Upload
syafril-djaelanise-mm
View
1.012
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah Nasional
Biro Perbankan Syariah – Bank Biro Perbankan Syariah – Bank IndonesiaIndonesia
2
Perbankan Syariah Internasional (2000)*perkembangan yg telah dicapai……………………
Lembaga: 176 LKSAsset: $147.7 blnModal: $7.3 blnSebaran:+ 30 negara
- Timur Tengah- Asia Selatan- Asia Tenggara- USA/Eropa/Rusia
* Chapra & Khan, 2001
Globalisasi sistem perbankan dan keuangan syariah dapat ditinjau dari dua aspek: Ekspansi geografis
Keragaman jenis jasa/ produk layanan (incld.: banking, asuransi, reksa dana,, dan pasar modal)
3
Pola Regulasi dan Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah*
Enforcement Pemerintah
Pakistan, Iran, Sudan
•Sistem Keuangan 100% Islamic berdasarkan UU
•Problema konversi sistem keuangan secara menyeluruh
Malaysia, Malaysia, Bahrain, KuwaitBahrain, Kuwait
•Dual system Dual system
•dukungan penuh dukungan penuh seluruh elemen seluruh elemen pemerintahanpemerintahan
•Kemudahan untuk konversi Kemudahan untuk konversi dan keikutsertaan sistem dan keikutsertaan sistem konvensional dlm konvensional dlm pengembanganpengembangan
Dukungan Dukungan penuh penuh pemerintahpemerintah
Indonesia, Indonesia, Saudi, Saudi, UAE, MesirUAE, Mesir
•Berhati-hati dan gradual approach
•Cenderung masih mengutamakan sistem konvensional
•Regulasi ketatRegulasi ketat•Menghindari pengharaman Menghindari pengharaman bank konvensionalbank konvensional
Konservatif
UK & umumnya UK & umumnya Negara BaratNegara Barat
•Dibatasi oleh regulasi Dibatasi oleh regulasi atau tidak ada aturan yg atau tidak ada aturan yg mengakomodasi mengakomodasi
Pengembangan Pengembangan TerbatasTerbatas
Diterapkan Negara Karakteristik Keterangan
Iqbal Khan, 2000
Strategi Pengembangan Bank Syariah di Indonesia & Negara Lain:Negara Kebijakan Sistem /
JaringanPengembangan SDM Sosialisasi
Indonesia Makro+ Mikro Dual Banking: FullBranch
BankSentral+Perbankan
Ada
Malaysia Makro+Mikro Dual Banking: Windows Bank Sentral Tidak Ada
Sudan Makro+Mikro Islamic Banking Bank Sentral +Perbankan
Tidak Ada
Jordan Mikro Dual Banking: FullIslamic Bank
Tidak Ada Tidak Ada
Iran Makro+Mikro Islamic Banking Bank Sentral Tidak Ada
Pakistan Mikro Islamic Banking Bank Sentral Tidak Ada
Bahrain Mikro Dual Banking:Windows
Bank Sentral Tidak Ada
PERBANDINGAN STRATEGI PENGEMBANGAN
5
Mengapa Indonesia relatif terlambat dalam
pengembangan bank syariah dibandingkan
negara lain ?
Kendala Dasar Hukum• UU Perbankan 1967 • UU Bank Sentral 1968tidak mengenal bank syariah
Pertimbangan Sosial Politik• Trauma sejarah & phobia• Tanggung jawab pencantuman label
“syariah”Perbedaan pandangan tentang bunga bank
• Halal, Subhat atau Haram
6
Daftar Isi Daftar Isi
I. Latar Belakang•Alasan Pengembangan Perbankan Syariah•Prinsip Pokok Ekonomi Syariah, Milestone dan Kondisi Terkini•Tantangan dan Peluang Pengembangan Perbankan Syariah
II. Nilai-Nilai DasarIII. Misi dan Visi IV. Kondisi Aktual V. Paradigma KebiiakanVI. Sasaran 2002-2011 VII. Inisiatif
•Tahap 1: Meletakan landasan pertumbuhan (2002-2004)•Tahap 2: Memperkuat struktur industri(2004-2008)•Tahap 3: Memenuhi standar keuangan dan kualitas pelayanan
internasional (2008-2011)
7
• Amanah UU No. 10/1998 dan UU No. 23/1999• Adanya demand dari masyarakat• Restrukturisasi Perbankan• Kesinambungan pelaksanaan tugas
pengaturan dan pengawasan• Pedoman bagi internal BI• Acuan bagi pihak eksternal• Terwujudnya perbankan syariah yang sehat
Alasan Pengembangan Kebijakan:
RESTRUKTURISASIRESTRUKTURISASIPERBANKANPERBANKAN
A. Mengatasi Dampak Krisis Penyehatan Bank
B. Menghindari Krisis Di Masa Depan (Peningkatan Ketahanan Sistem Perbankan)
PASIVARekapitalisasi
Perbankan
PENGEMB. INFRASTRUKTUR• Lembaga Penjamin Simpanan• Community Bank (BPR)• Bank SyariahBank Syariah• Pemberdayaaan Asosiasi bank
AKTIVARestrukturisasi
Kredit Perbankan
PEMANTAPANPengaturan dan
Pengawasan Bank
1 2
3 4
Pemulihan Ekonomi Melalui Kebijakan Perbankan
9
Prinsip Pokok Ekonomi Syariah Sebagai Dasar Pengembangan Perbankan Syariah
PERTUMBUHAN EKONOMIYG BERKELANJUTAN DAN BERKEADILAN (Rahmatan lil ‘alamin)
• Larangan produk- jasa yg merugikan & berbahaya
• Larangan proses yang berbahaya
• Tidak m’gunakan sumberdaya illegal & secara tidak adil
• Produktif, • Tidak spekulatif • Efektif, efisien,
berkelanjutan dalam penggunaan sumbar daya (SD)
• Akses yg sebesar2nya bagi masyarakat untuk memperoleh SD.
• Transparan dan jujur
• Trasanksi yang fair, tdk boleh ada eksploitasi
• Persaingan yang sehat
• Kontrak yang adil
ADIL MENGHINDARI KEGIATAN YG
MERUSAK
KEMASLAHATAN
A Q I D A H
10
‘MILESTONE’ PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH INDONESIA SEJAK 1990
Lokakarya / Munas MUI
Pengenalan Dual banking system
Diperbolehkannya bank beroperasi secara dual system bank
• BI membuat dan menetapkan peraturan kelembagaan perbankan syariah
• Pengembangan PUAS & SWBI
Lokakarya: sepakat untuk segera
mendirikan bank tanpa bunga
Munas: mempersiapkan blue print BMI
Bank Muamalat Indonesia berdiri 1991 dan beroperasi 1992
setelah adanya UU No. 7 tahun 1992 dan PP No. 72 tahun 1992
• UU no. 10/1998, Bank Indonesia mengakui keberadaan bank syariah dan bank konvensional
• Bank konvensional diperkenankan membuka KC syariah.
• UU no.23/1999:• BI bertanggungjawab terhadap pengaturan dan
pengawasan perbankan termasuk bank syariah• BI dapat menetapkan kebijakan moneter dg
menggunakan prinsip syariah• Berdiri BUS kedua• Dibuka UUS untuk yang pertama kalinya• BI memiliki Tim Penelitian dan Pengaturan Perbankan
Syariah
1990 1992 1998 1999 2000Keluarnya Reg. Operasional & Kelembagaan
Kebijakan moneter dpt berdasarkan prinsip syariah
BPS
2001
11
…. Industri Perbankan Syariah Menunjukan Kondisi yang Relatif Resisten dalam Periode Krisis
14.08%
26.77%
4.04%
12.96%
2000 2001
Conventional BankingSharia Banking
0
50
100
150
200
250
92 93 94 95 96 97 98 99 '00 '01
Sharia Banking Conventional Banking
LDR bank konvensional masih tetap di bawah 50% dan bank syariah telah kembali
di atas 100%
NPL Bank Syariah lebih rendah dan cepat melakukan recovery dibandingkan
bank konvensional dalam pasca krisis ekonomi
12
Perkembangan NPL/NPF Bank (%)
Bank 2000 2001 2002
Syariah 12.96 4.04 4.12
Conv. 26.77 14.08 8.10
13
LAJU PERTUMBUHAN PERBANKAN SYARIAH INDONESIA RELATIF CEPAT KHUSUSNYA SEJAK TAHUN 1999
0
500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001
AssetDepositFinancing
Total DPK, Pembiayaan dan Aset Bank Syariah (dlm Rp. Milyar)Total DPK, Pembiayaan dan Aset Bank Syariah (dlm Rp. Milyar)
00.10.20.30.40.50.60.7
1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001
AssetDepositFinancing
Persentase DPK, Pembiayaan dan Aset B. Syariah terhadap Persentase DPK, Pembiayaan dan Aset B. Syariah terhadap Total Perbankan NasionalTotal Perbankan Nasional
Asset CAGR ‘92-’99 = 38%
Asset CAGR ‘99-’01 = 54%
Asset Penetration = 0.03%
Asset Penetration = 0.06% Asset Penetration = 0.26%
BSM + UUS Bank IFI BerdiriBMI berdiri
14
Perkembangan Asset Bank Syariah dan Conventional
1999 2000 2001 2002 Growth Mar 03(%)
1.12 1.79 2.72 4.05 74.74 4.630.11 0.17 0.25 0.36 0.42
1005.54 1028.21 1096.98 1108.15 9.51 1095.3799.89 99.83 99.75 99.64 99.58
1006.66 1030.00 1099.70 1112.20 9.57 1100.00
B. Syariah
Rp. Trilyun
(%)
B.Conv.
Rp. Trilyun
(%)
Total
15
Perkembangan DPK, Pembiayaan & LDR Bank Syariah dan Conventional
1997 1998 1999 2000 2001 2002 Grw
DANA PIHAK KETIGA PERBANKAN
Bank Syariah: (%)
0.4 0.3 0.5 1.0 1.8 2.9 76.1
0.10 0.05 0.07 0.15 0.23 0.35
Bank Konv.:
400.2 625.0 678.3 698.0 797.4 832.9 17.3
99.90 99.95 99.93 99.85 99.77 99.65
Total:
400.6 625.3 678.8 699.0 799.2 835.8 17.3
100 100 100 100 100 100 PEMBIAYAAN/KREDIT PERBANKAN
Bank Syariah: (%)
0.45 0.44 0.47 1.28 2.05 3.28 74.8
0.10 0.08 0.17 0.45 0.57 0.80
Bank Konv.:
444.4 545.0 276.8 280.7 356.6 407.0 3.2
99.90 99.92 99.83 99.55 99.43 99.20
Total:
444.9 545.5 277.3 282.0 358.6 410.3 3.3
100 100 100 100 100 100
FDR Bank Syariah:
115.4 141.9 94.0 124.3 113.3 112.3
LDR Bank Konv.:
111.1 87.2 40.8 40.2 44.7 48.9
Rp. Trilyun
(%)
Rp. Trilyun
(%)
Rp. Trilyun
(%)
Rp. Trilyun
(%)
Rp. Trilyun
(%)
Rp. Trilyun
(%)
(%)
(%)
16
0
10
20
30
40
50
60
1993 1995 1997 1999 2001
BanksBranches
LAJU PERTUMBUHAN JARINGAN KANTOR
Jumlah Bank dan KC Bank Syariah
Bank Syariah
Pelaku Industri Bank Syariah Nasional (Mar 2003)
BPR Syariah
Bank Umum Syariah (full)
Jumlah Kantor Cabang
Jumlah Bank 2 6 85
31 1
4572
Total Jumlah
% thdp Total Bank Nasional
93
7673
3.97
0.84
Unit Usaha Syariah Bank Konvensional
--Jumlah KCp/KK
17
Tantangan dan Peluang Pengembangan Perbankan Syariah Saat ini
Faktor makro ekonomi
Industri perbankan syariah
• Periode pemulihan ekonomi dg pertumbuhan ekonomi yg relatif lambat
• NPL Perbankan yg tinggi
• Keterbatasan jaringan kerja• Belum efisien• Pelayanan yg belum
optimal• Kurang memasuki pasar
korporat
• Menyediakan alternatif instrumen keuangan/perbankan berdasarkan sistem bagi hasil (bukan bunga)
• Peluang pasar yg relatif besar bagi produk/jasa perbankan syariah.
• Strategi diversifikasi pangsa pasar retail dan korporat
Tantangan Peluang
Infrastruktur saat ini
• Kurang berperannya:– Depkeu &lembaga2
pemerintah lainnya– DPS– BAMUI– BAPEPAM dll
• Masyarakat akan memiliki peran yg lebih signifikan untuk perkembangan industri perbankan syariah jika lembaga lebih bersikap pro-aktif
18
KERANGKA BERPIKIR DALAM PENETAPAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH NASIONAL
Misi dan Visi
Paradigma Kebijakan
Sasaran Initiatif2 untuk Mencapai Sasaran
Kondisi Aktual
Nilai-Nilai Dasar
• Manfaat bagi Makro dan Mikro
• Berdayasaing dan effisien• Istiqomah dlm Memenuhi
prinsip syariah • Prinsip Kehati-hatian dan
and good corporate governance
• Inisiatif Strategis• Tahapan Implementasi
• Perspektif Mikro • Perspektif Makro
• Faktor Berpengaruh • Permasalahan Utama
19
NILAI – NILAI YG HARUS DIMILIKI BANK SYARIAH
Micro perspective:Shiddiq, Tabligh, Amanah, dan Fathanah termasuk Ri'ayah serta Mas'uliyah.
Macro perspective: Zakat: mendorong investasi; Gharar: menghindari ketidak jelasan (transparansi); Riba: terbentuknya sikap berani menghadapi risiko dlm berinvestasi; Maisir: terbentuknya sikap menghindari judi dalam aktivitas investasinya atau linkage ke sektor riil.
Back
20
VISI & MISI PENGEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH NASIONAL (10 Tahun Kedepan)
MISI
Mewujudkan iklim yang kondusif untuk pengembangan perbankan syariah yg sehat dan konsisten menjalankan prinsip syariah dan mampu berperan dalam sektor riil, yang meliputi:
• Melakukan penelitian/kajian mengenai kondisi, peluang dan kebutuhan bank syariah;
• Menyiapkan ketentuan dan infrastruktur lainnya yang memungkinkan bank syariah dapat beroperasi sesuai dengan karakteristiknya.
• Melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap bank syariah
• Perizinan bank syariah
Terwujudnya sistem perbankan syariah yang kompetitif, efisien, dan memenuhi prinsip kehati-hatian yang mampu mendukung sektor riil secara nyata melalui kegiatan pembiayaan berbasis bagi hasil dalam kerangka tolong menolong dan menuju kebaikan guna mencapai kemaslahatan masyarakat.
VISI
21
5 FAKTOR PENDORONG / MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN INDUSTRI PERBANKAN SYARIAH
• IIFM akan beroperasi 2003• PSAK syariah tersusun 2002 • Keterbatasan dana sosialisasi
• Dukungan internasional IDB, AAOIFI• Terbentuknya IFSB• Dukungan BI dengan membentuk BPS• Terbatasnya dukungan Pemerintah (Depkeu) dan
lembaga lainnya
• Perbankan konvensional• Kesulitan menarik tenaga
profesional berkualitas karena keterbatasan insentif
• Pasar terbesar UKM• Minat meningkat ttp
pemahaman minim
Pasar / infrastrukturRegulator, Institusi Pemerintah dan badan lainnya
Kompetitor / SubtitusiNasabah/Masyarakat
Pertumbuhan industri Perbankan Syariah yg
sejalan dengan kebutuhan pasar
Pelaku Industri• Pemain terbatas• Akan masuknya pemain
lokal/internasional• Jaringan terbatas tapi akan
berkembang dengan diterapkannya satu bank dual system
22
EXISTING REGULATION AND POLICY
• UU Perbankan No.10 th. 1998• UU Bank Indonesia No. 23 th. 1999• Ketentuan pengaturan kelembagaan dan
jaringan kantor bank syariah (3)• Ketentuan pengaturan penyelenggaraan
kliring lokal bagi BUS, UUS dan BUK• Ketentuan mengenai Giro Wajib Minimum
bagi BUS dan UUSPengaturan tata cara penempatan dana pada SWBI
• Ketentuan mengenai infrastruktur PUAS
NEEDED REGULATION AND POLICY
• Ketentuan mengenai – Kualitas Aktiva Produktif– Penyisihan Penghapusan Aktiva
Produktif (PPAP)– Capital Adequacy Ratio (CAR)– Legal Lending Limit (LLL)– Posisi Devisa Netto– Tingkat Kesehatan Bank– Transparansi Kondisi Keuangan
Bank– Laporan Bulanan Bank-Bank– Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek
(FPJP)– Fasilitas Likuiditas Intrahari (FLI)
Permasalahan Utama (1) Permasalahan Utama (1) • Kerangka pengaturan perbankan syariah yang belum lengkap dan
sesuai dengan keunikan karakteristik perbankan syariah
23
•
Permasalahan Utama (2) Permasalahan Utama (2) Jaringan kantor yang terbatas yang membatasi akses perbankan syariah terhadap nasabah potensial
CONTOH GAMBARAN PELUANG PENGEMBANGAN KANTOR BANK SYARIAH: KASUS HASIL PENELITIAN DI JAWA BARAT (1/2)
Nasabah bank konvensional yang memiliki preferensi untuk memilih bank syariah*
Total DPK pada KC Bank Konvensional**
42%
Ekspektasi peng- alihan/ diversifikasi menggunakan bank syariah , jika ada KCS yg terjangkau
Rp. 74 Trilyun 5%
Potensi pengalihan
Rp 1.55 Trilyun***
* Hasil survey in W. Java 2001 by IPB and Bank Indonesia, KBI West Java * * Penghimpunan dana di Wilayah KBI Bandung (April, .2003)*** 42% x Rp. 74 Trilyun x 5% = Rp. 1.55 Trilyun
24
Potensi Pengalihan
Rata2 DPK per KC di Jabar
Rp. 30 Milyar* Rp. 1.55 Trilyun
Estimasi # KCS yg diperlukan untuk melayani potensi DPK
+/-50
Jumlah KC Syariah yang ada saat ini
3
*Based on data from KBI in West Java on Dec. 31, 2001: Rp. 325 Billion / 11 = +/-Rp. 30 BillionSource: Result of customer survey in W. Java 2001 by IPB and Bank Indonesia, KBI West Java
Syarat Perlu :• Tabungan KC Bank syariah
dapat memberikan keuntungan yg lebih baik (risk-return)
• Sosialisasi dan promosi untuk meningkatkan awareness penggunaan jasa bank syariah
CONTOH GAMBARAN PELUANG PENGEMBANGAN KANTOR BANK SYARIAH: KASUS HASIL PENELITIAN DI JAWA BARAT (1/2)
25
Permasalahan Utama (3) Permasalahan Utama (3) • Potensi pasar relatif besar namun pengetahuan dan pemahaman
masyarakat secara umum tentang produk, jasa dan keuntungan perbankan syariah relatif rendah
Jawa Barat
JaTeng &Yogyakarta
Jawa Timur
Sumatra Barat
Jambi
Propinsi
Percent
62
48
31
20
Bunga haram
Percent Percent Percent
Setuju dg sistem bagi hasil
Mengakui keberadaan bank syariah
Memahami produk dan manfaat bank syariah
94
52
58
71
74
89 6
10
10
16
N.A. **
N.A. ** N.A. ** N.A. **
N.A. **
N.A. **
Jumlah responden
1022
1500
1503
1060
500
Total 5585 rata2*=40%
rata2*=68%
rata2*=78%
rata2*=11%
26
Permasalahan Utama (4) Permasalahan Utama (4) • Regulasi, infrastruktur dan institusi pendukung yang belum lengkap dan efektif
Notes:* DPS: Dewan Pengawas Syariah ** PUAS : Pasar Uang Antar-bank Berdasarkan Prinsip Syariah *** IMA: Investasi Mudharabah Antar Bank
PUAS**
BANK INDONESIA SWBI
Dewan Syariah Nasional-MUI
DPS DPSDPS*
LKBB Syariah
SupervisoryTransaksi
DPS
SertifikatIMA*** BPR
SyariahBadan Arbitrase Syariah
Supervisory, Regulatory and Licensing
DPS
Ikatan Akuntan Indonesian
Penyelesaian permasalahan hukumStandardisasii
BUKUUS
BUS
27
Permasalahan Utama (5) Permasalahan Utama (5) • Perlunya peningkatan kinerja keuangan dan kualitas pelayanan secara
berkesinambungan agar dapat berdaya saing, memperbesar pangsa pasar, menarik SDM profesional dan permodalan
Kinerja Keuangan
-80
-70
-60
-50
-40
-30
-20
-10
0
10
20
30
1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001
ROE Bank Syariah (%)
15.8%
8.3%
18%
Sharia Banking Conventional BankingJakarta Islamic Index
ROE Bank Syariah, Bank Konvensional dan Jakarta
Islamic Index selama th.2001
28
MASIH BANYAK NASABAH YANG BELUM PUAS DENGAN PELAYANAN JASA DAN PRODUK PERBANKAN SYARIAH
Sumber : hasil Penelitian Customer survey in W. Java, C. Java and Yogyakarta, dilaksanakan oleh BI – 2000/2001
Hasil survey konsumen di Jawa Barat menunjukkan bahwa 53.7% responden yang memiliki rekening di bank konvensional dan bank syariah berpendapat bahwa kualitas pelayanan bank syariah relatif lebih rendah dari bank konvensional karena:
• Kurangnya informasi mengenai produk dan jasa bank syariah
• Pemahaman yang kurang memadai dari pegawai bank syariah mengenai sistem operasional bank syariahSharia
• Fasilitas yang tidak memadai• Ketidakjelasan perhitungan bagi hasil
Hasil survey di Sumatra Barat• 73% responden berpendapat bahwa pelayanan
bank syariah lebih baik• 56% berpendapat bahwa kelemahan bank syariah
terletak pada kurang tersedianya informasi mengenai produk dan jasa perbankan syariah
Bank syariah perlu secara konsisten
menerapkan prinsip syariah,
meningkatkan kualitas pelayanan dan melayani lebih
banyak segmen masyarakat
29
Permasalahan Utama (6) Permasalahan Utama (6) • Portofolio pembiayaan belum mencerminkan hakekat bank syariah –
dominasi yang besar pembiayaaan non-PLS
61.0
29.8
5.92.5 0.8
69.3
8.22.6 0.3
19.6
2000
2001
Mudharabah OtherMurabahah
Komposisi produk bank syariah (%)
PORTOFOLIO BANK SYARIAH SAAT INI LEBIH BANYAK PADA ‘DEBT FINANCING’ DARI PADA ‘QUASI-EQUITY FINANCING’
Istishna’
• Bagaimana agar porsi dari quasi-equity financing (profit sharing) diperbesar untuk semakin meningkatkan peran bank syariah dalam menggerakkan sektor riil?
• Munculnya kebutuhan lembaga penjamin pembiayaan?
Musharakah
• Debt financing products: Murabahah, Istishna, Ijarah, Salam• Equity financing products: Mudharabah and Musharakah
30
Permasalahan Utama (7) Permasalahan Utama (7) • Agar dapat berkompetisi dalam era globalisasi penting kemampuan
untuk mengadopsi best practice dan standar keuangan internasional
Opportunities for global business for sharia banks and units
• Foreign direct investment from other moslem countries
• Remittance business from Indonesian workers in moslem countries
• Idle fund placement• Foreign exchange
transaction• L/C and trade finance for
export-import
Challenges in capturing global business
Entrance into IIFM
Accepted by global community by adopting IFSB standard• IFSB, Islamic Financial Service
Board• Establish international standard in
regulation and risk management for Islamic Financial Institutions that can be adopted by IFSB’s member countries
• IIFM, International Islamic Financial Market
• Providing alternative placement for sharia banks’ fund in order to minimize their idle funds.
Indonesian sharia banks need to comply with these standards to enhance their capability to conduct business globally
Indonesian sharia banks need to demonstrate high performance in order to gain access into IIFM
31
SASARAN PENGEMBANGAN (10 Tahun Kedepan)Bank Syariah yang mampu memberikan manfaaat optimal bagi masyarakat luas melalui:
– Melayani seluruh segmen pasar – Aktif mendukung sektor riil terutama UKM – 5% market share dari total banking system – Peningkatan pembiayaan berbasis bagi hasil
Bank Syariah yang kokoh, berdayasaing dan efisien melalui:– Menyediakan produk/jasa sesuai kebutuhan masyarakat– SDM berkualitas – Didukung infrastruktur yg lengkap dan efisien
Bank Syariah yang istiqomah menjalankan prinsip syariah melalui:– Kerjasama erat dg dan mendorong peningkatan peran dan fungsi DSN– Mendukung mengembangan lembaga peradilan dan aspek hukum yg sesuai syariah
Bank Syariah yang melaksanakan prinsip kehati-hatian melalui:– Peraturan kehati-hatian yang diterapkan secara efektif dan pengelolaan risiko-risiko– Mempromosikan transparansi dan akuntabilitas melalui accounting dan auditing system
serta good corporate governance– Sistem pengawasan dan pemeriksaan yang handal, efektif dan efisien
32
PARADIGMA YANG DIADOPSI DALAM PENYUSUNAN INISIATIF PENGEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH NASIONAL
• Market driven• Perlakuan yang Adil (Fair treatment)• Bertahap dan berkesinambungan
(Gradual and sustainable approach)• Memenuhi prinsip syariah (Comply to
sharia principles)
33
Mememenuhi standar keuangan dan mutu pelayanan Internasional
Memperkuat Struktur Industri
PENTAHAPAN PENCAPAIAN SASARAN PENGEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH NASIONAL (2002-2011)
Meletakan Fondasi Pertumbuhan
Phase 1 (2002 – 2004)
Phase 2 (2004 – 2008)
Phase 3(2008 – 2011)
• Melengkapi dan menyempurnakan peraturan yg sesuai dg karakteristik BS
• Meningkatkan pemahaman masyarakat ttg perbankan syariah
• Mendorong pertumbuhan kantor keseluruh wilayah yang potensial dan penetrasi pasar
• Melengkapi dan memperkuat infrastruktur pendukung
• Meningkatkan kompetensi, skill dan profesional lembaga dan pelaku perbankan syariah
• Meningkatkan fungsi intermediasi, efisiensi dan daya saing industri perbankan syariah
• Meningkatkan kinerja BS agar minimal setara dengan Bkonv dan Bank syariah Internasional
• Meningkatkan service excellent dan ketaatan thd prinsip syraiah
• Mendorong peningkatan pembiayaan PLS dg performa baik
34
Initiatives2002 - 2004Tujuan
Manfaat pada level makro dan mikro
PROGRAM JANGKA PENDEK : MEMBANGUN FONDASI UNTUK PERTUMBUHAN
• Memdorong masuknya pemain baru
• Pengembangan jaringan
• Inisiatif membentuk communication board
Meningkatkan efisiensi dan dayasaing BS
• Meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM
• Kerjasama antar LK syariah dan lembaga lain
• Mendukung DSN untuk mengembangan training bagi anggota DPS dan DSN.
• Memfasilitasi pengembangan unit pengaduan masyarakat (DSN) atas pelanggaran pelaksanaan prinsip syariah.
• Pengkajian terhadap perbankan konvensional selama periode krisis untuk meningkatkan mutu kebiiakan dan pengaturan.
Initiatives2002 - 2004
Kepatuhan thd prinsip syariah
Prudent dan good corporate governance
35
Objectives
• Mengembangkan standar penilaian kinerja bank syariah
• Mengembangkan kerangka peningkatan kualitas SDM
• Mendorong aliansi strategis di bidang TI
PROGRAM JANGKA MENENGAH: MEMPERKUAT STRUKTUR INDUSTRI
• Menyiapkan lembaga penjamin pembiayaan
• Mendorong PLS financing
• Studi mengenai potensial efek bila diterapkan pembatasan pembiayaan Murabahah
Initiatives2004 – 2008
• Mengembangkan dan memelihara corporate governance standard bagi perbankan syariah
• Mengembangkan risk management standard bagi perbankan syariah
• Melanjutkan upaya peningkatan kualitas DPS
• Memfasilitasi pendirian peradilan syariah untuk komersial
Initiatives2004 - 2008
Manfaat pada level makro dan mikro
Kepatuhan thd prinsip syariah
Prudent dan good corporate governance
Meningkatkan efisiensi dan dayasaing BS
36
Tujuan
• Mendorong pembiayaan PLS dengan mengadopsi incentive scheme atau enforcing policy yang didasarkan pada riset pada periode jangka menengah
PROGRAM JANGKA PANJANG : MENJADIKAN INDUSTRI PERBANKAN SYARIAH DENGAN MUTU DAN KINERJA YANG SEPADAN DG COUNTERPART INTERNASIONAL
Initiatives2008 - 2011
Kepatuhan thdsharia principles
Pruden dan good corporate governance
Melanjutkan langkah yg ditempuh jk pendek dan menengah yg mengarah kepada efek pertumbuhan yg maksimum dan berkesinambungan
Manfaat pada level makro dan mikro
Meningkatkan efisiensi dan dayasaing BS
37
Akhir PresentasiAkhir Presentasi
Terima Terima KasihKasih Biro Perbankan SyariahBiro Perbankan Syariah
Bank IndonesiaBank IndonesiaTelp.: 381 7513 – Fax. 350 1989Telp.: 381 7513 – Fax. 350 1989
E-mail : [email protected] : [email protected]@bi.go.id or [email protected]@bi.go.id or [email protected]