Upload
sulkhi
View
213
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Copyrighted by Sulkhi
Citation preview
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Semester/Kelas
4D
Akuntansi Syariah
Sistem Keuangan SyariahDibuat Oleh Kelompok 1:- Deni Sukmawan - Insan Bramantyo- Galih Arya Kusuma - Sulkhi Nasukha
Konsep Memelihara Harta KekayaanMemelihara harta bertujuan agar harta yang dimiliki oleh manusia diperoleh dan di
gunakan sesuai dengan syariah
Anjuran Bekerja atau Berniaga
“…Apabila telah di tunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan
carilah karunia Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS 62:10)
“Harta yang paling baik adalah harta yang di peroleh lewat tangan sendiri…”(HR.
Bazzar At Thabrani)
“Sesungguhnya Allah suka kalau dia melihat hamba-Nya berusaha mencari
barang dengan cara yang halal.”(HR. Ath-Thabrani dan Ad –Dailami)
Konsep Kepemilikan
Harta yang baik memiliki 2 kriteria:1. Diperoleh dengan cara sah dan benar2. Dipergunakan dengan baik (bijaksana)
Menurut islam, kepemilikan harta kekayaan pada manusia terbatas pada kepemilikan kemanfaatannya selama
masih hidup di dunia, dan bukan kepemilikan secara mutlak
Penggunaan dan Pendistribusian Harta“Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah
kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.” (QS 28:77)
Tidak Boros dan Kikir
“Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) mesjid,
makan dan minumlah, tapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai
orang yang berlebih-lebihan.”(QS 7:31)
“Dan janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan jangan (pula)
engkau terlalu mengulurkannya (sangat pemurah) nanti kamu menjadi tercela dan
menyesal.”(QS 17:29)
Memberikan Infaq dan Shadaqah“Apabila anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya, kecuali 3
perkara: shadaqah jariah (infak dan shadakah), ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang mendoakan.”(HR Muslim)
Membayar Zakat“Ambilah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah
untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka, Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”(QS 9:103)
Memberi pinjaman tanpa bunga“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda
dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.” [Ali ‘Imran:130]
Meringankan kesulitan orang yang berutang
“Dan jika (orang berutang itu) dalam kesulitan, maka berilah tenggang waktu sampai dia memperoleh kelapangan. Dan jika kamu
menyedekah,itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.”(QS 2:280)
Jenis Akad
• Akad Tabarru- Meminjamkan uang- Meminjamkan jasa- Memberikan sesuatu
• Akad Tijarah
Akad TabarruMeminjamkan uang
Qardh (tanpa syarat) Rahn (barang jaminan) Hiwalah (pengalihan piutang)
Meminjamkan jasa Wakalah (sesuai kemampuan) Wadi’ah (pemeliharaan & penitipan) Kafalah (bersyarat)
Memberikan sesuatu Wakaf (untuk kepentingan umum) Hibah (untuk kepentingan
perseorangan/badan)
Akad Tijarah• Natural Uncertainty Contract
Menggabungkan asset dan menanggung resiko bersama-sama• Natural Certainly Contract
Saling bertukar aset
Rukun & Syarat Akad• Pelaku• Objek• Akad
Transaksi Yang Dilarang“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang bathil (tidak benar), kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah membunuh dirimu. Sungguh
Allah Maha Penyayang kepadamu.”(QS 4:29)
Jenis Riba
• Riba Nasi’ahadalah riba yang muncul karena utang piutang yang dapat terjadi dalam segala jenis transaksi kredit atau utang piutang dimana satu pihak harus membayar lebih besar dari pokok pinjamannya.
• Riba Fadhladalah riba yang muncul karena transaksi pertukaran atau barter.
Pengaruh Riba• peminjam jatuh miskin • menghalangi orang untuk
melakukan usaha • terputusnya hubungan baik
antar masyarakat
Perbedaan Jual Beli dan Riba
PenipuanPenipuan terjadi apabila salah satu pihak tidak mengetahui informasi yang diketahui
pihak lain dan dapat terjadi dalam empat hal, yakni kuantitas, kualitas, harga dan waktu penyerahan. (Karim, 2003)
PerjudianTransaksi perjudian adalah transaksi yang melibatkan dua pihak atau lebih, dimana
mereka menyerahkan uang atau harta kekayaan lainnya, kemudian mengadakan permainan tertentu, baik dengan kartu, adu ketangkasan atau media lainnya.
Penimbunan BarangPenimbunan adalah membeli sesuatu yang di butuhkan masyarakat, kemudian
menyimpannya, hingga barang tersebut berkurang dipasaran hingga mengakibatkan peningkatan harga.
MonopoliMonopoli untuk menghambat produsen atau penjual masuk ke pasar agar ia menjadi
pemain tunggal di pasar dan dapat menghasilkan keuntungan yang tinggi.
Rekayasa Permintaan (Bai’an Najsy)Rekayasa permintaan timbul apabila ada satu pihak/maupun lebih berpura-pura
mengajukan penawaran dengan harga tinggi, agar calon pembeli tertarik dan membeli barang-barang tersebut dengan harga tinggi.
PenyuapanSuap dilarang karena suap dapat merusak sistem yang ada di dalam
masyarakat, hingga menimbulkan ketidakadilan sosial dan persamaan perlakuan.
Penjual Bersyarat (Ta’alluq)Penjual bersyarat terjadi apabila ada dua akad saling dikaitkan dimana berlakunya
akad pertama tergantung pada akad kedua.
Pembelian Kembali oleh Penjual dari Pihak Pembeli (Bai’al Inah)Apabila dua pihak yang seolah-olah melakukan jual beli, namun tujuannya bukan
untuk mendapatkan barang
Jual Beli dengan Cara Talaqqi Al-RukbanJual beli dengan cara mencegat atau menjumpai pihak penghasil atau pembawa
barang perniagaan dan membelinya, di mana pihak penjual tidak mengetahui harga pasar atas barang dagangan mereka
Prinsip Sistem Keuangan Syariah
• Pelarangan riba• Pembagian Resiko• Tidak menganggap uang
sebagai modal potensial• Larangan melakukan spekulatif• Kesucian Kontrak• Aktifitas harus sesuai syariah
Instrumen Keuangan Syariah
• Akad investasi• Akad jual beli• Akad lainnya
Akad Investasi• Mudharabah• Musyarakah• Sukuk
Akad Jual Beli• Murabahah• Salam• Istishna• Ijarah
Akad Lainnya…• Sharf• Wadiah• Qardhul Hasan• Al-Wakalah• Kafalah• Hiwalah• Rahn
KesimpulanPrinsip keuangan syariah mengacu pada prinsip rela sama
rela (antaraddim minkum) tidak ada pihak dizalimi dan menzalimi (la tazhlimunawa la tuzhlamun), hasil biaya muncul bersama biaya, dan untung muncul bersama
risiko.
“Tak ada yang lebih kejam dari menjadi kaya dengan cara memiskinkan orang lain.”
- Deni, Galih, Insan, Sulkhi -
Sekian …
Terima Kasih