View
88
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
Seri Panduan Pemetaan
Partisipatif No. 2 ini,
2MENGENALKAN
PEMETAAN
PARTISIPATIF
Apa yang dimaksud dengan
fasilitator
Perencanaan dan pelaksanaan
pertemuan kampung
Memfasilitasi pengenalan
pemetaan partisipatif
MEMPERKENALKAN IDE
PEMETAAN
KESEPAKATAN-KESEPAKATAN
KAMPUNG YANG PENTING
PELATIHAN TEHNIK PEMETAAN
PERENCANAAN KEGIATAN
MEMETAKAN PENGETAHUAN
LOKAL / SURVEY PEMETAAN
MENGGAMBAR PETA
MEMAHAMI PEMETAAN
PARTISIPATIF
“Kesepakatan antar
warga kampung untuk
melakukan Pemetaan
Partisiatif adalah hal yang
sangat penting.
Pertemuan warga
kampung adalah tempat
terbaik untuk mencari
kesepakatan antar warga”
Seri Panduan Pemetaan
Partisipatif No. 2 ini menjelaskan tentang:
! Cara merencanakan
pertemuan warga
kampung! Cara memfasilitasi
pertemuan dengan baik! Cara menjadi seorang
fasilitator pertemuan
yang baik ! Cara mengenalkan
Pemetaan Partisipatif ! Proses pertemuan
yang harus dijalani
sampai pada suatu
kesepakatan untuk
MEMERIKSA PETA, PENGESAHAAN
PETA DAN PENYUSUNAN
Untuk lebih memahami tahap-tahap pemetaan partisipatif,
lihat juga bagan pada bagian belakang kotak kemasan Seri
Panduan Pemetaan Partisipatif ini
Seri Panduan Pemetaan PartisipatifNo. 2 - MENGENALKAN PEMETAAN PARTISIPATIF
Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP)
Diterbitkan oleh Garis Pergerakan,
Jalan Cigadung Selatan I No 31
Bandung, 40191
Phone +62 - 22 - 2505531
Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Rahmat Hidayat, dkk
Seri Panduan Pemetaan Partisipatif
Bandung; Garis Pergerakan, 2005
188 hlm.; 14 cm x 21 cm
ISBN: 979-25-4761-4
Cetakan Pertama, Maret 2005
Editor:
Rahmat Hidayat
Wisnu Adhi
Dianto Bachriadi
Penyusun Materi:
Ita Natalia
Restu Achmaliadi
Imam Hanafi
Hilma Safitri
Idham Kurniawan
Albertus Hadi Pramono
Grafis:
Rahmat Hidayat
Terranova Waksman
Fasilitator
Dalam proses pemetaan
partisipatif, baik itu
dalam mengenalkan apa
itu pemetaan partisipatif
kepada masyarakat
maupun dalam
pelaksanaannya oleh
masyarakat, diperlukan
seorang FASILITATOR
FASILITATOR adalah orang
yang memfasilitasi atau
memandu dan membantu untuk
mempermudah berbagai proses
pertemuan dalam kegiatan
1
Seorang fasilitator, sebaiknya :
Mengenal dengan baik
masyarakat yang akan difasilitasi
Memiliki kemampuan untuk
memfasilitasi
Mengerti tentang apa itu peta
dan pemetaan
Mengetahui pentingnya peta dan
kegunaannya
Tugas dan Peran Fasilitator
Mengawal proses dan alur pertemuan
Menyampaikan maksud dan tujuan pertemuan
Memastikan semua proses berjalan lancar
Membantu menggali permasalahan dan penyelesaiannya
Membantu dan mempermudah proses pertemuan
Menampung masukan dari warga dan merangkum
kesepakatan-kesepakatan warga
2
Fasilitator tidak boleh:
Memotong pembicaraan orang lain
Terlalu banyak bicara sendiri (kecuali membicarakan masalah-
masalah yang penting)
Pembawaannya tegang, tidak santai, tidak ramah dan tidak
boleh marah
Mau menang sendiri
Gugup dan takut memimpin pertemuan
Tidak boleh menggunakan bahasa yang sulit dimengerti
warga
Tidak boleh menggunakan pakaian yang tidak sesuai dengan
Fasilator boleh melakukan:
Mengecek silang informasi yang ada
Memancing diskusi dengan pertanyaan-pertanyaan kunci
Menawarkan alur dan agenda petemuan
Menggali informasi
Memberikan saran, masukan dan informasi penting lainnya
Jadi fasilitator tidak boleh
3
Kalau tugasnya seperti itu,
diperlukan orang
berpendidikan tinggi untuk
menjadi fasilitator, sementara
di desa kami tidak ada orang
yang seperti itu.....
Tidak harus orang luar, bahkan akan jauh
lebih baik jika fasilitator dalam kegiatan
Pemetaan Partisipatif adalah anggota
Menjadi fasilitator
kelahatannya sulit......
Tapi jika anda telah
mempelajari buku
panduan ini dengan
rajin, anda akan dapat
menjadi fasilitator
yang baik
4
Memperkenalkan Pemetaan
Partisipatif Secara Informal
Memperkenalkan pemetaan partisipatif
kepada masyarakat dapat dimulai
dengan melakukan pertemuan informal
beberapa warga, atau dalam
obrolan sehari-hari
Penjelasan mengenai manfaat peta atau cerita tentang
pemetaan di daerah lain berikut hasil positif dari peta tersebut
dapat manambah ketertarikan warga desa untuk melakukan
Untuk selanjutnya, karena kegiatan pemetaan
partisipatif harus melibatkan seluruh anggota
masyarakat desa/kampung maka harus dilaksanakan
pertemuan resmi (formal), sehingga gagasan
mengenai pemetaan dapat dikenalkan secara
lengkap dan didiskusikan oleh seluruh warga
5
Mempersiapkan Pertemuan
Kampung
Untuk mengenalkan pemetaan Partisipatif, diperlukan
adanya sebuah pertemuan tingkat Kampung atau Desa
Dalam mengenalkan ide / gagasan
pemetaan partisipatif ini kita tidak
harus menyiapkan pertemuan
yang khusus, kecuali karena alasan
waktu atau hal-hal yang sangat
mendesak.
Kita dapat memanfaatkan peristiwa-peristiwa lokal dalam
kegiatan pertanian, atau upacara ritual keagamaan tertentu. Hal ini
adalah momentum yang bisa dimanfaatkan untuk
memperkenalkan pemetaan partisipatif.
Tanyakan sebelumnya kepada
mereka jika ada kegiatan khusus
atau pekerjaan yang bersamaan
waktunya dengan tanggal Jadwalkan pertemuan
itu dan tanggal yang
dapat diterima oleh
sebagian besar
Baru kemudian tentukan
tanggal pertemuan
tersebut.
6
Menentukan Tempat dan Waktu
Pertemuan
Setelah waktu pertemuan telah ditentukan, sebarkanlah
undangan atau pengumuman seminggu sebelumnya agar
seluruh warga kampung mengetahui informasi tersebut
Pertemuan
bisa dilakukan Dimana
sebaiknya
pertemuan
Mesjid atau
tempat ibadah
Rumah Gedung
Balai Adat
Tanah lapang
Tempat pertemuan bisa dimana saja, yang penting orang-orang
yang mau datang (orang tua, remaja, anak-anak, ibu-ibu,
pemerintah desa, kepala adat dan siapa saja) merasa nyaman dan
leluasa untuk datang
7
Perlengkapan Apa Saja yang Diperlukan
Saat pertemuan
1. Pesiapkanlah bahan-bahan atau alat tulis, seperti papan
tulis, kertas plano, spidol atau kapur tulis
2. Persiapkan juga bahan-bahan atau informasi yang
menunjang diskusi, seperti
Peta
Kebijakan-
kebijakan/peraturan
pemerintah mengenai
tanah-tanah atau
sumber daya alam
yang kita kuasai
INGAT....!!!!
Kalau semua bahan
tersebut tidak tersedia,
tidak apa-apa... Yang
penting pertemuan bisa
8
Siapa Yang Diharapkan Hadir
dalam Pertemuan ?Siapa saja yang
boleh menghadiri
Pertemuan ini harus melibatkan seluruh warga
masyarakat. Akan sangat baik kalau semua
pihak dapat menghadiri pertemuan ini, mulai
dari Kepala Desa, Pak Camat dan tokoh-tokoh
masyarakat lainnya. Seluruh warga Desa baik itu
bapak-bapak atau ibu-ibu,
pemuda dan pemudi.
Bahkan baik juga mengundang
warga desa tetangga
SEMAKIN BANYAK WARGA DESA
YANG HADIR DALAM PERTEMUAN,
Kehadiran penduduk desa/kampung tetangga juga
sangat penting karena kita membutuhkan pengetahuan
mereka tentang batas-batas wilayah desa kita dengan
Selama ini perempuan selalu menjadi aktor yang sering
terlupakan, PASTIKAN mereka menghadiri pertemuan ini,
karena kitapun akan membutuhkan pengetahuan mereka
9
Hal-hal Penting Lainnya Dalam
PertemuanSebelum memulai pertemuan, ada baiknya dilakukan rembukan
kecil antara fasilitator, sesepuh desa dan panitia untuk
menentukan apa yang harus dilakukan dan siapa yang
Menentukan siapa yang menjadi fasilitator, siapa yang membantu
mencatat di papan tulis dan siapa yang membantu fasilitator
untuk mengingatkan waktu dan siapa yang akan membuka
pertemuan tersebut
Pertemuan yang difasilitasi
dengan baik memungkinkan
setiap kelompok masyarakat
yang ada dapat
menyuarakan harapan dan
keinginan mereka, sehingga
hasil pertemuan dan
kesepakatan yang dibuat
merupakan gambaran dari
seluruh kelompok yang ada.
Pertemuan pertama ini tidak
hanya untuk mengenalkan
pengertian dan maksud dari
kegiatan pemetaan
partisipatif, tetapi juga
mengenai kegunaan dan
proses yang harus dilalui
sebelum keputusan untuk
melakukan pemetaan di ambil
10
Memulai Fasilitasi
- Sebagian besar peserta diskusi memahami
masalah yang terjadi di daerahnya.
- Sebagian peserta pertemuan memahami
maksud dan tujuan dari kegiatan pemetaan
dalam kaitannya dengan masalah-masalah
setempat, terutama berkaitan dengan pe-
ngelolaan sumber daya alam (tanah, hutan,
pesisir dan laut) baik klaim kepemilikan
maupun penggunaannya.
- Memutuskan bersama apakah pemetaan bisa
menjadi alat yang dapat membantu masyarakat
menguasai sumber daya alam (tanah, hutan,
pesisir, dan laut) baik klaim kepemilikan mau-
pun kesempatan untuk ikut serta dalam
pemanfaatannya.
- Bagaimana dan siapa yang akan menentu-
kan penggunaan peta-peta yang dihasilkan.
- Siapa yang akan bertanggungjawab dalam
pengorganisasian kegiatan pemetaan ter-
sebut.
- Informasi apa dan wilayah mana yang ingin
digambarkan dalam peta. Gambaran ten-
tang informasi dan wilayah yang akan dipe-
takan akan berkaitan erat dengan tema-
Beberapa hal penting yang perlu dicapai
dalam pertemuan kampung yang pertama
ini adalah :
Ini akan menjadi pegangan bagi
fasilitator untuk memandu
pertemuan
11
Menentukan Tema dan Acara
Siapkanlah tema/judul pertemuan sesuai dengan hasil-hasil
diskusi yang pernah dilakukan sebelumnya, baik secara resmi
maupun tidak
Menyiapkan tema/judul pertemuan
Jadwal acara pertemuan dapat dibuat dengan urutan
Pembukaan
Perkenalan
Maksud dan tujuan pertemuan
Harapan dan kekhawatiran
Menyepakati jadwal pertemuan
Agenda inti pertemuan
Diskusi, masukan, saran dan tanggapan
Rencana tindak lanjut
Evaluasi
Menyiapkan acara pertemuan yang nantinya akan
INGAT..!!! AWAL PERTEMUAN INI JANGAN DULU DIARAHKAN PADA
RENCANA PEMETAAN, TETAPI UNTUK MENGGALI LEBIH DALAM
TENTANG PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP WILAYAH HIDUP
MEREKA, SUMBER-SUMBER PENGHIDUPAN, PERAN MASYARAKAT
12
Sebelum membuka acara, fasilitator terlebih
dahulu menyampaikan kata pengantar berupa
latar belakang diadakannya pertemuan
tersebut, sebagai tanda dimulainya acara
Pembukaan
Pembukaan ini biasanya berupa
sambutan dari para pemimpin/pemuka,
tokoh masyarakat/desa/adat mengenai
pentingnya pertemuan tersebut
Perkenalan
Untuk mencairkan suasana, fasilitator dapat mengajak semua
peserta untuk memperkenalkan diri satu persatu. Acara ini juga
bisa dijadikan sebagai waktu untuk membangun rasa saling
percaya antar peserta.
Acara ini juga dapat dikemas dalam bentuk permainan
Maksud dan Tujuan Pertemuan
Untuk lebih memfokuskan acara pertemuan pada acara pokok,
fasilitator bisa menyampaikan/menguraikan latar belakang
pertemuan, persoalan-persoalan umum yang terkait dengan tujuan
13
Harapan dan Kekhawatiran
Pada bagian ini, fasilitator dapat menggali apa yang menjadi
harapan masyarakat mengenai wilayah hidup mereka, serta
menggali juga kekhawatiran-kekhawatiran masyarakat, sehingga
dapat diketahui motivasi peserta yang hadir dalam pertemuan.
Saya sangat berharap pertemuan ini dapat
menggali kembali pengetahuan-pengetahuan
lokal yang berhubungan dengan pengelolaan
sumber daya alam yang selama ini telah banyak
yang hilang. Kalau generasi muda telah
melupakannya, saya khawatir wilayah yang
selama ini kita kelola dapat beralih tangan
kepada orang-orang/pihak yang tidak peduli
Kesepakatan Waktu dan Alur Pertemuan
Tawarkan kepada peserta mengenai draft alur pertemuan ini.
Tujuannya adalah untuk memancing masukan, sehingga apa yang
ditawarkan oleh fasilitator dapat ditangkap dan dimengerti oleh
peserta. Dalam bagian ini juga harus dibangun sebuah “kontrak
belajar” yang berisi aturan yang berlaku saat pertemuan (kapan
waktu istrahat, waktu selesainya pertemuan dan sebagainya)
“Tawarkanlah kepada peserta apakah
pertemuan itu dapat diselesaikan
pada hari itu atau keesokan harinya...”
Bagamana kalau pertemuan kali ini tidak dapat
diselesaikan dalam waktu yang sudah ditentukan?
14
Agenda Pertemuan
Agenda ini merupakan bagian utama dalam sebuah pertemuan.
Seorang fasilitator harus dapat mengajak peserta untuk
menggambarkan kondisi wilayah mereka dan gambaran kehidupan
mereka. Hal ini penting dilakukan untuk mengetahui apa saja yang perlu
dilakukan oleh masyarakat kedepannya.
Dalam menggali permasalahan yang terjadi dalam masyarakat, mintalah
kepada peserta untuk menggambarkan bagaimana kehidupan mereka
yang berhubungan dengan wilayahnya, pada masa lalu, kondisi sekarang
Untuk itu, mulai berdiskusi dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan kunci seperti
Apa harapan/cita-cita masyarakat terhadap
wilayah mereka beberapa tahun kedepan?
Bagaimana kondisi wilayah dan kehidupan
mereka dulu? Dan bagaimana kondisi sekarang?
Adakah masalah-masalah penting (tanah, air,
hutan, pendidikan, pertanian, kebun dll) yang
dihadapi saat ini?
Berikanlah beberapa contoh
(keberhasilan/kegagalan/konflik pengelolaan,
penyebab dan dampak yang ditimbulkan) di
daerah lain. Dari sini akan terlihat pandangan
peserta terhadap wilayah hidup mereka
(kondisi dulu, sekarang dan kedepan)
FASILITATOR BERTUGAS MEMBERIKAN PERTANYAAN PANCINGAN
UNTUK MEMPERTAJAM SUATU MASALAH DAN MENGGIRING KEMBALI
KE DISKUSI AWAL JIKA TANGGAPAN DARI PESERTA SUDAH
MELENCENG DARI TEMA DISKUSI.
USAHAKAN UNTUK SELALU MENGAJUKAN PERTANYAAN YANG
MENGUNGKAPKAN PEMIKIRAN MEREKA DAN BUKAN PERTANYAAN
YANG HANYA MEMBUTUHKAN JAWABAN YA DAN TIDAK
15
Diskusi, Masukan, Saran dan Tanggapan
Dalam bagian ini, setelah semua permasalahan dapat diketahui,
mulailah mendiskusikan kira-kira hal apa saja yang dapat
dijadikan sebagai jalan keluar.
Misalnya : masyarakat harus melakukan apa? Strategi apa yang
Dalam pertemuan ini, terutama pada bagian nomor 6 dan
nomor 7, seorang fasilitator harus benar-benar memandu
jalannya diskusi. Kalau memungkinkan semua peserta,
baik itu laki-laki maupun perempuan, harus bisa
menyampaikan pengetahuannya mengenai wilayah,
saran-saran dan tanggapan terhadap semua
permasalahan.
Jangan lupa..!!!!
Harus ada orang yang bertugas
mencatat jalannya diskusi baik itu
di papan tulis, kertas plano atau di
buku catatan tergantung pada
ketersediaan perlengkapan yang
Pada akhir diskusi, seorang fasilitator harus dapat
menarik kesimpulan dari berbagai tanggapan dan
saran dari peserta. Kemudian kesimpulan itu
dipaparkan kepada seluruh peserta
16
Menentukan Apakah Pemetaan
Setelah acara diskusi (agenda utama) selesai dilakukan dan
semua peserta berhasil merumuskan permasalahan dan
jalan keluarnya, penting untuk didiskusikan dan diputuskan
bersama apakah pemetaan partisipatif harus dilakukan atau
Nah.., Ternyata permasalahan yang dihadapi
oleh masyarakat kita adalah semakin
berkurangnya kesempatan masyarakat dalam
ikut melakukan pengelolaan terhadap sumber
daya alam diwilayah kita.
“Apakah kita harus membuat peta untuk
proses perencanaan pengelolaan wilayah kita
ke depan?”
HARUS...!!!!!Dan ini keputusan bersama
17
Tapi Pak.., Sekarang sudah terlalu sore.
Berdasarkan kesepakatan kontrak belajar
kita bisa lanjutkan pertemuan esok hariBaiklah kalau semua
peserta menghendaki.
Kita lanjutkan esok
hari. Pertemuan hari ini
kita tutup dengan do’a
yang dipimpin oleh
tokoh kampung
Baiklah kita sudah putuskan bersama bahwa
masyarakat akan membuat peta sendiri. Tetapi
untuk itu kita harus kembali berdiskusi agar
terdapat persamaan pemahaman seluruh
warga tentang apa itu peta? Apa manfaatnya?
Dan bagaimana masyarakat akan
Setelah selesai acara
pertemuan, buatlah ringkasan
hasil diskusi dan kalau
memungkinkan fotocopylah
secukupnya untuk dibagikan
pada acara esok hari sebagai
bahan diskusi selanjutnya,
18
Pertemuan Lanjutan: Fasilitasi
Sebelum memasuki acara diskusi, tampilkan dalam kertas plano
dan uraikan kembali poin-poin hasil diskusi kemarin secara
singkat untuk mengingatkan kembali peserta pertemuan
Tujuan pertemuan hari ini adalah
bagaimana masyarakat betul-betul
memahami apa yang dimaksud peta
dan pemetaan partisipatif
Hal-hal yang penting disampaikan
fasiltator kepada peserta pertemuan
Jelaskan dengan benar bahwa peta yang dibuat oleh
masyarakat berbeda dengan peta yang dibuat oleh
pemerintah. Pastikan mereka memahami bahwa peta
yang dibuat oleh masyarakat, menunjukan pengetahuan
lokal yang dimilikinya serta menggambarkan kepedulian
mereka atas tanah dan wilayahnya.
Jelaskan juga, bahwa ketepatan hasil peta dari pemetaan
partisipatif sangat ditentukan oleh partisipasi
(keterlibatan) penuh dari seluruh anggota masyarakat
tersebut.
Yakinkan bahwa masyarakat desa/kampung bisa
mempelajari cara-cara membuat peta mulai dari
pengukuran dilapangan sampai dengan penggambaran
peta.
19
Membangun Pemahaman Tentang Peta:
Ajaklah masyarakat berdiskusi untuk untuk menggali dan
membangun pemahaman bersama tentang manfaat peta
dan dampak pemetaan, sehingga keputusan untuk
memilih pemetaan dalam mencapai tujuan yang
diharapkan betul-betul dilakukan dengan pemahaman
Pada bagian ini fasilitator harus mampu
menggali pemahaman peserta
pertemuan mengenai peta dan
manfaatnya. Ajaklah peserta pertemuan
untuk menjelaskan arti peta, dan
tampunglah semua pendapat peserta
tersebut. Kemudian simpulkanlah
Pada saat diskusi, fasilitator harus mampu membangun
kepercayaan diri peserta untuk mengemukakan pendapat.
Karena biasanya masyarakat desa/kampung sangat sulit untuk
berbicara pada pertemuan resmi.
Misalnya dengan tidak langsung mengatakan pendapat peserta
Fasilitator juga harus mampu mencairkan suasana
sehingga pertemuan tidak tegang. Misalnya dengan
melontarkan pernyataan-pernyataan yang bisa
mengundang tawa peserta.
Acara pertemuan boleh santai yang penting
20
Merumuskan Manfaat Peta Bersama-
Setelah semua peserta memahami arti peta dan manfaatnya
berdasarkan kesimpulan diskusi.
Acara selanjutnya yang juga sangat penting adalah merumuskan
manfaat peta menurut pendapat peserta pertemuan berkenaan
dengan permasalahan yang terjadi diwilayahnya.
Untuk mencapai hasil diskusi yang memadai, peserta diskusi
dapat dibagi kedalam beberapa diskusi kelompok yang
Kelompok diskusi 1
Membahas tujuan pembuatan
peta dan kepada siapa peta itu
Kelompok diskusi 2
Membahas pemanfaatan peta
Kelompok diskusi 3
Membahas pemanfaatan peta
Setelah acara diskusi
kelompok selesai, masing-
masing perwakilan
kelompok dapat
memaparkan hasil
diskusinya untuk dibahas,
ditanggapi, dilengkapi oleh
seluruh peserta pertemuan
21
Menuangkan Pemahaman Wilayah
Peta sketsa dapat dijadikan alat untuk menunjukan
pemahaman masyarakat mengenai wilayah dimana mereka
hidup. Dengan mengambar peserta akan lebih mudah
menuangkan pengetahuannya daripada bercerita. Peta
sketsa ini juga, nantinya akan menjadi acuan pembuatan
peta berskala.
Langkah-langkah selanjutnya
Langkah-langkah selanjutnya yang harus
ditempuh setelah pertemuan ini dianggap
selesai dan mendapatkan hasil yang
Menentukan jadwal pelatihan pemetaan, agar masyarakat
kampung memahami cara penggunaan alat-alat pemetaan
seperti kompas, GPS dan klinometer
Menentukan jadwal pertemuan selanjutnya, yaitu pertemuan
untuk membuat perencanaan pemetaan partisipatif
1
2
Perbanyaklah hasil pertemuan ini sejak hari pertama sampai hari
kedua, kemudian bagikan kepada seluruh peserta agar mereka
selalu bisa mengontrol dan ingat terhadap hal-hal yang perlu
22
Setelah psoses pertemuan ini selesai,
aturlah jadwal pertemuan selanjutnya untuk membahas perencanaan
kegiatan pemetaan partisipatif
(baca seri panduan pemetaan partisipatif No. 3)
Berapa banyak sih biasanya
pertemuan kampung yang
dilakukan dalam proses
Pertemuan ketiga:
Mengecek informasi yang diperlukan sebelum tahap
penyelesaian akhir (dilakukan setelah kegiatan
pemetaan di lapangan selesai).
Pertemuan keempat:
Pengesahan peta dan mendiskusikan strategi serta
rencana tindak lanjut penggunaan peta.
Pertemuan pertama:
Mensosialisasikan gagasan mengenai pemetaan
kepada seluruh anggota masyarakat dan mem-
buat keputusan-keputusan awal yang penting dalam
Pertemuan kedua:
Membuat rencana pemetaan yang akan dilakukan.
Biasanya 4 kali
pertemuan...
23