Upload
myrna-muchiah-muchiah
View
57
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
Tahun ke-5 HijriahPerang Khandaq
Pimpinan yahudi Abu Sufyan dan Uyainah bin Hishn
Pasukan Quraisy dan Ghathafan dari luar
Quraidhah dari dalam
Al-Qur’an menggambarkan :
“Ketika mereka datang kepada kalian dari atas dan dari bawah kalian,ketika penglihatan kalian tidak terpusat,ketika hati kalian menyesak sampai ketenggorokan dan kjalian menyangka kepada Allah dengan bermacam-macam prasangka.” (Al-Ahzab:10)
Dua puluh empat ribu orang tentara bergerak ke arah Madinah untuk menghabisi
Muhammad ,para pengikutnya,dan agama Islam.
Seorang laki-laki jangkung berambut lebat tampil memberikan usulan.Dialah Salman Al-Farisi.Laki-laki
yang dihormati dan disayangi oleh Rasulullah.
Sewaktu menggali parit Salman tidak tinggal diam.ia ikut menggali tanah berbatu bersama
Rasulullah dan kaum muslimin yang lain membawa tembilan memecah bebatuan,dan
akhirnya menemukan batu yang besar.
Pukulan demi pukulan dilakukan oleh Rasulullah dan disetiap pukulan Rasulullah melihat tanda umat-umatnya akan menguasai
semua negri.
Salman lah yang mengajukan saran untuk membuat parit dan ia pula yang
menemukan batu besar yang telah menampakkan masa depan.
Cerita Salman masuk Islam
Salman duduk dibawah pohon rindang didepan rumahnya di kota Madain.menceritakan pengorbanannya mencari kebenaran.
Meninggalkan agama nenek moyangnya(agama persi)dan memeluk agama kristen dan akhirnya masuk ke agama Islam.
“Ia berasal dari wilayah isfahan,dari desa ‘’Ji’’,Ayahku seorang kepala wilayah.Ia adalah orang yang paling disayanginya.Ia membaktikan diri dalam dalam agama Majusi.Ia bertugas sebagai penjaga api peribadatan agar tetap menyala.
Sebelum Salman bertemu dengan Nabi Ibrahim ia bertemu dengan beberapa orang:
1.uskup pemilik gereja2.uskup kedua3.seseorang yang tinggal di Mosul4.Ahli ibadah di Nasibin5.Seseorang laki diAmuria,Romawi
Jiwa besar dan kemauan kuat menjadikannya mampu mengatasi semua rintangan.Mampu mengubah yang mustahil menjadi mungkin.
Sejak bertemu dengan Rasulullah dan beriman kepadanya,Salman hidup sebagai seorang muslim yang
merdeka,sebagai pejuang dan taat beribadah.
Gaji Salman Al-Farisi 4000-6000 dinar setahun.tapi,tidak sedikitpun ia ambil untuk
kepentingannya semua ia sedekahkan.
Pesan terakhir salman sebelum wafat :”Ingatlah Allah ketika kamu ingin sesuatu,ketika kamu memberikan keputusan,dan ketika membagi”
Diruangannya hanya ada satu piring dan satu baskom yang ia gunakan untuk tempat minum dan wudhu.walau demikian ia tetap menganggap dirinya boros.
Salman Al-Farisi adalah walikota Madain tetapi ia tidak menyukai jabatannya,karena menurutnya jabatan itu terasa manis saat
dipegang,dan pahit saat dilepas.
Saat ia sakit ia meminta istrinya untuk mengambil barang yang selama ini ia beri kepada istrinya untuk disimpan.Dan ternyata barang itu ialah wewangian
kasturi.ia meminta kepada istrinya untuk memercikkan wewangiaan itu kesekeliling tubuhnya karna,ia akan
didatangi makhluk Allah yang tidak makan,namun suka dengan wewangian.
“Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah, yang telah mengajar dengan pena. Mengajari manusia apa apa yang tidak diketahuinya”
Al-Quran tidak turun sekaligus atau sekali onggok, karena ia bukanlah kitab yang dikarang atau artikel yang disusun.....
Maka dialah r.a yang membaktikan harta kekayaannya dengan kedermawanan dan pemberian yang tidak terkira, dengan hati yang puas dan rela......
“Sungguh kulihat diriku, Seandainya aku mengangkat batu niscaya kutemukan dibawahnya emas dan perak”
Bagi Abdurrahman bin ‘Auf r.a. Bukan berarti rakus dan loba, bukan pula suka menumpuk harta atau hidup mewah dan ria!
“... Dan berkatalah Sa’ad kepada Abdurrahman: “Saudara-ku, aku adalah penduduk madinah yang kaya raya, silahkan pilih separoh hartaku dan ambillah! Dan aku mempunyai dua orang istri, coba perhatian anda, akan kuceraikan ia hingga anda dapat memperistrinya...!”Jawab Abdurrahman bin ‘Auf: “Moga-moga allah memberkati anda, isteri dan harta anda! Tunjukanlah letaknya dimana pasar agar aku dapat berniaga...!”
Pada suatau hari ia mendengar Rasulullah saw bersabda:
“Wahai ibnu ‘Auf! Anda termasuk golongan orang kaya... Dan anda akan masuk surga secara perlahan-lahan....! Pinjamkanlah kekayaan itu kepada Allah, Pasti Allah mempermudah langkah anda...!”
“Apa sebabnya anda menangis wahai abu muhammad...?” “Ujarnya: “Rasulullah saw. Telah wafat dan tak pernah beliau berikut ahli rumahnya sampai kenyang makan roti gandum, apa harapan kita apabila dipanjangkan usia tetapi tidak menambah kebaikan bagi kita...?”
“Orang-orang yang membelanjakan hartanya dijalan allah kemudian mereka tidak mengiringi apa yang telah mereka nafqahkan itu dengan membangkit-bangkitkan pemberiannya dan tidak pula kata-kata yang menyakitkan, niscaya mereka beroleh pahal disisi tuhan mereka, mereka tidak usah merasa takut dan tidak pula berdukacita...!”