Upload
mitra-rencana-edukasi
View
33
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Mengelola Keuangan
Bagi Karyawan
Oleh :
Sari Insaniwati, CFP.
Mengelola Keuangan Bagi Karyawan
Mengelola keuangan bagi para karyawan merupakan permasalahan umum yang
sering dihadapi. Pasalnya di akhir tanggal pada setiap bulannya, perasaan sudah
mulai was-was menunggu tamu bulanan istimewa.
Apakah Anda saat ini masih bekerja sebagai karyawan? Pernahkah Anda mengalami syndrome
tanggal tua, di atas tanggal 20 sudah mulai mengencangkan ikat pinggang (jatah makan siang
dikurangi, menolak ajakan teman kantor untuk kongkow di café kesayangan) bahkan begitu
krisisnya keuangan Anda sampai harus menghutang dulu ke warung atau teman? Mungkin banyak
yang pernah dan bahkan menjadi siklus bulanan. Lalu mengapa hal tersebut bisa terjadi? Rutinitas
Anda menerima gaji setiap bulan, dan THR serta bonus setiap tahun, dapat menumbuhkan
kebiasaan buruk di bidang keuangan dan membuat Anda dapat terlena dan akhirnya lalai dalam
menjaga kondisi keuangan.
Siapkan Anggaran Bulanan Untuk Mengelola Keuangan
Untuk membenahi keuangan yang salah kelola ini, Anda harus punya anggaran bulanan, yang
dibuat berdasarkan kebutuhan dan gaya hidup Anda dan mengetahui penggunaan penghasilan
bulanan untuk masing-masing pos pengeluaran biaya hidup Anda. Nah, supaya Anda tidak
melakukan aktivitas gali lobang-tutup lobang, maka diperlukan tips dan trik dalam mengelola
keuangan. Hal itu dilakukan agar keuangan tetap terjaga kondisinya hingga memasuki masa-masa
kritis.
Tips Mengelola Keuangan
1. Ketika menerima gaji, usahakan mendahulukan pos tetap
Secara umum, pengeluaran rumah tangga dapat dikategorikan menjadi :
• Pos Biaya Hidup,
• Pos Tabungan dan Asuransi
• Pos Cicilan Hutang
• Pos Rekreasi
Dahulukan untuk memenuhi pengeluaran untuk Pos Biaya Hidup terutama untuk pengeluaran rutin
seperti : makan, biaya listrik, biaya PAM, uang sekolah, gaji pembantu, dll
Untuk memudahkan Anda memilah-milah Pos tersebut, buatlah rekening terpisah untuk masing-
masing Pos, atau jika merasa sulit bisa dengan menggunakan metode Amplop.
Jika uang di salah satu amplop sudah menipis, artinya Anda harus sudah mulai mengerem
pengeluaran di pos tersebut.
Bagaimana jika pos sehari-hari selalu besar pasak daripada tiang?
Tentu tidak boleh mengambil dari pos lain, tabungan misalnya. Tujuan membuat anggaran itu
adalah supaya pengeluaran terarah dan sesuai dengan rencana finansial kita. Kunci anggaran yang
sukses adalah realistis dan disiplin
Menjadi karyawan tidak akan membuat anda menjadi seseorang yang kaya raya.
Baca artikelnya "Jangan Jadi Karyawan"
2. Jika masih tersisa, sisihkan untuk dana darurat
Untuk anda yang bekerja sebagai karyawan, biasanya perusahaan sudah mengcover apabila timbul
biaya untuk perawatan kesehatan. Namun ada kalanya plafon yang diberikan oleh perusahaan tidak
mencukupi sehingga keluar dari kocek anda sendiri. Dana ini juga yang anda persiapkan apabila ada
undangan pernikahan, sunatan, rekan kerja sakit, dan lainnya.
3. Jangan tergiur iming-iming kartu kredit.
Kadang kita menganggap bahwa kartu kredit itu adalah uang tambahan, padahal Kartu kredit adalah
sarana mudah Anda untuk berhutang, maka jika anda merasa tidak bisa mengendalikannya, segera
tutup kartu kredit Anda.
4. Berhemat
Ya, karena anda mempunyai siklus yang tetap dengan penghasilan yang begitu-begitu saja, maka
berhemat adalah kata kuncinya. Berhemat bukan berarti pelit. Berhemat adalah membelanjakan
uang anda untuk apa yang anda butuhkan, bukan yang anda inginkan. Bolehlah sesekali anda
memanjakan diri anda untuk membeli sesuatu yang anda inginkan.
5. Buat prioritas
Bagaimana bila ternyata pemasukan tidak sebesar rencana pengeluaran? Buatlah prioritas
keuangan. Setiap pendapatan / pemasukan yang diterima, sebaiknya digunakan dengan pembagian
berikut berikut patokan alokasinya :
• Zakat: keluarkanlah zakat terlebih dahulu, selain menjalankan kewajiban agama, hati pun akan
lebih tenang. Alokasi 2,5%
• Biaya Hidup : menyisihkan dana untuk kebutuhan hidup bulan ini. Alokasi tidak lebih dari 60%
• Asuransi : penting untuk menjaga keluarga kita secara financial jika terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan. Alokasi 5%
• Tabungan : untuk kebutuhan dana darurat. Alokasi 5%
• Investasi : untuk kebutuhan masa depan Anda. Alokasi 10 – 15%
• Bila masih punya cicilan utang, porsinya jangan lebih dari 30 persen. Jika ada, maka yang
dikorbankan adalah biaya hidup bulanan.
Demikian tips dari kami tentang mengelola keuangan, semoga bermanfaat untuk
anda.
Penulis : Sari Insaniwati, CFP.
Source Link : Mengelola Keuangan, Mengelola Keuangan
Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. [email protected],
Youtube. Mitra Rencana Edukasi – MRE Indonesia, Blog Kemandirian Finansial Blog