Upload
kuntosenoadji
View
215
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
DOKUMENTASI
1. Survey Awal
a. Awal pengukuran
Patok 88 di stasiun Pekalongan sebagai STA 0+000
b. Akhir Pengukuran
Wesel 153 Barat Stasiun Tawang
c. Kondisi jalur kereta api antara sta 0+000 sampai dengan akhir pekerjaan sta 88+950
merupakan jalur normal diatas permukaan tanah
5+250 8+600
20+200 87+300
2. Pengecekan Titik Ikat
a. Titik Ikat Horisontal
- N1. 0264 di Pekalongan
- N1.0263 di stadion Kendal
- N1.0259 di tugu muda Semarang
b. Titik Ikat vertikal
- TTG 420 di Stasiun Batanglama
- TTG 431 di Gringsing
- TTG 442 di Mangkang
- TTG 446 di tugu muda Semarang
3. Pengukuran GPS (metode static diferesial)
Menggunakan GPS Geodetic South H66 (2 unit) dan South S-82 (3 unit)
GPS Geodetic S-86 dan H-66
N1.0264 (Pekalongan) BM GPS 10
N1.0259 (Semarang) BM GPS 16
4. Pengukuran Kerangka Horisontal Metode GPS RTK (pengganti Poligon)
Untuk pengukuran BM dan Patok Acuan (setiap jarak 50m / 25 m) dan perapatan
jaringan kerangka horisontal menggunakan metode pengukuran GPS RTK (Real Time
Kinematik)
Pada metode ini satu GPS difungsikan sebagai base station dan GPS yang lain sebagai
rover. Koordinat base station sudah harus diketahui, sehingga koordinat rover dapat
ditentukan melalui koreksi real time. Pada metode ini yang harus diperhatikan adalah
1. Posisi BM yang diukur harus terbuka sehingga dapat mengamati minimal 4 satelit,
dan
2. Sinyal koreksi radio dari base ke rover dapat terjangkau.
Gambar 2.1. Prinsip pengukuran RTK
Pada gambar diatas terlihat, Base Station memancarkan sinyal koreksi terhadap rover
sehingga koordinat rover dapat ditentukan saat itu juga.
Peralatan yang digunakan adalah GPS Geodetic dual frekuensi yang mempunyai
spesifikasi RTK. Pada Kegiatan ini Alat yang digunakan adalah GPS Geodetic South S-
86 dengan spesifikasi sebagai berikut :
GPS RTK S-86
Base station berdiri di BM GPS
Rover yang mengukur BM dan patok acuan sta
5. Pengukuran Waterpass
6. Pengukuran Situasi