Upload
tanalialayubi
View
1.077
Download
11
Embed Size (px)
Citation preview
A. JUDUL
“Cacat Las Pada Pelat Sisi Kapal (Kulit Lambung) dan Cara
Penaggulangannya”
B. PENDAHULUAN
B.1Latar Belakang
Pengelasan adalah proses penyambungan antara dua logam atau
lebih dengan menggunakan energi panas sebagai medianya. Pengelasan
merupakan hal yang penting dan harus diperhatikan dalam kegiatan
industri yang mengaitkan baja atau besi. Khususnya pada perindustrian
kapal khususnya kapal baja, pengelasan ini sangat penting karena tanpa
adanya pengelasan maka baja yang di gunakan sebagai bahan pembuatan
kapal tidak akan tersambung.
Namun seringkali pengelasan sangat rentan terhadap kecacatan, hal
ini dikarenakan proses ini maka logam disekitar lasan mengalami siklus
termal cepat yang menyebabkan terjadinya deformasi. Hal ini erat sekali
hubunganya dengan terjadinya cacat las yang secara umum mempunyai
pengaruh yang fatal terhadap keamanan kontruksi material yang dilas.
Sebagai juru las kapal harus menguasai ilmu tentang pengelasan
kapal bagaimana faktor yang menyebabkan kecacatan las, dan bagaimana
cara untuk menanggulanginya. Sehingga industri atau pabrik di bidang
yang bersangkutan tidak mengalami kerugian yang ebih besar.
Oleh karena itu penulis menyusun makalah yang berjudul
“Kecacatan Pada Sambungan Las Kapal” agar para juru las bisa
mengurangi resiko cacatnya pada sambungan las, dan juga bisa
menanggulangi cacatnya sambungan las.
B.2Perumusan Masalah
Pengelasan merupakan pekerjaan yang rumit, sehingga tak
terelakan lagi dengan terjadinya kecacatan pada lasan. Sehingga perlu
dilakukannya pengetahuan yang tinggi tentang pengelasan, dimana
kecacatan las dapat terjadi karena berbagai faktor. Sehingga juru las harus
1
mempunyai keahlian untuk mencegah terjadinya cacat tersebut, dan juru
las juga harus mengetahui cacat-cacat yang terjadi pada lasan serta
bagaimana cara untuk menanggulanginya.
B.3Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana seorang juru
las mengerti bagaimana kecacatan pada lasan dan juga mengetahui faktor-
faktor yang menyebabkan kecacatan las serta bagaimana cara untuk
menanggulanginya agar bisa meminimalisir terjadinya kerugian pada lasan
baja atau besi.
B.4 Manfaat
Makalah ini berguna sebagai sarana belajar bagi mahasiswa atau
masyarakat tentang teknik pengelasan khusunya untuk mengetahui
kecacatan yang terjadi pada sambungan lasan dan cara untuk
menanggulangi cacat las tersebut.
C. PEMBAHASAN
C.1Pengelasan
Pengelasan merupakan penyambungan dua bahan atau lebih yang
didasarkan pada prinsip-prinsip proses difusi, sehingga terjadi penyatuan
bagian bahan yang disambung. Kelebihan sambungan las adalah
konstruksi ringan, dapat menahan kekuatan yang tinggi, mudah
pelaksanaannya, serta cukup ekonomis. Namun kelemahan yang paling
utama adalah terjadinya perubahan struktur mikro bahan yang dilas,
sehingga terjadi perubahan sifat fisik maupun mekanis dari bahan yang
dilas.
Energi panas yang digunakan untuk mencairkan material berasal
dari busur listrik, tahanan listrik, pembakaran gas, dan juga beberapa cara
lain diantaranya adalah sinar laser, sinar electron, dan busur plasma.
Penyambungan material dengan cara ini mempunyai persyaratan material
harus sama, karena untuk mendapatkan sambungan yang sempurna suhu
2
material harus sama, jika tidak proses penyambungan tidak akan terjadi.
Kelebihan metode pengelasan ini adalah proses dan persiapan sambungan
tidak rumit, biaya murah, pelaksanaannya mudah. Kelemahannya adalah
memerlukan juru las yang terampil, terjadinya HAZ yang menyebabkan
perubahan sifat bahan, dan ada potensi kecelakaan dan terganggunya
kesehatan juru las.
Ketika logam cair mulai membeku akibat pendinginan cepat, maka
akan terjadi perubahan struktur mikro dalam deposit logam las dan logam
dasar yang terkena pengaruh panas (Heat affected zone/HAZ). Struktur
mikro dalam logam lasan biasanya berbentuk columnar, sedangkan pada
daerah HAZ terdapat perubahan yang sangat bervariasi. Sebagai contoh,
pengelasan baja karbon tinggi sebelumnya berbentuk pearlite, maka seelah
pengelasan struktur mikronya tidak hanya pearlite, tetapi juga terdapat
bainite dan martensite. Logam lasan mengalami pemanasan hingga
termperatur 1500o C dan daerah HAZ bervariasi mulai 200° C hingga
1100° C
C.2 Pengelasan Pada Pelat Sisi Kapal (Lambung Kapal)
Pembuatan lambung kapal dengan konstruksi las, pada umumnya
dilakukan dengan cara konstruksi blok, yaitu membagi badan kapal ke
dalam blok. Masing-masing blok di rakit terlebih dahulu dan kemudian
blok-blok itu disusun dan disambung satu sama lain di atas landasan
pembangunan (galangan perakit).
Pembuatan lambung kapal dengan konstruksi las membutuhkan
perencanaan yang sesuai dengan urutan pengelasan dan perlakuan khusus
seperti perakitan kotak konstruksi dasar ganda harus dimulai dari tengah
dan menuju ke sisi guna mengurangi tegangan sisa. Pelaksanaan
pengelasan harus sesuai dengan diameter elektroda dan posisinya, dan
harus memperhatikan peraturan-peraturan dalam pekerjaan las sehingga
tidak menimbulkan cacat las yang fatal. Sehingga juru las harus memiliki
pengetahuan dan ketrampilan dalam pengelasan agar saat melaksanaka
pekerjaan pengelasan bisa mengurangi cacat dalam pelaksanaan las, dan
3
juga agar juru las tersebut bisa memperbaiki atau mereparasi cacat las
tersebut dengan baik dan ekonomis.
C.3 Macam-macam Cacat Las dan Faktor Penyebabnya
Karena proses pemanasan pada pengelasan maka logam disekitar
lasan mengalami siklus termal cepat yang menyebabkan terjadinya
deformasi. Hal ini erat sekali hubunganya dengan terjadinya cacat las yang
secara umum mempunyai pengaruh yang fatal terhadap keamanan
kontruksi material yang dilas. Macam-macam cacat pada lasan:
Retak Las
Cacat las yang sering sekali terjadi pada saat proses pengelasan
adalah retak las yang dapat dibagi menjadi dua kategori yakni : retak
dingin dan retak panas. Retak dingin adalah retak yang terjadi pada
daerah las pada suhu kurang lebih 300oC. Sedangkan retak panas
adalah retak yang terjadi pada suhu diatas 500oC. Retak dingin tidak
hanya terjadi pada daerah HAZ (Heat Affected Zone) atau sering
disebut dengan daerah pergaruh panas tetapi biasanya terjadi pada
logam las. Retak dingin ini dapat terjadi pada daerah panas yang sering
terjadi. Dan retakan ini dapat dilihat dibawah manik Ias, retak akar dan
kaki, serta retak melintang.
Retak dingin didaerah HAZ ini biasanya terjadi antara beberapa
menit sampai 48 jam sesudah pengelasan. Sedangkan retak panas
dibagi menjadi dua kelas yaitu retak karena pembebasan tegangan pada
daerah pengaruh panas yang terjadi pada suhu 500oC - 700oC dan
retak yang terjadi pada suhu diatas 900oC yang terjadi pada peristiwa
pembekuan logam las.
Penyebab umum pada semua jenis keretakan las ini adalah:
o Pilihan jenis elektroda yang salah atau tidak tepat.
o Benda kerja terbuat dari baja karbon tinggi.
o Pendinginan setelah pengelasan yang terlalu cepat.
o Benda kerja yang dilas terlalu kaku.
o Penyebaran panas pada bagian-bagian yang di las tidak seimbang.
4
Penembusan Las Kurang Baik
Jika penembusan pengelasan kurang maka akibat yang timbul
pada konstruksi adalah kekuatan konstruksi yang kurang kokoh karena
penembusan yang kurang. Karena kurang penembusan inilah maka
penyambungan tidak sempurna. Penyebab dari penembusan yang
kurang ini antara lain :
o Kecepatan pengelasan yang terlalu tinggi.
o Arus terlalu rendah.
o Diameter elektroda yang terlalu besar atau terlalu kecil.
o Benda kerja terlalu kotor.
o Persiapan kampuh atau sudut kampuh tidak baik.
o Busur las yang terlalu panjang.
Pengerukan / Under Cut
Pengerukan ini terjadi pada benda kerja atau konstruksi yang termakan
oleh las sehingga benda kerja tadi berkurang kekuatan konstruksi
meskipun sebelumnya telah dilakukan pengelasan. Sebab - sebab
pengerukan las antara lain :
o Arus yang terlalu tinggi.
o Kecepatan pengelasaan yang terlalu tinggi pula.
o Busur nyala yang terlalu panjang.
o Ukuran elektroda yang salah.
o Posisi elektroda selama pengelasan tidak tepat.
o Ayunan elektroda selama pengelasan tidak teratur.
Keropos
Keropos ini bila didiamkan, lama kelamaan akan menebar yang
diikuti dengan perkaratan atau korosi pada konstriksi sehingga
kontruksi menjadi rapuh karena korosi tadi. Penyebab keropos ini
yakni :
o Busur pendek.
o Kecepatan mengelas yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.
o Kurang waktu pengisian.
o Terdapat kotoran-kotoran pada benda kerja.
5
o Kesalahan memilih jenis elektroda
Penggerutan Benda Kerja
Pada dasarnya setiap logam bila dipanasi akan memuai dan
mengkerut bila di dinginkan. Bila salah satu permukaan las tipis dilas
pada arah memanjang, maka setelah dingin terjadilah pelengkungan
atau melenting atau deformasi. Dan pada dua bilah plat tipis dilas
(tanpa membuat pengikat lebih dulu) maka kedua sisi kampuh yang
masih bebas akan bergeser, bahkan sampai kedua sisi tersebut dapat
berimpit Penyebab Penggerutan ini adalah:
o Pengisian pengelasan kurang.
o Pengkleman salah.
o Pemanasan yang berlebihan.
o Kesalahan persiapan kampuh.
o Pemanasan tidak merata.
o Penempatan bagian-bagian yang disambung kurang baik.
o Salah urutan pengelasan
C.4Penanggulangan Cacat Las
Dalam pembangunan kapal baru jumlah pekerjaan las kira-kira
sepertiga dari seluruh jumlah pekerjaan. Ada kapal yang dibangun dengan
sistim blok dan ini berarti banyak sekali konstruksi yang menggunakan
pengelasan. Sehingga memungkinkan banyaknya lasan yang cacat dan
harus diusahakan untuk menghindarinya.
Untuk mengatasi macam-macam cacat las yang telah terjadi supaya
hasil pekerjaan las dapat memuaskanbanyak pihak, maka perlu
dilaksanakan cara-cara penanggulangannya, yaitu sebagai berikut:
Penanggulangan Retak Las
Dalarn menghindari terjadinya retakan las pada daerah panas,
atau usaha penaggulanganya supaya tidak terjadi retak pada las antara
lain :
o Menggunakan elektroda yang betul, dalam hal ini sedapat mungkin
menggunakan elektroda dengan fluk yang mempunyai kadar
hydrogen rendah.
6
o Sebelum mengelas, pada daerah sekitar kampuh harus dibersihkan
dari air, karat, debu, minyak dan zat organik yang dapat menjadi
sumber hidrogen.
o Mendinginkan perlahan-lahan setelah dilas.
o Membebaskan kampuh dari kekakuan.
o Mengadakan pemanasan pendahuluan sebelum memulai
pengelasan, dengan cara ini retak las dapat terhindarkan
Penanggulangan Penembusan Las Kurang Baik
Cara untuk mengatasi cacat las penembusan yang kurang baik
dapat dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut :
o Penyetelan arus pengelasan yang tepat.
o Pengelasan diperlambat dan stabil agar panas yang didapat lebih
merata.
o Mengatur kecepatan las, sehingga kedua sisi benda kerja mencair
dengan baik.
o Memilih diameter elektroda yang sesuai dengan ukuran coakan.
o Membersihkan benda kerja dari terak dan kotoran yang ada.
o Mempertahankan panjang busur nyala yang tepat.
o Membetulkan sudut kampuh.
Penanggulangan Pengerukan / Under Cut
Cara untuk mengatasi cacat las pengerukan/under cut dapat
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
o Menyetel arus yang tepat.
o Mengurangi kecepatan mengelas.
o Mempertahankan panjang busur nyala yang tepat.
o Menggunakan ukuran elektroda yang benar.
o Menyetel posisi elektroda, sehingga gaya busur nyala akan menahan
cairan pengelasan.
o Mengupayakan ayunan elektroda dengan teratur.
7
Penanggulangan Keropos
Cara untuk mengatasi cacat las keropos dapat dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
o Mempertahankan jarak busur yang baik.
o Mengurangi kecepatan pengelasan atau kecepatan dipertinggi.
o Member waktu pengisian yang cukup untuk melepaskan gas.
o Membersihkan benda kerja.
o Menggunakan elektroda yang tepat.
Penanggulangan Penggerutan Benda Kerja
Pada setiap proses pengelasan akan terjadi yang namanya
perubahan bentuk terhadap benda kerja. Perubahan bentuk ini akan
mengurangi ketelitian ukuran dan penampakan luar serta dapat juga
menurunkan kekuatan. Hal-hal untuk mengurangi terjadinya
pengerutan benda kerja atau perubahan bentuk antara lain :
o Pengurangan masuknya panas dan logam panas.
o Menentukan urutan pengeiasan yang tepat.
Bila perubahan bentuk ini terjadi, untuk meluruskannya
kembali diperlukan waktu dan kerja yang cukup banyak. Adapun cara
untuk mengatasi perubahan bentuk adalah:
o Pengelasan sedikit mungkin.
o Dudukan benda yang hendak dilas sedikit sedikit dimiringkan
keluar, sehingga rigi-rigi las akan menariknya kepada kedudukan
yang didinginkan.
o Melakukan pengelasan yang bergantian pada setiap sisi dan
membuat urutan rigi-rigi yang menimbulkan gaya-gaya penyusutan
yang saling meniadakan
Cara pengelasan kontuksi lambung kapal biasanya dilakukan langkah-
langkah antara lain:
o Pemeriksaan ukuran alur
o Pemilihan bahan las yng tepat
o Penentuan ukuran pengelasan
o Pembersihan alur dari debu, karat, dan minyak.
8
Untuk pengelasan antar plat kulit dan rangka gladak atas
urutanya adalah las tumpul dan kemudian barulah las tumpang.
Pengelasan dalam reparasi kapal harus diperhatikan hal-hal berikut:
o Menentukan seteliti mungkin besarnya bagian yang rusak.
o Memperhatikan lingkungan kerja, misalnya dalam memindahkan
tabung gas yang mudah terbakar.
o memasang pengaman bila pengelasan dilakukan ditempat yang
tinggi.
o mempersiapkan tenaga listrik yang diperlukan.
o Dalam penggantian plat harus disiapkan lubang batas dan harus
menentukan urutan pengelasan
Rancangan las dan cara pengelasan harus betul-betul
memperhatikan kesesuaian antara sifat-sifat las dengan kegunaan
konstruksi serta keadaan sekitarnya. Sedapat mungkin dalam
perencanaan konstruksi bangunan dan mesin dengan sambungan las
harus direncanakan pula tentang cara pengelasannya, pemeriksaan,
bahan las, dan jenis las yang dipergunakan, berdasarkan fungsi dari
bagian-bagian bangunan atau mesin yang direncanakan.
D. KESIMPULAN
Pengelasan merupakan penyambungan dua bahan atau lebih yang
didasarkan pada prinsip-prinsip proses difusi, sehingga terjadi penyatuan
bagian bahan yang disambung.
Pembuatan lambung kapal dengan konstruksi las membutuhkan
perencanaan yang sesuai dengan urutan pengelasan dan perlakuan khusus
seperti perakitan kotak konstruksi dasar ganda harus dimulai dari tengah dan
menuju ke sisi guna mengurangi tegangan sisa. Pelaksanaan pengelasan harus
sesuai dengan diameter elektroda dan posisinya, dan harus memperhatikan
peraturan-peraturan dalam pekerjaan las sehingga tidak menimbulkan cacat las
yang fatal.
Karena proses pemanasan pada pengelasan maka logam disekitar lasan
mengalami siklus termal cepat yang menyebabkan terjadinya deformasi. Hal
9
ini erat sekali hubunganya dengan terjadinya cacat las yang secara umum
mempunyai pengaruh yang fatal terhadap keamanan kontruksi material yang
dilas.
Macam-macam cacat las :
Retak Las
Penembusan Las kurang baik
Pengerutan/under cut
Keropos
Penggerutan benda kerja
Untuk mengatasi macam-macam cacat las yang telah terjadi supaya
hasil pekerjaan las dapat memuaskan banyak pihak, maka perlu dilaksanakan
cara-cara penanggulangannya di setiap jenis cacat las yang terjadi. Sehingga
pekerjaan las khususnya pada pelat sisi kapal bisa berjalan lancar dan
memuaskan banyak pihak dengan hasil las yang baik.
10
E. DAFTAR PUSTAKA
Hendroprasetyo, Wing, ”Handout Inspeksi Las”, jurusan Teknik Perkapalan, ITS, Surabaya, 2006
Frank R. Scell, Bill Matlock. 1979. Industrial Welding Procedures, Van Nostrand Reinhold Co, New York.
Josepeh W. Giachino, William Weeks. 1976, Welding Skillsand Practice, American Technical Society, Chicago.
Wikipedia. Pengelasan
11
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Contoh Gambar Jenis Cacat Pada Pengelasan Pelat Sisi
Gambar 1. Incomplete Penetration Gambar 2. Excessive Penetration
Gambar 3. Undercut Gambar 4. Porosity
Gambar 4. Incomplete Fusion Gambar 5. Overlap
Gambar 6. Underfill Gambar 7. Spatter
Gambar 8. Excessive Concavity Gambar 9. Excessive Weld
Gambar 10. Unacceptable Weld Profiles
12