i
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI HIMPUNAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN
TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS
VII-A MTS PANCASILA SALATIGA TAHUN AJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
MUHAMMAD AINUDDIN DAAHILJABIR
NIM. 23070150014
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
i
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI HIMPUNAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN
TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS
VII-A MTS PANCASILA SALATIGA TAHUN AJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
MUHAMMAD AINUDDIN DAAHILJABIR
NIM. 23070150014
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
“Sesulit apapun harus ikuti apa yang dikatakan dan diperintahkan guru, karena
tunduk kepada guru adalah wajib tanpa ragu”
vii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat serta karunia-Nya, karya skripsi ini
saya persembahkan untuk:
1. Bapak Khoirul Umam, Ibu Siti Nur Laila, dan Fathin Amalia Zulfa beserta
keluarga yang selalu memberikan semangat, do’a, dan segalanya.
2. Bapak dan Ibu dosen, pembimbing dan penguji skripsi, yang telah memberikan
ilmu yang bermanfaat.
3. Keluarga besar PP API Al-Riyadloh Kesongo, PP Al-Hasan Salatiga, PP API
ASRI Tegalrejo
4. Keluarga besar Tadris Matematika dan IAIN Salatiga
5. Keluarga besar MTs Pancasila Salatiga
6. Iwan’s group dan segenap rekan-rekan lain yang telah membantu
menyelesaikan skripsi ini.
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat membuat dan menyelesaikan skripsi ini
dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Himpunan
Dengan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas VII-
A MTs Pancasila Salatiga Tahun Ajaran 2019/2020”.
Shalawat serta salam, marilah kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW,
semoga kita bisa mendapatkan syafa’atnya di yaumul qiyamah, amin ya robbal ‘alamin.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan pada penyusunannya. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.
3. Bapak Dr. Winarno, S.Si, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Tadris Matematika
IAIN Salatiga.
4. Bapak Mufiq, S.Ag., M.Phil., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini bisa
terselesaikan dengan baik.
5. Bapak Saiful Marom, M.Sc., selaku Dosen Pembimbing Akademik
ix
6. Orang tua beserta keluarga yang selalu memberikan semangat, do’a, dan
segalanya.
7. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu yang
bermanfaat.
8. Keluarga besar PP API Al-Riyadloh Kesongo, PP Al-Hasan Salatiga, PP
API ASRI Tegalrejo.
9. Keluarga besar Tadris Matematika dan IAIN Salatiga.
10. Keluarga besar MTs Pancasila Salatiga.
11. Iwan’s Group dan segenap rekan-rekan lain yang telah membantu
menyelesaikan skripsi ini.
Segala kesempurnaan hanya milik Allah SWT, oleh karena itu skripsi ini
mungkin masih jauh dari kata sempurna. Masukan-masukan, kritik, maupun saran
yang membangun sangat diharapkan. Semoga dengan terselesaikan skripsi ini bisa
bermanfaat bagi orang lain atau pembaca dan semuanya.
Salatiga, 30 Agustus 2019
Penulis,
M. Ainuddin Daahiljabir
NIM. 23070-15-0014
x
ABSTRAK
Daahiljabir, Muhammad Ainuddin. 2019. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Materi Himpunan Dengan Model Pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas VII-A MTs Pancasila Salatiga Tahun
Ajaran 2019/2020. Skripsi. Jurusan Tadris Matematika. Fakultas Tarbiyah
dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Dosen Pembimbing: Mufiq, S.Ag., M.Phil.
Kata kunci: hasil belajar matematika, materi himpunan, Teams Games Tournament
(TGT)
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi
himpunan dengan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) pada siswa
kelas VII-A MTs Pancasila Salatiga tahun ajaran 2019/2020.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dua
siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian yaitu siswa kelas VII-A MTs Pancasila
Salatiga yang berjumlah 28 siswa laki-laki. Pengumpulan data menggunakan observasi
dan tes. Observasi untuk mengetahui kegiatan pembelajaran, dan tes digunakan untuk
mengetahui hasil belajar. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan soal
tes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi himpunan
pada siswa kelas VII-A MTs Pancasila Salatiga. Peningkatan hasil belajar tersebut
dapat terlihat dari setiap siklus. Pada siklus I menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari
28 siswa yaitu 72,1, untuk persentase siswa yang tuntas yaitu 20 (71,4%) dan
persentase siswa yang belum tuntas yaitu 10 (35,7%). Pada siklus II, menunjukkan
bahwa nilai rata-rata dari 28 siswa yaitu 77,5, untuk persentase siswa yang tuntas yaitu
25 (89,3%) dan persentase siswa yang belum tuntas yaitu 3 (1,8%). Karena indikator
keberhasilan sudah tercapai, maka penelitian dihentikan.
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL …………………………………………………………………………….. i
LEMBAR LOGO ……...……………………………………………………………. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING …………...……………………………………... iii
PENGESAHAN KELULUSAN ………...…………………………………………. iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...……………………………………….... v
MOTTO …………………………………………………………………………….. vi
PERSEMBAHAN ………………...……………………………………………….. vii
KATA PENGANTAR …..…...……………………………………………………. viii
ABSTRAK ………………...………………………………………………………… x
DAFTAR ISI …………...…………………………………………………………... xi
DAFTAR TABEL ...………………………………………………………………. xiii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………… xiv
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………......... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………… 5
xii
C. Tujuan Penelitian ………………………………………………………...….. 5
D. Kegunaan Penelitian …………………………………………………...……. 5
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ……………………...……...6
F. Metode Penelitian …………………………………………………...……….7
G. Sistematika Penulisan …………………………………………...…………. 14
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori………………………………………………………………… 16
B. Kajian Pustaka ……………………………………………...……………… 37
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs Pancasila ……………………...…………………... 42
B. Deskripsi Per Siklus ..……………………………...……………………….. 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ………………………………...…………………………... 58
B. Pembahasan ………………………………...……………………………… 67
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………………… 70
B. Saran …………………………………...…………………………………... 70
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….. 72
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Fasilitas MTs Pancasila Salatiga ………………………………………... 44
Tabel 3.2 Data guru MTs Pancasila Salatiga …………………………………..…... 45
Tabel 3.3 Data siswa kelas VII-A MTs Pancasila Salatiga ………………..………. 45
Tabel 3.4 Lembar observasi guru siklus I ……………………………...…………... 49
Tabel 3.5 Lembar observasi siswa siklus I …………………………..…………….. 50
Tabel 3.6 Lembar observasi guru siklus II ……………………...…………………. 54
Tabel 3.7 Lembar observasi siswa siklus II ………………...……………………... 56
Tabel 4.1 Nilai pra siklus ………………………………...……………………… 58
Tabel 4.2 Nilai siklus I ………………………………..………………………….... 60
Tabel 4.3 Hasil observasi guru siklus I …………...………………………………. 61
Tabel 4.4 Hasil observasi siswa siklus I ………..…………………………………. 62
Tabel 4.5 Nilai siklus II …………………………………………………………… 64
Tabel 4.6 Hasil observasi guru siklus II ………………………………………..….. 65
Tabel 4.7 Hasil observasi siswa siklus II …………………………………..…….... 66
Tabel 4.8 Hasil nilai …………………………………………………...………….. 68
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 PTK …………………………………………………………………......8
Gambar 4.1 Hasil nilai pra siklus, siklus I, siklus II ………………………………. .69
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP Siklus I ………………………………………………………...… 75
Lampiran 2 Soal Evaluasi Siklus I ……………………………………………….... 85
Lampiran 3 Hasil Observasi Guru Siklus I ……………………………………...… 90
Lampiran 4 Hasil Observasi Siswa Siklus I …………………………….…………. 92
Lampiran 5 RPP Siklus II ………………………………………………………….. 94
Lampiran 6 Hasil Evaluasi Siklus II ……………………………………………..…104
Lampiran 7 Hasil Observasi Guru Siklus II ……………………………………… 110
Lampiran 8 Hasil Observasi Siswa Siklus II ……………………………………... 112
Lampiran 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian ……………………………..… 114
Lampiran 10 Surat Pembimbing Skripsi …………………………………………. 118
Lampiran 11 Lembar Konsultasi …………………………………………………. 119
Lampiran 12 Surat Izin Penelitian ………………………………………………... 120
Lampiran 13 Surat Keterangan Penelitian ………………………………………... 121
Lampiran 14 Nilai SKK …………………………………………………………… 122
Lampiran 15 Daftar Riwayat Hidup ……………………………………………… 124
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut Kusrini, dkk (2014: 1.23) matematika sekolah adalah
matematika yang umumnya diajarkan di jenjang persekolahan yaitu sekolah
dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah menengah pertama
(SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan sekolah menengah atas
(SMA)/Madrasah Aliyah (MA), tetapi tidak di jenjang Perguruan Tinggi (PT).
matematika sekolah merupakan bagian dari matematika yang dipilih
berdasarkan atau berorientasi kepada kepentingan pendidikan dan
perkembangan IPTEK sehingga tidak terlepas dari karakteristik matematika.
Permasalahan dalam proses kegiatan pembelajaran, terutama
matematika di setiap lembaga pendidikan sekolah tingkat SD, SMP/MTs,
SMA/SMK/MA dan hampir berbagai daerah di Indonesia sangatlah banyak.
Karena tingkatan kepahaman siswa dan minat dalam mempelajari ilmu
matematika tidaklah sama dan berbeda-beda. Akan tetapi, matematika juga
sangatlah penting dan wajib dipelajari di setiap lembaga pendidikan.
Banyak dari siswa mengeluh dengan mata pelajaran yang berisi tentang
perhitungan, salah satunya seperti matematika. Matematika menjadi sesuatu
yang menakutkan bagi kalangan siswa. Padahal matematika dikenal sebagai
ratunya ilmu.
2
Matematika disebut sebagai ratunya ilmu karena matematika
merupakan ilmu yang mandiri, karena tanpa bantuan ilmu lain matematika
dapat tumbuh dan berkembang untuk ilmunya sendiri. Hal penting yang
merupakan sebuah ciri dari matematika yang membedakan dengan semua
cabang ilmu lain adalah kedudukannya yang otonom dan dapat mencukupi
kebutuhannya sendiri (Kusrini, dkk, 2014: 1.5).
Selain itu, banyak juga dijumpai kalangan siswa yang kesulitan dengan
mata pelajaran matematika. Sehingga menjadi pesimis dan putus asa untuk
mengikuti mata pelajaran matematika ini. Padahal, pelajaran matematika, atau
bahkan semua pelajaran jika ditekuni dengan sungguh-sungguh pasti akan bisa
mempelajarinya walaupun itu sulit.
Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an surat Al Insyiroh ayat 5-6:
العسريسراف ع م إن العسريسرا ع م ان
Yang artinya:
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (5)
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (6) (Al-Qur'an dan
Terjemah New Cordova)
Imam Ghozali juga mengatakan bahwa, “mencari ilmu itu adalah taqwa,
menyampaikan adalah ibadah, mengulang-ulangnya adalah dzikir, dan
mencarinya adalah jihad.”
3
Dari pernyataan Imam Ghozali tersebut, semoga bisa kita jadikan
motivasi dalam mengahadapi kesulitan mencari ilmu, seperti matematika.
Kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam belajar matematika.
Ketika siswa sulit belajar matematika, maka siswa yang tidak termotivasi
akhirnya tidak mau belajar matematika, bahkan siswa terkesan menghindar
ketika ada pelajaran matematika. Kurangnya semangat kemudian sisi lain
terkadang gurunya menakutkan, kadang kurangnya latihan soal-soal, dan
sebagainya membuat prestasi hasil belajar matematika pada siswa menjadi
tidak seperti yang kita inginkan. Artinya banyak prestasi belajar matematika
yang rendah di bawah KKM.
Untuk meningkatkan hasil pembelajaran matematika, hal yang perlu
dimiliki seorang guru yaitu harus mempunyai jiwa kreatif untuk menerapkan
metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Terutama
dalam mata pelajaran matematika yang dikenal sebagai sesuatu yang
menakutkan bagi siswa. Guru akan lebih baik jika menggunakan metode yang
membuat nyaman dan menyenangkan bagi siswa. Karena terdapat beberapa
faktor yang menjadi penyebab guru pada saat mengajar antara lain yaitu tingkat
kepahaman dan minat siswa dalam mempelajari ilmu matematika yang
berbeda-beda, kurangnya penggunaan metode pembelajaran yang tepat di
dalam proses kegiatan pembelajaran matematika, dan kurangnya keterlibatan
siswa secara aktif dalam proses kegiatan pembelajaran matematika.
4
Menurut guru matematika di MTs Pancasila Salatiga, keadaan siswa
pada saat kegiatan pembelajaran matematika kurang konsentrasi, karena
sekolah ini merupakan sekolah yayasan yang berbasis pondok pesantren.
Seluruh siswa di sekolah tersebut selain wajib mengikuti kegiatan pembelajaran
di sekolah, juga wajib mengikuti kegiatan di pesantren. Hal inilah yang menjadi
berbeda dengan sekolah umum yang lain, karena harus fokus pada dua kegiatan
lembaga di sekolah dan di pesantren.
Setelah diketahui berbagai permasalahan yang terjadi dalam proses
kegiatan pembelajaran matematika di setiap lembaga pendidikan, misalnya
pada kelas VII A MTs Pancasila Salatiga, tindakan yang tepat yaitu dengan
metode yang melibatkan peserta didik secara aktif ikut serta dalam proses
kegiatan pembelajaran matematika.
Seperti contohnya dengan metode Teams Games Tournament (TGT)
yang pertama digunakan oleh John Hopkins, dikembangkan oleh David Devries
dan Keith Edward. Dalam metode ini setiap siswa dikelompokkan menjadi
beberapa kelompok, yang setiap anggotanya terdiri dari beberapa siswa yang
berbeda-beda.
Melihat dari siswa yang kesulitan dalam mempelajari matematika,
penulis ingin melakukan penelitian tentang “Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Matematika Materi Himpunan Dengan Model Pembelajaran Teams
5
Games Tournament (TGT) Pada Peserta Didik Kelas VII-A MTs Pancasila
Salatiga Tahun Ajaran 2019/2020”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
Apakah model Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan
hasil belajar matematika materi himpunan pada siswa kelas VII-A MTs
Pancasila Salatiga tahun ajaran 2019/2020?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui upaya meningkatkan hasil belajar matematika materi
himpunan dengan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) pada
siswa kelas VII-A MTs Pancasila Salatiga tahun ajaran 2019/2020.
D. Kegunaan Penelitian
1. Teoritis
a. Memberi kejelasan secara teoritis tentang model pembelajaran Teams
Games Tournament (TGT)
b. Menambah wawasan keilmuan dalam metode pembelajaran, khususnya
matematika.
2. Praktis
a. Bagi sekolah,
6
Penelitian ini akan memberikan sumbangan yang bermanfaat untuk
peningkatan pembelajaran terutama matematika di sekolah.
b. Bagi guru,
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana pengembangan
dalam teknik pembelajaran di kelas.
c. Bagi siswa,
Dengan metode ini peserta didik dapat terbantu dalam
meningkatkan hasil belajar matematika materi himpunan kelas VII.
d. Bagi pembaca dan peneliti,
Dapat menemukan langkah-langkah pembelajaran dengan model
pembelajaran Teams Games Tournament (TGT).
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis
memberikan informasi tentang variabel-variabel penelitian serta
hubungannya. Hubungan tersebut diperkirakan berdasarkan jaringan
asosiasi yang ditetapkan dalam kerangka teoritis yang dirumuskan untuk
studi penelitian. Dengan menguji hipotesis dan menegaskan perkiraan
hubungan, diharapkan bahwa solusi dapat ditemukan untuk mengatasi
masalah yang dihadapi (Fitrah, Luthfiyah, 2017:128). Hipotesis merupakan
7
sesuatu yang dianggap benar atas suatu pendapat atau teori meskipun
kebenarannya harus dibuktikan (Yonny, dkk, 2014:53).
Hipotesis merupakan dugaan sementara yang belum tentu
kebenarannya, dan harus dibuktikan terlebih dahulu. Jika dugaan benar,
maka hipotesis diterima, dan jika dugaan salah hipotesisnya tidak diterima.
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran
Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar
matematika materi himpunan pada peserta didik kelas VII-A MTs Pancasila
Salatiga tahun ajaran 2019/2020.
2. Indikator Keberhasilan
Indikator dari penelitian tindakan kelas dikatakan berhasil apabila:
a. Siswa aktif, kreatif, dan inovatif dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran, dan menunjukkan peningkatan hasil belajar matematika
materi himpunan.
b. Pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ≥ 70 dari sekolah, dan
persentase ketuntasan klasikal minimal 85% (Trianto, 2010: 241) dari
jumlah keseluruhan siswa.
F. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Menurut Tanujaya dan Mumu (2016:7) Penelitian Tindakan Kelas
8
(PTK) adalah kegiatan penelitian dalam bentuk siklus yang merupakan
sesuatu tindakan sebagai hasil refleksi seorang guru di kelas yang
dikelolanya, dengan tujuan utama untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran dalam rangka perbaikan dan peningkatan kinerja siswa dalam
bentuk prestasi belajar.
Dalam hal ini Arikunto, dkk (2015:194) mengartikan bahwa penelitian
tindakan sebagai bentuk investigasi yang bersifat reflektif pertisipatif,
kolaboratif dan spiral, yang memiliki untuk penerapan tindakan
(observervation and evalution), dan melakukan refleksi (reflecting), dan
seterusnya sampai dengan perbaikan atau peningkatan yang diharapkan
tercapai (kriteria keberhasilan).
Gambar 1.1 PTK
Siklus Penelitian Tindakan Menurut Arikunto, dkk (2015:42)
9
2. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti yaitu peserta didik kelas VII-A MTs Pancasila yang
beralamat di Blotongan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga yang berjumlah
30 siswa laki-laki.
3. Langkah-langkah Penelitian
Menurut Sumadayo (2013:39) konsep pokok penelitian tindakan model
Kurt Lewin terdiri dari empat komponen, yaitu:
a. Perencanaan (planning)
b. Tindakan (acting)
c. Pengamatan (observing)
d. Refleksi (reflecting)
Dari empat komponen tersebut, siklus berakhir apabila hasil penelitian
yang diperoleh sudah mencapai indikator keberhasilan penelitian.
1) Siklus I
Dalam siklus ini merupakan proses kegiatan belajar
mengajar tahap pertama.
a) Perencanaan siklus I
Mempersiapkan perangkat mengajar meliputi buku
pegangan, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran,
materi, lembar observasi, dan perlengkapan lain yang
dibutuhkan.
10
b) Pelaksanaan (Tindakan) siklus I
Dalam pelaksanaannya, waktu pelajaran matematika
dalam seminggu yaitu dua kali pertemuan. Dengan
model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)
pada materi himpunan kelas VII-A.
c) Pengamatan siklus I
Pengamatan atau observasi dilakukan pada saat
proses kegiatan pembelajaran berlangsung, dengan
menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.
Dengan menggunakan lembar observasi bisa
disimpulkan tentang kondisi komponen di dalam kelas
saat proses kegiatan belajar berlangsung.
d) Refleksi siklus I
Pada akhir proses kegiatan belajar mengajar, peneliti
melakukan evaluasi hasil kegiatan pembelajaran
bersama guru tentang pengaruh model pembelajaran
Teams Games Tournament (TGT) pada materi
himpunan kelas VII-A untuk perbaikan sebelum
melakukan siklus II.
11
2) Siklus II
Pada siklus II, merupakan perbaikan dari hasil evaluasi
siklus I, konsepnya hampir sama.
a) Perencanaan siklus II
Mempersiapkan perangkat mengajar meliputi buku
pegangan, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran,
materi, lembar observasi, dan perlengkapan lain yang
dibutuhkan.
b) Pelaksanaan (Tindakan) siklus II
Dalam pelaksanaannya, waktu pelajaran matematika
dalam seminggu yaitu dua kali pertemuan. Dengan
model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)
pada materi himpunan kelas VII-A.
c) Pengamatan siklus II
Pengamatan atau observasi dilakukan pada saat
proses kegiatan pembelajaran berlangsung, dengan
menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.
Dengan menggunakan lembar observasi bisa
disimpulkan tentang kondisi komponen di dalam kelas
saat proses kegiatan belajar berlangsung.
12
d) Refleksi siklus II
Pada akhir proses kegiatan belajar mengajar, peneliti
melakukan evaluasi hasil kegiatan pembelajaran
bersama guru tentang pengaruh model pembelajaran
Teams Games Tournament (TGT) pada materi
himpunan kelas VII-A pada materi himpunan kelas VII-
A setelah melakukan siklus II.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Observasi
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data (jumlah peserta
didik, data nilai, dan lain-lain) yang dibutuhkankan dalam penelitian.
b. Tes
Menggunakan tes untuk mengetahui hasil belajar dan evaluasi
peserta didik kelas VII-A MTs Pancasila Salatiga.
c. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan untuk pengambilan data berupa gambar
atau foto.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
13
a. Lembar observasi
b. Soal tes untuk evaluasi
c. Dokumentasi
6. Analisis Data
Analisis data disesuaikan dengan metode pengumpulannya. Analisis
data adalah proses menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan,
mengabstraksikan, mengorganisasikan data secara sistematis dan rasional
untuk menyajikan bahan-bahan yang menjadi tujuan PTK (Kisyani, Tatag,
2018: 73-74).
Analisis data dilakukan pada tiap siklus penelitian. Setelah itu,
dilakukan refleksi untuk mengkaji keberhasilan atau kegagalan dalam
pencapaian tujuan sesuai dengan indikator keberhasilan. Apabila pada suatu
siklus belum memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan, maka
dilanjutkan pada siklus berikutnya dengan melakukan perbaikan-perbaikan.
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan setelah materi pelajaran
selesai. Saat proses pembelajaran selesai, guru memberikan hadiah bagi tim
yang juara pada kompetisi tournament serta memberikan motivasi kepada
tim yang belum dapat juara untuk bekerja lebih keras lagi, dan untuk yang
juara diharapkan bisa mempertahankan gelar juara tersebut.
Selanjutnya dilakukan evaluasi dan kesimpulan tentang model
pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) yang digunakan untuk
14
pembelajaran matematika materi himpunan pada siswa kelas VII-A MTs
Pancasila Salatiga.
Data yang dianalisis adalah rata-rata dengan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) ( 70) dari sekolah dan persentase ketuntasan klasikal (
85%) dari tugas materi himpunan yang telah diberikan.
a. Nilai rata-rata kelas
Nilai rata-rata kelas dari tugas yang diberikan dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
b. Persentase ketuntasan belajar
Persentase ketuntasan belajar dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
1) Persentase siswa tuntas:
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎× 100%
2) Persentase siswa belum tuntas:
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎× 100%
G. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah pembaca
pada skripsi ini, sistematika penulisannya yaitu:
15
Bab I: pada bab ini berisi tentang pendahuluan. Pembahasannya
meliputi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
kegunaan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, metode
penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II: berisi tentang landasan teori. Yaitu membahas tentang kajian
teori dan kajian pustaka.
Bab III: berisi tentang pelaksanaan penelitian. Pada bab ini membahas
pelaksanaan siklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,
dan refleksi.
Bab IV: berisi hasil penelitian dan pembahasan. Yaitu menganalisis
hasil penelitian deskripsi per siklus (data hasil penelitian, refleksi) serta
pembahasan data yang diperoleh dari penerapan model Teams Games
Tournament (TGT) yang digunakan pada siswa kelas VII-A MTs Pancasila
Salatiga.
Bab V: pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari keseluruhan
penelitian dan saran.
16
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Belajar dan Hasil Belajar
a. Definisi belajar
Menurut Thobroni (2015: 15), belajar merupakan aktivitas manusia
yang sangat vital dan secara terus-menerus akan dilakukan selama manusia
tersebut masih hidup. Manusia tidak mampu hidup sebagai manusia jika ia
tidak terdidik atau diajar oleh manusia lainnya. Bayi yang baru dilahirkan
telah membawa beberapa naluri atau insting dan potensi-potensi yang
diperlukan untuk kelangsungan hidupnya. Akan tetapi, naluri dan potensi-
potensi tersebut tidak akan berkembang baik tanpa pengaruh dari luar, yaitu
campur tangan manusia lain. Di samping kepandaian-kepandaian yang
bersifat jasmaniah (skill, motor ability), seperti merangkak, duduk, berjalan,
makan, dan sebagainya, manusia membutuhkan kepandaian-kepandaian
yang bersifat rohaniah karena manusia adalah makhluk sosial budaya.
Menurut Purwanto (dalam Thobroni, 2015: 16) belajar merupakan
proses yang bersifat internal (a purely internal event) yang tidak dapat
dilihat dengan nyata. Proses itu terjadi di dalam diri seseorang yang sedang
mengalami proses belajar. Good dan Brophy dalam bukunya yang berjudul
Educational Psycology: A Realistic Approach mengemukakan arti belajar
17
dengan kata-kata yang singkat, yaitu “Learning is the development of new
association as a result ofexperience.” Jadi, yang dimaksud “belajar”
menurut Good dan Brophy bukan tingkah laku yang tampak, melainkan
yang utama adalah prosesnya yang terjadi secara internal di dalam individu
dalam usahanya memperoleh hubungan-hubungan baru. Hubungan-
hubungan baru tersebut dapat berupa antara perangsang-perangsang, antara
reaksi-reaksi, atau antara perangsang dan reaksi.
b. Ciri-ciri belajar
Adapun ciri-ciri belajar menurut Burhanuddin dan Wahyuni (dalam
Thobroni, 2015: 17), yaitu sebagai berikut:
1) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change
behavior).
2) Perubahan perilaku relatif permanen.
3) Perubahan perilaku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses
belajar berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial.
4) Perubahan perilaku merupakan hasil latihan atau pengalaman
5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan.
c. Prinsip belajar
Menurut Suprijono (dalam Thobroni, 2015: 19), prinsip prinsip belajar
terdiri dari tiga hal.
18
Pertama, prinsip belajar adalah perubahan perilaku sebagai basil belajar
yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Sebagai hasil tindakan rasional instrumental, yaitu perubahan yang
disadari.
2) Berkesinambungan dengan perilaku lainnya.
3) Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup.
4) Positif atau berakumulasi.
5) Aktif sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan.
6) Permanen atau tetap.
7) Bertujuan dan terarah.
8) Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.
Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena dorongan
kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses sistemik
yang dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar merupakan kesatuan
fungsional dari berbagai komponen belajar.
Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada
dasarnya adalah hasil interaksi antara peserta didik dan lingkungannya.
d. Tujuan Belajar
Menurut Suprijono (dalam Thobroni, 2015: 20), tujuan belajar yang
eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan instruksional yang
dinamakan instructional effects, yang biasanya berbentuk pengetahuan dan
19
keterampilan. Sedangkan, tujuan belajar sebagai hasil yang menyertai
tujuan belajar instruksional disebut nurturant effects. Bentuknya berupa
kemampuan berpikir kritis dan kreatif, sikap terbuka dan demokratis,
menerima orang lain, dan sebagainya. Tujuan ini merupakan konsekuensi
logis dari peserta didik “menghidupi” (live in) suatu sistem lingkungan
belajar tertentu.
e. Hasil belajar
Menurut Suprijono (dalam Thobroni, 2015: 20), hasil belajar adalah
pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap,
apresiasi, dan keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa
hal hal berikut:
1) Informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan
dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan
merespons secara spesifik terhadap rangsangan spesifik.
Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol,
pemecahan masalah, maupun penerapan aturan.
2) Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan
konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari
kemampuan mengategorisasi, kemampuan analitis-sintetis fakta-
konsep, dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan.
20
Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan
aktivitas kognitif bersifat khas.
3) Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep
dan kaidah dalam memecahkan masalah.
4) Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian
gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud
otomatisme gerak jasmani.
5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek
berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa
kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap
merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar
perilaku.
2. Matematika
Kata matematika berasal dari bahasa Yunani yakni “Mathema” yang berarti
pengkajian, pembelajaran, atau ilmu. Kata sifatnya “Mathematikos” yang
berkaitan erat dengan pengkajian dan tekun belajar (Prahmana, dkk, 2015: 15).
Definisi matematika menurut Prahmana, dkk, (2015: 5) yaitu:
a. Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan yang eksak dan
terorganisasi secara sistematik.
b. Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkuIasinya.
21
c. Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logis dan
berhubungan dengan bilangan.
d. Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan
masalah tentang ruang dan bentuk.
e. Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logis.
f. Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat.
Adapun pembagian matematika menurut Prahmana, dkk (2015: 6) yaitu:
a. Ilmu tentang struktur berawal dari bilangan. Pertama dan yang sangat
umum adalah bilangan natural dan bilangan bulat berikut operasi
arimatika-nya, yang dijabarkan dalam aljabar dasar. Sifat bilangan bulat
yang Iebih mendalam dipelajari dalam teori bilangan.
b. Pelajaran tentang ruang dimulai dengan materi geometri, yaitu geometri
Euclid dan trigonometri dari ruang tiga dimensi (yang juga dapat
diterapkan ke dimensi lainnya), kemudian belakangan iuga
digeneralisasi ke geometri. Non euclid yang memainkan peran sentral
dalam teori relativitas umum. Bidang ilmu modern tentang geometri
diferensial dan geometri aljabar mengeneralisasikan geometri ke
beberapa arah, seperti geometri diferensial yang menekankan pada
konsep fungsi, buntelan, derivatif, smoothness, dan arah. Sementara itu,
dalam geometri aljabar, objek-objek geometris digambarkan dalam
bentuk sekumpulan persamaan polinomial.
22
c. Segala hal yang berhubungan dengan perubahan pada kuantitas yang
dapat dihitung adalah sesuatu yang biasa dalam ilmu pengetahuan alam,
dan kalkulus dibangun sebagai alat untuk tujuan tersebut. Konsep utama
yang digunakan untuk menjelaskan perubahan variabel adalah fungsi.
Banyak permasalahan yang berujung secara alamiah kepada hubungan
antara kuantitas dan laju perubahannya, dan metode untuk memecahkan
masalah ini adalah topik dari persamaan differensial. Untuk
merepresentasikan kuantitas yang terus menerus, digunakanlah
bilangan riil. Di sisi lain, studi mendetail dari sifat-sifatnya dan sifat
fungsi nilai riil dikenal sebagai analisis riil. Agar dapat menjelaskan dan
menyelidiki dasar matematika, bidang teori pasti, logika matemalika,
dan teori model dikembangkan. Bidang-bidang penting dalam
matematika terapan ialah statistik, yang menggunakan teori probabilitas
sebagai alat dan memberikan deskripsi atas hasil yang didapat,
selanjutnya analisis dan perkiraan fenomena digunakan dalam seluruh
bidang ilmu. Analisis bilangan menyelidiki teori yang secara tepat guna
memecahkan berbagai masalah matematika secara bilangan pada
komputer dan kemudian mengambil keputusan yang menyeluruh
sebagai hasil dari analisis yang diberikan.
Menurut Kusaeri (2017: 2) matematika merupakan bagian dari warisan
budaya. Sebagai warisan budaya, matematika hadir di tengah permasalahan
23
kehidupan sosial masyarakat, sesuai konteks dan zamanya. Misalkan, geometri
yang berkembang pada zaman Mesir kuno muncul karena kebutuhan petani
dalam mengukur tanah garapannya di sekitar sungai Nil. Tanpa disadari,
masyarakat Mesir kuno lambat laun akhimya mampu melahirkan cara
bagaimana mengukur luas segitiga.
Para arkeolog juga menemukan bukti bentuk sederhana matematika dalam
sistem perhitungan di rnasyarakat kuno tertentu. Seperti ditemukanya beberapa
tulang yang memiliki takik-takik dengan jarak teratur (sekitar 35.000-20.000
SM) di Eropa Barat (sekarang Republik Ceska dan Prancis). Tujuan takik
tersebut mungkin untuk menunjukkan jumlah buruan yang dibunuh oleh
pemburu, cara melacak persediaan hewan piaraan, atau cara melacak
pergerakan matahari, bulan, atau bintang bintang di langit seperti lazimnya
kalender sederhana.
3. Himpunan
Konsep himpunan pertama kali dikemukakan oleh matematikawan
berkebangsaan Jerman, George Cantor (1845-1918) pada akhir abad XIX. Pada
awalnya, para matematikawan lain tidak bisa menerima teori himpunan yang
dia sampaikan. Barulah pada tahun 1920-an, konsep himpunan ini mulai
digunakan sebagai landasan matematika. Bahkan kini, setiap cabang
matematika menggunakan konsep himpunan sebagai dasar dan
pengembangannya.
24
Istilah himpunan dalam matematika berasal dari kata dalam bahasa lnggris,
yaitu “set” (Mousa, 2010:4). Berdasarkan pengertiannya, menurut
Roosbiyantana (2008:3) himpunan adalah sekelompok atau sekumpulan benda
atau objek yang keanggotaannya didefinisikan dengan jelas. Definisi tersebut
menyangkut ciri-ciri dan syarat-syarat yang harus dipenuhi.
4. Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)
Model pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) merupakan salah
satu model pembelajaran dari strategi pembelajaran kooperatif. Menurut
Rusman (2013:202) pembelajaran kooperatif (cooperative learning)
merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam
kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari
empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.
Menurut Arsa (2015: 60) pembelajaran kooperatif memiliki perbedaan dengan
strategi pembelajaran lainnya. Perbedaan tersebut bisa dilihat dari proses
pembelajaran yang lebih menekankan pada proses kerja sama kelompok. Kerja
sama inilah menjadi ciri khas pembelajaran kooperatif. Pembelajaran
kooperatif dapat dijelaskan dari berbagai persefektif diantaranya persefektif
motivasi, persefektif sosial, persefektif perkembangan kognitif, persefektif
elaborasi kognitif.
Teams Game Tournament (TGT) pada mulanya dikembangkan oleh Davied
Devries dan Keith Erward, ini merupakan metode pembelajaran pertama dari
25
Johnes Hopkins. Dalam model ini ini kelas terbagi dalam kelompok-kelompok
kecil yang beranggotakan 3 sampai 5 siswa yang berbeda-beda tingkat
kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang etniknya., kemudian siswa akan
bekerja sama dalam dalam kelompok-kelompok kecilnya (Ertikanto, 2016:
101).
Terdapat lima komponen utama dalam Teams Game Tournament (TGT)
menurut Ertikanto (2016: 102) yaitu:
1. Penyajian Kelas
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam
penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau
dengan ceramah, diskusi dengan dipimpin guru. Pada saat penyajian
kelas ini, siswa harus benar-benar memperhatikan guru, karena akan
membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada
saat game karena skor game akan menentukan skor kelompok.
2. Kelompok (team)
Kelompok biasanya terdiri atas empat dengan lima orang siswa.
Fungsi kelompok adalah untuk lebih memahami materi bersama teman
kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota
kelompok pada saat game.
26
3. Game
Game terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk
menguji pengetahuan yang didapat siswa dan penyajian kelas dan
belajar kelompok.
Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana
bernomor. Siswa memilih satu nomor dan mencoba menjawab
pertanyaan sesuai dengan nomor itu. Siswa yang menjawab benar
pertanyaan itu akan mendapatkan skor.
4. Turnamen
Menurut Arsa (2015: 73) turnamen adalah sebuah struktur dimana
game berlangsung, setelah guru memberikan penyajian di kelas dan
team telah berdiskusi membahas lembar kegiatan. Guru membagi siswa
ke dalam beberapa meja turnamen. Siswa yang memiliki kemampuan
akademik yang relatif sama duduk dalam meja turnamen yang sama
untuk melakukan turnamen.
5. Penghargaan kelompok (team recognize)
Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-
masing team akan mendapatkan sertifikat atau hadiah apabila rata-rata
skor memenuhi kriteria yang ditentukan.
27
Adapun kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) menurut Suarjana dan Istiqomah (dalam Ertikanto, 2016:
105):
1) Kelebihan:
a) Meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas
b) Mengedepankan penerimaan terhadap perbedaan individu
c) Dengan waktu yang sedikit dapat menguasai materi secara
mendalam
d) Proses belajar mengajar berlangsung dengan keakt'ifan dari siswa
e) Mendidik siswa untuk berlatih besosialisasi dengan orang lain
f) Motivasi belajar lebih tinggi
g) Hasil belajar lebih baik
h) Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, dan toleransi
2) Kekurangan:
a) Bagi guru
Sulitnya pengelompokan siswa yang mempunyai kemampuan
heterogen dari segi akademis. Kelemahan ini akan dapat diatasi jika
guru yang bertindak sebagai pemegang kendali teliti dalam
menentukan pembagian kelompok waktu yang sudah ditetapkan.
Kesulitan ini dapat diatasi jika guru mampu menguasai kelas secara
menyeluruh.
28
b) Bagi siswa
Masih adanya siswa berkemampuan tinggi kurang terbiasa dan
sulit memberikan penjelasan kepada siswa lainnya. Untuk
mengatasi kelemahan ini, tugas guru adalah membimbing dengan
baik siswa yang mempunyai kemampuan akademik tinggi agar
dapat dan mampu menularkan pengetahuannya kepada siswa yang
lain.
5. Kajian Materi Penelitian
Materi ini diambil dari buku Matematika (Abdurahman, dkk, 2016: 182 –
183) dan buku Logika Matematika dan Himpunan (Susilowati, 2016: 66 – 78).
Himpunan merupakan kumpulan suatu objek yang terdefinisi dengan baik
(well-defined), yang dimaksud terdefinisi dengan baik yaitu ketika diberikan
sebarang obyek, maka dapat ditentukan suatu objek termasuk atau tidak dalam
suatu himpunan.
Berdasarkan pengertiannya, menurut Roosbiyantana (2008:3) himpunan
adalah sekelompok atau sekumpulan benda atau objek yang keanggotaannya
didefinisikan dengan jelas. Definisi tersebut menyangkut ciri-ciri dan syarat-
syarat yang harus dipenuhi.
Jadi, himpunan adalah suatu kumpulan benda atau objek yang terdefinisi
dengan jelas.
29
a. Contoh himpunan:
1) Himpunan siswa kelas VII-A
2) Himpunan siswa yang lahir pada bulan Juli
3) Himpunan siswa yang beralamat di Salatiga
b. Contoh bukan himpunan:
1) Himpunan siswa pintar
2) Himpunan siswa lucu
3) Himpunan siswa baik
c. Menyatakan Himpunan
Misal: 𝐴 = {𝑠𝑎𝑝𝑖, 𝑔𝑎𝑗𝑎ℎ, 𝑘𝑎𝑚𝑏𝑖𝑛𝑔, 𝑘𝑒𝑟𝑏𝑎𝑢}
Himpunan A terdiri dari sapi, gajah, kambing, kerbau.
d. Penyajian himpunan
Cara penyajian himpunan dapat dilakukan dengan cara:
1) Dinyatakan dengan menyebutkan anggotanya
Suatu himpunan dapat dinyatakan dengan menyebutkan semua
anggotanya yang dituliskan dalam kurung kurawal.
Misal: 𝐴 = {1, 3, 5}
2) Dinyatakan dengan menuliskan sifat yang dimiliki anggotanya
Suatu himpunan dapat dinyatakan dengan menyebutkan sifat
yang dimiliki anggotanya.
Misal: A adalah himpunan bilangan ganjil kurang dari 7
30
3) Dinyatakan dengan notasi pembentuk himpunan
Suatu himpunan dapat dinyatakan dengan menuliskan syarat
keanggotaan himpunan tersebut. Notasi ini biasanya berbentuk
umum {x | P(x)} dimana x mewakili anggota dari himpunan, dan
P(x) menyatakan syarat yang harus dipenuhi oleh x agar bisa
menjadi anggota himpunan tersebut. Simbol x bisa diganti oleh
variabel yang lain, seperti y, z, dan lain-lain.
Misalnya A = {1,3,5} bisa dinyatakan dengan notasi pembentuk
himpunan 𝐴 = {𝑥 | 𝑥 < 7, 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙}.
e. Himpunan Bagian
Misalkan A dan B adalah suatu himpunan. Himpunan A dikatakan
himpunan bagian dari B, jika setiap anggota di himpunan A merupakan
anggota di himpunan B.
Misal:
S = {1,2,3,4,5}
A = {1,3,5}, n(A) = 3
Banyak himpunan yang mungkin dari himpunan A adalah:
2𝑛(𝐴)= 23 = 8
Himpunan bagian dari A adalah:
{}, {1}, {3}, {5}, {1,3}, {1,5}, {3,5}, {1,3,5}
31
Himpunan A adalah himpunan bagian dari S, dan dilambangkan
dengan A S .
f. Anggota Himpunan
Anggota himpunan merupakan anggota yang terdiri dari suatu
himpunan.
Misal: 𝐴 = {𝑠𝑎𝑝𝑖, 𝑘𝑒𝑟𝑏𝑎𝑢, 𝑘𝑎𝑚𝑏𝑖𝑛𝑔}
Anggota himpunan A adalah sapi, kerbau, kambing.
Sapi, kerbau, kambing adalah anggota dari himpunan A. Dapat
dikatakan sapi, kerbau, kambing adalah elemen dari himpunan A dan
dilambangkan dengan sapi, kerbau, kambing ∈ 𝐴.
g. Himpunan Kosong
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak memiliki angota
yang dinotasikan dengan ∅ atau {}.
Misal: 𝐴 = {𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑐𝑎𝑐𝑎ℎ 𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑟𝑖 0}
Anggota himpunannya yaitu 𝐴 = { }. Karena bilangan cacah paling
kecil adalah 0.
h. Himpunan Semesta
Himpunan semesta adalah himpunan seluruh unsur yang menjadi
objek pembicaraan, dan dilambangkan dengan S. Himpunan semesta
pembicaraan mempunyai anggota yang sama atau lebih banyak dari
32
pada himpunan yang sedang dibicarakan. Himpunan semesta disebut
juga sebagai himpunan universal dan disimbolkan dengan U.
Misal: 𝐴 = {1,2,3,4,5}
Himpunan semesta yang mungkin dari himpunan A adalah:
1) 𝑆 = {1,2,3,4,5}
2) 𝑆 = {𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑠𝑙𝑖}
3) 𝑆 = {𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑐𝑎𝑐𝑎ℎ}
i. Diagram Venn
Cara menyajikan himpunan juga bisa dinyatakan dengan gambar
atau diagram yang disebut dengan Diagram Venn. Diagram Venn
diperkenalkan oleh pakar matematika Inggris bernama John Venn
(1834–1923). Petunjuk dalam membuat diagram Venn antara lain:
1) Himpunan semesta (S) digambarkan sebagai persegi panjang
dan huruf S diletakkan disudut kiri atas.
2) Setiap himpunan yang ada dalam himpunan semesta
ditunjukkan oleh kurva tertutup sederhana.
3) Setiap anggota himpunan ditunjukkan dengan titik.
4) Bila anggota suatu himpunan mempunyai banyak anggota,
maka anggota–anggotanya tidak perlu dituliskan
33
Contoh diagram venn:
1) Diketahui himpunan:
a) 𝑆 = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8},
b) 𝐴 = {3, 4, 5}
c) 𝐵 = {6, 7, 8}
Diagram venn adalah sebagai berikut:
2) Diketahui himpunan:
a) 𝑆 = {1,2,3,4,5,6,7}
b) 𝐴 = {1,2,3,4}
c) 𝐵 = {4,5,6,7}
Diagram venn adalah sebagai berikut:
34
3) Diketahui himpunan:
a) 𝑆 = {1,2,3,4,5,6}
b) 𝐴 = {1,2,3}
c) 𝐵 = {1,2,3,4,5,6}
Diagram venn adalah sebagai berikut:
4) Diketahui himpunan:
a) 𝑆 = {1,2,3,4,5,6}
b) 𝐴 = {1,2,3}
c) 𝐵 = {1,2,3}
Diagram venn adalah sebagai berikut:
35
j. Sifat operasi himpunan.
Terdapat beberapa sifat operasi dalam himpunan, diantaranya:
1) Gabungan himpunan
Gabungan dari himpunan A dan B, yang dinotasikan A B ,
didefinisikan sebagai himpunan yang elemen-elemennya
merupakan sekurang-kurangnya anggota salah satu himpunan A
atau B.
Contoh:
{1,2,3}A =
{2,3,4}B =
Maka:
{1,2,3,4}A B =
2) Selisih himpunan
Selisih dua himpunan A dan B, yang dinotasikan A B− ,
didefinisikan sebagai himpunan yang anggota-anggotanya terdiri
atas semua elemen dari A yang bukan merupakan elemen dari B.
Contoh:
{1,2,3}A =
{2,3,4}B =
36
Maka:
{1,2,3}
{2,3,4}
A B
B A
− =
− =
3) Irisan himpunan
Irisan dari himpunan A dan B, yang dinotasikan A B ,
didefinisiskan sebagai didefinisikan sebagai himpunan yang
elemen-elemennya merupakan anggota kedua himpunan A dan B.
Contoh:
{1,2,3}A =
{2,3,4}B =
Maka: {2,3}A B =
4) Komplemen himpunan
Komplemen himpunan A, yang dinotasikan Ac, didefinisikan
sebagai himpunan yang anggota-anggotanya terdiri atas semua
elemen yang bukan merupakan anggota dari A.
Contoh:
{1,2,3,4}
{1,2}
S
A
=
=
Maka:
{3,4}cA =
37
B. Kajian Pustaka
Dalam penelitian ini, peneliti merujuk kepada penelitian terdahulu tentang
penelitian yang menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament
(TGT), diantaranya:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Munif Nugroho (2013)
Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Munif Nugroho (2013) Jurusan
Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Semarang yang berjudul “Keefektifan Model Pembelajaran TGT
Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Materi Pokok Pecahan di
SMPN 8 Batang” dengan rumusan masalah apakah model pembelajaran
TGT efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VII
SMPN 8 Batang pada materi pokok pecahan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan pemecahan
masalah kelas eksperimen adalah 77,4655, sedangkan rata-rata kemampuan
pemecahan masalah kelas kontrol adalah 73,1207. Uji ketuntasan belajar
kelas eksperimen menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa kelas eksperimen memenuhi ketuntasan belajar (≥65).
Uji ketuntasan klasikal kelas eksperimen menunjukkan bahwa kemampuan
pemecahan masalah matematika kelas eksperimen mencapai kriteria
ketuntasan klasikal (≥85%). Uji perbedaan rata-rata memberi hasil 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 =
1,68 dan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 2,0154 atau 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka rata-rata kemampuan
38
pemecahan masalah matematika kelas eksperimen lebih baik daripada kelas
kontrol. Uji proporsi memberi hasil 𝑧𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,3521 dan 𝑧𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1,8132
atau 𝑧ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑧𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
dapat dikatakan persentase ketuntasan kelas
eksperimen lebih baik daripada persentase ketuntasan kelas kontrol.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran TGT
efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas
VII SMPN 8 Batang pada materi pokok pecahan.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Fika Ermelia O (2015)
Penelitian yang dilakukan oleh Fika Ermelia O (2015) Program Studi
Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Surakarta yang berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran
Team Game Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil
Belajar Matematika Siswa (PTK Pada Siswa Kelas VIII C Semester Genap
SMP Negeri 1 Sambi Tahun Ajaran 2014/2015).”
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan keaktifan dan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran matematika. Hal tersebut terefleksi dari
beberapa indikator sebagai berikut : 1) siswa yang mengajukan pertanyaan
saat pembelajaran berlangsung sebelum tindakan 16,12%, siklus I 45,06%,
dan siklus II 67,74%, 2) siswa yang mengerjakan soal- soal latihan didepan
kelas sebelum tindakan 19,35%, siklus I 58,06%, dan siklus II 74,19%, 3)
siswa mampu menjawab pertanyaan dari guru sebelum tindakan 28%,
39
siklus I 51,61%, dan siklus II 77,41%, 4) siswa yang nilainya tuntas KKM
sebelum tindakan 20%, siklus I 61,29%, dan siklus II 83,87%. Berdasarkan
uraian di atas disimpulkan bahwa penerapan metode Team Game
Tournament dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Sambi
tahun ajaran 2014/2015.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Alin Aulia (2012)
Penelitian yang dilakukan oleh Alin Aulia (2012) Program Studi
Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang berjudul “Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) Untuk Meningkatkan
Kedisiplinan Dan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIID SMPN 1
Kembaran.”
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata kedisiplinan pada siklus
I sebesar 61,44, pada siklus II sebesar 68,53 dan pada siklus III sebesar
75,56. Nilai rata-rata prestasi belajar pada siklus I sebesar 66,88 dengan
ketuntasan belajar 53,13% nilai rata-rata prestasi belajar pada siklus II
sebesar 79,4 dengan ketuntasan belajar 78,13% dan nilai rata-rata hasil
belajar pada siklus III sebesar 81,5 dengan ketuntasan 90,63%. Kesimpulan
dalam penelitian ini adalah (1) Pembelajaran matematika dengan model
pembelajaran TGT dapat meningkatkan kedisiplinan siswa, (2)
40
Pembelajaran matematika dengan model pembelajaran TGT dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Arifah Nur Triyani (2009)
Penelitian yang dilakukan oleh Arifah Nur Triyani (2009) Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta
yang berjudul “Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams-Games-
Tournament (TGT) Sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar
Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Peluang dan Statistika di SMP
Negeri 4 Depok Yogyakarta Kelas IX C” dengan rumusan masalah apakah
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament
(TGT) dapat meningkatkan keaktifan belajar matematika siswa kelas IX C
SMP Negeri 4 Depok Yogyakarta pada pokok bahasan Statistika dan
Peluang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keaktifan belajar matematika
siswa setelah dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Teams-Games-Tournament (TGT) menunjukkan bahwa rata-rata seluruh
aspek keaktifan belajar matematika siswa kelas IX C SMP Negeri 4 Depok
Yogyakarta pada pokok bahasan Peluang dan Statistika mengalami
peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil rata-rata
persentase lembar observasi keaktifan belajar siswa untuk tiap siklus, yaitu
pada siklus I keaktifan siswa sebesar 61,17% untuk siklus II sebesar
41
71,11%. Selain itu hasil dari angket respon siswa terhadap pembelajaran
juga meningkat yaitu sebesar 63% pada siklus I dan sebesar 70,11% pada
siklus II.
42
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs Pancasila Salatiga
1. Profil Sekolah
Nama : MTs Satu Atap Pancasila Salatiga
Alamat : Dusun Klumpit, Desa Blotongan, Kecamatan Sidorejo,
Kota Salatiga
NPSN : 20364820
NSM : 121233730003
2. Visi, Misi, dan Tujuan MTs Pancasila Salatiga
a. Visi
Terwujudnya generasi yang ahli dzikir, ahli fikir, dan ahli ikhtiar yang
berakhlaqul karimah
b. Misi
1) Menumbuhkembangkan lingkungan dan perilaku religius sehingga
siswa dapat mengamalkan dan menghayati agama Islam secara nyata.
2) Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dan
bertanggungjawab.
3) Menyelenggarakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif untuk
mengoptimalkan potensi akademik yang dimiliki siswa.
43
4) Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi non
akademik yang dimilikinya agar dapat berkomunikasi dan berkembang
dengan baik.
5) Meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan berkemampuan
agar dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
6) Menumbuhkembangkan perilaku terpuji dan praktik nyata sehingga
siswa memiliki budi pekerti yang luhur, dapat menjadi teladan bagi
teman dan masyarakatnya.
c. Tujuan
1) Madrasah dapat memenuhi standar isi dan standar proses
2) Madrasah mengembangkan PAIKEM/CTL 100% untuk semua mata
pelajaran
3) Madrasah dapat meningkatkan rata-rata UN minimal 0,1 tiap tahunnya
4) Madrasah dapat meningkatkan jumlah siswa setiap tahunnya
5) Madrasah memiliki sarana prasarana berstandar nasional
6) Madrasah memiliki tenaga pendidik dan kependidikan yang
bersertifikasi
7) Madrasah menjuarai berbagai perlombaan baik akademik maupun non
akademik di tingkat kota, propinsi, dan nasional
44
3. Fasilitas MTs Pancasila Salatiga
Fasilitas yang ada di MTs Pancasila Salatiga disajikan dalam tabel
berikut:
Tabel 3.1
Fasilitas MTs Pancasila Salatiga
No Fasilitas Jumlah
1 Ruang Kelas 5
2 Perpustakaan 1
3 Ruang Kepala Sekolah 1
4 Ruang Guru 1
5 Ruang Tamu 1
6 Toilet 5
7 Aula 1
8 Mushola 1
9 Kantin 1
10 Lapangan
1
4. Data Guru MTs Pancasila Salatiga
MTs Pancasila Salatiga memiliki 13 guru. Adapun rinciannya disajikan
dalam tabel berikut ini:
45
Tabel 3.2
Data guru MTs Pancasila Salatiga
No Nama No Nama
1 Nur Fadhilah, S.Pd.I. 8 Sri Sugiarti, S.Pd.
2 M. Toha Saputro, S.Pd.I. 9 Durratun Nafisah, S.Pd.
3 Sri Mulyani, S.Pd.I. 10 M. Choirurohman, S.Ag.
4 Laila Istiani, S.Si. 11 Rangga Pradika, S.Ag.
5 Sri Suwarni, S.Pd. 12 M. Fatir Agus Nur Z, S.H.
6 Erni Anitasari, S.H.I. 13 Nunung Suciati, S.Pd.
7 Yulfa Fitria, S.Pd.I. 14 Heni
5. Data siswa kelas VII-A MTs Pancasila Salatiga
Adapun jumlah siswa kelas VII-A MTs Pancasila Salatiga akan
diuraikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.3
Data siswa kelas VII-A MTs Pancasila Salatiga
No Nama Jenis Kelamin
1 Ahmad Rafiurrozi Laki-laki
2 Alfian Ihza Adibillah Laki-laki
3 Alfin Faid Laki-laki
4 Ali Mahmudi Laki-laki
5 Alwiyan Bimantara Laki-laki
6 Angga Fahri Laki-laki
7 Dafid Ahmad Yuli Irawan Laki-laki
8 Dimas Jati Pamungkas Laki-laki
9 Fahmi Kurniawan Laki-laki
10 Ilham Maulana Laki-laki
11 Iqbal Dimas Zidan Laki-laki
12 Maulana Alfan Prasetya Laki-laki
13 Muhammad Abdul Mugholis Laki-laki
14 Muhammad Ihsanuddin K Laki-laki
15 Muhammad Ilham Fahmi Laki-laki
16 Muhammad Nurul Ihsani Laki-laki
17 Muhammad Sabilul L Laki-laki
18 Nodhin Wakhid Laki-laki
46
No Nama Jenis Kelamin
19 Ramadhan Aris Mulya S Laki-laki
20 Ryan Muttaqin Laki-laki
21 Satria Hanan Nakaya Laki-laki
22 Yoga Taruna Laki-laki
23 Zain Evan Laki-laki
24 Surya Budi Santosa Laki-laki
25 Marzuki Abdul Rohman Laki-laki
26 Faiz Nouval Ya’afi Laki-laki
27 Wisnu Pamular Santosa Laki-laki
28 Akmal Maulana Laki-laki
B. Deskripsi per siklus
1. Siklus I
Dalam siklus ini merupakan proses kegiatan belajar mengajar tahap
pertama.
a) Perencanaan siklus I
Mempersiapkan perangkat mengajar meliputi rencana pelaksanaan
pembelajaran, materi, lembar observasi guru dan siswa, dan
perlengkapan lain yang dibutuhkan dalam penelitian.
b) Pelaksanaan (Tindakan) siklus I
Dalam pelaksanaannya, waktu pelajaran matematika dalam
seminggu yaitu dua kali pertemuan. Dengan model pembelajaran Teams
Games Tournament (TGT) pada materi himpunan kelas VII-A, tahapan
yang dilakukan adalah:
(1) Pendahuluan
(a) Salam.
47
(b) Mengajak siswa untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
(c) Memeriksa kehadiran siswa
(d) Meminta siswa mempersiapkan perlengkapan dan peralatan
yang diperlukan, dengan tujuan mengondisikan suasana
belajar yang menyenangkan.
(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran yaitu dengan
menggunakan model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT).
(f) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, setiap
kelompok terdiri dari 4–5 siswa.
(2) Inti
(a) Guru memberikan waktu kepada siswa untuk memahami
dan mempelajari tentang konsep himpunan, bukan
himpunan, dan notasi himpunan
(b) Siswa diminta untuk mengamati tentang konsep himpunan,
bukan himpunan, dan notasi himpunan
(c) Guru mengarahkan siswa untuk bertanya tentang konsep
himpunan, bukan himpunan, dan notasi himpunan
(d) Apabila terdapat siswa yang belum paham maka guru
meminta siswa lain untuk memberikan contoh tentang
konsep himpunan, bukan himpunan, dan notasi himpunan
48
(e) Setiap kelompok diberi soal latihan. Kemudian siswa
diminta untuk mencari informasi di berbagai sumber,
(seperti: buku pegangan siswa) untuk menyelesaikan soal
latihan
(f) Guru mengawasi jalannya tournament
(3) Penutup
(a) Guru memberikan hadiah pada kelompok yang
mendapatkan skor paling tinggi.
(b) Guru membimbing siswa merangkum atau menyimpulkan
materi.
(c) Guru memberikan refleksi kepada siswa berkaitan dengan
pembelajaran hari ini dan memberikan umpan balik.
(d) Siswa diberikan tes siklus I.
(e) Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan
memberikan pesan untuk mempelajari materi berikutnya.
(f) Guru memimpin membaca doa dan salam penutup.
c) Pengamatan siklus I
Pengamatan atau observasi dilakukan pada saat proses kegiatan
pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan lembar observasi
yang telah disiapkan. Dengan menggunakan lembar observasi bisa
49
disimpulkan tentang kondisi komponen di dalam kelas saat proses
kegiatan belajar berlangsung.
Tabel 3.4
Lembar observasi guru siklus I
No Kegiatan Kriteria
B C K
Pendahuluan
1 Mengucap salam. √
2 Mengajak siswa untuk mengawali kegiatan
dengan berdo’a.
√
3 Memeriksa kehadiran siswa √
4 Meminta siswa mempersiapkan
perlengkapan dan peralatan yang diperlukan,
dengan tujuan mengondisikan suasana
belajar yang menyenangkan.
√
5 Guru menyampaikan rencana pembelajaran
yaitu dengan menggunakan model
pembelajaran Teams Games Tournament
(TGT).
√
6 Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4–5
siswa.
√
Inti
7 Guru memberikan waktu kepada siswa
untuk memahami dan mempelajari tentang
konsep himpunan, bukan himpunan, dan
notasi himpunan
√
8 Siswa diminta untuk mengamati tentang
konsep himpunan, bukan himpunan, dan
notasi himpunan
√
9 Guru mengarahkan siswa untuk bertanya
tentang konsep himpunan, bukan himpunan,
dan notasi himpunan
√
10 Apabila terdapat siswa yang belum paham
maka guru meminta siswa lain untuk
memberikan contoh tentang konsep
himpunan, bukan himpunan, dan notasi
himpunan
√
50
No Kegiatan Kriteria
B C K
11 Setiap kelompok diberi soal latihan.
Kemudian siswa diminta untuk mencari
informasi di berbagai sumber, (seperti: buku
pegangan siswa) untuk menyelesaikan soal
latihan
√
12 Guru mengawasi jalannya tournament √
Penutup
13 Guru memberikan hadiah pada kelompok
yang mendapatkan skor paling tinggi.
√
14 Guru membimbing siswa merangkum atau
menyimpulkan materi.
√
15 Guru memberikan refleksi kepada siswa
berkaitan dengan pembelajaran hari ini dan
memberikan umpan balik.
√
16 Siswa diberikan tes siklus I √
17 Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran
dengan memberikan pesan untuk
mempelajari materi berikutnya.
√
18 Guru memimpin membaca doa dan salam
penutup.
√
Jumlah 6 9 3
Tabel 3.5
Lembar observasi siswa siklus I
No Nama Keseriusan Keaktifan
B C K B C K
1 Ahmad Rafiurrozi √ √
2 Alfian Ihza Adibillah √ √
3 Alfin Faid √ √
4 Ali Mahmudi √ √
5 Alwiyan Bimantara √ √
6 Angga Fahri √ √
7 Dafid Ahmad Yuli Irawan √ √
8 Dimas Jati Pamungkas √ √
9 Fahmi Kurniawan √ √
10 Ilham Maulana √ √
11 Iqbal Dimas Zidan √ √
51
No Nama Keseriusan Keaktifan
B C K B C K
12 Maulana Alfan Prasetya √ √
13 Muhammad Abdul Mugholis √ √
14 Muhammad Ihsanuddin K √ √
15 Muhammad Ilham Fahmi √ √
16 Muhammad Nurul Ihsani √ √
17 Muhammad Sabilul L √ √
18 Nodhin Wakhid √ √
19 Ramadhan Aris Mulya S √ √
20 Ryan Muttaqin √ √
21 Satria Hanan Nakaya √ √
22 Yoga Taruna √ √
23 Zain Evan √ √
24 Surya Budi Santosa √ √
25 Marzuki Abdul Rohman √ √
26 Faiz Nouval Ya’afi √ √
27 Wisnu Pamular Santosa √ √
28 Akmal Maulana √ √
Jumlah 5 10 13 4 11 13
d) Refleksi siklus I
Pada akhir proses kegiatan belajar mengajar, peneliti melakukan
evaluasi bersama guru tentang pengaruh metode Teams Games
Tournament (TGT) pada materi himpunan kelas VII-A. Hasil refleksi
dari siklus I menunjukkan bahwa dalam kegiatan pembelajaran belum
terlaksana dengan baik, karena kriteria cukup dan kurang lebih dominan
dibandingkan dengan kriteria baik. Oleh karena itu, kegiatan
pembelajaran pada siklus II diharapakan guru lebih meningkatkan cara
mengajar untuk kegiatan pembelajaran pada siklus I
52
2. Siklus II
Pada siklus II, merupakan perbaikan dari hasil evaluasi siklus I, konsepnya
hampir sama.
a. Perencanaan siklus II
Mempersiapkan perangkat mengajar meliputi rencana pelaksanaan
pembelajaran, materi, lembar observasi guru dan siswa, dan
perlengkapan lain yang dibutuhkan dalam penelitian.
b. Pelaksanaan (Tindakan) siklus II
Dalam pelaksanaannya, waktu pelajaran matematika dalam
seminggu yaitu dua kali pertemuan. Dengan penerapan metode Teams
Games Tournament (TGT) pada materi himpunan kelas VII-A, tahapan
yang dilakukan adalah:
(1) Pendahuluan
(a) Salam.
(b) Mengajak siswa untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
(c) Memeriksa kehadiran siswa
(d) Meminta siswa mempersiapkan perlengkapan dan peralatan
yang diperlukan, dengan tujuan mengondisikan suasana
belajar yang menyenangkan.
53
(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran yaitu dengan
menggunakan model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT).
(f) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, setiap
kelompok terdiri dari 4–5 siswa.
(2) Inti
(a) Guru memberikan waktu kepada siswa untuk memahami
dan mempelajari tentang himpunan semesta, himpunan
kosong, dan diagram venn
(b) Siswa diminta untuk mengamati tentang himpunan semesta,
himpunan kosong, dan diagram venn
(c) Guru mengarahkan siswa untuk bertanya tentang himpunan
semesta, himpunan kosong, dan diagram venn
(d) Apabila terdapat siswa yang belum paham maka guru
meminta siswa lain untuk memberikan contoh tentang
himpunan semesta, himpunan kosong, dan diagram venn
(e) Setiap kelompok diberi soal latihan. Kemudian siswa
diminta untuk mencari informasi di berbagai sumber,
(seperti: buku pegangan siswa) untuk menyelesaikan soal
latihan
(f) Guru mengawasi jalannya tournament
54
(3) Penutup
(a) Guru memberikan hadiah pada kelompok yang
mendapatkan skor paling tinggi.
(b) Guru membimbing siswa merangkum atau menyimpulkan
materi.
(c) Guru memberikan refleksi kepada siswa berkaitan dengan
pembelajaran hari ini dan memberikan umpan balik.
(d) Siswa diberikan tes siklus II
(e) Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan
memberikan pesan untuk mempelajari materi berikutnya.
(f) Guru memimpin membaca doa dan salam penutup.
c) Pengamatan siklus II
Pengamatan atau observasi dilakukan pada saat proses kegiatan
pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan lembar observasi
yang telah disiapkan. Dengan menggunakan lembar observasi bisa
disimpulkan tentang kondisi komponen di dalam kelas saat proses
kegiatan belajar berlangsung.
Tabel 3.6
Lembar observasi guru siklus II
No Kegiatan Kriteria
B C K
Pendahuluan
1 Mengucap salam
√
55
No Kegiatan Kriteria
B C K
2 Mengajak siswa untuk mengawali kegiatan
dengan berdo’a.
√
3 Memeriksa kehadiran siswa √
4 Meminta siswa mempersiapkan
perlengkapan dan peralatan yang diperlukan,
dengan tujuan mengondisikan suasana
belajar yang menyenangkan.
√
5 Guru menyampaikan rencana pembelajaran
yaitu dengan menggunakan model
pembelajaran Teams Games Tournament
(TGT).
√
6 Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4–5
siswa.
√
Inti
7 Guru memberikan waktu kepada siswa
untuk memahami dan mempelajari tentang
himpunan semesta, himpunan kosong, dan
diagram venn
√
8 Siswa diminta untuk mengamati tentang
himpunan semesta, himpunan kosong, dan
diagram venn
√
9 Guru mengarahkan siswa untuk bertanya
tentang himpunan semesta, himpunan
kosong, dan diagram venn
√
10 Apabila terdapat siswa yang belum paham
maka guru meminta siswa lain untuk
memberikan contoh tentang himpunan
semesta, himpunan kosong, dan diagram
venn
√
11 Setiap kelompok diberi soal latihan.
Kemudian siswa diminta untuk mencari
informasi di berbagai sumber, (seperti: buku
pegangan siswa) untuk menyelesaikan soal
latihan
√
12 Guru mengawasi jalannya tournament √
Penutup
13 Guru memberikan hadiah pada kelompok
yang mendapatkan skor paling tinggi.
√
56
No Kegiatan Kriteria
B C K
14 Guru membimbing siswa merangkum atau
menyimpulkan materi.
√
15 Guru memberikan refleksi kepada siswa
berkaitan dengan pembelajaran hari ini dan
memberikan umpan balik.
√
16 Siswa diberikan tes siklus II
√
17 Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran
dengan memberikan pesan untuk
mempelajari materi berikutnya.
√
18 Guru memimpin membaca doa dan salam
penutup.
√
Jumlah 13 5 0
Tabel 3.7
Lembar observasi siswa siklus II
No Nama Keseriusan Keaktifan
B C K B C K
1 Ahmad Rafiurrozi √ √
2 Alfian Ihza Adibillah √ √
3 Alfin Faid √ √
4 Ali Mahmudi √ √
5 Alwiyan Bimantara √ √
6 Angga Fahri √ √
7 Dafid Ahmad Yuli Irawan √ √
8 Dimas Jati Pamungkas √ √
9 Fahmi Kurniawan √ √
10 Ilham Maulana √ √
11 Iqbal Dimas Zidan √ √
12 Maulana Alfan Prasetya √ √
13 Muhammad Abdul Mugholis √ √
14 Muhammad Ihsanuddin K √ √
15 Muhammad Ilham Fahmi √ √
16 Muhammad Nurul Ihsani √ √
17 Muhammad Sabilul L √ √
18 Nodhin Wakhid √ √
57
No Nama Keseriusan Keaktifan
B C K B C K
19 Ramadhan Aris Mulya S √ √
20 Ryan Muttaqin √ √
21 Satria Hanan Nakaya √ √
22 Yoga Taruna √ √
23 Zain Evan √ √
24 Surya Budi Santosa √ √
25 Marzuki Abdul Rohman √ √
26 Faiz Nouval Ya’afi √ √
27 Wisnu Pamular Santosa √ √
28 Akmal Maulana √ √
Jumlah 20 6 2 23 3 2
d) Refleksi siklus II
Pada akhir proses kegiatan belajar mengajar, peneliti melakukan
evaluasi bersama guru tentang pengaruh metode Teams Games
Tournament (TGT) pada materi himpunan kelas VII-A setelah
melakukan siklus II. Hasil refleksi siklus II menunjukkan peningkatan
dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini dibuktikan dengan kriteria
baik lebih dominan dibandingkan dengan kriteria cukup dan kurang.
58
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Pra Siklus
Pada tahap pra siklus peneliti melakukan pre tes sebelum menggunakan
model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) pada hari Jum’at 23
Agustus 2019. Hasil nilai pra siklus adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 nilai pra siklus
No Nama Nilai Keterangan (KKM≥ 70)
1 Ahmad Rafiurrozi 63 Belum Tuntas
2 Alfian Ihza Adibillah 56 Belum Tuntas
3 Alfin Faid 63 Belum Tuntas
4 Ali Mahmudi 70 Tuntas
5 Alwiyan Bimantara 76 Tuntas
6 Angga Fahri 53 Belum Tuntas
7 Dafid Ahmad Yuli Irawan 73 Tuntas
8 Dimas Jati Pamungkas 53 Belum Tuntas
9 Fahmi Kurniawan 50 Belum Tuntas
10 Ilham Maulana 86 Tuntas
11 Iqbal Dimas Zidan 53 Belum Tuntas
12 Maulana Alfan Prasetya 70 Tuntas
13 Muhammad Abdul Mugholis 66 Belum Tuntas
14 Muhammad Ihsanuddin K 56 Belum Tuntas
15 Muhammad Ilham Fahmi 80 Tuntas
16 Muhammad Nurul Ihsani 83 Tuntas
17 Muhammad Sabilul L 63 Belum Tuntas
18 Nodhin Wakhid 50 Belum Tuntas
19 Ramadhan Aris Mulya S 70 Tuntas
20 Ryan Muttaqin 56 Belum Tuntas
21 Satria Hanan Nakaya 70 Tuntas
22 Yoga Taruna 63 Belum Tuntas
23 Zain Evan 76 Tuntas
59
No Nama Nilai Keterangan (KKM 70)
24 Surya Budi Santosa 50 Belum Tuntas
25 Marzuki Abdul Rohman 70 Tuntas
26 Faiz Nouval Ya’afi 63 Belum Tuntas
27 Wisnu Pamular Santosa 50 Belum Tuntas
28 Akmal Maulana 70 Tuntas
Jumlah 1732
Jumlah Siswa Tuntas 12
Jumlah Siswa Belum Tuntas 16
Hasil nilai dari pra siklus:
a. Nilai rata-rata:
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =1732
28= 61,9
b. Persentase siswa tuntas:
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 =12
28× 100% = 42,9%
c. Persentase siswa belum tuntas:
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 =16
28× 100% = 57,1%
Dari tabel di atas, untuk nilai pra siklus menunjukkan bahwa nilai rata-rata
dari 28 siswa yaitu 61,9, sedangkan untuk persentase siswa yang tuntas yaitu
12 (42,9%) dan persentase siswa yang belum tuntas yaitu 16 (57,1%).
2. Deskripsi siklus I
Pada tahap siklus I, guru melakukan pembelajaran dengan model Teams
Games Tournament (TGT). Penelitian ini dilakukan pada hari Rabu 28 Agustus
2019. Adapun hasil dari siklus I adalah sebagai berikut:
60
a. Hasil Tes
Hasil nilai pada siklus I adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 nilai siklus I
No Nama Nilai Keterangan
(KKM≥ 70)
1 Ahmad Rafiurrozi 70 Tuntas
2 Alfian Ihza Adibillah 60 Belum Tuntas
3 Alfin Faid 80 Tuntas
4 Ali Mahmudi 80 Tuntas
5 Alwiyan Bimantara 80 Tuntas
6 Angga Fahri 70 Tuntas
7 Dafid Ahmad Yuli Irawan 90 Tuntas
8 Dimas Jati Pamungkas 60 Belum Tuntas
9 Fahmi Kurniawan 90 Tuntas
10 Ilham Maulana 100 Tuntas
11 Iqbal Dimas Zidan 50 Belum Tuntas
12 Maulana Alfan Prasetya 70 Tuntas
13 Muhammad Abdul Mugholis 60 Belum Tuntas
14 Muhammad Ihsanuddin K 60 Belum Tuntas
15 Muhammad Ilham Fahmi 100 Tuntas
16 Muhammad Nurul Ihsani 90 Tuntas
17 Muhammad Sabilul L 60 Belum Tuntas
18 Nodhin Wakhid 50 Belum Tuntas
19 Ramadhan Aris Mulya S 80 Tuntas
20 Ryan Muttaqin 60 Belum Tuntas
21 Satria Hanan Nakaya 80 Tuntas
22 Yoga Taruna 70 Tuntas
23 Zain Evan 80 Tuntas
24 Surya Budi Santosa 60 Belum Tuntas
25 Marzuki Abdul Rohman 70 Tuntas
26 Faiz Nouval Ya’afi 80 Tuntas
27 Wisnu Pamular Santosa 50 Belum Tuntas
28 Akmal Maulana 70 Tuntas
Jumlah 2020
Jumlah Siswa Tuntas 20
Jumlah Siswa Belum Tuntas 10
61
Hasil nilai dari siklus I:
a) Nilai rata-rata kelas:
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =2020
28= 72,1
b) Persentase siswa tuntas:
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 =20
28× 100% = 71,4%
c) Persentase siswa belum tuntas:
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 =10
28× 100% = 35,7%
Dari tabel di atas, untuk nilai siklus I menunjukkan bahwa nilai
rata rata dari 28 siswa yaitu 72,1. Sedangkan untuk persentase siswa
yang tuntas yaitu 20 (71,4%) dan persentase siswa yang belum
tuntas yaitu 10 (35,7%).
b. Lembar observasi guru siklus I
Hasil observasi guru pada kegiatan pembelajaran siklus I adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.3 hasil observasi guru siklus I
No Kegiatan Kriteria
B C K
1 Pendahuluan 2 3 1
2 Isi 1 5 0
3 Penutup 3 1 2
Jumlah 6 9 1
62
Hasil observasi guru pada kegiatan pembelajaran pada siklus I
menunjukkan bahwa kriteria cukup lebih dominan dibandingkan
dengan kriteria baik dan kriteria kurang. Oleh karena itu, kegiatan
pembelajaran pada siklus II diharapakan guru lebih meningkatkan
cara mengajar untuk kegiatan pembelajaran pada siklus II.
c. Lembar observasi siwa siklus I
Hasil observasi siswa pada kegiatan pembelajaran siklus I
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4 hasil observasi siswa siklus I
No Kegiatan Kriteria
B C K
1 Keseriusan 5 10 13
2 Keaktifan 4 11 13
Jumlah 9 21 26
Hasil observasi siswa pada kegiatan pembelajaran pada siklus I
menunjukkan bahwa kriteria cukup dan kriteria kurang lebih
dominan dibandingkan dengan kriteria baik. Oleh karena itu,
kegiatan pembelajaran pada siklus II diharapakan siswa lebih aktif,
memperhatikan dan melaksanakan perintah dari guru untuk
kegiatan pada siklus II.
63
d. Hasil pengamatan guru dan siswa siklus I
Berdasarkan hasil pengamatan guru dan siswa pada kegiatan
pembelajaran siklus I, terdapat faktor-faktor yang menjadikan
kegiatan pembelajaran siklus I kurang efektif.
Adapun faktor-faktor yang menjadikan kegiatan pembelajaran
siklus I kurang efektif yaitu:
1) Dalam kegiatan pembelajaran, guru dan siswa belum pernah
menggunakan model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) sehingga model pembelajaran Teams
Games Tournament (TGT) belum terlaksana dengan baik.
2) Kurangnya perhatian siswa terhadap guru saat kegiatan
pembelajaran.
Solusi perbaikan dari faktor-faktor yang menjadikan kurang
efektif yaitu:
1) Guru lebih menjelaskan secara detail model pembelajaran
Teams Games Tournament (TGT) dalam kegiatan
pembelajaran.
2) Guru harus lebih memberikan ketegasan pada saat kegiatan
pembelajaran.
64
3. Deskripsi siklus II
Pada tahap siklus II, terjadi peningkatan dalam kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan model Teams Games Tournament (TGT). Penelitian ini
dilakukan pada hari Jum’at 30 Agustus 2019. Adapun hasil dari siklus II adalah
sebagai berikut:
a. Hasil Tes
Hasil nilai pada siklus II adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5 nilai siklus II
No Nama Nilai Keterangan
(KKM≤70)
1 Ahmad Rafiurrozi 80 Tuntas
2 Alfian Ihza Adibillah 70 Tuntas
3 Alfin Faid 90 Tuntas
4 Ali Mahmudi 80 Tuntas
5 Alwiyan Bimantara 80 Tuntas
6 Angga Fahri 80 Tuntas
7 Dafid Ahmad Yuli Irawan 100 Tuntas
8 Dimas Jati Pamungkas 70 Tuntas
9 Fahmi Kurniawan 80 Tuntas
10 Ilham Maulana 100 Tuntas
11 Iqbal Dimas Zidan 80 Tuntas
12 Maulana Alfan Prasetya 60 Belum Tuntas
13 Muhammad Abdul Mugholis 80 Tuntas
14 Muhammad Ihsanuddin K 70 Tuntas
15 Muhammad Ilham Fahmi 100 Tuntas
16 Muhammad Nurul Ihsani 80 Tuntas
17 Muhammad Sabilul L 70 Tuntas
18 Nodhin Wakhid 60 Belum Tuntas
19 Ramadhan Aris Mulya S 80 Tuntas
20 Ryan Muttaqin 70 Tuntas
21 Satria Hanan Nakaya 80 Tuntas
22 Yoga Taruna 70 Tuntas
23 Zain Evan 80 Tuntas
24 Surya Budi Santosa 70 Tuntas
65
No Nama Nilai Keterangan
(KKM≤70)
25 Marzuki Abdul Rohman 80 Tuntas
26 Faiz Nouval Ya’afi 80 Tuntas
27 Wisnu Pamular Santosa 60 Belum Tuntas
28 Akmal Maulana 70 Tuntas
Jumlah 2170
Jumlah Siswa Tuntas 25
Jumlah Siswa Belum Tuntas 3
Hasil nilai dari siklus II:
1) Nilai rata-rata kelas:
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =2170
28= 77,5
2) Persentase siswa tuntas:
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 =25
28× 100% = 89,3%
3) Persentase siswa belum tuntas:
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 =3
28× 100% = 1,8%
b. Lembar observasi guru siklus II
Hasil observasi guru pada kegiatan pembelajaran siklus II adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.6 hasil observasi guru siklus II
No Kegiatan Kriteria
B C K
1 Pendahuluan 4 2 0
2 Isi 5 1 0
66
No Kegiatan Kriteria
B C K
3 Penutup 4 2 0
Jumlah 13 5 0
Hasil observasi guru pada kegiatan pembelajaran pada siklus II
menunjukkan bahwa kriteria baik lebih dominan dibandingkan dengan
kriteria cukup dan kriteria kurang. Oleh karena itu, kegiatan
pembelajaran pada siklus II sudah mengalami peningkatan yang
optimal.
c. Lembar observasi siwa siklus II
Hasil observasi siswa pada kegiatan pembelajaran siklus II adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.7 hasil observasi siswa siklus II
No Kegiatan Kriteria
B C K
1 Keseriusan 20 6 2
2 Keaktifan 23 3 2
Jumlah 43 9 4
Hasil observasi siswa pada kegiatan pembelajaran pada siklus II
menunjukkan bahwa kriteria baik lebih dominan dibandingkan dengan
kriteria cukup dan kriteria kurang. Oleh karena itu, kegiatan
pembelajaran dengan model pembelajaran Teams Games Tournament
(TGT) pada siklus II mengalami peningkatan. Yaitu siswa lebih aktif,
67
memperhatikan dan melaksanakan perintah dari guru untuk kegiatan
pada siklus II.
d. Hasil pengamatan guru dan siswa siklus II
Berdasarkan hasil pengamatan guru dan siswa pada kegiatan
pembelajaran siklus II, kegiatan pembelajaran dengan model
pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) mengalami
peningkatan dibandingkan dengan siklus I.
B. Pembahasan
1. Pra Siklus
Pada tahap pra siklus, didapatkan hasil belajar yang masih rendah. Adapun
hasilnya untuk nilai pra siklus menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari 28 siswa
yaitu 61,9, sedangkan untuk persentase siswa yang tuntas yaitu 12 (42,9%) dan
persentase siswa yang belum tuntas yaitu 16 (57,1%).
2. Siklus I
Pada tahap siklus I, didapatkan hasil belajar yang meningkat dari hasil
sebelumnya. Adapun hasilnya untuk nilai siklus I menunjukkan bahwa nilai
rata-rata dari 28 siswa yaitu 72,1, sedangkan untuk persentase siswa yang tuntas
yaitu 20 (71,4%) dan persentase siswa yang belum tuntas yaitu 10 (35,7%).
3. Siklus II
Pada tahap siklus II, didapatkan hasil belajar yang meningkat dari hasil
siklus II. Adapun hasilnya untuk nilai siklus II menunjukkan bahwa nilai rata-
68
rata dari 28 siswa yaitu 77,5, sedangkan untuk persentase siswa yang tuntas
yaitu 25 (89,3%) dan persentase siswa yang belum tuntas yaitu 3 (1,8%).
Pada penelitian pra siklus, siklus I, dan siklus II yang dilaksanakan
didapatkan hasil nilai yang mengalami peningkatan. Adapun hasil nilai adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.8 hasil nilai
No Nama Hasil nilai
Pra Siklus Siklus I Siklus II
1 Ahmad Rafiurrozi 63 70 80
2 Alfian Ihza Adibillah 56 60 70
3 Alfin Faid 63 80 90
4 Ali Mahmudi 70 80 80
5 Alwiyan Bimantara 76 80 80
6 Angga Fahri 53 70 80
7 Dafid Ahmad Yuli Irawan 73 90 100
8 Dimas Jati Pamungkas 53 60 70
9 Fahmi Kurniawan 50 90 80
10 Ilham Maulana 86 100 100
11 Iqbal Dimas Zidan 53 50 80
12 Maulana Alfan Prasetya 70 70 60
13 Muhammad Abdul Mugholis 66 60 80
14 Muhammad Ihsanuddin K 56 60 70
15 Muhammad Ilham Fahmi 80 100 100
16 Muhammad Nurul Ihsani 83 90 80
17 Muhammad Sabilul L 63 60 70
18 Nodhin Wakhid 50 50 60
19 Ramadhan Aris Mulya S 70 80 80
20 Ryan Muttaqin 56 60 70
21 Satria Hanan Nakaya 70 80 80
22 Yoga Taruna 63 70 70
23 Zain Evan 76 80 80
24 Surya Budi Santosa 50 60 70
25 Marzuki Abdul Rohman 70 70 80
26 Faiz Nouval Ya’afi 63 80 80
27 Wisnu Pamular Santosa 50 50 60
69
No Nama Hasil nilai
Pra Siklus Siklus I Siklus II
28 Akmal Maulana 70 70 70
Rata-rata 61,9 72,1 77,5
Persentase siswa tuntas 42,9% 71,4% 89,3%
Persentase siswa belum tuntas 57,1% 35,7% 1,8%
Gambar 4.1 hasil nilai pra siklus, siklus I, dan siklus III
70
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tindakan kelas (PTK) yang telah dilakukan pada
setiap siklus, hasil dari penelitian menggunakan model Teams Games
Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi
himpunan pada siswa kelas VII-A MTs Pancasila Salatiga Tahun Ajaran
2019/2020.
Hasil belajar pada pra siklus menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari 28
siswa yaitu 61,9, untuk persentase siswa yang tuntas yaitu 12 (42,9%) dan
persentase siswa yang belum tuntas yaitu 16 (57,1%). Pada siklus I,
menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari 28 siswa yaitu 72,1, untuk persentase
siswa yang tuntas yaitu 20 (71,4%) dan persentase siswa yang belum tuntas
yaitu 10 (35,7%). Pada siklus II, menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari 28
siswa yaitu 77,5, untuk persentase siswa yang tuntas yaitu 25 (89,3%) dan
persentase siswa yang belum tuntas yaitu 3 (1,8%). Karena indikator
keberhasilan sudah tercapai, maka penelitian dihentikan.
B. Saran
1. Bagi sekolah
Untuk sekolah sebaiknya lebih menegaskan peraturan dalam kegiatan
pembelajaran di sekolah agar siswa menjadi tertib saat di sekolah. Selain
71
itu, sekolah juga harus memfasilitasi guru dan siswa agar lebih berkembang
dalam kegiatan pembelajaran
2. Bagi guru
Dalam proses pembelajaran, sebaiknya guru menggunakan metode
yang melibatkan siswa ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan
pembelajaran, seperti metode Teams Games Tournament (TGT).
3. Bagi siswa
Menghormati guru adalah suatu kewajiban bagi seorang siswa. Oleh
karena itu, siswa seharusnya mematuhi apa yang disampaikan guru, dan
ikut aktif dalam kegiatan pembelajaran agar tujuan dalam kegiatan
pembelajaran tercapai.
72
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Bumi Aksara.
Arsa, I Putu Suka. 2015. Belajar dan Pembelajaran: Strategi Belajar yang
Menyenangkan. Yogyakarta: Media Akademi.
As'ad, Aliy. 2007. Terjemah Ta'lim Muta'allim. Kudus: Menara Kudus.
As’ari, Abdur Rahman, Mohammad Tohir, Erik Valentino, Zainul Imron, dan Ibnu
Taufik. 2016. Matematika. Jakarta: Kemendikbud.
Burhanuddin, dan Esa Nur Wahyuni. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Ar-Ruz Media.
Ertikanto, Candra. 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Media
Akademi.
Fitrah, Muh dan Luthfiyah. 2017. Metodologi Penelitian: Penelitian Kualitatif,
Tindakan Kelas & Studi Kasus. Sukabumi: Jejak Publisher.
Kusaeri. 2017. Himpunan. Historiografi Matematika: Rujukan Paling Otoritatif
Tentang Sejarah Perkembangan Matematika. Yogyakarta: Matematika.
Kusrini, Janet Tineke Manoy, Susanah, Pradnyo Wijayanti. 2014. Strategi
Pembelajaran Matematika. Banten: Universitas Terbuka.
Laksono, Kisyani, Tatag Yuli Ekso Siswono. 2018. Penelitian Tindakan Kelas.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mousa, Madi. 2010. Himpunan. Yogyakarta: Matematika.
Prahmana, Rully Charitas Indra, dkk. 2015. Mengenal Matematika Lebih Dekat.
Yogyakarta: Matematika.
Roosbiyanta, Dawig. 2008. Mempelajari Himpunan. Yogyakarta: Citra Aji Parama.
Rusman. 2013. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: Rajawali Press.
73
Subarkah, Andi, Heri Tohari, Muhammad Kafiyanto, Hedi Fajar Rahadian, Saefudini.
2012. Himpunan. Al-Qur'an dan Terjemah New Cordova. Bandung: Syaamil
Quran.
Sumadyo, Samsu. 2013. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Susilowati, Eka. 2016. Logika Matematika dan Himpunan. Yogyakarta: Matematika.
Tanujaya, Benidiktus, Jeinne Mumu. 2016. Penelitian Tindakan Kelas: Panduan
Belajar, Mengajar, dan Meneliti. Yogyakarta: Media Akademi.
Thobroni, M. 2015. Belajar & Pembelajaran: Teori dan Praktik. Yogyakarta: Ar-Ruz
Media.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatof-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Yoni, Acep, dkk. 2014. Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Familia.
74
LAMPIRAN-LAMPIRAN
75
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : MTs Pancasila Salatiga
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Materi Pokok : Himpunan
Alokasi Waktu : 2×40 Menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun,percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
76
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. Kompetisi Dasar dan Indikator
No KD Indikator
3.4 Menjelaskan dan menyatakan
himpunan, himpunan bagian,
himpunan semesta, himpunan
kosong, komplemen himpunan,
menggunakan masalah
konstektual
3.4.1. Mengamati penggunaan
himpunan dalam kehidupan
sehari-hari. Misal:
kumpulan hewan,
tumbuhan, buah-buahan,
kendaraan bermotor, alat
tulis, suku-suku yang ada di
Indonesia.
3.4.2. Mengetahui konsep
himpunan, bukan
himpunan, dan notasi
himpunan
77
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui metode Teams Games Tournaments (TGT) (C) siswa (A) mampu
mengetahui dan menjelaskan (B) tentang konsep himpunan, bukan himpunan,
dan notasi himpunan secara jelas (D).
Keterangannya, A (audience) yang mencapai tujuan pembelajaran, B
(behavior) tingkah laku, C (condition) kondisi perilaku yang dilakukan, D
(degree) kriteria pencapaian.
D. Materi Pembelajaran
Himpunan merupakan kumpulan suatu obyek yang terdefinisi dengan baik
(well-defined), yang dimaksud terdefinisi dengan baik yaitu ketika diberikan
sebarang obyek, maka dapat ditentukan suatu obyek termasuk atau tidak dalam
suatu himpunan (Eka Susilowati, 2016: 78).
Jadi, himpunan adalah suatu kumpulan benda atau objek yang terdefinisi
dengan jelas.
1. Menyatakan Himpunan
Misal: A = {Sapi, Gajah, Kambing, Kerbau}
Himpunan A terdiri dari sapi, gajah, kambing, kerbau.
2. Himpunan Bagian
Misal:
A = {1,3,5}, n(A) = 3
Banyak himpunan yang mungkin dari himpunan A adalah:
78
2𝑛(𝐴)= 23 = 8
Himpunan bagian dari A adalah:
{}, {1}, {3}, {5}, {1,3}, {1,5}, {3,5}, {1,3,5}
3. Anggota Himpunan
Misal: A = {sapi, kerbau, kambing}
Jadi, anggota himpunan A adalah sapi, kerbau, kambing.
E. Model Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Teams Games Tournament (TGT)
F. Alat dan Sumber Belajar
1. Alat:
a. Papan Tulis
b. Spidol dan penghapus
2. Sumber Belajar:
a. Materi Himpunan
b. Buku/LKS Guru Matematika kelas VII
c. Buku/LKS Siswa Matematika kelas VII
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Salam. 10 Menit
79
Mengajak siswa untuk mengawali kegiatan
dengan berdo’a.
Memeriksa kehadiran siswa
Meminta siswa mempersiapkan
perlengkapan dan peralatan yang
diperlukan, dengan tujuan mengondisikan
suasana belajar yang menyenangkan.
Guru menyampaikan rencana pembelajaran
yaitu dengan menggunakan model
pembelajaran Teams Games Tournament
(TGT).
Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4–5
siswa.
Kegiatan Inti Guru memberikan waktu kepada siswa
untuk memahami dan mempelajari tentang
konsep himpunan, bukan himpunan, dan
notasi himpunan
40 Menit
Siswa diminta untuk mengamati tentang
konsep himpunan, bukan himpunan, dan
notasi himpunan
80
Guru mengarahkan siswa untuk bertanya
tentang konsep himpunan, bukan himpunan,
dan notasi himpunan
Apabila terdapat siswa yang belum paham
maka guru meminta siswa lain untuk
memberikan contoh tentang konsep
himpunan, bukan himpunan, dan notasi
himpunan
Setiap kelompok diberi soal latihan.
Kemudian siswa diminta untuk mencari
informasi di berbagai sumber, (seperti: buku
pegangan siswa) untuk menyelesaikan soal
latihan
Guru mengawasi jalannya tournament
Penutup Guru memberikan hadiah pada kelompok
yang mendapatkan skor paling tinggi.
30 Menit
Guru membimbing siswa merangkum atau
menyimpulkan materi.
Guru memberikan refleksi kepada siswa
berkaitan dengan pembelajaran hari ini dan
memberikan umpan balik.
81
Siswa diberikan tes siklus I.
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran
dengan memberikan pesan untuk
mempelajari materi berikutnya.
Guru memimpin membaca doa dan salam
penutup.
H. Penilaian
1. Teknik penilaiannya
a. Penilaian pengetahuan
No Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh butir
instrumen
Waktu
pelaksanaan
1 Tes tertulis Uraian Terlampir Saat diskusi
2 Tes tertulis Pilihan ganda Terlampir Akhir
pembelajaran
2. Instrumen Penilaian
a. Materi
b. Lembar kerja siswa
c. Penilaian siklus I (Terlampir)
82
Salatiga, 19 Agustus 2019
Mengetahui,
Guru Matematika
MTs Pancasila
Laila Istiani, S.Si.
Mahasiswa peneliti
MTs Pancasila
Muhammad Ainuddin D
83
Lembar Kerja Siswa
Kelompok :
Nama :
1. Sebutkan himpunan yang ada di gambar berikut!
Sumber gambar kompasiana.com
a. ………………………..
b. ………………………..
c. ………………………..
2. Berdasarkan soal nomor 2, tuliskan himpunan-himpunan dengan notasi
himpunan!
a. ……………………
b. ……………………
c. …………………….
84
a. Penilaian
No ASPEK
PENILAIAN
RUBRIK PENILAIAN SKOR SKOR
MAKS
1 Kemampuan
menjawab
Mampu menjawab soal dengan
tepat
50 50
Ada sedikit kesalahan dalam
jawaban
40
Menjawab tapi salah 10
Tidak menjawab 0
2 Kemampuan
menjawab
Mampu menjawab soal dengan
tepat
50 50
Ada sedikit kesalahan dalam
jawaban
40
Menjawab tapi salah 10
Tidak menjawab 0
Skor Maksimal 100 100
Skor Minimal 0 0
85
Lampiran 2
Soal Evaluasi I
Nama:
1. Di bawah ini yang merupakan himpunan adalah …
a. Kumpulan siswa baik dan pintar
b. Kumpulan siswa lucu
c. Kumpulan siswa yang lahir bulan Juli
d. Kumpulan siswa besar
2. Di bawah ini yang bukan merupakan himpunan adalah …
a. Kumpulan siswa kelas VII-A
b. Kumpulan siswa kelas VII-B
c. Kumpulan siswa beralamat Salatiga
d. Kumpulan siswa berambut gondrong
3. Perhatikan pernyataan berikut!
I. Kumpulan siswa baik
II. Kumpulan siswa yang usianya muda
86
III. Kumpulan siswa yang lahir bulan Agustus
IV. Kumpulan negara di Asia Tenggara
Dari pernyataan di atas yang merupakan himpunan adalah …
a. I dan II
b. II dan III
c. II dan IV
d. III dan IV
4. Dari pernyataan berikut, yang bukan merupakan himpunan adalah …
a. Kumpulan hewan berkaki dua
b. Kumpulan hewan pemakan rumput
c. Kumpulan hewan lucu dan jinak
d. Kumpulan hewan yang berawalan huruf B
5. Diberikan himpunan A = {1, 2, 3, 5, 9, 10, 12, 13}. Himpunan kelipatan 3 yang
terdapat di himpunan A adalah...
a. {1, 3, 6}
b. {3, 6, 10}
87
c. {3, 9, 13}
d. {3, 9, 12}
6. Jika A = {bilangan genap kurang dari 6}, pernyataan yang tidak benar
berdasarkan himpunan A adalah …
a. Jumlah anggota himpunan A adalah 4
b. A = {2, 4}
c. 2 A
d. 4 A
7. Diketahui himpunan A = { |x x bilangan genap 10 }, pernyataan yang benar
berdasarkan himpunan A adalah …
a. A = {2, 4}
b. A = {2, 4, 6}
c. A = {2, 4, 6, 8}
d. A = {2, 4, 6, 8, 10}
8. Diketahui himpunan A = {1, 2, 3, 4, 5}. Notasi himpunan A adalah …
a. A = { |x x bilangan asli < 6}
88
b. A = { |x x bilangan asli 6 }
c. A = { |x x bilangan ganjil < 6}
d. A = { |x x bilangan genap 6 }
9. Diketahui A = {hewan berkaki 4}. Pernyataan berikut yang salah adalah …
a. A = {kambing, sapi, gajah}
b. A = {sapi, semut, kerbau}
c. Gajah A
d. Itik A
10. Diketahui A = { |x x bilangan cacah genap positif 6 }. Pernyataan berikut
yang benar adalah …
a. A = {2, 4}
b. A = {–2, 0, 1, 2}
c. A = {1, 2, 4}
d. A = {2, 4, 6}
89
Kunci Jawaban
1 C 6 A
2 D 7 D
3 D 8 A
4 C 9 B
5 D 10 D
Penilaian:
Nilai = Jumlah jawaban benar – jumlah jawaban salah
90
Lampiran 3
LEMBAR PENGAMATAN GURU PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MATERI HIMPUNAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)
SIKLUS I
No Kegiatan Kriteria
B C K
Pendahuluan
1 Mengucap salam. √
2 Mengajak siswa untuk mengawali kegiatan
dengan berdo’a.
√
3 Memeriksa kehadiran siswa √
4 Meminta siswa mempersiapkan
perlengkapan dan peralatan yang diperlukan,
dengan tujuan mengondisikan suasana
belajar yang menyenangkan.
√
5 Guru menyampaikan rencana pembelajaran
yaitu dengan menggunakan model
pembelajaran Teams Games Tournament
(TGT).
√
6 Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4–5
siswa.
√
Inti
7 Guru memberikan waktu kepada siswa
untuk memahami dan mempelajari tentang
konsep himpunan, bukan himpunan, dan
notasi himpunan
√
8 Siswa diminta untuk mengamati tentang
konsep himpunan, bukan himpunan, dan
notasi himpunan
√
9 Guru mengarahkan siswa untuk bertanya
tentang konsep himpunan, bukan himpunan,
dan notasi himpunan
√
91
No Kegiatan Kriteria
B C K
10 Apabila terdapat siswa yang belum paham
maka guru meminta siswa lain untuk
memberikan contoh tentang konsep
himpunan, bukan himpunan, dan notasi
himpunan
√
11 Setiap kelompok diberi soal latihan.
Kemudian siswa diminta untuk mencari
informasi di berbagai sumber, (seperti: buku
pegangan siswa) untuk menyelesaikan soal
latihan
√
12 Guru mengawasi jalannya tournament √
Penutup
13 Guru memberikan hadiah pada kelompok
yang mendapatkan skor paling tinggi.
√
14 Guru membimbing siswa merangkum atau
menyimpulkan materi.
√
15 Guru memberikan refleksi kepada siswa
berkaitan dengan pembelajaran hari ini dan
memberikan umpan balik.
√
16 Siswa diberikan tes siklus I √
17 Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran
dengan memberikan pesan untuk
mempelajari materi berikutnya.
√
18 Guru memimpin membaca doa dan salam
penutup.
√
Jumlah 6 9 3
92
Lampiran 4
LEMBAR PENGAMATAN SISWA PADA PEMBELAJARAN
MATEMATIKA MATERI HIMPUNAN DENGAN MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)
SIKLUS I
No Nama
Keseriusan
Keaktifan
B C K B C K
1 Ahmad Rafiurrozi √ √
2 Alfian Ihza Adibillah √ √
3 Alfin Faid √ √
4 Ali Mahmudi √ √
5 Alwiyan Bimantara √ √
6 Angga Fahri √ √
7 Dafid Ahmad Yuli Irawan √ √
8 Dimas Jati Pamungkas √ √
9 Fahmi Kurniawan √ √
10 Ilham Maulana √ √
11 Iqbal Dimas Zidan √ √
12 Maulana Alfan Prasetya √ √
13 Muhammad Abdul Mugholis √ √
14 Muhammad Ihsanuddin K √ √
15 Muhammad Ilham Fahmi √ √
16 Muhammad Nurul Ihsani √ √
17 Muhammad Sabilul L √ √
18 Nodhin Wakhid √ √
19 Ramadhan Aris Mulya S √ √
20 Ryan Muttaqin √ √
21 Satria Hanan Nakaya √ √
22 Yoga Taruna √ √
23 Zain Evan √ √
24 Surya Budi Santosa √ √
25 Marzuki Abdul Rohman √ √
26 Faiz Nouval Ya’afi √ √
27 Wisnu Pamular Santosa √ √
93
No Nama Keseriusan Keaktifan
B C K B C K
28 Akmal Maulana √ √
Jumlah 5 10 13 4 11 13
94
Lampiran 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : MTs Pancasila Salatiga
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Materi Pokok : Himpunan
Alokasi Waktu : 3×40 Menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun,percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
95
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. Kompetisi Dasar dan Indikator
No KD Indikator
3.4 Menjelaskan dan menyatakan
himpunan, himpunan bagian,
himpunan semesta, himpunan
kosong, komplemen himpunan,
menggunakan masalah
konstektual
3.4.2. Mencermati permasalahan
yang berkaitan dengan
himpunan semesta,
himpunan kosong, dan
diagram venn
3.4.3. Mampu mengetahui tentang
himpunan semesta,
himpunan kosong, dan
diagram venn
96
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui metode Teams Games Tournaments (TGT) (C) siswa (A) mampu
mengetahui dan menjelaskan (B) tentang himpunan semesta, himpunan kosong,
dan diagram venn (D).
Keterangannya, A (audience) yang mencapai tujuan pembelajaran, B
(behavior) tingkah laku, C (condition) kondisi perilaku yang dilakukan, D
(degree) kriteria pencapaian.
D. Materi Pembelajaran
1. Himpunan Kosong
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak memiliki angota yang
dinotasikan dengan ∅ atau {}
2. Himpunan Semesta
Himpunan semesta adalah himpunan seluruh unsur yang menjadi objek
pembicaraan, dan dilambangkan dengan S. Himpunan semesta pembicaraan
mempunyai anggota yang sama atau lebih banyak dari pada himpunan yang
sedang dibicarakan. Himpunan semesta disebut juga sebagai himpunan
universal dan disimbolkan dengan U.
97
3. Diagram venn
Dari diagram venn tersebut, diketahui:
a. 𝑆 = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}
b. 𝐵 = {6, 7, 8}
c. 𝐴 = {3, 4, 5}
E. Model Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Teams Games Tournament (TGT)
F. Alat dan Sumber Belajar
1. Alat:
a. Papan Tulis
b. Spidol dan penghapus
2. Sumber Belajar:
a. Materi Himpunan
b. Buku/LKS Guru Matematika kelas VII
c. Buku/LKS Siswa Matematika kelas VII
98
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Salam. 10 Menit
Mengajak siswa untuk mengawali kegiatan
dengan berdo’a.
Memeriksa kehadiran siswa
Meminta siswa mempersiapkan
perlengkapan dan peralatan yang
diperlukan, dengan tujuan mengondisikan
suasana belajar yang menyenangkan.
Guru menyampaikan rencana pembelajaran
yaitu dengan menggunakan model
pembelajaran Teams Games Tournament
(TGT).
Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4–5
siswa.
Kegiatan Inti Guru memberikan waktu kepada siswa
untuk memahami dan mempelajari tentang
40 Menit
99
himpunan semesta, himpunan kosong, dan
diagram venn
Siswa diminta untuk mengamati tentang
himpunan semesta, himpunan kosong, dan
diagram venn
Guru mengarahkan siswa untuk bertanya
tentang himpunan semesta, himpunan
kosong, dan diagram venn
Apabila terdapat siswa yang belum paham
maka guru meminta siswa lain untuk
memberikan contoh tentang himpunan
semesta, himpunan kosong, dan diagram
venn
Setiap kelompok diberi soal latihan.
Kemudian siswa diminta untuk mencari
informasi di berbagai sumber, (seperti: buku
pegangan siswa) untuk menyelesaikan soal
latihan
Guru mengawasi jalannya tournament
Penutup Guru memberikan hadiah pada kelompok
yang mendapatkan skor paling tinggi.
30 Menit
100
Guru membimbing siswa merangkum atau
menyimpulkan materi.
Guru memberikan refleksi kepada siswa
berkaitan dengan pembelajaran hari ini dan
memberikan umpan balik.
Siswa diberikan tes siklus II
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran
dengan memberikan pesan untuk
mempelajari materi berikutnya.
Guru memimpin membaca doa dan salam
penutup.
H. Penilaian
1. Teknik penilaiannya
a. Penilaian pengetahuan
No Teknik Bentuk
Imstrumen
Contoh butir
instrument
Waktu
pelaksanaan
1 Tes tertulis Uraian Terlampir Saat diskusi
2 Tes tertulis Pilihan ganda Terlampir Akhir
pembelajaran
2. Instrumen Penilaian
a. Materi
101
b. Lembar kerja siswa
c. Penilaian siklus II (terlampir)
Salatiga, 19 Agustus 2019
Mengetahui,
Guru Matematika
MTs Pancasila
Laila Istiani, S.Si.
Mahasiswa peneliti
MTs Pancasila
Muhammad Ainuddin D
.
102
Lembar kerja siswa
Kelompok :
Nama :
1. Diberikan suatu himpunan berikut!
A = {hewan herbivora}
Dari himpunan A, nyatakan:
a. Himpunan semesta
b. Himpunan kosong
2. Perhatikan diagam venn berikut!
Dari diagram venn tersebut nyatakan:
a. Himpunan semesta
b. Himpunan A
c. Himpunan B
103
a. Penilaian
NO ASPEK
PENILAIAN
RUBRIK PENILAIAN SKOR SKOR
MAKS
1 Kemampuan
menjawab
Mampu menjawab soal dengan tepat 50 50
Ada sedikit kesalahan dalam
jawaban
40
Menjawab tapi salah 10
Tidak menjawab 0
2 Kemampuan
menjawab
Mampu menjawab soal dengan tepat 50 50
Ada sedikit kesalahan dalam
jawaban
40
Menjawab tapi salah 10
Tidak menjawab 0
Skor Maksimal 100 100
Skor Minimal 0 0
104
Lampiran 6
Soal Evaluasi II
Nama:
1. Yang bukan merupakan himpunan adalah ....
a. Kumpulan siswa kelas VII-A
b. Kumpulan siswa pintar
c. Kumpulan siswa yang diawali huruf A
d. Kumpulan siswa yang beralamat Salatiga
2. Perhatikan uraian berikut!
I. Organisasi siswa Semarang
II. Kelompok anak pintar
III. Kumpulan pecinta kucing
IV. Kelompok siswa hebat
Diantara uraian diatas, yang merupakan himpunan adalah ....
a. I dan II
b. I dan III
105
c. II dan III
d. III dan IV
3. Diketahui:
A = {Bilangan asli kurang dari 6}
Yang merupakan anggota himpunan A adalah....
a. A = {1, 2, 3, 4, 5}
b. A = {0, 1, 2, 3, 4}
c. A = {1, 2, 3, 4, 5}
d. A = {-1, 0, 1, 2, 3}
4. Di bawah ini yang bukan merupakan himpunan kosong adalah….
a. Bilangan cacah yang kurang dari 0
b. Bilangan ganjil yang habis dibagi 2
c. Bilangan bulat yang lebih dari 0 dan kurang dari 1
d. Bilangan prima yang merupakan bilangan genap
5. Dari pernyataan berikut, yang merupakan himpunan kosong adalah ....
a. A = {Persegi mempunyai sisi yang sama}
106
b. A = {Hewan yang hidup di air}
c. A = {Persegi mempunyai sudut 45o}
d. A = {Kumpulan pecinta musik religi}
6. Diketahui A = {Buaya, Ular, Cicak}.
Himpunan semesta yang memungkinkan untuk himpunan A adalah ....
a. S = {Binatang yang bertelur}
b. S = {Binatang yang hidup di darat}
c. S = {Binatang berkaki empat}
d. S = {Binatang pemakan rumput}
7. Himpunan semesta A = {1, 3, 5, 7}
Himpunan semesta yang tidak mungkin dari A adalah ….
a. S = {1, 3, 5, 7}
b. S = {bilangan ganjil}
c. S = {bilangan genap}
d. S = {bilangan cacah}
107
Perhatikan diagram venn berikut!
8. Himpunan A dari diagram venn di atas adalah:
a. A = {1, 2}
b. A = {3, 4, 5}
c. A = {6, 7, 8}
d. A = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}
9. Himpunan B dari diagram venn di atas adalah:
a. B = {1, 2}
b. B = {3, 4, 5}
c. B = {6, 7, 8}
d. B = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}
108
10. Himpunan semesta dari diagram venn di atas adalah:
a. S = {1, 2}
b. S = {3, 4, 5}
c. S = {6, 7, 8}
d. S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}
109
Kunci Jawaban
1 B 6 A
2 B 7 C
3 A 8 B
4 D 9 C
5 C 10 D
Penilaian:
Nilai = Jumlah jawaban benar – jumlah jawaban salah
110
Lampiran 7
LEMBAR PENGAMATAN GURU PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MATERI HIMPUNAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)
SIKLUS II
No Kegiatan Kriteria
B C K
Pendahuluan
1 Mengucap salam. √
2 Mengajak siswa untuk mengawali kegiatan
dengan berdo’a.
√
3 Memeriksa kehadiran siswa √
4 Meminta siswa mempersiapkan
perlengkapan dan peralatan yang diperlukan,
dengan tujuan mengondisikan suasana
belajar yang menyenangkan.
√
5 Guru menyampaikan rencana pembelajaran
yaitu dengan menggunakan model
pembelajaran Teams Games Tournament
(TGT).
√
6 Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4–5
siswa.
√
Inti
7 Guru memberikan waktu kepada siswa
untuk memahami dan mempelajari tentang
himpunan semesta, himpunan kosong, dan
diagram venn
√
8 Siswa diminta untuk mengamati tentang
himpunan semesta, himpunan kosong, dan
diagram venn
√
9 Guru mengarahkan siswa untuk bertanya
tentang himpunan semesta, himpunan
kosong, dan diagram venn
√
111
No Kegiatan
B C K
10 Apabila terdapat siswa yang belum paham
maka guru meminta siswa lain untuk
memberikan contoh tentang himpunan
semesta, himpunan kosong, dan diagram
venn
√
11 Setiap kelompok diberi soal latihan.
Kemudian siswa diminta untuk mencari
informasi di berbagai sumber, (seperti: buku
pegangan siswa) untuk menyelesaikan soal
latihan
√
12 Guru mengawasi jalannya tournament √
Penutup
13 Guru memberikan hadiah pada kelompok
yang mendapatkan skor paling tinggi.
√
14 Guru membimbing siswa merangkum atau
menyimpulkan materi.
√
15 Guru memberikan refleksi kepada siswa
berkaitan dengan pembelajaran hari ini dan
memberikan umpan balik.
√
16 Siswa diberikan tes siklus II
√
17 Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran
dengan memberikan pesan untuk
mempelajari materi berikutnya.
√
18 Guru memimpin membaca doa dan salam
penutup.
√
Jumlah 13 5 0
112
Lampiran 8
LEMBAR PENGAMATAN SISWA PADA PEMBELAJARAN
MATEMATIKA MATERI HIMPUNAN DENGAN MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)
SIKLUS II
No Nama Keseriusan Keaktifan
B C K B C K
1 Ahmad Rafiurrozi √ √
2 Alfian Ihza Adibillah √ √
3 Alfin Faid √ √
4 Ali Mahmudi √ √
5 Alwiyan Bimantara √ √
6 Angga Fahri √ √
7 Dafid Ahmad Yuli Irawan √ √
8 Dimas Jati Pamungkas √ √
9 Fahmi Kurniawan √ √
10 Ilham Maulana √ √
11 Iqbal Dimas Zidan √ √
12 Maulana Alfan Prasetya √ √
13 Muhammad Abdul Mugholis √ √
14 Muhammad Ihsanuddin K √ √
15 Muhammad Ilham Fahmi √ √
16 Muhammad Nurul Ihsani √ √
17 Muhammad Sabilul L √ √
18 Nodhin Wakhid √ √
19 Ramadhan Aris Mulya S √ √
20 Ryan Muttaqin √ √
21 Satria Hanan Nakaya √ √
22 Yoga Taruna √ √
23 Zain Evan √ √
24 Surya Budi Santosa √ √
25 Marzuki Abdul Rohman √ √
26 Faiz Nouval Ya’afi √ √
113
No Nama Keseriusan Keaktifan
27 Wisnu Pamular Santosa √ √
28 Akmal Maulana √ √
Jumlah 20 6 2 23 3 2
114
Lampiran 9
DOKUMENTASI PELAKSANAAN PENELITIAN
Guru membuka pelajaran
Pelaksanaan TGT siklus I
115
Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I
Pelaksanaan TGT siklus II
116
Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II
Hadiah kepada tim juara siklus I
117
Hadiah kepada tim juara siklus II
Peneliti Bersama siswa kelas VII-A MTs Pancasila Salatiga
118
Lampiran 10
119
Lampiran 11
120
Lampiran 12
121
Lampiran 13
122
Lampiran 14
123
124
Lampiran 15
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Muhammad Ainuddin Daahiljabir
Jenis kelamin : Laki-laki
TTL : Magelang, 25 September 1997
Alamat : Pendem, Ngadirejo, Salaman, Magelang, Jawa Tengah
No.Hp/WA : 08970065067
Gmail : [email protected]
Riwayat Pendidikan :
1. TK Aisyah Jetis Ngadirejo, lulus tahun 2003
2. SDN Salaman 04, lulus tahun 2009
3. SMP Negeri 1 Tempuran, lulus tahun 2012
4. SMK Syubbanul Wathon Tegalrejo, lulus tahun 2015