18
Etika Bisnis Konvensional dan Etika Bisnis Islam Budi Wahyono Desi Norma Yunita Teza Riyandi 27 Oktober 2009 Perbankan Syariah V A

Etika bisnis-islam-konvensional

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Etika Bisnis Islam Konvensional - Program Magister Manajemen Universitas Muhammadiya Yogyakarta - Mata Kuliah Filsafat dan Etika Bisnis Islam - Dosen Dr. Gunawan Budiyanto, M.P.

Citation preview

Page 1: Etika bisnis-islam-konvensional

Etika Bisnis Konvensional dan Etika Bisnis Islam

Budi WahyonoDesi Norma YunitaTeza Riyandi

27 Oktober 2009Perbankan Syariah V A

Page 2: Etika bisnis-islam-konvensional

Pengertian Etika Etika atau dalam bahasa Inggris dikenal

dengan sebutan Ethics merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa Yunani (Greek) yang berarti kebiasaan menurut adat yang berlaku.

Sim (2003) dalam bukunya Ethics and Corporate Social Responsibility – Why Giants Fall, menyebutkan, “Ethics is a philosophical term derived from the Greek word “ethos,” meaning character or custom. This definition is germane to effective leadership in organizations in that it connotes an organization code conveying moral integrity and consistent values in service to the public”.

Page 3: Etika bisnis-islam-konvensional

Pengertian Etika Bisnis Definisi etika bisnis menurut Business &

Society - Ethics and Stakeholder Management (Caroll & Buchholtz, : dalam Iman, 2006):”…Business ethics, therefore, is concerned with good and bad or right and wrong behavior that takes place within a business context. Concepts of right and wrong are increasingly being interpreted today to include the more difficult and subtle questions of fairness, justice, and equity.”

Etika bisnis adalah standar-standar nilai yang menjadi acuan dari setiap kegiatan bisnis suatu perusahaan mulai dari tingkat manajerial hingga tingkat pegawai biasa berdasarkan kewajaran, keadilan, dan persamaan.

Page 4: Etika bisnis-islam-konvensional

Penggolongan Etika Bisnis Normative ethics: Concerned with

supplying and justifying a coherent moral system of thinking and judging. Normative ethics seeks to uncover, develop, and justify basic moral principles that are intended to guide behavior, actions, and decisions (DeGeorge, 2002)

Descriptive ethics: Is concerned with describing, characterizing, and studying the morality of a people, a culture, or a society. It also compares and contrasts different moral codes, systems, practices, beliefs, and values (Bunchholtz and Rosenthal, 1998).

Page 5: Etika bisnis-islam-konvensional

CSR-Corporate Social Responsibility

The Classical Model of Corporate Social Responsibility:Pembela dari model ini adalah seorang ekonom pemenang hadiah Nobel, Milton Friedman. Dalam bukunya Capitalism and Freedom, dia menyatakan: “…In such economy, there is one and only one social responsibility of business—to use its resources and engage in activities designed to increase its profits so long as it stays within the rules of the game, which is to say, engage in open and free competition, without deception or fraud…”. Milton Friedman menekankan aspek bahwa dalam model klasik CSR, satu-satunya tanggung jawab sosial dari bisnis adalah meningkatkan keuntungan namun harus sesuai dengan aturan main. Paham seperti ini masih terus dipakai oleh beberapa perusahaan.

Page 6: Etika bisnis-islam-konvensional

CSR-Corporate Social Responsibility

Modern CSR: Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau

Corporate Social Responsibility (selanjutnya dalam artikel akan disingkat CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.

CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.

Page 7: Etika bisnis-islam-konvensional

CSR PT Telkom Tahun 2007 Bandung, 2 April 2007 – PT Telekomunikasi

Indonesia, Tbk (Telkom) menyerahkan 100 unit personal computer (PC) untuk didistribusikan ke sekolah-sekolah di wilayah Jawa Barat dalam rangka lebih mengefektifkan program Jejaring Pendidikan Nasional. Bantuan diserahkan oleh Senior Manager Marketing Divisi Enterprise Telkom Nurul Hermina kepada Kepala Dinas Pendidikan Nasional Jabar Dr Dadang Dally dalam acara Sosialisasi dan Survey Jardiknas untuk 16.000 Siswa SMU/K se-kota Bandung di Sasana Budaya Ganesa Bandung (2/4) yang diorganisasikan oleh IZI Consulting, - sebuah lembaga konsultasi pendidikan yang berkedudukan di Bandung. Acara yang di dalamnya juga diisi kegiatan Pameran Pendidikan Tinggi, Pelatihan dan Teknologi 2007 rencananya akan berlangsung dari tanggal 2 s/d 5 April 2007 serta melibatkan para pakar IT dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

Page 8: Etika bisnis-islam-konvensional

CSR Taman Impian Jaya Ancol: Kegiatan Proses Kompos

Page 9: Etika bisnis-islam-konvensional

Etika bisnis dalam Islam

Pengertian etika adalah a code or set of principles  which people live (kaedah atau seperangkat prinsip yang mengatur hidup manusia).

Etika adalah bagian dari filsafat yang membahas secara rasional dan kritis tentang nilai, norma atau moralitas

Page 10: Etika bisnis-islam-konvensional

continue

Terminologi yang paling dekat dengan pengertian etika dalam Islam disebut sebagai akhlak (bentuk jama’nya khuluq)

Page 11: Etika bisnis-islam-konvensional

ORIENTASI

Bisnis dalam islam

Dunia

Akhirat

Page 12: Etika bisnis-islam-konvensional

Landasan filosofis

TUHAN

Hablum minallah

Hablum minannas

Page 13: Etika bisnis-islam-konvensional

Empat aksioma etika ekonomi

• TauhidWacana teologis yang

mendasari segala aktivitas manusia

• Keseimbangan dan keadilan

Perilaku bisnis harus seimbang

dan adil

• Kebebasan

Bahwa manusia sebagai individu dan kolektivitas“Semua boleh kecuali

yang dilarang”

•Taggung jawabMempunyai tanggung jawab moral kepada Tuhan atas perilaku

bisnis

Page 14: Etika bisnis-islam-konvensional

Parameter Sistem Etika Islam*

• Tindakan dan keputusan dianggap sesuai etika tergantung karena niatnya. Allah yang Maha Melihat mengetahui niat yang sebenarnya dari tindakan individu.

• Niat yang baik diikuti dengan tindakan yang baik yang dinilai sebagai ibadah. Niat yang baik ( halal intention ) tidak serta merta mengubah tindakan yang haram menjadi halal . Dengan kata lain, tidak ada doktrin menghalalkan cara

*(Beekun, 1997:19-20)

Page 15: Etika bisnis-islam-konvensional

Prinsip Nabi dalam bisnis

Kejujuran Kesadaran tentang signifikansi sosial

kegiatan bisnis Tidak melakukan sumpah palsu Ramah-tamah Tidak boleh berpura-pura menawar

dengan harga tinggi, agar orang lain tertarik membeli dengan harga tersebut

Page 16: Etika bisnis-islam-konvensional

continue

Tidak boleh menjelekkan bisnis orang lain

Tidak melakukan ihtikar Takaran, ukuran dan timbangan yang

benar Tidak boleh menggangu kegiatan

ibadah kepada allah Membayar upah sebelum kering

keringat karyawan Tidak monopoli

Page 17: Etika bisnis-islam-konvensional

continue Tidak boleh melakukan bisnis dalam

kondisi eksisnya bahaya (mudharat) yang dapat merugikan dan merusak kehidupan individu dan sosial

Dilakukan dengan suka rela Segera melunasi kredit yang menjadi

kewajibannya Memberi tenggang waktu apabila

pengutang (kreditor) belum mampu membayar

Bersih dari unsur riba

Page 18: Etika bisnis-islam-konvensional

Aspek Bisnis Islami Bisnis Konvensional

1. Azas Tauhid (nilai-nilai transendental) Sekularisme (nilai-nilai material)

2. Motivasi Dunia dan akhirat Dunia

3. Orientasi Profit dan berkah Profit

4. Etos kerja Bekerja adalah ibadah Bekerja adalah kebutuhan pribadi

5. Sikap mental Menjadi yang terbaik karena Allah

Menjadi yang terbaik karena aktualisasi diri

6. Keahlian dan pengetahuan Kewajiban sebagai muslim Kewajiban perusahaan

7. Keberhasilan Usaha dan doa Usaha

8. Pertanggungjawaban Khalifah (wakil) Allah di muka bumi

Pemimpin perusahaan

9. Modal Halal Halal dan haram

10. Sumber daya Tidak terbatas, keinginan manusia dibatasi

Terbatas, keinginan manusia tidak terbatas

11. Informasi Ayat qauliyah (Al-Quran dan Sunnah) dan ayat kauniyah (peristiwa alam)

Ayat-ayat kauniyah (peristiwa alam)

12. Manajemen strategi Ayat qauliyah (Al-Quran dan Sunnah) dan ayat kauniyah (peristiwa alam)

Ayat-ayat kauniyah (peristiwa alam)

13. Manajemen operasi Sesuai koridor syariah Efektif dan efisien

14. Manajemen keuangan Terhindar dari Maghrib (Maysir, gharar, riba)

Maksimalisasi profit

15. Manajemen pemasaran Menciptakan produk kebutuhan masyarakat

Menciptakan produk keinginan masyarakat (menimbulkan konsumerisme)

16. Manajemen SDM Kepribadian Islami Kebudayaan perusahaan

17. Instrumen pemberdayaan masyarakat

Zakat, infaq, shadaqah, waqf CSR

Sumber: Bisnis Syariah dari Nol, Siti Najma