32
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Belajar Qiroatul Kitab adalah belajar tentang membaca kitab-kitab klasik berbahasa Arab yang mana bertujuan untuk memahami isi kandungannya, dan biasanya literature yang digunakan adalah rumpun materi Fiqh. Namun dalam prakteknya bermunculan masalah yang sangat kompleks baik dari peserta didik -kurangnya kosakata bahasa Arab dalam rumpun Fiqh-, rasional waktu -yang mana materi ini hanya sebagai materi mulok sehingga mendapat porsi yang sangat sedikit berbeda dengan materi-materi yang menjadi materi Ujian Nasional, yang justru di kelas akhir (IX) ini mendapat porsi yang lebih banyak daripada pelajaran lainnya. Sehingga menyebabkan peserta didik lebih terbiasa dalam materi UN dari pada materi Qiro’atul Kitab. Padahal, walaupun berposisi sebagai pelajaran mulok, materi ini juga dijadikan materi yang fundamental dalam ujian kelulusan dibuktikan dipisahkannya ujian materi Qiro’atul Kitab ini dari ujian yang lain. Hal ini dikarenakan Madrasah yang diteliti ( MTs. X) adalah salah satu madrasah yang berada di bawah naungan pondok pesantren yang semi modern, yang salah satu Visinya adalah “Unggul dan terampil membaca dan memahami literatur bahasa Arab1 . Dari 1 ---------Kurikulum KTSP (Revisi) Madrasah Tsanawiyah Fattah Hasyim Bahrul ‘Ulum Tambakberas Jombang Tahun Pelajaran 2011-2012, P.6

contoh laporan ptk pba "optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab kuning"

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mari berbagi ilmu

Citation preview

Page 1: contoh laporan ptk pba "optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab kuning"

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Belajar Qiroatul Kitab adalah belajar tentang membaca kitab-kitab klasik

berbahasa Arab yang mana bertujuan untuk memahami isi kandungannya, dan

biasanya literature yang digunakan adalah rumpun materi Fiqh. Namun dalam

prakteknya bermunculan masalah yang sangat kompleks baik dari peserta didik -

kurangnya kosakata bahasa Arab dalam rumpun Fiqh-, rasional waktu -yang mana

materi ini hanya sebagai materi mulok sehingga mendapat porsi yang sangat

sedikit berbeda dengan materi-materi yang menjadi materi Ujian Nasional, yang

justru di kelas akhir (IX) ini mendapat porsi yang lebih banyak daripada pelajaran

lainnya. Sehingga menyebabkan peserta didik lebih terbiasa dalam materi UN dari

pada materi Qiro’atul Kitab. Padahal, walaupun berposisi sebagai pelajaran

mulok, materi ini juga dijadikan materi yang fundamental dalam ujian kelulusan

dibuktikan dipisahkannya ujian materi Qiro’atul Kitab ini dari ujian yang lain. Hal

ini dikarenakan Madrasah yang diteliti ( MTs. X) adalah salah satu madrasah

yang berada di bawah naungan pondok pesantren yang semi modern, yang salah

satu Visinya adalah “Unggul dan terampil membaca dan memahami literatur

bahasa Arab”1 . Dari sini sehingga materi ini menjadi momok yang sangat

ditakuti oleh hamper keseluruhan peserta didik di Madarasah ini atau bahkan di

komunitas santri di berbagai wilayah (bc. Madrasah dan Pesantren).

Praktek atau penerapan Qiro’ah Jahriyah pada setiap pertemuan ini dapat

menghasilkan optimalnya pembelajaran Qiro’atul Kitab karena peserta didik

berulang-ulang membacakan secara seerentak materi yang harus dihafal dan

difahami.

Di MTs. X, terdapat materi Qiro’atul Kitab yang menggunakan metode

Jahriyah. Terutama para peserta didik sudah dibiasakan menggunakan metode ini.

Sehingga diharapkan penerapan metode Jahriyah ini dapat mengoptimalkan

pemahaman materi Qiro’atul Kitab dan tidak menemukan banyak kendala.

1---------Kurikulum KTSP (Revisi) Madrasah Tsanawiyah Fattah Hasyim Bahrul ‘Ulum Tambakberas Jombang Tahun Pelajaran 2011-2012, P.6

Page 2: contoh laporan ptk pba "optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab kuning"

Melalui metode Jahriyah pada materi Qiro’atul Kitab ini peserta didik hanya

membacakan kembali secara serempak apa yang telah dibacakan guru dan

mengulang-ulangnya, serta menghafalkannya. Setelah itu membacakan secara

individu di hadapan guru untuk selanjutnya dapat dideteksi dan

diketahuipemahaman mereka melalui instrumen berupa sejumlah pertanyaan di

dalam LKS ataupun berupa tes di awal pelajaran (pre test) dan di akhir pelajaran

(post test), juga informasi yang diperoleh melalui lembar observasi.

B. RUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH

1. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini yang menjadi masalah utama adalah kurang

optimalnya siswi kelas IX MTs. X dalam mata pelajaran Qiro’atul Kitab. Masalah

tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: ” Apakah penggunaan metode

Jahriyah dapat meningkatkan hasil belajar siswi kelas XII MTs. X dalam mata

pelajaran Qiroatul Kitab?”.

2. Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi permasalahan di atas, dapat dilakukan dengan menggunakan

metode Jahriyah yang menjadikan siswi lebih termotivasi dalam mengikuti

pembelajaran Qiro’atul Kitab dan meminimalisir rasa kantuk siswi sehingga

menjadikan mereka antusias serta merasa senang dalam materi Qiro’atul Kitab ini

karena dibaca serentak dan menggunakan suara lantang. Oleh karena itu, peneliti

merumuskan hipotesis tindakan ”Metode Jahriyah” dapat meningkatkan

pemahaman siswi dalam pembelajaran Qiro’atul Kitab.

Indikator keberhasilan yang akan diukur dalam penelitian ini adalah meningkatnya

pemahaman siswi yang diukur melalui pre test dan post test serta proses pembelajaran

C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengatasi kesulitan siswi

sekaligus membantu siswi Kelas IX MTs. X dalam meningkatkan pemahaman

materi Qiroatul Kitab. Secara Khusus tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui:

Page 3: contoh laporan ptk pba "optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab kuning"

1. Mengetahui sejauh mana peran metode Jahriyah dalam mata pelajaran

Qiroatul Kitab pada siswi kelas XII MTs. X

2. Mengetahui cara pengoptimalisasian metode Jahriyah pada mata pelajaran

Qiroatul Kitab pada siswi kelas XII MTs. X

D. MANFAAT HASIL PENELITIAN

Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi dalam upaya

meningkatkan pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama, khususnya pada

KBM mata pelajaran Qiroatul Kitab di kelas IX A dan B putri MTs. X. Adapun

secara detail manfaat yang diharapkan dari penelitian ini di antaranya adalah:

1. Manfaat bagi guru

a. Guru menjadi kreatif karena selalu dituntut untuk melaksanakan upaya

inovatif dalam menyampaikan materi Qiroatul Kitab

b. Meningkatkan kemampuan guru dalam mengatasi setiap problematika

yang muncul dari siswa

c. Dapat meningkatkan minat guru untuk melakukan penelitian tindakan

kelas

d. Membantu guru dalam merancang strategi dan metode pembelajaran

yang tepat

2. Manfaat bagi siswa

a. Tumbuhnya motifasi siswa dalam proses pembelajaran

b. Meningkatnya hasil belajar siswa baik aspek kognitif maupun afektif

c. Memudahkan siswa dalam menangkap pehaman yang diberikan oleh

guru

d. Meningkatnya kektifan siswa dalam mengikuti pembelajaran materi

Qiroatul Kitab

Page 4: contoh laporan ptk pba "optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab kuning"

3. Manfaat bagi lembaga

a. Meningkatnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran Qiroatul Kitab

b. Tumbuhnya motifasi guru dalam mengembangkan proses pembelajaran

yang bermutu

c. Tumbuhnya iklim pembelajaran siswa aktif di sekolah

4. Manfaat bagi khazanah pengetahuan

Penelitian sangat diharapkan memberi konstribusi bagi perkembangan

khazanah pengetahuan khususnya dalam bidang pendidikan (pengembangan

metode pembelajaran sejarah kebudayaan islam).

Page 5: contoh laporan ptk pba "optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab kuning"

BAB II

Penerapan Metode Jahriyah Untuk Mengoptimalkan Pemahaman Siswi Kelas

IX MTs. X Tahun Pelajaran 2013/2014 Pada Materi Qiro’atul Kitab

A. Kajian Teori

1. Metode Jahriyah

a. Kedudukan Metode Dalam Pembelajaran

Metode pembelajaran (thariqah al-tadris/teaching methode) adalah tingkat

perencanaan program yang bersifat menyeluruh yang berhubungan erat dengan

langkah-langkah penyampaian materi pelajaran secara prosedural, tidak saling

bertetangan, dan tidak bertentangan dengan pendekat (‘Abd al- Raziq, 2007).

Dengan kata lain metode adalah langkah-langkah umum tentang penerapan teori-

teori yang ada pada pendekatan tertentu. Dalam tingkatan ini diadakan pilihan-

pilihan tentang keterampilan-keterampilan khusus mana yang harus diajarkan.2

Ketepatan dalam memilih metode sangat menentukan keberhasilan penggunaan

metode pembelajaran tersebut. Adapun hal-hal yang harus dijadikan

pertimbangan dalam penggunaan sebuah metode pembelajaran, yaitu

sebagaimana berikut:

a. Hendaknya metode yang akan digunakan sesuai dengan karakter siswa,

tingakat perkembangan akalnya, serta kondisi sosial yang melingkupi

kehidupan mereka.

b. Guru memperhatikan kaidah umum dalam menyampaikan pelajaran seperti

kaidah bertahap dari yang mudah ke yang sulit, dari yang sederhana ke yang

rumit, dari yang jelas ke yang membutuhkan interpretasi, serta dari yang

konkret ke yang bersifat abstrak.

c. Mempertimbangkan perbedaan kemampuan siswa baik aspek kognitif, afektif

maupun psikomotorik.

d. Bisa menciptakan situasi siswa yang kondusif sepanjang tahapan-tahapan

pelajaran, sekiranya bisa mengikut sertakan siswa dalam mendapatkan

pertanyaan dan menyampaikan jawaban, mengemukakan pikiran dan

2 Acep hermawan. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. (Bandung : PT.Remaja Rosdakarya, 2011), p. 168

Page 6: contoh laporan ptk pba "optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab kuning"

pengalaman yang lalu, serta menjauhkan hal-hal yang bisa mengakibatkan

siswa berpaling dari pelajaran dan mendatangkan kejenuhan.

e. Menumbuhkan konsentrasi dan motifasi siswa serta membangkitkan sikap

kreatif.

f. Metode yang dipakai bisa menjadikan pembelajaran seperti permainan yang

menyenangkan dan aktifitas yang bermanfaat.

g. Hendaknya metode yang menganut dasar-dasar pembelajaran, seperti

pemberian reward dan sanksi, latihan, senang, dan mampu untuk melakukan

sesuatu.3

b. Latar Belakang Metode Membaca

Metode ini lahir dari pemikiran para ahli pengajaran bahasa asing pada

awal abad 20. teori ini dipelopori oleh bebrapa pendidik Inggris dan Amerika.

West (1926) yang mengajar bahasa Inggris di India, berpendapat bahwa belajar

membaca secara lancer jauh lebih penting bagi orang-orang India yang belajar

bahasa Inggris ketimbang berbicara. West menganjurkan suatu penekanan padsa

membaca buku hanya karena dia menganggap hal itu sebagai keterampilan yang

paling bermanfaat yang harus diperoleh dalam bahasa asing, tetapi juga karena hal

itulah yang paling mudah, suatu keterampilan dengan nilai tambah yang paling

besar pada siswa pada tahap – tahap awal pembelajaran bahasa. Mendasarkan

dirinya pada karya “Teacher’s Word Book” (1921), West menepa para pembaca

dengan sejumlah kosa kata terkontrol dan ulangan secara teratur bagi kata-kata

baru.4 Dalam laporan hasil penelitian Coleman dan kawan-kawan tahun 1929,

seperti dituturkan Nababan (1993: 19 ) dianjurkan bahwa tujuan pengajaran

bahasa asing yang realistis adalah tercapainyaketerampilan membaca, maka perlu

digunakan metode membaca (thariqah al-qiraah/ reading methode). Hasil laporan

ini adalah bahwa tujuan utama program-program bahasa sebagai bahasa asing

adalah diganti menjadi keterampilan membaca.5

3 Abdul Hamid, Uril Baharudin, Bisyri Mustofa. Pembelajaran Bahasa Arab. (Malang : UIN Malang Press, 2008), cet. I,P.16-17

4 M. Abdul Hamid, Uril Baharuddin, Bisri Mustofa, Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang: UIN Malang Press, 2008 ) P.30-31

5Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, ( Bandung : Rosda Karya, 2011 ), P.192

Page 7: contoh laporan ptk pba "optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab kuning"

Keterampilan membaca ( maharah al-qira’ah/ reading skill) adalah kemampuan

mengenali dan memahami isi sesuatu yang tertulis (lambang-lambang tertulis)

dengan melafalkan atau mencernanya di dalam hati. Membaca hakikatnya adalah

proses komunikasi antara pembaca dan penulis melalui teks yang ditulisnya, maka

secara lansung di dalamnya ada hubungan kognitif antara bahasa lisan dengan

bahasa tulis. Tarigan (1994/ III: 7) melihat bahwa membaca adalah proses yang

dilakukan serta dipergunakan oleh penulis melalui media kata-kata/ bahasa

tulis.membaca dengan demikian melibatkan tiga unsur, yaitu makna, dan simbol

tertulis sebagai unsur visual. Perpindahan simbol tertulis ke dalam bahasa ujaran

itulah, menurut Ibrahim (1962: 57), disebut membaca.6

            Dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses penyandian kembali

dan pembacaan sandi (a recording and decoding prosess), berlainan dengan

berbicara dan menulis yang justru melibatkan penyandian (encoding). Sebuah

aspek pembacaan sandi (decoding) adalah menghubungkan kata-kata tulis

(written word) dengan makna bahasa lisan (oral language meaning) yang

mencakup pengubahan tulisan atau cetakan menjadi bunyi yang bermakna

(Anderson 1972: 209-210). 7

c. Konsep Dasar Metode Jahriyah

Membaca nyaring adalah membaca dengan melafalkan atau menyuarakan simbol-

simbol tertulis berupa kata-kata atau kalimat yang dibaca. Latihan membaca ini

lebih cocok diberikan kepada pelajar tingkat pemula.8

Untuk keefektifan pembelajaran membaca nyaring, ada beberapa hal – hal

yang perlu diperhatikan oleh guru. Di antaranya adalah:

a.) Dalam memulai kegiatan membaca, guru hendaknya memilih peserta

didik yang bagus bacaannya. Hal ini dimaksudkan selain untuk

percontohan bagi teman-temannya, juga akan turut memberikan semangat

mereka untuk membaca.

6 Ibid, Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, p. 143

7 Umdah, (online), http://umdahmusyaroh.blogspot.com/2011/06/penelitian-pendidikan-bahasa-arab.html, diunduh pada 12/17/2013 pukul 09.20 wib, lihat Henry Guntur Tarigan. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa, 2008), hlm. 78 Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, p.144

Page 8: contoh laporan ptk pba "optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab kuning"

b.) Sebaiknya gurur menyuruh peserta didik untuk membca di depan kelas,

dan sesekali membagikan pandangan kepada teman-temannya saat

membaca.

c.) Hendaknya guru mampu menciptakan kelas yang turut serta menjadi

pengoreksi kesalahan bacaan. Dalam arti semua peserta didik harus

terlibat memperhatikan bacaan pelajar yang diperintahkan membaca.

d.) Tidak diperkenankan guru menyuruh membaca terlalu lama sebab akan

cepat melelahkan. Demikian juga porsi waktu yang digunakan untuk

membaca nyaring tidak terlalu lama, sehingga tidak menyita porsi untuk

mengajarkan keterampilan yang lain.

e.) Untuk menanamkan kemampuan memahami bacaan, di akhir bacaan

hendaknya guru mengajak berdiskusi kepada para peserta didik tentang isi

bacaan.9

2. Manfaat Metode Jahriyah

Metode membaca adalah metode yang muncul karena ketidakpuasan

khususnya terhadap metode langsung. Jika melihat konsep dasarnya yang

meyakini penguasaan kosakata sebagai modal awal lalu pemahaman.

Di antara aspek kelebihannya adalah:

a. Memberikan kemampuan membaca yang baik kepada para pelajar

bahasa asing baik membaca nyaring yang melibatkan pengucapan,

maupun membaca pemahaman.

b. Membaca yang baik adalah komunikasi pembaca dengan bahan

bacaan. Komunikasi ini adalah modal untuk memahami isi bacaan

dengan baik.

c. Kemampuan membaca yang tinggi memudahkan pembaca unutk

memahami budaya bahasa asing yang dipelajari. Pemadahan budaya

asing yang dipelajari adalah salah satu syarat non-linguistik yang perlu

dimiliki oleh setiap pelajar bahasa asing.10

9 Muhammad Ali Al-Khuli, Asalib Tadris al-Lughah al-‘Arabiyah, (Riyadh: al-Mamlakah al-‘Arabiyah al-Su’udiyah, 1982), P. 117-118

10 Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, p. 195

Page 9: contoh laporan ptk pba "optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab kuning"

Adapun tujuan dari membaca nyaring ini adalah agar pelajar

mampu melafalkan bacaan dengan baik sesuai dengan sistem bunyi dalam

bahasa Arab, selain itu ada beberapa keuntungan dari membaca nyaring,

antara lain :

a)      Menambah kepercayaan diri pelajar.

b)      Kesalahan-kesalahan dalam melafalkan dapat langsung di perbaiki

oleh guru.

c)      Memperkuat disiplin dalam kelas, karena pelajar berperan aktif

dalam kelas.

d)     Memberi kesempatan kepada pelajar untuk menghubungkan lafal

dengan ortografi (tulisan).

e) Melatih pelajar untuk membaca dalam kelompok-kelompok.11

3. Konsep Dasar Qiroatul Kitab

Di kalangan pesantren, kitab-kitab Islam klasik sering disebut kitab

kuning, karena warna kertas edisi-edisi kitab kebanyakan berwarna kuning.12

Kitab kuning merupakan kitab-kitab keagamaan berbahasa Arab, sebagai

produk pemikiran ulama-ulama masa lampau (al-salaf) yang ditulis dengan

format khas pra modern, sebelum abad ke-17-an M. atau disebut juga dengan

“kitab gundul” karena huruf-huruf yang ada di dalamnya kebanyakan tidak

memakai harakat (tanda baca), yang biasa disebut dengan gundul. Untuk bisa

membacanya dibutuhkan keahlian tersendiri dengan kematangan ilmu nahwu,

sharaf dan balaghah.13

Menurut Dhofier pada masa lalu, pengajaran kitab-kitab Islam klasik

merupakan satu-satunya pengajaran formal yang diberikan dalam lingkungan

pesantren. Pada saat ini, kebanyakan pesantren telah mengambil pengajaran

pengetahuan umum sebagai suatu bagian yang juga penting dalam pendidikan

11 Rosian, (online), http://artikelberserakan.blogspot.com/2012/11/keterampilan-membaca.html, diakses pada 12/17/2013 pukul 09.20, juga lihat Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, p. 144-14512 Jazim Hamdi, Mustafa Lutfi, Enterpreneurship Kaum Sarungan, p. 149, Jakarta: Khalifa, 2010

13 Soeleiman Fadeli, Mohammad Subhan, Antologi NU Buku 1, p. 128, Surabaya: Khalista, 2008

Page 10: contoh laporan ptk pba "optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab kuning"

pesantren, namun pengajaran kitab-kitab Islam klasik masih diberi

kepentingan tinggi. Pada umumnya, pelajaran dimulai dengan kitab-kitab

yang lebih mendalam dan tingkatan suatu pesantren bisa diketahui dari jenis

kitab-kitab yang diajarkan.14

Kitab-kitab klasik yang diajarkan di pesantren dapat digolongkan

kepada (8) kelompok, antara lain menyangkut materi: (a) Nahwu atau Sharaf

(b) Fiqh (c) Ushul Fiqh (d) Hadits (e) Tafsir (f) Tauhid (g) Tasawwuf dan

Akhlak (h) Etika, serta cabang-cabang ilmu lainnya seperti tarikh atau sejarah

dan balaghah atau sastra Arab.15

Adapun yang dinamakan Qiroatul Kitab di sini adalah membaca kitab-

kitab klasik tersebut dengan tanpa harakah dan makna, selanjutnya

memahami maksud dari kalimah-kalimah yang telah dibaca dan ilmu

gramatikanya.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Bahasa adalah sarana dalam menyampaikan informasi. Satuan bahasa terkecil

adalah kosa kata, dan setiap makna kosa kata akan menentukan makna kalimat,

maka kosa kata merupakan unsur yang sangat menentukan bahasa. Oleh sebab itu

kosa kata adalah salah satu komponen pengajaran bahasa yang paling penting.

Metode membaca adalah penguasaan bahasa asing dengan memulainya dari

penguasaan unsur bahasa yang terkecil yaitu kosakata, yang didahului oleh latihan

pengucapan yang benar, lalu pemahaman. Penguasaan unsur bahasa yang terkecil

14 Jazim Hamdi, Mustafa Lutfi, Enterpreneurship Kaum Sarungan,p. 149

15 Haidar Putra Daulay, Historisitas Dan Eksistensi Pesantren, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2001, Sekolah Dan Madrasah, p. 18-19, dan Soeleiman Fadeli, Mohammad Subhan, Antologi NU Buku 1, p. 134

Page 11: contoh laporan ptk pba "optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab kuning"

akan menentukan penguasaan bahasa secara keseluruhan. Sedangkan pengucapan

kata dan pelafalan kalimat yang baik dan benar merupakan modal dasar membaca

yang baik dan benar. Mengajarkan materi Qiro’atul Kitab dengan Metode

membaca Jahriyah atau biasa disebut membaca nyaring / oral reading adalah

merupakn kegiatan yang banyak dilatihkan. Kemampuan ini dipandang dapat

membantu para pelajar/ mahasiswa dalam pengungkapan lisan. Sedangkan

penguasaan kaidah gramatika merupakan kemampuan yang dikembangkan

kemudian, itu juga kaidah-kaidah yang sekiranya diperlukan oleh pembaca di

dalam membaca. Demikian juga latihan penerapan kaidah dalam kalimat,

mendapat porsi yang sedikit (Al-Naqah, 1978: 44). Itulah sebabnya tujuan utama

metode ini adalah menanamkan kemampuan membaca teks-teks bahasa asing

dengan mudah tanpa harus menerjemahkan baik secara lisan maupun tulis ke

dalam bahasa pelajar, tetapi langsung mencerna isi yang terkandung oleh teks

bahasa asing ( Badri, 1986: 10 ).16

Menurut Robbins (1996:198), motivasi adalah kesediaan untuk melakukan

upaya yang kuat ke arah tujuan organisasi yang dikondisikan untuk memenuhi

kebutuhan individu. Sedangkan Sweeney Mc. Farlan (2002:85), menyatakan

bahwa motivasi adalah proses menggunakan pemicu untuk meningkatkan usaha

pekerja sesuai alur perilaku untuk mencapai tujuan. Demikian pula Kinicki dan

Kreitner (2003:248) yang beranggapan bahwa motivasi adalah proses-proses

psikologis yang diperlukan untuk mengarahkan dan menetapkan tindakan

sukarela yang mengarah pada tujuan.17

Pendapat para ahli tentang motivasi seperti tersebut di atas merupakan dasar

bagi seseorang, termasuk siswa untuk mau dan senang melakukan dan

mempelajari sesuatu sehingga penggunaan dan pemilihan media pembelajaran

yang tepat dan sesuai dengan konsep yang akan dibelajarkan diharapkan dapat

meningkatkan motivasi siswa dalam belajar yang pada akhirnya akan berpengaruh

pula terhadap optimalnya pemahamanhad siswa terhadap materi pelajaran.

C. Kerangka Pikir

16 Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, p. 193-194

17 Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), cet II, P. 179

Page 12: contoh laporan ptk pba "optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab kuning"

Kitab-kitab kuning adalah kitab-kitab klasik yang ditulis oleh para ulama abad

pertengahan dan merupakan kitab mu’tabarah (dianggap layak untuk dijadikan

bacaan wajib) di pesantren dan masyarakat Nahdliyin (warga NU).18

Materi Qiroatul Kitab yang diterapkkan pada Madrasah Tsanawiyah Fattah

Hasyim ini menggunakan buku pegangan wajib yang berupa kitab kuning rumpun

Fiqh berjudul Matn al-Ghayah Wa al-Taqrib karangan Syekh Abu Syuja’. Kitab ini

merupakan kitab Fiqh untuk para pemula dan sangat penting dikaji untuk mengerti

dan memahami ilmu Fiqh sebagai landasan beribadah yang benar. Dengan pelafalan

atau penyuaraan simbol-simbol tertulis berupa kata-kata atau kalimat yang dibaca,

diharapkan semakin menguatkan daya ingat siswa di samping adanya motivasi yang

timbul setelah membaca bersama-sama dengan keras dan mendengarkan bacaan

teman-temannya yang merangsang pandangan dan konsentrasi mereka.

Guru sebagai fasilitator dan motivator berperan menyediakan layanan informasi

yang memadai tentang materi pelajaran yang diajarkannya. Keaktifan siswa dalam

belajar adalah hal yang penting sehingga dalam pelaksanaan Metode Jahriyah ini

berfungsi untuk penguatan konsep yang dibelajarkan.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

1. waktu Penelitian

penelitian dilakukan pada minggu ketiga bulan September hingga minggu terakhir

bulan Desember.

18 Shonhaji Soleh, Arus Baru NU, (Surabaya: JP Books, 2004), p.31

Page 13: contoh laporan ptk pba "optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab kuning"

2. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di MTs. X. Pemilihan sekolah ini

bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran mata

pelajaran Qiro’atul Kitab di madrasah tersebut.

B. Populasi dan Sampel

Sebagai populasi sekaligus sampel penelitian adalah siswi kelas IX MTs. X dengan

jumlah total 60 orang.

C. Prosedur Penelitian

Penelitian berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) direncanakan sejak minggu

ke dua bulan September 2013, akan tetapi pelaksanaan tindakan baru dapat

dilakukan pada bulan Oktober 2013, siklus ke-1 pelaksanaan tindakan pada

tanggal Oktober 2013 (minggu 1,2), siklus 2 (oktober 3,4 November 1), siklus 3

(november 2.3.4).

Prosedur atau lagkah-langkah penelitian yang dilakukan terbagi dalam bentuk

siklus kegiatan mengacu pada model yang diadopsi dari Hopkins (1993:48), di

mana setiap siklus terdiri atas empat kegiatan pokok adalah kegiatan: perencanaan

tindakan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Empat kegiatan ini berlangsung

secara simultan yang urutannya dapat mengalami modifikasi.

Desain Penelitian Tindakan Kelas mengikuti desain model Lewin yang

ditafsirkan oleh Kemmis (Rochiati Wiraatmadja) 19:

Refleksi Awal

Perencanaan Tindakan I

Pelaksanaan Tindakan I

Observasi, Refleksi, dan EvaluasiI

Perencanaan Tindakan II

Pelaksanaan Tindakan II

Observasi, Refleksi, dan Evaluasi I

Perencanaan Tindakan III

Pelaksanaan Tindakan III

Solusi, Temuan, dan Kesimpulan

19 E. Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, P. 181-182

Page 14: contoh laporan ptk pba "optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab kuning"

Berdasarkan desain di atas, tahapan penelitian dijelaskan sebagai berikut:

a. Refleksi Awal

Pada tahapan ini dilakukan identifikasi kesulitan siswa dalam

memahami materi Qiroatul Kitab

b. Perencanaan Tindakan

Masalah yang ditemukan akan diatasi dengan melakukan langkah-

langkah perencanaan tindakan, yaitu menyusun instrumen penelitian

berupa: Rencana Program Pembelajaran (RPP), Pengadaan Lembar

Kegiatan Siswa (LKS), soal tes, angket, lembar observasi.

c. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini dilakukan tindakan berupa pelaksanaan program

pembelajaran, pengambilan atau pengumpulan data hasil angket, lembar

observasi, dan hasil tes.

Materi pelajaran pada tahap pelaksanaan tindakan I: memberi makna pada

kitabus Sholat dan pembahasan ilmu gramatika Arabnya, tindakan II:

menghafal makna pada Kitabus Sholat dan memahami makna pada Kitabus

Sholat, Tindakan III: membacakan makna pada Kitabus Sholat dan

pemberian tes

d. Observasi, Refleksi, dan Evaluasi

Tahap ini dilakukan untuk mengumpulkan data-data dan

menganalisisnya untuk kemudian dapat diambil kesimpulan dari penelitian

ini.

Indicator Keberhasilan

Bersumber pada hasil yang diperoleh dari pre test dan Post test yang

mencerminkan pemahaman siswi pada konsep yang diajarkan diharapkan adanya

peningkatan pemahaman sesuai nilai yang diperoleh oleh masing-masing siswi.

Minimal 75 % dari jumlah siswi mencapai nilai hasil belajar tuntas (KKM=71)

Minimal 75 % dari jumlah siswi termotivasi belajar menggunakan Metode Jahriyah.

Page 15: contoh laporan ptk pba "optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab kuning"

D. Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian dikumpulkan dan disusun melalui teknik pengumpulan data

meliputi: sumber data, jenis data, teknik pengumpulan data dan instrumen yang

digunakan. Teknik pengumpulan data penelitian dapat dilihat pada tabel I berikut

ini

No. Sumber

Data

Jenis Data Teknik

Pengumpulan

Instrumen

1. Siswi Jumlah yang dapat menjawab benar

soal pre test dan post test

Melakukan test

tertulis

Soal tes

2. Guru Langkah-langkah pembelajaran Observasi dan

rekaman video

Pedoman Observasi

3. Guru dan

Siswi

Aktifitas guru dan siswi selama

pembelajaran berlangsung

Observasi Pedoman observasi

4. Siswi Respon siswi terhadap metode Jahriyah

yang digunakan

Penyebaran

kuesioner

Angket/kuesioner

tanggapan siswi

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian yang telah dilakukan penulis sebagai peneliti hingga siklus ke

tiga pada bulan Desember 2013, dibantu oleh seorang guru rekan sejawat

yang bertindak sebagai observer dan berfungsi sebagai teman diskusi dalam

tahap refleksi. Adapun hasilnya seperti termuat pada tabel 3 di bawah ini,

Tabel 3. hasil Tiap Aspek PTK pada siklus I

No. Aspek Penelitian Tindakan Ke-1 Refleksi

1. Aktivitas Siswa 80% Perlu disediakan siswa

Page 16: contoh laporan ptk pba "optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab kuning"

bertanya jawab

2. Aktivitas Guru Cukup Guru kurang memberikan

kesempatan kepada siswa

untuk bertanya setelah

guru memberi makna

3. Kendala yang dihadapi Siswa kurang fokus

terhadap materi

pembelajaran

Kekurangan waktu

Kondisi madrasah kurang

mendukung karena ada

kegiatan pembangunan

Mengubah

metode lama

dengan metode

baru (Jahriyah)

Perlu

menyesuaikan

materi dengan

alokasi waktu

4. Ketuntasan belajar klasikal 37,73 % Hal-hal yang kurang

perlu diadakan perbaikan

pada siklus II

Tabel 4.

No. Aspek Penelitian Tindakan Ke-1 Refleksi

1. Aktivitas Siswa 85% Perlu diadakan soal

untuk latihan siswa

2. Aktivitas Guru Cukup Penjelasan guru tentang

kandungan materi perlu

diberi praktiknya

3. Kendala yang dihadapi Guru terlalu sibuk

menerangkan materi

Waktu untuk praktik

kurang maksimal

Perlu diadakan

praktik dari apa

yang sudah

diterangkan

4. Ketuntasan belajar klasikal 75 % kelemahan dan

kekurangan pada siklus

II perlu diadakan

perbaikan pada siklus

berikutnya.

Page 17: contoh laporan ptk pba "optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab kuning"

Tabel 5

No. Aspek Penelitian Tindakan Ke-1 Refleksi

1. Aktivitas Siswa 90%

2. Aktivitas Guru Cukup

3. Kendala yang dihadapi

4. Ketuntasan belajar klasikal

Tabel 6

No. Kuesioner Tanggapan

Opt Jml %

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Apakah metode Jahriyah yang digunakan

menyenangkan bagi Anda?

a. ya b.Tidak

Apakah penerapan metode Jahriyah

membantu Anda dalam memahami

pelajaran?

a.ya b. Tidak

Apakah waktu yang tersedia untuk

menerapkan metode Jahriyah cukup

memadai?

b. ya b.Tidak

Dalam menerapkan metode Jahriyah,

apakah Anda menemukan kesulitan?

c. ya b.Tidak

Menurut pendapat Anda, apakah setiap

materi pelajaran perlu menggunakan

metode Jahriyah?

a. ya b.Tidak

Apakah penyampaian pemahaman dengan

metode Jahriyah bisa maksimal?

d. ya b.Tidak

Menurut penilaian Anda,apa yang kurang

dari metode Jahriyah ini?

Page 18: contoh laporan ptk pba "optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab kuning"

7.

8.

9.

10.

Bagaimana pendapat Anda mengenai

penjelasan guru tentang materi

menggunakan metode ini?

Apakah untuk memahami materi

pelajaran Qiro’atul Kitab menggunakan

metode Jahriyah masih perlu bimbingan

guru? Jika ya, berikan alasan Anda karena

Apakah bacaan guru cukup jelas?

B. Pembahasan

1. Keaktifan Siswa

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan dalam tiga siklus kegiatan

pelaksanaan tindakan kelas diperoleh data bahwa aktivitas atau keaktifan

siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran mengalami kenaikan. Pada

siklus 1 prosentase keaktifan siswa adalah 34 %, sedangkan pada siklus II

78 %, dan pada siklus III 90 %. Hal ini disebabkan antara lain padasiklus I

2. Aktivitas Guru

Observasi yang dilakukan oleh rekan guru yang bertindak sebagai observer

menyatakan bahwa aktivitas guru adalah cukup, baik pada siklus I maupun

II. Hal ini dipandang sesuai dengan kenyataan di mana aktivitas guru

berfungsi sebagai pembimbing dan fasilitator yang melayani siswa, baik

dalam menjelaskan konsep pembelajaran maupun pemahamannya.

Page 19: contoh laporan ptk pba "optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab kuning"

3. Kendala yang Ditemukan

Kendala awal adalah

4. Ketuntasan Belajar Siswa

Hasil belajar siswa yang ditunjukkan oleh nilai yang mereka peroleh

mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Jika pada siklus I ketuntasan

siswa secara klasikal hanya mencapai angka 34 %, menjadi 78 % pada

siklus II, dan 90 % pada siklus III. Ketuntasan siswa pada siklus I sangat

rendah dapat disebabkan oleh kurang terlatihnya siswa dalam membaca

kitab kuning, sedangkan pada siklus II nilai pre test yang rata-ratanya 78

menjadi 90 pada nilai post test.

Dengan demikian secara keseluruhan nilai ketuntasan siswa pada pada

materi ini 56 %

Page 20: contoh laporan ptk pba "optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab kuning"

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari paparan data diatas dapat diketahui bahwa, efektifitas penggunaan metode

pembelajaran kitab kuning berupa Qiro’ah Jahriyah dapat meningkatkan pemahaman

siswa MTs. Fattah Hastim. Hal ini dapat diketahui dengan adanya peningkatan terhadap

nilai pre-test dan post-test terhadap masing-masing individu siswa. selanjutnya diambil

benang merah kesimpulan yang dapat meringkas penjelasan diatas, diantaranya adalah:

1. Untuk dapat meningkatkan penguasaan siswa terhadap pemahaman mata pelajaran

Qiro’ah Kitab perlu menggunakan metode yang cocok dan  kreatif.

2. metode Qiro’ah Jahriyah , adalah salah satu metode kreatif yang dapat digunakan untuk

meningkatkan daya tangkap siswa dalam memahami mata pelajaran Qiro’atul Kitab,

khususnya pada penguasaan kosa katanya dan maknanya.

3. Respon atau minat siswa terhadap bidang study Qiro’atul Kitab bisa dirangsang dengan

beberapa methode pembelajaran yang menarik dan efisien.

 

B. Saran

Selaku penulis sekaligus pengamat dalam hal ini, ada beberapa saran yang sifatnya

konstruktif yang bisa kami beriakn demi kemajuan dan perkembangan bahasa arab

dilembaga pendidkan ini. Adapun saran-saran yang dapat diberikan adalah :

1. Agar guru mempersiapkan pembelajaran bahasa arab yang kreatif, agar siswa tidak

merasa monoton dalam belajar bahasa arab. Akan tetapi merasa bersemangat dan

senang terhadap metode atau cara yang disampaikan.

2. Agar para staf pendidik khususnya pengajar dilembaga pendidikan terkait dapat

meyakinkan para siswa didiknya khususnya dalam belajar bahasa arab bukanlah

pembelajaran yang sangat melelahkan dan membosanka

Page 21: contoh laporan ptk pba "optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab kuning"

DAFTAR PUSTAKA

Al-Khuli,Muhammad Ali, Asalib Tadris al-Lughah al-‘Arabiyah, (Riyadh: al-Mamlakah

al-‘Arabiyah al-Su’udiyah, 1982)

---------Kurikulum KTSP (Revisi) Madrasah Tsanawiyah Fattah Hasyim Bahrul ‘Ulum

Tambakberas Jombang Tahun Pelajaran 2011-2012, tt

Daulay, Haidar Putra, Historisitas Dan Eksistensi Pesantren, Yogyakarta: Tiara Wacana,

2001, Sekolah Dan Madrasah

Fadeli, Soeleiman, Mohammad Subhan, Antologi NU Buku 1, Surabaya: Khalista, 2008

Hamdi, Jazim, Mustafa Lutfi, Enterpreneurship Kaum Sarungan, Jakarta: Khalifa, 2010

Hamid,Abdul, Uril Baharudin, Bisyri Mustofa. Pembelajaran Bahasa Arab. (Malang :

UIN Malang Press, 2008), cet. I

Hermawan, Acep. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. (Bandung : PT.Remaja

Rosdakarya, 2011

Umdah, (online), http://umdahmusyaroh.blogspot.com/2011/06/penelitian-pendidikan-

bahasa-arab.html, diunduh pada 12/17/2013 pukul 09.20 wib, lihat Henry Guntur

Tarigan. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa, 2008)

Rosian, (online), http://artikelberserakan.blogspot.com/2012/11/keterampilan-

membaca.html, diakses pada 12/17/2013 pukul 09.20, juga lihat Acep Hermawan,

Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab

Page 22: contoh laporan ptk pba "optimalisasi metode jahriyah dalam pemahaman kitab kuning"

Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009),

cet II

Soleh, Shonhaji, Arus Baru NU, (Surabaya: JP Books, 2004)

LAMPIRAN-LAMPIRAN