudian tolakan kedua kaki sekuat-kuatnya ke atas
dibantu dengan mengayunkan kedua lengan dari belakang ke atas lurus. Pada saat badan
berada di udara, melenting ke belakang, tangan kanan di atas kepala, tangan kiri di depan
lemas dengan sikut agak dibengkokkan.
c) Cara melakukan pukulan
Pada waktu akan memukul bola yang berada di atas jaring, tangan kanan di atas kepala
lemas (relax) dan tangan kiri membantu menjaga keseimbangan. Pada waktu memukul
bola pergelangan tangan digerakkan aktif ke bawah, hingga bola yang dipukul itu menukik
ke bawah. Bola dipukul pada bagian atasnya.
d) Cara mendarat
Mendarat dengan kedua ujung kaki secara bersama-sama, dan jatuhnya mengeper. Tempat
untuk mendarat sama pada tempat waktu melakukan tolakan. Melakukan smash, harus
dilakukan dengan cepat, tepat, luwes, dan lancar, dalam satu rangkaian urutan gerak yang
terpadu. Keberhasilan dalam melakukan smash, ditentukan adanya kerja sama yang baik
antara pengumpan dengan ketepatan yang melakukan smash.
Melakukan smash/spike (Aip Syarifudin dan Muhadi, 1992/1993)
Gambar 131
5) Membendung (Blocking)
Membendung adalah tindakan dalam usaha untuk menahan serangan lawan pada ssat
bola tepat melewati atas jaring, dengan mempergunakan satu atau kedua tangan yang
dilakukan oleh seorang pemain atau oleh dua atau tiga orang pemain secara bersama-sama
dari pihak yang mempertahankan.
Membendung hanya boleh dilakukan oleh pemain depan, dan setiap pemain itu dianggap
melakukan bendungan bila ia mengangkat satu atau kedua tangannya diatas jaring dan
langsung didekatkannya pada jaring.
Untuk dapat membendung bola dengan baik, yang harus diperhatikan antara lain adalah:
Sikap permulaan:
Berdiri tegak, kedua kaki agak dibuka, kedua lutut agak ditekuk. Badan menghadap ke
jaring, kedua tangan berada di depan dekat dada. Pandangan ditujukan kepada bola yang akan
di smash.
Gerakannya:
Pada saat bola yang berada di atas jaring akan dipukul (oleh smasher), secepat mungkin
tolakan kedua kaki sekuat-kuatnya ke atas (gerakan eksplosif) hingga seluruh badan terangkat
ke atas. Bersamaan pula dengan kedua tangan dijulurkan ke atas lurus dengan jari-jari tangan
dibuka, dan condong ke depan. Kemudian pada saat bola dipukul oleh smasher, secepatnya
tangan dihadapkan pada arah bola yang datang dan pergelangan tangan digerakkan secara
aktif ke depan ke bawah (snap) agar dapat menahan dan menekan bola dari atas ke bawah
secara kuat. Melakukan pembendungan yang baik, yaitu pada saat bola sebelum dipukul oleh
smasher, tangan si pembendung sudah menguasai bola secara keseluruhan.
Sewaktu mengadakan pembendungan, sebaiknya dilakukan oleh dua atau tiga orang
pemain secara bersama-sama hingga tangan merupakan sebagai pagar atau benteng yang
kokoh yang sukar untuk ditembus.
Teknik dasar membendung (Aip Syarifudin dan Muhadi, 1992/1993)
Gambar 132.
6). Taktik Dasar dalam Permainan Bola Voli
Taktik adalah suatu tindakan yang bersistem untuk mencapai tujuan. Taktik di dalam
permainan bola voli merupakan pelaksanaan dari penggunaan teknik bermain untuk
menyusun suatu serangan ataupun pertahanan yang direncanakan secara sistematik dalam
upaya memenangkan suatu pertandingan.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka taktik dalam permainan bola voli pada
dasarnya dapat dijadikan atas dua bagian. Yaitu: (1) taktik bertahan, dan (2) taktik
menyerang. Baik taktik bertahan maupun taktik menyerang dapat dirinci lagi menjadi: (a)
taktik perorangan (individual tactic), (b) taktik kelompok (Group tactics), dan (c) taktik regu
atau team (Collective tactics).
Untuk menentukan berhasil tidaknya suatu taktik yang direncanakan secara bersistem itu,
di samping tergantung dari latihan taktik itu sendiri, juga tergantung pada penguasaan taktik
secara perorangan. Dengan demikian dapatlah dikemukakan, penguasaan teknik untuk
bermain bola yang dimiliki oleh setiap pemain sangat besar pengaruhnya terhadap taktik
permainan.
1) Taktik bertahan (defence)
Taktik bertahan dalam permainan bola voli harus benar-benar ditanamkan kepada para
pemain, karena berdasarkan atas kenyataan bahwa:
a) Di dalam berlatih bola voli, terutama pemain-pemain tingkat permulaan tidak pernah
melakukan taktik bertahan.
b) Kelemahan taktik bertahan, karena pada umumnya keberhasilannya sangat dipengaruhi
oleh pemain secara individual.
c) Sebenarnya sifat taktik bertahan merupakan taktik permulaan (starting point) untuk
mengadakan serangan.
Taktik bertahan di dalam permainan bola voli, dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu: (a)
taktik bertahan terhadap servis, dan (b) taktik bertahan terhadap smash.
a) Taktik bertahan terhadap servis
Taktik bertahan terhadap servis dapat juga dikatakan dengan taktik “menerima servis”.
Karena menerima servis dengan baik akan merupakan persiapan untuk membuka
serangan. Dalam suatu serangan yang dilakukan antara lain: setelah menerima servis
terus mengumpan. Oleh karena itu, di dalam susunan enerima servis yang harus selalu
diingat adalah tempat pengumpan pada momen tersebut.dengan kata lain, bahwa pada
dasarnya 5 orang pemain harus bersiap-siap untuk menerima servis (receiver), dan
seorang pemain bersiap-siap untuk memberikan umpan (set-upper). Susunan pemain
dalam menerima servis, dapat berbentuk huruf “W” bentuk huruf “W” dalam, apabila
menghadapi servis yang tinggi (zigzag), dan “W” dangkal apabila menghadapi servis
yang keras.
Untuk mewujudkan susunan pemain dalam penerimaan servis, dapat dilakukan dengan
jalan menempatkan pengumpanan (set-upper) di dekat jaring (net), dalam posisi:3 di
net,2 di net, atau 4 di net, serta dalam posisi berdiri: 1,6 atau 5 sebagai pelari.
b) Taktik bertahan terhadap smash
Taktik bertahan terhadap smash, dilakukan oleh parapemain yang berada di depan (net
line) mengadakan pembendungan terhadap smash yang di lancarkan terhadap lawan.
Bentuk-bentuk pokok bertahan terhadap smash , harus disesuaikan dengan posisi
lawan, dari posisi mana lawan itu melakukan smash. Biasanya lawan melakukan smash
dari posisi: 4,2 atau 3. Oleh karena itu, posisi bertahan terhadap smashpun harus
disesuaikan dengan posisi smash dari lawan tersebut. Pada waktu melakukan pertahan
terhadap smash, pemain depan melakukan bendungan, pemain yang lainnya
memperthatikan tempat-tempat atau jurusan yang dapat di smash keras. Pembendungan
sebaiknya dilakukan oleh 3 orang pemain, karena lebih rapat dan sukar untuk diserang.
2) Taktik Menyerang (ofence)
Taktik menyerang dalam permainan bola volli adalah rencana atau tindakan yang di
susun secara sistematis dalam usaha mematikan bola kedalam lapangan lawan.
Seperti yang telah dikemukakan dihalam yang terdahulu, bahwa taktik bertahan
merupakan taktik permulaan untuk mengadakan serangan. Oleh karena itu di dalam taktik
penyerangan setiap regu harus menguasai permainan, dan harus dapat menguasai jalannya
pertandingan dengan melancarkan serangan atau pukulan yang gencar kelapangan lawan
untuk mematahkan kekuatan lawan.
Perlu diketahui bahawa permainan bola volli yang telah dikemukakan tersebut itu,
adalah permainan bola volli “sistem internasional”. Sedangkan mengenai permainan bola
volli “sistem timur jauh”, tidak dikemukakan dalam penulisan ini karena perbedaannya hanya
terletak pada ukuran lapangan, jumlah pemain dan jumlah angka pada setiapsetnya,
sedangkan teknik maupun taktinya sama. Akan tetapi yang perlu anda ketahui adalah
permainan bola volli mini “Mini”, yang diperuntukkan bagi anak-anak umur 10 sampai 14
tahun atau permainan bola volli mini khusus bagi anak-anak sekolah dasar (SD).
Permainan Bola Volli Mini
Permainan bola volli mini sama dengan permainan bola volli sistem internasional,
perbedaannya hanya terletak pada ukuran lapangan, dan peralatan sedangkan teknik
bermainnya sama. Oleh karena itu, perlu anda ketahui terutama mengenai ukuran lapangan
dan alatnya (Bola).
Lapangan bola volli mini
1. Lapangan : panjang 14m, dan lebar 7m
Daerah serang 7x2 1/2m, atau jarak garis serang dengan tengah 2 1/2 m.
Letak petak servis 2 1/2 m dari garis samping lapangan sebelah kanan.
2. Jaringan : tinggi jaring dari tanah keatas untuk putra 2m, dan untuk putri 1,80m
3. Alat-alat : a. Berat bola antara 200-300 gram, besar bola ukuran no.4
Yang lain disesuaikan dengan peraturan PBVSI
6. PERMAINAN PUT SAL
Pokok-pokok dari bahasannya meliputi: Sejarah olahraga Futsal, teknik dalam olahraga
Futsal, Kelebihan Olahrag Futsal dan terakhir yaitu kekurangan olahraga Futsal. Olahraga ini
digemari dari berbagai kalangan, dari mulai anak-anak sampai orang dewasa dan bahkan
juga sampai yang tua. Umumnya olahraga ini dimainkan oleh kaum pria. Itu hanya sekilas
paparan tentang olahraga futsal, untuk lebih lengkapnya akan dibahas pada pokok-pokok
bahasan yang sudah tertera di atas.
A. Pengertian FUTSAL
Sebelum membahas sejarah dari olahraga futsal ini, alangkah baiknya kita mengutahui
pengertian dari olahraga futsal itu sendiri. Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh
dua tim, yang masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan
bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola menggunakan kaki. Selain lima pemain
utama, setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepak
bola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis, bukan net atau papan.
B. Sejarah Olahraga Futsal
Sedangkan sejarah futsal itu sendiri berasal dari
kata Spanyol atau Portugis, futbol dan sala. Istilah "futsal" adalah istilah
internasionalnya. Futbol yang artinya sepakbola dan Sala artinya ruangan. Jadi futsal dapat
diartikan sepakbola dalam ruangan. Pertandingan futsal internasional pertama diadakan di
Amerika Serikat pada Desember 1985, di Universitas Negeri Sonoma di Rohnert Park,
California.
Futsal pertama kali dipopulerkan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan
Carlos Ceriani. Keunikan futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan,
terutamanya di Brasil. Ketrampilan yang dikembangkan dalam permainan ini dapat dilihat
dalam gaya terkenal dunia yang diperlihatkan pemain-pemain Brasil di luar ruangan, pada
lapangan berukuran biasa. Pele, bintang terkenal Brasil, contohnya, mengembangkan
bakatnya di futsal. Sementara Brasil terus menjadi pusat futsal dunia, permainan ini sekarang
dimainkan di bawah perlindungan Fédération Internationale de Football
Association (FIFA) di seluruh dunia, dari Eropa hingga Amerika Tengah dan Amerika
Utara serta Afrika, Asia, dan Oseania.
Pertandingan internasional pertama diadakan pada tahun 1965, Paraguay menjuarai Piala
Amerika Selatan pertama. Enam perebutan Piala Amerika Selatan berikutnya
diselenggarakan hingga tahun 1979, dan semua gelaran juara disapu habis Brasil. Brasil
meneruskan dominasinya dengan meraih Piala Pan Amerika pertama tahun 1980 dan
memenangkannya lagi pada perebutan berikutnya tahun pada tahun 1984.
Kejuaraan Dunia Futsal pertama diadakan atas bantuan FIFUSA (sebelum anggota-
anggotanya bergabung dengan FIFA pada tahun 1989) di Sao Paulo, Brasil, tahun 1982, yang
menjadi juara kala itu adalah Brasil. Brasil mengulangi kemenangannya di Kejuaraan Dunia
kedua tahun 1985 di Spanyol, tetapi menderita kekalahan dari Paraguay dalam Kejuaraan
Dunia ketiga tahun 1988 di Australia. Sejak saat itulah olahraga futsal menjadi berkembang
dari tahun ketahun, dan sampai saat ini menjadi sangat populer.
C. Fasilitas (Sarana dan Pprasarana) dan Aturan Permainan
1. Lapangan
a. Ukuran: panjang 25-43 m x lebar 15-25 m
b. Garis batas: garis selebar 8 cm, yakni garis sentuh di sisi, garis gawang di ujung-ujung,
dan garis melintang tengah lapangan; 3 m lingkaran tengah; tak ada tembok penghalang
atau papan
c. Daerah penalti: busur berukuran 6 m dari masing-masing tiang gawang
d. Titik penalti: 6 m dari titik tengah garis gawang
e. Titik penalti kedua: 10 m dari titik tengah garis gawang
f. Zona pergantian: daerah 5 m (5 m dari garis tengah lapangan) pada sisi tribun dari
pelemparan
g. Gawang: tinggi 2 m x lebar 3 m
h. Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasif
2. Bola
a. Ukuran: 4
b. Keliling: 62-64 cm
c. Berat: 0,4 - 0,44 kg
d. Lambungan: 55-65 cm pada pantulan pertama
e. Bahan: kulit atau bahan yang cocok lainnya (yaitu bahan tak berbahaya)
3. Jumlah pemain (per tim)
a. Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan: 5, salah satunya penjaga
gawang
b. Jumlah pemain minimal untuk mengakhiri pertandingan: 2 (tidak termasuk cedera)
c. Jumlah pemain cadangan maksimal: 7
d. Jumlah wasit: 2
e. Jumlah hakim garis: 0
f. Batas jumlah pergantian pemain: tak terbatas
g. Metode pergantian: "pergantian melayang" (semua pemain kecuali penjaga gawang
boleh memasuki dan meninggalkan lapangan kapan saja; pergantian penjaga gawang
hanya dapat dilakukan jika bola tak sedang dimainkan dan dengan persetujuan wasit)
h. Dan wasit pun tidak boleh menginjak arena lapangan , hanya boleh di luar garis
lapangan saja , terkecuali jika ada pelanggaran-pelanggaran yang harus memasuki
lapangan
4. Lama permainan
a. Lama normal: 2x20 menit
b. Lama istiharat: 10 menit
c. Lama perpanjangan waktu: 2x10 menit (bila hasil masih imbang setelah 2x20 menit
waktu normal)
d. Ada adu penalti (maksimal 5 gol) jika jumlah gol kedua tim seri saat perpanjangan
waktu selesai
e. Time-out: 1 per tim per babak; tak ada dalam waktu tambahan
f. Waktu pergantian babak: maksimal 10 menit.
D. Teknik Dalam Bermain Futsal
Permainan ini kebanyakan di sukai oleh para lelaki, biasanya akan asyik bila dilakukan
secara rutin dan sportif, futsal berbeda dengan bermain sepak bola, walaupun intinya sama
memasukan bola kedalam gawang namun dalam pola dan teknik sangat berbeda, dalam
peraturan futsal tentu lebih ketat, sama seperti basket dalam futsal dilarang main (body
charge), dan dalam bermain futsal kita tidak di anjurkan untuk menunggu, karena kondisi
lapang yang jauh lebih sempit dari lapangan sepak bola. Di dalam permainan futsal ada
beberapa teknik dasar yang perlu dikuasai oleh pemain futsal. Berikut teknik-teknik dasar
yang harus dikuasai oleh setiap pemain futsal :
1. Lakukan Pemanasan
Pemanasan sangat penting karena tanpa pemanasan akan terasa kaku dan cepat lelah saat
bermain, dikarenakan otot-otot seperti dikagetkan dari dalam tidurnya, maka dari itu
lakukanlah pemanasan tapi ingat jangan terlalu berlebihan, cukup melakukannya 5-7
menit, kalau berlebihan akan terasa terlalu lelah saat bermain. Banyak latihan olahraga
yang mendukung permainan futsal. Pemanasan seperti dalam latihan badminton akan
menambah kecepatan kaki.
2. Kontrol Bola
Teknik mengontrol bola dalam permainan futsal dapat dilakukan dengan menggunakan
kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan telapak kaki sebelah depan dengan memanfaatkan
sol sepatu. Teknik mengontrol bola dengan sol sepatu dalam futsal sangat penting
sehingga harus dikuasai oleh setiap pemain.
3. Passing / Pengumpan
Umpanan dapat dilakukan dengan menggunakan beragam sisi kaki, yaitu menggunakan
kaki bagian dalam, kaki bagian luar, ujung kaki, tumit, atau sisi bawah. Namun yang
paling baik adalah menggunakan kaki bagian dalam dengan arah mendatar atau umpanan
panjang yang menyusur tanah, karena umpanan akan memiliki akurasi paling baik jika
dibandingkan dengan lainnya.
4. Dribling / Menggiring
Untuk mengecoh pemain lawan dalam sebuah permainan futsal, seorang pemain futsal
harus memiliki kemampuan dalam menggiring bola. Ada beberapa teknik dalam
menggiring bola yang harus dikuasai dalam bermain futsal, berikut ini beberapa teknik
dalam menggiring bola pada permainan futsal:
a. Dribbling menggunakan kaki bagian luar
Dengan teknik ini jika menggunakan kaki kanan pemain futsal dapat mengecoh ke
sebelah kiri lawan atau sebaliknya. Akan tetapi teknik ini tidak bisa mengecoh lawan ke
sebelah kanan bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.
b. Dribbling menggunakan kaki bagian dalam
Dengan teknik ini pemain futsal dapat mengecoh lawan ke sebelah kanan lawan apabila
menggunakan kaki kanan atau sebaliknya. Akan tetapi teknik ini tidak bisa mengecoh
lawan ke sebelah kiri bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.
c. Dribbling menggunakan bagian punggung kaki
Dribbling menggunakan bagian punggung kaki adalah dapat menggiring bola dengan
arah lurus apabila tidak ada lawan yang menghalangi. Akan tetapi teknik ini kurang
efektif untuk mengecoh lawan ke sebelah kiri atau sebelah kanan.
5. Menendang Keras ( Shooting )
Teknik menendang keras yang efektif dalam permainan futsal adalah menendang bola
dengan menggunakan ujung kaki / sepatu, karena dengan teknik ini bola akan melesat
cukup kencang dan bola juga akan tetap bergerak lurus.
6. Kecepatan
Ciri dari permainan futsal adalah kecepatan, maka pemain futsal dituntut cepat dalam
mengalirkan bola, bergerak mencari ruang untuk menerima umpan, dan bereaksi, karena
dengan pergerakan yang cepat, seorang pemain futsal akan dapat mengecoh lawan dan
dalam melakukan penjagaan serta juga dapat dengan cepat menyusun formasi baik itu
ketika melakukan penyerangan ataupun ketika bertahan. Oleh karena itu kecepatan harus
mutlak dikuasai sebagai salah satu teknik dasar futsal.
7. Fisik
Karena dalam permainan futsal dituntut banyak bergerak, berlari dengan kecepatan, maka
dibutuhkan fisik yang bugar, karena tanpa fisik yang baik sangat sulit seorang pemain
futsal menjalani pertandingan dengan tempo tinggi.
8. Hindari Kontak Badan
Peraturan futsal sama ketatnya dengan basket. Kontak badan akan diberi pelanggaran, dan
juga tidak boleh melakukan tackling terhadap kaki lawan, tidak seperti dalam bermain
bola lapangan besar. Wasit PSSI untuk futsal tentunya paham dan harus jeli masalah ini.
Itu adalah beberapa teknik umum yang harus dikuasai seorang pemain dari olahraga futsal,
dan sebenarnya masih banyak lagi teknik yang yang lainnya. Itu tergantung dari setiap
pemain bagaimana cara melatih dan mengembangkan teknik individunya.
E. Keunggulan dan keterbatasan olahraga futsal
Keunggulan Futsal
1. Umumnya olahraga non-kontak
2. Mengajarkan koordinasi
3. Meningkatkan kerjasama dan berbagi
4. Mengajarkan untuk berfikir cepat
5. Membantu untuk meningkatkan keterampilan dalam konsentrasi, ketekunan dan
disiplin diri
6. Cara terbaik untuk bertemu orang dan latihan dengan teman-teman
7. Dapat memberikan kesempatan untuk meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri,
dan membantu untuk mengurangi kecemasan
8. Memerlukan sedikit peralatan sehingga dapat dimainkan di halaman belakang atau
taman
9. Relatif mudah dipelajari, sehingga pemula dapat dengan mudah bergabung dan
bermain futsal
10. Olahraga internasional.
11. Dapat dimainkan oleh semua kalangan, mulai dari anak kecil sampai orang dewasa
12. Dapat menyehatkan badan
Kekurangan dalam olahraga futsal
1. Dapat mengakibatkan cedera, umumnya yang sering terjadi yaitu cedera pada pergelangan
kaki dan hamstring
2. Diperlukannya biaya untuk memainkan olahraga futsal ini
3. Minimnya ruang gerak bagi pemain dikarenakan faktor lapangan dengan ukuran terbatas
4. Olahraga ini hanya bisa dimainkan dalam ruangan, karena sesuai dengan namanya yaitu
futsal yang berarti olahraga dalam ruangan,
7. PERMMAINAN SEPAK TAKROW
A. Pengertian Sepak Takraw
Pada tahun 1965 “takraw” dibakukan dengan resmi di Malaysia dengan kata “sepak”
diambil dari bahasa Melayu, kata “takraw” diambil dari bahasa Thai yang berarti “bola
terbuat dari anyaman rotan”. (Sudrajat Prawirasaputra,2000:4).
“Sepak” berarti gerakan menyepak sesuatu dengan kaki, dengan cara mengayunkan kaki di
depan atau ke sisi (Depdikbud, 1995). Sedangkan “Takraw” berarti bola atau barang bulat
yang terbuat dari anyaman rotan (Depdikbud, 1992). Jadi sepak takraw adalah sepak raga
yang telah dimodifikasikan untuk menjadikannya sebagai suatu permainan yang kompetitif.
Sedangkan menurut ahli lain mengatakan sepaktakraw adalah menyepak bola dengan
samping kaki, sisi kaki bagian dalam atau bagian luar kaki yang terdiri dari tiga orang pemain
(Sanafiah, 1992).
Di Indonesia sendiri organisasi pertama yang menaungi sepak takraw adalah Persatuan Sepak
Raga Seluruh Indonesia (PERSERASI) didirikan pada tahun 1971 namun pada tahun 1986
dirubah menjadi Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia ( PERSETASI ). PERSETASI
telah menjadi anggota international Sepak Takraw Federation (ISTAF) dan Asian Sepak
Takraw Federation (ASTAF). (Sudrajat Prawirasaputra, 2000:4).
B. Peraturan Permainan Sepak takraw
1. Lapangan
a) Lapangan Sepaktakraw seukuran dengan lapangan Badminton yaitu : 13,40 m x 6,10
m
b) Sepaktakraw dapat dimainkan dalam gedung atau diluar gedung (apabila dimainkan
didalam gedung maka tinggi loteng minimal 8 m dari lantai).
c) Keempat isi lapangan ditandai dengan cet atau lakban yang lebarnya 4 cm, diukur dari
pinggir sebelah luar.
d) Areal bebas minimal 3 m dari garis luar lapangan bebas dari rintangan
e) Centre cirle yaitu garis tengah dengan lebar 2 cm.
f) Quarter circle yaitu garis seperempat lingkaran dipojok garis tengah radius 90 cm
diikur dari garis sebelah dalam.
g) The service circle adalah lingkaran service dengan radius 30 cm berada ditengah
lapangan, jarak dari garis belakang 2,45 m dan jarak dari titik tengah garis
lingkaran kegaris tengah (Centre Line) 4,25m, jarak titik tengah lingkaran adalah
3,05m dari kiri dan kanan garis pinggir lapangan.
2. Ukuran Tiang Net
a) Putra: Tinggi net 1,55m dipinggir dan minimal 1,52 di bagian tengah.
b) Putri: Tinggi net 1,45m dipinggir dan minimal 1,42 di bagian tengah.
c) Kedudukan tiang 30cm diluar garis pinggir
3. Jaring atau Net
a) Net terbuat dari tali atau benang kuat atau nilon, dimana tiap lubangnya lebar 6 – 8
cm.
b) Lebar net 70 cm dengan panjang 6,10 m.
4. Bola Takraw
Terbuat dari plastik dimana awalnya adalah terbuat dari rotan, dengan ukuran :
a) Lingkaran 42-44 cm untuk putra dan 43-45 cm untuk putri.
b) Berat adalah 170-180 gr untuk putra dan 150-160 untuk putri.
BOLA TAKROW
Gambar 133
5. Pemain-pemain
a) Permainan ini dimainkan oleh 2 (dua) “Regu” masing-masing regu terdiri dari 3 (tiga)
orang pemain dan disetiap regu dilengkapi oleh 1 (satu) orang pemain cadangan.
b) 1 (satu) dari tiga pemain diposisi belakang disebut back atau “Tekong” sebagai
penyepak mula untuk memulai permainan.
c) Dua orang berada didepan yang berada pada sebelah kiri tekong disebut “Apit kiri”
dan yang berada pada sebelah kanan tekong disebut “Apit kanan”.
6. Kesalahan-kesalahan
a. Kesalahan Pihak Penyepak Bola
1) Apabila sebagai pelambung masih memainkan bola, melemparkan bola pada teman
sendiri, memantulkan, melempar dan menangkap lagi setelah wasit menyebut posisi
angka.
2) Apabila mengangkat kaki, menginjak garis, menyentuh atau melewati garis bawah net
ketika melakukan lambung bola.
3) Tekong melompat saat melakukan service, kaki tumpuan tidak berada dalam
lingkaran atau menginjank garis lingkaran servis.
4) Tekong tidak menyepak bola yang dilambungkan kepadanya.
5) Bola menyetuh salah seorang pemain sendiri sebelum bola melewati net.
6) Bola jatuh diluar lapangan.
7) Bola tidak melewati net.
b. Kesalahan Pihak Penerima Service
Berusaha mengalihkan perhatian lawan seperti : (isyarat tangan, menggertak,
bersuara keras atau membuat keributan).
c. Kesalahan kedua Pihak
1) Ada pemain yang mengambil bola dilapangan lawan.
2) Menginjak dan melewati satu telapak kaki garis tengah.
3) Ada pemain yang melewati lapangan lawan, walaupun diatas atau dibawah net kecuali
pada saat ”The Follow Trugh Ball”
4) Memainkan bola lebih dari tiga kali.
5) Bola mengenai tangan.
6) Menahan atau menjepit bola antara lengan dan badan atau antara dua kaki dengan
bola.
7) Bola mengenai loteng atau pembetas lainnya.
7. Sistem perhitungan angka
a) Apabila penerima servis melakukan ksesalahan otomatis akan memperoleh angka
sekaligus melakukan sepak mula lagi bagi penyepak mula.
b) Angka kemenangan setiap set maksimum 21 angka, kecuali pada saat posisi angka 20-
20, pemenang akan ditentukan pada saat selisih dua angka sampai batas akhir 25 poin,
ketika 20-20 wasit utama menyerukan batas angka 25 poin.
c) Memberikan kesempatan istirahat 2 menit masing-masing pada akhir set pertama atau
kedua termasuk Tie Break.
d) Apabila masing-masing regu memnangkan satu set, maka pemain akan dilanjutkan
dengan set “Tie Break” dengan 15 poin kecuali pada posis 14-14, pemenang akan
ditentukan pada selisih dua angka sampai batas akhirnya angka 17.
e) Sistem perhitungan angka menggunakan Relly Poin
f) Pergantian pemain
1. Setiap “Regu” hanya dapat melakukan 1 (satu) kali pergantian pemain dalam satu
pertandingan.
2. Pergantian pemain diperbolehkan setiap saat ketika bola mati melalui tim menejer atau
pelatih yang disetujui oleh official atau petugas pertandingan.
3. Setiap regu dapat menominasikan maximum dua orang cadangan tetapi hanya bolah
melakukan pergantian pemain kali.
4. Pemain yang mendapat kartu merah dapat diganti dengan ketentuan belum ada
pergantian pemain sebelumnya.
8. Posisi pemain pada saat service
a) Sebelum permainan dimulai, kedua regu harus berada dilapangan masing-masing
dalam posisi siap bermain.
b) Dalam melakukan sepak mula, salah satu kaki tekong berada dalam garis lingkaran
service.
c) Kedua apit kita melakukan servis harus berada pada seperempat lingkaran.
d) Lawan atau regu penerima servis bebas bergerak didalam lapangan sendiri.
9. Official (petugas pertandingan)
Suatu pertandingan harus dipimpin technikal sebagai berikut :
a) 2 orang Technical Delegotate
b) 6 orang juri (dewan hakim)
c) 1 orang Official Refree
d) 2 orang wasit (wasit utama dan wasit dua)
e) 6 orang penjaga garis samping dan belakang
10. Pinalty (hukuman)
Pemain yang menggar peraturan ini akan dikenakan sangsi atau hukuman pernyataan
dari wasit apabila :
a) Memperlihatkan sikap tidak sopan kepada pemain atau penonton juga pada wasit atas
keputusan yang diambil.
b) Menghubungi wasit yang bertugas dengan keras mengenai suatu keputusan yang
diambil.
c) Meninggakan lapangan permainan tanpa permisi kepada wasit yang memimpin
pertandingan.
d) Memberikan bola kepada pihak lawan dengan menggunakan kaki atau
melemparkannya dengan keras.
e) Berkelakuan tidak sopan selama permainan.
11. Apabila hal tersebut dilanggar oleh seseorang pemain maka wasit menggunakan
kartu sebagai berikut:
1.1. Kartu Kuning
Sebagai tanda peringatan seorang pemain yang melakukan pelanggaran terhadap tata
tertib seperti yang diatas.
1.2. Kartu Merah
a) Apabila pemain telah menerima kartu kuning pada pertandingan yang sama.
b) Sikap kasar dan tidak sopan seperti memukul, menendang, meludah dan lain-lain.
c) Menggunakan kata-kata kotor atau mencaci maki.
Tugas/Latihan
Setelah mempelajari dan menguasai materi-materi yang terdapat dalam bab
permainan ini, maka untuk mengetahui sampai sejauh mana pemahaman dan penguasaan
anda terhadap bentuk-bentuk dan macam-macam permainan tersebut, kerjakanlah tugas-
tugas di bawah ini.
1. a. Apa yang menjadi perbedaan antara permainan besar dengan permainan kecil maupun
permainan anak ?
b. Mengapa anaka-anak perlu bermain?
c. Macam-macam permainan kecil atau permainan anak apa saja yang telah anda ketahui?
d. Berikan 2 atau 3 macam bentuk permainan kecil tanpa mempergunakan alat dan yang
menggunakan alat, dan bagaimana cara melaksanakannnya
SILAHKAN ANDA PELAJARI UNIT 8 PERMAINAN SETELAH
ITU ANDA SELESAIKAN TUGAS YANG ADA PADA FILE UNIT 8
KEMUDIAN DIKIRIM KE CLASSROOM SEBELUM
PERTEMUAN PERKULIAHAN BERIKUTNYA (JAM 23.59) WITA.