9
ANALISIS SENGKETA THOBY MUTIS (REKTOR UNIVERSITAS TRISKATI) DENGAN YAYASAN TRISAKTI Kartika Nindria Pertiwi 041.15001 CORPORATE COMMUNICATION TANRI ABENG UNIVERSITY JAKARTA 2017

ANALAISIS UNIVERSITAS TRISAKTI DENGAN YAYASAN TRISAKTI (THOBY MUTIS)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALAISIS  UNIVERSITAS TRISAKTI DENGAN YAYASAN TRISAKTI (THOBY MUTIS)

ANALISIS SENGKETA THOBY MUTIS (REKTOR UNIVERSITAS TRISKATI)

DENGAN YAYASAN TRISAKTI

Kartika Nindria Pertiwi

041.15001

CORPORATE COMMUNICATION

TANRI ABENG UNIVERSITY

JAKARTA

2017

Page 2: ANALAISIS  UNIVERSITAS TRISAKTI DENGAN YAYASAN TRISAKTI (THOBY MUTIS)

A. Profil Universitas

Universitas Trisakti merupakan satu-satunya perguruan tinggi swasta di Indonesia

dan perguruan tinggi swasta terbesar yang didirikan oleh Pemerintah Republik

Indonesia pada tanggal 29 November 1965. Universitas Trisakti (Usakti) salah satu

perguruan tinggi yang terletak di pusat kota Jakarta, tepatnya di Jalan Kyai Tapa,

Grogol.

Universitas Trisakti pada awal berdirinya diberi nama dengan Universitas Baperki

yang didirikan oleh para petinggi organisasi Baperki pada tahun 1958. Tidak lama

setelah itu, tepatnya pada tahun 1962 nama tersebut berubah kembali menjadi

Universitas Res Publica. Selang beberapa tahun setelah itu, Indonesia mengalami

peristiwa G30S PKI pada tahun 1965, yang mengakibatkan dibubarkannya Baperki

oleh pemerintahan Orde Baru pada tahun 1966. Setelah dibubarkannya Universitas

Res Publica dan pengambilalihan gedung operasional oleh pemerintah masa Orde

Baru, Universitas Trisakti terlahir dengan wujud dan bentuk yang baru. Pembentukan

susunan kepengurusan dan keanggotaan dewan operasional yang dilakukan dan

dipimpin langsung oleh pemerintah. Dari pembentukan tersebut maka disepakati

bahwa universitas akan dipimpin oleh Presidium sementara yang terdiri dari tiga

unsur, yaitu unsur Departemen PTIP, unsur ABRI dan unsur Lembaga Pembinaan

Kesatuan Bangsa (LPKB).

Berdasarkan konsensus tersebut maka Universitas Trisakti merupakan unit perguruan

tinggi swasta yang pertama dan satu-satunya, yang didirikan oleh pemerintahan

Republik Indonesia. Pada masa sekarang kampus Universitas Trisakti, juga dikenal

karena keterterlibatannya dalam peristiwa 12 Mei 1998 atau yang lebih dikenal

dengan Tragedi Trisakti.

Page 3: ANALAISIS  UNIVERSITAS TRISAKTI DENGAN YAYASAN TRISAKTI (THOBY MUTIS)

B. Kronologi Kasus Universitas dan Yayasan Trisakti

Thoby diduga melakukan pemalsuan terhadap surat Inspektorat Jenderal

Kementerian Pendidikan Nasional. Berdasarkan laporan ini, Thoby dikenai Pasal

263 tentang Pemalsuan Dokumen dan Pasal 242 tentang Memberi Keterangan Palsu

di bawah sumpah. Sesuai dengan keputusan Yayasan, Thoby diangkat sebagai rektor

di Universitas Trisakti pada 9 September 1998 hingga 9 September 2002, untuk masa

jabatan selama empat tahun.

Namun, menjelang berakhirnya masa jabatan, Thoby diduga menggunakan cara-cara

melawan hukum untuk mempertahankan posisinya sebagai rektor.

Dengan melawan hukum, jelasnya, Thoby dan kawan-kawan telah mengganti secara

sepihak statuta Yayasan Trisakti yang sah tahun 2001 dengan statuta karangannya

sendiri, yakni statuta 2001 R tanggal 6 April 2002.

Konflik antara Yayasan Trisakti dan Universitas Trisakti bermula ketika Rektor

Usakti Thoby Mutis menyatakan diri sebagai calon tunggal rektor pada 2002.

Padahal, sesuai statuta universitas, calon rektor minimal ada tiga orang. Sengketa

pengelolaan pun bergulir hingga kini. Pengadilan demi pengadilan dihelat untuk

memutuskan sengketa antara Yayasan dan Universitas Trisakti. Akhirnya, Mahkamah

Agung (MA) memenangkan yayasan dan memerintahkan pengadilan negeri (PN)

Jakarta Barat untuk mengeksekusi rektor bersama sembilan pejabat rektorat lainnya.

Menurut yayasan, pada 4 September 2002, Rektor Universitas Trisakti Thoby Mutis

beserta sembilan dosen dan pegawainya telah mengambil pengelolaan Universitas

Trisakti secara paksa. Sengketa semakin meruncing. Ketiadaan kata sepakat antara

pihak Thoby Cs. dengan pihak Yayasan Trisakti memaksa kedua pihak untuk

berhadapan di meja pengadilan. Yayasan Trisakti sebagai penggugat, sementara

Thoby Mutis dan delapan rekannya sebagai tergugat. Setelah tergugat sempat

dimenangkan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, hakim mengabulkan gugatan dan

memenangkan Yayasan Trisakti di tingkat selanjutnya. Pengadilan Tinggi DKI dan

Mahkamah Agung (kasasi dan PK). Namun putusan yang sudah memiliki kekuatan

hukum tetap tersebut tidak dapat dieksekusi karena dikatakan hanya bersifat

deklaratoir yang menyatakan Thoby Mutis tidak sah sebagai Rektor.

Page 4: ANALAISIS  UNIVERSITAS TRISAKTI DENGAN YAYASAN TRISAKTI (THOBY MUTIS)

Yayasan kemudian menggugat ulang Thoby Mutis cs pada tahun 2007, yang

dimenangkan oleh Yayasan Trisakti sejak di tingkat PN Jakarta Barat hingga

Mahkamah Agung. Termaktub dalam Amar Putusan PT DKI No: 248/PDT/2009 Atas

pengeluaran Thoby Mutis dari Kampus dan pertanggungjawaban keuangan

sebagaimana dalam poin 4 disebutkan: menghukum para tergugat atau siapapun tanpa

kecuali yang telah mendapatkan hak dan kewenangan dengan cara apapun juga dari

para tergugat dengan memerintahkan secara paksa dengan menggunakan alat negara

(Kepolisian), Putusan ini kemudian dibelokan oleh para tergugat dengan mengatakan

bahwa implikasi hukumnya seluruh dosen dan karyawan akan terkena PHK kalau

putusan ini dijalankan. Padahal maksud amar putusan ini adalah untuk mencegah

Thoby Mutis cs menunjuk orang lain untuk menggantikan mereka secara sepihak,

tanpa keterlibatan Yayasan Trisakti. Kasasi yang diajukan ke Mahkamah Agung oleh

Thoby Mutis Cs. ditolak oleh Majelis Hakim Agung dengan putusan nomor 821

K/PDT/2010, sudah berkekuatan hukum tetap (inkracht) pada tanggal 4 Januari 2011.

Majelis Hakim Agung menyatakan Yayasan Trisakti adalah pemilik, pengelola,

pembina, serta penanggung jawab yang sah secara hukum.

Berbekal surat keputusan yang sudah berketetapan hukum (inkracht) tersebut,

pengurus Yayasan Trisakti pun bermaksud mengeksekusi orang-orang yang dianggap

terlibat dalam penguasaan kampus. Tercatat, sudah beberapa kali Yayasan Trisakti

mendatangi Universitas Trisakti untuk menjalankan proses eksekusi. Meski demikian,

upaya eksekusi ini berulang kali berujung pada kegagalan.

Empat belas tahun setelah konflik Universitas Trisakti dan Yayasan Trisakti bermula,

penunjukkan rektor baru diharapkan menjadi awal dari sebuah akhir. Namun, pihak

universitas masih keberatan dengan kebijakan yayasan tersebut. Dalam sebuah

audiensi dengan Senat Universitas Trisakti, Rabu, 19 Juli 2016, Menristekdikti M

Nasir menawarkan sejumlah solusi dalam konflik antara Universitas Trisakti dengan

Yayasan Trisakti tersebut. Salah satunya, jika Universitas Trisakti akan menjadi

negeri, maka biaya kuliah harus disesuaikan dengan biaya kuliah PTN. Nasir juga

menegaskan, Universitas Trisakti pun harus siap diaudit dari berbagai aspek.

Pasalnya, meski berstatus kampus swasta, aset yang digunakan adalah milik negara.

Sekira sebulan setelah mediasi di Kemristekdikti, suasana tegang menyelimuti

Page 5: ANALAISIS  UNIVERSITAS TRISAKTI DENGAN YAYASAN TRISAKTI (THOBY MUTIS)

Universitas Trisakti. Rabu, 24 Agustus, dini hari, ratusan preman menduduki kampus

di kawasan Grogol, Jakarta Barat tersebut.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti lalu duduk bersama dalam

proses mediasi dengan Menristekdikti Mohamad Nasir, rektor pilihan yayasan, Edy

Suandi Hamid, serta Senat Trisakti selama satu jam lebih. Di antara hasil mediasi

adalah, PDPT Usakti akan diselamatkan oleh Dikti sehingga dekan dan dosen bisa

mengaksesnya tanpa harus ke rektorat atau yayasan. Kemudian, mediasi juga

menyepakati perlu segeranya diadakan forum yang melibatkan kedua belah pihak

untuk mencari solusi. Forum ini juga akan dihadiri wakil Kemristekdikti,

Kemenkumham, Komnas HAM, komisi X DPR RI, dan mahasiswa.

Kader menegaskan, penolakan atas pilihan yayasan menunjuk Edy Suandi sebagai

rektor baru bukan karena tak suka dengan sosoknya. "Terkait rektor baru, Kami

menolak mekanismenya bukan orangnya. Itu yang harus ditandai. Prof Edy tadi juga

mengatakan apabila kehadiran beliau justru menambah permasalah, beliau bilang siap

mundur," pungkas Kader. Namun proses mediasi belum menemukan hasil yang baik,

karena pihak tergugat masih akan terus melawan walaupun melakukan langkah-

langkah yang yang akan menerabas batas-batas hukum.

Walaupun Ketua Tim Reposisi dan Penegerian Usakti, Dadan Umar Daihani

menyebut, mengubah status Universitas Trisakti menjadi Perguruan Tinggi Negeri,

diyakini menjadi solusi terbaik dalam menyelesaikan sengketa antara Universitas

Trisakti dengan Yayasan Trisakti terkait dengan pengelolaan dan pembinaan kampus.

Terlebih lagi, sebagian aset Universitas Trisakti dimiliki negara. Pada kasus ini

akhirnya berujung pada pemecatan Thoby Mutis sebagai rektor karena sudah

melanggar aturan yang sudah ditetapkan pihak Universitas maupun Yayasan.

Page 6: ANALAISIS  UNIVERSITAS TRISAKTI DENGAN YAYASAN TRISAKTI (THOBY MUTIS)

C. Langkah Penyelesaian Kasus Universitas dan Yayasan Trisakti

1. Trisakti melakukan proses mediasi dengan mendatangkan seluruh pemilik

pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal. Seperti manajemen

Trisakti; perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa, Senat Mahasiswa, serta

Kementrian Riset Pendidikan Tinggi

2. Mengadakan eksekusi untuk pihak Trisakti, dimana eksekusi ini langsung

ditangani oleh badan hukum, demi mendapatkan hasil yang adil dan tidak berat

sebelah

3. Pihak Yayasan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Jakarta. Hasilnya:

mengabulkan sebagian gugatan Yayasan Trisakti, yakni dengan memangkas

hampir semua wewenang rektor untuk mengelola universitas dan menyerahkannya

ke yayasan, termasuk hak pengelolaan rekening bank. Putusan itu dibacakan Pada

Desember 2003.

4. Trisakti memutuskan untuk memecat Thoby Mutis dari jabatan sebagai Rektor

Universitas Trisakti setelah memastikan eksekusi pengadilan pada 2011 berjalan

dengan lancar. Demi kelancaran akhirnya pihak Trisakti memutuskan hubungan

kerja Thoby Mutis, agar tidak semena-mena oleh jabatan dan tidak dapat semena-

mena untuk tidak mentaati peraturan hokum yang sudah ditetapkan.

Page 7: ANALAISIS  UNIVERSITAS TRISAKTI DENGAN YAYASAN TRISAKTI (THOBY MUTIS)

D. Undang-Undang Kasus Trisakti

1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan UU Nomor 28 Tahun

2004 tentang Perubahan Atas UU NO 16 Tahun 2001 tentang Yayasan Pasal 68

ayat (1): Kekayaan sisa hasil likuidasi diserahkan kepada Yayasan lain yang

mempunyai kesamaan kegiatan dengan Yayasan yang bubar.

Namun yang dilakukan Thoby Mutis adalah membuat yayasan menjadi hak

miliknya dan memecat sebagian karyawan yayasan tanpa ada kesepakatan oleh

pimpinan yayasan.

2. Undang-Undang: Peraturan Pemerintah. No. 60 tahun 1999, Pasal 40 ayat 2,

yang berisi: Rektor dan Pembantu Rektor dapat diangkat kembali dengan

ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa jabatan berurut-turut.

Sedangkan yang dilakukan oleh Thoby Mutis, ia menyatakan bahwa ia adalah

calon tunggal rector pada tahun 2002. Padahal, ia sudah menjabat selama dua kali

masa jabatan. Tentu ini adalah melanggar ketetapan dan aturan hukum yang ada.

Page 8: ANALAISIS  UNIVERSITAS TRISAKTI DENGAN YAYASAN TRISAKTI (THOBY MUTIS)

E. TEORI PUBLIC RELATIONS DALAM KASUS TRISAKTI

Ada beberapa teori-teori Public Relations yang direalisasikan dalam penyelesaian

sengketa Universitas dan Yayasan Triskati, yaitu:

Teori Sistem

Teori ini diimplementasikan dengan mengevaluasi hubungan dan struktur

karena terkait dengan organisasi secara keseuruhan. Dengan mengevaluasi

apakah benar kinerja Thoby Mutis tidak terjadi KKN dan tidak

menyalahgunakan jabatan serta tidak melanggar aturan.

Ternyata dengan diimplementasikan teori ini, terbukti oleh hukum bahwa

terjadinya penyalahgunaan jabatan oleh Thoby Mutis.

Teori Pengaturan Agenda

Public Relations Trisakti mencoba untuk mengatur isi media terkait kasus

yang sedang terjadi di Universitas Trisakti, agar beritanya terjamin isinya

tanpa ada provokasi, dimana jika terdapat isi yang memprovokasi akan

menyebabkan mahasiswa panik bahkan sampai turun ke jalan. Maka dari itu,

Public Relations mencoba menimalisir keadaan situasi agar tidak memburuk

dengan menerapkan teori ini

Model Elaborasi Kemungkinan

Dimana Trisakti dalam pengambilan keputusan, akan selalui melibatkan dan

melalui juru bicara yang kredibel, dimana penyelesaian ini ditangani oleh

hukum, agar keputusannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Page 9: ANALAISIS  UNIVERSITAS TRISAKTI DENGAN YAYASAN TRISAKTI (THOBY MUTIS)

F. Kesimpulan

Pada sengketa ini, sudah cukup baik langkah-langkah yang diambil oleh pihak

Trisakti, apalagi tetap di garis aman hukum. Walaupun penyelesaian kasus ini

sangatlah lama dan hingga bertahun-tahun, karena adanya pihak Thobby Mutis yang

bertindak tidak sesuai hukum dan bahkan melawan hukum yang sudah

ditetapkan.Tetapi hal yang paling penting dalam kasus ini, pihak trisakti mencoba

untuk tenang dalam menghadapi masalah demi masalah yang kian mendatangi dan

meneror kampus Usakti.

Dalam kasus ini menurut saya tidak ada yang benar, karena di satu sisi pun yayasan

merupakan hal yang tidak seharusnya ada, karena Universitas Trisakti adalah murni

milik pemerintah namun berstatus swasta. Namun jika dipandangan perlakuan

Thobby Mutis yang semena-mena sehingga menyebabkan kericuhan di area kampus,

tentu ini adalah masalah yang tidak beres dan harus diselesaikan, dan semua langkah-

langkah yang diambil oleh pihak yayasan sudah benar-benar efektif, hingga keputusan

akhir dengan memecat Thoby Mutis, walaupun dipemberitaan Thoby Mutis yang

mengundurkan diri.