22
Hasil Audit Sosial dan Riset Intergitas dan Akuntabilitas Program Bantuan Sosial Pemerintah Oleh: Ilham Cendekia Srimarga (PATTIRO)

Audit sosial muti stakeholder: monitoring program bantuan sosial dengan pendekatan integritas dan akuntabilitas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Instrumen pengawasan pelaksanaan program-program bantuan sosial (BOS, Raskin, Pupuk Bersubsidi dll) dengan menggunakan metode Audit Sosial yang berbasis Forum Multi-Stakeholder.

Citation preview

Page 1: Audit sosial muti stakeholder: monitoring program bantuan sosial dengan pendekatan integritas dan akuntabilitas

Hasil Audit Sosial dan Riset Intergitas dan Akuntabilitas

Program Bantuan Sosial Pemerintah

Oleh: Ilham Cendekia Srimarga(PATTIRO)

Page 2: Audit sosial muti stakeholder: monitoring program bantuan sosial dengan pendekatan integritas dan akuntabilitas

Program Bantuan Sosial Pemerintah (BOS, Raskin, Pupuk Bersubsidi) adalah komponen signifikan bagi keberhasilan dalam desentralisasi di Indonesia

Program-program tersebut secara manfaat telah diakui oleh banyak pihak, namun terdapat banyak kritik pada sistem implementasi

Berbagai persoalan pada sistem implementasi tersebut menyebabkan terjadinya berbagai kasus seperti penyelewangan, mismanagemen, salah sasaran di lapangan

Karena itu dibutuhkan suatu instrumen monitoring atas implementasi program-program bantuan sosial tersebut

Latar Belakang

Page 3: Audit sosial muti stakeholder: monitoring program bantuan sosial dengan pendekatan integritas dan akuntabilitas

Mengembangkan instrumen penilaian sistemik atas implementasi program-program bantuan sosial pemerintah dengan metode berbasis partisipasi masyarakat.

Mengidentifikasi persoalan-persoalan dalam dalam sistem implementasi program-program bantuan sosial pemerintah (Program BOS, Program Raskin dan Program Pupuk Bersubsidi) dengan menggunakan instrumen audit sosial yang telah dihasilkan.

Mengidentifikasi pada titik mana terjadi kebocoran atau kesalahan pelaksanaan belanja anggaran pada program-program bantuan sosial pemerintah.

Tujuan

Page 4: Audit sosial muti stakeholder: monitoring program bantuan sosial dengan pendekatan integritas dan akuntabilitas

Audit sosial integritas

akuntabilitas

Page 5: Audit sosial muti stakeholder: monitoring program bantuan sosial dengan pendekatan integritas dan akuntabilitas

Sebuah metode yang dikembangkan dari konsep audit sosial konvensional (India), konsep integritas dan akuntabilitas (Global Integrity) dan analisis value chain (World Bank)

Sebuah sistem monitoring atas progrm-program bantuan sosial pemerintah yang telah dikembangkan dan digunakanoleh PATTIRO

PATTIRO melaksanakan audit sosial atas Program BOS, Program Raskin dan Program Pupuk Bersubsidi di 10 kota/kabupaten di Indonesia

Audit Sosial tersebut melibatkan sekitar 1100 orang sebagai peserta dari stakeholder yang berbeda-beda, meliputi:◦ Pemerintah: pengelola program, dinas, pengawas dll◦ Penyedia layanan: kepala sekolah,guru, penyalur, distributor dll◦ Penerima manfaat: orang tua siswa, petani, keluarga miskin, komite

sekolah dll.

Audit Sosial Integritas Akuntabilitas

Page 6: Audit sosial muti stakeholder: monitoring program bantuan sosial dengan pendekatan integritas dan akuntabilitas

Instrumen Audit Sosial yang dikembangkan terdiri dari:◦ Matriks Penilaian◦ Metode Fasilitasi

Instrumen Audit Sosial

Page 7: Audit sosial muti stakeholder: monitoring program bantuan sosial dengan pendekatan integritas dan akuntabilitas

Matrik Penilaian

Eksistensi Kebijakan

Skor Efektifitas Pelaksanaan

Skor Akses Masyarakat

Skor

Transfer

Distribusi

Pelaporan

Mekanisme Komplain

Kerangka Integritas dan Akuntabilitas

Kera

ngka

Ran

tai N

ilai

Page 8: Audit sosial muti stakeholder: monitoring program bantuan sosial dengan pendekatan integritas dan akuntabilitas

Analisis Rantai Nilai

Page 9: Audit sosial muti stakeholder: monitoring program bantuan sosial dengan pendekatan integritas dan akuntabilitas

Kerangka Integritas dan Akuntabilitas

Page 10: Audit sosial muti stakeholder: monitoring program bantuan sosial dengan pendekatan integritas dan akuntabilitas

Proses Audit Sosial

Eksplorasi atas Fakta

Konsensus atas Fakta

Konsensus atas Skor

Dilakukan berulang untuk setiap Kategori Penilaian

SkorDeskripsi Fakta

Peserta: Pemerintah, Penyedia Layanan, Masyarakat

Page 11: Audit sosial muti stakeholder: monitoring program bantuan sosial dengan pendekatan integritas dan akuntabilitas

Hasil-Hasil Audit Sosial

Page 12: Audit sosial muti stakeholder: monitoring program bantuan sosial dengan pendekatan integritas dan akuntabilitas

Kecukupan Kebijakan

Efektifitas Kebijakan

Akses Masyarakat

Transfer 65

55

47.5

Distribusi 80

50

45

Pelaporan 62.5

57.5

45

Mekanisme Komplain

45

40

35

Hasil Audit Sosial: Program BOS

Page 13: Audit sosial muti stakeholder: monitoring program bantuan sosial dengan pendekatan integritas dan akuntabilitas

Kerangka regulasi untuk implementasi program BOS ini relatif baik, namun terdapat persoalan dalam “enforcement” untuk mengimplementasikan kerangka regulasi tersebut

Mekanisme yang memungkinkan akses masyarakat atas implementasi program BOS, kurang mendapat perhatian, termasuk juga tidak tersedia mekanisme komplain yang memadai

Lemahnya enforcement dan tidak berkembangya demand masyarakat atas implementasi program BOS, menjadikan kerangka regulasi yang sebenarnya sudah cukup baik tersebut tidak efektif◦ Sehingga muncul berbagai modus penyelewengan, ketidak-

efektifan belanja anggaran, dan membuka celah korupsi

Kesimpulan Hasil Audit Sosial: Program BOS

Page 14: Audit sosial muti stakeholder: monitoring program bantuan sosial dengan pendekatan integritas dan akuntabilitas

Kecukupan Kebijakan

Efektifitas Kebijakan

Akses Masyarakat

Transfer Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Distribusi 47.5

45

45

Pelaporan 55

55

45

Mekanisme Komplain

40

50

45

Hasil Audit Sosial: Program Raskin

Page 15: Audit sosial muti stakeholder: monitoring program bantuan sosial dengan pendekatan integritas dan akuntabilitas

Kerangka regulasi untuk program Raskin cukup bagus untuk menghasilkan pelaporan, namun kurang memadai untuk mendorong distribusi dan akses masyarakat

Ketidak-cukupan kebijakan pada rantai distribusi dan rantai mekanisme komplain tersebut menyebabkan munculanya modus-modus penyelewengan dan penyalah-gunaan bantuan Raskin◦ Misalnya: ketidak-sensitifan Raskin pada perbedaan antara

realitas kemiskinan di masyarakat dengan data BPS, menyebabkan proses pembagian Raskin tidak terkontrol

Lemahnya akses masyarakat atas informasi Raskin dan ketiadaan mekanisme komplain dalam program tersebut, menjadikan proses distribusi Raskin rawan dengan konflik dan penyelewengan

Kesimpulan Hasil Audit Sosial:Program Raskin

Page 16: Audit sosial muti stakeholder: monitoring program bantuan sosial dengan pendekatan integritas dan akuntabilitas

Kecukupan Regulasi

Efektifitas Regulasi

Akses Masyarakat

Transfer Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Distribusi 52.5

50

47.5

Pelaporan 72.5

55

50

Mekanisme Komplain

50

45

40

Hasil Audit Sosial: Program Pupuk Bersubsidi

Page 17: Audit sosial muti stakeholder: monitoring program bantuan sosial dengan pendekatan integritas dan akuntabilitas

Kerangka regulasi untuk Program Pupuk Bersubsidi relatif mencukupi, kecuali untuk menjamin adanya mekanisme komplain dan akses masyarakat atas implementasi program tersebut

Ketiadaan input dan akses dari masyarakat tersebut, tenyata menyebabkan lemahnya kualitas enforcement pada sisi distribusi dalam program tersebut (meskipun telah memiliki kerangka regulasi yang kuat dalam distribusi)

Lemahnya kualitas enforcement dalam sisi distribusi tersebut, menyebabkan munculnya berbagai modus penyelewengan harga dan sasaran penerima pupuk bersubsidi.

Kesimpulan Hasil Audit Sosial:Program Pupuk Bersubsidi

Page 18: Audit sosial muti stakeholder: monitoring program bantuan sosial dengan pendekatan integritas dan akuntabilitas

Kesimpulan umum dan rekomendasi

Page 19: Audit sosial muti stakeholder: monitoring program bantuan sosial dengan pendekatan integritas dan akuntabilitas

Pada ketiga program BOS, Raskin dan Pupuk Bersubsidi, terdapat dua komponen yang relatif lemah, yaitu:◦ Komponen penyediaan mekanisme komplain◦ Komponen akses masyarakat (spt mekanisme

keterlibatan masyarakat, mekanisme transparansi) Lemahnya komponen tersebut, ternyata

mempengaruhi kualitas penyaluran (distribusi) pada kelompok penerima manfaat akhir. Sehingga terjadi berbagai modus: penyelewengan dan salah sasaran.

Kesimpulan Umum

Page 20: Audit sosial muti stakeholder: monitoring program bantuan sosial dengan pendekatan integritas dan akuntabilitas

Perlu dikembangkan konsep dan instrumen untuk memastikan keberadaan mekanisme komplain dan akses masyarakat dalam ketiga pogram bantuan sosial tersebut

Perlu dilakukan perbaikan instrumen regulasi dalam program Raskin dan program Pupuk Bersubsidi, khususnya regulasi yang menjamin akses masyarakat dan mekanisme komplain

Rekomendasi 1

Page 21: Audit sosial muti stakeholder: monitoring program bantuan sosial dengan pendekatan integritas dan akuntabilitas

Perlu dikembangkan sistem monitoring yang berbasis partisipasi masyarakat dan dialog multi-stakeholder yntuk perbaikan implementasi program-program bantuan sosial pemerintah (khususnya 3 program tersebut)

Pemerintah / otoritas program-program bantuan sosial perlu melakukan identifikasi dan pemanfaatan atas instrumen-instrumen monitoring program bantuan sosial yang muncul dari kalangan masyarakat sipil (termasuk instrumen Audit Sosial Integritas ini)

Rekomendasi 2

Page 22: Audit sosial muti stakeholder: monitoring program bantuan sosial dengan pendekatan integritas dan akuntabilitas

Terima kasih