8
ESTIMASI POPULASI GASTROPODA Raden Mas Fris Arya Putra Utama 12/331531/PN/12674 Manajemen Sumberdaya Perikanan INTISARI Dalam praktikum ini, praktikan dapat mengetahui metode estimasi populasi gastropoda tanpa plot juga korelasi antara beberapa tolokukur lingkungan dengan populasi makrobentos. Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, 5 April 2013 di Sungai Tambak Bayan, Sleman yang dimulai pukul 13.30 WIB. Pengamatan parameter fisik didalamnya terdapat suhu udara, suhu air, kecepatan arus, dan debit. Parameter kimia didalamnya terdapat DO, CO 2 bebas, pH, dan alkalinitas. Parameter biologi didalamnya terdapat densitas dan diversitas baik makrobentos maupun plankton. Daerah aliran sungai dibagi menjadi empat stasiun yang masing-masing stasiunnya melakukan pengamatan terhadap parameter tersebut diatas. Estimasi populasi gastropoda dilakukan dengan metode tanpa plot (plotless). DO diukur dengan metode Winkler, kandungan CO 2 bebas diukur dengan metode Alkalimetri, Alkalinitas diukur dengan metode Alkalimetri. Dari hasil pengamatan stasiun terbaik adalah stasiun 3 dengan densitas gastropoda tertinggi. Kualitas air pada baigan hulu dari daerah aliran sungai Tambak Bayan masih dikatakan baik dibandingkan dibagian hilir. Kata kunci : diversitas, estimasi, gastropoda, hulu, plankton PENDAHULUAN Gastropoda merupakan hewan yang pergerakannya menggunakan perut, mempunyai habitat di perairan maupun di darat. Kehidupan mereka sangat beranekaragam. Karena mereka berada pada sebuah ekosistem tertentu bisa jadi mereka dapat tumbuh bebas saling berkaitan dengan komponen abiotik maupun biotik. Keseimbangan ekosistem dalam perkembangan ekosistem perlu diperhatikan untuk menjaga keberadaannya agar tetap beranekaragam. Gastropoda air tawar adalah salah satu kelas dari phylum Mollusca yang meliputi keluarga siput. Untuk beberapa daerah hanya mampu dihuni satu atau dua spesies saja (Pennak,

Estimasi populasi gastropoda 1

  • Upload
    pt-sasa

  • View
    13

  • Download
    7

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Estimasi populasi gastropoda 1

ESTIMASI POPULASI GASTROPODARaden Mas Fris Arya Putra Utama

12/331531/PN/12674Manajemen Sumberdaya Perikanan

INTISARIDalam praktikum ini, praktikan dapat mengetahui metode estimasi populasi gastropoda tanpa plot juga korelasi antara beberapa tolokukur lingkungan dengan populasi makrobentos. Praktikum ini dilaksanakan pada  hari Jumat, 5 April 2013 di Sungai Tambak Bayan, Sleman yang dimulai pukul 13.30 WIB. Pengamatan parameter fisik didalamnya terdapat suhu udara, suhu air, kecepatan arus, dan debit. Parameter kimia didalamnya terdapat DO, CO2 bebas, pH, dan alkalinitas. Parameter biologi didalamnya terdapat densitas dan diversitas baik makrobentos maupun plankton. Daerah aliran sungai dibagi menjadi empat stasiun yang masing-masing stasiunnya melakukan pengamatan terhadap parameter tersebut diatas. Estimasi populasi gastropoda dilakukan dengan metode tanpa plot (plotless). DO diukur dengan metode Winkler, kandungan CO2 bebas diukur dengan metode Alkalimetri, Alkalinitas diukur dengan metode Alkalimetri. Dari hasil pengamatan stasiun terbaik adalah stasiun 3 dengan densitas gastropoda tertinggi. Kualitas air pada baigan hulu dari daerah aliran sungai Tambak Bayan masih dikatakan baik dibandingkan dibagian hilir.

Kata kunci : diversitas, estimasi, gastropoda, hulu, plankton

PENDAHULUAN            Gastropoda merupakan hewan yang pergerakannya menggunakan perut, mempunyai habitat di perairan maupun di darat. Kehidupan mereka sangat beranekaragam. Karena mereka berada pada sebuah ekosistem tertentu bisa jadi mereka dapat tumbuh bebas saling berkaitan dengan komponen abiotik maupun biotik. Keseimbangan ekosistem dalam perkembangan ekosistem perlu diperhatikan untuk menjaga keberadaannya agar tetap beranekaragam.            Gastropoda air tawar adalah salah satu kelas dari phylum Mollusca yang meliputi keluarga siput. Untuk beberapa daerah hanya mampu dihuni satu atau dua spesies saja (Pennak, 1978). Dipulau jawa ditemukan sembilan familia yang kesemuanya merupakan anggota subkelas Prosobranchia (Jutting, 1953). Beberapa jenis gastropoda air tawar diketahui bermanfaat sebagai sumber protein hewani yang dapat dikonsumsi dan sebagai pakan unggas. Namun beberapa jenis diantaranya berpotensi menghasilkan inang perantara parasit cacing trematoda. Secara umum gastropoda air tawar mempunyai bentuk cangkang 2-20mm. Struktur cangkang tersusun atas kalsium karbonat dan sebagian lainnya terdiri dari bahan organik (Pennak, 1978). Faktor-faktor kondisi lingkungan yang mempengaruhi kehidupan gastropoda yaitu jumlah makanan yang tersedia, kandungan oksigen terlarut, kuat arus, bentuk substrat, komposisi ion perairan, dan nada tidaknya parasit atau predator (Natadisastra, 2009).

Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari metode tanpa menggunakan plot (plotless) untuk mengestimasi populasi gastropoda dan mempelajari korelasi antara beberapa tolok ukur dengan populasi makrobentos (gastropoda).

METODOLOGI            Pelaksanaan praktikum Ekologi Perairan Estimasi Populasi Gastropoda dilaksanakan pada hari Jumat, 5 April 2013 di Sungai Tambak Bayan, Sleman yang dimulai pukul 13.30 WIB.

Page 2: Estimasi populasi gastropoda 1

            Praktikum ini akan mempelajari tentang parameter fisik, kimia, dan biologi. Parameter fisik termasuk didalamnya suhu air, suhu udara, dan kecepatan arus sungai. Parameter kimia termasuk didalamnya adalah pH atau derajat keasaman, kandungan O2 terlarut, CO2 bebas, dan alkalinitas.            Prinsip kerja pada praktikum ini adalah menancapkan tongkat kecil kedasar perairan dengan melihat gastropoda yang mempunyai jarak terdekat dengan tongkat tersebut yang diamati oleh tiap-tiap stasiun.

            DO diukur dengan metode Winkler dengan rumus DO=  x Y x 0,1mg/L ; Y adalah larutan 1/80 N Na2S2O3 yang digunakan untuk titrasi. Kandungan CO2 bebas diukur

dengan metode Alkalimetri dengan rumus kandungan CO2=  x C x 1mg/L ; C adalah banyak larutan NaOH yang digunakan untuk titrasi. Alkalinitas diukur dengan metode

Alkalimetri dengan rumus kandungan  =  x C x 1mg/L …. (=X), kandungan

 =  x D x 1mg/L …. (=Y), alkalinitas total = (X) + (Y)mg/L ; C dan D adalah banyaknya larutan 1/50 N H2SO4 yang digunakan. Densitas gastropoda dihitung dengan metode

tanpa plot dengan rumus D= ,    , Y=  , Yi =  ; D adalah densitas gastropoda; S adalah jumlah titik cuplikan yang di ambil; adalah estimasi densitas gastropoda; X adalah jarak terdekat gastropoda dengan titik yang ditentukan secara acak; Y adalah luas area kajian.

HASIL DAN PEMBAHASAN            Gastropoda adalah mollusca yang memiliki cangkang dengan bentuk tabung yang melingkar-lingkar ke kanan searah jarum jam, namun ada pula yang memilin ke kiri. Kepala dan kaki menjulur keluar bila sedang merayap, dan masuk bila ada bahaya mengancam (Kuncoro, 2004). Pengaruh temperatur perairan dan lingkungan disekitarnya memperngaruhi kehidupan gastropoda setiap spesiesnya berbeda-beda. Arus umum yaitu 3m/s dengan kondisi dasar perairan yang berlumpur serta berbatu, karena ada beberapa spesies dari gastropoda yang mempunyai kesukaan pada air tenang di belakang batu atau berlindung dibatu. Gastropoda biasanya berada pada daerah yang memiliki DO cukup dan CO2 bebas rendah artinya tidak bersaing dengan organisme lain yang lebih banyak (Effendi, 2003).            Kondisi sungai pada stasiun 1 mempunyai dasar perairan yang berpasir dan berlumpur badan perairan memiliki kanopi oleh tumbuhan yang membuat lingkungan sekitar stasiun rindang dan cahaya yang masuk sedikit. Di sekitar perairan terdapat vegetasi cukup banyak.            Metode yang digunakan yaitu tanpa menggunaan plot hanya berdasar pada sebuah tongkat yang ditancapkan secara acak dan mencari gastropoda yang berada paling dekat dengan tongkat tersebut. Jarak tersebut diukur dan dicatat. Dari keseluruhan data yang telah didapatkan dari pengamatan, data tersebut dapat digunakan untuk menghitung densitas gastropoda dengan rumus densitas gastropoda. Kelebihan metode ini mudah dipraktekkan karena area cuplikan hanya berupa titik, kekurangan metode ini jangkauannya terlalu pendek dan sulit dilakukan pada perairan dalam.

Stasiun 1 Stasiun 3

Page 3: Estimasi populasi gastropoda 1

Densitas Gastropoda (idv/m²) 0.0551

0.332043

Densitas gastropoda terhadap kecepatan arus berada pada stasiun 3 hal ini disebabkan oleh kuat arus yang menjadi faktor kepadatan, tidak semua gastropoda kehidupannya melekat pada sedimen atau batuan, melainkan mereka hanya berhabitat didalam  atau pada sedimen ataupun bentuk substrat lainnya Arus yang kuat dapat meningkatkan distribusi nutrisi atau makanan pada daerah tersebut, pada saat nutrisi cukup gastropoda semakin banyak. Kecepatan arus juga menjamin kesediaan oksigen terlarut untuk kehidupan organisme disuatu daerah perairan. Pada arus yang kuat biasanya terdapat organisme termasuk gastropoda yang setelah mengalami adaptasi morfologis atau memang mereka sesuai dengan lingkungan tersebut (Barus, 2002). Pada stasiun yang berbatu kecil dengan arus deras gastropoda ditemukan pada dasar perairan yang terbenam di dalam batuan kecil hal ini mereka lakukan sebagai upaya untuk melindungi diri dari arus deras agar mereka tidak terbawa menuju ke daerah aliran sungai yang lain.

Page 4: Estimasi populasi gastropoda 1

Densitas gastropoda tertinggi pada stasiun 3 padahal kandungan oksigen tertinggi terdapat pada stasiun 1, hal ini disebabkan oleh kebutuhan DO gastropoda yang tidak terlalu tinggi sebagian gastropoda dapat hidup pada daerah yang mempunyai DO sangat rendah. Oksigen terlarut digunakan oleh gastropoda untuk melakukan aktivitas biologisnya. Kehidupan mereka juga berkumpul pada daerah aliran sungai yang mempunyai kandungan nutrien yang cukup. Kandungan nutrien pada daerah aliran sungai semakin kehilir semakin banyak karena daerah aliran sungai utama melewati percabangan aliran kecil yang menyatu pada daerah aliran sungai utama (Ongkosongo, 2010). Kandungan nutrien mempengaruhi kepadatan dan kebutuhan oksigen, karena semakin seimbangnya nutrient yang ada dalam perairan tersebut maka akan terjadi kepadatan organisme diperairan tersebut yang membuat penggunaan oksigen dalam perairan tersebut meningkat. DO dapat dihasilkan oleh tumbuhan yang berfotosintesis, juga fitoplankton maupun aerasi dari arus yang melalui badan sungai. Kandungan oksigen terlarut dipengaruhi oleh suhu perairan, pergerakan arus, tekanan, dan aktivitas biologi perairan.

Page 5: Estimasi populasi gastropoda 1

Keterkaitan antara kedua grafik ini adalah densitas gastropoda tertinggi terdapat pada stasiun 3 yang juga mempunyai kandungan CO2 yang rendah. Hasil ini menggambarkan bahwa gastropoda tidak membutuhkan CO2 untuk kehidupan keseluruhannya. CO2 dalam air hanya berikatan (H+) yang akan menghasilkan ion-ion bikarbonat dan karbonat (Baur, 1987). Hal seperti ini biasanya digambarkan dengan keseimbangan karbondioksida. Karbondioksida dihasilkan oleh proses respirasi perairan termasuk organisme yang berada didalam perairan tersebut juga dapat bersumber dari dekomposisi zat organik. Meningkatnya jumlah karbondioksida dalam perairan hanya menurunkan populasi biota perairan.

Berdasarkan data antar stasiun densitas gastropoda tertinggi terdapat pada stasiun 3 yang menjadi stasiun terbaik. Hal ini disebabkan oleh parameter-parameter yang telah diamati mempengaruhi kehidupan didaerah tersebut.

KESIMPULAN            Estimasi populasi gastropoda di Sungai Tambak Bayan dilakukan dengan metode tanpa plot. Populasi gastropoda antar stasiun berbeda-beda. Stasiun terbesar densitasnya berada pada stasiun3 dan selanjutnya stasiun 1. Kerapatan gastropoda ini menunjukkan bahwa kualitas perairan tersebut masih baik dan terkendali. Populasi gastropoda diperairan memang mempunyai korelasi dengan beberapa tolokukur lingkungan seperti suhu, kecepatan arus, pH, DO, CO2

bebas, dan alkalinitas. Berdasarkan hasil percobaan stasiun terbaik dengan densitas gastropoda tertinggi adalah stasiun 3.

SARAN            Diharapkan masyarakat bersama-sama menjaga lingkungan. Jika lingkungan perairan dimanfaatkan dengan cara yang bertanggungjawab maka kehidupan organisme di dalamnya termasuk gastropoda dapat berkembang dan terus ada. Kualitas air yang baik turut memberikan

Page 6: Estimasi populasi gastropoda 1

kehidupan pada manusia dan organisme lain. Kualitas air dijaga diharapkan juga untuk menjaga vegetasi di sekitar perairan guna tercipta keseimbangan di dalam wilayah Sungai Tambak Bayan.                                                               

DAFTAR PUSTAKABarus, T.A. 2002. Pengantar Limnologi. Kampus USU. Medan.Baur, W.H. 1987. Gewassergute Bestimmen Und Beurteilen. Paul Parey Verlag. Hamburg.Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air. Kanisius. Yogyakarta.

Jutting, W.S.S.V.B. 1977. Systematic Studies on The Non-Marine Mollusca of The Indo-Australian Archipelago. Linnaeus Press. SwediaNatadisastra, D. 2009. Parasitologi Kedokteran. EGC. Jakarta.Odum, F.P. 1969. The Fundamental of Ecology. Mcgraw-Hill Company. New York.Ongkosongo , O.S.R. 2010. Kuala Muara Sungai dan Delta. LIPI. Jakarta.

Pennak, R.W. 1953. Fresh Water Invertebrates of The United States. Ronald Press. New York.Sadhori, N.S. 1997. Teknik Budidaya Bekicot. Balai Pustaka. Jakarta.