11
MAKALAH PERKREDITAN DAN PERBANKAN ANALISIS BANK TANI DI SUMATERA BARAT DISUSUN OLEH ALI HAMJAH HARAHAP NPM 13.1.39.404.002 SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN (STIPER) MUHAMMADIYAH TANAH GROGOT

makalah perkreditan dan perbankan Bank tani

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: makalah perkreditan dan perbankan Bank tani

MAKALAH PERKREDITAN DAN PERBANKAN

ANALISIS BANK TANI DI SUMATERA BARAT

DISUSUN OLEH

ALI HAMJAH HARAHAP

NPM 13.1.39.404.002

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN (STIPER) MUHAMMADIYAH

TANAH GROGOT

2016

Page 2: makalah perkreditan dan perbankan Bank tani

KATA PENGANTAR

Dengan rahmat Allah SWT, Alhamdulillah makalah ini bisa kami susun tepat waktu. Makalah

ini kami susun untuk memenuhi tugas individu mata kuliah perkreditan dan perbankan. Makalah

ini kami susun dengan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca agar apa yang disampaikan

dalam makalah ini dengan mudah dipahami oleh pembaca.

Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit masalah yang kami hadapi. Keterbatasan

pengetahuan dan referensi yang ada menjadi kendala dalam penyusunan makalah ini. Namun

berkat kerja keras dan dorongan dari teman-teman, makalah ini dapat kami keselesaikan tepat

waktu.

Kami berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen Pembina mata kuliah Perkreditan dan

Perbankan “Dr.Soraya JA” yang telah memberikan pengarahan demi terselesaikannya makalah

ini. Kami berharap makalah ini bisa memberikan nilai tambah pada mata kuliah Perkreditan dan

Perbankan.

Tanah Grogot,22 April 2016

Penulis

Page 3: makalah perkreditan dan perbankan Bank tani

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Berkembangnya teknologi dan peran agrobinis di dunia perekonomian Indonesia dan

dunia mendorong petani untuk meningkatkan produksi dibidang pertanian. Selain itu,

tingginya permintaan dan pertumbuhan penduduk juga merupakan pendorong

pemerintah untuk memenuhi permintaan pasar melalui beberapa strategi. Namun

permasalahan yang muncul adalah lembaga finsial yang membantu petani untuk

meningkatkan produksinya masih kurang.

Lembaga finsial yang ada memberikan kesan mempersulit petani melakukan

pinjaman. Banyaknya persyaratan yang harus dilengkapi ditambah waktu cair yang

lama membuat petani malas meminjam di lembaga financial komersil seperti bank.

Namun ada hal menarik dibalik sulitnya petani mendapatkan pinjaman modal dari

bank. Munculnya Bank Tani yang digagas oleh seorang petani di Sumatera Barat. Hal

ini yang mendorong pemakalah untuk mengambil judul makalah analisis Bank Tani.

I.2 Rumusan Makalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan makalah yang kami ambil adalah:

1. Apa itu Bank Tani?

2. Bagaimana Sistem Bank Tani?

3. Bagaimana peran Bank Tani dalam meningkatkan kesejahteraan petani?

I.3 Tujuan Makalah

Adapun tujuan makalah berdasarkan rumusan makalah diatas adalah :

1. Untuk mengetahui apa itu Bank Tani.

2. Untuk mengetahui sistem Bank Tani.

3. Untuk mengetahui peran Bank Tani dalam meningkatkan kesejateraan petani.

Page 4: makalah perkreditan dan perbankan Bank tani

II. PEMBAHASAN

a. Bank Tani

Masril Koto adalah pendiri Bank Tani atau Bank Petani dalam bentuk Lembaga

Keuangan Mikro Agrobisnis (LKMA) Prima Tani di Nagari Koto Tinggi, Baso, Agam,

Sumatera Barat. Dia bersama teman petani lainnya merintis lembaga keuangan itu sejak

tahun 2002, namun setelah empat tahun kemudian (2006) baru resmi didirikan setelah Masril

dan kawan-kawan petaninya mendapatkan pelatihan keuangan dalam bentuk akutansi

sederhana dari Yayasan Alumni Fakultas Pertanian Universitas Andalas (AFTA), Padang.

Sistim bank yang didirikannya itu diadopsi oleh pemerintah dan menjadi cikal bakal Program

Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) nasional.

Masril mendirikan sebuah lembaga keuangan yang bernama LKMA Prima Tani, tempat

dimana para petani bisa mendapatkan pinjaman untuk tambahan modal usaha . Banyaknya

petani yang sulit mencari pinjaman modal menginspirasi Masril untuk membentuk lembaga

keuangan para petani yang disebutnya Bank Tani atau Bank Petani tersebut. Ia menjadi

pendiri LKMA Prima Tani di Nagari Koto Tinggi dan 580 LKMA lain yang tersebar di

seantero Sumatera Barat yang kesemuanya memiliki aset mencapai 100 miliar rupiah. Setiap

LKMA yang dibinanya memiliki minimal 5 karyawan yang biasa diambil dari anak-anak

petani, terutama mereka yang putus sekolah. Hal ini ditujukan untuk mengurangi angka

pengangguran.

b. Sistem Bank Tani

1. Jemput Bola

Pagi itu, Masril lebih dulu menunjukkan cara kerja penjemput tabungan di LKMA Pincuran

Bonjo. Lusi, demikian nama gadis muda, mengajak meluncur ke sebuah Sekolah Dasar

Negeri 33 Payakumbuh. Saat itu para murid tengah istirahat. Menempati meja dan kursi di

depan ruang kelas, ia menjemput setoran tabungan dari para murid.

Seorang murid perempuan memberikan selembar uang Rp1.000 yang cukup lusuh kepada

Lusi. Ia lalu mencatatnya dalam buku Tabungan Pendidikan milik murid itu. Berikutnya

datang lagi murid perempuan yang menyodorkan selembar Rp50 ribu. Ada pula yang tak

Page 5: makalah perkreditan dan perbankan Bank tani

membawa buku tabungan karena dititipkan ke petugas ini. Demikian seterusnya ia menerima

setoran tabungan yang amat bervariasi.

Selain murid, guru dan penjaga kantin sekolah pun ikut menabung dalam program Tabungan

Masyarakat. Ketika ditanya mengapa penjaga kantin tertarik menabung di LKMA, bukan di

bank terdekat, ia beralasan, “Ah malas ke bank, ‘kan kita harus pergi. Kalau ini ‘kan

dijemput.” Jumlahnya setoran sehari, menurut Lusi, bisa Rp300 ribu sampai Rp500 ribu.

Besar tabungan mereka ada yang sudah mencapai Rp4 juta lebih.

Selain kedua jenis tabungan, LKMA ini juga mempunyai produk tabungan yang unik sesuai

kebutuhan masyarakat. Misalnya, Tabungan Kenduri, Tabungan Ibu Hamil, Tabungan

Qurban, Tabungan Idul Fitri, juga Tabungan Berjangka. Tabungan-tabungan ini tanpa biaya

administrasi juga tanpa bungan. Hanya ada biaya buku tabungan Rp5.000 saja. Di LKMA

lain, Masril menggagas Tabungan Niat Naik Haji dan Tabungan ipad untuk Pelajar.

“Namanya juga niat naik haji, ya setorannya berapa saja, tidak dibatasi waktu dan jumlahnya.

Juga mengapa Ipad, orang Minang tidak bisa membedakan merek, pokoknya yang cara buka

file-nya dengan sentuhan ya ipad,” selorohnya.

2. Pinjaman Tanpa Agunan

Di samping produk tabungan/simpanan, LKMA ini juga menyediakan produk

pembiayaan/Pinjaman, yaitu Al Mudharabah (bagi hasil), Al Musyorakah (bersyarikat), Al

Murahabah (jual beli), dan Al Ijaroh (jasa/sewa). Namun untuk dapat meminjam, nasabah

harus lebih dulu menjadi anggota LKMA selama minimal tiga bulan dan melunasi simpanan

wajib 100%. Untuk menjadi anggota, diwajibkan menyetor saham Rp100 ribu dan simpanan

pokok Rp200 ribu. Pinjaman pertama maksimal sebesar Rp3 juta dengan masa

pengembalian 12 bulan.

Untuk peminjaman selanjutnya, tergantung rekam jejak pengembalian sebelumnya. Masa

pengembalian bervariasi, 5, 10, 12, dan 24 bulan. Besaran jasa juga tidak sama. Misal

pinjaman Rp1 juta selama 5 bulan. Besaran jasa Rp100 ribu yang dibagi untuk jasa 5%,

administrasi 3%, dan simpanan Idul Fitri bagi si peminjam 2%. Khusus peminjaman di atas

Rp10 juta, pelaksanaannya dilakukan saat pertemuan anggota.

Di luar produk pinjaman itu, ada juga pembiayaan khusus untuk pertanian yang

dikembalikan dengan sisitem bagi hasil 80% : 20% dan 50% : 50%. Pembiayaan ini meliputi

Page 6: makalah perkreditan dan perbankan Bank tani

seluruh pengeluaran tenaga kerja, alat, dan bahan produksi. Seluruh hasil penjualan dibagi

dengan ketentuan, 50% untuk pengembalian modal, 50% lainnya dibagi 80% untuk nasabah

dan 20% untuk LKMA. Lama pembiayaan satu hingga dua tahun.

Sementara pada sistem bagi hasil 50% : 50%, LKMA hanya membiayai pembelian mulsa,

bahan pengendali hama penyakit, ajir dan tali. Sedangkan biaya tenaga kerja ditanggung si

nasabah. Seluruh hasil penjualan dibagi sama banyak antara nasabah dan LKMA. Biaya

modal tidak dikembalikan kecuali terjadi kegagalan akibat kelalaian nasabah.

Untuk menjamin kredit tidak macet, “Kita pakai hukum sosial. Bagi siapa saja yang memang

tidak punya itikad baik membayar utang, kita umumin di mesjid tiap hari Jumat. Bukan

hanya dia sendiri yang diumumkan. Kita ‘kan nggak pakai jaminan. Penjaminnya ya ninik

mamak, datuk-datuknya (kerabat dekat). Makanya, (nasabah) mesti rekomendasi dari ketua

gapoktan. Belakangan baru pemerintah kasih Penyelia Mitra Tani (PMT). Tambah ringan

kerja kita,” jelas Masril tentang ketiadaan agunan dalam pinjaman. Sejauh ini, kata dia, tidak

ada pinjaman yang macet. Kasus telat bayar memang diakuinya terjadi.

Bila ada kasus pinjaman tidak lancar atau tidak sesuai ketentuan, LKMA akan memberikan

teguran 1-3 kali. Kalau masih bandel, lembaga akan menurunkan tim penyelesaian secara

kekeluargaan untuk mendatangi rumah sang peminjam bermasalah. Jika masih juga tak

membayar, barulah dilaksanakan ketentuan sesuai perjanjian yang disepakati sebelum

pelaksanaan peminjaman.

3. Pembentukan

Jenis LKMA, menurut Masril, ada dua berdasarkan sumber dananya, yaitu saham anggota

murni dan dana Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) dari pemerintah

sebanyak Rp100 juta per gapoktan ditambah dana anggota. LKMA Pincuran Bonjo termasuk

jenis yang pertama dan dibentuk pada 2008 bermodalkan Rp500 ribu. Kini anggotanya

mencapai 155 orang. LKMA ini diprakarsai Kelompok Tani Baliak Mayang yang mendirikan

Gapoktan Tigo Sapilin dengan menggandeng Kelompok Tani Ujung Padang, Subur Jaya,

Sei Baih, dan Bunga Setangkai.

Dalam gapoktan itu, Aprizal M. mengelola sub terminal agribisnis (STA) Baliak Mayang.

Melalui STA ini, para petani menjual hasil kebun mereka. Saat itu terlihat petani mentimun

dan paria bertransaksi di sana. Selain itu, ada pula struktur Pusat Pelatihan Pertanian dan

Page 7: makalah perkreditan dan perbankan Bank tani

Perdesaan Swadaya (P4S). Melalui wahana yang dipimpin Farizal Ilyas ini anggota

meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mereka. Menurut Farizal yang juga Manajer

LKMA, Pincuran Bonjo memiliki aset tanah dan bangunan kantor serta uang sebanyak

Rp750 juta.

Dengan berbagai kelengkapan tersebut, petani diharapkan bisa meningkatkan skala usaha dan

mengelola pendapatannya dengan baik sehingga mereka lebih sejahtera.

Page 8: makalah perkreditan dan perbankan Bank tani

III. KESIMPULAN DAN SARAN

III.1 KESIMPULAN

Adapun kesimpulan berdasarkan pembahasan diatas adalah:

1. Legitimasi Bank Tani perlu dilakukan oleh pemerintah

2. Pihak terkait harus lebih giat mempromosikan Bank Tani keseluruh Indonesia.

3. Bank Tani bisa memberikan kesejateraan dan kemudahan bagi petani dalam

meminjam modal serta mengembangkan produktivitas.

III.2 SARAN