13
Magister Akuntansi Universitas Brawijaya PPT ini disusun untuk memenuhi Tugas matakuliah Akuntansi Forensik yang dibimbing oleh Dr. M. Achsin., SE.,SH.,MM.,M.,Kn..,M.Ec.Dev.,Ak.,CA.,CPA Oleh: Binti Shofiatul Jannah 136020300111014

Prevention, Detection, and Deterence Effect of Fraud

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Prevention, Detection, and Deterence Effect of Fraud

Magister Akuntansi Universitas Brawijaya

PPT ini disusun untuk memenuhiTugas matakuliah Akuntansi Forensik

yang dibimbing oleh Dr. M. Achsin., SE.,SH.,MM.,M.,Kn..,M.Ec.Dev.,Ak.,CA.,CPA

Oleh:

Binti Shofiatul Jannah

136020300111014

Page 2: Prevention, Detection, and Deterence Effect of Fraud

Pendahuluan

Karena kerugian yang ditimbulkan oleh korupsi sangat besar. Indonesia Corruption Watch (ICW) merilis data tentang kerugiannegara akibat kasus korupsi yang terjadi selama semester I tahun2014 dan ditemukan sebanyak Rp 3,7 triliun uang negara “hilang”

karena dikorupsi oleh pejabat mulai dari pusat hingga daerah(www.republika.co.id)*.

Banyak orang percaya bahwa fraud terus meningkat, namunkenyataannya sangat sulit untuk mengetahuinya secara pasti.

Fraud yang terungkap merupakan bagian kecil dari seluruh fraud yang sebenarnya terjadi.

Oleh karena itu, fraud dapat ditangani dengan dua cara, yaitumencegah dan mendeteksi. Selain itu, detterence effect perlu

diciptakan untuk memerangi fraud.

Magister Akuntansi Universitas Brawijaya

Page 3: Prevention, Detection, and Deterence Effect of Fraud

BAB 1

Korupsi dan Kehendak Berkuasa Manusia

Friedrich Nietzsche

Mendapatkan Kekuasaan

Penyangkalan atas kehendaktersebut

•Sseorang filsuf Jerman yang berpendapat bahwa manusiadan alam semesta didorongoleh suatu kekuatan purba, yaitu kehendak untuk berkuasa(the will to power).

•Untuk memperoleh kuasamanusia bersedia untukmelakukan apa pun, termasukmerugikan orang lain. Misalnyaadalah melakukan korupsi.

•Kemunafikan mudah kitatemukan pada orang-orangyang berkata-kata baik namunbertindak jahat dan kejam, yaitu koruptor

Magister Akuntansi Universitas Brawijaya

Page 4: Prevention, Detection, and Deterence Effect of Fraud

Cont.

Untuk meraihkekuasaan

MembutuhkanBiaya

Menghalalkansegala cara

MelakukanKorupsi atau

fraud

Mencarikekuasaan

Alur Kehendahmanusia Berkuasadengan Korupsi

Magister Akuntansi Universitas Brawijaya

Page 5: Prevention, Detection, and Deterence Effect of Fraud

BAB 2

Teori Tentang Fraud

The Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) mengklasifikasikan fraud(kecurangan) dalam beberapa klasifikasi, dan dikenal dengan istilah “Fraud Tree”

CorruptionAsset

MisappropriationFraudulent Statements

Conflicts of

InterestBribery

IlegalGratulities

FinancialNon

Financial

Cash Non Cash

Sumber: ACFE (2014) Magister Akuntansi Universitas Brawijaya

Page 6: Prevention, Detection, and Deterence Effect of Fraud

Cont.

Perceived Opportunity

Pressure Ratinalization

Fraud Triangle

Sumber: Albrecht et al. (2012)

Sudut pertama, pressure atautekanan yang dirasakan pelakukecurangan yang dipandangnya

sebagai kebutuhan keuanganyang tidak dapat diceritakannyakepada orang lain. Sudut kedua,

perceived opportunity adalahpeluang untuk melakukankecurangan seperti yang

dipersepsikan pelaku kecurangan. Sudut ketiga, rationalization

adalah pembenaran yang “dibisikkan” untuk melawan hati

nurani si pelaku kecurangan.

Magister Akuntansi Universitas Brawijaya

Page 7: Prevention, Detection, and Deterence Effect of Fraud

Cont.

Incentive

Ratinalization

Opportunity

Capability

The Fraud Diamond

Sumber: Wolfe D. T danHermanson D. R (2004)

Pada tahun 2004, Wolfe and Hermanson memperkenalkan“Fraud Diamond Model” yang

menambahkan 1 faktor tambahandari fraud triangle yang telah

dikemukakan Cressey sebelumnyayaitu “the fraudster’s capabilities”.

Elemen capability merupakankemampuan secara individual untukmengesampingkan internal kontrol

dan mengubah kontrol demikeuntungan pribadi. Sifat individu

dan kemampuan yang dimilikinyalah yang berperan

penting dalam munculnya fraud dibandingkan dengan ketiga

elemen lain yang telahdikemukakan oleh Cressey

sebelumnya.Magister Akuntansi Universitas Brawijaya

Page 8: Prevention, Detection, and Deterence Effect of Fraud

Cont.

Motivation

(MICE MODEL)

Personal Integrity (Fraud Scale)

Opportunity

Fraudster’s Capabilities (Fraud Diamond)

Sumber: Kranacher et al., dalam Dormineyet al., (2010)

“MICE” yang merupakan singkatandari: Money, Ideology, Coercion, dan Ego. Ideologis memberikan

motivasi bahwa bentuk penipuanyang mereka lakukan adalah

sesuatu hal yang benar untukmencapai kebaikan dan konsistendengan keyakinan mereka ( ideologi). Pemaksaan terjadi ketika adanya

individu yang tidak ingin ikutmelakukan penipuan, dan

kemudian menjadi whistleblower. Ego juga menjadi motif penipuan,

di mana saat seseorang tidak inginkehilangan reputasi di depanmasyarakat ataupun keluarga

mereka. Tekanan sosial ini bisamenjadi motif untuk melakukantindakan penipuan hanya untuk

menjaga ego mereka.

Magister Akuntansi Universitas Brawijaya

Page 9: Prevention, Detection, and Deterence Effect of Fraud

Cont.Teori GONE

Greed

Opportunity

Need

Exposure

Sumber: Pusdiklatwas BPKP-2008

Keserakahan dan kebutuhanmerupakan hal yang bersifat personal sehingga sulit sekali dapat dihilangkanoleh ketentuan perundangan. Karenajika sudah butuh, ditambahn denganadanya motivasi dan sikap serakah

maka orang akan cenderung melanggarperaturan. Sedangkan kesempatan danpengungkapan merupakan faktor yang

berhubungan dengan organisasisebagai korban perbuatan fraud, ataudisebut dengan faktor generik. Adanya

kesempatan mendorong seseoranguntuk berbuat fraud, dengan berfikir

bahwa mungkin lain kali tidak adakesempatan lagi. sedangkan

pengungkapan berkaitan denganproses pembelajaran berbuat curang, karena menganggap sanksi terhadap

pelaku fraud tergolong ringan.Magister Akuntansi Universitas Brawijaya

Page 10: Prevention, Detection, and Deterence Effect of Fraud

BAB 3

Prevention Fraud

Meningkatkan Pengendalian Intern (Internal Control)

PengendalianIntern Aktif

PengendalianIntern Pasif

Tanda Tangan

Tanda TanganKaunter

Password danPIN

Pemisahan Tugas

Pengendalian AsetSecara Fisik

Real-time inventory control

PencocokanDokumen

Formulir yang sudah dicetak

nomornya

Pagar, gembok

Customized Controls

Jejak Audit

Audit yang Fokus

“Pengintaian” ataskegiatan kunci

Pemindahan tugas

Good Corporate Governance

Untuk mempersempitruang gerak fraud

Dewan Pengawas(dewan komisaris)

Dewan Manajemen(dewan direksi)

5 prinsip dasar dari GCG

TransparansiKemandirianAkuntabilitasPertanggungjawabanKeadilan

Dengan moral yang tinggi, seseorang akanberpikir dua kali untuk melakukan fraud.

Melalui pendekatan agama

Meningkatkan Moralitas

Magister Akuntansi Universitas Brawijaya

Page 11: Prevention, Detection, and Deterence Effect of Fraud

BAB 4

Detection Fraud

DetectionDeteksi bersifat symptom

Deteksi bersifat mencari data (menemukan dan mengumpulkan alat

bukti dan pembuktian)

tiga aksioma dalampemeriksaan fraud

(Fraud Axioms)

Fraud is hidden

Reverse proof

Existence of fraud

5W+2H (what, why, when, where, and who + How and how

much)

Magister Akuntansi Universitas Brawijaya

Page 12: Prevention, Detection, and Deterence Effect of Fraud

BAB 5

Detterence Fraud

Mencabut Hak Politik

Penjara seumur hidup

Memiskinkan Koruptor

Memberikan hukuman Mati

Magister Akuntansi Universitas Brawijaya

Page 13: Prevention, Detection, and Deterence Effect of Fraud

Magister Akuntansi Universitas Brawijaya