MAKALAH
BENCANA KEBUMIAN
Disusun oleh :
1. Christin Natalia 20171101054
2. Hendro Febbrian 20171101017
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM S1 PGSD
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya untuk kita semua. Oleh
karena itu, penulis berhasil membuat dan menyusun sebuah Makalah yang
berjudul Bencana Kebumian.
Maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi
Tugas Mata kuliah Bumi dan Antariksa pada semester dua ini.
Semoga Allah Yang Maha Kuasa memberi rahmat dan hidayah-Nya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
perbaikan makalah ini. Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca.
Jakarta, 20 Maret 2017
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMA JUDUL
KATA PENGANTAR ......................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah .......................................................... iii
1.2. Rumusan Masalah ................................................................... iii
1.3. Tujuan Penulisan ...................................................................... iv
1.4. Manfaat Penulisan .................................................................... iv
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Bencana Alam......................................................... 1
2.2. Jenis-jenis Bencana Alam ………... ........................................ 2
2.3. Macam-macam bencana alam.................................................. 3
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan ........................................................................... 47
BAB IV DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bencana Kebumian yang sering terjadi di Indonesia adalah gempa
bumi, bencana vulkanik, kekeringan, banjir, siklon tropis, badai guruh, dan
lain-lain. Bencana alam adalah salah satu fenomena yang dapat terjadi setiap
saat, dimanapun dan kapanpun sehingga menimbulkan risiko atau bahaya
terhadap kehidupan manusia, baik kerugian harta benda maupun korban jiwa
manusia (Nugroho. dkk, 2009)
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan beberapa
masalah diantaranya.
1. Apakah Bencana Kebumian Itu?
2. Apa sajakah Bencana Kebumian yang ada di Indonesia?
3. Bagaimana Bencana itu bisa terjadi?
4. Apa sajakah cara menanggulangi bencana tersebut?
1.3 Tujuan
Melalui makalah ini, diharapkan mahasiswa PGSD memilki kemampuan untuk
menjelaskan konsep dasar serta memberikan contoh-contoh tentang:
1. Menjelaskan devinisi bencana kebumian
2. Menjelaskan klasifikasi bencana alam
3. Menjelaskan macam-macam bencana alam di sekitar kita dan cara mengatasi
nya
4. Menjelaskan dampak yang terjadi akibat bencana alam
1
1.4 Manfaat
Melalui penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan kegunaan pada
pembaca maupun penulis. Adapun manfaat nya yaitu :
1. Dapat mendefinisikan arti dari bencana kebumian
2. Memahami macam-macam bencana yang ada di sekitar kita
3. Memahami penyebab dari bencana tersebut
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Bencana Alam
berbagaireviews.com
Bencana yaitu peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan serta penghidupan orang-orang yang diakibatkan oleh
faktor alam atau faktor manusia sehingga menyebabkan munculnya korban jiwa,
rusaknya lingkungan, kerugian harta benda serta efek psikologis.
Bencana alam merupakan bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa alam.
Jenis-jenis Bencana Alam
Bencana alam ada banyak sekali jenisnya, namun secara umum dibagi menjadi 3
(tiga), yaitu bencana alam geologi, bencana alam meteorologi, dan bencana alam
ekstra-terestial.
1. Bencana alam geologi
elmanana.com.mx
Bencana alam geologi adalah bencana yang terjadi di permukaan bumi atau
disebabkan oleh gerakan atau aktifitas dari dasar bumi yang muncul ke
permukaan. Arti geologi sendiri adalah ilmu yang mempelajari tentang segala hal
tentang bumi. Sehingga macam-macam bencana alam geologi yang terjadi
merupakan murni berasal dari aktifitas di permukaan bumi tidak dipengaruhi oleh
manusia ataupun makhluk hidup lain nya. Contoh bencana alam geologi yang
paling umum adalah gempa bumi, tsunami, tanah longsor, dan gunung meletus.
2. Bencana alam meteorologi
obatrindu.com
Bencana alam meteorologi/hidrometeorologi merupakan bencana alam yang
berhubungan dengan iklim. Bencana alam ini umumnya tidak terjadi pada suatu
tempat yang khusus.
Bencana alam bersifat meteorologis paling banyak terjadi diseluruh dunia seperti
banjir, tornado, angin puyuh, angin topan, dan kekeringan. Kekhawatiran terbesar
pada masa modernisasi sekarang ini adalah terjadinya pemanasan global.
3. Bencana alam ekstra-terestial
express.co.uk
Bencana alam ekstra-terestial merupakan bencana alam yang terjadi di luar
angkasa. Bencana dari luar angkasa adalah datangnya berbagai benda langit
seperti asteroid atau gangguan badai matahari.
Macam-macam bencana alam yang disebabkan oleh alam dan
akibatnya
a. Gempa Bumi
TribunTravel.com - Tribunnews.com
Gempa bumi adalah guncangan atau getaran yang terjadi di permukaan bumi
akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba lalu menciptakan gelombang
seismik. Gempa bumi biasanya disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng
bumi).
Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat yang bernama Seismometer.
Moment Magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa bumi terjadi
untuk seluruh dunia. Skala Rickter adalah skala besarnya lokal 5 magnitude.
Biasanya gempa bumi terjadi pada daerah-daerah yang dekat dengan patahan
lempengan bumi. Gempa adalah bencana alam yang tidak dapat diperkirakan, oleh
karena itu gempa merupakan bencana alam yang sangat berbahaya.
Gempa bumi yang berpusat tidak jauh dari kota atau pusat permukiman penduduk
akan mengakibatkan kerusakan besar seperti berikut:
Hentakan gempa yang besar dapat mengakibatkan tanah longsor,
bangunan roboh atau retak
Merusak bangunan waduk atau tanggul sehingga air meluap dan banjir
besar
Menyebabkan kebakaran karena rusaknya instalasi bangunan
Tanah, jalan raya atau jembatan merekah atau ambruk
Memakan korban jiwa makhluk hidup karena tertimpa reruntuhan atau
tersapu oleh gelombang tsunami.
Cara pencegahan dan penanggulangan sebelum dan sesudah terjadi Gempa
Bumi:
A. Sebelum Terjadi Gempa
1. Pastikan kita mengetahui jalan yang paling aman untuk meninggalkan
rumah jika terjadi gempa.
2. Tentukan tempat yang aman untuk bertemu dengan anggota keluarga
jika terjadi gempa.
3. Periksa apakah rumah kokoh pondasinya.
4. Letakkan barang yang besar dan berat di bagian bawah.
5. Simpanlah barang pecah belah di bagian bawah rak yang dapat dikunci.
6. Segera perbaiki kabel - kabel yang rusak.
B. Saat Terjadi Gempa
1. Utamakan keselamatan diri, bukan barang.
2. Lari secepat mungkin keluar ruangan atau rumah.
3. Carilah tanah lapang.
4. Jika tidak mungkin untuk melarikan diri dari dalam bangunan, carilah
meja atau benda lain yang kuat yang dapat dipakai untuk berlindung.
5. Jauhi jendela kaca, kompor, atau peralatan rumah yang mungkin akan
jatuh.
6. Jika kamu berada di pegunungan, waspadalah terhadap runtuhan batu
dan
tanah longsor.
7. Jika kamu berada di pantai, segeralah berlari ke daerah yang agak
tinggi karena gempa di dasar laut dapat menyebabkan tsunami.
8. Waspadalah akan kemungkinan gempa susulan.
9. Berdoa, Mohon perlindungan dari Sang pencipta.
C. Setelah Terjadi Gempa Bumi
1. Jauhi bangunan yang rusak atau pohon yang miring.
2. Jauhi kabel atau instalasi listrik lainnya.
3. Periksa dan tolong diri sendiri, kemudian menolong orang terdekat
yang memerlukan bantuan.
4. Hubungi serta cek keluarga dan sanak keluarga.
5. Hubungi pihak - pihak yang dapat memberikan pertolongan.
D. Penyelamatan dan Pemulihan Pascagempa
1. Melakukan evakuasi dan mendirikan tenda - tenda pengungsian bagi
korban.
2. Melakukan penyelamatan.
3. Menyediakan bantuan medis.
4. Menyediakan MCK (mandi, cuci, kakus), air minum, dan makanan.
5. Menyediakan pendidikan darurat.
6. Melakukan pemulihan psikologis pada korban.
7. Memperbaiki dan membangun kembali gedung, sarana, dan fasilitas
lainnya
b. Tanah longsor
Satu Jam
Longsor atau disebut juga gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang
terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai jenis seperti
jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah.
Secara umum longsor bisa terjadi disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor
pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi kondisi material itu sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor
yang menyebabkan bergeraknya material tersebut.
Penyebab Tanah Longsor
Adanya tanah longsor karena disebabkan oleh beberapa hal tertentu. Hal-
hal yang menyebabkan terjadinya tanah longsor bisa dikarenakan peristiwa alami
maupun hal- hal yang disebabkan oleh manusia. Beberapa penyebab terjadinya
tanah longsor antara lain adalah:
1. Erosi tanah
Penyebab terjadinya tanah longsor salah satunya disebabkan oleh erosi tanah.
Erosi tanah bisa disebabkan karena berbagai hal seperti aliran air yang terlalu
deras, sungai- sungai maupun gelombang laut. Erosi tanah ini bisa menyerang
bagian kaki- kaki lereng sehingga bertambah curam. Ketika ini dibiarkan terus
menerus maka hal ini bisa menyebabkan tanah longsor, karena tidak ada
penopang yang kuat di bagian kaki lerengnya.
2. Gempa bumi
Selanjutnya hal yang menyebabkan tanah longsor adalah gempa bumi. Gempa
bumi berupa getaran yang ada di dalam bumi atau tanah. Getaran yang berasal
dari gempa bumi bisa merupakan getaran yang kuat, sedang, maupun ringan.
Namun getaran yang berasal dari dalam tanah ini mampu menimbulkan tekanan
pada partikel- partikel mineral dan bidang lemah pada massa batuan dan tanah
yang dapat mengakibatkan longsornya lereng- lereng tersebut.
3. Gunung meletus
Penyebab tanah longsor selanjutnya adalah gunung meletus. Gunung meletus juga
dapat menimbulkan getaran yang dapat memicu terjadinya tanah longsor. Selain
itu, gunung berapi yang meletus atau erupsi mengeluarkan material- material
seperti debu dan lahar dingin. Apabila material- material ini bertumpuk terlalu
berat maka ada kemungkinan tanah atau lereng yang menopangnya tidak akan
kuat sehingga menyebabkan terjadinya tanah longsor.
4. Getaran
Seperti halnya gempa bumi dan juga gunung meletus, pada dasarnya tanah
longsor ini disebabkan oleh getaran. Selain gempa bumi dan gunung meletus,
getaran ini juga ditimbulkan oleh berbagai hal seperti mesin, lalu lintas,
penggunaan bahan- bahan peledak hingga petir.
5. Tingginya curah hujan
Di Indonesia, terjadinya tanah longsor kebanyakan disebabkan oleh curah hujan
yang meninggi. Hal ini terbukti bahwa tanah longsor sering terjadi ketika musim
hujan. Ketika curah hujan ini deras maka aliran air hujan akan menghantam tanah
yang ada di permukaan Bumi. Hal ini jika terjadi secara terus menerus maka tanah
yang tidak kuat (tanah yang miring dan berada di lereng) akan tidak dapat
menahan aliran air dan terpaan air hujan, sehingga lama kelamaan hal ini akan
menyebabkan tanah longsor. Bagian tanah yang sering longsor apabila hujan deras
adalah tanah yang bentuknya miring, seperti lereng gunung.
6. Hancurnya bebatuan
Bebatuan yang hancur juga bisa menyebabkan terjadinya longsor. Longsor yang
disebabkan karena hancurnya bebatuan lebih sering terjadi pada batuan yang ada
di lereng gunung. Jenis batuan yang sering longsor adalah jenis batuan sedimen
kecil dan batuan endapan yang berasal dari gunung berapi. Biasanya batu yang
ada di lereng bersifat lapuk atau tidak memiliki kekuatan dan mudah hancur
menjadi tanah. Hal inilah yang memicu terjadinya tanah longsor.
7. Tumpukan sampah
Siapa sangka ternyata sampah yang telah menumpuk juga dapat menyebabkan
tanah longsor. Sampah akan bisa menjadi pemicu tanah longsor ketika sampah
tersebut sudah menumpuk hingga menggunung. Hal ini apabila ditambah dengan
hujan deras maka dapat mengakibatkan longsornya gunungan sampah beserta
tanah yang telah melapuk di bawah sampah tersebut.
8. Hutan gundul
Salah satu fungsi dari pepohonan adalah memperkuat struktur tanah. Akar pohon
tidak hanya dapat menyimpan air namun juga dapat memperkuat struktur tanah.
Apabila hutan yang banyak pohonnya ditebangi secara liar maka hal ini
menjadikan tanah lemah strukturnya sehingga ketika hujan lebat akan sangat
mudah bagi tanah tersebut longsor. Hal ini sudah banyak terjadi di Indonesia.
9. Bendungan susut
Tanah longsor juga dapat disebabkan karena susutnya bendungan. Turunnya
permukaan tanah dan timbulnya retakan dapat diakibatkan oleh penyusutan muka
air danau atau bendungan dengan cepat. Penyusutan ini akan berdampak juga
pada hilangnya gaya penahan lereng. Waduk yang mempunyai kemiringan
sebesar 220 derajat memiliki potensi untuk longsor.
10. Lereng dan tebing yang terjal
Bagi masyarakat yang bertempat tinggal di daerah yang memiliki lereng dan
tebing yang terjal, maka harus lebih waspada karena tanah longsor dapat
mengintai kapan saja. Proses pembentukan lereng maupun tebing yang terjal
adalah melalui angin dan juga air yang berada di sekitar lereng. Hal ini berdampak
pada pengikisan lereng tersebut. Dengan pengikisan ini maka sangat mudah bagi
tanah untuk mengalami longsor.
11. Lahan pertanian di lereng
Adanya lahan pertanian yang ada di lerang gunung menjadi salah satu penyebab
terjadinya tanah longsor. Penataan lahan pertanian maupun perkebunan yang
buruk akan berdampak pada timbulnya bencana longsor. Tanaman pertanian dan
juga perkebunan mempunyai akar yang kecil dan tidak cukup kokoh untuk
mnejaga struktur tanah agar tetap kuat. Pepohonan yang ditebangi untuk dibuat
lahan pertanian dan perkebunan tanpa mempertimbangkan efek sampingnya.
Dengan menyusutnya jumlah pepohonan yang ada di lereng maka akan sangat
memudahkan lereng tersebut untuk terserang tanah longsor.
12. Tanah tidak padat
Bencana tanah longsor juga dapat terjadi akibat tanah mempunyai struktur yang
tidak padat. Tanah yang mempunyai struktur yang tidak padat contohnya adalah
tanah liat. Sifat tanah yang pecah ketika musim kemarau dan akan lembek ketika
musim penghujan tiba. Melembeknya tanah ketika diterpa hujan akan berpotensi
longsor jika hujan yang yang turun sangat deras. Tanah yang ketebalannya sekitar
2,5 meter akan berpotensi longsor jika terdapat di kemiringan lereng 220 derajat.
Jenis Tanah Longsor
Tanah longsor merupakan bencana yang berupa merongsotnya tanah yang miring
atau dari atas lalu turun ke bawah. Meski sudah dipastikan kejadiannya, namun
tahukah Anda bahwa yang namanya tanah longsor ini ternyata jenisnya ada
bermacam- macam. Setidaknya ada 6 jenis tanah longsor yang perlu kita ketahui.
Jenis- jenis tanah longsor adalah sebagai berikut:
1. Longsoran Translasi
Longsoran translasi merupakan longsoran yang terjadi pada tanah yang
mempunyai bentuk topografi rata atau bergelombang landai. Tanah longsor
translasi ini merupakan kondisi dimana meterial tanah pada tanah bertopografi
datar atau bergelombang landai ini bergerak. Longsor yang satu ini membuktikan
pada kita bahwa tanah yang datar pun bisa mengalami longsor, sehingga kita
harus selalu waspada.
2. Pergerakan Blok
Pergerakan blok merupakan pergerakan batuan yang berada di dalam tanah yang
terjadi pada bidang yang datar atau landai. Kondisi ini juga sering dinamakan
sebagai longsoran blok batu dengan jumlah batu yang pada umumnya sangat
banyak atau tidak sedikit. Karena sebagian besar materialnya berupa batuan, maka
akan sangat berbahaya bagi kita jika sampai terkena longsoran ini.
3. Longsoran Rotasi
Jenis longsoran yang lainnya adalah longsoran rotasi. Dinamakan sebagai
longsoran rotasi karena longsoran ini merupakan pergerakan material tanah yang
terjadi di dalam bidang yang berbentuk cekung sehingga seringkali terjadi
perputaran atau rotasi dalam bidang cekung tersebut. Pada bidang cekung yang
terkena longsoran dapat menjadi hal yang sangat berbahaya, terlebih jika ada
pemukiman yang berada di atasnya, karena rawan tertimbun dan dapat
mengakibatkan korban jiwa.
4. Runtuhan Batu
Runtuhan batu merupakan kondisi dimana terjadi runtuhan batu secara langsung
dan juga terjun bebas dari atas ke bawah. Hal ini dapat terjadi pada bukit yang
terjal dan mempunyai lereng yang curam. Kondisi seperti ini sering ditemui di
tebing pantai. Hal ini akan menjadi sangat berbahaya ketika dibawah tebing ini
terdapat pemukiman masyarakat, karena material yang jatuh biasa berupa batuan
besar yang dapat menimbulkan kerusakan benda yang dijatuhinya.
5. Rayapan Tanah
Rayapan berarti pergerakan yang sangat halus atau lambat. Sehingga dapat kita
sebut bahwa rayapan tanah merupakan tanah longsor yang terjadi karena adanya
rayapan atau pergerakan lambat dan halus pada tanah. Rayapan tanah biasa terjadi
pada tanah yang mempunyai butiran kecil halus dan namun memiliki struktur
yang agak kasar. Rayapan tanah merupakan jenis longsor yang sulit dikenal dalam
waktu dekat. Longsor jenis ini baru bisa dikenali setelah terjadi dalam waktu yang
cukup lama, seperti ketika kita menemukan tiang- tiang listrik miring. Jika kita
menemui longsor jenis ini ataupun longsor ini menyerang daerah kita maka kita
harus berhati- hati dan menggunakan pondasi yang kuat untuk dapat menahan
longsir tersebut.
6. Aliran Bahan Rombakan
Longsor jenis ini merupakan longsor yang terjadi karena disebbakan oleh
dorongan air yang sangat kuat. Kecepatan air ini tergantung pada kemiringan
lereng, volume air, tekanan air, kecepatan air dan jenis material tanah itu sendiri
apakah mudah terangkat air ataupun tidak.gerakan longsor jenis ini lumayan
cepat, bahkan dapat mencapai seluruh lembah dengan jarak ratusan meter.
Longsor ini dapat merusak apapun yang dilewatinya, termasuk juga pemukiman,
maka bisa hanyut terbawa. Longsor jenis ini banyak terjadi di kawasan lereng
gunung berapi dan banyak menimbulkan korban jiwa.
Dampak Tanah Longsor
Berikut ini merupakan beberapa akibat atau dampak tanah longsor:
1. Menimbulkan korban jiwa
Tanah longsor merupakan jenis bencana alam yang berpotensi menimbulkan
korban jiwa. Hal ini terlebih jika tanah longsor terjadi ketika malam hari atau
waktu dimana masyarakat sedang tertidur. Tanpa mengetahui akan terjadinya
tanah longsor, masyarakat terlelap dan bisa tertimbun. Di Indonesia sendiri
peristiwa tanah longsor sudah banyak menimbulkan korban jiwa.
2. Banyak insfrastruktur rusak
Rusaknya insfrastruktur juga merupakan salah satu dampak yang pasti terjadi
ketika tanah longsor. Insfrastruktur yang rusak ini boleh dibilang yang berada di
atas tanah yang longsor maupun yang berada di bawah (tertimbun).
3. Timbulnya berbagai macam bibit penyakit
Tanah longsor juga berpotensi menimbulkan berbagai macam bibit penyakit.
Timbulnya bibit penyakit sebenarnya tidak hanya terjadi pada tanah longsor saja,
namun juga berbagai macam bencana alam. Ketika pemukiman warga terkena
bencana, maka mereka akan mengungsi. Ditempat pengungsian tersebut biasanya
muncul banyak penyakit.
4. Mengganggu sumber mata pencaharian
Tanah longsor juga dapat mengganggu sumber mata pencaharian masyarakat,
khususnya bagi mereka yang bercocok tanam. Ladang atau sawah mereka yang
tertimbun tanah pasti tidak bisa diolah dalam beberapa jangka waktu, sehingga
akan menjadikan masyarakat terganggu.
5. Memburuknya sanitasi lingkungan
Ketika tanah longsor datang, maka saluran air akan menjadi terputus. Jika air
bersih saja tidak ada, maka bisa dipastikan sanitasi lingkungan menjadi buruk.
Upaya Pencegahan Tanah Longsor
Tanah longsor dapat dicegah apabila kita melakukan beberapa upaya diantaranya
sebagai berikut:
1. Tidak membuat sawah di lereng
2. Tidak mendirikan bangunan di tebing
3. Tidak menebang pohon di lereng
4. Tidak memotong tebing secara tegak lurus
5. Tidak mendirikan bangunan di sekitar sungai
6. Melakukan upaya preventif
7. Membuat terasering
8. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat
b. Tsunami
www.scrivial.com
Tsunami secara harfiah berarti ombak besar di pelabuhan adalah perpindahan
badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan
mendadak/tiba-tiba.
Perubahan permukaan laut terjadi karena disebabkan oleh gempa bumi yang
berada di bawah laut, letusan gunung berapi di bawah laut, longsor bawah laut,
atau hantaman meteor di laut.
Kata tsunami berasal dari bahasa Jepang, tsu berarti pelabuhan, dan nami berarti
gelombang. Lebih ilmiah lagi, yang dimaksud tsunami adalah perpindahan badan
air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal yang
berlangsung dengan tiba- tiba. Mengapa nama bencana ini adalah tsunami yang
diambil dari bahasa Jepang? Mungkin karena negara Jepang merupakan negara
yang sangat rawan dengan adanya gempa, sehingga terjadinya gelombang besar
yang merupakan akibat dari gempa biasa terjadi.
Gelombang tsunami merupakan jenis gelombang yang dapat bergerak ke segala
arah hingga mencapai jarak ribuan kilometer. Daya kerusakan yang diakibatkan
gelombang ini akan semakin kuat apabila berada di daratan yang dekat dengan
pusat gangguan. Apabila di lautan, tinggi gelombang tsunami ini tidak terlalu
tinggi, hanya sekitar 1 meter saja. Meski demikian, kecepatan yang dimiliki oleh
gelombang ini bisa mencapai 500 hingga 1000 kilometer per jam, kecepatan ini
menyamai dengan kecepatan pesawat jet.
Sebaliknya, semakin dekat, kecepatan gelombang ini semakin menurun, hanya
sekitar 35 hingga 50 kilometer per jam. Namun, tingginya gelombang akan
semakin naik, hingga mencapai 20 meter. Dengan ketinggian yang sedemikian ini,
maka gelombang tsunami dapat masuk ke daratan hingga jarak puluhan kilometer.
Berikut adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya tsunami yaitu:
1. Gempa Bumi bawah laut
Gempa bumi merupakan hal yang paling umum yang dapat menyebabkan
terjadinya tsunami. Gempa bumi yang dimaksud tentu adalah gempa bumi bawah
laut. Gempa bumi bawah laut menimbulkan banyak getaran yang akan mendorong
timbulnya gelombang tsunami. Gempa bumi bawah laut merupakan penyebab
mayoritas terjadinya tsunamu di dunia. Hampir 90 persen kejadian tsunami di
dunia ini disebabkan oleh gempa bumi yang terjadi di bawah laut. Gempa bumi
yang terjadi dibawah laut ini merupakan jenis gempa bumi tektonik yang timbul
akibat adanya pertemuan atau tubrukan lempeng tektonik. Meski gempa bumi
bawah laut merupakan penyebab utama terjadinya tsunami, namun tidak berarti
bahwa semua gempa bumi bawah laut dapat menimbulkan tsunami. Gempa bumi
bawah laut akan menimbulkan tsunami apabila memenuhi beberapa syarat antara
lain adalah sebagai berikut:
Pusat gempa terletak di kedalaman 0 hingga 30 kilometer dibawah
permukaan air laut
Gempa bumi bawah laut yang berpotensi menimbulkan tsunami adalah apabila
pusat gempa berada di kedalaman antara 0 hingga 30 meter dibawah permukaan
air laut. Semakin dangkal pusat gempa, maka akan semakin besar kesempatan
untuk terjadi tsunami. Dengan kata lain semakin dangkal pusat gempa bumi, maka
peluang terjadinya tsunami juga semakin besar. Hal ini karena getaran yang
dirasakan juga semakin besar dan semakin kuat, sehinnga peluang terjadinya
tsunami pun juga semakin kuat.
Gempa yang terjadi berskala di atas 6,5 skala richter
Kriterian yang selanjutnya adalah gempa bumi yang terjadi harus mempunyai
kekuatan di atas 6,5 skala richter. Jadi misalnya ada gempa dangkal, namun
gempanya kecil, hal itu kemungkinan tidak akan memberikan peluang terjadinya
tsunami. Gempa yang terjadi dengan kekuatan minimal 6,5 skala richter dianggap
sudah mampu untuk mempengaruhi gelombang air laut, yang pada akhirnya akan
menyebabkan terjadinya tsunami. Pengalaman bencana yang terjadi di Aceh pada
tahun 2004 silam, gempa yang terjadi memiliki kekuatan sekitar 9 skala richter.
Untuk mengetahui besar gempa digunakan alat pengukur getaran gempa bumi.
2. Terjadiya longsor bawah laut
Penyebab gelombang tsunami selanjutnya adalah terjadinya longsor dibawah laut.
Tsunami yang disebabkan karena adanya longsor di bawah laut dinamakan
Tsunamic Submarine Landslide. Ternyata longsor tidak hanya terjadi di daratan
saja. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bentuk permukaan bawah laut
menyerupai daratan. apabila di daratan kita menemukan bukit dan jurang, maka di
dalam lautan pun juga demikian, sehingga ada potensi terjadi longsor. Longsor
bawah laut ini pada umunya disebabkan oleh adanya gempa bumi tektonik atau
letusan gunung bawah laut. Getaran kuat yang ditimbulkan oleh longsor inilah
yang bisa menyebabkan terjadinya tsunami. Selain gempa bumi tektonik dan
letusan gunung berapi, tabrakan lempeng yang ada di bawah laut juga bisa
menyebabkan terjadinya longsor. Pada tahun 2008 dilakukan penelitian di
Samudera Hindia yang menyebutkan adanya palung laut yang membentang dari
pulau Siberut hingga ke pesisir Pantai Bengkulu yang mana apabila palung
tersebut longsor maka akan terjadi tsunami di pantai barat Sumatera.
Berikut ini merupakan beberapa tanda atau ciri-ciri tsunami.
1. Terjadinya gempa atau getaran yang berpusat dari bawah laut
Terjadinya tsunami diawali oleh adanya gempa bumi atau semacam getaran yang
asalnya dari bawah atau dari dalam lautan. Gempa yang terjadi ini tentu seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya, yakni berpusat atau memiliki kedalam kurang
dari 30 kilometer dan getarannya melebihi 6,5 scala richter.
2. Air laut tiba- tiba surut
Setelah adanya gempa atau getaran, selanjutnya adalah surutnya air laut secara
tiba- tiba. Surutnya air laut secara tiba- tiba ini merupakan tanda- tanda yang
paling jelas ketika akan terjadi tsunami. Semakin jauh surut air laut, maka
kekuatan tsunami yang akan terjadi akan semakin besar. Dengan demikian ketika
surut air ini terjadi maka langkah yang paling tepat adalah segera melakukan
evakuasi supaya tidak banyak korban yang jatuh. Surutnya air laut ini sebenarnya
karena disebabkan oleh permukaan laut turun secara mendadak sehingga terdapat
kekosongan ruang dan menyebabkan air laut pantai tertarik. Dan ketika
gelombang tsunami telah tercipta yang baru, maka air akan kembali ke pantai
dengan wujud gelombang yang sangat besar.
3. Tanda- tanda alam yang tidak biasa
Sebelum terjadinya tsunami, juga terdapat beberapa tanda alam yang tidak biasa.
Tanda- tanda alam yang tidak biasa ini seperti gerakan angin yang tidak biasa,
perilaku hewan yang aneh. Beberapa perilaku hewan yang aneh ini contohnya
adalah aktifnya kelelawar di siang hari, kemudian banyak burung- burung terbang
bergerombol (padahal biasanya tidak pernah terlihat), dan juga beberapa perilaku
binatang darat. Contoh di Thailand, sebelum terjadinya tsunami, gajah- gajah
Thailand saling berlarian menuju ke bukit untuk menyelamatkan diri.
Upaya Penyelamatan Diri dari Tsunami
Ketika menghadapi suatu bencana, ada beberapa sikap yang sebaiknya kita
lakukan. Sikap tersebut haruslah tepat karena jika tidak maka akibatnya akan fatal.
Terlebih apabila bencana alam yang terjadi merupakan bencana alam yang besar.
Sikap yang tepat ini disebut juga dengan sikap penyelamatan diri. Setiap jenis
bencana alam mempunyai sikap penyelamatan diri yang berbeda- beda. Hal ini
karena resiko dan bahaya yang ditimbulkan juga berbeda- beda pula. Demikian
dengan bencana tsunami. Ketika kita sudah melihat tanda- tanda akan terjadinya
tsunami, maka langkah yang hasru segera kita ambil adalah melakukan upaya
penyelamatan diri.
Beberapa dampak tsunami antara lain adalah sebagai berikut:
Terjadi kerusakan dimana- mana
Lahan pertanian dan perikanan rusak
Menghambat kegiatan perekonomian
Kerugian material
Kerugian spiritual
Menimbulkan bibit penyakit
c. Kekeringan
primaradio.co.id
Kekeringan adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam
masa yang berkepanjangan (berbulan-bulan hingga bertahun-tahun).
Biasanya bencana ini terjadi bila suatu wilayah secara terus-menerus mengalami
curah hujan di bawah rata-rata. Musim kemarau yang panjang akan menyebabkan
kekeringan karena cadangan air tanah akan habis akibat penguapan (evaporasi),
transpirasi, ataupun penggunaan manusia yang lainnya.
Bencana ini hampir tiap tahun terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Tidak
hanya di Indonesia, bencana ini sudah umum terjadi pada negara yang lain di
dunia.
Penyebab Kekeringan
1. Musim kemarau yang terjadi terlalu lama
Salah satu penyebab dari kekeringan yang paling umum dan paling wajar di
Indonesia adalah musim kemarau yang terlalu lama. Hal ini mengindikasikan
bahwa tidak ada jenis hujan yang turun dalam waktu yang lebih lama daripada
biasanya. Apabila biasanya hujan tidak turun hanya selama kurang lebih enam
bulan, namun ketika hujan tidak turun selama lebih dari enam bulan maka
masyarakat sudah kehilangan sumber air seperti biasanya. Musim kemarau yang
terlalu lama menyebabkan sumber air semakin sedikit persediaan airnya,
sementara untuk penggunaannya sendiri tidak berubah.
Masyarakat tidak berusaha menghemat air meskipun sedang musim kemarau,
hanya saja apabila musim kemarau dirasa sudah melampaui batas maka
masyarakat segera mengupayakan hal- hal untuk menghemat penggunaan air
karena khawatir apabila musim kemarau panjang membuat persediaan air tidak
cukup hingga masyarakat harus mencari ke tempat yang lebih jauh, mengantri,
bahkan harus membeli air. Maka dari itulah sebaiknya sebagai masyarakat dan
pengguna air yang baik, sebaiknya kita menggunakan air sewajarnya saja dan
berusaha menghemat air ketika sudah memasuki musim kemarau. Hal ini untuk
mengantisipasi agar ketika musim kemarau datang lebih lama maka kita tidak
terlalu cepat kehilangan persediaan air.
2. Minimnya peresapan air karena sedikitnya pohon
Peristiwa kekeringan di Indoenesia juga terjadi karena minimnya peresapan air.
Peresapan air ini dibentuk ketika kita menanam pohon. Akar tanaman atau akar
pohon akan meyerap air yang turun dari air hujan ke permukaan air dan
menyimpannya sebagai air tanah. Air yang tersimpan oleh akar- akar pohon ini
akan di kunci di bawah tanah sehingga kita bisa menggunakannya ketika musim
kemarau tiba, maka dari itulah di daerah yang mempunyai banyak pohon,
keberadaan air akan lebih mudah ditemukan apabila dibandingkan dengan daerah
yang hanya ditanami sedikit pohon. Maka dari itulah sangat penting bagi kita
untuk ikut menanam pohon demi ketersediaan air yang sangat kita butuhkan.
3. Penggunaan air yang berlebihan
Salah satu penyebab dari peristiwa kekeringan adalah penggunaan air yang
berlebihan. Meskipun kita mengetahui bahwa air mempunyai siklusnya sendiri,
yakni air yang kita gunakan dan kita buang akan meresap kembali ke dalam tanah,
melalui penyaringan dan kemudian muncul sebagai sumber air yang baru, namun
penggunaan air harus tetap dihemat.
4. Kekurangan sumber air
Sudah sangat wajar jika kekeringan terjadi karena di suatu daerah kekurangan
jumlah sumber air. Sumber air yang dimaksud adalah seperti mata air, ekosistem
sungai, ekosistem danau , dan lain sebagainya. Jika suatu daerah jauh dengan
sumber- sumber air yang demikian itu maka sangat sulit bagi mereka ketika
terjadi kemarau panjang. Jika sumber utama yang mereka miliki adalah sumur,
maka ketika sumur mengering, sulit untuk mendapatkan sumber air yang lainnya.
Dampak Kekeringan
1. Kurangnya sumber air minum
Salah satu dampak dari kekeringan yang paling berbahaya adalah kurangnya
sumber air minum. Minum merupakan kegiatan pengisian cairan ke dalam tubuh
manusia dan makhluk hidup lainnya. Tubuh makhluk hidup sangat membutuhkan
yang namanya air, maka dari itulah harus selalu minum. Manusia tidak akan
bertahan tanpa adanya makanan dan minuman. Mungkin saja manusia masih bisa
bertahan hidup jika tidak makan selama beberapa hari. Namun percayalah
manusia tidak akan bisa hidup tanpa minum.
2. Kurangnya sumber air untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari
Selain kebutuhan akan air minum menjadi kurang, kebutuhan air untuk memenuhi
kebutuhan sehari- hari juga akan kurang. Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam
kehidupan sehari- hari kita sangat membutuhkan air, baik untuk mandi, memasak,
mencuci, buang air, dan sebagainya. Percayalah, manusia tidak akan bisa hidup
tanpa air. Akan sangat sulit bagi manusia untuk menemukan pengganti air untuk
memenuhi kebutuhan sehari- hari. Maka masyarakat rela untuk mengeluarkan
sejumlah mahal uang untuk membeli air hanya demi memenuhi kebutuhan sehari-
hari. Peristiwa kekeringan sungguh benar- benar membuat masyarakat menjadi
mengeluarkan uang lebih banyak daripada biasanya.
3. Tanaman menjadi mati
Salah satu dampak dari kekeringan adalah membuat tanaman di sekitar tempat
tinggal menjadi mati. Matinya tanaman dapat berakibat buruk bagi kehidupan
manusia. pohon mempuyai kemampuan untuk menghasilkan oksigen, mengurangi
polusi udara, dan lain sebagainya. Begitulah akhirnya bahwa tanaman di sekitar
kita akan mati apabila tidak ada air. Tanaman selain menjadi sumber oksigen, juga
menjadi sumber makanan bagi manusia. Ketika tanaman menjadi mati maka
sumber makanan bagi manusia juga telah hilang. Bukan hanya manusia saja,
namun juga binatang. Beberapa tanaman akan sangat cepat mati karena kekerigan.
Namun ada beberapa tanaman yang bisa bertahan dalam kekeringan, misalnya
adalah rerumputan.
4. Banyak binatang yang akan mati
Selain tanaman, binatang juga akan mati karena peristiwa kekeringan. Binatang
seperti manusia yang membutuhkan air minum untuk mempertahankan hidupnya.
Ketika persediaan air semakin menipis maka binatang akan kekurangan air
minum. Dan ketika kekurangan air menum maka binatang akan mencari kemana-
mana. Jika tidak menemukan sumber air, maka binatang akan mati setelah
beberapa lama tidak minum. Dengan demikian sudah sangat jelas bahwa dampak
dari kekeringan ini memang sangat berbahaya, yakni menyebabkan nyawa
makhluk hidup melayang.
5. Timbul banyak bibit penyakit
Kekeringan juga dapat menimbulkan berbagai macam bibit penyakit. Penyakit-
penyakit ini timbul karena sangat sedikitnya air. Ketika kekeringan, air sangat
terbatas dan kemungkinan air untuk mandi sangat sedikit. Paling tidak manusia
hanya bisa mandi satu kali sehari. Ketika manusia saja jarang mandi, maka akan
timbul banyak sekali jenis penyakit. Penyakit yang paling banyak terjadi atau
timbul adalah penyakit kulit. Banyak penyakit kulit yang akan timbul karena
kekeringan, seperti gatal- gatal, jamur, dan lain sebagainya. Biasanya penyakit
kulit ini juga akan terlihat menjijikkan karena berbau dan menular.
6. Munculnya binatang- binatang aneh
Saat kekeringan, beberapa binatang yang aneh dan jarang kita lihat akan muncul
dihadapan kita. binatang- binatang yang biasanya muncul ketika kekeringan
adalah serangga, baik serangga terbang maupun melata. Di Afrika, benua yang
tandus dan paling sering terjadi kekeringan terdapat binatang- biantang serangga
yang mungkin tidak banyak ditemukan di Indonesia. Selain binatang- binatang
serangga terbang, masih banyak lagi binatang yang akan muncul akibat
kekeringan.
Upaya Penanggulangan Kekeringan
1. Menanam banyak pohon
Salah satu cara untuk dapat menanggulangi kekeringan adalah banyak menanam
pepohonan. Seperti yang kita tahu bahwa salah satu fungsi pohon adalah
menyerap dan kemudian menyimpan air di dalam akarnya. Suatu saat air yang
tersimpan di bawah akar pohon dan disebut dengan air tanah ini akan dapat
digunakan di kemudian hari ketika musim kemarau tiba. seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya bahwa dartah yang mempunyai banyak pohon akan lebih
banyak mempunyai air daripada daerah yang kurang pohon.
2. Membuat bendungan
Solusi kedua untuk menanggulangi kekeringan adalah dengan membuat
bendungan. Bendungan merupakan salah satu cara untuk membuat air sungai
tersimpan (terbendung) sehingga suatu saat dapat digunakan ketika masuarakat
kekurangan air. Bendungan juga digunakan untuk mengairi sawah.
3. Menggunakan air dengan sewajarnya
Dan salah satu solusi yang dapat kita lakukan dan dimulai dari diri sendiri adalah
menghemat penggunaan air. Air yang merupakan sumber daya alam harus kita
hemat dan penggunaannya hanya sewajarnya saja, jangan berlebihan.
Itulah beberapa upaya yang dapat kita lakukan ntuk menanggulangi adanya
kekeringan yang bisa mengancam kehidupan manusia dan bisa datang sewaktu-
waktu.
d. Gunung meletus
cunoastelumea.ro
Gunung meletus bisa terjadi karena endapan magma di dalam perut bumi yang
didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti
itulah gunung berapi bisa terbentuk. Letusan gunung berapi bisa merenggut
korban jiwa dan menghabiskan harta benda yang besar.
Gunung meletus merupakan salah satu bencana alam yang sangat dahsyat karena
diakibatkan meningkatnya aktivitas magma yang ada dalam perut bumi.
Jika gunung akan meletus maka dapat dideteksi dengan cara melihat aktivitas
perkembangannya, mulai dari siaga, waspada, awas dan hingga puncaknya yaitu
meletus.
Ketika suatu gunung meletus maka akan mengeluarkan berbagai macam material-
material yang ada di dalam bumi, mulai dari debu, batu, kerikil, awan panas,
kerikil hingga magmanya. Karena waktu terjadinya gunung meletus dapat
diprediksi, maka bisa diberi peringatan kepada warga agar segera mengungsi ke
tempat yang lebih aman.
Magma adalah cairan panas yang keluar dari dalam perut bumi dengan suhu yang
sangat tinggi, diperkirakan lebih dari 1000 derajat celcius. Magma yang sudah
keluar dalam perut bumi disebut lava.
Gunung meletus ternyata berdampak baik bagi masyarakat, karena 1-2 bulan
setelah terjadinya bencana tumbuh-tumbuhan menjadi lebih subur, karena debu
dan material-material yang dikeluarkan memiliki zat hara yang sangat tinggi.
Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara
lain :
1. Suhu di sekitar gunung naik.
2. Mata air menjadi kering
3. Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)
4. Tumbuhan di sekitar gunung layu
5. Binatang di sekitar gunung bermigrasi
Letusan gunung berapi tentu menimbulkan kerusakan-kerusakan lingkungan
seperti berikut:
Abu vulkanik dan awan panas yang mengancam keselamatan jiwa
makhluk hidup
Aliran lahar atau lava panas dapat menghanguskan apapun yang dilaluinya
serta mendangkalkan sungai,
Setelah dingin, bekas aliran lava ini akan membeku dan membatu.
Roboh atau musnahnya bangunan, jalan, jembatan dan sebagainya, akibat
aliran lava panas dan atau akibat gempa vulkanik yang menyertainya
Hasil letusan gunung berapi
Gas vulkanik
Gas yang dikeluarkan gunung berapi pada saat meletus. Gas tersebut
antara lain Karbon monoksida (CO), Karbon dioksida (CO2), Hidrogen
Sulfida (H2S), Sulfur dioksida (S02), dan Nitrogen (NO2) yang dapat
membahayakan manusia.
Lava dan aliran pasir serta batu panas
Lava adalah cairan magma dengan suhu tinggi yang mengalir dari
dalam Bumi ke permukaan melalui kawah. Lava encer akan mengalir
mengikuti aliran sungai sedangkan lava kental akan membeku dekat
dengan sumbernya. Lava yang membeku akan membentuk bermacam-
macam batuan.
Lahar
Lahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan material
lainnya. Lahar sangat berbahaya bagi penduduk di lereng gunung berapi.
Hujan Abu
Yakni material yang sangat halus yang disemburkan ke udara saat terjadi
letusan. Karena sangat halus, abu letusan dapat terbawa angin dan
dirasakan sampai ratusan kilometer jauhnya. Abu letusan ini bisa
menganggu pernapasan.
Awan panas
Yakni hasil letusan yang mengalir bergulung seperti awan. Di dalam
gulungan ini terdapat batuan pijar yang panas dan material vulkanik padat
dengan suhu lebih besar dari 600 °C. Awan panas dapat mengakibatkan
luka bakar pada tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki
dan juga dapat menyebabkan sesak napas.
Dampak dari gunung meletus :
1. Tercemarnya udara dengan abu gunung berapi yang mengandung
bermacam-macam gas mulai dari Sulfur Dioksida atau SO2, gas
Hidrogen sulfide atau H2S, No2 atau Nitrogen Dioksida serta beberapa
partike debu yang berpotensial meracuni makhluk hidup di sekitarnya.
2. Dengan meletusnya suatu gunung berapi bisa dipastikan semua aktivitas
penduduk di sekitar wilayah tersebut akan lumpuh termasuk kegiatan
ekonomi.
3. Semua titik yang dilalui oleh material berbahaya seperti lahar dan abu
vulkanik panas akan merusak permukiman warga.
4. Lahar yang panas juga akan membuat hutan di sekitar gunung rusak
terbakar dan hal ini berarti ekosistem alamiah hutan terancam.
5. Material yang dikeluarkan oleh gunung berapi berpotensi menyebabkan
sejumlah penyakit misalnya saja ISPA.
e. Pemanasan Global (Global Warming)
www.churchmilitant.com
Pemanasan global (Global warming) merupakan suatu proses meningkatnya
suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Secara umum Pemanasan Global
juga dapat diartikan sebagai peristiwa meningkatnya suhu rata-rata bumi yang
diakibatkan oleh meningkatnya penggunaan teknologi dan aktivitas manusia
sehingga menyebabkan meningkatnya gas-gas rumah kaca.
Global Warming memberikan dampak yang sangat luas dan memengaruhi
kehidupan semua penghuni bumi baik itu tumbuhan, hewan, maupun
manusia. Dampak pemanasan global dapat terjadi karena berbagai sebab terutama
dari kegiatan manusia dalam mengeksplorasi sumber daya alam secara berlebihan
dan dari beragam kegiatan manusia lainnya yang tidak memperdulikan kelestarian
bumi. Pemanasan Global sebenarnya sudah sejak lama terjadi, namun
pembicaraan mengenai masalah ini dirasa semakin ramai dan semakin menjadi
perhatian dunia sejak awal tahun 2000an. Hal tersebut karena berbagai kalangan
percaya bahwa Pemanasan Global memberikan dampak yang sangat luas pada
kehidupan di permukaan bumi.
Dampak yang ditimbulkan akibat pemanasan global yaitu:
1. Peningkatan permukaan laut
Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat,
sehingga volume air laun juga akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan
laut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar
Greenland, sehingga lebih memperbanyak volume air di laut. Haltersebutlah yang
melatarbelakangi tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 - 25 cm
selama abad ke-20 (1900-1999), kemudian para ilmuwan juga memprediksi
peningkatan permukaan air laut lebih lanjut sebesar 9 - 88 cm pada abad ke-21.
Perubahan tinggi muka laut akan sangat memengaruhi kehidupan di negara yang
memiliki banyak pantai. Kenaikan muka air laut sebesar 100 cm saja akan
menenggelamkan 17,5% daerah Bangladesh, 6% daerah Belanda, dan berbagai
wilayah lainnya termasuk Indonesia. Saat tinggi lautan mencapai muara sungai,
banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan. Negara-negara kaya akan
menghabiskan banyak dana untuk melindungi daerah pantai mereka, sedangkan
negara-negara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi warganya ke
daerah yang lebih tinggi.
2. Iklim mulai tidak stabil
Para ilmuwan memprediksi bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara
dari belahan Bumi utara akan memanas lebih dari bagian-bagian lain di Bumi.
Daerah-daerah yang awalnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan
mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang diselimuti
salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Suhu pada musim
dingin dan malam hari cenderung untuk meningkat. Musim tanam juga akan lebih
lama di beberapa area.
Daerah yang hangat akan menjadi lebih lembap hal tersebut disebabkan karena
lebih banyak air yang menguap dari lautan. Namun para ilmuwan belum yakin
apakah kelembapan tersebut akan menurunkan atau meningkatkan pemanasan
yang lebih dalam. Hal itu disebabkan karena uap air merupakan gas rumah kaca,
sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada atmosfer. Namun
uap air yang lebih banyak juga akan membuat awan yang lebih banyak, sehingga
akan memantulkan cahaya Matahari kembali ke angkasa luar yang selanjutnya
akan menurunkan proses pemanasan.
3. Produksi pertanian menjadi menurun
Akibat lain yang akan dirasakan dari pemanasan global ialah menurunnya
produksi pertanian. Hal ini tidak terlepas dari dampak pemanasan global yang
membuat iklim tidak stabil. Tidak stabilnya iklim akan membuat lamanya musim
hujan dan kemarau menjadi sulit diprediksi.
Lama tidaknya curah hujan ini akan mengganggu produksi pertanian yang ada.
Misalnya di Bagian Selatan Kanada, ketidakstabilan iklim membuat musim hujan
di Kanada lebih lama dibanding biasanya hal tersebut menyebabkan lebih
lamanya masa tanam. Sehingga produksi pertanian di Bagian Selatan Kanada akan
menjadi lebih maksimal karena masa tanam yang lebih panjang. Namun dibelahan
bumi lain misalnya di benua Afrika, akan mengalami masa kekeringan dan musim
tanam yang lebih singkat. Sehingga hal ini akan menyebabkan produksi pertanian
menjadi turun.
4. Dampak Sosial, Ekonomi dan Politik
Dampak lainnya yang akan dirasakan akibat pemanasan global terjadi pada sektor
sosial, ekonomi dan politik. Kebakaran hutan, banjir dan becana angin topan,
membawa kerugian yang sangat besar bagi negara. Bencana-bencana ini
memunculkan dampak sosial seperti perubahan mata pencaharian penduduk
terutama di daerah pertanian, hal tersebut karena perubahan iklim menyebabkan
kurangnya masa panen. Karena berkurangnya masa panen hasil panen pun
menjadi berkurang sehingga para petani mencari mata pencaharian lain yang tidak
tergantung pada iklim, sehingga menimbulakan terjadinya urbanisasi besar-
besaran.
5. Topan Siklon Tropis
Topan siklon tropis merupakan salah satu dari akibat pemanasan global. Menurut
Jan Egeland Koordinator Bantuan PBB, mengatakan bahwa topan yang telah
terjadi sejak tahun 1960 dan merusak kehidupan orang Amerika ini, merupakan
akibat pemanasan global. Pernyataan ini diperkuat beberapa ilmuwan lainnya
yang mengatakan bahwa topan siklon tropis terbentuk akibat gejolak di atas laut
diakibatkan oleh kenaikan temperatur yang merupakan dampak pemanasan global.
6. Berkurangnya Sumber Daya Air
Akibat pemanasan global yang berikutnya ialah berkurangnya persediaan sumber
daya air. Perubahan suhu yang terjadi akibat perubahan iklim dapat menyebabkan
perubahan curah hujan serta menyebabkan pergeseran vegetasi di daerah hulu
sungai. Hal tersebut kemudian mempengaruhi ketersediaan air dan limpasan
permukaan air tanah.
7. Krisis Energi
Karena cuaca yang semakin panas, pengguna alat listrik untuk kebutuhan
menetralisir suhu di dalam rumah, kantor dan ruangan lainnya semakin
meningkat. Misalnya kita menggunakan AC dan kipas angin untuk mendinginkan
suhu. Akibatnya, pasokan listrik yang semakin besar dan seandainya pasokan
listrik tidak dapat terpenuhi maka krisis energi menjadi malapetaka baru bagi
umat manusia.
f. Angin Topan atau Angin puting beliung
versesofuniverse.blogspot.com
Angin puting beliung merupakan angin yang berputar dengan kecepatan yang
sangat tinggi dan bergerak secara garis lurus dengan durasi maksimal 5 menit.
Di Indonesia bencana ini biasa disebut dengan puting beliung atau angin lesus,
tetapi jika di Amerika disebut Tornado.
Bencana angin puting beliung belum dapat diprediksi karena teknologi yang
kurang memadai. Tetapi jika di Amerika bencana topan sudah dapat diprediksi
kapan terjadinya dan dimana tempatnya sehingga dapat menghimbau warga agar
segera untuk mengungsi. Adapun beberapa penyebab angin topanantara lain
sebagai berikut:
1. Perbedaan tekanan
Angin topan biasa terjadi karena disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara
dalam suatu sistem cuaca. Tekanan udara yang berbeda ini membentuk suatu
pusaran dalam suatu sistem cuaca. Angin topan lebih sering terjadi di samudera
karena tekanan udaranya lebih berbeda dibandingkan dengan yang ada
di ekosistem darat. biasanya, angin topan lebih berpotensi terjadi ketika musim
kemarau di siang hari. hal ini karena pada waktu itu suhu sedang mencapai
puncaknya, sementara di dalam samudera tidak ada yang mengimbanginya.
Dengan demikian, angin topan menjadi peristiwa yang biasa terjadi di daerah
samudera.
2. Suhu udara yang sangat panas
Angin topan juga terjadi ketika suhu udara sangat panas, tepatnya pada siang hari.
pada saat tengah hari, ketika udara menjadi sangat panas, maka lapisan atmosfer
bumi juga akan menerima suhu panas yang lebih besar, namun tekanan udaranya
rendah. Karena hal itulah maka akan terjadi perpindahan tekanan udara dari
tempat yang mempunyai suhu rendah menuju ke tempat yang mempunyai suhu
tinggi. peristiwa ini akan membentuk sebuah pusaran angin yang kita kenal
sebagai angin topan.
3. Penguapan air laut yang berjumlah besar
Angin topan lebih banyak terjadi di lautan daripada di daratan, terlebih di kawasan
samudera yang dekat dengan garis khatulistiwa namun tidak terlalu dekat.
Beberapa samudera yang notabene sering terjadi angin topan adalah di samudera
Pasifik dan Samudera Atlantik. Ketika tengah hari, maka suhu akan mencapai
lebih dari batas normal yakni sebesar 27 derajat naik sedemikian rupa. Hal ini
secara otomatis akan menyebabkan permukaan laut memiliki suhu yang lebih
tinggi daripada suhu di bawah laut. Hal tersebutlan yang memicu terjadinya
penguapan yang sangat besar dan juga sangat cepat. Pada proses penguapan
tersebut juga terjadi proses pembekuan, sehingga akan menyebabkan pusaran air
yang mempunyai kecepatan tinggi.
4. Pusaran angin yang terjadi berjam- jam
Terbentuknya angin topan juga karena disebabkan adanya pusaran angin yang
telah berlangsung selama beberapa jam. Angin topan yang terjadi di Indonesia
dikenal juga sebagai angin badai. Biasanya angin ini datang dengan mendadak.
Sebelum terbentuk angin topan atau angin badai ini, biasanya terjadi proses
pembentukan pusaran angin yang berlangsung selama beberapa jam. Dengan
adanya tanda yang telah berlangsung selama berjam- jam inilah seharusnya angin
topan sudah bisa diantisipasi agar tidak menimbulkan korban jiwa dan juga
kerusakan berat. Terlebih lagi sudah ada alat- alat canggih semacam satelit yang
bisa mendeteksi keberadaan angin topan lebih tepat. Dengan adanya prediksi
terjadinya angin topan, maka pencegahan terhadap angin topan secara lebih dini
dapat dilakukan.
Dampak Terjadinya Angin Topan
1. Bidang perhubungan
Dampak dari angin topan yang pertama mengenai bidang perhubungan. Karena
angin topan kebanyakan terjadi di tengah lautan, maka sangat erat hubungannya
dengan kegiatan perhubungan yang notabene merupakan hubungan antara wilayah
satu negara dengan negara lainnya. Angin topan tidak hanya mempengaruhi
bidang transportasi laut saja, namun juga bidang transportasi darat dan juga udara.
Karena tekanan udara dan juga angin yang tidak stabil, maka untuk penerbangan
tentu akan ditunda karena jadwal penerbangan sangat rentan dengan yang
namanya cuaca. Pesawat menjadi tidak aman apabila terbang dalam cuaca yang
tidak stabil. Untuk transportasi darat, angin topan jelas mempengaruhi kelancaran
transportasi darat karena dapat membuat kondisi darat menjadi porak poranda dan
bisa menumbangkan pohon- pohon yang ada di daratan. Sementara untuk
transportasi laut, keberadaan angin topan sudah tidak diragukan lagi untuk dapat
mempengaruhi kelancaran transportasi. Kapal- kapal yang melintas tersebut jelas
bisa tergulung oleh ombak yang bisa mencapai tinggi bermeter- meter.
2. Bidang telekomunikasi
Dampak angin topan yang selanjutnya mempengaruhi bidang telekomunikasi.
Telekomunikasi bisa berjalan lancar dengan bantuan satelit. Apabila keberadaan
satelit menjadi terganggu maka sistem komunikasi juga akan terganggu. Adanya
tekanan udara yang berbeda dan angin kencang juga bisa mempengaruhi atmosfer
bumi (baca: manfaat atmosfer bumi), terutama di lapisan ionosfer dimana
terjadinya perpindahan gelombang elektronik dari berbagai alat komunikasi,
televisi dan juga radio. Maka dari itulah jika ada hujan deras disertai dengan petir
dan juga kilat, kita dihimbau untuk tidak menyalakan televisi supaya tidak ada
sesuatu hal yang tidak diinginkan.
3. Bidang pariwisata
Selanjutnya dampak angin topan mempengaruhi bidang pariwisata. Dampak dari
angin topan ini paling banyak mempengaruhi di bidang pariwisata. Bidang
pariwisata menonjolkan keindahan alam yang dapat dinikmati oleh wisatawan.
Namun ketika angin topan menyerang, maka akan menimbulkan berbagai
kerusakan yang membuat lingkungan menjadi tidak indah lagi. Selain tidak indah
juga dapat menimbulkan berbagai macam marabahaya bagi para wisatawan.
Sektor pariwisata yang terkena dampaknya bukan hanya pariwisata laut saja,
namun juga pariwisata darat.
4. Bidang pertanian
Selanjutnya ada di bidang pertanian. Kita mengetahui bahwa rata- rata pertanian
terjadi di area darat, meskipun ada beberapa pertanian yang terjadi di wilayah
lautan seperti pertanian rumput laut, dan tumbuh- tumbuhan laut yang lainnya.
Wajar saja apabila terjadinya angin topan dapat mengganggu kelangsungan
bidang pertanian. Kecepatan angin yang ideal rata- rata adalah 19 hingga 35 km
per jamnya. Dengan kecepatan yang demikian maka akan terjadi penyerbukan
yang sempurna. Sementara itu angin topan mempunyai kecepatan yang sangat
kencang dan juga kekuatan yang sangat besar. Hal ini jelas akan mengganggu
penyerbukan dan membuat pertanian menjadi gagal panen. Selain membuat
pertanian gagal panen, angin topan juga akan merusak lahan pertanian sehingga
menjadi sulit untuk digunakan atau ditanami.
Tanda- tanda Datangnya Angin Topan
1. Terjadinya peningkatan suhu yang sangat drastic
Tanda pertama yang terjadi ketika akan terjadi angin topan adalah meningkatnya
suhu di sekitar kita dengan sangat drastis. Hal ini bisa kita rasakan karena
peningkatan suhu akan membuat badan menjadi panas dan juga terasa gerah.
Ketika peningkatan suhu ini terjadi secara tiba- tiba, berarti akan ada sesuatu yang
tidak beres terjadi. Maka dari itulah peningkatan suhu drastis dan terjadi dengan
tiba- tiba patut untuk kita waspadai.
2. Burung dan binatang lainnya bergerak menjauhi laut
Tanda kedua adalah adanya perilaku dari binatang- binatang tertentu. Sudah
menjadi hal yang wajar apabila menjelang terjadinya bencana alam, kita
mendapati perilaku yang ganjil dari beberapa binatang. Hal ini karena binatang
jauh lebih peka daripada manusia mengenai panca indera mereka. Adalah hal
yang wajar apabila binatang mengetahui lebih dulu tentang akan terjadinya
peristiwa alam daripada manusia. maka dari itulah manusia perlu juga untuk
mengamati perilaku binatang. Salah satu tanda yang terjadi menjelang datangnya
angin topan adalah perilaku beberapa bianatang yang terlihat menjauhi lautan
secara berbondong- bondong. Binatang ini misalnya burung, dan lain sebagainya.
Ketika melihat perilaku yang tidak wajar seperti ini, sebaiknya kita mengikuti
jejak binatang tersebut dengan mengikutinya menjauhi area lautan.
3. Adanya angin dengan kecepatan yang sangat cepat
Tanda yang selanjutnya menjelang terjadinya angin topan adalah munculnya suatu
angin yang mempunyai kecepatan tinggi. Angin- angin tersebut tidak hanya
berkekuatan tinggi saja, namun juga memiliki sifat panas dan juga kering,
sehingga ketika badan kita diterpa olehnya maka akan timbul rasa yang tidak
nyaman sama sekali. Angin yang bersifat kering dan juga panas ini akan menjadi
salah satu tanda- tanda terjadinya angin topan. Maka dari itulah ketika tanda ini
terjadi dan dibarengi dengan tanda yang telah disebutkan sebelumnya, maka kita
harus sudah siap siaga dan waspada akan terjadinya angin topan.
Upaya Penanggulangan Angin Topan
1. Membuat bangunan dengan pondasi yang dalam dan kuat
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meminimalisir dampak buruk
terjadinya angin topan adalah membuat pondasi yang dalam dan juga kuat.
Terutama di daerah- daerah yang rawan akan bencana alam angin topan ini.
Mengapa pondasi harus dalam dan juga kuat? Agar lebih kokoh tentunya. Hal ini
terutama harus dilakukan pada daerah yang mempunyai resiko terkena angin
topan yang tinggi. mengingat seperi yang telah disebutkan diatas bahwasannya
angin topan dapat dengan mudah mengangkat atap bangunan, dan bahkan
mengangkat dasar atau pondasi bangunan hingga bergeser dari tempatnya.
2. Pelatihan mitigasi bencana angin topan
Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir dampak buruk
terjadinya angin topan adalah melakukan pelatihan atau mitigasi bencana angin
topan bagi warga masyarakat. Terutama warga masyarakat yang berada di daerah
rawan angin topan. Hal ini tentu akan sangat berguna sebagai upaya pertahanan
diri terhadap angin topan, serta untuk melatih diri mengenai tindakan yang paling
tepat yang harus dilakukan ketika terjadi angin topan.
3. Tidak membangun bangunan di tempat yang rawan angin topan
Upaya yang paling aman diantara yang lainnya adalah menghindari daerah yang
rawan terjadi angin topan untuk digunakan sebagai daerah pemukiman. Namun
hal ini sulit untuk dilakukan, mengingat angin topan dapat berpotensi terjadi di
daerah mana saja yang sekiranya dekat dengan garis khatulistiwa. Jadi upaya ini
merupakan upaya yang paling aman, namun juga merupakan upaya yang paling
sulit untuk dilakukan mengingat sebuah tempat sangat dibutuhkan untuk
melakukan berbagai macam aktivitas.
4. Memasang alat pendeteksi terjadinya angin topan
Langkah yang satu ini merupakan sebuah langkah untuk mengantisipasi terjadinya
dampak buruk serta korban jiwa yang banyak, yakni memasang alat pendeteksi
terjadinya angin topan. Angin topan merupakan salah satu bencana alam yang
berbahaya. maka dari itulah keberadaannya haruslah sangat diwaspadai. Ketika
alat pendeteksi angin topan sudah menggapai tanda- tanda terjadinya angin topan,
maka masyarakat di daerah yang terkena angin topan tersebut harus segera
mengungsi, supaya masyarakat lebih terkondisikan dan jauh dari marabahaya.
g. Badai Tropis (Siklon Tropis)
met043.wordpress.com
Badai tropis atau siklon tropis adalah badai sirkuler yang menimbulkan angin
kencang yang mampu merusak daerah sekitar 250 mil dari pusatnya.
Siklon tropis menyebabkan kerusakan oleh angin kencang, gelombang badai dan
hujan lebat. Gelombang badai adalah naiknya permukaan laut sepanjang pantai
secara cepat karena angin menggerakkanya ke pantai.
DAMPAK SIKLON TROPIS
Dampak Langsung
Yang dimaksud sebagai dampak langsung siklon tropis adalah dampak yang
ditimbulkan oleh siklon tropis terdapat daerah-daerah yang dilaluinya. Ini dapat
berupa gelombang tinggi, gelombang badai atau storm surge yang berupa naiknya
tinggi muka laut seperti air pasang tinggi yang datang tiba-tiba, hujan deras serta
angin kencang.
Contoh ketika suatu wilayah di Indonesia mengalami dampak langsung
keberadaan siklon tropis adalah ketika terjadi peristiwa langka yaitu tumbuh
siklon tropis Kirrily di atas Kepulauan Kai, Laut Banda, pada 27 April 2009.
Kirrily menyebabkan hujan lebat dan storm surge di wilayah ini. Tercatat puluhan
rumah rusak dan puluhan lainnya terendam, jalan raya rusak, dan gelombang
tinggi terjadi dari 26 hingga 29 April. Curah hujan tercatat per 24 jam yang
tercatat adalah di Tual adalah sebanyak 20mm, 92mm dan 193mm, masing-
masing untuk tanggal 27, 28 dan 29 April 2009.
Dampak Tidak Langsung
1. Daerah pumpunan angin.
Siklon tropis yang terbentuk di sekitar perairan sebelah utara maupun
sebelah barat Australia seringkali mengakibatkan terbentuknya daerah
pumpunan angin di sekitar Jawa atau Laut Jawa, NTB, NTT, Laut Banda,
Laut Timor, hingga Laut Arafuru. Pumpunan angin inilah yang
mengakibatkan terbentuknya lebih banyak awan-awan konvektif penyeab
hujan lebat di daerah tersebut.
Dilihat dari citra satelit, daerah pumpunan angin terlihat sebagai daerah
memanjang yang penuh dengan awan tebal yang terhubung dengan
perawanan siklon tropis, sehingga terlihat seolah-olah siklon tropis
tersebut mempunyai ekor. Itulah sebabnya daerah pumpunan angin ini
seringkali disebut sebagai ekor siklon tropis.
Contoh kasus ketika Indonesia terkena ekor siklon tropis adalah pada saat
terjadi siklon tropis George (2 Maret 2007) yang mengakibatkan adanya
daerah pumpunan angin yang memanjang dari Jawa TImur hingga ke Nusa
Tenggara Timur. Curah hujan yang tercatat pada saat itu di Ruteng,
Waingapu, Rote, Kupang berturut-turut adalah sebanyak 172 mm, 52 mm,
78 mm, 73 mm.
2. Daerah belokan angin
Adanya siklon tropis di perairan Samudra Hindia Tenggara kadangkala
menyebabkan terbentuknya daerah belokan angin di sekitar Sumatra
bagian Selatan atau Jawa bagian Barat. Daerah belokan angin ini juga
dapat mengakibatkan terbentuknya lebih banyak awan-awan konvektif
penyebab hujan lebat di daerah tersebut.
h. Wabah Penyakit
citizen6.liputan6.com
Wabah adalah suatu istilah umum untuk menyebut kejadian tersebarnya penyakit
pada daerah yang luas dan pada banyak orang.
Wabah dipelajari dalam epidemiologi. Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani
epi berarti pada dan demos berarti rakyat adalah penyakit yang timbul sebagai
kasus baru pada suatu populasi tertentu manusia, dalam satu periode waktu
tertentu. Dengan kata lain epidemi adalah wabah yang terjadi lebih cepat daripada
yang diduga.
Penyebab wabah penyakit
Secara umum penyebab wabah dikelompokkan sebagai berikut:
1. Toksin (kimia & biologi).
2. Infeksi (virus, bakteri, protozoa dan cacing)
Wabah penyakit menular dapat menimbulkan dampak kepada masyarakat yang
sangat luas meliputi:
Jumlah orang sakit, bila wabah tidak dikendalikan maka dapat menyerang
masyarakat dalam Jumlah yang sangat besar, bahkan sangat dimungkinkan
wabah akan menyerang lintas negara bahkan lintas benua.
Jumlah kematian, apabila jumlah penderita tidak berhasil dikendalikan,
maka jumlah kematian juga akan meningkat secara tajam, khususnya
wabah penyakit menular yang masih relatif baru seperti Flu Burung dan
SARS.
Aspek ekonomi, dengan adanya wabah maka akan memberikan dampak
pada merosotnya roda ekonomi, sebagai contoh apabila wabah flu burung
benar terjadi maka triliunan aset usaha perunggasan akan lenyap. Begitu
juga akibat merosotnya kunjungan wisata karena adanya travel warning
dari beberapa negara maka akan melumpuhkan usaha biro perjalanan,
hotel maupun restoran.
Aspek politik, bila wabah terjadi maka akan menimbulkan keresahan
masyarakat yang sangat hebat, dan kondisi ini sangat potensial untuk
dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu guna menciptakan kondisi tidak
stabil
Upaya Mitigasi dan Pengurangan Bencana
1. Menyiapkan masyarakat secara luas termasuk aparat pemerintah
khususnya di jajaran kesehatan dan lintas sektor terkait untuk memahami
risiko bila wabah terjadi serta bagaimana cara-cara menghadapinya bila
suatu wabah terjadi melalui kegiatan sosialisasi yang berkesinambungan.
2. Menyiapkan produk hukum yang memadai untuk mendukung upaya
pencegahan, respon cepat serta penanggulangan bila wabah terjadi.
3. Menyiapkan infrastruktur untuk upaya penangulangan seperti sumberdava
manusia yang profesional, sarana pelayanan kesehatan, sarana komunikasi,
transportasi, logistik serta pembiayaan operasional.
4. Upaya penguatan surveilans epidemiologi untuk identifikasi factor risiko
dan menentukan strategi intervensi dan penanggulangan maupun respon
dini di semua jajaran.
5. Pengendalian faktor risiko.
6. Deteksi secara dini.
7. Merespon dengan cepat.
Macam-macam bencana alam yang disebabkan oleh manusia dan
akibatnya
a. Banjir
bencana-kesehatan.net
Banjir adalah bencana alam yang diakibatkan oleh curah hujan yang cukup
tinggi dengan tidak diimbangi dengan saluran-saluran pembuangan air
yang memadai, sehingga banjir dapat merendam berbagai wilayah-wilayah
yang cukup luas.
Pada umumnya banjir terjadi karena luapan sungai yang tidak mampu
menghadang derasnya air yang datang sehingga menyebabkan jebolnya
sistem perairan disuatu daerah.
Banjir juga diakibatkan oleh manusia itu sendiri karena membuang
sampah sembarangan ke saluran-saluran pembuangan air dan menebang
pohong-pohon secara liar, pohon bermanfaat sebagai penyerap air dikala
datangnya hujan.
Secara umum, penyebab terjadinya banjir karena perilaku manusia dalam
kehidupan sehari-hari, antara lain :
a. Pendangkalan sungai,
b. Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,
b. Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat,
d. Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai
mapupun
e. Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.
f. Pembuatan tanggul yang kurang baik,
Banjir dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa:
a. Menghambat transportasi darat
b. Sulitnya mendapatkan air bersih
c. Rusaknya areal pemukiman penduduk,
d. Rusaknya areal pertanian
e. Rusaknya sarana dan prasarana penduduk.
f. Timbulnya penyakit-penyakit
Mengantisipasi Bencana Banjir
Membuat tembok untuk penahan serta tanggul-tanggul di sepanjang
sungai. Tembok ini berguna untuk mencegah agar air tidak masuk hingga
ke daratan.
Jangan menebang hutan sembarangan. Salah satu fungsi dari pohon adalah
menyerap air dan menahan erosi. Jika tidak ada pohon maka air tidak akan
terserap pula. Selain banjir, menebang phon juga bisa menyebabkan
terjadinya tanah longsor.
Jangan membangun bangunan di tempat yang menjadi lokasi penyerapan
air.
Membangun berbagai drainase alternative untuk mencegah air yang
meluap pada sungai.
Jika sungai sudah dirasa dangkal, harus secepatnya di keruk dasarnya agar
sungai kembali dalam.
Membersihkan seluruh aliran sungai dan gorong-gorong dari sampah yang
menjadi penyebab tersumbat nya sungai.
c. Kebakaran Hutan
cikalnews.com
Kebakaran hutan terjadi bisa dikaitkan oleh alam itu sendiri, bisa juga dikaitkan
oleh ulah tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung jawab.
Jika kebakaran hutan sampai terjadi maka cukup sulit untuk memadamkannya,
karena luasnya daerah yang terbakar dan lokasinya yang jauh dari tempat
penanggulangan bencana.
Bahaya yang timbul karena kebakaran hutan adalah asap yang dihasilkan dapat
merusak pernapasan.
Kebakaran hutan secara liar adalah kebakaran yang terjadi di alam liar. Jika
bencana tersebut disebabkan oleh alam itu sendiri, kemungkinan karena petir yang
menyambar.
Jika ulah manusia, maka bisa dipastikan karena keserakahan manusia dalam
membuka lahan tanpa melihat akibat yang ditimbulkan.
Berikut adalah beberapa dampak kebakaran hutan bagi lingkungan.
1. Terancamnya habitat flora dan fauna
Hutan merupakan tempat tinggal bagi berbagai macam jenis flora dan fauna.
Selain menjadi tempat tinggal, hutan juga menjadi tempat mencari makan dan
tempat berlangsungnya kehidupan flora dan fauna. Jika hutan terbakar maka
lingkungan tempat berkembangbiaknya flora dan fauna akan rusak. Lebih jauh
lagi, rusaknya habitat atau tempat hidup akan mempengaruhi kelangsungan hidup
flora dan fauna yang tinggal di dalam hutan.
2. Terancamnya keanekaragaman hayati
Setelah habitat flora dan fauna terancam, selanjutnya adanya keanekaragaman
hayati juga akan terancam. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa hutan
adalah tempat tinggal bermacam- macam hewan dan tumbuhan. Berbagai spesies
hewan dan tumbuhan berada di dalamnya, baik itu spesies endemik maupun
spesies lagi. Ketika hutan terbakar maka mereke akan kehilangan tempat
berlindung. Jika sudah kehilangan tempat berlindung, hewan dan tumbuhan
langka lama- kelamaan juga akan mati. Matinya berbagai spesies tersebut akan
mengurangi keanekaragaman hayati di Indonesia yang tadinya amat sangat
beragam jenisnya.
4. Terganggunya keseimbangan ekosistem
Dampak selanjutnya yakni terganggunya keseimbangan ekosistem. Ekosistem
dapat terganggu keseimbangannya karena peran hutan sebagai penyeimbang
tersebut sudah tidak ada lagi. Hutan sudah rusak karena terbakar. Pohon- pohon
yang tumbuh di hutan telah mati. Pohon- pohon yang biasanya mengurangi polusi
udara dan menyimpan cadangan air sudah tidak ada lagi. Jika sudah terjadi
demikian, maka ekosistem tidak akan bisa seimbang lagi
5. Terjadi erosi tanah
Hutan memang memiliki banyak fungsi. Satu lagi fungsi hutan yaitu menahan
erosi. Bagaimana hutan bisa menahan erosi? Hal ini sekali lagi berhubungan
dengan pepohonan yang tumbuh di hutan. Rimbunnya daun- daun pepohonan
dapat menjadi kanopi alami yang melindungi tanah dari derasnya air hujan.
Air hujan yang jatuh ke bumi mengandung tenaga potensial. Jika tenaga tersebut
cukup besar maka bisa mengikis permukaan tanah. Jika hutan terbakar, maka
tidak ada lagi pohon yang melindungi tanah dari besarnya energi potensial pada
hujan sehingga terjadilah pengikisan oleh air atau lebih dikenal dengan tanah.
6. Menurunnya kualitas dan kuantitas sumber daya air
Seperti yang kita ketahui bahwa hutan merupakan tempat sumber mata air. Ketika
hutan terbakar, pohon- pohon mati dan tidak ada lagi yang bisa menyimpan
cadangan air di dalam tanah. Jika sudah demikian, kuantitas air akan berkurang
drastis dan dapat menimbulkan bencana kekeringan saat musim kemarau.
Manusia akan kekurangan air untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari, apalagi air
merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup (baca : Cara Menjaga
Kelestarian Air).
7. Timbulnya kabut asap dan polusi udara
Setiap kali terjadi kebakaran hutan maka akan menimbulkan kabut asap. Kabut
asap akan semakin tebal jika wilayah hutan yang terbakar semakin luas. Kabut
asap ini menimbulkan polusi udara dan mengurangi jarak pandang. Berkurangnya
jarak pandang dapat mengganggu aktivitas manusia dan dapat menimbulkan
kecelakaan lalu lintas.
Selain itu kabut asap menyebabkan timbulnya berbagai jenis penyakit seperti
gangguan saluran pernapasan atau ISPA, penyumbatan paru paru, serta iritasi
pada mata dan kulit. Bukan hanya manusia yang merasakan akibat dari kabut asap
tersebut, hewan- hewan terutama yang tinggal di hutan bisa saja mati karena
terkontaminasi asap.
8. Meningkatnya resiko pemanasan global
Asap dan karbon dioksida yang dihasilkan oleh bencana kebakaran hutan akan
memperparah pemanasan global. Karbon dioksida yang dihasilkan asap kendaraan
saja belum diserap secara maksimal oleh pepohonan, tetapi malah diperparah
dengan matinya pepohonan dan produksi gas karbondioksida karena kebakaran
hutan. Jika kebakaran hutan terus menerus terjadi dan meliputi wilayah yang
sangat luas maka akan mempengaruhi iklim global. Perubahan musim menjadi
tidak menentu dan menyulitkan manusia itu sendiri.
Menanggulangi Kebakaran Hutan
Inventarisasi lokasi yang diprediksi memiliki tingkat kebakaran hutan
yang tinggi
Inventarisasi faktor-faktor penyebab kebakaran hutan
Mempersiapkan regu pemadam kebakaran ketika kebakaran terjadi
Membuat prosedur tetap sebagai acuan jika terjadi kebakaran hutan.
Pengadaan saran dan prasarana penanggulangan kebakaran hutan.
d. Nuklir
azhiem.blogspot.com
Kecelakaan Nuklir atau Kebocoran nuklir adalah dampak yang paling ditakutkan
dibalik manfaaat energi nuklir bagi manusia. Dalam catatan sejarah manusia
terdapat kejadian kecelakan nuklir terbesar di dunia di antaranya adalah
kecelakaan Chernobyl, Three Mile Island Amerika dan mungkin di Fukushima
Jepang. Karena nuklir adalah pengembangan dari manusia, oleh karena itu
bencana nuklir masuk dalam ketegori bencana yang diakibatkan oleh tangan
manusia.
Kebocoran nuklir terjadi ketika sistem pembangkit tenaga nuklir atau kegagalan
komponen menyebabkan inti reaktor tidak dapat dikontrol dan didinginkan
sehingga bahan bakar nuklir yang dilindungi – yang berisi uranium atau
plutonium dan produk fisi radioaktif – mulai memanas dan bocor. Sebuah
kebocoran dianggap sangat serius karena kemungkinan bahwa kontainmen reaktor
mulai gagal, melepaskan elemen radioaktif dan beracun ke atmosfir dan
lingkungan. Dari sudut pandang pembangunan, sebuah kebocoran dapat
menyebabkan kerusakan parah terhadap reaktor, dan kemungkinan kehancuran
total.
Dampak Bencana Nuklir Pada Kesehatan Manusia
Kecelakaan ini memiliki dampak jangka pendek dan jangka panjang yang
berbahaya bagi manusia. Dampak kesehatan, ekonomi, sosial dan psikologis dapat
terjadi bagi manusia yang tertimpa.
Sebenarnya mekanisme pertahan tubuh manusia dapat melindungi diri dari
kerusakan sel akibat radiasi maupun pejanan zat kimia berbahaya lainnya. Namun
radiasi pada jumlah tertentu tidak bisa ditoleransi oleh mekanisme pertahanan
tubuh itu. Proses ionisasi pada sel-sel tubuh karena proses radiasi dapat merusak
sel-sel dan organ tubuh yang menimbulkan berbagai manifestasi.
Berat ringannya dampak radiasi nuklir bagi kesehatan tergantung beberapa faktor.
Faktor tersebut meliputi jumlah kumulatif radiasi yang terpapar, jarak dengan
sumber radiasi dan lama paparan radiasi.
Berikut adalah cara mengatasi radiasi nuklir:
o Tutup semua jendela dan pintu
o Tutup semua fasilitas yang bisa membawa udara dari luar seperti
penyejuk ruangan (airco) atau lubang ventilasi.
o Tinggal di kamar yang tidak berjendela atau ruang bawah tanah
adalah yang paling aman
o Jangan lupa bawa senter, radio atau televisi dengan baterai, kotak
kesehatan, makanan dan air (kemasan atau kaleng), serta obat-
obatan
o Jangan keluarkan binatang piaraan (tinggal di dalam)
o Jemur pakaian di dalam
o Pantau situasi dengan mendengarkan pemancar televisi atau radio
bencana (lokal)
BAB IIIPENUTUPAN
A. Kesimpulan
Bencana alam dari faktor alam memang tidak bisa kita pungkiri keadaanya, jika
Tuhan sudah berkehendak, kita tidak bisa mencegahnya. Kita sebagai manusia
diciptakan untuk merawat dan menjaga bumi itu sendiri. Jadi kita sebagai manusia
harus bisa menjaga alam sekitar, dan berupaya untuk menanggulangi dan
mencegah bencana alam yang disebabkan oleh kita sendiri.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
https://ilmugeografi.com/bencana-alam/bencana-tsunami/amp
https://ilmugeografi.com/bencana-alam/tanah-longsor
https://ilmugeografi.com/bencana-alam/kekeringan
https://pasberita.com/pengertian-macam-macam-bencana-alam/#Pengertian_Bencana_Alam
https://www.muttaqin.id/2017/10/bencana-alam-akibat-ulah-manusia-banjir-longsor.html
http://muldanboy15.blogspot.co.id/2014/11/a_3.htmlhttps://id.wikipedia.org/wiki/Letusan_gunung
http://www.materidosen.com/2016/12/12-dampak-utama-pemanasan-global.html
https://ilmugeografi.com/bencana-alam/angin-topan
http://web.meteo.bmkg.go.id/id/component/content/article/37-siklon-tropis/274-dampak-siklon-tropis
http://atsalramadhan.blogspot.co.id/p/blog-page.html
http://muhsholeh.blogspot.co.id/2012/03/karakteristik-dan-penanggulangan_4426.html
https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/dampak-kebakaran-hutan