Upload
ibnu-siroj
View
169
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS KEDUA
“EKONOMI TEKNIK”
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Ekonomi Teknik kelas 3IB01C
Disusun Oleh :
M. Ibnu Siroj (14412322)
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian aliran uang ( Cash Flow)
Cash flow (aliran kas) merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk
sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari
aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap
periode.
1. Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim, dalam buku Analisis
Laporan Keuangan (2002:63), Laporan Keuangan adalah laporan yang diharapkan
bisa memberi informasi mengenai perusahaan, dan digabungkan dengan informasi
yang lain, seperti industri, kondisi ekonomi, bisa memberikan gambaran yang lebih
baik mengenai prospek dan risiko perusahaan.
2. Laporan keuangan (financial statement analysis) menurut Soemarso
(2006:430), adalah hubungan antara suatu angka dalam laporan keuangan dengan
angka lain yang mempunyai makna atau dapat menjelaskan arah perubahan (trend)
suatu fenomena.
3. Menganalisis laporan keuangan, berarti melakukan suatu proses untuk
membedah laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya, menelaah masing-masing
unsur tersebut, dan menelaah hubungan antara unsur-unsur tersebut dengan tujuan
untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan
keuangan tersebut (Dwi Prastowo, 2002:52).
4. Dalam Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Laporan Keuangan
adalah :“Laporan yang menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan
peristiwa lain yang diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut
karakteristik ekonominya”. (IAI, 2002 : par 47)
5. Menurut Sofyan S. Harahap, dalam buku Analisa Kritis Atas Laporan
Keuangan (2006:105), laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan
kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka
waktu tertentu.
6. Analisis keuangan adalah usaha untuk menemukan kelemahan kinerja keuangan
yang dapat menimbulkan masalah dimasa yang akan datang dan untuk menentukan
kekuatan kinerja keuangan yang dapat diandalkan. Peralatan analisis yang digunakan
untuk menemukan kelemahan dan kekuatan tersebut adalah laporan keuangan yang
mencakup neraca, laporan laba rugi, aliran kas serta laporan sumber dan penggunaan
dana (Martin, 2002:481).
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas
adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau
investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu:
Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi
kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada
pengurangan investasi awal.
Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan
pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
·Ketiga,capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan
kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang.
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga
kelompok yaitu:
a) Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan
pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya
pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out
flow)
b) Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang
berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan
administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk
(cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
c) Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan
dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek
yaitu penjualan peralatan proyek.
Cash flow mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan antara lain;
a). Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam cash flow hanya
yang bersifat tunai.
b). Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel
c). Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari perusahaan
yang dapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk dan keluar yang seharusnya
diperhatikan, maka akan terhambat karena manager hanya akan terfokus pada budget
kas misalnya; kondisi ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya customer dalam
memenuhi kewajibanya.
Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan
sangat berguna bagi beberapa pihak terutama manajement. Diantaranya:
1) Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan
rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan
perubahan kas.
2) Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan
datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3) Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.
4) Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar
kredit yang diberikan kepadanya
.
B. Penyusunan aliran uang dan perhitungan
Ada empat langka dalam penyusunan cash flow, yaitu :
1. Menentukan minimum kas
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi
deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya
transaksi financial dan budget kas yang final.
Cash flow memuat tiga bagian utama, yang terdiri dari:
1. Cash in flow, pada bagian ini mengidentifikasi sumber-sumber dana yang akan
diterima , jumlah dananya dan waktu dalam periode tersebut, yang akan
dihasilkan berupa penjualan tunai, penjualan kredit yang akan menjadi piutang,
hasil penjualan aktiva tetap dan penerimaan lainnya. Perincian kas ini terdiri dari
dua sifat, yaitu kontinyu dan intermitan.
2. Cash out flow, pada bagian ini berhubungan dengan pengidentifikasian semua kas
yang sudah diantisipasi, antara lain pembelian barang dagang baku, pembayaran
hutang, upah, administrasi, dan pengeluaran lainnya. Cash out flow juga punya
dua sifat yang sama yaitu kontinyu dan intermitan
3. Financing (pembiayaan), pada bagian ini menunjukan besarnya net cash flow dan
besarnya kebutuhan dana jika terjadi deficit.
CONTOH SOAL
Berikut ini adalah estimasi penerimaan dan pengeluaran perusahaan PT. Usaha
Anda yang bergerak dibidang industri makanan dalam waktu enam bulan.
Untuk menyusun proyeksi arus kas untuk bulan January sampai dengan bulan
juni, dilakukan dengan asumsi sebagai berikut :
Saldo kas awal Rp 10,000,000
Saldo kas minimum yang harus dipertahankan sebesar Rp 10,000,000/bulan
Platfond pinjaman yang diberikan oleh bank adalah sebesar Rp 50,000,000 dengan
bunga 10 % flat jangka waktu 1 tahun, tetapi pencairannya sesesuaikan dengan
kondisi arus kas pada perusahaan.
ESTIMASI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN
PT.USAHA ANDA
Periode januari – February 2006
(dalam jutaan rupiah)
ASUMSI PENERIMAAN
ASUMSI PENGELUARAN
Dari asumsi penerimaan dan pemasukan yang akan didapat pada enam bulan
mendatang maka dapat disusun estimasi penerimaan dan pengeluaran dibawah ini :
Setelah menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran, dapat terlihat bahwa
pengeluaran pada bulan January lebih besar dari penerimaannya, sehingga perusahaan
mengalami deficit sebesar Rp 2,000,000. untuk menutupi deficit tersebut perusahaan
menggunakan fasilitas pinjaman yang diberikan oleh bank. Besarnya pinjaman
disesuaikan dengan kebutuhan, dalam hal ini maka untuk menjaga saldo kas minimum
yang harus dipelihara perusahaan maka perusahaan menggunakan pinjaman dana
sebesar Rp 2,000,000 dengan syarat ketentuan diatas. Untuk melihat apakah
perusahaan tersebut fleksibel atau tidak maka dapat dilihat estimasi cash flow di
bawah ini :
Dari estimasi tersebut, kas perusahaan menunjukan hasil yang surplus dan
perusahaan dapat mengembalikan pinjaman bank sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan dan pada akhirnya perusahaan tersebut secara financial dapat dikatakan
flexible.
BAB IV
KESIMPULAN
1. Cash flow merupakan alat pengkontrol keuangan perusahaan dan sebagai alat ukur
keberhasilan dalam mencapai target yang di tetapkan, dapat juga digunakan sebagai
alat penaksir kebutuhan di masa yang akan datang..
2. Dalam penyusunan cash flow harus diperhatikan yang mana saja yang dapat
mempengaruhi dan yang tidak dapat mempengaruhi contoh; pengakuan adanya
kerugian piutang, adanya pengkuan atau pembebanan depresiasi, adanya pembayaran
stock defidend merupakan sesuatu yang tidak mempengaruhi cash flow.
3. Bagi kreditor atau bank dengan laporan cash flow dapat menilai kemampuan
perusahaan dalam mambayar bunga atau mengembalikan pinjamannya.
4. Pada intinya aliran cash flow dengan sumber-sumber dan penggunaan dana adalah
sama dan perhitungan penerimaan cash flow hanya memasukan penjualan secara tunai
sedangkan hasil penjualan kredit baru akan dimasukan setelah benar-benar diterima
secara tunai.
5. Dalam penerapannya sebelum membuat cash flow, tentukan besarnya kas minimum
yang tersedia (safety cash balance), apabila pada estimasi cash out flow lebih besar
dari pada cash flow in maka akan terjadi deficit. Salah satu cara untuk menutup deficit
tersebut adalah dengan mengajikan pinjaman ke bank
6. Asumsi merupakan suatu konsep dasar yang harus diterapkan walau pun angapan
tersebut tidak sesuai dengan kenyataan, semakin banyak anggapan yang digunakan
(pada umumnya tidak sesuai kenyataan) akan banyak kelemahan pada analisa tsb.
DAFTAR REFERENSI
http://ilmumanajemen.wordpress.com/2007/05/24/manajemen-keuangancash-flow/
http://newsakuntansi.blogspot.com/2013/05/pengertian- laporan-keuangan-
menurut.html
https://www.google.com/