6
Investasi Emas ”Ya” atau ”Tidak”

Investasi emas ”ya” atau ”tidak”

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Investasi emas ”ya” atau ”tidak”

Investasi Emas

”Ya” atau ”Tidak”

Page 2: Investasi emas ”ya” atau ”tidak”
Page 3: Investasi emas ”ya” atau ”tidak”

Oleh :

Mike Rini Sutikno, CFP

Page 4: Investasi emas ”ya” atau ”tidak”

Investasi Emas ”Ya” atau ”Tidak”

investasi emas merupakan investasi yang dapat dimiliki secara harfiah dan nilainya terus naik.

Pada dasarnya kebanyakan kita memang sulit mempercayai sesuatu hanya karena tidak terlihat mata

atau tidak dipegang fisiknya. Karakter ini juga terlihat ketika orang merasa kurang mantap

berinvestasi tanpa memegang bukti fisiknya. Makanya emas menjadi pilihan dalam menyimpan

uang sebab investasi emas merupakan investasi yang dapat dimiliki secara harfiah dan nilainya

terus naik. Namun tidak sedikit juga yang kontra dan berargumen bahwa secara rill emas tidak

memberikan pertumbuhan. Kita sebaiknya tidak memvonis bahwa investasi emas itu untung atau

rugi hanya karena kebanyakan orang bilang begitu. Analisalah terlebih dulu sebelum

mengatakan ”ya” atau ”tidak” kepada emas sesuai dengan kondisi anda.

Tiga Alternatif Investasi Emas.

Tak kenal maka tak sayang, hal ini berlaku untuk jenis investasi apa saja. Tidak peduli jika dia

mengklaim dirinya paling aman sekalipun, investasi tersebut hanya akan merepotkan anda jika tidak

paham bagaimana mengoptimalkannya.

Mari kita kenali terlebih dulu 3 (tiga) pilihan dalam investasi emas dan

karakternya yang berbeda satu sama lain :

1. Menyimpan fisiknya. Anda menyimpan fisik emasnya dalam beberapa pilihan yaitu emas

batangan (gold bar) dengan kadar 22 karat (95%) atau 24 karat (99%) , koin emas atau perhiasan

emas.

2. Menyimpan nilainya. Anda tidak menyimpan fisik emasnya namun membuka rekening di bank

dalam bentuk tabungan dan deposito emas dimana saldo rekening anda akan disetarakan dengan

nilai emas dari waktu ke waktu.

3. Memanfaatkan fluktuasi harganya. Anda tidak menyimpan fisik emasnya namun membeli

instrumen finansial dengan underlying asset emas. Contohnya reksadana dengan underlying

perusahaan pertambangan emas, efek saham dari perusahaan penambang emas, maupun

derivatif kontrak berjangka komoditi emas.

Page 5: Investasi emas ”ya” atau ”tidak”

Berbagai Karakter Investasi Emas.

Karakter komoditas emas secara fisik nilainya cenderung stabil dan dianggap tak punya efek inflasi

sehingga returnnya kurang menarik bila dibandingkan saham atau properti. Walaupun demikian

jarang sekali harga emas turun. Apalagi di beberapa negara konon mengalami penurunan produksi

emas. Karenanya peningkatan kelangkaan emas harganya cenderung akan selalu naik. Harga emas

juga dipatok dalam USD, sehingga jika nilai USD menguat umumnya harga emas juga meningkat .

Dari segi storage dan handling, menyimpan “hard asset” seperti emas relatif beresiko dan mahal.

Selain itu, apabila penyimpanan kurang baik memungkinkan terjadinya oksidasi dan perubahan

warna, apalagi kalau jatuh, penyok, atau tercuil bisa mengurangi harganya. Adapun membuka

simpanan di bank dalam rekening tabungan dan deposito emas memang lebih praktis. Nasabah

dapat menikmati pertumbuhan emas layaknya menyimpan emas itu sendiri, dan pembukaan

rekening maupun setoran selanjutnya tidak harus dalam bentuk emas melainkan dengan uang tunai

saja. Nasabah selanjutnya mendapat bukti sertifikat kepemilikan emas, sementara fisiknya disimpan

oleh bank atau pihak yang sudah disepakati. .

Sementara karakter sekuritas emas hanya berbeda risk return profilenya dengan komoditas emas

, sehingga fluktuasi harga saham perusahaan penambang emas kurang lebih searah harga

komoditas emas. Hanya saja perbandingannya cenderung tidak linear, misalkan emas turun 5%,

saham turun 10% — tetapi ketika emas naik 5%, saham naik > 10%. Sehingga dari segi fluktuasi

harga,deviasi harga emas lebih rendah daripada deviasi harga saham penambang emas. Namun

harga emas secara rata-rata tumbuh lebih lebih rendah dibandingkan pertumbuhan rata-rata saham

perusahaan penambang emas . Biasanya kita akan melihat reward /risks trade off atau return/resiko,

sehingga walaupun membeli beberapa saham perusahaan penambang emas nampaknya lebih

menguntungkan namun sudah pasti risikonya juga lebih tinggi.

Dalam setiap investasi, pasti banyak risiko yang harus dihadapi. Baca juga artikel

Bagaimana Mengelola Risiko Investasi !

Mengoptimalkan Investasi Emas.

Ciri khas yang sangat membedakan investasi emas dari investasi lain adalah persepsi orang

terhadap nilai fisiknya. Harganya yang tinggi tidak saja berdasarkan penawaran dan

permintaan pasar yang kemudian membentuk nilai nominalnya. Lebih dari itu emas tertentu yang

memiliki pesona eksotis, magis dan historis dapat dikategorikan sebagai barang koleksi (collectible

items) ternyata mampu memiliki nilai intrinsik yang jauh melebihi nilai nominalnnya. Contoh ada

koin emas dan perhiasan emas yang nilainya milyaran rupiah karena ada variabel sejarah,

kepemilikan, dan mungkin kejadian penting yang berkaitan langsung dengan koin atau perhiasan

tersebut. Menyimpan fisik emas dalam hal ini bertujuan untuk dikoleksi. Sehingga horison investasi

yang tepat adalah pertumbuhan jangka panjang (>10 tahun), sebab barang koleksi makin lama

disimpan makin tinggi nilainya. Disini seseorang tidak hanya menjadi investor namun sekaligus

kolektor.

Akan halnya menyimpan fisik emas dalam bentuk batangan atau koin yang bukan berkategori

barang koleksi, lebih optimal digunakan untuk 4 (empat) tujuan keuangan, yaitu : (a) mencapai

tujuan keuangan jangka menengah (2-3 tahun) ; (b) mencapai tujuan keuangan tertentu yang

Page 6: Investasi emas ”ya” atau ”tidak”

biayanya setara dengan emas (misalnya naik haji) ; (c) mempertahankan nilai kekayaan dengan

target pertumbuhan setara inflasi alias hedging; (d) diversifikasi. Misal Anda sudah berinvestasi di

saham, obligasi, reksa dana, properti kemudian emas. Walaupun demikian harus

mempertimbangkan dengan cermat masalah penyimpanan dan keamanan. Sebab makin besar

jumlah emas yang dimiliki makin tidak aman di simpan di rumah. Bisa saja emas diasuransi atau

disimpan di safe deposit di bank namun biayanya cukup besar.

Adapun emas berbentuk perhiasan kurang tepat untuk berinvestasi, sebab ada biaya pembuatan

perhiasan yang membuat harga yang harus dibayar menjadi lebih tinggi. Perhiasan juga sifatnya

subyektif, tergantung selera individu. Sangat mungkin Anda membelinya dengan mahal namun

ketika dijual harganya jatuh karena modelnya tak lagi up to date. Pilihan lain jika anda ingin

berinvestasi emas namun tidak ingin repot menyimpan fisiknya maka membuka tabungan dan

deposito emas. Ini berarti anda butuh menyimpan nilai emas tanpa memegang fisiknya. Sayangnya

di Indonesia tabungan emas maupun deposito emas ini belum bisa dimiliki, walaupun beberapa

bank syariah disini sudah mencoba merintisnya sejak tahun lalu.

Terakhir adalah memanfaatkan fluktuasi nilai emas yang bisa dilakukan dengan optimal dalam 2

(dua) horison waktu, yaitu : (a) pertumbuhan jangka panjang. Misalnya membeli reksadana emas

yang masuk ke saham-saham perusahaan produsen emas atau langsung membeli sahamnya ; (b)

Keuntungan jangka pendek. Anda melakukan jual beli sekuritas dan derivatif dengan underlying

asset emas secara simultan untuk mendapatkan capital gain.

Selamat mencoba investasi, melalui investasi emas :)

Penulis : Mike Rini Sutikno, CFP

Source : Investasi Emas, Investasi Emas

Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner

Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com

Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia

Google+. Kemandirian Finansial, Email. [email protected],

Youtube. Mitra Rencana Edukasi – MRE Indonesia, Blog Kemandirian Finansial Blog