28

Click here to load reader

1. hakikat kritik sastra

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 1. hakikat kritik sastra

Cahyo Hasanudin, M.Pd.

Hakikat Kritik SastraPertemuan ke-1

Page 2: 1. hakikat kritik sastra
Page 3: 1. hakikat kritik sastra

TAKUT 66, TAKUT 98 (1998)

Mahasiswa takut pada dosenDosen takut pada dekanDekan takut pada rektor

Rektor takut pada menteriMenteri takut pada presiden

Presiden takut pada mahasiswa

Page 4: 1. hakikat kritik sastra

• Kata “kritik” berasal dari bahasa Yunani krités yangberarti “seorang hakim”, krinein berarti “menghakimi”,kreterion berarti “dasar penghakiman”, kritikós (dalambahasa Indonesia kritikus) berarti “hakim kesusastraan”(Wellek, 1978: 22-36). Istilah ini berlaku pada akhirabad keempat SM.

• Pada abad kedua M pengertian “seorang kritikus”(kritikós) juga berarti seorang gramatikos (ahligramatika). Dalam bahasa Latin klasik kata (criticus)berhubungan dengan interpretasi teks dan kata-kata.

• Pada abad Pertengahan, istilah “kritik” hanya dipakaisebagai istilah pengobatan dalam arti “kritis”.

Page 5: 1. hakikat kritik sastra

• pada zaman Renaisance,istilah tersebut dihidupkankembali dalam arti yang kuno. Istilah gramatika(gramarin) , kritikus (critic) dan filolog (philologist)dipergunakan secara bertukar-tukar untuk orang yangmempunyai perhatian besar terhadap penghidupankembali kekunoan. Namun, tampaknya istilah “kritikus”dan “kritik” dikhususkan pada penyelidikan dan koreksiteks-teks kuno.

• Pada abad ke-17 istilah kritik sastra meluas artinyameliputi semua sistem teori sastra dan apa yangsekarang disebut kritik praktik. Pada abad ke-17 inijuga istilah “kritik” mengganti “poetika”, paling sedikituntuk sebagian. Perkembangan pengertian itu terjadi didaratan Eropa dan Inggris.

Page 6: 1. hakikat kritik sastra

• Di Jerman istilah “kritik” dan “kritisch” masuk dariPerancis pada abad ke-15. Artinya makin lama makinmenyempit dan bidang sastra menjadi timbangan sehari-hari, pendapat sastra mana suka. Istilah “kritik” dalambidang sasta diganti istilah aesthetik dan istilah baruliteraturwissenschaft yang tidak meliputi kritik praktik,tetapi memasukkan poetika dan sejarah sastra.

• Abad ke-20 di negara-negara berbahasa Inggris,penggunaan kata criticism (kritik) diperkokoh kembalioleh buku-buku seperti:• Principles of Literary Criticism (1924) karya I.A.

Richards• Mode istilah “The New Criticism” sejak J.C. Ransom

(1941)• Northrop Frye Anatomy of Criticism (1957)

Page 7: 1. hakikat kritik sastra

• Di Jerman istilah kritik oleh Hans Mayerdiinterpretasikan dalam arti yang lama, yang meliputipoetika dan teori sasta. Dalam kecenderungan ini,terasa adanya pengaruh Inggris dan Amerika sejakperang dan mungkin juga contoh kritik Rusia.

• Akhirnya, Wellek (1978: 35) mengemukakan bahwaistilah “teori sastra” yang tampaknya lebih baik dari“Poetika” karena meliputi bentuk-bentuk prosa, berbedadengan “kritik sastra” dalam arti yang sempit sebagaistudi karya-karya sastra yang konkret dengan tekananpenilaiannya.

Page 8: 1. hakikat kritik sastra

LatihanDiskusikan tentang sejarah perkembangan sastra denganmenggunakan argumen Anda!

Page 9: 1. hakikat kritik sastra

Kritik sastra merupakan pertimbangan baik buruk karyasastra, penerangan dan penghakiman karya sastra (H.B.Jassin (1959: 44-45).

Kritik sastra adalah suatu cabang dari ilmu sastra yangmengadakan analisis, penafsiran serta penilaian terhadapsebuah teks (wacana) sastra. Hal ini dapat juga disebutdengan pengkajian teks (Yudiono, 2009: 26)

Kritik sastra merupakan cabang ilmu sastra yangberurusan dengan perumusan, klasifikasi, penerangan danpenilaian karya sastra (Abrams, 2005: 57)

2. Pengertian Kritik Sastra

Page 10: 1. hakikat kritik sastra

Kritik sastra adalah penghakiman yang dilakukan olehseorang ahli atau memiliki suatu kepandaian khusus untukmembedah karya sastra, memeriksa karya sastra mengenaikebaikan-kebaikan dan cacat-cacatnya, dan menyatakanpendapatnya tentang hal itu (Hudson,1955: 54)

Kritik sastra merupakan bidang studi sastra untuk„menghakimi‟ karya sastra, untuk memberi penilaiandan keputusan mengenai bermutu atau tidaknya suatukarya sastra (Pradopo, 1967:9-10)

Dari beberapa pendapat pakar di atas dapat disintesiskanbahwa kritik sastra adalah suatu cabang ilmu sastra yangberfungsi untuk mengkaji, menafsirkan, dan memberikanpenilaian terhadap teks sastra.

2. Pengertian Kritik Sastra

Page 11: 1. hakikat kritik sastra

LatihanDiskusikan tentang pengertian kritik sastra denganmenggunakan argumen Anda!

2. Pengertian Kritik Sastra

Page 12: 1. hakikat kritik sastra

3. kedudukan kritik sastra di antara cabang studi sastra yang lain

Secara sederhananya, kegiatan kritik sastra tidak luputdari kaitan erat seluk beluk ilmu kesusastraan yang dapatdigambarkan melalui sebuah matrikulasi wilayah sastrasebagai berikut:

Teori Sastra

Sejarah Sastra

Kritik Sastra

Ilmu Sastra

Page 13: 1. hakikat kritik sastra

3. kedudukan kritik sastra di antara cabang studi sastra yang lain

Teori sastra merupakan bidang studi sastra yangmembicarakan:1. Pengertian-pengertian dasar tentang sastra2. Hakikat sastra3. Prinsip-prinsip sastra4. Latar belakang, jenis-jenis sastra5. Susunan dalam karya sastra dan prinsip-prinsip tentang

penilaian sastra

Page 14: 1. hakikat kritik sastra

3. kedudukan kritik sastra di antara cabang studi sastra yang lain

Sejarah sastra merupakan bidang studi yangmembicarakan mengenai:1. Membicarakan tentang perkembangan sastra2. Ciri-ciri dari masing-masing tahap perkembangan karya

sastra3. Situasi sosial masyarakat serta ideologi-ideologi yang

berkembang di masyarakat

Page 15: 1. hakikat kritik sastra

3. kedudukan kritik sastra di antara cabang studi sastra yang lain

Kritik sasta yang dalam eksistensinya sendiri turut sertadalam membicarakan tentang:1. Analisis2. Interpretasi3. Penilaian terhadap karya sastra

Page 16: 1. hakikat kritik sastra

3. kedudukan kritik sastra di antara cabang studi sastra yang lain

Apabila memperhatikan hal di atas, maka akan diperolehsebuah simpulan bahwa sebuah karya sastra tidak akanmampu dipahami, dihayati, ditafsirkan dan dinilai secarasempurna tanpa adanya intervensi dari ketiga bidang ilmusastra tersebut.

Page 17: 1. hakikat kritik sastra

3. kedudukan kritik sastra di antara cabang studi sastra yang lain

LatihanDiskusikan kedudukan kritik sastra!

Page 18: 1. hakikat kritik sastra

4. Sifat dan fungsi Kritik sastra

kritik sastra bersifat ilmiah karena terikat pada:• teori (teori sastra terpilih yang diterapkan terhadap

karya sastra sebagai objek studi atau telaahnya)• Metode (aplikasi operasional suatu teori terpilih untuk

menghasilkan suatu pendapat atau simpulan• objek

Hal ini berfungsi memberikan penilaian atas karya sastraberdasarkan teori dan sejarah sastra. Artinya, kritiksastra memerlukan teori dan sejarah sastra, dansebaliknya, kritik sastra memberikan sumbanganpendapat atau bahan-bahan bagi penyusunan ataupengembangan teori dan sejarah sastra.

Page 19: 1. hakikat kritik sastra

4. Sifat dan fungsi Kritik sastra

Dalam mengkritik karya sastra, seorang kritikus tidaklahbertindak semaunya. Ia harus melalui proses penghayatankeindahan sebagaimana dalam melahirkan karya sastra.Mengingat kritik sastra adalah sebagai kegiatan ilmiahyang mengikat kita pada asa-asa keilmuan yang ditandaioleh adanya kerangka, teori, wawasan, konsep, metodeanalisis dan obyek empiris.

Pradopo (1967: 11) mengatakan bahwa kritik sastramemiliki tiga fungsi, yaitu:1. Bagi perkembangan kesusastraan2. Bagi penerangan masyarakat3. Bagi ilmu sastra sendiri

Page 20: 1. hakikat kritik sastra

4. Sifat dan fungsi Kritik sastra

1. Kritik sastra berfungsi bagi perkembangan sastra

Dalam mengkritik karya sastra, seorang kritikus akanmenunjukkan hal-hal yang baru dalam karya sastra. Kritikusbisa jadi akan menunjukkan hal-hal yang baru dalam karyasastra, hal-hal yang belum digarap oleh sastrawan. Dengandemikian, sastrawan dapat belajar dari kritik sastra untuklebih meningkatkn kecakapannya dan memperluascakrawala kreativitas, corak, dan kualitas karyasastranya. Jika para sastrawan mampu menghasilkan karya-karya yang baru, kreatif dan berbobot, maka perkembangansastra negara tersebut juga akan meningkat pesat, baiksecara kualitas maupun kuantitas. Dengan kata lain, kritikyang dilakukan kritikus akan meningktakan kualitas dankreativitas sastrawan, dan pada akhirnya akanmeningkatkan perkembangan sastra itu sendiri.

Page 21: 1. hakikat kritik sastra

4. Sifat dan fungsi Kritik sastra

2. Kritik sastra berfungsi untuk penerangan bagi penikmatsastra

Dalam melakukan kritik, seorang kritikus akanmemberikan ulasan, komentar, penafsiran kerumitan-kerumitan, kegelapan-kegelapan makna dalam karyasastra yang dikritik. Dengan demikian, pembaca awamakan lebih mudah untuk memahami karya sastra yang telahdikritik oleh kritikus. Pada sisi lain, ketika masyarakatsudah terbiasa dengan apresiasi sastra, maka dayaapresiasi masyarakat terhadap karya sastra akan semakinbaik. Dengan demikian masyarakat dapat memilih karyasastra yang bermutu tinggi (karya sastra yang berisi nilai-nilai kehidupan, memperluas moral, mempertajam pikiran,kemanusiaan, kebenaran dan lain-lain).

Page 22: 1. hakikat kritik sastra

4. Sifat dan fungsi Kritik sastra

3. Kritik sastra berfungsi bagi ilmu sastra itu sendiri

Analisis yang dilakukan oleh kritikus dalammengkritik haruslah didasarkan pada referensi-referensidan teori-teori yang akurat. Tidak jarang pula,perkembangan teori sastra lebih lambat dibandingkandengn kemajuan proses kreatif pengarang, untuk itu, dalammelakukan kritik seorang kritikus seringkali harus meramuteori-teori baru. Teori-teori sastra baru yang sepertiinilah yang justru akan mengembangkan ilmu sastra itusendiri, di mana seorang pengarang akan dapat belajarmelalui hasil dari kritikan seorang kritikus sastra sehinggaakan berdampak pada meningkatnya kualitas karya sastrayang dihasilkannya.

Page 23: 1. hakikat kritik sastra

4. Sifat dan fungsi Kritik sastra

Selain ketiga fungsi yang telah disebutkan di atas.

Pradopo (2003: 36) menambahkan fungsi kritik sastra jugapenting dalam pendidikan sastra, yaitu untuk meningkatkanapersepsi para pelajar dan mahasiswa. Kritik ini berupaanalisis dan interpretasi terhadap karya-karya sastratertentu.

kritik sastra juga penting bagi penyaringan, pemilihanpengokohan, dan pembaharuan karya sastra berhubungselalu ada pembacaan dan penilaian kembali karya-karyasastra sepanjang sejarahnya karena setiap dibaca karyasastra itu selalu menunjukkan “wajah yang baru” kepadapembaca (Jauss, 1974: 14).

Page 24: 1. hakikat kritik sastra

5. Aktivitas Kritik Sastra

aktivitas kritik sastra mencakup tiga hal, yaitu:1. Menganalisis2. Menafsirkan3. Menilai karya sastra

Page 25: 1. hakikat kritik sastra

5. Aktivitas Kritik Sastra

• Analisis adalah menguraikan unsur-unsuryangmembangun karya sastra dan menarik hubungan antarunsur-unsur tersebut

• Menafsirkan (interpretasi) dapat diartikan sebagaiupaya memperjelas atau memperjernih maksud karyasastra dengan cara:

a) Memusatkan interpretasi kepada ambiguitas, kiasatau kegelapan dalam karya sastra;

b) Memperjelas makna karya sastra dengan jalanmenjelaskan unsur-unsur dan jenis karya sastra.

Seorang kritikus yang baik tidak lantas terpukauterhadap apa yang sedang dinikmati atau dihayatinya,tetapi dengan kemampuan rasionalnya seorang kritikusharus mampu membuat penafsiran-penafsiran sehinggakarya sastra itu datang secara utuh.

Page 26: 1. hakikat kritik sastra

5. Aktivitas Kritik Sastra

• Penilaian dapat diartikan sebagai penunjukkan nilaikarya sastra dengan bertitik tolak dari analisis danpenafsiran yang dilakukan. Dalam hal ini, penilaianseorang kritikus sangat bergantung pada aliran-aliran,jenis- jenis, dan dasar-dasar kritik sastra yang dianutatau dipakai atau dipahami oleh seorang kritikus.

Page 27: 1. hakikat kritik sastra

5. Aktivitas Kritik Sastra

Latihan:Berlatihlah dari yang paling mudah yaitu menilai karyasastra dari film pendek berikut ini!

Page 28: 1. hakikat kritik sastra

5. Aktivitas Kritik Sastra