24
Mata Kuliah Siroh Nabawiyah (Bagian Ketiga) Sejak Kenabian Hingga Hijrah Penyaji: KH. Muhammad Jamhuri, LC MA. (STAI Asy-Syukriyyah, Tangerang Banten)

3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw

Embed Size (px)

DESCRIPTION

siroh nabawiyah, tahapan dakwah, tantangan dakwah, hijrah nabi saw, langkah-langkah pasca hijrah,

Citation preview

Page 1: 3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw

Mata Kuliah

Siroh Nabawiyah(Bagian Ketiga)

Sejak Kenabian Hingga Hijrah

Penyaji:KH. Muhammad Jamhuri, LC MA.

(STAI Asy-Syukriyyah, Tangerang Banten)

Page 2: 3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw

Tahapan Dakwah Pada Masa Kehidupan Rasulullah saw

1. Dakwah secara rahasia selama tiga tahun2. Dakwah secara terang-terangan dengan menggunakan lisan

saja, tanpa perang, berlangsung hingga hijrah3. Dakwah secara terang-terangan dengan memerangi orang yang

menyerang dan memulai peperangan atau kejahatan. Tahapan ini berlangsung hingga tahun terjadinya Perdamaian Hudaibiyah

4. Dakwah secara terang-terangan dengan memerangi setiap orang yang menghalangi jalannya dakwah atau menghalangi orang yang akan masuk islam –setelah didahului dengan pendekatan persuasif dan negoisasi- dari kaum musyrik, antiagama atau penyembah berhala. Pada tahap inilah syariat Islam dan hukum jihad dalam Islam mencapai kemapanannya.

Page 3: 3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw

Dakwah Secara Rahasia(Siiryatud Dakwah)

• Sejak menerima wahyu yang kedua, Nabi saw memulai dakwah dengan tidak menampakkan dakwahnya di muka umum. Beliau mengajak orang-orang terdekatnya untuk meninggalkan kemusyrikan fanatisme jahiliyah

• Orang yang pertama masuk Islam adalah Khadijah binti Khuwailid, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Haritsah (mantan budak Nabi dan anak angkatnya), Abu Bakar bin Abu Quhafah, Ustman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf. Sa’ad bin Abi Waqqash, dan lainnya.

• Mereka bertemu nabi secara rahasia. Demikian juga saat melaksanakan ibadahnya. Setelah pengikut nabi saw 30 orang. Nabi saw memilih rumah Arqam bin Abil Arqam sebagai tempat pendidikan dan pembinaan.

• Dakwah tahap ini menghasilkan 40 orang laki-laki dan wanita masuk Islam . Kebanyakan mereka adalah orang fakir miskin, budak dan orang Quraisy yang tidak mempunyai kedudukan

Page 4: 3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw

Ibroh dan Pelajaran:1. Sebab Sirriyah dan Permulaan Dakwah• Nabi saw menyampaikan dakwah rahasianya bukan karena

takut dankhawatir akan dirinya karena beliau sudah yakin dengan perlindungan Allah. Akan tetapi hal itu dilakukan agar menjadi pelajaran bagi para da’i agar dalam menyampaikan dakwahnya perlu strategi agar dapat diterima dakwahnya. Oleh karena dakwah tahap ini hanya mengajak kepada orang yang mungkin dapat menerima ajakannya

• Dakwah bersifat luwes dalam penyampaiannya tergantung kondisi. Jika dalam keadaan lemah maka tidak menggunakan senjata, mengalah, sabar dan bersifat sembunyi-sembunyi

• Tidak boleh mengadakan perdamaian dengan orang-orang zhalim jika umat Islam memiliki kekuatan dan pertahanan

Page 5: 3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw

Ibroh dan Pelajaran:2. Orang pertama Masuk Islam &

Hikmahnya• Hampir setiap Nabi di setiap zaman, para pengikut mereka dalam

permulaan dakwah adalah dari kalangan miskin, budak dan rekyat jelata• Permulaan dakwah akan sulit diterima oleh orang-orang yang telah

mempunyai kedudukan di masyarakat karena alasan gengsi jika harus disamakan derajatnya dengan orang-orang jelata.

• Dakwah Islam mengajak persamaan kedudukan dan membenci perbedaan kasta di tengah masyarakat. Oleh sebab itu Rub’i bin Amir utusan Panglima Saad bin Abi Waqqas saat diutus ke Rustum (Persia) dan melihat tentara mereka sujud kepada panglimanya, berkata: “Aku mengira kalian semua sederajat dengan kami, mengapa di antara kalian menjadi tuhan dari sebagian lain?”

• Dakwah Nabi saw dan ajarannya bukanlah hasil pemikiran Arab, hal ini terbukti bahwa dakwah pertama hanya diikuti oleh 40 orang. Seandaiinya merupakan pemikiran Arab, pasti jumlah mereka tidak sedikit.

Page 6: 3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw

Dakwah Secara Terang-terangan(Jahriyatud Da’wah)

• Setelah selama 3 tahun berdakwah secara rahasia. Allah swt memerintahkan NabiNya untuk berdakwah secara terang-terangan. Firman Allah swt:

• ر�ك�ين� ال�مش� ع�ن� ع�ر�ض�أ� و� ر تؤ�م� ا ب�م� د�ع� اص� ف�

• Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik (QS. Al-Hijr: 94)

• Rasulullah saw melaksankan perintah Allah, beliau naik ke atas bukit Shafa seraya berseru, “Wahai Bani Fihr, wahai Bani ‘Adi”, sehingga mereka berkumpul dan orang yang tidak bisa hadir mengirim utusan. Lalu nabi berkata, “Bagaimana oendapatmy jika aku kabarkan bahwa di belakang bukit ini ada sepasukan kuda musuh yang datang menyerangmu, apakah kamu mempercayaiku?. Jawab mereka, ‘Ya kami belum pernah melihat kamu berdusta.” Kata Nabi: “ketahuilah sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan kepada kalian dari siksa neraka yang pedih.”. Abu Lahab kemudian memprotes, “Sungguh celaka kamu sepanjang hari. Hanya untuk inikah kamu mengumpulkan kami?” Maka turunlah surat Al-Lahab

Page 7: 3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw

Dakwah Secara Terang-terangan(Jahriyatud Da’wah)

• Setelah itu, Rasulullah saw terus berdakwah ke semua orang termasuk Bani Ka’ab bin Lu’ay, Bani Murroh, Bani Abdi Syams, Bani Abdul Muthollib dan lainnya

• Dakwah secara terang-terangan ini ditentang oleh kaum Quraisy dengan alasan bahwa mereka tidak dapat meninggalkan agama yang telah mereka warisi dari nenek moyang mereka, mereka memusuhi nabi saw, kecuali pamannya Abu Thalib

• ع�ل�ي�ه� ي�ن�ا �ل�ف� أ ا م� ن�ت ب�ع ب�ل� الوا ق� الل ه ل� نز�أ� ا م� ات ب�عوا م� ل�ه ق�يل� �ذ�ا إ و�

ت�دون� ي�ه� و�ال� ي�ئ0ا ش� لون� ي�ع�ق� ال� آب�اؤهم� ك�ان� ل�و� و�أ� آب�اء�ن�ا

• Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?".(QS. Al-Baqarah: 170)

Page 8: 3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw

Ibroh dan Pelajaran1. Keterkejutan kaum Quraisy terhadap dakwah Nabi saw secara terang-

terangan menjadi bukti lagi bahwa dakwah dan ajaran Nabi bukan lahir dari pemikiran nasionalisme Arab, akan tetapi ia benar-benar merupakan wahyu Allah swt

2. Sebenarnya, Allah swt bisa saja memerintah Nabi saw langsung secara terang-terangan tanpa didahului dakwah secara sembunyi-sembunyi. Akan tetapi hal ini untuk menjadi pelajaran pada generasi berikutnya, bahwa tanggung jawab seorang dai pertama kali di lingkungan yang terdekatnya, yakni keluarga dan kerabat, lalu masyarakat kampung dan daerahnya, lalu semua umat manusia.

3. Nabi mengajak kaumnya untuk membebaskan diri mereka dari tradisi nenek moyang mereka tanpa ilmu dan akal. Hal ini menunjukkan bahwa ajaran Islam bukanlah suatu dogma tetapi bertumpu di atas akal dan logika. Hal ini juga menunjukkan bahwa ajaran Islam bukanlah hasil tradisi bangsa Arab.

Page 9: 3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw

Penyiksaan• Setelah dakwah secara-secara terangan berjalan, maka mulailah kaum Quraisy

melakukan intimidasi dan penyiksaan kepada kaum muslimin, termasuk para sahabat.

• Abdullah bin Umar berkata, Ketika Nabi saw sujud di sekitar beberapa orang Quraisy, tiba-tiba Uqbah bin Abi Mu’ith datang dengan membawa kotoran binatang lalu melemparkannya ke atas punggung nabi saw. Beliau tidak mengangkat kepalanya sehingga datang Fatimah membersihkannya dan melaknati orang yang melakukan perbuatan keji itu” (HR: Bukhori)

• Penyiksaan-penyiksaan terus terjadi, hingga ada sahabat minta kepada Rasulullah saw untuk berdoa kepada Allah meminta bantuan, Nabi saw bersabda, “Di antara orang-orang sebelum kamu dahulu ada yang disiksa dengan ditanam hidup-hidup, ada yang dibelah kepalanya, dan ada pula yang rambutnya disisir dengan sisir besi hingga kulit kepalanya terkelupas. Tetapi hal itu tidak menggoyahkan tekad mereka untuk mempertahankan agama. Demi Allah, Allah pasti mengakhiri ini semua sehingga suatu saat orang berani berjalan dari Shan’a ke Hadramut tidak takut kepada siapapun kecuali Allah dan takut kambingnya disergap srigala. Akan tetapi kalian tampak terlihat terburu-buru.

Page 10: 3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw

Ibroh dan Pelajaran• Mengapa nabi saw dan kaum muslimin mendapatkan siksaan? Bukankah

Allah swt sanggup membebaskan mereka dari siksaan? Karena manusia adalah mukallaf (terkena beban) menjalankan agama, karena ia harus siap mengemban amanat dengan segala resikonya. Kewajiban hamba adalah mewujud dua hal:– Berpegang teguh kepada Islam dan membangung masyarakat Islam yang benar– Menempuh segala kesulitan dan menghadapi segala resiko dengan mengorban

harta dan jiwa demi mewujudkan kewajiban tersebut.• Segala penderitaan dan kesulitan yang dialami para penyeru ke jalan Allah

adalah sunnah ilahiyah di dunia semenjak permulaan sejarah. Di samping tuntutan tiga hal:– Sifat ubudiyah manusia kepada Allah, “dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia

melainkan untuk beribadah kepadaKu” (Ad-Dzariyat: 56)– Sikap taklif yang bersumber dari sifat ubudiyah– Pembuktian kebenaran orang-orang yang benar dan kedustaan orang-orang yang

dusta.

Page 11: 3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw

Siasat Perundingan• Di dalam riwayat Ibnu Hisyam dari Ibnu Ishaq disebutkan bahwa Uthbah

bin Rabi’ah –seorang cendikiawan dari kaumnya- berkata di majlis pertemuan Quraisy, “Wahai kaum Quraisy, izinkanlah aku bertemu dan berdialog dengan Muhammad dan menawarkan beberapa tawaran kepadanya. Barangkali dia bersedia menerima salah satunya. Kita berikan kepadanya apa yang disukainya dan dia berhendti menyusahkan kita.” Kaum Quraisy menjawab, “Kami setuju wahai abu Walid. Pergi dan berdialoglah kepada Muhammad.”

• Uthbah pun datang menemui Nabi saw dan menawarkan 3 hal: harta, tahta dan biaya pengobatan. Setelah mengungkapkan tawarannya, Nabi saw membaca surat Fushilat ayat 1-13

• Uthbah kembali kepada kaum Quraisy dan malah menceritakan firman Allah swt yang dibaca itu yang mengandung teguran hebat. Namun orang Quraisy menuduh Uthbah telah terkena sihir Muhammad

Page 12: 3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw

Siasat Perundingan• Thabari dan Ibnu Katsir meriwayatkan bahwa beberapa orang kaum musyrik,

termasuk al-Walid bin Mughiroh dan Al-’Ash bin Wail datang menemui Rasulullah saw untuk menawarkan harta kekayaan dan gadis tercantik kepada beliau dengan syarat beliau bersedia meninggalkan kecaman kepada tuhan-tuhan mereka. Ketika Nabi saw menolak tawaran mereka, mereka menawarkan tawaran lain, “Bagaimana jika Anda menyembah tuhan-tuhan kami sehari dan kami menyembah Tuhanmu sehari (bergantian)?”. Akan tetapi tawaran itu juga ditolak oleh Nabi saw. Berkenaan dengan itu Allah menurunkan firman Allah: surat Al-Kafirun, yang berisi bahwa nabi saw tidak menyembah apa yang mereka sembah.

• Setelah gagal, lalu para pembesar Quraisy beramai mencoba menawarkan tawaran seperti semula kepada nabi saw, namun nabi saw menolaknya

• Kemudian mereka mau beriman jika nabi saw mau berdoa agar negerinya dialiri sungai, dibangun istana dan menghidupkan nenek moyang mereka seperti Qushoi bin Kilab agar dapat bertanya kepada mereka tentang agama baru ini, namun nabi saw pun tidak mau memenuhi keinginnan mereka.

Page 13: 3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw

Ibroh dan Pelajaran1. Kisah di atas menjelaskan tentang kebersihan dakwah Nabi saw dari segala

kepentingan dan tujuan pribadi yang biasanya menjadi motivasi para da’i2. Kebijakan dakwah harus sesuai dengan apa yang disyariatkan Islam. Tidak

boleh kebijakan ditentukan oleh keinginan pribadi seorang da’i. Oleh karena itu Nabi saw tidak menerima tawaran kekuasaan dari kaum Quraisy. Pada jika saja mau kemudian setelah jadi penguasa beliau dapat memaksa rakyatnya untuk mengikuti dan tunduk pada ajarannya, namun hal itu tidak dilakukannya karena syariat Islam tidak membolehkan cara-cara licik. Inilah perbedaan antara hikmah (kebijaksanaan) dan tipu daya.

3. Sikap Nabi saw yang menolak tawaran Quraisy didukung oleh Allah swt (al-Isra: 90-93). Allah swt tidak mengabulkan penawaran mereka bukan berarti Allah tidak bisa menurunkan mukjizat, akan tetapi karena tujuan mereka dengan penawaran itu hanya sebagai penghinaan kepada Nabi saw. Allah berfirman: Dan jika seandainya Kami membukakan kepada mereka salah satu dari (pintu-pintu) langit, lalu mereka terus menerus naik ke atasnya, tentulah mereka berkata: "Sesungguhnya pandangan kamilah yang dikaburkan, bahkan kami adalah orang orang yang kena sihir." (QS: al-Hijr: 14-15)

Page 14: 3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw

Pemboikotan Ekonomi• Kaum Quraisy bersepakan akan membunuh nabi Muhammad saw,

oleh sebab itu mereka meminta kepada Bani Hasyim dan Bani Abul Muthollib untuk menyerahkan nabi Muhammad saw, namun ditolak

• Setelah gagal, Kaum Quraisy sepakat untuk mengucilkan nabi Muhammad saw dan kaum Muslimin, serta Bani Hasyim dan Bani Abdul Muthollib yang ikut melindunginya.

• Kaum Quraisy menulis kesepakatan itu dalam suatu perjanjian bahwa mereka tidak akan melakukan jual beli dan menikah dengan mereka dan melerakkan naskah perjanjian itu di dalam Ka’bah

• Rasulullah saw dan kaum Muslimin serta Bani Hasyim dan Bani Abdul Muthollib dikucilkan selama 3 tahun. Kaum Muslimin dikucilka karena keimanan mereka sedangkan kaum musyrik dari Bani hasyim dan Bani Abdul Muthollib dikucilkan karena mereka melindungi Nabi saw yang merupakan keluarga besar mereka

Page 15: 3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw

Pemboikotan Ekonomi• Selama 3 tahun mereka mengalami pemboikotan ekonomi di Syi’b Bani

Mutholin, hingga mereka bertahan memakan daun-daun. Dan jika datang kafilah dagang dari tempat lain,mereka diharuskan oleh Abu Jahal menaikkan harga itu beripat ganda sehingga tidak terbeli oleh kaum Muslimin.

• Pada awal tahun ketika pemboikotan itu, Bani Qushoyyi mengecam pemboikotan itu, mereka memutuskan pembatalan pemboikotan itu. Bersamaan dengan itu Allah mengirim rayap-rayap memakan isi naskah pemboikotan itu.

• Abdul Muthollib mendengar rusaknya naskah itu dari Rasulullah saw, dan Rasulullah saw diberitahu itu oleh Allah swt. Sehingga Abdul Muthollib menghadap kaum Quraisy dan berkata, “Jika perkataannya benar, maka cabutlah pemboikotan ini, dan jika Muhammad salah , silahkan engkau perlakukan sesuka hatimu”.

• Setelah kaum Quraisy melihat bahwa naskah itu benar telah sobek, maka 5 tokoh Quraisy membatalkan perjanjian itu; Hisyam bin Uar, Zuhair bin Umayyah, Muth’am bin Adi, Abul Bukhturi, bin Hisyam, Zama’ah bin Aswad. Mereka merobek naskah itu dan membebaskan kaum terboikot.

Page 16: 3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw

Ibroh dan Pelajaran• Pihak kafir menggunakan segala cara untuk menghentikan dakwah,

termasuk cara pemboikotan (embargo) ekonomi.• Kaum Muslimin dapat memanfaatkan solidaritas dari kaum non Muslim,

baik karena kedekatan keluarga, suku, bangsa, nasib maupun idealisme. Sebagaimana Nabi saw memanfaat solidaritas keluarganya dari Bani Hasyim dan Bani Abdul Mutollib.

• Gerakan Nabi saw dan kaum Muslimin bukanlah sekedar gerakan orang miskin menentang kaum borjuis (kaya) untuk minta pemerataan kekayaan, tetapi lebih disebabkan karena nilai Islam yang dibawa. Buktinya, Bani Hasyim dan Bani Muthollib yang terdapat kaum kaya ikut menderita atas perlakukan kaum Quraisy. Bukti lain: tawaran kekayaan agar meninggalkan dakwahnya pun ditolak, demkian juga saat kaum muslimin berhijrah, mereka rela meninggalkan harta dan rumahnya di Makkah.

Page 17: 3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw

Hijrah Pertama dalam Islam• Ketika nabi saw menyaksikan keganasan kaum Quraisy kian

bertambah, beliau memerintahkan kaum muslimin untuk berhijrah ke negeri Habasyah (Ethiopia) yang dipimpin raja Najasyi beragama Nasrani. Raja yang adil

• Ini merupakan hijrah petama dalam Islam. Di antara yang berhijrah adalah Ustman bin Affan dan isterinya Ruqoyyah binti Rasulullah saw, abu Hudzaifan dan isterinya, Zubair bin Awwam, Mush’ab bin Umair dan Abdurrahman bin Auf, mereka berjumalah 80 lebih berkumpul di Habasyah.

• Ketika kaum Quraisy mengetahui hal ini, maka diutuslah Abdullah bin Abi Rabiah dan Amr bin Ash (saat itu belum muslim) ke Habsyah dengan membawa hadiah yang akan diberikan kepada raja, menteri, pendeta, dengan harapan mereka menolak kedatangan kaum muslmin.

Page 18: 3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw

Hijrah Pertama dalam Islam• Ketika utusan bertemu Najasyi, raja menolak permohonan mereka

sebelum menanyai kaum muslimin. Ja’far bin Abdul Muthollib bertindak sebagai juru bicara

• Raja Najasyi minta ditunjukkan sesuatu yang dibawa Nabi saw, Ja’far pun membaca surat Maryam.

• Keeseokann harinya utusan Quraisy memfitnah bahwa kaum muslimin menjelekkan Isa as dan Tuhan orang Nasrani. Setelah mendapat keterangan dari Ja’far, Najasyi mengambil sebatang lidi dan berkata, “Perbedaan kami dengan kaum muslimin tentang isa as hanya sebesar lidih ini

• Setelah beberapa waktu tinggal di Habasyah, mereka mendengar bahwa penduduk Makkah sudah beriman, mereka pun kembali ke Makkah, namun berita itu tidak benar, sehingga mereka memamasuki Makkah dengan bersembunyi atau dengan perlindungan tokoh Quraisy.

Page 19: 3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw

Ibroh dan Pelajaran• Berpegang teguh kepada keyakinan (aqidah) serta memeliharanya dari

gangguan adalah prinsip Islam. Oleh karena itu tanah air, negeri dan kekayaannya tidak ada artinya jika tanpa agama dan kebenaran di dalamnya. Keteguhan pada keyakinan, moral dan prinsip inilah yang akan memelihara kekayaaan negara dari perampokan pihak lain. Apabila agama sudah terkikis maka tidak ada artinya lagi negeri.

• Hijrah para sahabat diperbolehkan karena saat itu Makkah bukan Darul Islam (negeri Islam), sehingga hijrah kemanapun yang dapat melindungi mereka diperbolehkan

• Seangkan Berhijrah dari Daarul Islam (negeri Islam) ada 3:– Wajib: Jika Muislim tidak dapat melaksanakan syiar-syiar islam, seperti shalat,

puasa, adzzan, haji dan sebagainya– Mubah: Jika Muslim menghadapi cobaan yang menyulitkannya di negeri

tersebut.– Haram: Jika terabaikannya kewajiban Islam dsrinya.

Page 20: 3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw

Ibroh dan Pelajaran• Kisah tentang hijrah ke Habasyah menunjukkan adanya titik

persamaan antara prinsip Nabi Muhammad saw dan Isa as. Ia (Najasyi) adalah orang yang ikhlas dan jujur dalam kenasraniannya. Bukti keikhlasannya adalah dia tidak berpihak kepada orang yang salah akidahnya. Jika dia seperti itu pastilah dia akan menolak penjelasan kaum Muslimin. Akan tetapi justru Najasyi berkata:– واحدة مشكاة من ليخرج مريم ابن عيسى به جاء والذي هذا ان– Apa yang engkau baca dan apa yang dibawa oleh Isa, sesungguhnya

keluar dari pancaran sinar yang satu dan sama.• Hal ini diucapkan Najasyi di hadapan para uskup. • Perbedaan dan pertengkarran antara muslim dan non muslim

karena ada kedengkian dari ahli kitab setelah ada penjelasan.

Page 21: 3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw

Ibroh dan Pelajaran• Bila diperlukan, kaum muslimin boleh meminta

“perlindungan” kepada non Muslim, baik dari ahli kitab, seperti Najasyi yang pada waktu itu beragama Nasrani, maupun kepada kaum musyrik seperti orang Musyrik yag dimintai perlindungannya oleh kaum muslimin saat kembali dari Habasyah dan Thaif

• Tindakan ini dibenarkan selama perlindungan itu tidak membahayakan dakwah Islam atau mengubah sebagian hukum agama atau menghalangi nahi mungkar. Jika syarat itu tidak terpenuhi, seorang muslim tidak diperkenankan meminta perlindungan kepada non muslim. Sebagaimana Rasulullah saw tidak menerima tawaran pamannya saat diminta untuk menghentikan dakwahnya.

Page 22: 3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw

Utusan Pertama Menemui Rasulullah saw

• Di tengah Nabi saw dan para sahabat mendapat siksaan, datang rombongan utusan pertama dari Nasrani Habasyah bersama Ja’far bin Abi Thalib, mereka menyatakan masuk Islam karena mengetahui sifat-sifat Nabi saw dan mendengar al-Quran

• Abu Jahal menghina mereka seraya berkata, “Kami belum pernah menemui utusan yang paling bodoh kecuali kalian, kalian diutus untuk menyelidiki orang ini, tetapi belum sempat duduk tenang di hadapannya, kalian sudah melepaskan agamam kalian .

• Berkaitan dengan ini Allah swt menurunkan ayatNya:

Page 23: 3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw

Utusan Pertama Menemui Rasulullah saw

القصص )• نون� يؤ�م� ب�ه� هم� ب�ل�ه� ق� م�ن� ال�ك�ت�اب� آت�ي�ن�اهم� ( 52ال ذ�ين�م�ن� كن ا �ن ا إ ب=ن�ا ر� م�ن� ق? ال�ح� �ن ه إ ب�ه� ن ا آم� الوا ق� م� ع�ل�ي�ه� يت�ل�ى �ذ�ا إ و�

القصص ) ل�م�ين� مس� ب�ل�ه� ا( 53ق� ب�م� ت�ي�ن� ر م� هم� ر� ج�أ� ت�و�ن� يؤ� ل�ئ�ك� و�

أون� ق ينف� ن�اهم� ق� ز� ر� ا م و�م� ي=ئ�ة� الس ن�ة� س� ب�ال�ح� ءون� ي�د�ر� و� وا ب�ر ص�

الن�ا( 54القصص) ع�م�أ� ل�ن�ا الوا و�ق� ع�ن�ه وا ض ع�ر�

أ� الل غ�و� عوا م� س� إ�ذ�ا و�ل�ين� اه� ال�ج� ن�ب�ت�غ�ي ال� ع�ل�ي�كم� Mم ال� س� الكم� ع�م�

أ� ل�كم� و�• Orang-orang yang telah Kami datangkan kepada mereka Al Kitab sebelum Al Quran, mereka

beriman (pula) dengan Al Quran itu, Dan apabila dibacakan (Al Quran itu) kepada mereka, mereka berkata: "Kami beriman kepadanya; sesungguhnya; Al Quran itu adalah suatu kebenaran dari Tuhan kami, sesungguhnya kami sebelumnya adalah orang-orang yang membenarkan(nya). Mereka itu diberi pahala dua kali[1128] disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan sebagian dari apa yang telah Kami rezkikan kepada mereka, mereka nafkahkan Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: "Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil."

Page 24: 3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw

Ibroh dan Pelajaran

• Kedatangan utusan dari Habasyah di tengah tekanan dan siksaan orang Quraisy menjadi hiduran kepada kaum Muslimin sekaligus rasa optimis bahwa dakwah Islam akan terus berkembang

• Jenis keimanan para utusan itu adalah kelanjutan dari keimanan yang terdahulu dan sekedar melaksanakan konsekwensi dari akidah yang dianutnya:

• “Dan apabila dibacakan (Al Quran itu) kepada mereka, mereka berkata: "Kami beriman kepadanya; sesungguhnya; Al Quran itu adalah suatu kebenaran dari Tuhan kami, sesungguhnya kami sebelumnya adalah orang-orang yang membenarkan(nya).” (QS. Al-Qashas: 53)