15
Kebijakan Fiskal Angie Putri Angkajaya (224113224) Elisa Prillianty (224113327) STMT TRISAKTI 2014

Kebijakan Fiskal

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kebijakan Fiskal

Kebijakan Fiskal

Angie Putri Angkajaya (224113224)Elisa Prillianty (224113327)

STMT TRISAKTI 2014

Page 2: Kebijakan Fiskal

Latar BelakangO Teori ekonomi makro adalah bidang ilmu ekonomi yang mengkaji

fenomena perekonomian secara menyeluruh atau luas misalnya inflasi, pengangguran dan pertumbuhan ekonomi. Ekonomi makro merupakan pengetahuan ekonomi yang bersifat agregatif dan menampilkan teori-teori ekonomi makro yang sangat mendasar. Dalam teori ekonomi makro kita akan menemui pembelajaran tentang kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.

O Kebijakan fiskal merupakan bagian integral dari kebijakan makro ekonomi yang memiliki target yang harus dicapai baik dalam jangka pendek dan jangka panjang.

O Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, "margin requirement", kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.

Page 3: Kebijakan Fiskal

O Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran (1 Januari - 31 Desember). APBN, Perubahan APBN, dan Pertanggungjawaban APBN setiap tahun ditetapkan dengan Undang-Undang.

O Kebijaksanaan fiskal dan moneter adalah dua sejoli yang merupakan alat utama bagi perencana ekonomi nasional untuk mengendalikan keseimbangan makro perekonomiannya. Kita juga akan mempelajari kebijakan fiskal yang juga mempunyai konsekuensi-konsekuensi moneter atau kebijaksaan moneter dengan konsekuensi-konsekuensi fiskal. Kebijaksanaan fiskal juga memiliki keterkaitan dengan APBN karena kebijaksanaan fiscal adalah kebijaksanaan yang dilaksanakan lewat APBN.

Page 4: Kebijakan Fiskal

1. APBN dan Kebijakan Fiskal

O Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran (1 Januari - 31 Desember). APBN, Perubahan APBN, dan Pertanggungjawaban APBN setiap tahun ditetapkan dengan Undang-Undang.

O Kebijakan fiskal merupakan bagian integral dari kebijakan makro ekonomi yang memiliki target yang harus dicapai baik dalam jangka pendek dan jangka panjang.

O Kebijaksanaan fiskal adalah kebijaksanaan makro yang dilaksanakan melalui APBN dan dicerminkan oleh struktur pos-pos dalam APBN.

Page 5: Kebijakan Fiskal

OPengaruh kebijaksanaan fiskal terhadap perekonomian bisa dianalisa dalam 2 tahap yang berurutan, yaitu :

1. Bagaimana suatu kebijaksanaan fiskal diterjemahkan menjadi suatu APBN

2. Bagaimana APBN tersebut mempengaruhi perekonomian

Page 6: Kebijakan Fiskal

2. Kebijaksaan Fiskal dari Sisi Struktur APBN

O Kebijakan fiskal dapat dilihat dari sisi struktur pos-pos APBN. Secara garis besar ada tiga pos utama pada sisi pengeluaran APBN dan empat pos pada sisi penerimaan APBN. Masing-masing pada setiap pos-pos tersebut memiliki pengaruh yang berbeda terhadap perekonomian.

O Sisi pengeluaran memiliki tugas untuk mencatat semua kegiatan pemerintah yang memerlukan uang untuk pelaksanaannya.

Page 7: Kebijakan Fiskal

O 3 pos utama sisi pengeluaran, yaitu :

1. Pengeluaran pemerintah untuk pembelian barang/jasa.

2. Pengeluaran pemerintah untuk gaji pegawainya.

3. Pengeluaran pemerintah untuk transfer payment yang meliputi, misalnya : pembayaran subsidi/bantuan langsung kepada berbagai golongan masyarakat, pembayaran pension, pembayaran bunga untuk pinjaman pemerintah kepada masyarakat.

Page 8: Kebijakan Fiskal

ODan sisi penerimaan menunjukkan darimana dana yang diperlukan tersebut diperoleh.

O4 sumber utamanya, yaitu : 1. Pajak

2. Pinjaman dari bank sentral

3. Pinjaman dari masyarakat dalam negeri

4. Pinjaman dari luar negeri

Page 9: Kebijakan Fiskal

3. Cara Memperoleh Dana Tambahan

O Dahulu pajak adalah satu-satunya sumber untuk pembiayaan kegiatan pemerintahan. Tidak ada pajak maka tidak akan ada kegiatan pemerintahan.

O Dan hingga sekarang pajak masih merupakan sumber keuangan negara yang paling penting bagi semua negara di dunia.

O Namun selain pajak, pemerintah juga harus memikirkan cara mendapatkan dana tambahan dengan cara lain, yaitu:

1. Meminjam Dana dari Bank Sentral

2. Meminjam dari Masyarakat

3. Meminjam dari Luar Negeri

Page 10: Kebijakan Fiskal

4. APBN dan Pengaruh Ekonomi Makronya

O Suatu kebijaksanaan fiskal tidak lain adalah suatu kombinasi pos-pos APBN dengan nilai-nilai tertentu

1. Pembelian Barang/JasaO Pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa pada sisi pengeluaran

APBN. Dengan adanya pengeluaran APBN untuk pembelian barang/jasa maka akan mempengaruhi permintaan akan uang dan mengubah tingkat bunga sehingga perubahan-perubahan tersebut akan mencapai posisi keseimbangan pada perekonomian.

2. Gaji PegawaiO Disini kita akan melihat pengaruhnya pada saat adanya kenaikan gaji pada

pegawai. Pada saat gaji pegawai naik maka aka nada kenaikan disposable income yang diterima oleh sector rumah tangga yaitu pendapatan yang berada di tangan masyarakat untuk menggunakannya. Dan kenaikan gaji pegawai juga akan menaikkan permintaan agregat yang lebih kecil disbanding dengan setiap rupiah yang dibelanjakan untuk pembelian barang dan jasa.

Page 11: Kebijakan Fiskal

3. Transfer PaymentO Disini kita akan mencatat pembayaran (atau pemberian) pemerintah

langsung kepada warganya. Secara ekonomis transfer payments mempunyai status dan pengaruh yang sama dengan gaji pegawai, meskipun jelas secara administratif keduanya berbeda. Kenaikan transfer payments (misalnya kenaikan pension atau subsidi) langsung diterima oleh warga masyarakat dalam bentuk kenaikan disposable incomenya. Kenaikan agregat akan mengakibatkan kenaikan transfer payments.

4. Penerimaan PajakO Dalam penerimaan pajak maka akan mempengaruhi permintaan agregat

yang akan menurun dan berakibat berantai terhadap perekonomian apabila pajak naik dan diposable juga akan turun dengan jumlah yang sama dan pengeluaran konsumsi juga akan turun.

O Namun, apabila pemerintah menarik pajak tambahan dan menggunakannya untuk berbelanja barang/jasa, maka permintaan agregat akan naik juga sebesar pajak tambahan yang ditarik tadi.

5. Kredit Bank SentralO Pos ini mempunyai pengaruh langsung terhadap pasar uang. Kenaikan jumlah

uang yang beredar akan menurunkan tingkat bunga dan selanjutnya meningkatkan pengeluaran investasi.

Page 12: Kebijakan Fiskal

6. Pinjaman Dalam NegeriO Dengan cara ini maka akan mengurangi uang inti dan selanjutnya

mengurangi jumlah uang beredar. Berkurangnya jumlah uang yang beredar akan meningkatkan tingkat bunga dan kemudian menurunkan permintaan agregat dan selanjutnya melalui proses keseimbangan umum akan membawa perekonomian ke posisi keseimbangan yang baru.

7. Pinjaman Luar NegeriO Pinjaman luar negeri tergantung pada penggunaan devisa. Apabila devisa

digunakan untuk mengimpor barang-barang yang langsung digunakan oleh pemerintah, maka tidak aka nada pengaruh apa-apa terhadap perekonomian dalam negeri. Tetapi, apabila devisa tersebut digunakan untuk mengimpor barang-barang yang dijual kepada masyarakat, maka akan terdapat dua pengaruh yang akan terjadi bersamaan yaitu pada bidang moneter yang akan menurunkan jumlah uang beredar karena penjualan obligasi dan pada pasar barang, permintaan agregat akan menuruh terhadap barang-barang produksi dalam negeri kecuali obligasi karena obligasi bukan barang.

O Pos-pos pada sisi pengeluaran tersebut langsung mempengaruhi pasar barang dalam perekonomian dan pos-pos pada sisi penerimaan lebih mempengaruhi pasar uang kecuali pos pertama yaitu pajak.

Page 13: Kebijakan Fiskal

5. Pengaruh Perubahan Struktur APBN

O Pengaruh dari perubahan masing-masing pos terhadap perekonomian dibedakan menjadi dua, yaitu pengaruh putaran pertama dan pengaruh akhir.

O Pengaruh putaran pertama adalah pengaruh awal dari kebijaksanaan tersebut terhadap permintaan agregat.

O Pengaruh putaran akhir adalah pengaruh dari kebijaksanaan tersebut apabila kita menelusurinya sampai perekonomiannya mencapai posisi keseimbangan umumnya yang baru.

Page 14: Kebijakan Fiskal

KesimpulanO Kebijaksanaan fiskal adalah kebijaksanaan makro yang dilaksanakan

lewat APBN. Suatu kebijaksanaan fiskal dicerminkan oleh struktur pos-pos dalam APBN, dan bukan hanya oleh nilai total penerimanaan dan pengeluarannya.

O Secara garis besar ada tiga pos utama pada sisi pengeluaran APBN, yaitu pembelian barang/jasa, gaji pegawai, transfer payments. Dan pada sisi penerimaan ada empat pos yang penting, yaitu penerimaan pajak, kredit dari bank sentral, pinjaman dari masyarakat dalam negeri, dan pinjaman dari luar negeri.

O Pengeluaran total APBN selalu sama dengan penerimaan totalnya. Pengaruh dari perubahan masing-masing pos terhadap perekonomian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu ”pengaruh putaran pertama” dan ”pengaruh putaran akhir” yang keduanya sama-sama mempengaruhi setiap rupiah aau jumlah uang yang beredar serta permintaan agregat dan lain-lain

Page 15: Kebijakan Fiskal