36
Oleh: Erwi Y.

Ekuitas modal disetor

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ekuitas modal disetor

Oleh: Erwi Y.

Page 2: Ekuitas modal disetor
Page 3: Ekuitas modal disetor

Ekuitas: Bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara aset dan kewajiban yang ada sehingga bukan merupakan ukuran nilai jual perusahaan tersebut.

Tambahan modal disetor: Selisih lebih jumlah setoran modal yang diterima perusahaan dari nilai par (nominal) saham pada saat penerbitan saham.

Saldo laba: Akumulasi keuntungan operasional perusahaan yang belum atau tidak dibagikan ke pemegang saham.

Saham: Bukti kepemilikan atas suatu PT.Nilai Par: Nilai nominal yang tercantum pada setiap

lembar saham.Dividen: Pembagian keuntungan perusahaan kepada

pemegang saham.Saham Preferen (Utama): Instrumen ekuitas yang

memiliki hak sisa atas kekayaan (residu) setelah hak-hak instrumen ekuitas lainnya.

Page 4: Ekuitas modal disetor

Jika saham diterbitkan oleh perusahaan diberi nilai dan dicatat pada sertifikat saham, maka saham tersebut disebut memiliki nilai parnilai par. Jika tidak memiliki nilai par, saham tersebut dikatakan saham tanpa nilai par.

Page 5: Ekuitas modal disetor

Menurut UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, atau disebut juga Perseroan, PT adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang serta peraturan pelaksanaannya.

Dari definisi tersebut, maka diketahui bahwa modal dasar suatu PT berupa saham.

Page 6: Ekuitas modal disetor

1. Hak untuk berpartisipasi dalam menentukan arah dan tujuan perusahaan, yaitu melalui hak suara dalam rapat pemegang saham.

2. Hak untuk memperoleh laba dari perusahaan dalam bentuk dividen yang dibagi oleh perusahaan.

3. Hak untuk membeli saham baru yang dikeluarkan perusahaan agar proporsi kepemilikan saham masing-masing pemegang saham dapat tidak berubah.

4. Hak untuk menerima pembagian aset perusahaan dalam hal perusahaan dilikuidasi.

Page 7: Ekuitas modal disetor

Modal saham suatu perusahaan meliputi:1. Saham Preferen2. Saham Biasa3. Tambahan Modal Disetor

Saham Preferen: Saham yang memiliki kelebihan pada pembagian dividen atau pembagian aset pada saat likuidasi (prioritas).

Saham Biasa: Saham yang menjadi prioritas kedua pada saat likuidasi, namun memperoleh bagian dividen terbesar.

Page 8: Ekuitas modal disetor
Page 9: Ekuitas modal disetor
Page 10: Ekuitas modal disetor

Preferen Kumulatif: Dividen setiap tahun harus dibayarkan, seandainya belum terbayar harus dilunasi dahulu sebelum kewajiban pembayaran dividen pada saham biasa.

Non Kumulatif: Dividen yang belum terbayar pada periode sebelumnya tidak perlu dilunasi, jadi hanya sebatas kewajiban pembayaran dividen pada periode saat itu, sebelum kewajiban pembayaran dividen pada saham biasa.

Page 11: Ekuitas modal disetor

PT. Biru Laut memiliki 100.000 lembar saham preferen kumulatif 9% yang beredar dengan nilai par sebesar Rp1.000. Dividen terakhir dibayarkan pada 1999. Total dividen sebesar Rp30.000.000 telah diumumkan oleh dewan direksi pada tahun 2011. Mayoritas dari jumlah tersebut akan diperuntukkan bagi para pemegang saham preferen dengan komposisi sebagai berikut:

Page 12: Ekuitas modal disetor

Dividen bagi pemegang saham preferen

Dividen bagi pemegang saham biasa

Jumlah Dividen

Dividen kumulatif tahun 2009

Rp9.000.000 0 Rp9.000.000

Dividen kumulatif tahun 2010

Rp9.000.000 0 Rp9.000.000

Dividen tahun 2011

Rp9.000.000 Rp3.000.000 Rp12.000.000

JUMLAH Rp27.000.000 Rp3.000.000 Rp30.000.000

Page 13: Ekuitas modal disetor

Dividen bagi pemegang saham preferen

Dividen bagi pemegang saham biasa

Jumlah Dividen

Dividen kumulatif tahun 2009

0 0 0

Dividen kumulatif tahun 2010

0 0 0

Dividen tahun 2011

Rp9.000.000 Rp21.000.000 Rp30.000.000

JUMLAH Rp9.000.000 Rp21.000.000 Rp30.000.000

Page 14: Ekuitas modal disetor

Partisipasi:Penuh dividen saham preferen = dividen saham biasaSebagian dividen saham preferen hingga jumlah

tertentu yang ditetapkan setelah saham biasa (dalam %)Contoh:

PT Swadaya mempunyai saham yang beredar yaitu saham preferen 10% sebesar Rp2.000.000 berpartisipasi penuh, saham biasa sebesar Rp4.000.000. Pada akhir tahun 2011, dividen sebesar Rp1.080.000. Dividen ini dibagikan kepada saham preferen dan saham biasa dengan perhitungan sebagai berikut:

Page 15: Ekuitas modal disetor

Saham Preferen Saham Biasa

Untuk saham preferen:10% x Rp2.000.000

Rp200.000 0

Untuk saham biasa:10% x Rp4.000.000

0 Rp400.000

Untuk saham preferen dan biasa:Rp1.080.000 – Rp(200.000+400.000) = Rp480.000

Rp160.000

(200.000/600.000) x 480.000

Rp320.000

(400.000/600.000) x 480.000

JUMLAH Rp360.000 Rp720.000

Page 16: Ekuitas modal disetor

Saham Preferen Saham Biasa

Untuk saham preferen:10% x Rp2.000.000

Rp200.000 0

Untuk saham biasa:10% x Rp4.000.000

0 Rp400.000

Untuk saham preferen:Rp1.080.000 – Rp(200.000+400.000) = Rp480.000

5%* x Rp2.000.000 *5%=15%-10%

Rp100.000 Rp380.000

380.000=480.000-100.000

JUMLAH Rp300.000 Rp780.000

Page 17: Ekuitas modal disetor

Saham Preferen Convertible: Dapat ditukarkan oleh pemiliknya dengan surat berharga lainnya dari Perseroan yang menerbitkan. Bisa ditukar dengan saham biasa, untuk mendapatkan dividen yang lebih besar; atau dengan obligasi untuk merubah peran menjadi kreditur.

Saham Preferen yang dapat ditarik: Dapat ditebus sesuai dengan kehendak Perseroan penerbit saham. Kebanyakan saham preferen dapat ditarik dengan penyebutan harga penarikan dalam perjanjian awal.

Saham Preferen yang dapat ditebus: tumpang tindih antara instrumen utang dengan ekuitas. Sesuai dengan keinginan pemegang saham (Redeemable Preferred Stock)

Saham Preferen atas aset dan dividen pada saat likuidasi: Mendapatkan hak atas sisa aset dan dividen saat likuidasi.

Page 18: Ekuitas modal disetor

Modal Saham tunai dicatat:Mendebit KasMenkredit Modal SahamSelisih antara jumlah kas dengan nilai par

dimasukkan ke dalam Agio Saham (additional Paid-in Capital)

Contoh:PT. Berdikari diijinkan untuk menerbitkan 10.000

lembar saham biasa dengan nilai par Rp500. Pada tanggal 01 April 2011, 4.000 lembar saham dijual tunai dengan harga Rp2.500.000. Bagaimana pencatatan transaksinya (Jurnal Akuntansi)?

Nilai Par/nilai statuterNilai Par/nilai statuter

Page 19: Ekuitas modal disetor

Tanggal Keterangan Debit Kredit

April 1 Kas Rp2.500.000

Modal Saham(Rp500 x 10.000 lembar)

Rp2.000.000

Tambahan Modal Disetor (Agio Saham)

(2.500.000 – 2.000.000)

Rp500.000

Page 20: Ekuitas modal disetor

Diasumsikan PT. Angsa menerbitkan sebanyak 200 lembar saham biasa dengan nilai par sebesar Rp1.000 untuk memperoleh sebidang tanah yang nilai pasarnya Rp300.000, maka pencatatan yang dilakukan oleh perusahaan adalah.....Tangga

lKeterangan Debit Kredit

April

1 Tanah Rp300.000

Modal Saham(Rp1.000 x 200 lembar)

Rp200.000

Tambahan Modal Disetor (Agio Saham)

(300.000 – 200.000)

Rp100.000

Page 21: Ekuitas modal disetor

Diasumsikan PT. Angsa menerbitkan sebanyak 200 lembar saham biasa dengan nilai par sebesar Rp1.000 untuk memperoleh sebidang tanah. Nilai pasar saham di bursa Rp1.250/lembar, maka pencatatan yang dilakukan oleh perusahaan adalah.....Tangga

lKeterangan Debit Kredit

April

1 Tanah (Rp1.250 x 200 lembar)

Rp250.000

Modal Saham(Rp1.000 x 200 lembar)

Rp200.000

Tambahan Modal Disetor (Agio Saham)

(250.000 – 200.000)

Rp50.000

Page 22: Ekuitas modal disetor

PT. Berdikari diijinkan untuk menerbitkan 10.000 lembar saham biasa dengan nilai par Rp1.000Pada tanggal 1-30 November 2011 diterima

pesanan atas 5.000 lembar saham biasa bernilai par Rp1.000 dengan harga Rp1.250 per lembar dan 50% uang muka, sisanya separuh akan jatuh tempo pada periode 1-31 Desember 2011 dan separuh lagi akan jatuh tempo pada periode 1-31 Januari 2012

Tanggal Keterangan Debit Kredit

Nov 1-30

Piutang Pemesanan Modal Saham (Rp1.250 x 5.000 lembar)

Rp6.250.000

Modal Saham biasa yang dipesan

(Rp1.000 x 5.000 lembar)

Rp5.000.000

Tambahan Modal Disetor (Agio Saham)

(6.250.000-5.000.000)

Rp1.250.000

Pemesanan SahamPemesanan Saham

Page 23: Ekuitas modal disetor

PT. Berdikari diijinkan untuk menerbitkan 10.000 lembar saham biasa dengan nilai par Rp1.000Pada tanggal 1-30 November 2011 diterima

pesanan atas 5.000 lembar saham biasa bernilai par Rp1.000 dengan harga Rp1.250 per lembar dan 50% uang muka, sisanya separuh akan jatuh tempo pada periode 1-31 Desember 2011 dan separuh lagi akan jatuh tempo pada periode 1-31 Januari 2012

Tanggal

Keterangan Debit Kredit

Nov

1-30

Kas

(50% x Rp6.250.000)

Rp3.125.000

Piutang Pemesanan Modal Saham

Rp3.125.000

Pembayaran Uang MukaPembayaran Uang Muka

Page 24: Ekuitas modal disetor

PT. Berdikari diijinkan untuk menerbitkan 10.000 lembar saham biasa dengan nilai par Rp1.000Pada tanggal 1-30 November 2011 diterima

pesanan atas 5.000 lembar saham biasa bernilai par Rp1.000 dengan harga Rp1.250 per lembar dan 50% uang muka, sisanya separuh akan jatuh tempo pada periode 1-31 Desember 2011 dan separuh lagi akan jatuh tempo pada periode 1-31 Januari 2012

Tanggal

Keterangan Debit Kredit

Des 1-31

Kas

(50% x Rp6.250.000)

Rp3.125.000

Piutang Pemesanan Modal Saham

Rp3.125.000

Pembayaran Setengah dari sisa Pembayaran Setengah dari sisa harga pesanan yang jatuh tempoharga pesanan yang jatuh tempo

Page 25: Ekuitas modal disetor

PT. Berdikari diijinkan untuk menerbitkan 10.000 lembar saham biasa dengan nilai par Rp1.000Pada tanggal 1-31 Desember 2011 diterima

setengah dari sisa harga pesanan yang jatuh tempo dan diserahkan saham untuk jumlah saham yang telah dibayar penuh oleh pemesan, yaitu 2.500 lembar

Tanggal Keterangan Debit Kredit

Des 1-31

Modal saham biasa yang dipesan(50% x Rp6.250.000)

Rp3.125.000

Modal saham biasa Rp3.125.000

Jan 1-31

Modal saham biasa yang dipesan(50% x Rp6.250.000)

Rp3.125.000

Modal saham biasa Rp3.125.000

Penyerahan SahamPenyerahan Saham

Page 26: Ekuitas modal disetor

Memperbesar laba per saham (earning per share) perusahaan dengan mengurangi jumlah saham yang beredar.

Mendorong naiknya harga pasar saham Teori Pasar (Supply and Demand).

Menaikkan rasio utang terhadap ekuitas.Memperoleh saham untuk dikonversi dengan

sekuritas lain.Menginvestasikan kelebihan kas secara

temporer.

Page 27: Ekuitas modal disetor

Metode harga perolehan (Cost Method) dimana saham yang diperoleh kembali dicatat sebesar harga perolehan kembaliharga perolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang atas jumlah Modal Saham.

Metode nilai par (Nominal Method) dimana saham yang diperoleh kembali dicatat sebesar nilai nominal saham nilai nominal saham yang bersangkutan dan disajikan sebagai pengurang akun Modal Saham

Page 28: Ekuitas modal disetor

Pada tahun 2011, PT. Gembira didirikan dengan menerbitkan 10.000 lembar saham biasa dengan nilai par @Rp500 dan harga jual Rp750 per lembar saham.

Tanggal Keterangan Debit Kredit

Nov 2011

Kas (Rp750 x 10.000 lembar) Rp7.500.000

Modal Saham biasa (Rp500 x 10.000 lembar)

Rp5.000.000

Tambahan Modal Disetor (Agio Saham)

(7.500.000-5.000.000)

Rp2.500.000

Page 29: Ekuitas modal disetor

Pada tahun 2012, PT. Gembira membeli 500 lembar saham biasa yang beredar dengan harga beli Rp800 per lembar saham. (nilai par @Rp500)

Tanggal Keterangan Debit Kredit

Nov 2011

Saham Treasuri (Rp800 x 500 lembar)

Rp400.000

Kas

Rp400.000

Page 30: Ekuitas modal disetor

Modal Setoran:

Modal Saham Rp5.000.000

Agio Saham Rp2.500.000

Saldo Laba Rp1.000.000 (asumsi)

Jumlah Rp8.500.000

(-/-) Saham Treasuri(-/-) Saham Treasuri (Rp400.000)(Rp400.000)

Jumlah Ekuitas pemegang Saham Rp8.100.000

Page 31: Ekuitas modal disetor

Pada tahun 2013 dijual 100 lembar saham treasuri dengan harga Rp1.200 per lembar. Harga perolehan Rp800/lembar.

Tanggal Keterangan Debit Kredit

Nov 2011

Kas (Rp1.200 x 100 lembar) Rp120.000

Saham Treasuri (Rp800 x 100 lembar)

Rp80.000

Tambahan Modal Disetor (Agio Saham)

(120.000-80.000)

Rp40.000

Page 32: Ekuitas modal disetor

Metode harga perolehan (Cost Method) dimana saham yang diperoleh kembali dicatat sebesar harga perolehan kembaliharga perolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang atas jumlah Modal Saham.

Metode nilai par (Nominal Method) dimana saham yang diperoleh kembali dicatat sebesar nilai nominal saham nilai nominal saham yang bersangkutan dan disajikan sebagai pengurang akun Modal Saham

Page 33: Ekuitas modal disetor

Pada tahun 2011, PT. Gembira didirikan dengan menerbitkan 10.000 lembar saham biasa dengan nilai par @Rp500 dan harga jual Rp750 per lembar saham.

Tanggal Keterangan Debit Kredit

Nov 2011

Kas (Rp750 x 10.000 lembar) Rp7.500.000

Modal Saham biasa (Rp500 x 10.000 lembar)

Rp5.000.000

Tambahan Modal Disetor (Agio Saham)

(7.500.000-5.000.000)

Rp2.500.000

Page 34: Ekuitas modal disetor

Pada tahun 2012, PT. Gembira membeli 500 lembar saham biasa yang beredar dengan harga beli Rp800 per lembar saham. (nilai par @Rp500)

Tanggal Keterangan Debit Kredit

Nov 2011

Saham Treasuri (Rp500 x 500 lembar)

Rp250.000

Tambahan Modal Disetor (Agio Saham) (Rp(750-500) x 500 lembar)

Rp125.000

Saldo Laba (400.000 – (250.000+125.000)

Rp25.000

Kas

Rp400.000

Page 35: Ekuitas modal disetor

Pada tahun 2013 dijual 100 lembar saham treasuri dengan harga Rp1.200 per lembar. Harga perolehan Rp800/lembar. (nilai par @Rp500)

Tanggal Keterangan Debit Kredit

Nov 2011

Kas (Rp1.200 x 100 lembar) Rp120.000

Saham Treasuri (Rp500 x 100 lembar)

Rp50.000

Tambahan Modal Disetor (Agio Saham)

(120.000-50.000)

Rp70.000

Page 36: Ekuitas modal disetor