35
PRESENTASI AGAMA Arvin Raditya Niardi Dinda Putri Pramestiningrum Rani Sulistianingrum Saffana Dira Qanya Sameera Ramadhani Kelas X IPA 2 Hashfi Fahreza M. Fathur Rahman

Adab dalam Islam

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Adab dalam Islam

PRESENTASI AGAMA

Arvin Raditya Niardi

Dinda Putri Pramestiningrum

Rani Sulistianingrum

Saffana Dira Qanya

Sameera Ramadhani

Kelas X IPA 2

Hashfi Fahreza

M. Fathur Rahman

Page 2: Adab dalam Islam

ADAB BERTAMU DAN MENERIMA TAMU

Page 3: Adab dalam Islam

PENGERTIAN

Bertamu

Datang Berkunjung ke Tempat Orang Lain

atau Perjamuan

Bagian dari Silaturahmi

Dalam Islam

Page 4: Adab dalam Islam

CONTOH ADAB BERTAMU

“wahai orang-orang yang beriman Janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat. Dan jika kamu tidak menemui seorang pun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu, “kembalilah!” maka (hendaklah) kamu kembali. Itu lebih suci bagimu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nur , 24 : 27-28)

Memasuki rumah apabila dipersilahkan masuk

Ketika kita mengetuk pintu dianjurkan untuk tidak menghadap ke arah pintu. Adab ini adalah untuk menghindari terlanggarnya kehormatan muslim lainnya dengan melihat sesuatu yang bukan haknya untuk dilihat.Diriwayatkan dari Abdullah bin Bisyr radiiyallahu’anhu, ia berkata:

“Apabila Rasulullah saw mendatangi pintu/rumah seseorang, beliau tidak berdiri di depan pintu. Akan tetapi di samping kanan atau di samping kiri. Kemudian beliau mengucapkan: Assalamu’alaikum” (HR. Abu Dawud)

Tidak menghadap pintu

Hendaknya bagi orang yang ingin bertamu memilih waktu yang tepat untuk bertamu. Karena waktu yang tidak tepat terkadang bisa menimbulkan perasaan kurang enak bagi tuan rumah bahkan menggangunya.

Memilih waktu yang tepat

Page 5: Adab dalam Islam

Diantara adab seorang tamu adalah menyebutkan urusan atau keperluan dia kepada tuan rumah supaya tuan rumah lebih menyiapkan diri ke arah tujuan kunjungan tersebut serta dapat mempertimbangkan dengan waktu dan keperluannya sendiri.

Sebagai mana dalam firman Allah dalam surat An-Nur ayat 61:“Apabila kamu memasuki rumah-rumah, hendaklah kamu memberi salam (kepada penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, dengan salam yang penuh berkah dan baik dari sisi Allah.”

Menyebutkan keperluannya Mengucapkan salam

Eh Jeng!

Pakabar?!

Hai Jengg..!

Assalamualaikum

Waalaikumsalam

Lebih Baik

Page 6: Adab dalam Islam

CONTOH ADAB MENERIMA TAMU

Sebagai mana dalam firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 86:“Dan apabila kamu dihormati dengan suatu (salam) penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik atau balaslah (penghormatan itu yang sepadan) dengannya. Sungguh, Allah memperhitungkan segala sesuatu.”

Sebagai mana dalam hadist riwayat Bukhari:“Janganlah kamu

meremehkan sedikitpun dari perbuatan ma’ruf

walaupun sekedar menyambut saudaramu dengan

wajah berseri-seri”

Sebagai tuan rumah hendaknya kita menyambutnya dengan mengucapkan selamat datang. Dalam sebuah hadits disebutkan, dari Ibnu Abbas RA, suatu hari Abi Qais pernah mengutus utusannya untuk mendatangi Rasulullah SAW. Beliau bersabda “Wahai para utusan, selamat datang tanpa perasaan hina dan menyesal.”

Menyuguhkan hidangan sebagai bukti kegembiraan di saat kedatangan tamu. Dalam Al-Qur’an disebutkan, suatu ketika nabi Ibrahim AS menyuguhkan hidangan kepada tamunya. “Kemudian Ibrahim mendekatkan hidangan tersebut kepada mereka (tamu).” (QS. Az-Zariyat, 51 : 27)

Menjawab Salam Menyambut tamu dengan ramah

Mengucapkan selamat datang

kepada tamu yang datang

Menyuguhkan hidangan

Page 7: Adab dalam Islam
Page 8: Adab dalam Islam

ADAB DALAM PERJALANAN

Page 9: Adab dalam Islam

PENGERTIANMudik Safar Arti Secara

Luas

Dalam Islam

Berlibur

Silaturahmi

Page 10: Adab dalam Islam

ADAB DALAM BERSAFAR

Rasulullah saw bersabda: "Seandainya saja manusia mengetahui apa yang aku ketahui tentang bahaya kesendirian, niscaya tak ada seorang pun yang mau bepergian pada malam hari seorang diri." (HR Bukhari)

Beliau mengingatkan adanya risiko bahaya dalam perjalanan yang dilakukan seorang diri. Dikhawatirkan adanya bahaya yang datang dari segala arah, syetan yang akan menghampirinya, menggodanya untuk melakukan perbuatan maksiat.

Rasulullah saw bersabda: "Orang yang bepergian sendirian adalah (bersama) syetan. Dan orang yang bepergian berdua adalah (bersama) dua syetan. Sedangkan orang yang bepergian bertiga adalah rombongan musafir (yang tidak dihampiri syetan)." (HR Abu Dawud dan Tirmidzi dan Nasa'i).

Disunahkan Tidak Sendirian

1 Seta

n

2 Seta

n

Anti Setan

Page 11: Adab dalam Islam

ADAB DALAM BERSAFAR

Dari Ka'ab bin Malik ra, "Sesungguhnya Nabi saw pergi menuju perang Tabuk pada hari Kamis, dan Beliau menyukai bepergian pada hari Kamis." (Muttafaqqun 'alaih)

Rasulullah saw pernah berdoa: "Ya, Allah. Berkahilah umatku pada permulaan siang mereka." Dan jika ingin mengutus pasukan, Nabi saw mengutus mereka pada permulaan siang (pada waktu Dhuha). Dan Shakhr adalah seorang pedagang. Dia mengiri utusan dagangnya pada permulaan siang, hingga ia menjadi kaya dan mendapat harta yang banyak." (HR Abu Dawud dan Trmidzi, hasan).

Sunah Berangkat Pada Hari Kamis dan Waktu

DhuhaJika Rasulullah saw naik kendaraan saat akan bepergian, beliau bertakbir sebanyak tiga kali, kemudian berdoa:

"Maha Suci Dzat yang telah menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal kami dahulu tidak mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kepada Rabb kamilah, kami akan kembali. Ya, Allah! Kami mohon kepadaMu dalam perjalanan kami ini kebajikan dan takwa, serta amal yang Engkau ridhai. Ya, Allah! Mudahkanlah perjalanan kami ini, serta dekatkanlah jarak perjalanan kami. Ya, Allah! Engkaulah teman dalam perjalanan, dan penjaga keluarga yang kami tinggal. Ya, Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari kesulitan dalam perjalanan, kesedihan serta tempat kembali yang buruk dalam keluarga, harta dan anak.“

Membaca Doa Ketika Menaiki Kendaraan

Page 12: Adab dalam Islam

ADAB DALAM BERSAFAR

Rasulullah bersabda: "Tiga jenis doa yang dikabulkan dan tidak diragukan lagi, (yaitu) doa orang yang dizhalimi, doa orang yang bepergian dan orang tua (ayah) yang mendoakan (kejelekan) atas anaknya." (HR Abu Dawud dan Tirmidzi, hasan)

Sunnah Memperbanyak Doa Dalam Perjalanan

Rasulullah saw bersabda: "Jika kalian bepergian dan melewati daerah padang rumput, maka berikanlah unta haknya dari (rumput yang tumbuh di) tanah tersebut. Dan jika kalian melewati daerah tandus, maka percepatlah langkah kalian. Dan jika kalian hendak bermalam, maka janganlah bermalam di jalan, karena ia merupakan tempat lewat hewan dan tempat tinggal serangga pada malam hari." (HR Muslim)

Lewat hadist tersebut, Rasulullah saw mengajarkan tentang bagaimana bersikap di tempat-tempat baru, berlaku lemah lembut terhadap hewan, dan memperlakukan dengan baik hewan tunggangan.

Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa yang singgah d suatu tempat, kemudian dia berdoa, 'aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari segenap keburukan yang ia ciptakan', niscaya tidak ada sesuatu pun yag membahayakannya sampai dia pergi dari tempat tersebut." (HR Muslim)

Perhatikan Adab Singgah dan Bermalam

Rasulullah saw bersabda: "Jika salah seorang kalian bepergian dalam jangka waktu yang lama, maka janganlah (kembali dari safarnya dengan) mengetuk pintu pada malam hari." (HR Bukhari dan Muslim)

Pulang Pada Siang Hari, Makruh Pada Malam Hari

Page 13: Adab dalam Islam

ADAB DALAM BERSAFAR

Membaca Takbir Apabila Menjumpai Tanjakan

Allahuakbar

Membaca Tasbih Apabila Menuruni Turunan

Subhanallah

Taat Kepada Peraturan Lalu Lintas

Page 14: Adab dalam Islam

ADAB DALAM BERSAFAR

Rasulullah saw bersabda: "Safar adalah bagian dari adzab yang mencegah salah seorang dari kalian dari makan, minum, tidur. Maka bila salah seorang kalian telah mencapai maksud dari perjalannya, hendaklah segera kembali kepada keluarganya." (Muttafaqqun 'alaih)

Jika Telah Selesai Urusan, Disunnahkan Segera

Kembali dari PerjalananRasulullah saw bersabda: "Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir bepergian dalam jarak sehari semalam, kecuali disertai mahramnya." (Muttaqqun 'alaih)

Namun, hal ini tidak terbatas pada perjalanan yang dilakukan selama sehari semalam. Rasulullah saw bersabda: "Janganlah seorang laki-laki berdua-duaan dengan wanita, kecuali disertai dengan mahramnya. Dan janganlah seorang wanita bepergian, kecuali bersama mahramnya.“

Lalu seorang sahabat berkata kepada Beliau, "Wahai, Rasulullah. Sesungguhnya isteriku pergi berhaji, sedangkan aku diperintah untuk turut serta dalam peperangan ini dan itu."

Rasulullah saw kemudian berkata, "Kembalilah dan berhajilah bersama isterimu."

Wanita Dilarang Bepergian kecuali Disertai Dengan

Muhrimnya

Page 15: Adab dalam Islam

ADAB DALAM BERSAFAR

Rasulullah saw bersabda: "Safar adalah bagian dari adzab yang mencegah salah seorang dari kalian dari makan, minum, tidur. Maka bila salah seorang kalian telah mencapai maksud dari perjalannya, hendaklah segera kembali kepada keluarganya." (Muttafaqqun 'alaih)

Jika Telah Selesai Urusan, Disunnahkan Segera

Kembali dari PerjalananRasulullah saw bersabda: "Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir bepergian dalam jarak sehari semalam, kecuali disertai mahramnya." (Muttaqqun 'alaih)

Namun, hal ini tidak terbatas pada perjalanan yang dilakukan selama sehari semalam. Rasulullah saw bersabda: "Janganlah seorang laki-laki berdua-duaan dengan wanita, kecuali disertai dengan mahramnya. Dan janganlah seorang wanita bepergian, kecuali bersama mahramnya.“

Lalu seorang sahabat berkata kepada Beliau, "Wahai, Rasulullah. Sesungguhnya isteriku pergi berhaji, sedangkan aku diperintah untuk turut serta dalam peperangan ini dan itu."

Rasulullah saw kemudian berkata, "Kembalilah dan berhajilah bersama isterimu."

Wanita Dilarang Bepergian kecuali Disertai Dengan

Muhrimnya

Dari Ka'ab bin Malik ra, bahwasanya jika Rasulullah saw datang dari perjalanan, belian mendatangi masjid dan salat dua rakaat. (Muttafaqqun 'alaih)

Sunnah salat dua rakaat di masjid terdekat

sebelum mendatangi rumah yang dituju

Page 16: Adab dalam Islam
Page 17: Adab dalam Islam

ADAB BERPAKAIAN

Page 18: Adab dalam Islam

ADAB BERPAKAIANMenurut bahasa, pakaian adalah barang yang dipakai (baju, celana, dsb) yang menunjukkan identitas diri manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang beradab.Pakaian juga merupakan penutup tubuh untuk memberikan proteksi dari bahaya asusila, memberikan perlindungan dari sengatan matahari dan terpaan hujan, sebagai identitas seseorang, sebagai harga diri seseorang, dan sebuah kebutuhan untuk mengungkapkan rasa malu seseorang.

Dahulu, pakaian yang sopan adalah pakaian yang menutup aurat, dan juga longgar sehingga tidak memberikan gambaran atau relief bentuk tubuh seseorang terutama untuk kaum wanita. Sekarang orang-orang sudah menyebut pakaian seperti itu sudah dibilang kuno dan tidak mengikuti mode zaman sekarang atau tidak modis.

Menurut ajaran Islam, berpakaian adalah mengenakan pakaian untuk menutupi aurat, dan sekaligus perhiasan untuk memperindah jasmani seseorang. Sebagaimana ditegaskan Allah Swt, dalam firman-ya:  

JيL Nن NاسQ  ~يب Lب اوNل VشJ وNرLي JمQ Lك وJات Nس JيLارNوQ Vاي Nاث Lب ل JمQ Jك Nي NاعNل Jن ل NزJ Nن قNدJا NمNادlقJوى الت

  nرJ ي Nخ NكLذلJاألءاف : ط N وJن QرQl Nذlك ي JمQهl NعNل ل الله LاايتJ مLن NكL ﴾٢٦ذل Artinya :“Wahai anak Adam! Susungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagaimu tetpi takwa itulah yang lebih baik.  Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalui ingat.” (Q.S. Al-A’raf:26)

Page 19: Adab dalam Islam

Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda:

Nا ك nاطN ي Lس nمJوNق هQمNا NرN ا JمN ل Lارl الن LلJهN ا JنLم LانNقJ صLن . Nا ك nاء NسL ن Nو Nاسl الن LهNا ب NنJوQ NضJرLب ي LرNقN Jب ال LابN NذJن اال LةNمL ن Jش

N Nأ ك lنQه NسJوNؤ Nر nتN Jال مQمLي nاتN عNارLي nاتN ي Lس Nن JذLخN ي N ال Nو Nةl ن NجJ ال NنJ ل QخJدN ي N ال LةN Lال JمNائ ال LتJخQ Jب ال ( رواه V Nذا ك Nو V Nذا ك Lة NرJ ي LسNم JنLم QذNخJوQ Nي ل JحNهNا رLيمسلم(

Artinya :“Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah saya lihat keduanya, yaitu 1) kaum yang membawa cambuk seperti seekor sapi yang mereka pakai buat memukul orang (penguasa yang kejam, 2) perempuan-perempuan yang berpakaian, tetapi telanjang, yang cenderung kepada perbuatan maksiat, rambutnya sebesar punuk unta. Mereka itu tidak bisa masuk surga dan tidak akan mencium bau surga padahal bau surga itu dapat tercium sejauh perjalanan demikian dan demikian.” (HR Muslim)

Maksud dari hadits ini, yaitu sebagai berikut :1. Maksud kaum yang membawa cambuk seperti seekor sapi ialah perempuan-perempuan yang suka menggunakan rambut sambungan (cemara dalam bahasa jawa), dengan maksud agar rambutnya tampak banyak dan panjang sebagaimana wanita lainnya. Selanjutnya, yang dimaksud rambutnya seperti atau sebesar punuk unta adalah sebutan bagi wanita yang suka menyanggul rambutnya. Kedua macam cara tersebut (memakai cemara dan menyanggul) termasuk perkara yang tecela dalam Islam

2. Mereka dikatakan berpakaian karena memang mereka menempelkan pakaian pada tubuhnya, tetapi pakaian tersebut tidak berfungsi sebagai penutup aurat. Oleh karena itu, mereka dikatakan telanjang. Pada zaman modern seperti sekarang ini, amat banyak manusia (perempuan) mengenakan pakaian yang amat tipis sehingga warna kulitnya tampak jelas dari luar. Sementara itu banyak pula perempuan yang memakai pakaian relatif tebal, namun karena sangat ketat sehinga bentuk lekuk tubuhnya terlihat jelas. Kedua cara berpakaian seperti itu (terlampau tipis dan ketat) termasuk perkara yang dilarang dalam Islam.

Page 20: Adab dalam Islam

Adab Berpakaian dalam Islam yaitu :

1. Harus memperhatikan syarat-syarat pakaian yang islami, yaitu yang dapat menutupi aurat, terutama wanita

Page 21: Adab dalam Islam

Adab Berpakaian dalam Islam yaitu :

2. Pakailah pakaian yang bersih dan rapi, sehingga tidak terkesan kumal dan dekil, yang akan berpengaruh terhadap pergaulan dengan sesama

3. Hendaklah mendahulukan anggota badan yang sebelah kanan, baru kemudian sebelah kiri

4. Tidak menyerupai pakaian wanita bagi laki-laki, atau pakaian laki-laki bagi wanita

5. Tidak meyerupai pakaian Pendeta Yahudi atau Nasrani, dan atau melambangkan pakaian kebesaran agama lain

6. Tidak terlalu ketat dan transparan, sehingga terkesan ingin memperlihatkan lekuk tubuhnya atau mempertontonkan kelembutan kulitnya

Page 22: Adab dalam Islam

Adab Berpakaian dalam Islam yaitu :

8. Sebelum memakai pakaian, hendaklah berdoa terlebih dahulu, yaitu : 

JيL قNن Nز NرNو NبJوl هذNاالث JيL ان NسN ك Jي LذN ال LللهQدJمNحJ Nل اـ ـ� JرLحNوJل غNي JنLم

NقQوlة� وNال Jي  مLن

Artinya :“Segala puji bagi Allah yang telah memberi pakaian dan rezeki kepadaku tanpa jerih payahku dan kekuatanku”

7. Tidak terlalu berlebihan atau sengaja melebihkan lebar kainnya, sehingga terkesan berat dan rikuh menggunakannya, disamping bisa mengurangi nilai kepantasan dan keindahan pemakainya

Page 23: Adab dalam Islam
Page 24: Adab dalam Islam

MENGHINDAR PERILAKU ANIAYA

DAN DISKRIMINASI

Page 25: Adab dalam Islam

PENGERTIAN ANIAYAAniaya Dzalim, yaitu meletakkan sesuatu bukan pada

tempatnya

Menurut Bahasa Arab :

Zholim” yang“ ظلمberarti gelap,,aniaya, 

rugi, atau menempatkan sesuatu bukan pada

tempatnya

DikelompokkanMenurut Istilah:

 Perbuatan yang melampaui batas

terhadap jiwa, harta atau kehormatan orang

lain dan menentang terhadap kebenaran

Aniaya Diri Sendiri

Yaitu berlaku dzalim kepada diri sendiri.

Aniaya Orang Lain

Yaitu berlaku dzalim kepada

orang lain dengan

perkataan perbuatan, dll.

Dan juga kepada tumbuhan dan

hewan

Page 26: Adab dalam Islam

Firman Allah Tentang Perbuatan Dzalim :

QمQه NكL وJلئQ فNأ Lالله NودQدQح lدNعN Nت ي وNمNن

LمQون الظlالbarangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka Itulah orang-orang yang zalim.CONTOH PERBUATAN DZALIM

Dzalim kepada Allah, dengan cara tidak mau melaksanakan perintah allah dan melaksanakan laranganNya.Contoh : meninggalkan shalat, puasa, zakat, dll.

Dzalim kepada diri sendiri.Contoh : membiarkan diri sendiri tetap bodoh, miskin, malas, minum-minuman keras, bunuh diri, dll.

Dzalim kepada makhluk lain atau alam sekitarnya,Contohnya : menebang pohon tanpa aturan, membuang sampah sembarangan, menyembelih binatang dengan senjata tumpul, dan lain-lain

Page 27: Adab dalam Islam

CARA MENGHINDARI SIKAP DZALIM1. Tolaklah kejahatan itu dengan kebaikan.

Jika ada orang yang berbuat jahat, balaslah dengan kebaikan.

2.  Jika ada orang yang jahat kepada kita dengan perbuatannya dengan perkataannya atau dengan sesuatu yang lain maka balaslah hal itu dengan kebaikan.

3. Jika ia memutus hubungan persaudaraan atau pertemanan denganmu, cobalah jalin hubungan baik dengannya. J

4. Jika ia mendzalimimu maka maafkanlah ia. Jika berbicara tentang kamu janganlah engkau hiraukan.

CARA MENGHADAPI ORANG DZALIM

Dalam upaya menghindari perbuatan aniaya ini hendaknya kita

memperhatikan hak-hak diri sendiri, hak orang lain, hak binatang, alam, dsb. Selain itu pula kita hendaknya takut kepada dosa, karena Allah swt telah melarang kita berbuat aniaya, atau berbuat kerusakan di muka bumi ini.

Page 28: Adab dalam Islam

PENGERTIAN DISKRIMINASIDiskriminasi artinya memandang sesuatu tidak secara adil dan memperlakukannya pula secara pilih kasih

Agar kita terhindar dari perbuatan diskriminasi ini perlu sekali memahami tentang hak-hak dan kewajiban seseorang.

Page 29: Adab dalam Islam

PERILAKU TERCELA

Page 30: Adab dalam Islam

HASADHasad secara Bahasa berarti iri atau dengki, jadi pengertian hasad adalah perasaan tidak senang saat melihat orang lain mendapat kenikmatan dan kebahagiaan.

Sabda Nabi :Nabi bersabda : “Jagalah dirimu dari sifat hasad, karena sifat hasad itu dapat memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar” (HR. Abu Dawud).

Maksud dari hadits ini adalah jika kita bersifat hasad, hal itu akan membuat kebaikan yang telah kita lakukan dihapus oleh Allah SWT.

Hadits Nabi :

Nو QاءNضJغN الب JمQ Nك Jل قNب L QمNم اال QاءNد JمQ Jك Nي Lل ا lبNدرواه ) LرJع lالش QةNقL ال Nح N ال LنJ الد ي QةNقL ال Nح NيLه Qد NNسNالح) ترمذى و احمد

Artinya: “Telah masuk ke tubuhmu penyakit-penyakit umat tedahulu, (yaitu) benci dan dengki, itulah yang membinasakan agama, bukan dengki mencukur rambut.” (HR Ahmad dan Turmidzi)

Page 31: Adab dalam Islam

Bahaya Hasad :• Menyebabkan hati tidak tenang karena selalu

akan memikirkan bagaimana keadaan itu dapat hilang dari seseorang.

• Menghancurkan persatuan dan kesatuan, karena biasanya orang yang hasud akan mengadu domba dan suka menfitnah

• Menghancurkan kebaikan yang ada padanya.

Cara menghindari  hasad :• Mengetahui bahaya hasad.• Ridho dengan takdir Allah SWT.• Banyak bersyukur.

Dengan menghindari hasad, kita mendapatkan banyak hal. Diantaranya adalah disayang Allah SWT, disukai orang banyak karena tidak irian, dan amal kebaikan kita tidak dihapuskan.

Page 32: Adab dalam Islam

RIYARiya’ artinya memperlihatkan diri kepada orang lain, supaya diketahui kehebatan perbuatannya, baik melalui pembicaraan, tulisan ataupun sikap perbuatan dengan tujuan mendapat perhatian, penghargaan dan pujian manusia, bukan ikhlas karena Allah. Riya’ itu bisa terjadi dalam niat, ketika melakukan pekerjaan atau setelah selesai melakukan suatu pekerjaan.

Riya’ Dalam Niat

Riya’ dalam niat, yaitu ketika mengawali pekerjaan, dia mempunyai keinginan untuk mendapat pujian, sanjungan dan penghargaan dari orang lain, bukan karena Allah. Padahal niat itu sangat menentukan nilai dari suatu pekerjaan.Nabi Muhammad SAW bersabda:

) مسلم … ) رواه LاتN  ي Lالن ب QالNمJعN األ lمNا Lن اArtinya: “sesungguhnya segala

perbuatan itu tergantung niatnya.” (HR Muslim)Riya’ Dalam Perbuatan

Riya’ dalam perbuatan ini, misalnya ketika mengerjakan shalat dan bersedekah. Orang riya’ ini dalam mengerjakan shalat biasanya dai memperlihatkan kesungguhan, kerajinan dan kekhusyukannya jika dia berada di tengah-tengah orang atau jamaah. Sehingga orang lain melihat dia berdiri, rukuk, sujud dan sebagainya. Orang yang riya’ dalam shalatnya akan celaka diakhirat nanti. Sebagaimana dijelaskan dalam Al Qur’an surat Al Maun ayat 4-7:

“ Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, . orang-orang yang berbuat riya’], dan enggan (menolong dengan) barang berguna.” (QS Al Maun : 4-7)

Page 33: Adab dalam Islam

Bahaya Riya’ :• Selalu merasa tidak puas, sakit hati, ketika

orang lain tidak menyanjungnya dan berterimakasih.

• Diolok-olok dan dicaci oleh orang yang telah dibantu atau memberinya dengan riya’ itu.

Cara Menghindari Riya’ :• Selalu senantiasa berbuat ikhlas, tanpa ingin di

pandang orang lain sebagai orang yang baik, dan rajin beramal dan biarlah Allah SWT yang menilai dan membalas segala amal perbuatan kita.

• Selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT agar  terhindar dari perbuatan riya.

Menjadi orang yang mensyukuri nikmat Allah SWT.

Page 34: Adab dalam Islam
Page 35: Adab dalam Islam

TERIMA KASIH