24
Pemodelan Enterprise ©2014, Ali Sadiyoko.

Bsp pemodelan enterprise 2014

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bsp pemodelan enterprise 2014

Pemodelan Enterprise

©2014, Ali Sadiyoko.

Page 2: Bsp pemodelan enterprise 2014

[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Enterprise Modeling

Tahap Pemodelan EnterpriseTahap Pemodelan Enterprise

1. Gambarkan struktur organisasi.

2. Buat peta dekomposisi fungsi bisnis

Page 3: Bsp pemodelan enterprise 2014

[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Enterprise Modeling

Penggambaran Struktur OrganisasiPenggambaran Struktur Organisasi

Gambarkan struktur organisasi perusahaan.

– Objek, merupakan entitas dimana data tersimpan. Contohtipe objek: unit organisasi, lokasi, fungsi, dan tipe entitas.

– Cakupan studi, ISP harus mencakup seluruh organisasisepanjang memungkinkan.

– Lokasi geografis, suatu perusahaan dimungkinkanmempunyai kantor, pabrik atau gudang di berbagai lokasi.

Page 4: Bsp pemodelan enterprise 2014

[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Enterprise Modeling

Penggambaran Struktur OrganisasiPenggambaran Struktur Organisasi

Page 5: Bsp pemodelan enterprise 2014

[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Enterprise Modeling

Dekomposisi ProsesDekomposisi Proses

– Hasil wawancara dengan beberapa narasumber di dalamperusahaan. Hasil wawancara perlu dibuat menjadi petaSOP yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

– Standard Operation Procedure (SOP) yang ada di dalamperusahaan.

Acuan/ referensi :

Page 6: Bsp pemodelan enterprise 2014

[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Enterprise Modeling

Dekomposisi Proses – Contoh KasusDekomposisi Proses – Contoh Kasus

Sistem Persediaan di PT. X

Sistem persediaan pada perusahaan ini mengatur persediaanbarang untuk bahan baku, barang jadi, dan suku cadang.Penanganan setiap jenis persediaan ini dipisahkan untukmengurangi kompleksitas sistem persediaan sehingga koordinasidapat dilakukan dengan lebih mudah. Berikut ini SOP (dalambentuk cerita) beberapa aktifitas di bagian gudang PT. X.

Contoh kasus:

Page 7: Bsp pemodelan enterprise 2014

[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Enterprise Modeling

Dekomposisi Proses – Contoh KasusDekomposisi Proses – Contoh Kasus

1. Prosedur Pengeluaran Suku Cadang• Apabila suatu bagian membutuhkan barang maka bagian yang

membutuhkan tersebut meminta ke gudang dan Bagian Gudangmembuat Surat Permintaan Kebutuhan Barang (SPKB) dalam rangkap3, dan mengisi nomor SPKB, bagian yang membutuhkan, namabarang, jumlah yang dibutuhkan, satuan dan keterangan (jika ada),tanggal dan tandatangan yang membutuhkan serta diketahui olehKepala Bagiannya.

• Barang yang diminta dikeluarkan berikut dicatat pada kolompengeluaran bin card dan mengurangi saldo sehingga saldo akhirsetelah transaksi SPKB ini menjadi berubah. SPKB diketahui olehBagian Gudang dan diketahui oleh Kepala Bagian Gudang.

• SPKB didistribusikan ke : Akuntansi persediaan (putih) , Gudang (biru)dan Arsip (hijau).

Page 8: Bsp pemodelan enterprise 2014

[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Enterprise Modeling

Dekomposisi Proses – Contoh KasusDekomposisi Proses – Contoh Kasus

2. Prosedur Permintaan Pembelian Suku Cadang• Apabila Bagian Gudang atau bagian lain yang membutuhkan barang

namun barang yang dibutuhkan tidak ada di gudang atau tidak cukupuntuk memenuhi kebutuhan, maka Bagian Gudang mengajukanFormulir Permintaan Pembelian (FPP) dalam rangkap 4 (empat).

• Bagian Gudang mengisi nomor FPP, tanggal, sifat permintaan (rutin,segera, tidak rutin), kode barang, nama barang, satuan, kuantitasdibutuhkan, stock terakhir, tanggal terakhir beli dan tandatanganbagian peminta, dan Kabag Peminta. Selanjutnya petugas gudangmencatat tanggal dan nomor FPP, nama dan kode barang, untukkebutuhan apa, dan jumlahnya dalam buku ekspedisi.

Page 9: Bsp pemodelan enterprise 2014

[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Enterprise Modeling

Dekomposisi Proses – Contoh KasusDekomposisi Proses – Contoh Kasus

2. Prosedur Permintaan Pembelian Suku Cadang (cont.)• Bila barang tersebut jarang atau belum pernah dibeli, diusahakan

contoh barang disertakan dalam FPP. Kemudian FPP tersebutdidistribusikan ke Bagian Akuntansi Persediaan untuk dicek kebenaranstok barang, tanggal pembelian terakhir. Bagian Akuntansi Persediaanmengisi harga pembelian terakhir berikut melampirkan print out datapembelian yang telah dilakukan sebelumnya. Print out tersebut yangberisi data tanggal pembelian barang tersebut dalam beberapaperiode (untuk dibandingkan), nomor bukti penerimaan, namasuplier, kode barang, satuan, kuantitas, dan harga satuan. Setelahsemua lengkap kemudian ditandatangani oleh Bagian AkuntansiPersediaan dan diketahui oleh Kepala Bagian Akuntansi bahwa datayang diberikan benar dan sah.

Page 10: Bsp pemodelan enterprise 2014

[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Enterprise Modeling

Dekomposisi Proses – Contoh KasusDekomposisi Proses – Contoh Kasus

2. Prosedur Permintaan Pembelian Suku Cadang (cont.)• Bagian Akuntansi Persediaan mengajukan FPP tersebut ke Kepala Bagian

Pembelian (jika tidak ada, ke Direktur Produksi) untuk memutuskanberapa jumlah barang yang dibeli sebagai tanda persetujuan permintaanpembelian.

• FPP kemudian diteruskan ke Bagian Pembelian untuk pengecekan harga.Selanjutnya Bagian Pembelian mempersiapkan Order Pembelian Barang(OPB) dalam rangkap 4 (empat). Bagian Pembelian berkewajiban untukmencari suplier, menawar, dan membeli barang dengan harga termurahdan mutu terbaik.

• FPP dan OPB yang telah ditandatangani lengkap oleh Bagian Pembeliandiajukan ke Direktur Keuangan dan Umum untuk disetujui.

• 7. FPP yang telah disetujui didistribusikan ke bagian 1. Pembelian(putih), 2. Akuntansi persediaan (kuning), 3. Gudang (biru) dan 4. File(hijau)

• 8. Sedangkan OPB yang telah disetujui didistribusikan ke 1. Suplier(putih), 2. Akuntansi (merah), 3. Recieving (hijau) dan 4. Pembelian(kuning)

Page 11: Bsp pemodelan enterprise 2014

[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Enterprise Modeling

Dekomposisi Proses – Contoh KasusDekomposisi Proses – Contoh Kasus

3. Prosedur Penerimaan Suku Cadang• Berdasarkan OPB dan Surat Jalan dari suplier, Bagian Receiving

menerima barang. Bagian Receiving mengecek kualitas, kuantitasnya,dan jenis serta karakteristik lainnya sesuai dengan OPB dan dicocokkandengan surat jalan. Bila cocok, surat jalan ditandatangani. Lembarpertama ditahan, lembar kedua dikembalikan ke suplier.

• Bila tidak cocok, Bagian Receiving meminta pendapat Bagian Pembeliandan Direktur Produksi apakah barang akan diterima. Jika diterima, bagianpembelian dan Direktur Produksi harus menandatangani BPB sebagaitanda transaksi sah dan bisa diterima. Jika barang tidak bisa diterimamaka barang diretur/dikembalikan.

• Bagian Receiving membuat Bukti Penerimaan Barang (BPB) dalamrangkap 4. Dalam BPB yang harus dilengkapi oleh Bagian Receivingadalah : nama suplier, nomor BPB, nomor OPB/kontrak, nomor SuratJalan, nama barang, jumlah terima, satuan dan keterangan (jika ada),tanggal pembuatan BPB dan tandatangan Bagian Receiving.

Page 12: Bsp pemodelan enterprise 2014

[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Enterprise Modeling

Dekomposisi Proses – Contoh KasusDekomposisi Proses – Contoh Kasus

3. Prosedur Penerimaan Suku Cadang (cont.)• Barang beserta BPB tersebut dibawa ke Gudang. Bagian Gudang mengisi

kode barang, mengecek kuantitas dan kualitas barang dicocokkandengan yang dipesan (FPP) dan yang tercantum dalam BPB. Jumlahtersebut dicatat dalam bin card sehingga saldo akhir setelah penerimaanmenjadi berubah. BPB diketahui oleh Kepala Bagian Gudang. BagianGudang mengisi kembali buku ekspedisi pada bagian realisasi FPP.

• BPB didistribusikan ke 1. Akuntansi keuangan (putih) digabung denganSurat Jalan, 2. Akuntansi persediaan (kuning), 3. Gudang (biru) dan 4.Arsip (hijau)

Page 13: Bsp pemodelan enterprise 2014

[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Enterprise Modeling

Dekomposisi Proses – Contoh KasusDekomposisi Proses – Contoh Kasus

Identifikasi organisasi, fungsi dan entitas data

Organisasi : Bagian Gudang, Bagian Akuntansi, Tata Usaha, bagian lain.Fungsi : pembuatan SPKB (3 rangkap), pembuatan bin card.Entitas data: SPKB, bin card.

Page 14: Bsp pemodelan enterprise 2014

[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Enterprise Modeling

Dekomposisi Proses – Contoh KasusDekomposisi Proses – Contoh Kasus

Identifikasi organisasi, fungsi dan entitas data

Page 15: Bsp pemodelan enterprise 2014

[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Enterprise Modeling

Dekomposisi Proses – Contoh KasusDekomposisi Proses – Contoh Kasus

Identifikasi organisasi, fungsi dan entitas data

Page 16: Bsp pemodelan enterprise 2014

[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Enterprise Modeling

Dekomposisi Proses – Contoh KasusDekomposisi Proses – Contoh Kasus

– Ulang proses identifikasi data, proses dan organisasi untukbagian-bagian yang lain.

– Masukkan / tambahkan pada matriks yang sesuai.

– Lanjutkan untuk seluruh bagian di perusahaan.

– Kelompokkan proses ke dalam fungsi aktifitas organisasi,sehingga kita dapatkan fungsi bisnis organisasi.

– Kelompokkan fungsi bisnis tersebut ke dalam areafungsional. (lihat gambar)

Proses1 Proses2 Proses3 Proses4 Proses5 Proses6 Proses7 ProsesNProsesN

Fungsi1

Area Area Fungsi 1

Fungsi2 Fungsi3

Area Area Fungsi 1

Page 17: Bsp pemodelan enterprise 2014

[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Enterprise Modeling

Kelompok area fungsional dan fungsi di dalamnyaKelompok area fungsional dan fungsi di dalamnya

Page 18: Bsp pemodelan enterprise 2014

[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Enterprise Modeling

Matriks BSP - Fungsi vs DataMatriks BSP - Fungsi vs Data

Page 19: Bsp pemodelan enterprise 2014

[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Enterprise Modeling

Verifikasi DataVerifikasi Data

Hindari adanya lebih darisebuah .Hindari adanya lebih darisebuah ‘C’ pada satu kolom.

Periksa lebih detil, temukan perbedaan yang mendasar sehingga subject

dipisahkan

Periksa lebih detil, temukan perbedaan yang mendasar sehingga data subject dapat

dipisahkan.

Page 20: Bsp pemodelan enterprise 2014

[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Enterprise Modeling

Pergeseran DataPergeseran Data

Mulai dari baris pertama, cari entitas data yang bertanda ‘C’ dan geser ke kiri (mulai darikolomMulai dari baris pertama, cari entitas data yang bertanda ‘C’ dan geser ke kiri (mulai darikolom pertama).

Column swappingColumn swapping

Lakukan berulang untuk baris-baris berikutnya hingga baris terakhir.Lakukan berulang untuk baris-baris berikutnya hingga baris terakhir.

Column swappingColumn swapping

swap

Page 21: Bsp pemodelan enterprise 2014

[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Enterprise Modeling

Pergeseran DataPergeseran DataHasil Column swapHasil Column swap

Page 22: Bsp pemodelan enterprise 2014

[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Enterprise Modeling

Pengelompokkan (Clustering)Pengelompokkan (Clustering)

Cocok utk planner & programmerCocok utk planner & programmer

Page 23: Bsp pemodelan enterprise 2014

[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Enterprise Modeling

Gantikan ‘R’ dengan Simbol Aliran DataGantikan ‘R’ dengan Simbol Aliran Data

Page 24: Bsp pemodelan enterprise 2014

[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Enterprise Modeling

Ganti dengan Area FungsionalGanti dengan Area Fungsional

Planning

Product design

Acquisition

Manufacturing

Sales

Order

Acc

Personnel

Cocok utk presentasi ke pemilik proyek/ CEO perusahaan.

Cocok utk presentasi ke pemilik proyek/ CEO perusahaan.