27
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perancangan Perangkat Lunak Menurut Rosa A.S dan M.shalahuddin (2013:23), “Desain atau perancangan merupakan upaya untuk mengkonstruksi sebuah sistem yang memberi kepuasan (mungkin informasi) akan spesifikasi kebutuhan secara implisit atau eksplisit dari segi performasi maupun penggunaan sumber daya, kepuasan batasan pada proses desain dari segi biaya, waktu dan perangkat”. Menurut Hanif Al Fatta (2007:44), “Desain sistem adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang saling melengkapi (dengan analisis sistem) yang merangkai kembali bagian-bagian komponen menjadi sistem yang lengkap harapannya, sebuah sistem yang diperbaiki”. Berdasarkan dua pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa perancangan adalah sebuah teknik pemecahan masalah untuk mengkonstruksi sebuah sistem yang memberi kepuasan (mungkin informasi) akan spesifikasi kebutuhan penggunaan sumber daya, kepuasan batasan pada proses desain dari segi biaya, waktu dan perangkat. 2.2 Pengertian Sistem Menurut Jogiyanto (2005:2), ”Sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Menurut Hanif Al Fatta (2007:3), “Suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variable-variabel yang

Bab II - Perancangan Sistem Informasi Penyewaan atas Aset Idle pada Perum Bulog Divre Lampung

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab II - Perancangan Sistem Informasi Penyewaan atas Aset Idle pada Perum Bulog Divre Lampung

5

BAB IILANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Perancangan Perangkat LunakMenurut Rosa A.S dan M.shalahuddin (2013:23), “Desain atau perancangan

merupakan upaya untuk mengkonstruksi sebuah sistem yang memberi kepuasan (mungkin informasi) akan spesifikasi kebutuhan secara implisit atau eksplisit dari segi performasi maupun penggunaan sumber daya, kepuasan batasan pada proses desain dari segi biaya, waktu dan perangkat”.

Menurut Hanif Al Fatta (2007:44), “Desain sistem adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang saling melengkapi (dengan analisis sistem) yang merangkai kembali bagian-bagian komponen menjadi sistem yang lengkap harapannya, sebuah sistem yang diperbaiki”.

Berdasarkan dua pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa perancangan adalah sebuah teknik pemecahan masalah untuk mengkonstruksi sebuah sistem yang memberi kepuasan (mungkin informasi) akan spesifikasi kebutuhan penggunaan sumber daya, kepuasan batasan pada proses desain dari segi biaya, waktu dan perangkat.

2.2Pengertian SistemMenurut Jogiyanto (2005:2), ”Sistem didefinisikan sebagai

kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai

suatu tujuan tertentu”.

Menurut Hanif Al Fatta (2007:3), “Suatu kumpulan atau

himpunan dari unsur atau variable-variabel yang saling

terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung sama

lain”

Berdasarkan dua pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa

sistem adalah suatu kumpulan elemen sistem yang saling

berinteraksi dan saling bergantung sama lain.

Page 2: Bab II - Perancangan Sistem Informasi Penyewaan atas Aset Idle pada Perum Bulog Divre Lampung

6

2.2.1 Klasifikasi Sistem

Sistem diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang antara lain :

a. Sistem Abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang

tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teknologi. Sedangkan sistem

fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer.

b. Sistem Alamiah (natural system) dan sistem buatan (human system)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak

dibuat manusia, misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan adalah

sistem yang dirancang oleh manusia, misalnya sistem informasi komputer.c. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tertentu

(probabilistic system)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat

diprediksi, misalnya sistem komputer. Sistem tak tertentu adalah sistem

yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena

mengandung unsur probabilitas.

d. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh dengan lingkungan luar lainnya, bekerja secara otomatis tanpa

ada campur tangan pihak luar. Sistem terbuka adalah sistem yang

berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan lainnya.

2.3 Pengertian Informasi

Menurut Hanif Al Fatta (2007:9), “Data yang telah diproses,

atau data yang memiliki arti”

Page 3: Bab II - Perancangan Sistem Informasi Penyewaan atas Aset Idle pada Perum Bulog Divre Lampung

7

Menurut Jogiyanto (2005:8), “Informasi adalah data yang

diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi

yang menerimanya”.

Berdasarkan dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

informasi adalah data yang telah diolah dan diproses menjadi

bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi penerima.

Menurut Jogiyanto (2005:10) kualitas informasi yang diharapkan tergantung

4 (empat) hal pokok yaitu :

1. Akurat

Akurat mempunyai arti informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan–

kesalahan yang tidak biasa, tidak menyesatkan dan mencerminkan maksudnya.

2. Tepat Waktu

Tepat waktu berarti informasi yang disampaikan ke penerima tidak terlambat,

karena informasi adalah landasan untuk mengambil suatu keputusan. Untuk itu

dierlukan suatu teknologi untuk dan mengirim dengan cepat dan tepat.

3. Relevan

Berarti informasi mempunyai manfaat dan berguna bagi pemakainya. Karena

batas relevensi seseorang berbeda, maka informasi bias dikatakan berguna jika

benar – benar berguna dan dibutuhkan pemakainya.

4. Aman

Aman berarti informasi harus terbebas dari penyadapan oleh orang yang tidak

berwenang dalam penggunaan informasi tersebut.

2.4Pengertian Sistem InformasiMenurut Jogiyanto (2005 : 11), “Sistem informasi adalah

suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat managerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Page 4: Bab II - Perancangan Sistem Informasi Penyewaan atas Aset Idle pada Perum Bulog Divre Lampung

Input Data OutputDataPemrosessan

8

Menurut Al-Bahra bin Ladjamudin (2005:13), “Sistem Informasi adalah

sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan

informasi bagi pengambil keputusan dan untuk mengendalikan organisasi”.

Berdasarkan dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi adalah suatu sistem yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, yang akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan untuk mengendalikan organisasi.

Sistem informasi berdasarkan konsep (input, processing, output – IPO) dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2.1 Konsep Sistem InformasiSumber : Hanif Al Fatta (2007:9)

2.4.1Komponen Sistem InformasiMenurut Hanif Al Fatta (2007:10), Terdapat enam

komponen dari sebuah sistem informasi. Sebagai suatu sistem keenam blok tersebut masing-masing berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran.

Blok-blok tersebut adalah :1.Blok masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi input ini yang termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang dimasukkan dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2.Blok model (Model Block)

Page 5: Bab II - Perancangan Sistem Informasi Penyewaan atas Aset Idle pada Perum Bulog Divre Lampung

9

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur logika dan matematika yang akan data dan input yang disimpan dibasis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang di inginkan.

3.Blok keluaran (Output Block)Semua pemakai sistem prosedur dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4.Blok teknologi (Tecnology Block)Teknologi merupakan “kotak alat” (tool box) dalam sistem informasi teknologi digunakan dalam menginput, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirim keluaran serta mengendalikan dari sistem secara keseluruhan.

5.Blok Basis Data(Database Block)Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasi.

6.Blok kendali (Control Block)Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal yang dapat merusak sistem informasi seperti bencana alam, kegagalan sistem itu sendiri beberapa pengendalian perlu direncanakan dan ditetapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau dapat langsung diatasi.

Page 6: Bab II - Perancangan Sistem Informasi Penyewaan atas Aset Idle pada Perum Bulog Divre Lampung

10

2.5 Pengertian PenyewaanMenurut Dadan Darmawan (2009:5), “Sewa-menyewa

adalah suatu perjanjian dengan pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk memberikan kepada pihak yang lainnya, selama suatu waktu tertentu dan dengan pembayaran suatu harga yang disepakati dan disanggupi pembayarannya”.

Menurut Richard Eddy (2010:64), “Sewa-menyewa adalah suatu persetujuan, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk memberikan kenikmatan suatu barang kepada pihak lain selama waktu tertentu, dengan "pembayaran suatu harga yang disanggupi" oleh pihak yang terakhir itu (Pasal 1548 KUH Perdata)”.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penyewaan/sewa-menyewa adalah suatu perjanjian dengan pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk memberikan kepada pihak yang lainnya, selama suatu waktu tertentu, dengan "pembayaran suatu harga yang disanggupi" oleh pihak yang terakhir itu.

2.5.1Hak dan Kewajiban Pihak yang Menyewakan dan Penyewa

Hak dari pihak yang menyewakan adalah menerima harga sewa yang telah ditentukan. Kewajiban yang menyewakan, antara lain:

a. Menyerahkan barang yang disewakan kepada si penyewa.b. Memelihara barang yang disewakan sedemikian rupa

sehingga dapat dipakai untuk keperluan yang dimaksudkan.

c. Memberikan hak kepada penyewa untuk menikmati barang yang disewakan.

d. Melakukan pembetulan pada waktu yang sama.e. Menaggung cacat dari barang yang disewakan.

Page 7: Bab II - Perancangan Sistem Informasi Penyewaan atas Aset Idle pada Perum Bulog Divre Lampung

11

Hak dari pihak penyewa adalah menerima barang yang disewakan dalam keadaan baik. Kewajibannya adalah sebagai berikut:

a. Memakai barang sewa sebagai seorang kepala rumah tangga yang baik. Artinya, kewajiban seakan-akan barang itu kepunyaan sendiri.

b. Membayar harga sewa pada waktu yang telah ditentukan.

2.6 Pengertian Aset

Menurut Al. Haryono Jusup (2011:25), “Kekayaan yang

dimiliki oleh suatu perusahaan disebut aset”

Menurut Thomas Sumarsan, S.E., M.M. (2013:14), “Aset

(asset) merupakan sumber daya yang dikuasai oleh

perusahaan”.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa aset adalah

kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan.

2.6.1Keputusan Direksi Perusahaan Umum Bulog No. 72/DS000/03/2015

a. Bahwa dalam rangka optimalisasi nilai perusahaan melalui pendayagunaan aset tetap, telah ditetapkan Peraturan Direksi Nomor : PD-07/DS000/03/2015 tentang

Page 8: Bab II - Perancangan Sistem Informasi Penyewaan atas Aset Idle pada Perum Bulog Divre Lampung

12

Pendayagunaan Aset Tetap Perusahaan Umum (Perum) Bulog.

b. Bahwa untuk memperjelas dan memperlancar proses pendayagunaan aset tetap diperlukan pemisahan antara aset tetap yang digunakan untuk operasional perusahaan dengan aset tetap yang didayagunakan untuk optimalisasi nilai perusahaan.

c. Bahwa berdasrkan pertimbangan sebagaimana dimaksudkan pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Direksi Perusahaan Umum (Perum) BULOG tentang Daftar Aset Tetap Perusahaan Umum (Perum) BULOG untuk Didayagunakan.

2.7 Pengertian Idle

Berdasarkan Jurnal Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah

KEMENDAGRI (2015:20), “Tidak dapat digunakan secara optimal (idle)”

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesi Nomor

219/PMK.05/2013 (2013:9), “idle (tidak terpakai)”.

Berdasarkan dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa idle adalah

tidak dapat dipakai atau tidak digunakan secara optimal.

2.8 Analisis Kebutuhan Fungsional

Menurut Al-Fatta (2007:63) tujuan dari tahap analisis adalah memahami

kebutuhan dari sistem baru dan mengembangkan sebuah sistem yang sesuai

dengan kebutuhan. Untuk mempermudah analisis sistem dalam menentukan

kebutuhan secara lengkap, maka analisis membagi kebutuhan sistem ke dalam dua

jenis yaitu :

Page 9: Bab II - Perancangan Sistem Informasi Penyewaan atas Aset Idle pada Perum Bulog Divre Lampung

Sistem/ RekayasaInformasi

Analisis Desain Pengodean Pengujiann

13

a. Kebutuhan Fungsional (Functional Requirement)

Kebutuhan Fungsional (Functional Requirement) adalah jenis kebutuhan

yang berisi proses-proses apa saja yang nantinya dilakukan oleh sistem.

b. Kebutuhan Nonfungsional (Nonfunctional Requirement)

Kebutuhan Nonfungsional (Nonfunctional Requirement) adalah tipe

kebutuhan yang berisi properti perilaku yang dimiliki oleh sistem.

2.9 Metode Pengembangan Sistem

Metode SDLC air terjun (Waterfall) sering juga model sekuensial linier

(Sequential linier) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun

menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau

terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung

(Support). Berikut adalah Gambar metode waterfall dapat dilihat pada gambar 2.2

dibawah ini:

Gambar 2.2 Sistem Model Waterfall

(Sumber : Rosa A.S dan M.shalahudin, 2013:29)

Dari gambar tersebut dapat dijelaskan mengenai pendekatan alur perangkat

lunak secara terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, serta pengujian.

Pada laporan ini, tahap yang sudah dilakukan adalah analisis dan desain, berikut

penjelasan masing-masing tahap:

Page 10: Bab II - Perancangan Sistem Informasi Penyewaan atas Aset Idle pada Perum Bulog Divre Lampung

14

a. Analisis Kebutuhan perangkat lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara insentif untuk

menspesifikasi kebutuhan perangkat lunak agar dapat. Dipahami perangkat

lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan

perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.

b. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain

pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur

perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Desain

perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu

didokumentasikan.

c. Pembuatan kode program

Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak.Hasil dari

tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat

pada tahap desain.

d. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional

dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk

meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan

sesuai dengan yang diinginkan.

e. Pendukung (Support) atau pemeliharaan (Maintenance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan

ketika sudah dikirimkan ke user. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat

mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk

perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat

perangkat lunak baru.

Page 11: Bab II - Perancangan Sistem Informasi Penyewaan atas Aset Idle pada Perum Bulog Divre Lampung

32

1

15

2.10 Bagan Alir Dokumen

Menurut Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart (2015:67), “Bagan alir dokumen (document flowchart) dikembangkan untuk mengilustrasikan arus dokumen dan data antar-area pertanggungjawaban dalam organisasi. Bagan ini menelusuri dokumen dari awal hingga akhir, menunjukkan setiap dokumen dimulai, distribusi, tujuan, disposisi, dan semua hal yang terjadi saat mengalir melewati sistem”.

Simbol bagan alir dokumen dibagi ke dalam empat kategori, yaitu :

1. Simbol input/output menunjukkan input atau output dari sistem.

2. Simbol pemrosessan menunjukkan pengolahan data, baik secara elektronik atau dengan tangan.

3. Simbol penyimpanan menunjukkan tempat data disimpan.

4. Simbol arus data lain-lain menunjukkan arus data, dimana bagan alir dimulai dan berakhir, keputusan dibuat, dan cara menambah catatan penjelas untuk bagan alir.

Berikut ini merupakan simbol-simbol dari Bagan Alir Dokumen :

Tabel 2.1 Simbol – simbol Bagan Alir Dokumen

Simbol Nama Penjelasan

Simbol Input/Output

Dokumen Dokumen atau laporan elektronik atau

kertas.

Berbagai salinan

dokumen kertas

Diilustrasikan dengan melebihi

simbol dokumen dan mencetak nomor

dokumen pada muka dokumen di

Page 12: Bab II - Perancangan Sistem Informasi Penyewaan atas Aset Idle pada Perum Bulog Divre Lampung

16

sudut kanan atas.

Output elektronikInformasi ditampilkan oleh alat output

elektronik seperti terminator, monitor,

atau layar.

Simbol Nama Penjelasan

Entri data

elektronik

Alat entri data elektronik seperti

komputer, terminal, rablet, atau

telepon.

Alat input dan

output elektronik

Entri data elektronik dan simbol

output digunakan bersama untuk

menunjukkan alat yang digunakan

untuk keduanya.

Simbol Pemrosesan

Pemrosesan

komputer

Fungsi pemrosesan yang dilakukan

oleh komputer; biasanya

menghasilkan perubahan dalam data

atau informasi.

Operasi ManualOperasi pemrosesan yang dilakukan

secara manual.

Database

Data yang disimpan secara elektronik

dalam database.

Pita magnetisData yang disimpan dalam pita

magnetis; pita yang merupakan media

penyimpaanan backup yang populer.

Tabel 2.1 Simbol – simbol Bagan Alir Dokumen (Lanjutan)

Page 13: Bab II - Perancangan Sistem Informasi Penyewaan atas Aset Idle pada Perum Bulog Divre Lampung

17

File dekumen

kertas

File dekumen kertas; huruf

mengindikasikan file urutan

pemesanan, N = secara numerik, A =

secara alfabet, D = berdasarkan

tanggal.

Simbol Nama Penjelasan

Jurnal/buku besarJurnal atau buku besar akuntansi

berbasis kertas.

Simbol Arus dan Lain-Lain

Arus dokumen atau

pemrosesan

Mengarahkan arus pemrosesan atau

dokumen; arus normal ke bawah dan

ke kanan.

Hubungan

komunikasi

Transmisi data dari satu lokasi

geografis ke lokasi lainnya via garis

komunikasi.

Konektor dalam-

halaman

Menghubungkan arus pemrosesan

pada halaman yang sama

penggunaannya menghindari garis

yang melintasi halaman.

Konektor luar-

halaman Entri dari, atau keluar ke, halaman

lain.

Terminal

Awal, akhir atau titik interupsi dalam

proses; juga digunakan untuk

mengindikasikan pihak luar.

Keputusan Langkah pembuat keputusan

N

Tabel 2.1 Simbol – simbol Bagan Alir Dokumen (Lanjutan)

Page 14: Bab II - Perancangan Sistem Informasi Penyewaan atas Aset Idle pada Perum Bulog Divre Lampung

18

Anotasi (Catatan

tambahan)

Penambahan komentar deskriptif atau

catatan penjelasan sebagai klasifikasi.

Sumber : Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart (2015:67)

2.11 Pengertian Diagram Alir Data ( Data Flow Diagram)

Menurut Al-Bahra bin Ladjamudin (2005:64), “Diagram Alir Data

merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul

yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram alir data adalah

memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk

mengerti sistem yang akan dikerjakan”.

2.11.1 Pengertian Diagram Konteks (Context Diagram)

Menurut Al-Bahra bin Ladjamudin (2005:64), “Diagram Konteks adalah

diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu

sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang

menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Sistem dibatasi

oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks

hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks”.

2.11.2 Simbol Diagram Alir Data

Simbol-simbol yang ada pada Data Flow Diagram digunakan untuk

mempresentasikan sebuah sistem dapat dilihat pada tabel :

Tabel 2.2 Simbol Data Flow Diagram

Simbol Keterangan

Kesatuan Luar (External Entity)Sesuatu yang berada di luar sistem, tetapi ia memberikan data ke dalam sistem atau memberikan data dari sistem, disimbolkan dengan suatu kotak notasi

Page 15: Bab II - Perancangan Sistem Informasi Penyewaan atas Aset Idle pada Perum Bulog Divre Lampung

19

Proses (Process)Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data ke luar

Arus Data (Data Flow)Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan digambarkan dengan garis yang menghibungkan komponen dari sistem

Tabel 2.2 Simbol Data Flow Diagram (lanjutan)

Simbol Keterangan

Simpanan Data (Data Store)Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data yang ada dalam sistem

Sumber : Al Bahra Bin Ladjamudin (2011 : 67)

2.11.3 Aturan-Aturan Pembuatan Data Flow Diagram (DFD)

a. Keseimbangan (Balancing) dalam DFD

1. Aliran data yang masuk kedalam dan keluar dari suatu proses

harus sama dengan aliran data yang masuk kedalam dan keluar

dari rincian proses tersebut.

2. Nama aliran data yang masuk kedalam dan keluar dari suatu

proses harus sama dengan nama aliran data yang masuk kedalam

dan keluar dari rincian proses tersebut.

3. Jumlah dan nama entitas dari suatu proses harus sama dengan

jumlah dan nama entitas luar dari rincian proses tersebut.

4. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada DFD yang memiliki lebih

dari satu level adalah:

a. Harus terdapat keseimbangan input dan output antara satu

level dan level berikutnya.

Page 16: Bab II - Perancangan Sistem Informasi Penyewaan atas Aset Idle pada Perum Bulog Divre Lampung

20

b. Keseimbangan antara level 0 dan level 1 dilihat pada

input/output dari aliran data ke / dari terminal pada level 0

sedangkan keseimbangan antara level 1 dan level 2 dilihat

pada input dan output dari aliran data ke / dari proses yang

bersangkutan.

c. Nama aliran data, data store dan terminal pada setiap level

harus sama, apabila objeknya sama.

d. Ada sumber buku yang menyatakan terminal tidak perlu

digambarkan pada level 1,2 dan seterusnya namun untuk

memperjelas diagram, maka sebaiknya terminal tetap

digambarkan pada level 1,2 dan seterusnya.

b. Larangan dalam DFD

Dalam menggambarkan / mendesain DFD ada beberapa hal

yang harus dihindari, sehigga DFD tersebut menggambarkan secara

keseluruhan sistem yang akan dirancang, hal-hal tersebut adalah:

1. Arus data tidak boleh dari entitas luar langsung menuju entitas luar

lainnya, tanpa melalui proses.

2. Arus data tidak boleh dari simpanan data langsung menuju ke

entitas luar, tanpa melalui proses.

3. Arus data tidak boleh dari simpanan data langsung menuju ke

simpanan lainnya, tanpa melalui proses.

4. Arus data dari satu proses langsung menuju proses lainnya, tanpa

melalui suatu simpanan data, sebaiknya / sebisa mungkin dihindari.

2.12 Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Rossa A.S dan M.shalahuddin (2013:50) “Entity Relantionship

Diagram (ERD) adalah gambar atau diagram yang menunjukan informasi dibuat

disimpan, dan digunakan dalam sistem bisnis”.

Page 17: Bab II - Perancangan Sistem Informasi Penyewaan atas Aset Idle pada Perum Bulog Divre Lampung

21

Entity Relationship Diagram digunakan untuk menunjukan aturan-aturan

bisnis yang ada pada sistem informasi yang akan dibangun. Simbol-simbol yang

ada pada Entity Relationship Diagram dapat dilihat pada tabel 2.3 :

Tabel 2.3 simbol-simbol Entity Relationship Diagram

No Simbol Deskripsi

1.

Entitas/entity Entitas merupakan data ini yang akan

disimpan; bakal tabel pada basis data

benda yang memiliki data dan harus

disimpan datanya agar dapat diakses oleh

aplikasi komputer; penamaan entitas biasa

lebih ke kata benda dan belum merupakan

nama tabel.

2.

Atribut

Field atau kolom yang butuh disimpan

dalam suatu entitas.

3.

Atribut kunci primer Field atau kolom data yang butuh

disimpandalam suatu entitas dan

digunakan sebagai kunci akses record

yang diinginkan; biasanya berupa id,

kunci primer dapat lebih dari satu kolom,

asalkan kombinasi dari beberapa kolom

tersebut dapat bersifat unik (berbeda

tanpa ada yang sama).

Nama_entitas

Nama_atribut

Nama kunci primer

Page 18: Bab II - Perancangan Sistem Informasi Penyewaan atas Aset Idle pada Perum Bulog Divre Lampung

22

4.

Atribut

multinilai/multivalue Field atau kolom data yang butuh

disimpan dalam suatu entitas yang dapat

memiliki lebih dari satu.

5.

Relasi

Relasi yang menghubungkan antar

entitas; biasanya diawali dengan kata

kerja.

No Simbol Deskripsi

6.

Asosiasi / assoction

N

Penghubung antar relasi dan entitas

dimana di kedua ujungnya memiliki

multiplicy kemungkinan jumlah

pemakainya. kemungkinan jumlah

maksimum keterhubungan antara entitas

satu dengan entitas yang lain disebut

dengan kardinalitas. Misalkan ada

kardinalitas 1 ke N atau sering disebut

dengan one to many menghubungkan

entitas A dan entitas B.

Sumber : Rosa A.S dan M.Shalahuddin (2013:50)

2.12.1 Kardinalitas Relasi

1. One to One

Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada

entitas pertama, hanya satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas

yang kedua dan sebaliknya.

Nama atribut

Nama_relasi

Tabel 2.3 simbol-simbol Entity Relationship Diagram (Lanjutan)

Page 19: Bab II - Perancangan Sistem Informasi Penyewaan atas Aset Idle pada Perum Bulog Divre Lampung

23

I I

Gambar 2.3 Relasi One to One

Sumber : Al-Bahra bin Ladjamudin (2005)

2. One to Many atau Many to One

Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu.

Tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian

pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan

kejadian pada entitas yang kedua.

I M

Gambar 2.4 Relasi One to Many

Sumber : Al-Bahra bin Ladjamudin (2005)

3. Many to Many

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah

entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian entitas

lainnya. Baik dilihat dari sesi entitas yang pertama, maupun dilihat dari

sisi yang kedua.

M M

Gambar 2.5 Relasi Many to Many

Sumber : Al-Bahra bin Ladjamudin (2005)