23
OLEH : Kelompok 3 1

ADVOKASI KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG UPAYA-UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK

Embed Size (px)

Citation preview

OLEH :Kelompok 3

1

Advokasi merupakan upaya atau proses yang strategis dan terencana untuk mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait(stakeholders).

advokasi adalah kombinasi kegiatan individu  dan sosial yang dirancang  untuk memperoleh komitmen politis, dukungan kebijakan, penerimaan sosial dan sistem yang mendukung tujuan atau program kesehatan tertentu.

Advokasi akan lebih efektif bila dilaksanakan dengan prinsip kemitraan, yaitu dengan membentuk jejaring advokasi atau forum kerjasama

2

3

Dengan pendekatan persuasive, secara dewasa, dan bijak, sesuai keadaan yang memungkinkan  tukar fikiran secara baik (free choice). Menurut UNFPA dan BKKBN 2002, terdapat lima pendekatan utama dalam advokasi , yaitu :

4

Ruang lingkup advokasi sangat bervariasi. Bisa bersifat lokal, nasional bahkan internasional. Kasus yang sebenarnya bersifat lokal kadang menjadi kasus nasional karena pada kenyataannya pihak oposisi melibatkan instansi yang bersifat nasional. Sebaliknya kasus yang bersifat nasional, dapat ditarik oleh seorang pemerhati menjadi kasus lokal atau bahkan dalam dimensi yang lebih sempit misalnya ke dalam lingkup instansi. Pada kasus flu burung, setelah ditemukannya beberapa kasus di Indonesia pada 2005 serta ditemukannya virus H5N1 pada populasi unggas di beberapa negara di Eropa, kasus yang tadinya bersifat regional berkembang menjadi kasus internasional. Dampaknya adanya antisipasi alokasi penyediaan dana yang lebih besar dari negara donor serta kesiapan tiap-tiap negara dalam mengantisipasi pandemi flu burung.

5

Di Indonesia istilah Kemitraan atau partnership masih relative baru, namun demikian prakteknya di masyarakat sebenarnya sudah terjadi sejak zaman dahulu. Sejak nenek moyang kita telah mengenal istilah gotong royong yang sebenarnya esensinya kemitraan.

6

7

Kerjasama antar kelompok, organisasi dan Individu

Bersama-sama mencapai tujuan tertentu (yang disepakati bersama)

Saling menanggung resiko dan keuntungan.

8

Oleh karena itu membangun kemitraan harus didasarkan pada hal-hal berikut:Kesamaan perhatian (Commont interest) atau kepentinganSaling mempercayai dan menghormatiTujuan yang jelas dan terukurKesediaan berkorban baik waktu, tenaga maupun sumber daya yang lain.

9

upaya untuk meningkatkan, memampukan masyarakat sehingga mampu untuk hidup mandiri.Pemberdayaan masyarakat (community empowerment) kini telah dijadikan sebuah strategi dalam membawa masyarakat dalam kehidupan sejahtera secara adil dan merata. Strategi ini cukup efektif memandirikan masyarakat pada berbagai bidang, sehingga dibutuhkan perhatian yang memadai. Oleh kerena itu, Menteri Kesehatan Republik Indonesia Achmad Suyudi mengingstruksikan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menggerakkan masyarakat melakukan upaya-upaya pencegahan penyakit.

10

Sasaran pemberdayaan masyarakat adalah ditujukan pada perorangan, keluarga, dan masyarakat umum.

Menurut Sharma ada 8 unsur dasar advokasi

1. Penetapan tujuan advokasi2.  Pemanfaatan data dan riset untuk

advokasi3. Identifikasi khalayak sasaran advokasi4. Pengembangan dan penyampain pesan

advokasi5. Membangun koalisi6. Membuat presentasi yang persuasif7. Penggalangan dana untuk advokasi8. Evaluasi upaya advokasi

11

1. Menumbuh kembangkan potensi masyarakat

2. Menumbuhkan dan atau mengembangkan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan

3. Mengembangkan semangat kegiatan kegotong-royongan dalam pembangunan kesehatan.

4. Bekerja bersama dengan masyarakat 5. Penyerahan pengambilan keputusan

kepada masyarakat6. Menggalang kemitraan dengan LSM

dan organisasi kemasyarakatan yang ada di masyarakat.

7. Upaya dilakukan secara kemitraan dengan berbagai pihak

12

Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan

Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang telah disediakan oleh pemerintah

Mengembangkan berbagai cara untuk menggali dan memanfaat kan sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat untuk pembangunan kesehatan

Mengembangkan manajemen sumberdaya yang dimiliki masyarakat secara terbuka (transparan)

13

Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibuhamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah.Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA merupakan upaya memfasilitasi masyarakat untuk membangun sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinis terkait kehamilan dan persalinanTujuan umum dri program kesehatan ibu dan anak adalah Tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya. Tujuan KhususMeningkatnya kemampuan ibu Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan ibu menyusui.Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui, bayi dan anak balita.

14

Deteksi dini faktor resiko ibu hamil

Pemantauan tumbuh kembang balita

Imunisasi Penyuluhan kesehatan meliputi

berbagai aspek dalam mencapai tujuan program KIA.

Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita dan anak pra sekolah

Kunjungan rumah Pengawasan dan bimbingan

kepada taman kanak-kanak dan para dukun bayi serta kader-kader kesehatan.

15

1. Sistem pencatatan-pemantauan2. Sistem transportasi-komunikasi3. Sistem pendanaan4. Sistem pendonor darah5. Sistem Informasi KB

16

upaya perubahan perilaku, yaitu:

a. Upaya mobilisasi sosial untuk menyiagakan masyarakat saat situasi gawat darurat, khususnya untuk membantu ibu hamil saat bersalin.

b. Upaya untuk menggunakan sumberdaya yang dimiliki oleh masyarakat dalam menolong perempuan saat hamil dan persalinan.

c. Upaya untuk menciptakan perubahan perilaku sehingga persalinan dibantu oleh tenaga kesehatan profesional.

17

e. Merupakan proses pemberdayaan masyarakat sehingga mereka mampu mengatasi masalah mereka sendiri.

f. Upaya untuk melibatkan laki-laki dalam mengatasi masalah kesehatan maternal.

g. Upaya untuk melibatkan semua pemanggku kepentingan (stakeholders) dalam mengatasi masalah kesehatan.

18

Pemantauan kegiatan KIA dilaksanakan melalui Pemantauan Wilayah Setempat - KIA (PWS-KIA)

Indikator Pemantauan Teknis :1. Indikator Akses2. Indikator Cakupan Ibu Hamil3. Indikator Cakupan Persalinan

oleh Tenaga Kesehatan4. Indikator Penjaringan Dini Faktor

Resiko oleh Masyarakat5. Indikator Penjaringan Faktor

resiko oleh Tenaga Kesehatan6. Indikator Neonatal

19

Lankah – langkah PSM1. Pertemuan / Pendekatan Tingkat DesaA2. Survey Mawas Diri ( Community Self Survey / CSS )3. Musyawarah Masyarakat Desa4. Pelatihan Kader5. Pelaksanaan Upaya Kesehatan Oleh Masyarakat6. Pembinaan Pelestarian Kegiatan7. Pengenalan Sosio – Budaya Masyarakat SetempatSecara umum, langkah – langkah dalam mengembangkan Peran Serta Masyarakat adalah :1. Melaksanakan penggalangan, pemimpin dan organisasi di masyarakat melalui dialog untuk mendapatkan dukungan2. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengenal dan memecahkan masalah keluarga maupun masyarakat dengan menggali dan menggerakkan sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat, apabila diperlukan bantuan dari luar bentuknya hanya berupa perangsang atau pelengkap sehingga tidak semata-mata bertumpu pada bantuan tersebut.

20

3. Menunbuhkan dan mengembangkan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatanPeran serta masyarakat di dalam pembangunan kesehatan dapat diukur dengan makin banyaknya jumlah anggota masyarakat yang mau memanfaatkan pelayanan kesehatan seperti memenfaatkan puskesmas, polindes, puskesmas pembantu, mau hadir ketika ada kegiatan penyuluhan kesehatan, mau menjadi peserta tabulin, JPKM, dan lain sebagainya.4. Mengembangkan semangat gotong-royong dalam pembangunan kesehatan Semangat gotong royong yang merupakan warisan budaya masyarakat Indonesia hendaknya dapat juga ditentukan dalam upaya pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Adanya semangat gotong-royong ini dapat diukur dengan melihat apakah masyarakat bersedia bekerjasama dalam peningkatan sanitasi lingkungan, penggalakan gerakan 3M dalam upaya pembrantasan pnyakit demam berdarah dan sebagainya

21

5. Bekerja bersama masyarakatDalam setiap pembangunan kesehatan hendaknya pemerintah atau petugas kesehatan menggunakan prinsip bekerja untuk dan bersama masyarakat. Maka akan meningkatkan motifasi dan kemampuan masyarakat karena adanya bimbingan, dorongan, alih pengetahuan dan ketrampilan dari tenaga kesehatan kepada masyarakat.6. Menggalang kemitraan dengan LSM dan organisasi kemasyarakatan yang ada dimasyarakat.Prinsip lain dari penggerakan PSM dibidang kesehatan adalah pemerintah dan tenaga kesehatan hendaknya memanfaatkan dan bekerja sama dengan LSM serta organisasi kemasyarakatan yang ada di tempat tersebut. Dengan demikian, upaya pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat lebih berhasil guna (efektif) dan berdaya guna (efisien).7. Penyerahan pengembalian keputusan kepada masyarakat.Semua bentuk upaya penggerakan PSM termasuk dibidang kesehatan apabila ingin berhasil dan berkesinambungan hendaknya bertumpu pada budaya dan adat setempat.

22

23