39

Akuntansi (Perusahaan Dagang)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Akuntansi (Perusahaan Dagang)
Page 2: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

LOGO

AKUNTANSI

Oleh:

NURHALIZA XII IPS 3

Klik ini untuk mulai

(Perusahaan Dagang)

Page 3: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

Pengikhtisaran dan Pelaporan Pengikhtisaran dan Pelaporan Siklus Akuntansi Perusahaan DagangSiklus Akuntansi Perusahaan Dagang

Pengikhtisaran dan Pelaporan Pengikhtisaran dan Pelaporan Siklus Akuntansi Perusahaan DagangSiklus Akuntansi Perusahaan Dagang

Tahap

Pengikhtisaran Pelaporan

Page 4: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

Pengertian Neraca Saldo1

Bentuk Neraca Saldo2

Contoh Neraca Saldo3

Neraca Saldo

MENUUTAMA

Page 5: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

Pengertian Neraca Saldo

Neraca saldo adalah daftar tempat mengikhtisarkan saldo-saldo akun buku besar yang dilakukan pada akhir periode akuntansi. Adapun sumber pencacatan daftar saldo berasal dari saldo-saldo buku besar. Bila menggunakan buku besar bersaldo cukup mengambil dari saldo akhir buku besar yang bersangkutan, akan tetapi bila menggunakan buku besar berbentuk skontro harus di cari saldonya terlebih dahulu dengan menggunakan pencil pooting.

MENU

Page 6: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

Bentuk Neraca Saldo

No. Akun Nama Akun Debit Kredit

Jumlah

MENU

Page 7: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

Contoh Neraca Saldo PD. Sendang MulyoNo.

AkunNama Akun

Debit Kredit

101 Kas 350.000,00 102 Piutang Dagang 450.000,00 103 Asuransi dibayar dimuka 150.000,00 104 Persediaan Barang Dagang 1.250.000,00 105 Perlengkapan Toko 425.000,00 121 Peralatan Toko 2.500.000,00 122 Akumulasi Penyusutan Peralatan Toko 125.000,00 201 Utang Dagang 1.125.000,00 301 Modal Martin 4.375.000,00 302 Prive Martin 150.000,00 401 Penjualan 4.750.000,00 402 Retur Penjualan 250.000,00 501 Pembelian 4.250.000,00 502 Beban Angkut Pembelian 200.000,00 503 Retur Pembelian 300.000,00 504 Potongan Pembelian 225.000,00 601 Beban Iklan 300.000,00 602 Beban Listrik 175.000,00 603 Beban Gaji 450.000,00

Jumlah 10.900.000,00 10.900.000,00

MENUUTAMA

Page 8: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

2. Metode Pencatatan Jurnal Penyesuaian

1. Pengertian Jurnal Penyesuaian

Jurnal Penyesuaian

3. Contoh Jurnal Penyesuaian

MENUUTAMA

Page 9: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

Pengertian Jurnal Penyesuaian

Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menyesuaikan saldo-saldo perkiraan ke saldo yang sebenarnya sebelum penyusunan laporan keuangan, sehingga dengan jurnal penyesuaian tersebut akun riil dan akun nominal menunjukkan keadaan yang sebenarnya.

MENU

Page 10: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

Terdapat 2metode yaitu:

1. Metode Harga pokok penjualan (HPP)Menggunakan akun HPP untuk mencatat jurnal penyesuaian terhadap akunPersediaan barang dagangan dan akun-akun nominalyang terkait dengan pembelian BD.

2. Metode Akun Ikhtisar Laba/Rugi (ILR)Menggunakan akun ILR untuk mencatat jurnal penyesuaian terhadapakun Persediaan BD saja.

Metode Pencacatan Jurnal Penyesuaian

Page 11: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

1. Metode HPP Akun HPP digunakan untuk mencatat jurnal

penyesuaian terhadap akun-akun:• Persediaan BD

31/12 HPP

Persediaan Barang Dagang (persediaan barang dagang awal)

31/12 Persediaan Barang Dagang HPP

(persediaan barang dagang akhir)

Page 12: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

• Pembelian 31/12 HPP

Pembelian

• Retur pembelian & pengurangan harga31/12 Retur pembelian dan PH

HPP

• Potongan pembelian31/12 Potongan Pembelian

HPP

Page 13: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

31/12 ILR

Persediaan BD

(Persedian barang dagang awal)31/12 Persediaan BD

ILR

(Persediaan barang dagang akhir)

Page 14: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

• Beban angkut pembelian31/12 HPP

Beban Angkut Pembelian

2. Metode Ikhtisar Laba/Rugi (ILR)• Akun ILR (Ikhtisar Laba/Rugi) digunakan untuk

mencatat jurnal penyesuaian terhadap akun Persediaan BD saja.

• Akun-akun pembelian lainnya dicatat di jurnal penutup, bukan di jurnal penyesuaian.

MENU

Page 15: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

Contoh jurnal penyesuaian PD. Sendang Mulyo metode HPP• Persediaan BD awal

31/12 HPP Rp 1.250.000

Persediaan Barang Dagang Rp 1.250.000

• Pembelian 31/12 HPP Rp 4.250.000

Pembelian Rp 4.250.000

• Retur pembelian & pengurangan harga31/12 Retur pembelian dan PH Rp 300.000

HPP Rp 300.000

• Potongan pembelian

Page 16: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

31/12 Potongan Pembelian Rp 225.000

HPP Rp 225.000

• Biaya angkut pembelian31/12 HPP Rp 200.000

Biaya Angkut Pembelian Rp 200.000

• Persediaan PD akhir31/12 Persediaan Barang Dagang Rp 1.600.000

HPP Rp 1.600.000

• 31/12 Beban asuransi Rp 50.000

Asuransi dibyr dimuka Rp 50.000

Page 17: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

• 31/12 Beban asuransi Rp 50.000

HPP Rp 50.000• 31/12 Beban perlengkapan toko Rp 225.000

Perlengkapan toko Rp 225.000

• 31/12 Beban peny. Per. toko Rp 250.000 Akumulasi peny. per. toko Rp 250.000

• 31/12 Iklan dibayar dimuka Rp 100.000

Beban iklan Rp 100.000

• 31/12 Beban gaji Rp 250.000

Gaji yg msh hrs dibayar Rp 250.000

MENUUTAMA

Page 18: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

Pengertian Kertas Kerja1

Fungsi Kertas Kerja2

Bentuk Kertas Kerja3

4

Kertas Kerja

MENUUTAMA

Page 19: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

Pengertian Kertas Kerja

Kertas kerja adalah suatu kertas berkolom-

kolom yang dirancang untuk menghimpun

semua data akuntansi yang dibutuhkan pada

saat perusahaan akan menyusun laporan-

laporan keuangan dengan cara yang sistematis.

MENU

Page 20: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

11Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan

22Untuk memudahkan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam pembuatan jurnal penyesuaian.

33Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan data-data penyesuaian sehingga merupakan persiapan sebelum disusun laporan keuangan yang formal

Fungsi Kertas Kerja

MENU

Page 21: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

Bentuk Kertas Kerja

No. Aku

n

Nama Akun

Neraca Saldo

Jurnal Penyesuaian

Neraca Saldo Setelah

disesuaikanLaba/Rugi Neraca

D K D K D K D K D K

Laba/Rugi

MENUUTAMA

Page 22: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

Contoh Laporan Keuangan

Penyusunan Laporan Keuangan

Harga Pokok Penjualan (HPP)

Pengertian Laporan Keuangan

Laporan Keuangan

MENUUTAMA

Page 23: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

o Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan (Financial Statement) merupakan hasil akhir dari siklus kegiatan akuntansi. Laporan keuangan yang harus dibuat pada akuntansi perusahaan dagang pada dasarnya sama saja dengan laporan keuangan pada akuntansi perusahaan jasa, yaitu meliputi laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, dan laporan neraca.

MENU

Page 24: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

o Harga Pokok Penjualan (HPP)

Laporan Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold Statement) adalah laporan keuangan yang menggambarkan rekapitulasi biaya-biaya produksi yang terkandung pada produk-produk yang telah terjual selama suatu periode waktu tertentu (biasanya satu tahun anggaran atau satu periode akutansi).

Page 25: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

Adapun unsur-unsur harga pokok penjualan:•Persediaan barang dagang awal•Pembelian•Beban angkut pembelian•Retur pembelian dan PH•Potongan pembelian•Persediaan barang dagang akhir

Bentuk laporan keuangan:

Page 26: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

1. Biaya bahan langsung (bahan mentah): - Persediaan awal ………………………….. xxxxx - Pembelian ………………………………… xxxxx (+) Bahan siap pakai …………………………... xxxxx Persediaan akhir …………………………… xxxxx (–) Bahan terpakai (digunakan)………………………………. xxxxx2. Biaya pekerja langsung ………………………………… xxxxx3. Biaya pabrik tak langsung :

Bahan tak langsung …………………… xxxxxPekerja tak langsung ………………….. xxxxxDepresiasi ………. ………………….. xxxxxPerawatan …………. ………………….. xxxxxLain-lain …………………………………. xxxxx (+)

xxxxx (+) JUMLAH BIAYA PABRIKASI ………………………… xxxxx4. Produk Setengah Jadi (barang dalam proses) : Persedian awal ………………………………………... xxxxx (+) xxxxx Persediaan akhir ……………………………………… xxxxx (–) HARGA POKOK PRODUKSI ……………................ xxxxx5. Produk Jadi : Persedian awal ………………..…………………….... xxxxx (+) Harga pokok barang yang tersedia untuk dijual …… xxxxx

Persediaan akhir ………………………………………. xxxxx (–) HARGA POKOK PENJUALAN ….…………………… xxxxx

MENU

Page 27: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

33NeracaNeraca

22LaporanLaporan

PerubahanPerubahanModalModal

11LaporanLaporan

Laba/RugiLaba/Rugi

Penyusunan Penyusunan Laporan Laporan KeuanganKeuangan

MENU

Page 28: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

Laporan Laba/Rugi

Laba/Rugi (Income Statement) :

Laporan keuangan yang menggambarkan

profitabilitas (tingkat laba) perusahaan selama

suatu periode tertentu (biasanya satu tahun

anggaran atau satu periode akutansi).

Perhitungan Laba/Rugi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama :

Page 29: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

cost/expenses

lost/profit

Sales

Hasil penjualan

(sales), yaitu

hasil penjualan

produk-produk

perusahaan.

Biaya

(cost/expenses),

yaitu biaya-biaya

yang ditanggung

perusahaan.

Rugi/Laba

(lost/profit), yaitu

selisih antara

hasil penjualan

dan biaya.

Page 30: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

Bentuk Laporan Laba/RugiHasil penjualan ……………………………………….. xxxxxHarga pokok penjualan ………………………………. xxxxx (–) Laba kotor dari penjualan …………………….. xxxxxBiaya operasi : Biaya pemasaran …………….. xxxxx Biaya administrasi …………… xxxxx (+)

xxxxx (–)Laba bersih dari operasi ….…………………… xxxxxPenerimaan/Pengeluaran lain-lain : Penerimaan lain-lain …………. xxxxx Pengeluaran lain-lain ………… xxxxx (–) xxxxx ( + )Laba bersih sebelum pajak ….………………… xxxxxPajak penghasilan ……..………………………. xxxxxLaba bersih setelah pajak ……………………………. xxxxx

SUBMENU

Page 31: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal adalah laporan yang memberikan informasi tentang moda/hak milik suatu perusahaan pada saat tertentu.

1. Modal awal periode

3. Pengambilan prive/pribadi

4. Modal akhir periode

KomponenKomponen2. Laba/rugi usaha2. Laba/rugi usaha

Page 32: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

Modal awal Rp xxxx

Laba/rugi bersih Rp xxx

Prive Rp xxx

Penambahan/pengurangan modal Rp xxx

Modal akhir Rp xxx

Bentuk Laporan Perubahan ModalSUB

MENU

Page 33: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

Neraca

Laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang

serta modal dari suatu perusahaan pada saat

tertentu.

Dalam Neraca selalu berlaku persamaan akuntansi

Aktiva = Pasiva

Page 34: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

Neraca terdiri dari 2 bagian utama :1.Aktiva :

yang mencantumkan semua rekapitulasi data tentang hak-hak perusahaan.

- Aktiva Lancar (Likwid)

- Aktiva Tetap :

2. Pasiva :

yang mencantumkan semua rekapitulasi data tentang kewajiban-kewajiban perusahaan.

- Hutang

- Modal

Page 35: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

AKTIVA PASIVA

AKTIVA LANCARKas ………………………..……. xxxSurat2 berharga ……………….... xxxPiutang wesel ………………..…. xxxPiutang dagang …………………. xxxPersediaan ……………………… xxxPenghasilan yg hrs diterima……… xxxJumlah Aktiva Lancar …………….…… xxxAKTIVA TETAPTanah ……………………….…… xxxBangunan ……………………….. xxxMesin2 ………………………….. xxxInventaris kantor ………………… xxxAkumulasi penyusutan ………….. (xxx)Jumlah Aktiva Tetap ……………….….. xxxAKTIVA LAIN2Piutang jangka panjang …………. xxxBangunan dalam pendirian ……… xxxJumlah Aktiva Lain ……………………. xxxTOTAL AKTIVA ……………………… xxx

HUTANG LANCARHutang dagang Wesel bayar ……….. xxxBiaya yg masig hrs dibayar ………… xxxHutang pajak pendapatan ………….. xxxJumlah hutang lancar …………………….. xxxHUTANG JANGKA PANJANGHutang hipotik …………………….... xxx Hutang obligasi …………………….. xxxJumlah hutang jangka panjang ………… xxxMODALModal saham .………………………. xxx Laba yang ditahan …………………. xxxCadangan pelunasan obligasi ……. xxxJumlah Modal …………………………….. xxxTOTAL PASSIVA ……………………….. xxx

Bentuk Neraca MENU

Page 36: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

PD. SENDANG MULYOLAPORAN LABA/RUGI

PER 31 DESEMBER 2010Penjualan Rp 4.750.000,00 Retur penjualan dan PH Rp 250.000,00

Potongan penjualan Rp -

Rp 250.000,00

Penjualan Bersih Rp 4.500.000,00

Harga Pokok Penjualan Persediaan barang dagang awal Rp 1.250.000,00 Pembelian Rp 4.250.000,00 Beban angkut pembelian Rp 200.000,00 Rp 4.450.000,00

Retur pembelian dan PH Rp 300.000,00

Potongan pembelian Rp 225.000,00

Rp 525.000,00 Pembelian bersih Rp 3.925.000,00 Barang yang siap dijual Rp 5.175.000,00 Persedian barang dagang akhir Rp 1.600.000,00

Harga pokok penjualan Rp 3.575.000,00

Laba kotor Rp 925.000,00

Beban Operasional: Beban iklan Rp 200.000,00 Beban listrik Rp 175.000,00 Beban gaji Rp 700.000,00

Beban asuransi Rp 50.000,00

Beban perlengkapan toko Rp 225.000,00 Beban penyusutan peralatan toko Rp 250.000,00

Jumlah beban operasional Rp 1.600.000,00

Rugi bersih Rp (675.000,00)

Page 37: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

PD. SENDANG MULYO

LAPORAN PERUBAHAN MODAL

PER 31 DESEMBER 2010

Modal awal Rp 4.375.000,00

Rugi bersih Rp (675.000,00)

Prive Martin Rp 150.000,00

Pengurangan modal Rp (825.000,00)

Modal akhir Rp 3.550.000,00

Page 38: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

PD. SENDANG MULYO

NERACA

PER 31 DESEMBER 2010

AKTIVA UTANG

Aktiva Lancar Utang Jangka Pendek

Kas Rp 350.000,00 Utang Dagang Rp

1.125.000,00

Piutang Dagang Rp 450.000,00 Gaji yang masih harus dibayar

Rp 250.000,00

Asuransi dibayar dimuka Rp 100.000,00

Jumlah Utang Rp 1.375.000,00

Persedian Barang Dagang Rp 1.600.000,00

Perlengkapan Toko Rp 200.000,00 MODAL

Iklan dibayar dimuka Rp 100.000,00 Modal Martin Rp

3.550.000,00

Jumlah Aktiva Lancar Rp 2.800.000,00 Jumlah Modal Rp

3.550.000,00

Aktiva Tetap

Peralatan Toko Rp 2.500.000,00

Akumulasi Penyusutan Peralatan Toko Rp (375.000,00)

Jumlah Aktiva Tetap Rp 2.125.000,00

JUMLAH AKTIVA Rp 4.925.000,00

JUMLAH UTANG DAN MODAL Rp 4.925.000,00

Page 39: Akuntansi (Perusahaan Dagang)

Klik ini untuk kembali