Upload
meiriza-afriadi
View
1.149
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Meiriza Afriadi
03101004017
PERCOBAAN IV
SALURAN TRANSMISI
1. JUDUL PERCOBAAN
Saluran Transmisi
2. TUJUAN PERCOBAAN
1. Memahami makna ateunasi dan pengaruh pergeseran fase
2. Memahami pengaruh parameter-parameter saluran (R, L, C, dan G)
terhadap ateunasi dan pergeseran fase.
3. Memahami pengaruh impedansi keluaran sumber sinyal terhadap ateunasi
dan pergeseran fase.
4. Memahami pengaruh Impedansi beban terhadap ateunasi dan pergeseran
fase.
3. ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN
a) Alat yang digunakan :
1. 2 (dua) multimeter
2. 1 (satu) osiloskop
3. 1 function generator
b) Bahan percobaan
1. Resistor
2. Kabel transmisi
Keterangan : Peralatan percobaan disimulasikan dalam software Multisim
dengan menggunakan Personal Computer (PC).
M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi
Meiriza Afriadi
03101004017
4. DASAR TEORI
Karakteristik sebuah saluran ditunjukkan oleh persamaan Telegrapher di
bawah ini :
Dengan batasan dan nilai awal sebagai berikut :
Di mana saluran dianggap terletak pada sumbu x sampai l di mana l = panjang
saluran.
Kecepatan Gelombang elektromagnetik pada saluran dapat dihitung dengan
persamaan :
Untuk ruang hampa µ = µ0 = 4 π x 10-7H/m dan ε=8,85 x 10-12F/m sehingga :
Untuk saluran transmisi, permeabilitas dapat dimisalkan sama dengan nilai
ruang hampa. Akan tetapi permitivitas boleh jadi berbeda dengan nilainya
pada ruang hampa karena tergantung dengan dielektrik yang digunakan.
Persamaan untuk permtivitas adalah :
Di mana εr adalah permitivitas relative (konstanta dielektrum). Jadi kecepatan
gelombang pada saluran dengan permitivitas εr adalah :
M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi
Meiriza Afriadi
03101004017
Jika vpangkal adalah tegangan sinyal pada sisi pengirim dan vujung adakah
tegangan di sisi penerima, maka ateunasi yang dialami sinyal itu adalah :
, jika gelombang di pangkal saluran memotong x (waktu) pada waktu
T1, gelimbang di ujung saluran memotong sumbu x (waktu) pada waktu T2,
dan periode sinyal T, maka pergeseran fase dapat dihitung dengan rumus :
Parameter-parameter saluran transmisi beserta nilai defaultnya :
No. Simbol Nama Parameter Nilai Default Satuan
1. Zen Panjang saluran transmisi 100 M
2. Rt Resistansi per satuan
panjang
0,1 W
3. Lt Induktansi per satuan
panjang
1e-6 H
4. Ct Kapasitansi persatuan
panjang
1e-12 F
5. Gt Konduktansi per satuan
panjang
0 Mho
5. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Buka file saluran_transmisi_sederhana.msm
M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi
Meiriza Afriadi
03101004017
2. Pastikan nilai parameter-parameter saluran sama dengan nilai default. Cari
ateunasi dan pergeseran fase gelombang pada beberapa nilai Rt. Isi tabel 1.
3. Pastikan nilai parameter-parameter saluran sama dengan nilai default. Cari
ateunasi dan pergeseran fase gelombang pada beberapa nilai Lt. Isi tabel 2.
4. Pastikan nilai parameter-parameter saluran sama dengan nilai default. Cari
ateunasi dan pergeseran fase gelombang pada beberapa nilai Ct. Isi tabel 3.
6. DATA HASIL PERCOBAAN
Tabel 1 Pengaruh perubahan Rt terhadap ateunasi dan pergeseran fase
No. Rt (Ω/m) Vpangkal Vujung T2-T1
1.
2.
3.
4.
Tabel 2 Pengaruh perubahan Lt terhadap ateunasi dan pergeseran fase
No. Lt (H/m) Vpangkal Vujung T2-T1
1.
2.
3.
4.
Tabel 3 Pengaruh perubahan Ct terhadap ateunasi dan pergeseran fase
M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi
Meiriza Afriadi
03101004017
No. Ct (F/m) Vpangkal Vujung T2-T1
1.
2.
3.
4.
M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi
Meiriza Afriadi
03101004017
Kutipan 1
Pengertian Saluran Transmisi
Saluran transmisi merupakan suatu media yang digunakan untuk mengirim
energi listrik dari satu titik ke titik lain dalam suatu rangkaian listrik. Ada
beberapa saluran transmisi yang digunakan secara umum pada saat ini seperti two
wire line, kabel koaksial, balanced shielded line, mikrostrip dan bumbung
gelombang (waveguides).
(Dikutip dari : http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/22326)
Kutipan 2
Karakteristik Saluran Transmisi
Digital komputer bekerja dengan sinyal digital. Keistimewaan digital
komputer ialah kemampuannya mengolah data yang berbentuk sinyal digital ini
dengan kecepatan tinggi sekali, tetapi kelemahannya ialah ketidakmampuannya
menyalurkan data hasil olahannya ke peralatan yang lain yang berjarak lebih dari
15 m tanpa perlatan khusus. Untuk menyalurkan data dapat dipergunakan dua
macam arus listrik :
Ø Arus searah DC
Ø Arus bolak balik
Transmisi DC jarang dipakai kecuali untuk jarak dekat dan berkecepatan
kurang dari 300 bit per sekon (bps). Transmisi AC hampir selalu dipergunakan
untuk jarak jauh dan kecepatan tinggi. Bentuk gelombang yang diapakiadalah
gelombang sinus.
Kecepatan transmisi
Kecepatan transmisi serial satuannya bit per sekon, tetapi data yang
diterima belum mempunyai arti sebelum mencapai jumlah bit tertentu. Berbeda
M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi
Meiriza Afriadi
03101004017
dengan transmisi parallel dengan bit per sekonnya sama dengan karakter per
sekon (karena jalur komunikasi sama banyaknya dengan jumlah bit per
karakter ).waktu yang diperlukan untuk menyalurkan berita sari satu tempat ke
tempat yang sangat penting, karena alas an utama penggunaan system komunikasi
data ialah mengurangi waktu untuk pengiriman data. Kecepatan alih data
tergantung pada medium transmisi yang dipergunakan.
Satuan kecepatan yang dipergunakan :
Ø Karakter per sekon
Ø Bit per sekon
Ø Baud er sekon
Menunjukkan jumlah elemen yang harus dikirmkan. Perlu diperhatikan bahwa
baud per sekon belum tentu sama dengan bit persekon.
Kecepatan transmisi yang umum ialah : 110, 300, 600, 1200, 2400, 4800 dan 9600
bps. Kecepatan transmisi data tergantung dari lebar frekuensi yang tersedia
ditentukan juga oleh modulasi yang dipilih. Dengan teknik modulasi tertetntu 1
elemen informasi dapat terdiri atas 2 bit atau lebih sehingga 1200 baud dapat
berarti 2400 bit per sekon.
Berdasarkan lebar frekuensi saluran komunikasi data dapat digolongkan atas :
a. Broadband Channel
Data dibawa oleh sinyal berfrekuensi tinggi, biasanya digunakan gelombang
mikro kabel koaksial atau serat optik.
b. Voice Grade Channel
Ø Dial up (switched line)
Saluran komunikasi deiperoleh dengan menggunakan jaringan telepon yang
ada. Sebelum hubungan terjadi pemakai atau system komputer harus memutar
nomor telepon tempat yang ditujunya. Biasanya hanya digunakan untuk
komunikasi data dengan kecepatan yang rendah dan jumlah volume data tidak
banyak. Saluran telepon dipakai untuk percakapan telepon komunikasi suara
titik ke titik mempunyai lebar frekuensi hanya 2700 hz, yaitu antara 300 –
3000 Hz. Data yang telah dimodulasi dapat dikirim melalui saluran ini.
Ø Private line (leased line)
M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi
Meiriza Afriadi
03101004017
Hubungan langsung antara pemancar dengan penerima. Saluran komunikasi
digunakan hanya oleh terminal dari penyewa. Kualitas telah disesuaikan
sehingga sesuai dengan kondisi komputer penyewa. Fasilitas in biasanya
disewa dari perusahaan jasa telekomunikasi (untuk Indonesia : PERUMTEL).
Ini digunakan untuk komunikasi data dengan jumlah volume data yang
banyak. Saluran ini sebenarnya juga menggunakan jaringan telepon yang ada
tetapi dengan fasilitas khusus sehingga tidak perlu melakukan pemutaran
nomor.
c. Subvoice Channel (Narrowband Channel)
Untuk transmisi 600 bps ke bawah .
d. Telegraph Channel
Untuk trasnmisi dengan kecepatan rendah (45 sampai dengan 75 bps).
(Dikutip dari : http://id.edaboard.com/topic-2437175.0.html)
Kutipan 3
Metode dan Mode Transmisi
Didalam transmisi terdapat beberapa masalah yang penting untuk
diperhatikan yaitu : mode transmisi, metode transmisi, karakteristik, bentuk fisik,
macam saluran dan gangguan.
Mode Transmisi
Dikenal 2 macam mode :
a. transmisi serial
data dikirmkan satu bit demi satu bit lewat kanal komunikasi yang telah dipilh
misalnya data dikirmka dalam bentuk kode ASCII dengan 7 bit untuk tiap
karakter. Penerima juga harus menerima data, bit demi bit. Untuk kode ASCII,
satu informasi karakter terdiri dari 7 bit.
b. Transmisi parallel
M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi
Meiriza Afriadi
03101004017
Data dikirmkan sekaligus melalui, misalnya 8 kanal komunikasi. Trasnmisi
parallel digunakan bila dikehendaki kecepatan yang tinggi. Kanal (jalur)
komunikasi penerimaan harus mempunyai karakteristik yang baik.
Dalam pengiriman data secara serial harus ada sinkronisasi atau penyesuaian
antara pengirim dengan penerima agar data yang data yang dikirimkan ditasirkan
secara tepat dan benar oleh penerima.
Fungsi sinkronisasi :
Ø Supaya penerima mengetahui dengan tepat bilamana sinyal
diterimanya merupakan bit dari suatu data (sinkronisasi bit).
Ø Supaya penerima mengetahui dengan tepat bit data (data bit)
yang membentuk sebuah karakter (sinkronisasi karakter).
Berdasarkan cara sinkronisasi dikenal 3 mode transmisi serial yaitu :
Asinkron
Sinkron
Isokron
(Dikuti dari : http://www.angelfire.com/id/myhoney/chap-3.htm)
Kutipan 4
Macam-macam Saluran Transmisi dan Gangguan Saluran Transmisi
Saluran transmisi dapat terdiri atas 2 atau 4 kawat. Saluran dengan
sepasang kawat dapat membawa informasi untuk 2 arah. Ini dilakukan dengan
melakukan pertukaran arah (turn around) setiap selesai melakukan komunikasi
yang masing-masing menggunakan sebagian bandwidth pada frekuensi tertentu.
Dalam transmisi 4 kawat digunakan 2 pasang kawat, sepasang untuk menyalurkan
data ke system komputer dan sepasang lagi menerima data dari sistem komputer.
Macam-macam Gangguan Saluran Transmisi
M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi
Meiriza Afriadi
03101004017
Gangguan pada saluran telepon terutama juga digunakan untuk
menyalurkan data ada 2 macam golongan besar :
Random
Tidak dapat diramalkan terjadinya. Termasuk dalam jenis ini ialah :
Þ Derau panas (thermal noise)
Disebabkan pergerakan acak electron bebas dalam rangkaian. Berada pada
seluruh spectrum frekuensi yang tersedia. Dikenal juga dengan nama derau
putih (white noise), derau gaussian dan sebagainya. Tidak dapat dihindari dan
biasanya tidak terlalu mengganggu transmisi data, kecuali kalau lebih besar
daripada sinyal yang dikirim.
Þ Derau impuls (impulse noise)
Dikenal juga sebagai spikes yaitu teganggan yang tingginya lebih
dibandingkan tegangan steady state atau tegangan derau rata-rata. Beberapa
sumbernya antara lain perubahan tegangan pada saluran listrik yang
berdekatan dengan saluran komunikasi data, perubahan tegangan pada motor,
switch untuk penerangan dan sebagainya.
Þ Bicara silang (cross talk)
Gangguan berupa masuknya sinyal dari kanal lain yang letaknya berdekatan.
Terjadi pada saluran telepon yang berdekatan atau saluran yang dimultipleks.
Bicara saling bertambah jikalau jarak tempuh sinyal makin jauh atau makin
besar sinyal atau makin tinggi frekuensinya.
Þ Gema (echo)
Sinyal yang dipantulkan kembali disebabkan perubahan impedansi dalam
sebuah rangkaian listrik (misalnya dua kawat yang garis tengahnya berbeda
disambungkan). Penekanan gema tidak dapat dipergunakan dalam transmis
data melalui saluran voice grade.
Þ Perubahan phasa
Phasa sinyal kadang-kadang dapat berubah dan impulse noise. Phasa dapat
berubah dan kemudian kembali normal.
Þ Derau termodulasi (intermodulation noise)
M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi
Meiriza Afriadi
03101004017
Dua sinyal dari saluran berbeda (intermodulasi) membentuk sinyal baru yang
menduduki frekuensi sinyal lain. Intermodulasi dapat terjadi pada transmisi
data bila modem menggunakan satu frekuensi untuk menjaga agar saluran
sinkron selama data tidak dikirim. Frekuensi ini dapat memodulasi sinyal
yang ada pada saluran lain.
Þ Phase jitter
Jitter timbul oleh system pembawa yang multipleks yang menghasilkan
perubahan frekuensi. Phasa sinyal ini berubah-ubah sehingga menyebabkan
kesukran dalam mendeteksi bentuk sinyal tersebut.
Þ Fading
Terjadi terutama pada system microwave antara lain selective fading yaitu
yang disebabkan kondisi atmosfir. Sinyal yang disalurkan mencapai penerima
melalui saluran berbagai jalur. Sinyal-sinyal ini kemudian kalau bergabung
hasilnya akan terganggu.
Tidak Random (Sistematis)
Terjadinya dapat diramalkan dan diperhitungkan. Termasuk didalamnya :
Þ Redaman
Tegangan suatu sinyal berkurang ketika melalui saluran transmisi disebakan
daya yang diserap oleh saluran transmisi. Redaman tergantung pada frekuensi
sinyal, jenis media transmisi dan panjang saluran. Redaman tidak sama
besarnya untuk semua frekuensi.
Þ Tundaan
Sinyal umumnya terdiri atas banyak frekuensi. Masing-masing frekuensi tidak
berjalan dengan kecepatan yang sama hingga tiba di penerima pada waktu
yang berlainan. Tundaan yang terlalu besar sehingga menimbulkan kesalahan
pada waktu transmisi data. Tidak merupakan gangguan yang serius bagi
transmisi suara tetapi menyebabkan kesalahan pada transmisi data.
M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi
Meiriza Afriadi
03101004017
(Dikutipdari:
http://pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/14041-1-
390332945746.pdf)
Kutipan 5
Kategori Saluran Transmisi
Kategori saluran transmisi berdasarkan pemasangan
Berdasarkan pemasangannya, saluran transmisi dibagi menjadi dua
kategori, yaitu:
1. Saluran udara (overhead lines); saluran transmisi yang menyalurkan energi
listrik melalui kawat-kawat yang digantung pada isolator antar menara atau
tiang transmisi.Keuntungan dari saluran transmisi udara adalah lebih murah,
mudah dalam perawatan, mudah dalam mengetahui letak gangguan, mudah
dalam perbaikan, dan lainnya. Namun juga memiliki kerugian, antara lain:
karena berada di ruang terbuka, maka cuaca sangat berpengaruh terhadap
keandalannya, dengan kata lain mudah terjadi gangguan, seperti gangguan
hubung singkat, gangguan tegangan lebih karena tersambar petir, dan
gangguan-gangguan lainnya. Dari segi estetika/keindahan juga kurang,
sehingga saluran transmisi bukan pilihan yang ideal untuk suatu saluran
transmisi didalam kota.
2. Saluran kabel tanah (underground cable); saluran transmisi yang
menyalurkan energi listrik melalui kabel yang dipendam didalam tanah.
Kategori saluran transmisi seperti ini adalah yang favorite untuk pemasangan
di dalam kota, karena berada didalam tanah, maka tidak mengganggu
keindahan kota dan juga tidak mudah terjadi gangguan akibat kondisi cuaca
atau kondisi alam. Namun juga memilik kekurangan. Seperti: mahalnya biaya
investasi dan sulitnya menentukan titik gangguan dan perbaikannya.
M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi
Meiriza Afriadi
03101004017
Kedua cara penyaluran memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing.
Kategori saluran transmisi berdasarkan arus listrik
Dalam dunia kelistrikan, dikenal dua kategori arus listrik, yaitu arus bolak-
balik (Alternating Current/AC) dan arus searah (Direct Current/DC). Oleh
karena itu , berdasarkan jenis arus listrik yang mengalir di saluran transmisi,
maka saluran transmisi terdiri dari:
1. saluran transmisi AC; didalam system AC, penaikan dan penurunan
tegangannya sangat mudah dilakukan dengan bantuan transformator dan juga
memiliki 2 sistem, sistem fasa tunggal dan sistem fasa tiga sehingga saluran
transmisi AC memiliki
keuntungan lainnya, antara lain:
a. daya yang disalurkan lebih besar
b. nilai sesaat (instantaneous value)nya konstan, dan
c. mempunyai medan magnet putar
selain keuntungan-keuntungan yang disebutkan diatas, saluran transmisi AC
juga memilik kerugian, yaitu: tidak stabil, isolasi yang rumit dan mahal
(mahal disini dalam artian untuk menyediakan suatu isolasi yang memang
aman dan kuat).
2. saluran transmisi DC; dalam saluran transmisi DC, daya guna atau
efesiensinya tinggi karena mempunyai factor daya = 1, tidak memiliki
masalah terhadap stabilitas terhadap system, sehingga dimungkinkan untuk
penyaluran jarak jauh dan memiliki isolasi yang lebih sederhana.
Berhubungan dengan keuntungan dan kerugiannya, dewasa ini saluran
transmisi di dunia sebagian besar menggunakan saluran transmisi AC. Saluran
transmisi DC baru dapat dianggap ekonomis jika jarak saluran udaranya
antara 400km sampai 600km, atau untuk saluran bawah tanah dengan panjang
M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi
Meiriza Afriadi
03101004017
50km. hal itu disebabkan karena biaya peralatan pengubah dari AC ke DC dan
sebaliknya (converter & inverter) masih sangat mahal, sehingga dari segi
ekonomisnya saluran AC akan tetap menjadi primadona dari saluran
transmisi.
(Dikutip dari : http://dunia-listrik.blogspot.com/2008/10/saluran-
transmisi.html)
M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi
Meiriza Afriadi
03101004017
Untuk Lt = 0,7 x 10-6 (H/m)
Untuk Lt = 1,3 x 10-6 (H/m)
M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi
Meiriza Afriadi
03101004017
Untuk Lt = 1,9 x 10-6 (H/m)
Untuk Lt = 2,6 x 10-6 (H/m)
M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi
Meiriza Afriadi
03101004017
Untuk Ct = 0,7 x 10-12 (F/m)
Untuk Ct = 1,3 x 10-12 (F/m)
M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi
Meiriza Afriadi
03101004017
Untuk Ct = 1,9 x 10-12 (F/m)
Untuk Ct = 2,6 x 10-12 (F/m)
M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi
Meiriza Afriadi
03101004017
6. Data Hasil Percobaan
Tabel 1 Pengaruh Perubahan Rt terhadap ateunasi dan pergeseran fase
No. Rt(Ω/m) Vpangkal
(V)
Vujung
(V)
T2 –T1
(ns) x 360º
1. 0,7 7,071 1,164 6,07 205 73,8º
2. 1,3 7,071 1,132 6,25 215 77,4º
3. 1,9 7,071 1,096 6,45 205 73,8º
4. 2,6 7,071 1,045 6,77 185 66,6º
Tabel 2 Pengaruh Perubahan Lt terhadap ateunasi dan pergeseran fase
No. Lt(H/m) Vpangkal
(V)
Vujung
(V)
T2 –T1
(ns) x 360º
1. 0,8x10-6 7,071 1,640 4,31 250 90º
2. 3,0x10-6 7,071 0,938056 7,55 285 102,6º
3. 6,0x10-6 7,071 0,671568 10,52 325 117º
4. 10,0x10-6 7,071 0,516216 13,70 290 104,4º
Tabel 3 Pengaruh Perubahan Ct terhadap ateunasi dan pergeseran fase
No. Lt(H/m) Vpangkal
(V)
Vujung
(V)
T2 –T1 x 360º
1. 0,8x10-12 7,071 1,164 6,07 255 91,8º
2. 3,0x10-12 7,071 1,214 5,82 250 90º
3. 6,0x10-12 7,071 1,267 5,58 270 97,2º
4. 10,0x10-12 7,071 1,333 5,3 285 102,6º
M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi
Meiriza Afriadi
03101004017
7. Pengolahan Data
a. Untuk Rt :
1. Untuk Rt = 0,7 Ω/m,
a. Vpangkal = 7,071 V
b. Vujung = 1,164 V
c. T2 – T1 = 205 ns
d. T = 1000
e. = V
f. x 360º = . x 360º = 73,8º
2. Untuk Rt = 1,3 Ω/m,
a. Vpangkal = 7,071 V
b. Vujung = 1,132 V
c. T2 – T1 = 215 ns
d. T = 1000
e. = V
f. x 360º = º = 77,4º
3. Untuk Rt = 1,9 Ω/m,
a. Vpangkal = 7,071 V
b. Vujung = 1,096 V
c. T2 – T1 = 205 ns
d. T = 1000
M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi
Meiriza Afriadi
03101004017
e. = V
f. x 360º =. x 360º = 73,8º
4. Untuk Rt = 2,6 Ω/m,
a. Vpangkal = 7,071 V
b. Vujung = 1,045 V
c. T2 – T1 = 185 ns
d. T = 1000
e. = = 6,77 V
f. x 360º =. x 360º = 66,6º
b. Untuk Lt
1. Untuk Lt = 0,7 x 10-6 H/m,
a. Vpangkal = 7,071 V
b. Vujung = 1,640 V
c. T2 – T1 = 250 ns
d. T = 1000
e. = = 4,31 V
f. x 360º = x 360º = 90º
2. Untuk Lt = 1,3 x 10-6 H/m,
M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi
Meiriza Afriadi
03101004017
a. Vpangkal = 7,071 V
b. Vujung = 0,936 V
c. T2 – T1 = 285 ns
d. T = 1000
e. = = 7,55 V
f. x 360º = x 360º = 102,6º
3. Untuk Lt = 1,9 x 10-6 H/m,
a. Vpangkal = 7,071 V
b. Vujung = 0,672 V
c. T2 – T1 = 325 ns
d. T = 1000
e. = = 10,52 V
f. x 360º = x 360º = 117º
4. Untuk Lt = 2,6 x 10-6 H/m,
a. Vpangkal = 7,071 V
b. Vujung = 0,516 V
c. T2 – T1 = 290 ns
d. T = 1000
e. = = 13,70 V
M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi
Meiriza Afriadi
03101004017
f. x 360º = x 360º = 104,4º
c. Untuk Ct
1. Untuk Ct = 0,7 x 10-12 F/m,
a. Vpangkal = 7,071 V
b. Vujung = 1,164 V
c. T2 – T1 = 255 ns
d. T = 1000
e. = = 6,07 V
f. x 360º= x 360º = 91,8º
2. Untuk Ct = 1,3 x 10-12 F/m,
a. Vpangkal = 7,071 V
b. Vujung = 1,214 V
c. T2 – T1 = 250 ns
d. T = 1000
e. = = 5,82 V
f. x 360º = x 360º = 90º
3. Untuk Ct = 1,9 x 10-12 F/m,
a. Vpangkal = 7,071 V
b. Vujung = 1,267 V
c. T2 – T1 = 270 ns
M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi
Meiriza Afriadi
03101004017
d. T = 1000
e. = = 5,58 V
f. x 360º = x 360º = 97,2º
4. Untuk Ct = 10,0 x 10-12 F/m,
a. Vpangkal = 7,071 V
b. Vujung = 1,333 V
c. T2 – T1 = 285 ns
d. T = 1000
e. = = 5,3 V
f. x 360º = x 360º = 102,6º
8. Tugas Dan Jawaban
1. Sebutkan dan jelaskan 3 hal penting yang perlu diperhatikan dalam
memilih saluran transmisi
M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi
Meiriza Afriadi
03101004017
1. Frekuensi yang dipakai
Dalam saluran transmisi, frekuensi yang dipakai biasanya
merupakan fungsi dari diameter saluran. Sebagai contoh dalam
AM, FM, dan TV, saluran transmisi yang dipakai umum dipakai
(baik semi-flexible maupun rigid ) mempunyai diameter 15/8
sampai 83/16 inchi.
2. Kemampuan penanganan Daya
Penanganan daya dalam saluran transmisi, biasanya
terbatas pada besarnya panas yang akan dihasilkan ketika arus
mengalir yang diakibatkan resistivitas dari konduktor. Panas yang
ada dalm konduktor dalam harus dikeluarkan melalui proses
konduksi, konveksi, ataupun radiasi ke keonduktor luar, yang
kemudian akan disalurkan lagi ke lingkungan melalui proses
radiasi atau konveksi.
Dalam aplikasi broadcast, pada umumnya, besarnya panas
yang dihasilkan dibatasi oleh kemampuan suatu konduktor untuk
menyerapnya sebelum konduktor itu menjadi rusak, dan jika hal ini
terjadi, maka dalam konduktor terjadi perubahan posisi, yang dapat
menyebabkan perubahan karakteristik impedansi sebuah saluran
transmisi. Hal ini dapat menurunkan kinerja dari saluran transmisi
itu sendiri.
3. Attenuasi/Redaman (power loss)
Dari ketiga jenis saluran transmisi seperti yang telah
disebut di atas, jenis saluran transmisi yang mempunyai attenuasi
yang paling kecil ialah jenis waveguide karena jenis ini tidak
mempunyai konduktor tengah dan bahan dielektrik.
2. Apa yang dimaksud dengan atenuasi
Atenuasi adalah gangguan berupa redaman dikarenakan jarak
transmitter ke receiver yang terlampau jauh atau melemahnya sinyal yang
M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi
Meiriza Afriadi
03101004017
diakibatkan oleh adanya jarak yang semakin jauh yang harus ditempuh oleh
suatu sinyal dan juga oleh
karena makin tingginya
frekuensi sinyal.
3. Cari gambar dan jenis-jenis
media transmisi
Media Transmisi1. Saluran Fisik- Coaxial Cable
- Twisted Pair a. Shielded Twisted Pair b. Unshielded Trussted Pair
- Open Wire - Fiber Optik
M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi
Meiriza Afriadi
03101004017
2. Saluran Non Fisik - Wireless - Antena
- Satelit
M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi
Meiriza Afriadi
03101004017
4. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis saluran transmisi yang umum digunakan
dalam broadcast!
2. Saluran transmisi semi-flexible, dengan dua konduktor konsentris
(koaksial)
Dalam beberapa tahun terakhir, penngunaan jenis saluran transmisi ini
dalam industri broadcast telah meningkat. Hal ini disebabkan antara lain
karena jenis saluran transmisi ini ideal untuk variasi dari daya yang kecil
maupun yang besar.Berikut ini merupakan jenis dari saluran transmisi
semi-flexible :
1. Kabel dengan bahan dielektrik foam (foam-dielectric)
Kabel jenis ini dirancang untuk sebagian besar sistem antena yang tidak
membutuhkan jalur pressure. Pengaplikasian yang umum ialah untuk
AM, FM serta low-power television. Ukuran diameternya berkisar
antara _ inchi sampai 15/8 inchi. Kabel foam-dielektrik dibuat dengan
sel tertutup, dan kepadatan dari foam-dielektrik ini dapat mencegah
masuknya air.
2.Kabel dengan bahan dielektrik udara (air-dialectric)
Kabel jenis ini menggunakan spiral polietilene untuk memisahkn
konduktor. Jika dibandingkan dengan kabel foam-dielektrik, maka jenis
kabel ini mempunyai atenuasi yang lebih rendah dan power rating yang
lebih tinggi karena kelebihan udara sebagai bahan dielektrik.Kabel ini
M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi
Meiriza Afriadi
03101004017
digunakan untuk sistem antena dengan pressure. Jika dilengkapi dengan
alarm pressure, maka kerusakan akan dapat terdeteksi lebih awal.
3. Saluran transmisi rigid, juga dengan konduktor konsentris.
Ukuran saluran transmisi rigid yang umum digunakan dalam
aplikasi broadcast mempunyai diameter 7/8 sampai 93/16 inchi. Bentuk
fisik dari rigid line terlihat dalam Gambar 2.
Rigid line biasanya mempunyai atenuasi dan VSWR yang rendah sehingga
lebih ideal jika digunakan untuk aplikasi broadcast yang berdaya besar.
Seperti halnya semi-flexible , rigid line juga merupakan konduktor
konsentris (koaxial). Konduktor dalamnya terbuat dari tembaga murni
dengan konduktivitas tinggi, sedangkan untuk konduktor luar juga terbuat
dari tembaga yang dipadukan dengan aluminium agar lebih murah dan
juga lebih ringan.
Konduktor dalam dan konduktor luar tergabung dengan menggunakan
insulator yang memiliki konstanta dielektrik kecil, faktor disipasi yang
kecil, tegangan breakdown yang besar dan juga memiliki kestabilan yang
baik dalam temperatur tinggi.Teflon, merupakan dielektrik yang
memenuhi karakteristik ini sehingga digunakan dalam rigid line.Untuk
konduktor dalam dan konduktor luar mempunyai diameter yang ditentukan
supaya tercapai karakteristik impedansi yang diinginkan, yaitu normalnya
ialah 50 atau 75 ohm.
Konduktor dalam dihubungkan dengan konektor. Konektor ini
menghubungkan dua konduktor yang berdekatan secara elektris dan
mekanis, sehingga menjamin efektivitas dalam transfer daya.
Berbeda dengan semi-flexible , rigid line biasanya digunakan dalam
aplikasi broadcast yaitu untuk input antena pada FM dengan daya tinggi,
untuk VHF (Very High Frequency ) dan UHF (Ultra High Frequency ) TV
broadcast
4. Saluran transmisi waveguide.
M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi
Meiriza Afriadi
03101004017
Sesuai dengan namanya, maka jenis saluran transmisi waveguide
akan menuntun medan listrik dan medan magnet yang mengalir melalui
saluran yang tertutup. Pada umumnya jenis saluran transmisi ini hanya
digunakan pada UHF broadcast. Bentuk dari waveguide yang digunakan
antara lain :
1. Rectangular, terbuat dari aluminium dengan ratio panjang dan berat
ialah 2:1 dan mempunyai ukuran 11,5 x 5,75 inchi sampai 18 x 9
inchi.
2. Circular, juga terbuat dari aluminium dengan diameter berkisar
kurang lebih 13 sampai 18 inchi.
3. Truncated, merupakan hybrid aluminium yang terdiri dari bentuk
antara circular ataupun rectangular yang dikelilingi selubung
silindris.
5. Sebutkan dan jelaskan keuntungan dan jenis saluran transmisi semiflexibel!
Keuntungan dari penggunaan saluran transmisi semi-flexible ialah :
One piece installation , tidak seperti ketika menggunakan rigid line yang
memakai multi koneksi
Proses instalasi yang lebih sederhana jika dibanding ketika mengunakan
rigid line.
Ketahanan yang tinggi terhadap panas yang mengakibatkan kontraksi dan
pemuaian.
Lebih tahan dari korosi terutama jika dilengkapi dengan selubung
polyetilene.
Berikut ini merupakan jenis dari saluran transmisi semi-flexible :
M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi
Meiriza Afriadi
03101004017
1. Kabel dengan bahan dielektrik foam (foam-dielectric)
Kabel jenis ini dirancang untuk sebagian besar sistem antena yang tidak
membutuhkan jalur pressure. Pengaplikasian yang umum ialah untuk
AM, FM serta low-power television. Ukuran diameternya berkisar antara
_ inchi sampai 15/8 inchi. Kabel foam-dielektrik dibuat dengan sel
tertutup, dan kepadatan dari foam-dielektrik ini dapat mencegah
masuknya air.
2. Kabel dengan bahan dielektrik udara (air-dialectric)
Kabel jenis ini menggunakan spiral polietilene untuk memisahkn
konduktor. Jika dibandingkan dengan kabel foam-dielektrik, maka jenis
kabel ini mempunyai atenuasi yang lebih rendah dan power rating yang
lebih tinggi karena kelebihan udara sebagai bahan dielektrik.Kabel ini
digunakan untuk sistem antena dengan pressure. Jika dilengkapi dengan
alarm pressure, maka kerusakan akan dapat terdeteksi lebih awal.
Daftar Pustaka
Tim Laboratorium Dasar Sistem Telekomunikasi. 2012. Modul Praktikum Dasar
Sistem Telekomunikasi. Inderalaya: Universitas Sriwijaya.
______http://dunia-listrik.blogspot.com/2008/10/saluran-transmisi.html(Diakses
3 Maret 2012)
______http://id.edaboard.com/topic-2437175.0.html(Diakses : 3 Maret 2012)
______http://pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/1404139033294
5746.pdf (Diakses : 3 Maret 2012)
_____http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/22326(Diakses:3Maret2012)
M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi
Meiriza Afriadi
03101004017
______http://www.angelfire.com/id/myhoney/chap-3.htm(Diakses : 3 Maret 2012)
M. Ardhi Dwi N Saluran Transmisi