38
AKUNTANSI UNTUK ASSET TETAP BY : YOHAN IVAN K (130404020067) ANDRA DENNY (130404020055) JEFRI NATANAEL S ( 130404020068) HELMI ZAKARIA ( 130404020064)

aset tetap

Embed Size (px)

Citation preview

AKUNTANSIUNTUK

ASSET TETAPBY :

YOHAN IVAN K (130404020067)

ANDRA DENNY (130404020055)

JEFRI NATANAEL S ( 130404020068)

HELMI ZAKARIA ( 130404020064)

APA ITU ASSEET ??

Aktiva atau aset adalah harta atau sumber daya yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang berfungsi dalam operasi perusahaan dan diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi di masa depan. Macam-macam aktiva diantaranya kas, persediaan, aktiva lancar, aktiva tetap, aktiva tak berwujud, investasi jangka panjang, dll.

Dari definisi di atas dapat Klasifikasi aktiva tetap secara umum terdiri atas:

1. Aktiva tetap berwujud (fixed asset)

2. Aktiva tetap tidak berwujud (intangible asset)

JENIS JENIS ASSET TETAP BERWUJUD

v ASET TETAP BERUJUD (fixed asset) * Aset adalah sumber daya yang memiliki empat karakteristik yaitu :1. Berwujud {bentuk atau ukuran tertentu }2. Digunakan dalam operasi perusahaan3. Mepunyai masa manfaat jankka panjang4. Tidak diperjualbelikan

Karakteristik yang membedakan aset tetap dari asset lancar berwujud seperti perlengkapan kantor,ialah bahwa perlengkapan dimiliki untuk digunakan dalam waktu satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan . Aset tetap dimiliki perusahaan untuk digunakan dalam jangka waktu yang lebih panjang . biasanya meliputi beberapa periode akuntansi.

Contoh dari aktiva tetap berwujud adalah barang-barang atau peralatan yang dimiliki perusahaan untuk digunakan dalam aktivitas operasi perusahaan dan masa kegunaannya relatif permanen.

Contoh dari aktiva ini adalah tanah yang digunakan untuk aktivitas perusahaan, pertanian, dan peternakan.

CONTOH : PT Jojo Ganteng membeli aktiva tetap dari PT

BoyBand Gagal yg sedang bangkrut yg terdiri dari tanah , bangunan dan mesin . Pembelian dilakukan secara paket(lumpsum) dengan harga rp.80.000.000.harga setiap aktiva tetap itu di ketahui sebagai berikut :

gedung : rp.20.000.000,oo

tanah : rp.40.000.000,00

mesin : rp.20.000.000,00

Buatlah jurnal pembelian aktiva tetap berwujud tersebut?

Jurnal :Gedung Rp. 20.000.000;

Tanah Rp.40.000.000;

Mesin Rp.20.000.000;

kas Rp.80.000.000;

Aseet tetap tidak berwujud Definisi Aset Tidak Berwujud

Berdasarkan PSAK 19 paragraf 8 (revisi 2009) aset tidak berwujud adalah aset non-moneter yang dapat diidentifikasi tanpa wujud fisik.

Aset ini dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif. Aset tetap tidak berwujud diakui jika dan hanya jika:

a. Kemungkinan besar perusahaan akan memperoleh manfaat ekonomis masa depa dari aktiva tersebut, dan

b. Biaya perolehan aset tersebut dapat dikur secara andal.

Contoh aseet tetap tidak berwujud adalah :

1.merek

2. software

3. lisensi dan waralaba

4. hak kekayaan intelektual :hak cipta , paten , dan kekayaan intelektual lainnya .

5. resep ,formula ,model dan design

Pengendalian intern asset tetap.

pengendalian intern atau kontrolintern didefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi oleh sumber dayamanusia dan sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk membantu organisasimencapai suatu tujuan atau objektiftertentu. Pengendalian intern merupakansuatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatuorganisasi

Tujuan pengendalian intern asset tetap

1) Mengamankan harta kekayaan perusahaan

2) Menguji/mengecek ketelitian dan kebenaran data akuntansi perusahaan

3) Meningkatkan efisiensi perusahaan

4) Ketaatan pada kebijakan-kebijakan manajemen perusahaan.

Unsur-unsur Struktur Pengendalian Intern 1) Lingkungan Pengendalian Intern

2) Perkembangan Resiko

3) Kegiatan pengendalian

4) Komunisasi dan informasi

5) Monitoring

Struktur Pengendalian Intern Aktiva Tetap Mulyadi (2001:600) dalam Sistem Akuntansi mengemukakan

bahwa dokumen yang digunakan untuk merekam dapat transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap adalah :

1) Surat permintaan otorisasi investasi (expendirureouthorization request atau authorization for expenditure)

2) Surat permintaan reparasi (autorization for repair) 3) Surat permintaan transfer aktiva tetap 4) Surat permintaan penghentian pemakaian aktiva tetap 5) Surat perintah kerja (work order) 6) Surat order pembelian 7) Laporan penerimaan barang 8) Faktur dari pemasok 9) Bukti kas keluar 10) Bukti memorial

PENENTUAN HARGA PEROLEHAN AKTIVA TETAP Biaya perolehan meliputi semua pengeluaran yang

diperlukan untuk mendapatkan aset, dan pengeluaran-pengeluaran lain hingga asset siap untuk digunakan.Sebagai contoh, harga beli mesin, biaya pengangkutan mesin yang dibayar pembeli , dan biaya pemasangan mesin adalah bagian dari biaya perolehan mesin pabrik yang dibeli perusahaan.Akuntansi tidak mengakui pemakain harga pasr atau harga pengganti selama pemakaian suatu asset tetap.

Akuntansi untuk sumber alam

Berkurangnya harga perolehan/nilai sumber-sumber alam seperti tambang dan hutan kayu yg disebabkan oleh perubahan (pengolahan) sumber-sumber alam tersebut sehingga menjadi persediaan disebut deplesi

Contoh ; Perusahaan membeli tanah sebagai lahan yang akan

dipergunakan untuk membangun pabrik atau kantor dan keperluan perusahaan lainnya . Biaya perolehan tanah meliputi :1. Harga beli tunai tanah2. Biaya balik nama3. Komisi perantara4. Pajak atu pemungutan yang harus dibayar pembeli.Contoh : misalkan harga tunai tanah adalah Rp.5000.000,00 dan pembeli setuju untuk membayar pajak bumi dan bangunan (PBB) yang belum dibayar oleh pemilik lama sebesar Rp.100.000,00, maka biaya perolehan tanah akan menjadi Rp.5.100.000,00

Misalkan perusahaan membeli sebidang tanah dengan harga jual Rp 250.000.000,- Diatas tanah tersebut terdapat sebuah bangunan/gedung tua, yang jika bangunan tersebut akan dibongkar biayanya sebesar Rp 10.000.000,-Biaya balik nama Rp 2.500.000,- biaya komisi perantara Rp 10.000.000. sehingga harga perolehan tanah tersebut adalah :

Harga tunai tanah……………………..Rp 250.000.000,-Pembongkaran gedung…………..........Rp 10.000.000,-Biaya balik nama……………………...Rp 2.500.000,-Biaya komisi/makelar…………………Rp 10.000.000,-

Harga perolehan tanah …………..Rp 272.500.000,-

PENENTUAN HARGA PEROLEHAN AKTIVA TETAP

Misalkan PT XYZ membeli mesin pabrik seharga Rp150.000.000,- pengeluaran lain yang berkait dengan pembelian mesin pabrik yaitu : pajak pertambahan nilai (PPn) Rp 15.000.000,- premi asuransi pengangkutan atau kecelakaan

Rp 400.000,- pemasangan dan pengujian Rp.6.000.000,- dan biaya service/perbaikan karena terjadi kesalahan dalam pemasangan Rp 800.000,-, maka :

Perhitungannya :Harga tunai mesin……………………Rp 150.000.000,-

PPn……………………………………..Rp 15.000.000,-

Asuransi pengangkutan………………...Rp 4.000.000,-

Pemasangan dan pengujian…………….Rp 6.000.000,-

Harga perolehan mesin……………Rp 175.000.000,-

Jurnal: (pembelian mesin).

Mesin pabrik Rp 175.000.000,-

Kerugian pemasangan mesin Rp 800.000,-

Kas Rp 175.800.000

Masalah masalah khusus penentuan biaya. v MASALAH KHUSUS DALAM PENENTUAN BIAYA

PEROLEHANPenentuan biaya perolehan asset tetap, kadang-kadang tidak sedehana karena adanya berbagai masalah. Masalah tersebut biasanya muncul karena cara perolehan aset seperti :1. Pembelian dengan menggunakan wesel berbunga.2. Pembelian dalam satu paket.3. Perolehan dengan membangun sendiri.

Pembelian dengan menggunakan wesel berbunga.contoh :

Misalkan PT.ABC membeli sebuah mesin pabrik pemintalan benang yang harga tunainya Rp.10.000.000,- PT.ABC memberikan uang muka sebesar Rp 2.000.000,- dan sisanya dibayar dengan wesel senilai Rp.8.000.000,- jangka waktu 1 tahun dengan bunga 10%

jurnal : (mencatat transaksi pembelian)

Mesin pabrik Rp10.000.000,-

Kas Rp 2.000.000,-

Utang wesel Rp 8.000.000,-

Catatan : wesel saat jatuh tempo.

Jurnal : Utang wesel Rp 8.000.000,-

Utang bunga Rp 800.000,-(10% x Rp8.000.000)

Kas Rp8.800.000,-

Pembelian dalam satu paket.Biasa juga disebut pembelian secara Lump-sum, terjadi

bila beberapa jenis aktiva dibeli secara bersama dalam satu transaksi.

Misal:

PT. YOU_HAND bergerak dibidang perhotelan,membeli hotel dari perusahaan lain dengan harga tunai Rp140.000.000-

dan pengallokasian harga beli dengan menggunakan harga pasar masing-masing golongan aktiva sbb:

TABLE ;(dalam ribuan rupiah)

Golongan Harga pasar % dari total Harga pasar

Perhitungan % Dari harga beli

Allokasi harga perolehan

TanahRp 40.000 25 % 25% x

Rp140.000=35.000

Gedung Rp.100.000 62,5% 62,5% x Rp140.000

= Rp 87.500

Peralatan Rp.20.000 12,5% 12,5% x Rp140.000

= Rp 17.500

total = rp.160.000 =. 100 % =rp.140.000

Jurnal : Pembelian Aktiva Tetap (Hotel)

Tanah Rp 35.000.000,-

Gedung Rp 87.500.000,-

Peralatan Rp 17.500.000,-

Kas Rp 140.000.000,-

Perolehan dengan membangun sendiri

Misalkan perusahaan membangun garasi untuk kendaraan ukuran 5 x 5 m, dengan harga wajar (pasar) pembangunan

sebesar Rp 50.000.000,- Seandainya perusahaan membangun

garasi ternyata hanya menelan biaya sebesar Rp 8.000.000,-

maka berdasarkan PAI, melarang perusahaan untuk mengakui adanya keuntungan dalam kejadian tersebut.

Penghentian Penggunaan Aktiva Tetap Aktiva tetap dapat dihentikan penggunaannya dengan

membuang, menjual, atau menukarkannya. Pada umumnya, pada waktu aktiva dilepaskan, penyusutan atau amortisasi yang belum dicatat untuk periode bersangkutan dicatat sampai tanggal pelepasan. Dengan demikian nilai buku pada tanggal pelepasan atau penghentian penggunaan dapat dihitung sebagai selisih antara harga perolehan aktiva itu dan akumulasi penyusutannya.

Dalam hal ini, proses penghentian penggunaan aktiva tetap dapat dilakukan melalui hal-hal berikut:

1. Pembuangan Aktiva Tetap

Apabila aktiva tetap tidak berguna lagi bagi perusahaan serta tidak memiliki nilai jual, maka aktiva tersebut dapat dibuang. Jika aktiva tetap tersebut belum disusutkan secara penuh, maka harus terlebih dahulu dilakukan pencatatan penyusutan sebelum aktiva tersebut dibuang dan dihapus dari catatan akuntansi perusahaan. Dalam hal ini, tidak akan timbul keuntungan ataupun kerugian yang harus diakui dalam catatan akuntansi karena aktiva tetap telah disusutkan secara penuh dan tidak memiliki nilai sisa (salvage value).

Contoh ; misalkan suatu jenis mesin yang diperoleh dengan

harga Rp 3.000.000,- dan telah disusutkan secara penuh pada akhir periode. Pada awal Februari, mesin tersebut dibuang. Ayat jurnal untuk mencatat pembuangan aktiva tetap ini adalah (Hadibroto,2000):

jawab :

Ak. PenyusutanMesin Rp 3.000.000,-

Mesin Rp 3.000.000,-

2. Penjualan Apabila suatu aktiva tetap sudah tidak digunakan lagi

oleh perusahaan, tetapi masih memiliki nilai sisa, maka aktiva tersebut dapat dijual. Penjualan aktiva tetap ini dapat menimbulkan keuntungan jika dijual di atas nilai sisanya, atau menimbulkan kerugian jika dijual di bawah nilai sisanya. Jika hasil dari penjualan aktiva tetap adalah dalam bentuk kas atau piutang (aktiva moneter), maka pencatatan transaksi tersebut harus mengikuti urutan yang telah diaturkan.

Contoh ; misalkan bahwa sebuah mesin yang diperoleh dengan

harga Rp 3.500.000,- disusutkan dengan metode garis lurus sebesar 20% setiap tahunnya. Mesin tersebut dijual secara tunai pada akhir tahun keempat pemakaiannya. Saldo akumulasi penyusutan pada saat penjualan tersebut terjadi adalah Rp 2.800.000,-. Nilai buku mesin tersebut adalah Rp 700.000,-. Maka ayat jurnal untuk mencatat penghentian penggunaan mesin tersebut dalam berbagai kondisi adalah :

a. jika penjualan seharga dengan nilai buku Rp 700.000,- Kas Rp 700.000,- Ak. Penyusutan – Mesin Rp 2.800.000,- Mesin Rp 3.500.000,- b. jika penjualan di bawah nilai buku Rp 500.000,- Kas Rp 500.000,- Ak. Penyusutan – Mesin Rp 2.800.000,- Kerugian penjualan aktiva Rp 200.000,- Mesin Rp 3.500.000,- c. jika penjualan di atas nilai buku Rp 800.000,- Kas Rp 800.000,- Ak. Peyusutan – Mesin Rp 2.800.000,- Mesin Rp 3.500.000,- Keuntungan penjualan

aktiva Rp 100.000,-

v DEPRESIASI Depresiasi adalah proses pengalokasian biaya perolehan

aset tetap menjadi beban selama masa manfaatnya dangan cara yang rasional dan sistimatis.Depresiasi adalah proes pengalokasian biaya perolahan, bukan proses penilaiaan aset. Perubahan harga aset tetap yang terrjadi dipasa, tidak perlu dicatat dalam pembukuaan perusahaan, karena aset tetap dimiliki perusahaan untuk digunakan, bukan untuk dijual kembali.Oleh karena itu , nilai buku aset (biaya perolehan dikurangi akumulasi depresiasi),bias sangat berbeda dengan harga passer aset yang bersangkutan.Pengakuan atas depresiasi aset tetap tidak berakibat adanya pengumpulan kas untuk mengganti aset lama dengan yang baru.

v FAKTOR-FAKTOR PENGENGHITUNGAN DALAM DEPRESIASI

Ada tigs factor ysng berpengaruh dalam penghitungsn depresiasi, yaitu :1. Biaya perolehan, aset tetap di catat dalam biaya perolehannya.2. Masa manfaat, Biasa disebut juga umur aset adalah jangka waktu pemakaian aset yang dihrapkan perusahaan.3. Nilai Residu, atau nilai sisa adslsh taksiran nilai tunai aset pada akhir masa manfaat aset tersebut.

METODA-METODA DEPRESIASI

1. Garis lurus2. Saldo menurun3. Anngka-angka tahun4. Satuan kegiatan

METODA GARIS LURUS

Dalam metoda garis lurus , beban depresiasi periodic sepanjang masa pemakaian aset adslsh sama besarnya.Rumus untuk menghitung biaya depresiasi per tahun dan penghitungan biaya depresasi dari PT BROMO adalah :

Biaya perolehan - Nilai Residu = Biaya perolehan di depresiasi

Rp.130.000.000,00 -Rp.10.000.000,00 = Rp.120.000.000,00

Biaya perolehan depresiasi : Masa manfaat = Beban depresiasi pertahun(dalam tahun)Rp.120.000.00,00 : 5 = Rp.24.000.000,00

Biaya perolehan didepresiasi adalah biaya perolehan dikurrangi dengan nilai residu.

v METODA SALDO MENURUN

Metoda saldo menurun , biaya depresiasa dari tahun ke tahun semakin menurun. Biaya depresisasi per tahun dihitung dengan cara mengalikan nilai buku aset pada awal ta hun dengan tarif depresiasi . Dalam hal ini tarif depresiasi tetap sama pada setiap tahun , akan tetapi nilai buku setiap tahun semakin menurun.Tarif depresiasi yang sering digunakan adalah tariff metoda garis lurus yang dikalikan dua , sehingga metoda ini serig disebut metoda saldo menurun ganda. Contoh : PT BROMO menggunakan metoda saldo menurun ganda , maka tariff metode garis lurus diatas yaiutu 20% akan dikalikan 2 sehingga tarifnya menjadi 40% per tahun . Rumus perhitungan depresiasi truk untuk tahun pertama adalah sebagai berikut :

NILAI BUKU TARIF BEBANPADA X SALDO MENURUN = DEPRESIASIAWAL TAHUN SETAHUN

Rp.130.000.000,00 X 40% =Rp.52.000.000,00

v METODA SATUAN HASIL

Dalam metoda satuan hasil , masa manfaat tidak dinyatakan dalam satuan waktu , melainksn dalam satuan hasil produksi atau pemakaian yang diharapkan dari aset.Untuk menerapkan metoda ini , perusahaan harus menaksir total satuan hasil selama assa menfaat aset, dan selanjutnya membagikan biaya perolehan aset pada satuan hasil-hasil tersebut. Metod ini mudah diterapkan pada aset yang dibeli di pertengahan tahun . Metoda ini tidak sepopuler metoda garis lurus atau metoda saldo menurun ,karena perusahaan sering menghadapi kendala dalam menaksir total hasil produksi yang biasa dihasilkan sebuah aset.

Pertukaran Aset TetapSejenis

Sifat dan fungsinya sama seperti pertukaran mesin produksi merk A dengan merk B

Tak Sejenis

Sifat dan fungsinya tidak sama seperti pertukaran mesin dengan tanah, tanah dengan gedung dll.