Upload
sujud-marwoto
View
187
Download
10
Embed Size (px)
Citation preview
1
Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi
PROTOTIPE
MEDIA KALENDER KEAKSARAAN
BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL
Oleh :
Drs. Sujud Marwoto
Pamong Belajar UPT SKB
Kabupaten Pekalongan
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN PEKALONGAN
2014
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan
hidayahNya kami dapat menyelesaikan Prototipe media kalender keaksaraan berbasis
keunggulan lokal.
Salah satu pertimbangan disusunnya Buku ini adalah untuk membantu para tutor dan
warga belajar dalam menemukan media pembelajaran yang bisa diterima oleh kedua
belah pihak. Media kalender keaksaraan berbasis keunggulan lokal diharapkan dapat
membantu warga belajar pendidikan keaksaraan dalam belajar membaca, menulis,
berhitung, diskusi dan komunikasi terintegrasi dengan keterampilan fungsional, serta
berorientasi pendidikan kecakapan hidup.
Buku ini disusun secara sederhana, karena hanya berisikan hal-hal yang praktis dan
mudah dimengerti, sehingga dapat dengan mudah untuk dipelajari, dipahami, dan
dipraktekan oleh para pembaca.
Akhirnya kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan buku ini. Penyusun menyadari sepenuhnya apa yang telah
dilaksanakan masih jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik dalam rangka penyempurnaan buku bahan ajar ini.
PENYUSUN
3
PROTOTIPE
MEDIA KALENDER KEAKSARAAN
BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL
A. PENGERTIAN
1. Pengertian media kalender keaksaraan berbasis keunggulan lokal
Media kalender keaksaraan berbasis keunggulan lokal adalah suatu
media pembelajaran pendidikan keaksaraan untuk membelajarkan membaca,
menulis, berhitung, diskusi dan komunikasi (calistungdiskom) terintegrasi
dengan keterampilan fungsional, semua materi disusun dan dirancang dalam
media kalender dengan berbasiskan pada keunggulan lokal yang menjadi ciri
suatu daerah, dengan tujuan untuk membantu warga masyarakat yang masih
buta huruf usia 15 tahun ke atas supaya cepat tuntas aksara.
2. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu proses pembelajaran yang mengaktifkan warga
belajar untuk membangun pengetahuan dan keterampilan, nilai-nilai dan
sikap melalui pembelajaran secara langsung dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a) Mengalami
Mengalami adalah suatu kegiatan yang memberikan kesempatan pada
warga belajar untuk mengalami/melakukan suatu kegiatan secara
langsung.
b) Refleksi
Refleksi adalah suatu kegiatan yang memberi kesempatan setiap warga
belajar untuk menceritakan tentang apa yang dialami dalam aktivitas
yang dilakukan (yang dikerjakan, yang dirasakan, didengar, dsb).
Kemudian mendiskusikan bagaimana pengalaman itu muncul dan
masalah-masalah yang dialami.
c) Menerapkan
Dalam kegiatan ini tutor mendiskusikan dengan warga belajar tentang
apa yang mereka pelajari dari pengalaman tersebut serta bagaimana
mengaplikasikan dalam situasi yang lain.
3. Kalender sebagai sumber pembelajaran
Kalender sebagai sumber belajar dapat diartikan sebagai kesatuan ruang
dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup, serta budaya, seni,
4
pelayanan sehingga memungkinkan warga belajar untuk belajar tentang
informasi, orang, bahan dan alat.
4. Tujuan Media kalender keaksaraan berbasis keunggulan lokal
a) Agar warga belajar mengetahui keunggulan lokal daerah tempat mereka
tinggal
b) Memahami berbagai aspek yang berhubungan dengan keunggulan lokal
tersebut.
c) Mampu mengolah sumber daya, terlibat dalam pelayanan/jasa atau
kegiatan lain yang berkaitan dengan keunggulan lokal.
d) Memperoleh penghasilan sekaligus melestarikan budaya, tradisi, dan
sumber daya yang menjadi unggulan daerah, serta mampu bersaing
secara nasional dan global.
e) Mencintai tanah kelahirannya, percaya diri menghadapi masa depan dan
bercita-cita mengembangkan potensi lokal, sehingga daerahnya bisa
berkembang pesat seiring dengan tuntutan era globalisasi dan informasi.
B. KARAKTERISTIK MEDIA KALENDER KEAKSARAAN BERBASIS KEUNGGULAN
LOKAL
Media kalender keaksaraan berbasis keunggulan lokal adalah pemanfaatan
media pembelajaran dengan mengambil tema keunggulan lokal suatu daerah
sebagai sumber belajar, yakni keunggulan lokal wilayah Kabupaten Pekalongan,
yakni “Batik”, yang dilakukan pada pembelajaran untuk warga belajar pendidikan
keaksaraan.
Keunggulan lokal “Batik” dieksplorasi/dimanfaatkan untuk kegiatan
pembelajaran. Dengan memanfaatkan keunggulan lokal, kelompok belajar dapat
menghemat pengeluaran dalam pengadaan media pembelajaran, namun hal ini
membutuhkan tutor yang kreatif.
Strategi yang digunakan dalam pemanfaatan media kalender keaksaraan
berbasis keunggulan lokal adalah: a) pembelajaran menarik, yaitu pembelajaran
dengan banyak gambar, sederhana, akrab, kontekstual, merangsang diskusi, b)
Keunggulan lokal, yaitu memanfaatkan potensi lingkungan, kreasi seni, tradisi,
budaya, pelayanan, jasa, sumber daya alam, sumber daya manusia atau lainnya
yang menjadi keunggulan suatu daerah, c) fungsionalisasi hasil belajar, yaitu hasil
belajarnya benar-benar bermanfaat bagi peningkatan mutu dan taraf kehidupan
warga belajar dan masyarakatnya, d) Berorientasi pada pendidikan kecakapan
5
hidup, ada praktek keterampilan usaha yang membawa warga belajar
mendapatkan penghasilan.
C. KOMPONEN MEDIA KALENDER KEAKSARAAN BERBASIS KEUNGGULAN
LOKAL
1. Warga Belajar
Warga belajar adalah peserta didik dalam program pendidikan keaksaraan
yang karena sesuatu hal mereka tidak memperoleh pendidikan atau putus
SD/MI kelas 1-3.
Sesuai dengan kesepakatan Dakkar dan Rencana Aksi Nasional Pendidikan
Keaksaraan warga belajar memiliki persyaratan sebagai berikut:
a) Usia 15 s/d 44 tahun
b) Warga masyarakat buta aksara
c) Putus SD/MI kelas 1-3
d) Masyarakat marginal di perkotaan dan pedesaan yang masih buta aksara.
Kewajiban warga belajar
a) Mengikuti prosesbpembelajaran dalam kelompok belajar.
b) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelompok.
c) Menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran.
d) Mengikuti penilaian hasil belajar.
Hak warga belajar
a) Memperoleh bimbingan dari tutor
b) Memperoleh bahan belajar seperti buku dan alat tulisnya
c) Memperoleh Surat Keterangan Melek Aksara (SUKMA).
2. Tutor
Tutor adalah orang yang membelajarkan atau orang yang memfasilitasi proses
pembelajaran di kelompok pendidikan keaksaraan.
Tugas Tutor pendidikan keaksaraan adalah merencanakan, dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melaksanakan pembimbingan dan pelatihan serta pengabdian kepada
masyarakat.
Persyaratan Menjadi Seorang Tutor :
Setiap warga masyarakat yang terpanggil jiwa untuk membantu
membelajarkan warga masyarakat yang masih menyandang buta aksara dapat
menjadi tutor dengan kriteria sebagai berikut:
a) Berpendidikan minimal SLTA atau sederajat
6
b) Pernah mengikuti pelatihan pendidikan keaksaraan
c) Bertempat tinggal di lokasi kegiatan/dekat kegiatan belajar yang
dilaksanakan
d) Mampu mengelola proses pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
warga belajar.
e) Menguasai materi/bahan belajar yang akan diajarkan.
f) Mampu mengembangkan metode pembelajaran
g) Memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap tugas dan kewajibannya
sebagai tutor.
Kewajiban dan Hak tutor Pendidikan Keaksaraan
Kewajiban Tutor:
a) Membimbing warga belajar dalam proses pembelajaran di kelompok
belajar.
b) Menyiapkan sarana dan prasarana belajar yang diperlukan
c) Memotivasi warga belajar dan kelangsungan kelompok belajar
d) Membina jaringan kerja dengan berbagai organisasi, instansi terkait
dan tokoh masyarakat.
e) Melaksanakan evaluasi perkembangan warga belajar dan kelompok
belajar serta melaporkannya kepada penyelenggara program.
Hak Tutor:
a) Memperoleh insentif sesuai dengan ketentuan yang berlaku
b) Mengikuti pelatihan tutor
c) Mendapat bimbingan/bantuan teknis untuk meningkatkan kompetensi
profesionalisme
d) Menjadi pengurus/anggota pada kegiatan forum tutor pendidikan
keaksaraan.
3. Pengelola/penyelenggara
Penyelenggara program adalah orang atau lembaga yang mengorganisir,
mengelola, dan mengadministrasikan kegiatan kelompok pendidikan
keaksaraan. Untuk menyelenggarakan kelompok belajar pendidikan keaksaraan
dapat dilakukan oleh:
a) Unsur individu yang mempunyai perhatian terhadap pemberantasan buta
aksara.
b) Unsur Pemerintah (Penilik, TLD, PB SKB, dan Pemerintah Desa).
c) Unsur masyarakat (PKBM, DPD, Pondok Pesantren, Karang Taruna dll)
Kriteria penyelenggaraan pendidikan keaksaraan adalah sebagai berikut:
7
a) Memiliki data dasar buta aksara.
b) Memiliki daftar daerah yang masyarakatnya sebagian besar buta aksara
(kantong-kantong buta aksara)
c) Adanya tutor yang memenuhi persyaratan
d) Mampu melaksanakan program
e) Mampu menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan oleh
kelompok belajar pendidikan keaksaraan.
Kewajiban Penyelenggara
a) Melaksanakan pendataan tentang calon wb, tutor, dan nara sumber teknis.
b) Membentuk kelompok belajar yang beranggotakan 10-15 orang, dan
membuat papan nama.
c) Membuat dan mengusulkan pelaksanaan kelompok pendidikan keaksaraan
kepada Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan atau Kabupaten/Kota.
d) Melakukan analisis jenis-jenis keterampilah yang dibutuhkan warga belajar
sesuai dengan potensi daerah dan peluang pasarnya.
e) Melaksanakan evaluasi akhir pembelajaran.
f) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan belajar pertiga bulan sekali.
Hak Penyelenggara
a) Menerima, membukukan dan membelanjakan dana kelompok pendidikan
keaksaraan.
b) Mendapat bimbingan dan bantuan teknis untuk meningkatkan kemampuan
profesionalnya.
c) Menerima honor sebagai penyelenggara kelompok belajar pendidikan
keaksaraan.
4. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana dalam sebuah program keaksaraan merupakan
komponen yang sangat penting dalam penyelenggaraan. Sarana dan prasarana
yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan program adalah :
a) papan tulis, b) alat-alat tulis, c) penerangan, d) papan nama kelompok, e)
bahan-bahan belajar
5. Waktu belajar
Waktu belajar dalam program pemanfaatan media kalender keaksaraan
disesuaikan dengan kondisi dan situasi lembaga serta dituangkan dalam
program/perencanaan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan
pada jam-jam yang nyaman dan efektif untuk warga belajar.
8
6. Program belajar
a. Program Belajar
Program belajar merupakan serangkaian rencana materi atau kegiatan yang
akan dilakukan oleh warga belajar. Program belajar ini disusun secara
bersama-sama oleh tutor dan pengelola dan warga belajar.
b. Pendekatan/metode
Berdasarkan program belajar yang telah disusun dilakukan kegiatan
pembelajaran. Kegiatan pembelajaran bisa dilakukan dengan berbagai
pendekatan dan metode antara lain:
1) Konteks lokal yaitu mempertimbangkan minat dan kebutuhan peserta
didik/warga belajar, latar belakang, sosial budaya, adat-istiadat, agama,
kondisi geografis, termasuk masalah kesehatan, mata pencaharian,
pekerjaan dan sebagainya.
2) Desain lokal yaitu proses pembelajaran merupakan respon
(tanggapan) minat dan kebutuhan peserta didik/warga belajar yang
dirancang sesuai dengan situasi dan kondisi dari masing-masing
kelompok belajar.
3) Proses partisipatif yaitu pembelajaran yang melibatkan peserta
didik/warga belajar secara aktif dengan memanfaatkan keterampilan.
4) Keaksaraan yang sudah dimilikinya.
5) Fungsionalisasi hasil belajar adalah hasil belajar yang diperoleh dapat
meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan sikap positif dalam
rangka meningkatkan mutu dan taraf hidup peserta didik/warga
belajar.
7. Hasil Belajar
Sukma diberikan kepada warga belajar yang sudah menyelesaikan program
pendidikan keaksaraan baik untuk level dasar, lanjutan maupun mandiri. Yang
berhak mengeluarkan surat keterangan melek aksara (Sukma) ini adalah
Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kotamadya.
8. Kelompok Belajar
Kriteria Kelompok Belajar
a) Setiap kelompok berjumlah 10-15 orang
b) Setiap kelompok belajar dibimbing oleh satu orang tutor
c) Setiap kelompok belajar berhak menerima alat-alat dan biaya kegiatan
pembelajaran seperti:
1) Buku daftar hadirwarga belajar.
9
2) Buku daftar hadir tutor.
3) Buku Tamu
4) Buku rencana pembelajaran
5) Buku konsultasi WB dan tutor
6) Buku laporan kemajuan warga belajar
7) Buku pedoman pendidikan keaksaraan
8) Biaya penyelenggaraan kelompok belajar.
9. Dana
Dana penyelenggaraan program ini dapat diperoleh dari berbagai sumber,
diantaranya: a) pemerintah pusat, b) pemerintah provinsi, c) pemerintah
Kabupaten
10. Penilaian
Tahap Penilaian – dapat dilakukan dengan 3 langkah:
a) Penilaian awal pembelajaran
1) Menilai kemampuan membaca
2) Menilai kemampuan menulis
3) Menilai kemampuan berhitung.
b) Tahap proses pembelajaran
Ada dua aspek pengukuran yaitu:
1) Kemajuan peserta didik, dinilai melalui lembar pengamatan
kemampuan calistung.
2) Kemajuan kelompok belajar, dinilai melalui buku catatan harian
tutor dan laporan pelaksanaan proses pembelajaran
c) Tahap penilaian setelah proses pembelajaran
Untuk mengetahui kemajuan peserta didik dan kelompok belajar setelah
melaksanakan kegiatan belajar selama satu periode pembelajaran. Untuk
mengukur hal itu, peserta didik dites untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik diakhir pembelajaran.
Prosedur Penilaian – dapat dua prosedur penilaian keaksaraan fungsional:
1) Penyiapan instrumen penilaian
Dibuat berdasarkan indikator-indikator yang ada dalam kurikulum.
Instrumen ini dapat berbentuk tes dan dapat berbentuk format observasi
kemampuan calistung peserta didik.
2) Penyiapan lembar pengamatan kemampuan calistung dan lembar
kemampuan fungsional peserta didik.
10
Lembar ini disipakan dalam bentuk satu bundel untuk tiap peserta didik,
yang dibedakan dalam tiga warna untuk masing-masing : kemampuan
membaca satu warna, kemampuan menulis satu warna dan kemampuan
berhitung satu warna sehingga memudahkan tutor untuk merekam
kemampuan yang diperoleh oleh peserta didik untuk setiap pencapaian
indikator.
D. MATERI MEDIA KALENDER KEAKSARAAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL
1. Aku Cinta Batik Indonesia. Materi yang diajarkan kaitannya dengan orang
berbelanja adalah: membuat nota batik, membuat kwitansi batik, membuat
daftar harga batik. (keterampilan fungsional)
2. Ayo Belajar Membatik. Materi meliputi: langkah-langkah membuat batik
(Pendidikan Kecakapan Hidup)
3. Selamatkan Bumi Kita. Materi meliputi Pewarnaan alami batik
4. Ayo Pakai Batik Tiap Hari. Materi meliputi motif-motif batik pekalongan.
5. Cucuku Teruskanlah Karyaku ini. Materi meliputi mengenal bahan-bahan dan
peralatan batik
6. Huruf (Alphabeth)
E. CHART MEDIA KALENDER KEAKSARAAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL
11
F. INTERFACE KALENDER KEAKSARAAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL
12