Upload
bayu-rizky-aditya
View
6.447
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
formasi-pengadaan-recruitment-seleksi formasi-pengadaan-recruitment-seleksi formasi-pengadaan-recruitment-seleksi formasi-pengadaan-recruitment-seleksi formasi-pengadaan-recruitment-seleksi formasi-pengadaan-recruitment-seleksi formasi-pengadaan-recruitment-seleksi formasi-pengadaan-recruitment-seleksi formasi-pengadaan-recruitment-seleksi formasi-pengadaan-recruitment-seleksi formasi-pengadaan-recruitment-seleksi formasi-pengadaan-recruitment-seleksi formasi-pengadaan-recruitment-seleksi formasi-pengadaan-recruitment-seleksi formasi-pengadaan-recruitment-seleksi
Citation preview
FORMASIPENGADAAN
RECRUITMENTSELEKSI
Peta Konsep Pengadaan
Formasi
Pengadaan
Recruitment
Seleksi
FORMASI
FORMASI
Formasi
Pengertian
Tujuan
Dasar Penyusunan
Sistem Penyusunan
Pengertian Formasi
Jumlah atau susunan pangkat PNS yang diperlukan oleh suatu satuan
organisasi negara untuk melaksanakan tugas pokok dalam
jangka tertentu yang telah ditetapkan.
Tujuan Formasi
Agar satuan-satuan organisasi negara
mempunyai jumlah dan mutu pegawai yang cukup dan sesuai dengan beban
kerja dari organisasi tersebut.
Dasar Penyusunan
Formasi• JENIS PEKERJAAN;• SIFAT PEKERJAAN;• PERKIRAAN BEBAN KERJA;• PERKIRAAN KAPASITAS PEGAWAI;• KEBIJAKSANAAN PELAKSANAAN
PEKERJAAN;• JENJANG DAN JUMLAH PANGKAT YANG
TERSEDIA;• PERKIRAAN ALAT YANG TERSEDIA
Sistem Penyusunan
Formasi
Sistem
sama;
• Sistem yang menentukan jumlah dan kualitas yang sama, baik semua unit organisasi yang sama dengan tidak memperhatikan besar kecilnya beban kerja
Sistem
ruang
lingkup
•Sistem yang menetukan jumlah dan kualitas berdasarkan jenis, sisfat, dan beban kerja yang dipikulkan pada unit organisasi
Analisis Kebutuhan PNS • Proses menganalisis secara logis dan
teratur untuk dapat mengetahui jumlah dan kualitas pegawai yang diperlukan oleh suatu unit organisasi agar mampu melaksanakan tugasnya serta berdaya guna, berhasil guna, dan berkelangsungan
Pengertian
• Sebagai salah satu usaha agar setiap pegawai yang ada pada setiap unit organisasi mempunyai pekerjaan tertentu, jangan sampai tidak memiliki pekerjaanTujuan
Faktor lain yang Menentukan Jumlah
Formasi
• APBN / APBDAPBN/APBD menjadi salah satu faktor penentu karena berapapun jumlah formasi yang telah disusun secara tepat berdasaarkan norma yang rasional tetapi anggaran belanja negara yang disediakan yang dapat menentukan apakah formasi yang telah disusun dapat dipenuhi atau tidak
Pengadaan
PENGADAAN PNS
DefinisiDasar Hukum
Pengumuman
Persyaratan
Pelamaran
Penyaringan
Pengumuman
DEFINISI
Pengadaan Pegawai Negeri Sipil
•Proses kegiatan untuk mengisi formasi yang lowong yang pengadaannya dilaksanakan atas dasar kebutuhan, baik dalam arti jumlah dan mutu pegawai, maupun kompetensi jabatan yang diperlukan.
Dasar Hukum Pengadaan Aparatur di
Indonesia
Dasar Hukum
PP No. 98 Tahun 2000(Pengadaan Pegawai
Negeri Sipil)
PP No 11 tahun 2002(Pengadaan Pegawai
Negeri Sipil)
PP No. 9 Tahun 2003(Wewenang
Pengangkatan, Pemindahan, dan
Pemberhentian PNS)
Pengumuman
Pengumuman lowongan formasi Pegawai Negeri Sipil harus diumumkan seluas-luasnya oleh Pejabat Pembina Kepegawaian.
Pengumuman tersebut diumumkan paling lambat 15 (lima belas) hari sebelum tanggal penerimaan lamaran.
Dalam pengumuman, ketentuan yang dicantumkan adalah:
1 • Jumlah Jabatan yang lowong• Jenis Jabatan yang lowong
2 • Syarat yang harus dipenuhi oleh pelamar
3 • Alamat dan Tempat lamaran ditujukan
4 • Batas waktu pengajuan lamaran
5 • Persyaratan lain yang dianggap perlu
PERSYARATAN DALAM PENERIMAAN PEGAWAI
Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 98 Tahun 2000 Pasal 6, syarat yang harus dipenuhi oleh
setiap pelamar adalah :•Warga Negara Indonesia
1
•Usia minimal 18 tahun – maksimal 35 tahun
2
• Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan karena tindak pindak
kejahatan
3
• Tidak pernah diberhentikan secara
tidak hormat sebagai PNS atau sebagai SWASTA
4
• Tidak berkedudukan sebagai
Calon/Pegawai Negeri
5
• Memiliki pendidikan• Kecakapan• Keahlian,• Keterampilan yang
dibuthkan
6
• Berkelakuan baik
7
• Sehat Jasmani dan Rohani
8
• Bersedia ditempatkan dimanapun sesuai
peraturan Pemerintah
9
• Syarat lain yang ditentukan
10
PELAMARAN DALAM PENERIMAAN PEGAWAI
Pelamar harus memberikan surat lamaran yang ditulis tangan sendiri. Surat lamaran ditujukan kepada Pejabat
Pembina Kepegawaian yang bersangkutan dengan melampirkan:
F
o
t
o
k
o
p
i
S
T
T
B
/Ij
a
z
a
h
y
a
n
g
d
i
s
a
h
k
a
n
p
e
j
a
b
a
t
y
a
n
g
b
e
r
w
e
n
a
n
g
Kartu tanda pencari kerja dari Departemen/ Dinas Tenaga Kerja setempat
PENYARINGAN DALAM PENERIMAAN PEGAWAI
Penyaringan pelamar dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu pemeriksaan administratif dan ujian penyaringan.
Pemeriksaan Administratif
• Surat lamaran yang diterima diperiksa dan diteliti apakah sesuai dengan persyaratan yang diperlukan.
• Pemeriksaan surat lamaran secara fungsional oleh pejabat yang diserahi tugas urusan kepegawaian.
• Surat lamaran yang tidak memenuhi syarat administratif dikembalikan dan disebutkan alasan pengembaliannya.
Ujian Penyaringan
• Dilaksanakan dengan test kompetensi serta Psikotest.
• Ujian dilaksanakan secara tertulis. • Materi test kompetensi disesuaikan dengan
kebutuhan persyaratan jabatan, meliputi pengetahuan umum, Bahasa Indonesia,
kebijaksanaan pemerintah, pengetahuan teknis, dan pengetahuan lainnya.
• Apabila dipandang perlu dapat diadakan ujian lisan berupa wawancara.
PENGUMUMAN DALAM PENERIMAAN
PEGAWAI
• Pejabat Pembina Kepegawaian menetapkan pelamar yang diterima berdasarkan jumlah lowongan dan kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan.
• Pejabat Pembina Kepegawaian atau pejabat lain yang ditunjuk mengumumkan nomor peserta ujian yang diterima melalui media masa atau dalam bentuk lainnya.
• Kepada pelamar yang diterima disampaikan pemberitahuan secara tertulis melalui surat tercatat.
Recruitment
Definisi
Prioritas
Langkah Strategis
Penetapan NIP
DEFINISI
Rekrutmen merupakan proses mencari dan menemukan pelamar yang memenuhi syarat untuk mengisi lowongan formasi jabatan sesuai dengan peta jabatan.
PRIORITAS TENAGA HONORER
A
PELAMAR UMUM
B
TENAGA HONORER
A
Penyelesaian tenaga honorer yang memenuhi ketentuan PP No. 48 Tahun 2005 sebagaimana diubah dengan PP No. 43 Tahun 2007 yang dinyatakan tercecer/teringgal setelah dilakukan verifikasi dan validasi serta ditetapkannya PP.
PELAMAR UMUM
B
1. INSTANSI PUSAT DENGAN PRIORITAS UNTUK TENAGA TEKNIS
a. Tenaga Penegakan Hukum (Hakim, Jaksa, Panitera, Juru Sita, Pemeriksa Pajak, Bea Cukai, Keimigrasian)
b. Tenaga Keselamatan dan pemenuhan standar inter-nasional (Mualim, Pengatur Lalulintas Udara/ATC, Pe-ngawas Keselamatan Penerbangan dan Pelayaran, Aviation Security, Karantina Hewan, Tumbuhan, Res-quer, Penjaga Lapas)
c. Tenaga Teknis pelaksana fungsi utama Kementerian dan LPNK (113 Jabatan fungsional yang telah ditetapkan Men.PAN dan RB), contoh: Veteriner/Medik Veteriner (Kem.Pertanian), Statistisi (BPS), Peneliti (LIPI), Pengawas Ketenagakerjaan, Instruktur ( Kem. Nakertrans), Pengawas (BPK), Auditor (BPKP),Dosen di Perguruan Tinggi (Kem.Diknas/ Kem.Agama) dll
PELAMAR UMUM
B
2. INSTANSI DAERAH DENGAN PRIORITAS
• Untuk memenuhi kebutuhan Guru sesuai UU Nomor 14 Tahun 2005 dan PP Nomor 74 Tahun 2008 dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
Tenaga Guru
PELAMAR UMUM
B
3. PRIORITAS LAINNYA
DAERAH PERBATA
SAN, TERPENCI
L DAN TERTING
GAL
•Daerah perbatasan terpencil dan tertinggal perlu diprioritaskan pemenuhan Tenaga Guru, Tenaga Kesehatan dan Tenaga Teknis seperti Polisi Hutan, Petugas Karantina, Keimigrasian, Bea Cukai dll
LANGKAH STRATEGIS
•PENGADAAN PNS
A
•PELAKSANAAN
PENGADAAN
B
• PEMBIAYAAN LAPORAN
C
LANGKAH STRATEGIS
• PENGADAAN PNS
A
1. Rekrutmen PNS didasarkan pada analisis kebutuhan riil organisasi yang meliputi :
Jenis pekerjaan; Sifat pekerjaan; Analisis beban kerja dan tuntutan kinerja
organisasi; Prinsip pelaksanaan pekerjaan; dan Peralatan yang tersedia.
2. Rekrutmen dilakukan secara terukur dan akuntabel sehingga akan menimbulkan public trust (kepercayaan masyarakat).
3. Rekrutmen PNS merupakan investasi jangka panjang untuk mendapatkan pegawai dan kader-kader pimpinan kedepan yang berkualitas.
4. Rekrutmen harus dilaksanakan berdasarkan prinsip netral, obyek-tif, akuntabel, bebas KKN, dan transparan, yang dilaksanakan sebagai berikut :
a. Tidak diskriminasi;b. Pengumuman diumumkan secara luas melalui media massa dan
media elektronik;c. Pengadaan CPNS dilakukan untuk mengisi lowongan formasi sesuai
analisis kebutuhan;d. Pelamar yang dinyatakan lulus ditempatkan pada unit kerja sesuai
dengan formasi yang ditetapkan;e. Pengadaan CPNS dilaksanakan oleh dan menjadi tanggung jawab
masing-masing Pejabat Pembina Kepegawaian;f. Setiap pelamar tidak dipungut biaya apapun;g. Hasil ujian diolah dengan komputer;h. Penetapan peserta yang lulus dan diterima diumumkan secara
terbuka oleh Pejabat Pembina Kepegawaian, berdasar-kan ranking urutan nilai tertinggi dan alokasi formasi yang tersedia.
LANGKAH STRATEGIS
• PENGADAAN PNS
A
LANGKAH STRATEGIS
• PENGADAAN PNS
A
5. Materi ujiana. Tes Kompetensi Dasar (TKD), terdiri dari :
1) Tes Pengetahuan Umum (TPU), untuk menggali :a) Wawasan Nasional;b) Wawasan Regional;c) Wawasan Internasional
2) Tes Bakat Skolastik (TBS), untuk menggali :a) Kemampuan verbal;b) Kemampuan kuantitatif;c) Kemampuan Penalaran.
3) Tes Skala Kematangan (TSK), untuk menggali :a) Imajinatif;b) Integritas;c) Kemampuan beradaptasi;d) Semangat berprestasi;e) Pengendalian diri.
b. Tes Kompetensi Bidang (TKB) untuk mengukur kemampuan dan/atau keterampilan peserta ujian yang berkaitan dengan kompetensi jabatan atau pekerjaan yang dilamar.
LANGKAH STRATEGIS
• PELAKSANAAN PENGADAAN
B
Pengadaan PNS pada setiap instansi bersifat terbuka bagi seluruh WNI maka dilarang membatasi pelamar dengan persyaratan yang tidak obyektif
Pelamar yang boleh mengikuti ujian CPNS, ijazahnya harus sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang tercantum dalam formasi jabatan yang telah ditentukan oleh Men.PAN dan RB.
Formasi yang memerlukan kualifikasi pendidikan yang diperkirakan tidak terdapat sumber daya pelamar pada Kabupaten/Kota atau Provinsi yang bersangkutan, maka dapat dipenuhi/diambil dari daerah lain dengan cara diumumkan/diiklankan melalui media cetak/elektronik dan media lainnya untuk menyampaikan informasi lowongan tersebut pada perguruan tinggi yang menghasilkan kualifikasi pendidikan dimaksud
LANGKAH STRATEGIS
• PELAKSANAAN PENGADAAN
BPengumuman pengadaan pegawai Instansi Pusat dan Daerah dapat diumumkan melalui media massa atau media elektronik
Untuk penyusunan soal ujian dan pengolahan Lembar Jawaban Komputer (LJK), Pejabat Pembina Kepegawaian melakukan kerjasama dengan Rektor Perguruan Tinggi Negeri
Dalam rangka efisiensi dan efektivitas pelaksanaan pengadaan PNS Daerah dikoordinasikan/difasilitasi oleh Gubernur selaku Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi
Instansi yang mempunyai metodologi seleksi yang mendalam dan lebih luas dalam rangka memperoleh PNS yang berkompeten dapat melakukan seleksi sendiri dengan melaporkan terlebih dahulu kepada MENPANRB dan BKN. Dalam seleksi tersebut dilakukan secara transparan yang disaksikan oleh instansi terkait
LANGKAH STRATEGIS
• PELAKSANAAN PENGADAAN
BUntuk meningkatkan obyektifitas pelaksanaan Pengadaan PNS mulai dari pengumuman, pendaftaran, seleksi, pengolahan LJK dan pengumunan hasil seleksi seoptimal mungkin agar menggunakan teknologi informasi.Pengolahan LJK dan hasilnya setiap instansi disaksikan dan ditandatangani oleh unsur unit pengawasan internal instansi yang bersangkutan (Inspektorat), dan Unsur Pemerintah dan instansi lain yang terkait.Penentuan kelulusan didasarkan pada ranking nilai tertinggi dan ranking nilai berikutnya sampai dengan ranking nilai terendah sesuai dengan jumlah alokasi formasi masing-masing jabatan yang ditetapkan oleh Men.PAN dan RB
Dokumen LJK dan dokumen lain yang terkait dengan proses seleksi tidak boleh dimusnahkan paling kurang 3 tahun setelah pelaksanaan pengadaan PNS
LANGKAH STRATEGIS
• PEMBIAYAAN LAPORAN
C
PEMBIAYAAN
Biaya penyelenggaraan Pengadaan PNS dan belanja/gaji pegawai bagi Instansi Pusat dibebankan pada APBN
Biaya penyelenggaraan Pengadaan PNS dan belanja/gaji pegawai bagi Instansi Daerah dibebankan dalam APBD masing-masing Provinsi, Kabupaten, dan Kota.
LAPORAN
Masing-masing Pejabat Pembina Kepegawaian harus melaporkan pelaksanaan Pengadaan PNS di instansi masing-masing kepada Men. PAN dan RB dan Kepala BKN
PENETAPAN NIP
Pelamar yang dinyatakan lulus & diterima diwajibkan untuk melakukan pemberkasan dengan melengkapi berkas lamaran sesuai dengan persyaratan yang ditentukan
Pejabat Pembina Kepegawaian atau Pejabat lain yang ditunjuk setelah menerima berkas kelengkapan dari pelamar, menyam-paikan usul penetapan NIP secara kolektif kepada Kepala BKN
Pelamar yang memenuhi syarat sesuai dengan peraturan perundang-undangan ditetapkan NIP nya oleh BKN
Pejabat Pembina Kepegawaian atau Pejabat lain yang ditunjuk setelah menerima penetapan NIP dari BKN, paling lambat 25 hari kerja setelah diterimanya NIP menetapkan Surat Kepu-tusan Pengangkatan sebagai CPNS