19
Bertata Krama dan Menjauhi Sikap Tercela Kelompok 3: 1. Ahmad Sajid 2. Andi Asri Ainun 3. Andi Siti Bani Fitriasih 4. Muhammad Hidayat Aras

Bertata krama dan menjauhi sikap tercela

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Bertata krama dan menjauhi sikap tercela

Bertata Krama dan Menjauhi Sikap Tercela

Kelompok 3:1. Ahmad Sajid2. Andi Asri Ainun3. Andi Siti Bani Fitriasih4. Muhammad Hidayat Aras

Page 2: Bertata krama dan menjauhi sikap tercela

1. Tata Krama dalam Berpakaian2. Tata Krama dalam Berhias3. Tata Krama dalam Bertamu4. Tata Krama dalam Menerima Tamu

A. Bertata Krama

Page 3: Bertata krama dan menjauhi sikap tercela

Bagi laki-laki Muslim diharamkan memakai pakaian dari sutra

Bagi Muslim dimakruhkan memperpanjang celana atau pakaiannya hingga menutupi mata kaki

Disunahkan memakai pakaian-pakaian yang berwarna putih daripada warna-warna lain, akan tetapi tidak ada larangan memakai pakaian dengan warna-warna lain

1. Tata Krama Dalam Berpakaian

“Barangsiapa mengenakan sutra di dunia, ia tidak akan mengenakannya di akhirat.”(H.R. Muslim dari Anas bin Malik: 3866)“Al-isbãl adalah memanjangkan hingga di bawah kedua tumit pada kain, gamis, dan serban. Barangsiapa menyeret salah satu daripadanya dengan sombong, Allah swt tidak melihat kepadanya pada hari kiamat.”(H.R. Ibnu Majah dari Abi Salim: 3566)

“Sebaik-baik pakaian kalian adalah yang berwarna putih, maka pakailah dengannya dan kafanilah mayat kalian dengan kain yang berwarna putih.”(H.R. Ibnu Majah dari Ibnu Abbas: 3556)

Page 4: Bertata krama dan menjauhi sikap tercela

Wanita muslimah wajib memanjangkan pakaiannya hingga menutupi kedua kakinya

ى� ل� ل� ل�� ه� ه م� م ه� ل� ب� ه ب� ل� ب� ل� � ل�ا ب� ه� ل ل� ل� ل�ا �ا� ل ��ه ل�� م� ل� ل� ه!ي ل� ه"ي ب# مي ل�ا ل� ل�� م� ل$ �م م% ل� ب& ل' ب) لي ل� ل�� ه� ه( ل*ا ب� �ل+ ب� ه� ل� ب� م� ب, لي ه- ل�ا ه� ب. م� ب� ه� ب/ م0 ل�ل�� ه� ه1 �ل2 ب3 ��ه ه�ي ل� ب� �ل+ ل�� ه� ه1 �ل2 ب3 ��ه ب� �ل+ ل�� ه� ه� ل� م25 م� ه6 ل�ا ب� �ل+ ب� �ل+ ل�� ه� ه7 ل�ا ب� �ل+ ب� �ل+ ل�� ه� ه� ل� م25 م� ه6 ل�ا �آ ب� �ل+ ل�� ه� ه7 ل�ا �آ ب� �ل+ ل�� ه� ه� ل� م25 م# ه� �ا� ل ��ه ل�� م� ل� ل� ه!ي ل� ه"ي ب# مي ل�ا ل� � ل�� ه� ه� م�2 م$ى� ل� ل� ��م ل� ب& لي ب9 ل� ل� ه:ي �� ل � ه/ ب' ط; �� ه� �ل+ ه= ل$ا ط �� ل� ه� ه< ل� ب( ه�ا �ب � ه�ي ��م+ ه ب� ل? ل� ه�5 ه� ��ا ل �� ه� �ل+ ل�� م� م1 ل�ا بي �ل+ ب@ Aل ل� ل� ل�ا ب� �ل+ ل�� ه� ه7 لBا ه1 ب� �ل+ ل�� ه� Cه �ل2 ل3 �ل+ ه�ي ل� ب� �ل+

Dل م)2 ه� ب' Cم ب9 Aم ل�� ل5 ل� Dل م�2 ه� ب. م� ب� � Eل م�ي �ل+ ع5ا ه�� ل$ Eه �� ل �� ل�� ��ه �م�2 2Cم ل� � ل�� ه� ه� ل� ه!ي ب� ه� ل� ه'� ب مي ل�ا ل9 ل� ب5 م� ه� ل�� ه� ه� م$ ب( ل+ا ه� ل� ب� ه ب� لي ل�ا ل� � ه6 لBا ط� �� ه- �ل( ب2 ل�“Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putri mereka, atau putra-putri suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.” (Q.S. An-Nur/24: 31)

Page 5: Bertata krama dan menjauhi sikap tercela

Laki-laki muslim diharamkan memakai pakaian muslimah dan sebaliknya

Disunahkan mengerjakan sesuatu termasuk memakai pakaian dengan mendahulukan sebelah kanan“Rasulullah saw. Melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki.”(H.R. Ibnu Majah dari Ibnu Abbas: 1894)“Jika salah seorang dari kalian mengenakan sandal, hendaklah ia memulai dengan kaki kanan, dan jika ia melepasnya, hendaklah ia memulai dengan kaki kiri.”(H.R. Ibnu Majah dari Abu Hurairah: 3606)

Page 6: Bertata krama dan menjauhi sikap tercela

Laki-laki muslim diharamkan memakai cincin emas Laki-laki muslim diperbolehkan memakai cincin

perak. Hal ini disebabkan Rasulullah saw. pernah memakai cincin perak di jari kelingking tangan kirinya. Di tengah mata cincin tersebut terdapat tulisan Muhammad Rasulullah. Beliau kemudian menggunakan cincin tersebut sebagai cap.

Muslim disunahkan untuk bercukur dan memotong kuku

2. Tata Krama dalam Berhias

“Rasulullah keluar di tengah-tengah kami, salah satu tangannya memegang pakaian dari sutra dan yang tangan lainnya memegang emas. Rasulullah bersabda, “Keduanya ini diharamkan atas laki-laki dari umatku dan halal bagi kaum wanitanya.”(H.R. Ibnu Majah dari Abdullah bin Amr: 3587)

Page 7: Bertata krama dan menjauhi sikap tercela

a. Tata Krama sebelum Perjalanan1) Bermusyawarah2) Mengajak kawan atau pendamping3) Mengangkat Pemimpin4) Mengembalikan hak dan kewajiban5) Berpamitan

3. Tata Krama dalam Perjalanan

Sebelum melakukan perjalanan, seorang muslim sebaiknya bermusyawarah dengan keluarganya atau dengan orang-orang yang akan bepergian bersamanya, misalnya tentang barang-barang yang barang-barang yang harus dibawa, kendaraan yang akan digunakan, dan rute perjalanan yang akan dilewati

Perjalanan akan lebih baik jika orang yang bepergian mengajak kawan atau pendamping yang bisa berupa istri atau suami, saudara, atau teman dekat. Mengajak pendamping diwajibkan bagi wanita Islam yang bepergian

Jika perjalanan dilakukan berombongan, pilihlah salah seorang sebagai pemimpin rombongan. Pemimpin tersebut hendaknya yang paling luas ilmunya, baik akhlaknya, dan bijaksana

Seorang Muslim sebaiknya mengingat adakah ia mempunyai amanah seperti utang atau pinjaman dan mengembalikannya kepada yang berhak. Apabila belum mampu, hendaknya berpesan kepada keluarga yang ditinggalkan tentang amanah tersebut

Page 8: Bertata krama dan menjauhi sikap tercela

b. Tata Krama selama Perjalanan1) Berangkat pada pagi hari2) Membaca doa keluar rumah3) Membaca doa ketika berjalan4) Membaca doa ketika berlayar5) Membaca doa ketika tiba di tempat tujuan6) Membaca doa ketika masuk rumah7) Menolong kawan dalam perjalanan8) Mempersingkat perjalanan

Page 9: Bertata krama dan menjauhi sikap tercela

c. Tata Krama Sesudah Perjalanan1) Bersyukur2) Mengerjakan salat dua rakaat3) Menyambut kedatangan musafir

Page 10: Bertata krama dan menjauhi sikap tercela

Kebiasaan saling mengunjungi merupakan hal yang sangat baik. Hal ini adalah salah satu cara untuk memelihara tali kekeluargaan dan persahabatan. Rasulullah saw bersabda dalam hadits:

4. Tata Krama Bertamu dan Menerima Tamu

Sesungguhnya Allah ta’ala berfirman, “Kecintaan-Ku berhak dimiliki orang-oran yang saling berkunjung karena-Ku. Kecintaan-Ku berhak dimiliki orang-orang yang saling menolong karena-Ku.”(H.R. Ahmad dari Abu Dabyah: 18621)

Telingaku mendengar dan mataku melihat saat Rasulullah saw berbicara, “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya dengan memberi sesuatu pemberian kepadanya.” Para sahabat bertanya, “Apa pemberian itu, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Memenuhi kebutuhannya selama sehari semalam dan melayani tamu itu selama tiga hari. Yang lebih dari itu merupakan sedekah atas yang menjamunya.” Dan beliau bersabda, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau hendaklah ia diam.”(H.R. Muslim dari Abu Syuraih al-’Adawi: 3255)

Untuk dapat mencapai tujuan mereka, umat Islam harus memerhatikan adab dan tata krama dalam bertamu. Jangan sampai kunjungan kita menimbulkan hal yang tidak mengenakkan karena ketidaktahuan kita terhadap tata krama yang harus diterapkan.

Page 11: Bertata krama dan menjauhi sikap tercela

a. Kewajiban Penerima Tamu1) Memberikan hidangan yang baik (istimewa) selama

sehari semalam.2) Memberikan hidangan pada hari dan malam kedua

serta ketiga tetapi tidak harus sebaik hidangan pada hari pertama.

3) Sesudah tiga hari tiga makam, tuan rumah tidak mempunyai kewajiban lagi untuk menjamu tamunya, tetapi apabila tuan rumah masih menjamunya, hal itu merupakan sedekah baginya.

b. Kewajiban Tamu4) Tidak mempermasalahkan segala makanan yang

telah dihidangkan tuan rumah dan menikmati secukupnya sesuai etika.

5) Sebaiknya tidak menginap lebih dari tiga hari.6) Apabila karena sesuatu hal sehingga tamu harus

menginap lebih dari tiga hari, sebaiknya meminta izin kepada tuan rumah terlebih dahulu.

Page 12: Bertata krama dan menjauhi sikap tercela

Dalam pergaulan sehari-hari, umat Islam harus memupuk sikap-sikap terpuji serta memgembangkan tata krama. Hal itu akan menjalin persahabatan dan persaudaraan yang kuat di antara umat Islam yang disebut ukhuwah islamiah.Di lain pihak, umat Islam juga harus mewaspadai serta menjauhi sikap-sikap tercela yang akan merusak pergaulan serta memutuskan tali silaturahmi.Dalam bahasan ini aka dikemukakan beberapa sikap tercela, yaitu hasad, ria, aniaya, dan diskriminasi, faktor penyebabnya, dan cara menghindarinya sikap-sikap tercela.

B. Menjauhi Sikap Tercela

Page 13: Bertata krama dan menjauhi sikap tercela

a. HasadHasad adalah perasaan iri terhadap kebaikan yang diperoleh orang lain, ingin kenikmatan yang diperoleh orang itu berpindah pada dirinya, dan tidak ingin orang lain menyamai apapun nikmat yang diperolehnya.

1. Macam-Macam Sikap Tercela

“Jauhilah olehmu hasad, sesungguhnya hasad itu memakan kebajikan sebagaimana api menghabiskan kayu bakar.”(H.R. Abu Dawud dari Abu Hurairah: 4257)

Page 14: Bertata krama dan menjauhi sikap tercela

b. RiaRia adalah mengerjakan suatu pekerjaan atau ibadah untuk mendapatkan pujian dari orang lain, tidak ikhlas dalam beramal serta tidak semata-mata mengharap rahmat dan rida Allah swt. Orang ria biasanya akan putus asa dan kecewa apabila tujuan yang diinginkannya tidak tercapai.Rasulullah saw. menggolongkan ria ke dalam syirik kecil.“Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya sesuatu

yang paling aku takutkan terjadi pada kalian adalah syirik kecil.” sahabat bertanya, “Apakah syirik kecil itu, ya Rasulullah?” Rasulullah saw menjawab, “Ria.”(H.R. Ahmad dari Mahmud bin Labid: 22523)

Page 15: Bertata krama dan menjauhi sikap tercela

AniayaPerbuatan aniaya dikenal pula dengan zalim, yaitu berbuat sewenang-wenang dan mengikuti kemauan sendiri. Perbuatan aniaya bisa ditujukan kepada Allah swt., diri sendiri, dan kepada sesama makhluk yang lain.Berbuat aniaya kepada Allah swt ialah hidup dalam kekafiran, adapun perbuatan aniaya terhadap sesama makhluk Allah swt bisa dengan cara menyakiti secara fisik, harta benda, atau kehormatan mereka.Rasulullah saw bersanda dalam hadis berikut,“Barang siapa merampas hak orang muslim lainnya dengan sumpahnya, Allah mewajibkan neraka dan mengharamkan surga baginya. Salah seorang sahabat bertanya, “Walaupun hanya sesuatu yang sederhana, ya Rasululah?” Rasulullah saw bersabda, “Kendati hanya potongan kayu urok.”(H.R. Muslim dari Abu Umamah: 196)

Page 16: Bertata krama dan menjauhi sikap tercela

DiskriminasiDiskriminasi adalah pembedaan perlaukan terhadap sesama berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, status sosial, atau sebab-sebab lain.Contoh sikap diskriminasi pada zaman dahulu adalah perbudakan. Hal itu dihilangkan dengan contoh Rasulullah saw mengangkat Bilal bin Rabah sebagai muazin dan orang kepercayaan Rasulullah saw padahal Bilal bin Rabah adalah seorang bekas budak yang berkulit hitam legam. Sebagai keturunan Arab, Nabi Muhammad saw menegaskan tidak ada kemuliaan bagi bangsa Arab atas non-Arab.“Dan sesungguhnya nenek moyangmu adalah satu. Ingat, orang Arab tidak memiliki keunggulan atas orang non-Arab dan orang non-Arab juga tidak memiliki keunggulan atas orang Arab.”(H.R Ahmad dari Abu Nadrah: 22391)

Page 17: Bertata krama dan menjauhi sikap tercela

Sikap-sikap tercela apabila melekat dalam diri umat Islam akan membawa bencana. Hal itu disadari atau tidak merupakan usaha setan untuk menghancurkan Islam. Dengan demikian umat Islam harus berjuang keras untuk menghindarinya dengan cara mendekatkan diri kepada Allah swt sebab hanya Dia yang bisa menyelamatkan manusia dari segala godaan.Nabi Muhammad saw bersabda

2. Cara Menjauhi Sikap Tercela

“Salah seorang dari kalian tidak akan selamat dengan amal perbuatannya.” Para sahabat bertanya, “Termasuk engkau sendiri, wahai Rasulullah?” Rasulullah saw menjawab, “Ya, termasuk aku, hanya saja Allah swt melimpahkan rahmat kepadaku.”(H.R. Al-Bukhari dari Abu Hurairah: 5982)

Page 18: Bertata krama dan menjauhi sikap tercela

Beberapa cara mendekatkan diri kepada Allah swt.:1) Melakukan ibadah dengan khusyuk;2) Mensyukuri semua nikmat Allah swt.;3) Berdoa dan bertawakal kepada Allah swt.;4) Mempererat tali persaudaraan.

Page 19: Bertata krama dan menjauhi sikap tercela

Kelompok 1 : Bagaimana cara memperlakukan tamu yang berbeda agama dengan si pemilik rumah?

Kelompok 2 : Bagaimana cara Rasulullah saw dalam menyikapi orang Islam yang berpakaian tidak sesuai dengan syariat Islam?

Kelompok 4 : Apakah dengan membiarkan diri sendiri dalam kebodohan dan kegalauan termasuk dalam perbuatan aniaya?

Kelompok 5 : Apabila seorg wanita memiliki suami dan suaminya keluar dan melarang istrinya menerima tamu terutama laki-laki, apakah itu benar dan dianggap sopan?

kelompok 6 : Mengapa orang ria biasanya kecewa jika keinginannya tidak tercapai?