47
Epidemiologi dan Etiologi Goiter Oleh Salman Alfath

Epidemiologi dan etiologi goiter

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Epidemiologi  dan etiologi goiter

Epidemiologi dan Etiologi Goiter

OlehSalman Alfath

Page 2: Epidemiologi  dan etiologi goiter

Definisi

• Goiter atau struma adalah suatu keadaan pembesaran kelenjar gondok (tiroid) apapun penyebabnya

Page 3: Epidemiologi  dan etiologi goiter

Embriologi

• Berasal dari penebalan endoderm lengkung faring.

• Mulai terbentuk minggu ke-4• Mengalami desensus dari foreamen sekum

hingga minggu ke-7• Mulai berfungsi pada minggu ke-12

Page 4: Epidemiologi  dan etiologi goiter
Page 5: Epidemiologi  dan etiologi goiter

Anatomi

Page 6: Epidemiologi  dan etiologi goiter
Page 7: Epidemiologi  dan etiologi goiter
Page 8: Epidemiologi  dan etiologi goiter
Page 9: Epidemiologi  dan etiologi goiter
Page 10: Epidemiologi  dan etiologi goiter
Page 11: Epidemiologi  dan etiologi goiter

Fisiologi kelenjar tiroid

• Sintesis• Sekresi• transpor

Page 12: Epidemiologi  dan etiologi goiter
Page 13: Epidemiologi  dan etiologi goiter

Transpor

• Hormon tiroksin dalam sirkulasi sebagai T3 dan T4

• Sebagian besar terikat protein (TBPA, TBG, TBA)

Page 14: Epidemiologi  dan etiologi goiter

Aksis hipotalamus-pituitari-tiroid

Page 15: Epidemiologi  dan etiologi goiter

Epidemiologi Goiter

• Goiter endemik terdapat di hampir seluruh benua: daerah pegunungan andes, Himalaya, alpen, Finlandia, dan Netherland, Asia (Jepang, Yunani, Afrika, dan Amerika Selatan)

• Goiter endemik di Indonesia: Jawa Tengah, Lombok Utara, Jawa Timur, dan Sulawesi Utara

Page 16: Epidemiologi  dan etiologi goiter

• Daerah dengan prevalensi goiter >1% populasi: daerah endemik

Page 17: Epidemiologi  dan etiologi goiter

Kasus goiter di RSU dr. Sutomo tahun 2000-2004

Page 18: Epidemiologi  dan etiologi goiter

Patogenesis goiter

• Defisiensi iodium• Peradangan atau autoimun• Neoplasma

Page 19: Epidemiologi  dan etiologi goiter

Patogenesis Goiter difus vs goiter nodular

• Goiter difus: terjadi bila stimulasi pertumbuhan dan fungsi kelenjar tiroid direspon secara homogen oleh semua sel-sel folikel kelenjar tiroid

Page 20: Epidemiologi  dan etiologi goiter

• Goiter nodular:– Setiap goiter yang berasal dari multiplikasi sel epitel

folikular akan membentuk folikel baru. – Terdapat sekelompok sel yang memiliki kepekaan

lebih tinggi terhadap stimulus pertumbuhan dibandingkan dengan kelompok sel lain.

– Sel-sel dari klon yang sama dapat memiliki aktivitas dan tingkat pertumbuhan yang berbeda-beda.

– Variasi respon sel-sel folikular dalam merespon stimulasi TSH

Page 21: Epidemiologi  dan etiologi goiter

– Adanya faktor pertumbuhan sel-sel tiroid selain TSH.

– perubahan goiter difus nodular– Neoplasma tiroid

Page 22: Epidemiologi  dan etiologi goiter

Etiologi goiter

• Secara garis besar, goiter dapat disertai tampilan klinis berupa:– Hipertiroidisme– Hipotiroidisme– eutiroid

Page 23: Epidemiologi  dan etiologi goiter
Page 24: Epidemiologi  dan etiologi goiter
Page 25: Epidemiologi  dan etiologi goiter
Page 26: Epidemiologi  dan etiologi goiter

Diagnosis

• Penegakkan diagnosis pada pasien dengan goiter bertujuan untuk menentukan kausa dan menilai fungsi kelenjar tiroid

• Penting untuk menilai adanya kemungkinan keganasan tiroid melalui anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

Page 27: Epidemiologi  dan etiologi goiter

• Goiter nodosa nontoksik curiga ganas apabila:– Umur <20 tahun atau >50 tahun– Riwayat terpapar radiasi leher pada masa kanak-kanak– Pembesaran kelenjar tiroid yang cepat– Suara parau– Disfagia– Nyeri– Riwayat keluarga yang menderita kanker– Pembesaran kelenjar tiroid yang tetap berlanjut– Struma dengan sesak nafas

Page 28: Epidemiologi  dan etiologi goiter

• Pemeriksaan fisik goiter noduler harus mampu memberikan informasi berupa:– Lokasi nodul (lobus kanan/kiri/ismus)– Ukuran – Jumlah nodul– Konsistensi nodul– Nyeri saat dipalpasi– Mobilitas nodul terhadap kulit atau dasar– Pembesaran KGB

Page 29: Epidemiologi  dan etiologi goiter
Page 30: Epidemiologi  dan etiologi goiter
Page 31: Epidemiologi  dan etiologi goiter

• Tes fungsi tiroid– Kadar serum TSH– Kadar T4 total– Kadar FT4

• Pencitraan tiroid– USG tiroid– CT scan dan MRI leher

• Radionuklida (I123, I131)/ tes ambilan iodine radioaktif

Page 32: Epidemiologi  dan etiologi goiter
Page 33: Epidemiologi  dan etiologi goiter
Page 34: Epidemiologi  dan etiologi goiter
Page 35: Epidemiologi  dan etiologi goiter

Karsinoma tiroid

Page 36: Epidemiologi  dan etiologi goiter

Definisi

• Karsinoma tiroid adalah suatu keganasan yang berasal dari kelenjar tiroid. Proses keganasan ini dapat berasal dari sel folikular dan medulla tiroid

Page 37: Epidemiologi  dan etiologi goiter

Epidemiologi

• Jarang terjadi (penyebab kematian <1% kasus keganansan)

• Insidensi lebih tinggi pada daerah goiter endemik (terutama jenis folikular dan anaplastik)

• Usia puncak 21-40 tahun• 2-4 kali lebih banyak pada wanita• 25% ditampilkan sebagai goiter nodosa

Page 38: Epidemiologi  dan etiologi goiter

Etiologi

• Kenaikan skresi TSH• Radiasi ion pada• Genetik

Page 39: Epidemiologi  dan etiologi goiter

Klasifikasi • Well differentiated Carcinoma (75%):

– Adenokarsinoma papiler– Adenokarsinoma folikuler– Karsinoma sel Hurthle

• Undifferentiated carcinoma/ anaplastik (20%):– Small cell carcinoma– Giant cell carcinoma

• Karsinoma meduler (4%)• Tumor ganas lainnya (1%):

– Sarcoma– Limfoma– Karsinoma epidermoid– Teratoma maligna

• Tumor metastasis

Page 40: Epidemiologi  dan etiologi goiter
Page 41: Epidemiologi  dan etiologi goiter
Page 42: Epidemiologi  dan etiologi goiter

Manifestasi klinis

• Umumnya muncul sebagai goiter uninodular atau multinodular non-toksik

• Tidak nyeri• Gejala penyerta lain tergantung keterlibatan

struktur di sekitar tiroid atau ada tidaknya metastase jauh

Page 43: Epidemiologi  dan etiologi goiter

Klasifikasi TNM

Page 44: Epidemiologi  dan etiologi goiter
Page 45: Epidemiologi  dan etiologi goiter
Page 46: Epidemiologi  dan etiologi goiter

Tatalaksana

• Pembedahan• Radioterapi adjuvan• Kemoterapi tidak banyak membantu

Page 47: Epidemiologi  dan etiologi goiter