44
PEMERINTAH KOTA PARIAMAN
BAB IIRencana Strategis dan Target Kinerja Yang Ditetapkan.
LAKIP BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN_2017
45
44
PEMERINTAH KOTA PARIAMAN
RENCANA STRATEGIS DAN TARGET KINERJA YANG DITETAPKAN
2.1 RENCANA STRATEGIS BAPPEDA TAHUN 2013-2018
2.1.1 Visi Bappeda Kota Pariaman
Penetapan visi, sebagai bagian dari perencanaan strategis merupakan suatu langkah
penting dalam perjalanan suatu organisasi. Visi tidak hanya penting pada waktu
perencanaan disusun, tetapi juga pada kehidupan organisasi selanjutnya. Visi bukan hanya
mimpi atau serangkaian harapan, tetapi suatu komitmen dan upaya merancang dan
mengelola perubahan untuk mencapai tujuan.
Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) sebagai
bagian integral dari Pemerintah Kota Pariaman, yang memiliki tugas pokok dan fungsi
dalam perencanaan pembangunan memiliki peran dan posisi strategis dalam kerangka
pencapaian visi pembangunan jangka menengah Kota Pariaman tahap ketiga:
“Pariaman Sebagai Kota Tujuan Wisata Dan Ekonomi Kreatif Berbasis Lingkungan,
Budaya Dan Agama.”
Dalam kerangka tersebut, keberadaan Bappeda menjadi penentu dan pengendali
dari pencapaian visi kota, sehingga dalam perumusan visinya harus mencerminkan upaya
pencapaian visi dan misi pemerintah kota. Untuk menjadikan Bappeda yang visioner
tentu banyak aspek yang harus menjadi perhatian, karena hal ini berkaitan dengan
keberadaannya sebagai lembaga teknis yang bergerak dibidang perencanaan
pembangunan dan menjadi lokomotif pembangunan di kota Pariaman.
Berdasarkan uraian di atas, untuk mendukung visi Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pariaman 2013-2018 maka rumusan visi yang ingin
dicapai Bappeda untuk 5 (lima) tahun mendatang adalah:
”MEWUJUDKAN BAPPEDA SEBAGAI LEMBAGA PERENCANAAN PEMBANGUNAN
YANG PARTISIPATIF, PROFESIONAL, INOVATIF DAN AKUNTABEL DALAM
MEMANTAPKAN KOTA PARIAMAN SEBAGAI KOTA TUJUAN WISATA DAN
EKONOMI KREATIF”.
Visi diatas mengandung suatu makna yang mendalam pada instansi dan staf
Bappeda yang merupakan lembaga perencanaan yang ada di daerah. Institusi yang
professional menggambarkan bahwa suatu lembaga yang memiliki SDM yang berkualitas
LAKIP BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN_2017
46
45
PEMERINTAH KOTA PARIAMAN
dengan skill perencanaan yang mumpuni untuk menjawab tantangan perubahan
lingkungan. SDM yang dimiliki harus dapat terus meningkatkan keahliannya dibidang
perencanaan sehingga menjadi tulang punggung yang kuat untuk menentukan masa
depan lembaga yang menaunginya serta daerah pada umumnya. Perencanaan dan
pengendalian yang partisipatif menggambarkan bahwa dalam melakukan perencanaan
dan pengendalian selalu melibatkan komponen-komponen stakeholders lainnya khususnya
masyarakat.
Sementara itu perencanaan dan pengendalian yang berkualitas menggambarkan
bahwa program-program pembangunan yang dilaksanakan memiliki mutu yang tinggi,
sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh komponen masyarakat yang ada
di daerah. Sedangkan perencanaan dan pengendalian yang berkelanjutan menggambarkan
bahwa perencanaan dan pengendalian yang dilakukan tidak hanya sebatas pada lima
tahun yang akan datang namun akan terus berlanjut pada tahap berikutnya.
Rumusan Visi Bappeda di atas dapat dipahami melalui makna yang terkandung
pada konsep-konsep sebagai berikut:
1. Perencanaan Pembangunan Daerah yang Partisipatif adalah proses
perencanaan pembangunan yang mampu mengakomodir secara obyektif
berbagai kebutuhan dan aspirasi masyarakat agar dapat menghasilkan
konsensus bersama menuju perubahan yang lebih baik dan diterima oleh semua
pihak. Oleh karena itu dalam setiap pengambilan keputusan memerlukan
keterlibatan masyarakat. Partisipasi aktif tersebut secara langsung maupun
tidaklangsung akan memberikan dampak positif terhadap perencanaan
pembangunan. Sebaliknya apabila partisipasi masyarakat diabaikan sedangkan
mobilisasi masyarakat yang dikembangkan, proses pembangunan akan terhambat
bahkan akan mengalami kegagalan, karena masyarakat kurang merasa memiliki
hasil- hasil pembangunan.
2. Perencanaan Pembangunan Daerah yang Profesional adalah semua input SDM
aparatur memiliki keahlian dalam perencanaan, pengendalian dan evaluasi serta
keahlian dalam bidang dukungan administrasi ketatausahaan.
3. Perencanaan Pembangunan Daerah yang Inovatif adalah proses perencanaan
pembangunan yang berkenaan dengan menetapkan prosedur atau cara-cara
LAKIP BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN_2017
47
46
PEMERINTAH KOTA PARIAMAN
baru hingga tercapai atau melampaui target yang telah ditetapkan dalam koridor
perundangan yang berlaku.
4. Perencanaan Pembangunan Daerah yang Akuntabel adalah proses perencanaan
pembangunan yang dilakukan dengan terukur, baik secara kuantitas maupun
kualitas, sehingga memudahkan dalam pengendalian.
2.1.2 Misi Bappeda Kota Pariaman
Misi merupakan pernyataan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, yang
harus dilaksanakan agar tujuan dapat berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misi
diharapkan semua pihak dapat mengetahui dan melaksanakan perannya secara optimal
sehingga setiap program dapat berhasil sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Pernyataan misi yang jelas akan memberikan arahan kepada setiap stakeholder untuk
mengambil bagian dalam pembangunan.
Untuk merealisasikan visi yang telah ditetapkan tersebut dengan bertumpu
kepada potensi sumber daya dan kemampuan yang dimiliki serta ditunjang dengan
semangat kebersamaan, tanggung jawab dari seluruh aparat Bappeda dan dukungan
pemangku kepentingan, maka ditetapkan Misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan dan Profesionalisme Sumber Daya
Manusia;
2. Meningkatkan Kualitas Perencanaan dan Memantapkan Penyelenggaraan Sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah yang partisipatif dan inovatif; dan
3. Melakukan Pendataan, Pengendalian, Monitoring dan Evaluasi serta Pelaporan
Pelaksanaan Pembangunan Daerah.
4. Menciptakan Koordinasi yang serasi dan terpadu.
Penjelasan masing-masing misi tersebut adalah sebagai berikut:
a. Misi Kesatu: Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan dan
Profesionalisme Sumber Daya Manusia.
Sebagai Institusi perencana harus berperan sebagai pelaksana fungsi
manajemen dalam bidang perencanaan. Institusi perencanaan pembangunan
harus mampu mengkoordinasikan proses perencanaan pembangunan daerah
secara intensif dan menyeluruh serta melakukan kajian/analisis dalam rangka
pengendalian perencanaan yang telah dirumuskan.
LAKIP BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN_2017
48
47
PEMERINTAH KOTA PARIAMAN
Sumber Daya Manusia perencana pembangunan menjadi sangat penting dan
menjadi kunci keberhasilan proses perencanaan. Kualitas perencanaan sangat
tergantung pada kemampuan dan keahlian para perencana secara teknis
maupun kemampuan lain yang bersifat intersektoral, multidisipliner dan
berfikir komprehensif. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia
merupakan peningkatan kapasitas individu dalam mengemban beban tugas
masing-masing dalam organisasi. Peningkatan profesionalisme merupakan
upaya peningkatan kinerja yang berkaitan dengan kesetiaan, logika dan etika.
b. Misi Kedua : Meningkatkan Kualitas Perencanaan dan Memantapkan
Penyelenggaraan Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah yang
partisipatif dan inovatif.
Perencanaan pembangunan daerah merupakan sub sistem dari sistem
perencanaan pembangunan nasional. Sistem perencanaan pembangunan
mengedepankan pada pendekatan perencanaan partisipatif yang berlandaskan
pada prinsip keterbukaan dan partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan
dengan menerapkan prinsip kesetaraan dan keadilan. Pemantapan sistem dan
mekanisme perencanaan pembangunan daerah ditempuh dengan
mengedepankan partisipasi aktif stakeholders agar mampu menghasilkan
perencanaan pembangunan yang bersifat komprehensif, dan holistik atau
menyeluruh, sehingga mampu memberikan arah kebijaksanaan pembangunan
dan menciptakan iklim kondusif bagi keterlibatan aktif stakeholders dalam
keseluruhan proses pembangunan daerah. Pada misi ini pula kemampuan
mensinergikan, mensinkronkan program sektor dan kewilayahan menjadi
target untuk direalisasikan pada sasaran misi ini.
c. Misi Ketiga : Melakukan Pendataan, Pengendalian, Monitoring dan Evaluasi
serta Pelaporan Pelaksanaan Pembangunan Daerah.
Kualitas perencanaan hanya dapat dibangun melalui ketersediaan data base
yang akurat yang diperoleh dari hasil sistem pengendalian dan evaluasi. Oleh
karena itu pada misi ini target yang direncanakan adalah terbangunnya sistem
data base pembangunan yang akurat, sistem pengendalian dan evaluasi yang
efektif sebagai input pada proses perencanaan berikutnya (re-planning).
d. Misi Ke empat : Menciptakan Koordinasi yang serasi dan terpadu
LAKIP BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN_2017
49
48
PEMERINTAH KOTA PARIAMAN
Meningkatkan Konsultasi dan Konfirmasi Program Pembangunan secara
terpadu, baik antar Instansi, Daerah, Regional dan Nasional. Baiknya suatu
perencanaan ditentukan oleh keserasian dan keterpaduannya. Dan upaya yang
dilakukan adalah bagaimana suatu program yang dilaksanakan oleh satu SKPD
atau lintas SKPD harus ada sinkronisasinya agar tercapainya suatu tujuan.
2.1.3 Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk
mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu
strategis daerah yang dihadapi. Pernyataan tujuan tersebut akan diterjemahkan kedalam
sasaran-sasaran yang ingin dicapai. Untuk itu tujuan disusun guna memperjelas
pencapaian sasaran yang ingin dicapai dari masing-masing misi.
Sedangkan sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi dalam
rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan.
Sasaran diusahakan dapat diukur dalam bentuk kuatitatif. Oleh karena itu, sasaran harus
menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan
untuk mencapai tujuan.
2.1.4 Strategi Dan Arah Kebijakan
Untuk merumuskan strategi dan kebijakan SKPD, yang perlu diperhatikan adalah
kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dalam mengembangkan kelembagaan secara
menyeluruh, untuk itulah perlu dilakukan analisis terhadap faktor-faktor tersebut dengan
melakukan pengelompokan sebagai berikut :
FAKTOR INTERNAL
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembahasan faktor internal adalah
aspek kelembagaan yang terkait dengan kewenangan, fungsi dan peran, sumber daya
aparatur, sarana dan prasarana.
1. Aspek Kekuatan
Aspek kekuatan adalah segala sesuatu yang terdapat di dalam kewenangan dan
berada dibawah langsung kendali tugas dan fungsi Bappeda yang dapat
dimanfaatkan dalam meningkatkan kinerja Bappeda.
LAKIP BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN_2017
50
49
PEMERINTAH KOTA PARIAMAN
2. Aspek Kelemahan
Aspek kelemahan adalah segala sesuatu yang berasal dari dalam dan terkait
langsung dengan fungsi dan peranan Bappeda yang dapat menjadi kendala dalam
peningkatan kinerja Bappeda.
FAKTOR EKSTERNAL
Faktor-faktor lingkungan strategis yang berpengaruh langsung terhadap kinerja
Bappeda yaitu :
1. Aspek Peluang
Pengertian peluang adalah kondisi eksternal yang mendukung dan dapat
dimanfaatkan dalam peningkatan kinerja Bappeda.
2. Aspek Ancaman
Ancaman adalah kondisi eksternal yang dapat mengganggu dan menghambat
pengembangan dan peningkatan kinerja Bappeda di Kota Pariaman.
PENYUSUNAN STRATEGI
Strategi diperlukan untuk memperjelas arah dan tujuan pengembangan dan
peningkatan kinerja Bappeda. Dalam mengemban tugas dan kewenangannya, Bappeda
harus memiliki acuan langkah agar pelaksanaan tugas tetap berada pada koridor yang
ditetapkan dan hasilnya dapat dirasakan secara nyata baik oleh aparatur maupun
masyarakat. Oleh karena itu penentuan strategi yang tepat menjadi sangat penting.
Pengembangan dan peningkatan kinerja Bappeda yang dilaksanakan memiliki
harapan-harapan masa depan yang ingin dicapai, yang bertitik tolak pada kondisi internal
dan eksternal dengan keanekaragamannya. Strategi merupakan suatu respon terhadap visi,
misi dan tujuan yang akan menjadi rujukan dari seluruh kebijakan dan program kegiatan
yang dikeluarkan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Selain itu strategi yang disusun
harus sesuai pula dengan kebijakan dan tujuan pembangunan Kota Pariaman secara
keseluruhan. Strategi-strategi tersebut dilakukan dengan tabulasi silang terhadap faktor-
faktor internal dan eksternal untuk mendapatkan:
1. Strengts - Opportunities Strategy, yaitu menggunakan kekuatan internal untuk
memanfaatkan peluang eksternal;
2. Weakness - Opportunities Strategy, yaitu memperbaiki kelemahan internal dengan
mengambil keuntungan dari peluang eksternal;
LAKIP BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN_2017
51
50
PEMERINTAH KOTA PARIAMAN
3. Strengts - Threats Strategy, yaitu menggunakan kekuatan internal untuk
menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman eksternal;
4. Weakness - Treaths Strategy, yaitu merupakan strategi pertahanan untuk
menghindari kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal.
Penjabaran faktor internal, faktor eksternal, serta penjabaran strategi dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
LAKIP BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN_2017
51
52
PEMERINTAH KOTA PARIAMAN
Tabel 2.1 : Penentuan 'Faktor 'Internal, 'Faktor 'Eksternal, 'dan 'Alternatif 'Strategi'
Faktor Eksternal
Faktor Internal
Peluang (O) : Ancaman (T):
1. Kewenangan dan peran Bappeda yang makin kuat dan luas dalam penyelenggaraanpemerintahan, khususnya bidangperencanaan, penganggaran, danpengendalian pembangunan;
1. inkonsistensi Peraturan Perundangan yangmengatur mengenai Perencanaan;
2. Sinergitas perencanaan antara pemerintahpusat, provinsi dan Kabupaten/Kota;
2. Perencanaan masih bersifat Sektoral;
3. Kewenangan yang jelas dan menjadikanstuktur Bappeda lebih efektif dan efisien
3. Masih adanya tumpang tindih kewenangandan urusan dengan SKPD lain
4. Penyusunan rencana pembangunan denganpendekatan pemberdayaan masyarakatmendapat dukungan prioritas.
4. Perkembangan kawasan/wilayah Kota tidaksebanding dengan dokumen perencanaan yang dihasilkan;
5. Memberikan dukungan untuk menyusunroad map ekonomi kota Pariaman
5. Kesulitan dalam menentukan prioritaspembangunan
6. Tuntutan representasi dalam proses rencanapembangunan semakin kuat
7. Adanya tuntutan masyarakat untuk merasakanhasil rencana pembangunan dalam bentuk riil.
8. Kebijakan yang terlalu seragam akanmengesampingkan kekhasan karak-teristikmasyarakat Kota Pariaman
Kekuatan (S) : Alternatif Strategi : Alternatif Strategi (S-T):
1. Terlaksanakannya Tugas Pokok dan FungsiBappeda dengan dukungan SDM, sarana danprasarana memadai
1. Meningkatkan kualitas pekerjaan dan mempertegas peran dan fungsi Bappeda dalam setiap perencanaan pembangunan yang diarahkan oleh aparatur perencana dengan kapabilitas yang baikagar didapat sinergitas perencanaan (S1 – S4 : O1 -O3)
1. Memberdayakan SDM perencana untukmenghindari pemahaman perencanaan yangsektoral (S1-S3 : T2).
LAKIP BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN_2017
53
52
PEMERINTAH KOTA PARIAMAN
2. Potensi kapabilitas SDM sudah cukup baik; 2. Memanfaatkan peraturan dan regulasi yang adadalam pengembangan fungsi dan kewenanganBappeda (S4, S5, S10, S12 : O1,O3)
2. Memberdayakan SDM perencana dalammerumuskan SPM dan dokumen perencanaanyang dibutuhkan (S1-S3 : T1)
3. Potensi aparatur dalam menjalankan TugasPokok dan Fungsi
3. Optimalisasi penggunaan anggaran dalampercepatan Pariaman sebagai Kota Pariwisata (S5, S6,S12 : O4
3. Memberdayakan peran SDM Aparatur dalammemberikan pemahaman kepada masyarakattentang pembangunan (S2-S4 : T3)
4. Adanya peningkatan kemampuan dalamkepemimpinan
4. Mengoptimalkan SDM pengelola keuangandalam perencanaan dan pengendalianpenganggaran (S5, S6, S12 : T1)
5. Lokasi kantor cukup strategis; 5. Optimalisasi kendaraan operasional dalamrangka meningkatkan kinerja penyusunanperencanaan pembangunan (S8,S9;T1)
6. Kendaraan operasional dalam jumlah dankondisi yang memadai;
6. Memanfaatkan perundang-undangan untukmeningkatkan pemahaman masyarakatterhadap mekanisme dan tata cara perencanaan (S3 : T1, T7)
7. Kuantitas sarana dan prasarana penunjangpelaksanaan tugas memadai;
7. Efisiensi penggunaan alokasi anggaran untukmengurangi tuntutan masyarakat yang ingin'instan' terhadap hasil pembangunan (S6,S11,S12 : T3)
8. Kemudahan dalam proses PenyusunanDokumen Perencanaan;
8. Mensinergikan antara perencanaan Sektoraldengan RPJP, RPJM dan RTRW ( S15 : T2,T3)
9. Pelaksanaan Program dan Kegiatan sesuaidengan rencana;
9. Memasukan variabel investasi dalam penyusunan dokumen perencanaan (S12,S15 :T8)
10
.
Bappeda menjadi salah satu anggota TAPD;
11
.
Beberapa dokumen perencanaan sudah dapatdikerjakan secara swakelola;
12
.
Tersedianya dokumen perencanaan yangberagam;
LAKIP BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN_2017
54
53
PEMERINTAH KOTA PARIAMAN
Kelemahan (W): Alternatif Strategi (W-O) : Alternatif Strategi (W-T) :
1. Lemahnya Team Work dan belum tergalinyapotensi SDM secara optimal);
1. Meningkatkan kapasitas gedung kantor dansarana penunjangnya dalam pengembanganurusan kewenangan bidang perencanaan (W7-W14 : O1)
1. Mempercepat terbentuknya jabatan fungsionalperencana untuk mengantisipasi tuntutanmasyarakat dalam pembangunan (W2,W3 :
T5);
2. Masih kurangnya Sumber Daya Aparatur yangmemiliki skill dan kompetensi sebagaiperencana;
2. Mengembangkan sistem informasiperencanaan pembangunan yang handal gunamendukung tingkat partisipasi dunia usahadan investor dalam pembangunan kotaPariaman (W15, W18 : O5, 07, O8)
2. Meningkatkan kapasitas gedung kantor untukmenerapkan standar pelayanan minimal yangbelum tersedia (W7,W8, W13);
3. Belum tersusunnya standar kinerja yang
terukur
3. Menerapkan standar dan prosedur kerja yangjelas untuk mengambangkan urusankewenangan yang ada (W4,W5 : O3)
3. Mewujudkan sistem data dan informasi yangakurat untuk mengurangi pemahaman sektoraldan meningkatkan pemahaman masyarakatterhadap perencanaan pembangunan
(W15 :T2)
4. Kemampuan SDM dalam pengelolaan keuangan tidak merata
4. Menerapkan sistem informasi pembangunanuntuk menciptakan sinergitas pembangunanantar wilayah dan memperkuat Pariamansebagai PKW (W15,W18 : O2,O4)
5. Rendahnya tingkat pemanfaatan dokumenperencanaan yang dihasilkan oleh Bappedadisebabkan karena lemahnya pemahamanmengenai kebutuhan SKPD;
5. Menerapkan reward and punishment denganstandar kriteria kinerja yang pasti (W4,W5 :O3)
6. Penggunaan & perawatan kendaraanoperasional belum optimal.;
7. Barang inventaris belum terkelola secara baik;
LAKIP BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN_2017
55
54
PEMERINTAH KOTA PARIAMAN
8. Tidak adanya tempat/ruangan khususpenyimpanan barang inventaris kantor;
9. Kurangnya pemeliharaan rutin untuk baranginventaris kantor;
10
.
Belum memadainya sarana instalasi listrikdalam mendukung aktivitas Bappeda;
11
.
Belum optimalnya dukungan sistem data daninformasi yang handal terhadap prosespengambilan kebijakan;
12
.
Lemahnya fungsi dan peran Bappeda dalamTAPD sehingga terjadi reduksi kegiatan yangtercantum dalam dokumen perencanaan padasaat proses penganggaran
13
.
Belum terkelolanya dokumen sertadata/informasi penting yang mendukungproses perencanaan;
LAKIP BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN_2017
56
55
PEMERINTAH KOTA PARIAMAN
LAKIP BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN_2017
56
57
PEMERINTAH KOTA PARIAMAN
Keberhasilan manajemen dalam organisasi sebenarnya terlihat dari kemampuan
organisasi beradaptasi terhadap lingkungan stategik yang berubah sedemikian cepat.
Selain data-data historis yang dimiliki organisasi sebagai pendukung perencanaan,
organisasi juga harus tanggap terhadap lingkungan eksternal dan sektor-sektor lain
yang terkait. Oleh karena itu organisasi dalam suatu perencanaan harus melakukan
analisis lingkungan strategis.
Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif
tentang bagaimana SKPD mencapai tujuan dan sasaran dengan efektif dan efisien. Dengan
pendekatan yang komprehensif, strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk
melakukan tranformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja birokrasi. Perencanaan
strategik tidak saja mengagendakan aktivitas pembangunan, tetapi juga segala program
yang mendukung dan menciptakan layanan masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan
baik, termasuk di dalamnya upaya memberbaiki kinerja dan kapasitas birokrasi, sistem
manajemen, dan pemanfaatan teknologi informasi. Perumusan strategi harus lebih bersifat
makro, sehingga strategi merupakan cara mencapai tujuan dan sasaran yang dijabarkan ke
dalam kebijakan-kebijakan dan program-program.
Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh
suatu organisasi untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan
ataupun pelaksanaan program/indikasi kegiatan guna tercapainya kelancaran dan
keterpaduan dalam perwujudan strategi, sasaran, tujuan, serta misi dan visi.
Berikut ini dapat dilihat keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan
Arah Kebijkan seperti yang ditunjukan pada tabel dibawah ini :
LAKIP BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN_2017
57
58
PEMERINTAH KOTA PARIAMAN
Tabel 2.2 : Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan
VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
”MEWUJUDKAN BAPPEDA SEBAGAI
LEMBAGA PERENCANAAN
PEMBANGUNAN YANG PARTISIPATIF, PROFESIONAL, INOVATIF DAN
AKUNTABEL DALAM MEMANTAPKAN KOTA
PARIAMAN SEBAGAI KOTA TUJUAN WISATA
DAN EKONOMI KREATIF”.
Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan dan Profesionalisme Sumber Daya Manusia.
Meningkatkan Kinerja Pelaksanaan Tugas Pokok, Fungsi serta Peran Kelembagaan Bappeda Kota Pariaman
Terlaksananya akuntabilitas dan birokrasi pemerintah (berbasis Web)
Memantapkan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Pemerintahan
Mengikutsertakan Sumber Daya Manusia Aparatur pada Pendidikan dan Pelatihan (diklat) Struktural, Fungsional maupun Teknis
Meningkatnya Kompetensi Sumber Daya Manusia
Meningkatkan Kemampuan dan Kapasitas Sumber Daya Manusia
Membangun Sistem Prosedur dan Standar Kerja Organisasi untuk Optimasi Pencapaian Kinerja
Meningkatkan Kualitas Perencanaan dan Memantapkan Penyelenggaraan Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah yang partisipatif dan inovatif
Meningkatkan Implementasi Sistem dan Mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah di Kota Pariaman
Terlaksananya Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi dan Sinergi Perencanaan Pembangunan sehingga tersedianyanya dokumen perencanaan pembangunan yang berkualitas dan partisipatif
Melaksanakan Penelitian/Kajian Tematik sesuai dengan Permasalahan, Kondisi Obyektif Sumber Daya Daerah
Menyelenggarakan Tahapan dan Mekanisme Perencanaan Program Pembangunan Daerah
Merumuskan Hasil-hasil Penelitian/Kajian sebagai Dasar Bahan Perumusan
Melakukan Kajian Kebijakan Penyusunan Program Pembangunan
LAKIP BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN_2017
59
58
PEMERINTAH KOTA PARIAMAN
Kebijakan Perencanaan Pembangunan Daerah
Daerah
Membangun Kemitraan Koordinatif, Integratif, Sinkronisasi dan Sinergis di Lingkungan Pemerintah Kota Pariaman, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Pemerintah Pusat serta Lembaga Non Pemerintah
Menyelenggarakan Forum Perencanaan dengan Semua Pemangku Kepentingan dalam rangka Perencanaan Pembangunan Daerah
Meningkat-nya partisi-pasi pemang-ku kepenti-ngan dalam proses peren-canaan dan pengendalian pembangu-nan daerah
Peningkatan partisi-pasi pemangku ke-pentingan dalam perencanaan pem-bangunan melalui forum perencanaan (musrenbang
Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan
Melakukan Pendataan, Pengendalian, Monitoring dan Evaluasi serta Pelaporan Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Meningkatkan Kinerja Pembangunan Daerah melalui Pengendalian, Pelaporan, Monitoring dan Evaluasi, yang Dapat Dipertanggungjawabkan serta Tersedianya Data dan Informasi sebagai Bahan Pendukung Kebijakan Pembangunan Daerah
Tersedianya Data dan Informasi Pendukung Perencanaan Pembangunan
Membangun Pusat Data dan Informasi Pembangunan Daerah
Mengembangkan Data dan Informasi, Pengendalian, Monitoring, Evaluasi serta Pelaporan Hasil Rencana Pembangunan Daerah.
Terlaksananya Pengendalian, Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan
Membangun Sistem dan Mekanisme Pengendalian, Monitoring dan Evaluasi serta Pelaporan Pembangunan Daerah
Meningkatan kualitas pengendalian dan pelaporan pelaksanaan pembangunan daerah
Menciptakan Koordinasi yang serasi dan terpadu
Meningkatkan Konsultasi dan Konfirmasi Program Pembangunan secara
Meningkatnya keterpaduan Program Pembangunan antar Instansi, Daerah,
Mengembangkan mekanisme perencanaan pembangunan daerah
Mengembangkan mekanisme perencanaan
LAKIP BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN_2017
60
59
PEMERINTAH KOTA PARIAMAN
terpadu, baik antar Instansi, Daerah, Regional dan Nasional
Regional dan Nasional sesuai UU No. 25 Tahun 2004
pembangunan daerah sesuai UU No. 25 Tahun 2004 melalui penyusunan peraturan daerah tentang mekanisme perencanaan pembangunan daerah termasuk kelembagaan perencanaan daerah
LAKIP BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN_2017
60
61
PEMERINTAH KOTA PARIAMAN
2.2 RENCANA KINERJA SKPD TAHUN 2017
Untuk dapat mengukur keberhasilan dari implementasi Rencana Stratejik Tahun
2017 di atas, Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Pariaman
menetapkan target untuk masing-masing sasaran yang harus dicapai, target ini
seharusnya dituangkan dalam dokumen Rencana Kinerja (Performance Plan) Tahun
2017, karena dokumen tersebut belum dibuat maka penetapan Indikator Kinerja Sasaran
dilakukan bersamaan dengan penyusunan LAKIP 2017 ini. Berdasarkan target yang
ditetapkan tersebut, capaian kinerja (performance result) selama Tahun 2017 adalah
sebagai berikut:
LAKIP BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN_2017
61
62
PEMERINTAH KOTA PARIAMAN
Tabel 2.3 : Rencana Kinerja Bappeda Tahun 2017
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN (%,Dok, Org, dll)
1 2 3 4 5
1 Terlaksananaya akuntabilitas dan birokrasi pemerintah berbasis Web dan secara Online (e-Government)
Persentase peningkatan kualitas tatakelola dan pelayanan pemerintah
90 %
Jumlah informasi dan data yang jelas, akurat, mudah diakses tentang pengelolaan pemerintah terutama dalam perencanaan pembangunan
1 data
2 Meningkatnya kapasitas lembaga perencanaan pembangunan yang efektif dan efisien untuk menghasilkan produk perencanaan yang aspiratif, aplikatif,dan akuntabel
Persentase tingkat kepuasan masyarakat dalam pembangunan 70 %
Tingkat keterlibatan masyarakat dalam pembangunan 71 Desa/ Kelurahan
Jumlah dokumen perencanaan yang berkualitas 4 Dokumen 4 Dokumen
2 Perwako 2 Perwako
3 Mengurangi Tingkat Kemiskinan Persentase keterpaduan program dalam penanggulangan kemiskinan
75 %
Persentase menurunnya angka kemiskinan 0.02 %
4 Terlaksananya Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, dan Sinergi Perencanaan Pembangunan sehingga tersedianya dokumen perencanaan pembangunan yang berkualitas
Tingkat Optimalisasi Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi dan Sinergitas, Perencanaan Pembangunan
100 %
Jumlah dokumen perencanaan pembangunan yang berkualitas 9 Dokumen
5 Tersedianya Data dan Informasi Pendukung Perencanaan Pembangunan
Jumlah Data dan Informasi Pendukung Perencanaan Pembangunan daerah
13 Data/Dokumen
LAKIP BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN_2017
62
63
PEMERINTAH KOTA PARIAMAN
2.3 PENETAPAN KINERJA SKPD TAHUN 2017
Dokumen yang dijadikan referensi untuk penyusunan dokumen penetapan kinerja
atau perjanjian kinerja pada umumnya adalah dokumen-dokumen perencanaan, yaitu
dokumen perencanaan strategis, perencanaan kinerja tahunan, Rencana Kerja dan
Anggaran dan rencana kerja unit kerja. Dokumen-dokumen tersebut haruslah tetap
menjadi acuan unit kerja yang bersangkutan dalam menyusun dokumen penetapan kinerja.
Sedangkan Khusus mengenai penetapan target kinerja harus mempertimbangkan
beberapa data historis tahun-tahun sebelumnya dan informasi lainnya yang relevan
tentang kekuatan sumberdaya yang dimiliki oleh unit kerja.
Pertama, Dokumen rencana strategis haruslah tetap menjadi acuan dalam mencapai
target lima tahunan. Dan untuk penyusunan perjanjian kinerja atau kontrak kinerja tahun
yang akan datang, diperlukan kembali peninjauan target kinerja pada tahun yang
direncanakan dalam Renstra dan kemudian dilakukan penalaahan kembali apakah masih
relevan dan masih aktual target tersebut, apakah harus diubah, dalam arti dikurangi atau
ditambah sehingga target kinerja pada tahun yang diperjanjikan lebih realitas.
Kedua, dokumen resmi IKU (Indikator Kinerja Utama) yang telah ditetapkan oleh
pimpinan instansi perlu mendapat perhatian dalam penyusunan dokumen penetapan
kinerja. Sejumlah IKU yang telah menjadi ukuran keberhasilan organisasi dan unit-unit
kerjanya haruslah direncanakan pencapaiannya dalam setiap tahun berjalan. Karena yang
semestinya diperjanjikan di dalam dokumen penetapan kinerja tentulah yang menjadi
ukuran keberhasilan unit tersebut. Jadi pada intinya yang dipentingkan untuk dilakukan
pengukuran kinerja adalah pengukuran kinerja dari pencapaian IKU unit kerja yang
bersangkutan.
Ketiga, Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan dokumen yang perlu dijadikan
referensi karena didalamya berisi target kinerja tahun yang direncanakan. Jika RKT ini
secara resmi disusun oleh unit kerja dan disepakati dalam penyusunan, tentulah menjadi
dokumen yang berharga untuk melihat kembali target kinerja tahun yang direncanakan .
Jika target kinerja tahun yang direncanakan ini sudah cukup realistis, maka dalam
penyusunan dokumen penetapan kinerja atau kontrak kinerja tinggal memakainya, karena
informasi target kinerja sudah ada dalam dokumen RKT.
Keempat, dokumen RKA (Rencana Kerja dan Anggaran) dan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) patut dijadikan acuan, karena mungkin saja target kinerja unit kerja juga
LAKIP BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN_2017
64
63
PEMERINTAH KOTA PARIAMAN
ada secara eksplisit dicantumkan didalamnya. Dan tentulah target kinerja ini yang
disediakan anggaranya. Oleh karena itu, dokumen RKA menjadi penting karena target
kinerja yang harus dicapai didalam RKA dianggap sudah harus bisa diwujudkan karena ada
dana anggaran untuk merealisasikannya. Kemudian jika dokumen-dokumen tersebut
diatas, yaitu Renstra, RKT, RKA kemudian memuat target kinerja yang berbeda-beda, maka
dalam penyusunan perjanjian kinerja haruslah dibicarakan terlebih dahulu di unit kerja
yang bersangkutan dan kemudian dibicarakan juga dengan atasan unit kerja tersebut, agar
target kinerja yang dicantumkan didalam dokumen penetapan kinerja memang sudah
cukup realistis.
Jadi dalam penyusunan dokumen penetapan kinerja yang menjadi acuan utamanya
dokumen-dokumen yang sudah disebutkan diatas. Namun masih ada lagi beberapa
dokumen yang dapat dijadikan pertimbangan dalam penyusunan dokumen perjanjian
kinerja. Misalnya saja, Rencana Kerja Pemerintah (RKP), Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM), dan berbagai Rencana Aksi yang menjadi prioritas instansi.
LAKIP BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN_2017
RENSTRA
PENETAPAN KINERJA
I K U R K T RKA/DPA
64
65
PEMERINTAH KOTA PARIAMAN
Tabel 2.4 : Penetapan Kinerja Bappeda Tahun 2017
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGETSATUAN
(%,Dok, Org, dll)
PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
1 2 3 4 5 6 7
1 Terlaksananaya akuntabilitas dan birokrasi pemerintah berbasis Web dan secara Online (e-Government)
Persentase peningkatan kualitas tatakelola dan pelayanan pemerintah
90 % Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota Menengah dan Besar
Jumlah informasi dan data yang jelas, akurat, mudah diakses tentang pengelolaan pemerintah terutama dalam perencanaan pembangunan
1 data
1 Aplikasi Sistem Informasi Perencanaan (SIP) berbasis Geospsial
260,000,000
2 Meningkatnya kapasitas lembaga perencanaan pembangunan yang efektif dan efisien untuk menghasilkan produk perencanaan yang aspiratif, aplikatif, dan akuntabel
Persentase tingkat kepuasan masyarakat dalam pembangunan
70 % Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota Menengah dan Besar
40 Desa/ Kelurahan
Koordinasi Perencanaan air minum, drainase dan sanitasi perkotaan
256,100,000
300 KK Fasilitasi Penyediaan dan Pengembangan Perumahan di Kota Pariaman
160,000,000
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Tingkat keterlibatan masyarakat 71 Desa/ Penyelenggaraan Musrenbang RKPD 222,690,0
LAKIP BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN_2017
66
65
PEMERINTAH KOTA PARIAMAN
dalam pembangunan Kelurahan 00
Jumlah Dokumen Perencanaan Yang Berkualitas
4 2
Dokumen Perwako
Program Perencanaan Tataruang
3 Dokumen Peninjauan Kemlaki RTRW Kota Pariaman
580,800,000
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
1 Perwako Penyusunan Rancangan RKPD 183,150,000
1 Perwako Penyusunan Rancangan RKPD Perubahan
147,200,000
3 Mengurangi Tingkat Kemiskinan Persentase keterpaduan program dalam penanggulangan kemiskinan
75 % Program Perencanaan Sosial dan Budaya
Persentase menurunnya angka kemiskinan
0.02 %
Koordinasi Perencanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah
163,355,317
4 Terlaksananya Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, dan Sinergi Perencanaan Pembangunan sehingga tersedianya dokumen perencanaan pembangunan yang berkualitas
Tingkat Optimalisasi Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi dan Sinergitas, Perencanaan Pembangunan
100 % Program Perencanaan Sosial Budaya
1 Tahun Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Sosial dan Budaya
256,000,000
1 Tahun Koordinasi Perencanaan Pembangunan Dekonsentrasi dan Tugas Perbantuan
850,000
LAKIP BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN_2017
67
66
PEMERINTAH KOTA PARIAMAN
1 Tahun Koordinasi Strategi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Pemerintah Daerah
65,300,000
1 Kegiatan Fasilitasi Penyusunan RPJMDes dan RKPDes
165,914,101
Program Perencanaan prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam
12 Kali Koordinasi Perencanaan Bidang Fisik 240,600,000
13 Bidang Koordinasi Perencanaan Bidang DAK 346,600,000
Program Pemanfaatan Ruang
1 Triwulan Rapat Koordinasi Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD)
140,500,000
Jumlah dokumen perencanaan pembangunan yang berkualitas
9 Dokumen Program Perencanaan Pembangunan Daerah
1 Tahun Monitoring Evaluasi dan Pelaporan 172,000,000
1 Dokumen Penyusunan Rancangan PPAS 220,000,000
1 Dokumen Penyusunan Rancangan PPAS Perubahan
212,700,000
1 Dokumen Penyusunan Rancangan KUA 213,950,000
1 Dokumen Penyusunan Rancangan KUA Perubahan
194,500,000
1 Dokumen Evaluasi RKPD 175,500,000
1 Hari E-Planning 544,150,000
LAKIP BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN_2017
68
67
PEMERINTAH KOTA PARIAMAN
1 Tahun Koordinasi Bidang Litbang 11,125,000
1 Dokumen Study Potensi dan Pengembangan Ekonomi Kreatif untuk arahan kebijakan di Kota Pariaman
135,000,000
Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
4 SKPD Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi
218,000,000
1 Dokumen Updating Prencanaan Pembangunan Infrastruktur Pertanian
26,620,000
1 Tahun Koordinasi Program BDC 150,650,000
1 Dokumen Koordinasi Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pangan Gizi (RAD PG) Kota Pariaman
121,500,000
5 Tersedianya Data dan Informasi Pendukung Perencanaan Pembangunan
Jumlah Data dan Informasi Pendukung Perencanaan Pembangunan daerah
13 Data/Dokumen Program Pengembangan Data/ Informasi
2 Dokumen Penyusunan Data dan Informasi Pembangunan dan Profile Daerah
102,625,000
12 Bulan Forum Data SKPD 219,000,000
1 Dokumen Penyusunan Buku Saku Informasi Pembangunan Daerah
127,300,000
Program Perencanaan prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam
2 Dokumen Penyusunan Naskah Akademis dan Ranperda Kawasan Kumuh
80,000,000
LAKIP BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN_2017