21
IDENTIFIKASI SISTEM KELEMBAGAAN DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN DI SRI LANKA Tugas Mata Kulian Pembiayaan Pembangunan Perumahan Dosen Pengampu: Ir. Winny Astuti, M.Sc., Ph.D. Rufia Andisetyana P., S.T., M.T. Disusun oleh : - Dwiki Kuncara Jati (I0612013) - Erlana Citra P. Kharisma (I0612016) - Hasbi Asidiqi (I0612023) - Ifni Farida (I0612024) - Isandi Nurul Hasanah (I0612025) - M. Fadel Djauhana P (I0612027) - Nurul Handayani (I0612035)

Pembiayaan perumahan Negara Srilanka

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pembiayaan perumahan Negara Srilanka

IDENTIFIKASI SISTEM KELEMBAGAAN DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN DI SRI LANKA

[Type the document title]

PENDAHULUAN

Tugas Mata Kulian Pembiayaan Pembangunan PerumahanDosen Pengampu:

Ir. Winny Astuti, M.Sc., Ph.D.Rufia Andisetyana P., S.T., M.T.

Disusun oleh :

- Dwiki Kuncara Jati (I0612013)- Erlana Citra P. Kharisma (I0612016)- Hasbi Asidiqi (I0612023)- Ifni Farida (I0612024)- Isandi Nurul Hasanah (I0612025)- M. Fadel Djauhana P (I0612027)- Nurul Handayani (I0612035)

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Page 2: Pembiayaan perumahan Negara Srilanka

A. Latar Belakang

Selain membutuhkan sandang dan pangan, manusia juga membutuhkan

perumahan sebagai kebutuhan dasar. Oleh karena itu, sebagai konsekuensinya perlu

disediakan perumahan untuk memenuhi kebutuhan dasar tersebut demi keberlanjutan

hidup manusia (Reksohadiprodjo & Karseno, 1994:65). Perumahan merupakan

kumpulan rumah yang berada di dalam kawasan tertentu beserta sarana dan prasarana

lingkungan sebagai penunjang kehidupan manusia. Perumahan mempunyai peran

yang strategis sebagai pusat pendidikan keluarga, persemaian budaya, dan

peningkatan kualitas generasi mendatang, serta merupakan pengejawantahan jati diri.

Sehingga perlu upaya peningkatan pembangunan perumahan untuk menyediakan

perumahan dengan jumlah yang makin meningkat, dengan harga terjangkau oleh

masyarakat berpenghasilan rendah dengan tetap memperhatikan persyaratan

minimum bagi perumahan yang layak, sehat, aman dan serasi (Hamzah, 2000:1).

Perumahan menjadi sektor utama pada perekonomian nasional dan berperan

penting dalam pembangunan kota (Zhang, 2000:339). Perumahan merupakan salah

satu aktivitas utama kota yang ditandai besarnya guna lahan kota untuk kawasan

perumahan. Secara agregat dalam skala nasional, besaran kapital dalam pemenuhan

kebutuhan perumahan ini akan menjadi penting dalam proses pembangunan

perekonomian negara karena dapat memicu potensi pertumbuhan belanja per kapita.

Oleh karena itu, segala hal yang terkait dengan sektor perumahan menjadi sesuatu

yang penting termasuk yang menyangkut sistem pembiayaannya. Sehingga diperlukan

beberapa lembaga terkait yang tepat untuk pemenuhan kebutuhan perumahan salah

satunya melalui sistem pembiayaan yang efektif dalam penyediaan pembiayaan

perumahan.

Lembaga adalah organisasi atau kaedah-kaedah baik formal maupun informal

yang mengatur perilaku dan tindakan anggota masyarakat tertentu baik dalam

kegiatan rutin sehari-hari maupun dalam usahanya untuk mencapai tujuan tertentu

(Mubyarto, 1989). Lembaga pembiayaan adalah badan usaha yang didirikan untuk

melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau modal dengan

tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat. Lembaga pembiayaan

Page 3: Pembiayaan perumahan Negara Srilanka

mempunyai peranan yang penting dalam memudahkan sirkulasi kegiatan pembiayaan

perumahan.

Sri lanka yang merupakan wilayah studi mata kuliah Pembiayaan Pembangunan

Perumahan merupakan negara yang didominasi oleh suku Sinhala yang mayoritas

beragama Budha. Ibu kota dari negara ini adalah Colombo. Wilayahnya berupa pulau

besar dengan beberapa pulau kecil di sekitarnya yang sebagian besar berupa daerah

perbukitan. Sri Lanka merdeka pada tanggal 4 Februari 1948 dan merupakan anggota

negara-negara persemakmuran. Negara ini telah menghadapi perang saudara selama

dua dekade terakhir antara Sinhala (masyarakat mayoritas) dan Tamil (masyarakat

minoritas). Akibatnya, perang saudara ini mempengaruhi kinerja ekonomi negara.

Pada tahun 1977 ditandai dengan titik balik penting dalam arah ekonomi Negara

Sri Lanka dengan mengadopsi strategi ekonomi liberalisasi. Saat itu, sistem

perumahan di Sri lanka mayoritas berukuran sempit dan kualitasnya tidak sesuai

untuk dihuni. Sehingga pemerintah melakukan pergerakan dari berbagai lapisan untuk

meningkatkan sistem perumahan yang layak huni. Sistem pembiayaan perumahan di

Sri lanka dibantu oleh lembaga perbankan dan non-perbankan. Menurut data dari

Central Bank of Sri lanka tahun 2006, sektor perbankan mendominasi sistem

keuangan di berbagai sektor salah satunya system pembiayaan perumahan di Sri

lanka. Bank-bank komersial salah satu dari sektor perbankan merupakan elemen

terbesar dalam kontribusi sistem keuangan di Sri lanka. Bank-bank lainnya seperti

State Banks, Domestic Private Banks, Houses Development Finance Corporation

(HDFC) , National Development Bank (NDB) dan lainnya juga merupakan

kontributor yang cukup besar untuk pasar pembiayaan perumahan. Sistem

pembiayaan perumahan ini juga didukung oleh lembaga-lembaga lainnya diantaranya

oleh pihak swasta maupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta dikontrol oleh

pemerintah.

B. Tujuan dan Sasaran

1. Tujuan

Mengetahui pengelolaan kelembagaan dan sistem pembiayaan perumahan di

Negara Sri lanka

2. Sasaran

a. Mengetahui gambaran umum mengenai profil Negara Sri lanka

Page 4: Pembiayaan perumahan Negara Srilanka

b. Mengidentifikasi skema lembaga terkait pembangunan perumahan di Sri lanka

c. Mengidentifikasi sistem pembiayaan perumahan di Sri lanka

d. Mengetahui kinerja Million Houses Programme (MHP) di Sri lanka

PEMBAHASAN

Page 5: Pembiayaan perumahan Negara Srilanka

A. Profil Sri lanka

Sri Lanka adalah sebuah negara pulau di pesisir tenggara India. Nama resmi dari

Negara ini adalah Republik Sosialis Demokratik Sri Lanka. Akan tetapi sampai tahun

1972, negara ini dikenal dengan nama Ceylon, sebutan yang diberikan pada masa

kolonialisme Inggris. Pulau ini juga dikenal dengan nama Lanka, Lankadeepa,

Simoundou, Taprobane, Serendib dan Selan. Ibu kota dari Negara ini sendiri adalah

Colombo. Sri Lanka merdeka pada 4 Februari 1948 dan merupakan anggota negara-

negara persemakmuran.

Mengingat lokasinya yang strategis, negara ini selalu menarik pengaruh asing.

Sejak tahun 1500-an, negara ini telah berada di bawah dominasi Portugis, diikuti oleh

Belanda dan Inggris. Namun, sejak kemerdekaan pada tahun 1948, negara ini telah

gagal untuk menyadari potensi yang dimilikinya. Karena kebijakan dari pemerintah

yang orientasinya terlalu sempit, negara ini telah menghadapi perang saudara selama

dua dekade terakhir antara Sinhala yang merupakan masyarakat mayoritas dan Tamil

yang merupakan masyarakat minoritas. Saat ini ada gencatan senjata dan ada

kebutuhan mendesak untuk memecahkan perdamaian. Inkonsistensi kebijakan telah

mempengaruhi kinerja ekonomi negara.

SriLanka adalah negara berkembang kecil. Sektor perbankan mendominasi sistem

keuangan. Bank-bank komersial merupakan segmen terbesar dari sector perbankan.

Lembaga tabungan Kontrak menghitung kontribusi terbesar kedua. Ada sejumlah

koperasi besar dan lembaga keuangan mikro, yang dapat dikembangkan menjadi

saluran efektif untuk mencapai segmen berpenghasilan rendah. Pembiayaan

perumahan telah tumbuh secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Sebagian

besar bank umum memiliki pembiayaan perumahan di berbagai produk mereka.

B. Lembaga Terkait Pembangunan Perumahan di Srilanka

Page 6: Pembiayaan perumahan Negara Srilanka

NHDA (The National Housing

Development Authority)

UDA (The Urban Development

Authority)

NBRO (The National Building

Research Organization)

)

CHPB (The Centre for Housing

Planning and Building)

REEL (Real Estate Exchange

Ltd)

PHD (The Plantation Human

Developmnet Trust)

PemerintahMinistry Housing and Common

Amenities(Kementerian pelayanan konstruksi,

jasa rekayasa, perumahan dan amenitas umum)

Lembaga Keuangan

Organisasi Eksternal

MasyarakatSwasta

Bank Non Bank

Koperasi AsuransiLembaga Keuangan

Mikro

UV Habitat (Upper Valley Habitat for

Humanity)

Berikut adalah skema kelembagaanpembiayaan pembangunan perumahan di

Negara Sri lanka.

Seperti negara-negara lainnya pembangunan perumahan di Sri Lanka merupakan

bentuk kerjasama antarlembaga baik formal maupun non formal, seperti:

1. Pemerintah

Kementerian pelayanan konstruksi, jasa rekayasa, perumahan dan amenitas umum

adalah kementerian yang dipercaya oleh pemerintah Sri Lanka dalam mengelola

pembangunan perumahan di Sri Lanka. Kementerian ini mempunyai visi dan misi

mengembangkan permukiman berkelanjutan dan membangun kembali industri

konstruksi yang ramah lingkungan dan terencana, bekerjasama dengan perusahaan

dan tenaga kerja profesional Sri Lanka serta partispasi masyarakat Sri Lanka. Peran

kementerian ini adalah merumuskan kebijakan dan rencana untuk mewujudkan

perumahan sektoral dan industri konstruksi. Sedangkan kementerian ini memiliki

tujuan utama yaitu :

Page 7: Pembiayaan perumahan Negara Srilanka

Memimpin lembaga pelaksana dalam rangka mencapai tujuan pembangunan

industri konstruksi, jasa rekayasa, perumahan & amenitas untuk umum yang

tepat waktu dan berkualitas kepada pelanggan internal dan eksternal

Untuk mengembangkan kompetensi dan sikap staf untuk memberikan

pelayanan yang berkualitas kepada semua pelanggan tanpa memandang ras

atau status mereka.

Salah satu program kementerian pelayanan konstruksi, jasa rekayasa, perumahan

dan amenitas umum adalah Program Perumahan Janasevana (100.000 Program

Perumahan). Program skala nasional ini adalah program pembangunan perumahan

untuk berbagai golongan masyarakat dengan tipe rumah berbeda-beda berdasarkan

kebutuhan penggunanya.

Pemerintah Sri Lanka juga mendirikan organisasi atau lembaga yang lebih khusus

dalam menyediakan perumahan salah satunya adalah National Housing

Development Authority (NHDA) yang berada di bawah Kementerian pelayanan

konstruksi, jasa rekayasa, perumahan, dan amenitas umum. NHDA dibentuk untuk

mengatasi hal konstruksi perumahan, gedung, dan bangunan penunjang kehidupan

lainnya serta mengatasi masalah permukiman kumuh.

Lembaga lain yaitu Urban Development Authority (UDA) memiliki orientasi yang

sama dengan NHDA namun lebih eksklusif pada wilayah urban.

Beberapa organisasi yang aktif dalam pembangunan perumahan untuk masyarakat

berpenghasilan rendah antara lain, The National Building Research Organization

(NBRO) yang mengambil alih dalam pemilihan alternatif material konstruksi dan

fokus dalam pembangunan perumahan di daerah rawan banjir dan tanah longsor. The

Centre for Housing Planning and Building menyediakan layanan konsultasi

perencanaan, desain, dan bangunan perumahan serta mensosialisasikan pembiayaan

perumahan yang murah. Real Estate Exchange Ltd menangani perumahan kumuh di

wilayah urban. The Plantation Human Developmnet Trust menangani perumahan

mewah yang melayani sekitar 6% dari populasi penduduk.

2. Lembaga Keuangan

Page 8: Pembiayaan perumahan Negara Srilanka

Lembaga keuangan terkait pembiayaan pembangunan perumahan di Sri Lanka terdiri

dari lembaga keuangan Bank dan non Bank. Lembaga keuangan Bank di Sri Lanka

dapat dispesifikasikan lagi berdasarkan program pelayanan Bank. Terdapat Bank yang

hanya memberikan kredit untuk kontraktor atau pengembang dengan program kredit

konstruksi, Bank dengan program kredit perumahan untuk rakyat kelas menengah ke

bawah, serta Bank dengan program kredit khusus real estate bahkan Bank dengan

sistem kredit syariah.

Lembaga keuangan non Bank seperti koperasi, perusahaan asuransi, serta lembaga

keuangan mikro juga turut berkontribusi dalam penyediaan perumahan di seluruh

wilayah Sri Lanka. Lembaga tersebut biasanya menerapkan sistem setoran tiap bulan

bagi nasabahnya untuk kemudian dana tersebut diolah dan dapat dicairkan setelah

jangka waktu tertentu.

3. Organisasi Eksternal

Organisasi Eksternal yang berperan dalam pembangunan perumahan di Sri Lanka

adalah organisasi internasional Upper Valley Habitat for Humanity atau disingkat UV

Habitat. Lembaga kemanusiaan yang bergerak dalam mengatasi masalah perumahan

ini ikut serta dalam pembangunan perumahan Sri Lanka sejak tahun 1994. Berdasar

pada rendahnya rata-rata penghasilan penduduk Sri Lanka, UV Habitat memberikan

bantuan dalam bentuk pinjaman bebas bunga untuk biaya pembangunan rumah secara

bertahap. Selain itu UV Habitat juga menyediakan desain rumah murah dan teknis

konstruksi untuk menjamin kualitas rumah yang akan dibangun.

4. Swasta

Lembaga swasta yang berperan dalam pembangunan perumahan di Sri Lanka adalah

perusahaan pengembang. Perusahaan pengembang di Sri Lanka pada umumnya lebih

membidik pasar menengah ke atas dalam penyediaan perumahan.

5. Organisasi Masyarakat

Praja Sayahaka adalah organisasi masyarakat yang ikut andil dalam pembangunan

perumahan di Sri Lanka. Praja Sahayaka sendiri dalam bahasa Indonesia disebut

sebagai asisten masyarakat. Anggota organisasi ini adalah para tokoh yang secara

khusus telah dipilih selama sepuluh hari per bulan untuk membantu permukiman

Page 9: Pembiayaan perumahan Negara Srilanka

berpenghasilan rendah. Tugas dari Praja Sayahaka adalah memberikan sosialisasi

rumah yang baik dan memberikan arahan untuk masyarakat Sri Lanka lebih mandiri.

C. Sistem Pembiayaan Pembangunan Perumahan di Srilanka

Seperti di negara berkembang lainnya, Srilanka masih berkutat dengan penyediaan

rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah sehingga campur tangan instansi

pemerintah masih sangat berpengaruh dalam penyediaan perumahan. Sistem

pembiayaan pembangunan perumahan yang berlaku di Srilanka adalah :

1. Sistem pembiayaan informal

Sistem pembiayaan informal merupakan sistem pembiayaan swadaya di mana

perumahan dibangun atas upaya dan prakarsa masyarakat, baik sendiri maupun secara

berkelompok. Dalam pembangunan perumahan di Srilanka, sistem pembiayaan

swadaya sudah diterapkan oleh masyarakat namun pembangunan yang dihasilkan

belum sesuai standar karena keadaan ekonomi masyarakat Sri Lanka yang berada di

level menengah ke bawah sehingga muncul perumahan liar dan kumuh.

Pemerintah Sri Lanka dan organisasi eksternal yaitu UN Habitat turut andil dalam

mendorong masyarakat agar mampu membangun perumahan secara swadaya dengan

program-program salah satunya yaitu Hundred Thousand Houses Programme (1978-

1983) yang pada masanya berhasil membangun 50.000 unit rumah di pedesaan

dengan sistem swadaya walaupun masih melalui bantuan pemerintah dalam

pelaksanaanya. Selain mendorong masyarakat agar mampu membangun perumahan

secara swadaya, pemerintah Sri Lanka melalui program-programnya juga berusaha

untuk mengurangi permukiman liar dan kumuh agar masyarakatnya dapat memiliki

hunian yang layak.

2. Sistem pembiayaan formal

Sistem pembiayaan formal adalah sistem pembiayaan perumahan yang dalam

mekanismenya menggunakan lembaga keuangan sebagai perantara dalam hal

pembiayaan maupun pihak swasta yang bertindak sebagai pengembang atau penyedia

perumahan.

Lembaga keuangan di Srilanka yang bertindak sebagai perantara pembiayaan

memiliki spesifikasi layanan yang beragam. Terdapat lembaga keuangan yang hanya

Page 10: Pembiayaan perumahan Negara Srilanka

melayani kredit konstruksi untuk pengembang, kredit perumahan untuk masyarakat

berpenghasilan rendah dan menengah ke atas serta lembaga keuangan yang

menggunakan prinsip syariah.

Beberapa tahun belakangan, pembangunan perumahan di Sri Lanka merambah ke

pasar condominium yang merupakan prakarsa dari Real Estate Exchange Private

Limited (REEL), sebuah perusahaan pengembang yang didirikan untuk mengarahkan

pembangunan kota yang berkelanjutan.

3. Sistem pembiayaan hybrid

Sistem pembiayaan hybrid merupakan sistem pembiayaan yang mengarahkan sistem

pembiayaan informal ke arah formal. Sebagai contoh dalam pembangunan perumahan

untuk masyarakat berpenghasilan rendah di Sri Lanka, terdapat suatu komunitas yang

berlaku sebagai perusahaan kontraktor swadaya yang didirikan untuk membantu

pembangunan perumahan masyarakat berpenghasilan rendah. Namun perusahaan

swadaya ini kurang mendapatkan dukungan dari pemerintah maupun lembaga terkait

pembangunan perumahan lainnya sehingga dalam operasionalnya mengalami

kesulitan dalam pendanaan karena pengelolanya merupakan masyarakat

berpenghasilan rendah itu sendiri.

D. Progam Pembiayaan Pembangunan Perumahan di Sri lanka

Program Satu juta Rumah atau yang disebut MHP ( Million Houses Programme)

adalah hasil dari pertimbangan penting dari program sebelumnya yaitu program

seratus ribu rumah atau HTHP (Hundred Thousand Houses Programme) yang

dilakukan pada tahun 1972 hingga 1982. Pada kenyataannya perubahan orientasi

program tersebut mulai berlangsung pada tahun 1978. Kebijakan yang diterapkan

antara tahun 1971 hingga 1977 didasarkan pada prinsip-prinsip operasi penyesuaian

dan konstruksi yang dilakukan oleh negara, pemberian pinjaman kepada masyarakat

yang ingin membangun rumah skala kecil dilakukan oleh swasta, tetapi kebijakan

tersebut kurang ramah dan sulit untuk memberikan kesempatan kepada developer atau

pengembang untuk dapat mengembangkan proyek perumahan.

Program seratus ribu rumah yang ditetapkan oleh Negara Sri Lanka memuat

prinsip berupa terdapatnya proses yang terpisah untuk mengembangkan sector

Page 11: Pembiayaan perumahan Negara Srilanka

perumahan rakyat tersebut yaitu melalui tawaran perumahan baru untuk rumah tangga

yang berpendapatan rendah. Dana untuk perumahan pedesaan sebesar 40% yang

didapat melalui bantuan untuk swadaya pembangunan, dan 15% melalui konstruksi

langsung di kota-kota, kemudian pinjaman untuk pembangunan perumahan dilakukan

untuk membuat perumahan sejumlah 30.000 unit perumahan. MHP awalnya

direncanakan untuk periode1984-1993 tetapi kemudian dikurangi menjadi 1984-1989.

Pendekatan ini berbeda dari HTPH, pada HTPH masyarakat tidak langsung

membangun rumah mereka, tetapi negaralah yang diusulkan untuk membantu

keluarga dalam membangun rumah mereka. Dalam MHP, fokusnya adalah pada: (a)

pinjaman yang diberikan kepada masyarakat yang sangat kecil, pinjaman rata-rata

$178 per keluarga; (b) partisipasi besar oleh rumah tangga, dalam bentuk pekerjaan

atau uang; (c) kebijakan pertanahan untuk memfasilitasi akses lahan di daerah

perkotaan, penerima manfaat menempati kepemilikan mengakuisisi lahan umum, jika

tanah tersebut milik pribadi, Negara melakukan pembelian dan hanya sebagian dari

harga yang dihitung dalam kredit yang diberikan kepada rumah tangga; (d) biaya

administrasi tidak dipertimbangkan dalam biaya pinjaman. The National Housing

Development Authority (NHDA) bertanggung jawab untuk mengelola program dan

pemberian pinjaman.

Page 12: Pembiayaan perumahan Negara Srilanka

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem pembiayaan pembangunan perumahan di Sri lanka didominasi oleh bank-

bank komersial. Bank-bank komersial berlisensi adalah penyedia terbesar dari

pembiayaan perumahan di Sri lanka. Hampir semua bank komersial domestik saat ini

menyediakan pembiayaan perumahan. Semua agresif mengiklankan dan

mempromosikan pembiayaan perumahan khusus merek produk perumahan yang

tersedia di pasar. Di antara bank-bank asing dan bank baru, HSBC telah menjadi

pemain yang sangat agresif di pasar, dengan tingkat variabel spesialisasi. Bank asing

lainnya tidak terlalu aktif, kecuali untuk satu yang telah berpartisipasi dalam

kesepakatan sekuritas.

Program Satu juta Rumah atau yang disebut MHP ( Million Houses Programme)

adalah salah satu program yang ada di Sri lanka. Hasil dari pertimbangan penting dari

program sebelumnya yaitu program seratus ribu rumah atau HTHP (Hundred

Thousand Houses Programme). Program seratus ribu rumah yang ditetapkan oleh

Negara Sri Lanka memuat prinsip berupa tawaran perumahan baru untuk rumah

tangga yang berpendapatan rendah. Dana untuk perumahan pedesaan sebesar 40%

yang didapat melalui bantuan untuk swadaya pembangunan, dan 15% melalui

konstruksi langsung di kota-kota, kemudian pinjaman untuk pembangunan perumahan

dilakukan untuk membuat perumahan sejumlah 30.000 unit perumahan.

B. Kritik

Sistem pembiayaan perumahan kurang berkembang di Sri lanka daripada di

kebanyakan negara berkembang lainnya. Aktivitas perumahan sebagian besar didanai

melalui system informal. Pengusaha juga memberikan kontribusi yang cukuo

signifikan dalam pembisysan perumshan tersebut. Diperkirakan 80.000 unit rumah

yang diproduksi pada tahun 1980, tetapi hanya 1.800 dari mereka dibiayai oleh sektor

formal.

Program Satu Juta Rumah atau yang disebut MHP ( Million Houses Programme)

adalah salah satu program yang ada di Sri lanka yang merupakan program lanjutan

dari Seratus Ribu Rumah atau HTHP (Hundred Thousand Houses Programme).

Tetapi dalam pelaksanaannya, prinsip-prinsip operasi penyesuaian dan konstruksi

yang dilakukan oleh Negara masih rendah. Pencanangan kebijakan pemberian

Page 13: Pembiayaan perumahan Negara Srilanka

pinjaman kepada masyarakat yang ingin membangun rumah skala kecil dilakukan

oleh swasta masih menemukan kendala kurang ramah dan sulit untuk memberikan

kesempatan kepada developer atau pengembang untuk dapat mengembangkan proyek

perumahan.

C. Saran

- Melihat kondisi yang ada, perlu upaya dukungan dari berbagai pihak yang terlibat

dalam menaungi pembiayaan perumahan. Lembaga pengawasan pun dirasa perlu

melakukan kewenangannya dalam melindungi kegiatan program pembiayaan

perumahan guna melindungi kebutuhan masyarakat.

- Sektor pembiayaan perumahan perlu memiliki kerangka peraturan yang tidak bisa

diganggu gugat sehingga bisa mengendalikan oknum tertentu yang melakukan

penyelewengan.

- Banyak upaya diperlukan dalam perbaikan lebih lanjut dalam bidang tata kelola,

manajemen, dan efisiensi perbaikan, pelatihan, dan modernisasi dan

komputerisasi. Perbaikan ini harus dilakukan dalam aturan dan risiko, langkah-

langkah manajemen serta pembenahan pemberi pinjaman milik negara

merupakan tantangan yang signifikan.

Page 14: Pembiayaan perumahan Negara Srilanka

DAFTAR PUSTAKA

Kusumaningsih, Erma., Wido Prananing Tyas. 2008. Efectivity funding System KPR in

Affordable RS/RSS in Semarang City, [pdf],

(eprints.undip.ac.id/1200/1/artikel_4__WPT_.pdf, diakses tanggal 4 Oktober 2014)

Mubyarto. 1989. Pengertian kelembagaan ekonomi: Definisi kelembagaan, [online],

(mardianpratama10.blogspot.com, diakses tanggal 4 Oktober 2014)

Ahmed, Sadiq. 2007. Housing Finance in Sri Lanka: Opportunities and Challenges. South

Asia Region: World Bank.

Goldie Scot, Hamish. 2002. Sustainable Community-Managed and Labour Based Upgrading

of Urban Low-Income Settlements. Italy: ILO Turin Centre.

Joshi, Sharadbala. 2009. Aided self-help: The Million Houses Programme e Revisiting the

issues. United Kingdom: Elsevier Ltd.

Nawagamuwa, Arawinda., Nils Viking. 2003. Slums, Squatter Areas and Informal

Settlements, [pdf], (http://www.slageconr.net/slsnet/9thicsls/fullpapers/fullp163.pdf,

diakses tanggal 5 Oktober 2014)