VESICOLITHIASIS
VESICOLITHIASIS
A. Definisi
Vesicolithiasis adalah adanya batu yang terjadi di bagian bawah traktus urinarius
biasanya disebabkan oleh diet protein non hewani. Sedangkan yang bagian atas
disebabkan oleh diet protein hewani. Batu dapat berasal dari vesica urinaria batu
primer; atau berasal dari ginjal batu sekunder.
B. Etiologi
1. Obstruksi kelenjar prostat yang membesar
2. Striktur uretra (penyempitan lumen dari uretra)
3. Neurogenik bladder (lumpuh kandung kemih karena lesi pada neuron yang
menginervasi bladder)
4. Benda asing misalnya kateter
5. Divertikula urin dapat tertampung pada suatu kantung didinding vesika urinaria
6. Shistomiasis, terutama oleh Shistoma haemotobium lesi mengarah keganasan
Hal-hal yang disebutkan di atas dapat menimbulkan retensi urin, infeksi, maupun radang. Statis, lithiasis, dan sistitis adalah peristiwa yang saling mempengaruhi. Statis menyebabkan bakteri berkembang sistitis; urin semakin basa memberi suasana yang tepat untuk terbentuknya batu MgNH4PO4 (batu infeksi/struvit). Batu yang terbentuk bisa tunggal ataupun banyak.
C. Tanda dan gejala
1. Dapat tanpa keluhan
2. Sakit berhubungan dengan kencing (terutama diakhir kencing)
3. Lokasi sakit terdapat di pangkal penis atau suprapubis kemudian dijalarkan ke
ujung penis (pada laki-laki) dan klitoris (pada wanita).
4. Terdapat hematuri pada akhir kencing
5. Disuria (sakit ketika kencing) dan frequensi (sering kebelet kencing walaupun VU
belum penuh).
6. Aliran urin berhenti mendadak bila batu menutup orificium uretra interna.
7. Bila batu mneyumbat muara ureter hidrouereter hidronefrosis gagal ginjal
D. Pemeriksaan Diagnostik
1. Laboratorium
a. Darah : ureum/kreatinin, elektrolit, Ca, Phospat anorganik. Alkali Phospate,
Asam urat, Protein, Hb
b. Urin : rutin (Midstream urin)
2. Radiologis
a. Foto polos : BNO tampak opak (90%), lebih baik dilanjutkan dengan IVP
untuk mengetahui ada atau tidak kerusakan pada ginjal
b. IVP : Dapat untuk melihat batu di lain tempat, anatomi saluran kencing bagian
atas
c. PV (Pem Postvoid) : mengetahui pengosongan kandung kemih
d. USG : Gambaran acustic shadow
3. Sistokopi : Untuk menegakkan diagnosis batu kandung kencing.
4. Fisik : Kurang berarti, kecuali jika batu cukup besar
E. Penatalaksanaan
Tujuan Therapi : membuang batu
1. Secara tertutup
Litotripsi (menghancurkan batu). Tenaga litotripsi bisa berasal dari manusia-mekanik, LASER, atau elektrohidrolik.
2. Secara terbuka
Dengan membuka v.u secara SECTIO ALTA
F. Komplikasi
Komplikasi akibat tindakan litotripsi, adalah:
1. Ruptur v.u
2. Ruptur uretra
3. Prostatitis
4. Pyelonefritis
5. Septikemia
6. Hematuria
G. Diagnosa Keperawatan yang sering muncul
1. PK : Perdarahan
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury
3. Risiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasive, kerusakan jaringan
4. Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan obstruksi anatomik